Jaminan Benda Bergerak Setelah Uts Made Chyntia (Fhui 2014)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Made Chyntia (FHUI 2014)

FIDUSIA

DEFINISI (berasal dari kata Fidus, yaitu “kepercayaan”).


- Perjanjian accessoir antara debitur dan kreditur
- Isi: penyerahan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
- Ketentuan: bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap
dalam penguasaan pemilik benda.
- Penyerahan secara constitutum prosessorium: penyerahan dengan
melanjutkan penguasaan atas benda yang bersangkutan karena benda-benda
tersebut memang masih berada di tangan debiturmaka fidusia disebut
bezitloos pand (pand tanpa bezit)debitur bukan eigenaar atau bezitter, tapi
houder/detentor.
- Jadi ada 2 perbuatan sekaligus:
1. Penyerahan secara kepercayaan, bukan secara fisik;
2. Pinjam pakai.
Pada dasarnya negara tidak berhak merampas karena penyerahannya dengan
constitutum possesorium.
Ketentuan jaminan yang ada pidananya adalah fidusia karena hak miliknya telah
beralih.

SEJARAH
Dikenal di Romawi:
1. Fidusia cum creditore contractaperjanjian obligatoir: debitur mengalihkan
kepemilikan dengan kesepakatan bahwa benda secara fisik masih dikuasai
debitur dan kepemilikan akan dikembalikan kreditur ketika hutang
dilunasipenyerahan hak milik ini adalah penyerahan hak milik yang
sempurna.
2. Fidusia cum amico contracta: janji kepercayaan yang dibuat dengan seorang
temanpater familias menitipkan harta dan familinya kepada teman. Teman
akan mengembalikan kepemilikan ketika pater familias sudah kembali dari
perjalananhampir sama dengan lembaga “trust”.
Fidusia lahir untuk menutupi kekurangan gadaisyarat inbezitstelling (1152 (2) BW).
Ternyata benda tersebut dibutuhkan debitur untuk menjalankan usahanya.
Konstruksinya adalah debitur menjual ke kreditur dengan hak membeli kembali
untuk menutupi perjanjian pinjam meminjam dengan jaminan, barang tetap dikuasai
debitur namun hanya sebagai pinjam pakai. Jika jangka waktu berakhir, debitur akan
Made Chyntia (FHUI 2014)

membeli kembali barang yang kepemilikannya di kreditur namun masih tetap dalam
penguasaan penjual itu.
1. Nederland
“Boerbrouwerij arrest”: P.Bos vs Heineken. Jual beli inventaris cafe P.Bos yg
dijadikan jaminan dengan hak membeli kembali, inventaris tetap dikuasai
sebagai peminjam pakai. P.Bos PailitKurator menyita harta P.Bos tapi
Heineken protesKurator berdalih bahwa jual beli dengan hak membeli
kembali itu hanya pura-pura (gadai yang tidak sah)Heineken menggugat ke
RechbankRechtbank mengabulkan kuratorHeineken banding ke
Hoogerechtsshofperjanjian jual beli dengan hak membeli kembali adalah
sah dan memerintahkan kurator Bos menyerahkan inventaris cafe kepada
HeinekenKurator kasasiputusan hoogerechtshof dikuatkan oleh Hoge
Rad, dengan alasan:
- Tidak bertentangan dengan gadai, karena maksudnya memang bukan gadai;
- Tidak bertentangan dengan paritas creditorum karena perjanjian itu
menyangkut barang milik Heineken, bukan milik P.Bos;
- Tidak merupakan penyelundupan yang tidak diperbolehkan;
- Tidak bertentangan dengan kepatutan.
2. Indonesia
BPM vs Pedro. Pedro meminjam uang ke BPM dengan jaminan mobilPedro
lalai membayar.
Fidusia lahir karena yurisprudensi (arrest): sebuah restoran yang memfidusiakan alat
perlengkapan kantornya.
Di BW hanya ada 2 bentuk jaminan: gadai (benda bergerak), hipotik (benda tetap).
Benda bergerak harusnya dijaminkan dengan gadai. Karena semuanya adalah benda
modal tapi kalau gadai harus inbezinstelling, maka kalau digadaikan maka ia tidak
bisa berusaha lagi. Maka dibuat perjanjian dengan hak membeli kembalibarangnya
beralih ke pembeli kemudian dipinjamkan dengan pinjam pakaisi penjual akan
membayar cicilan itu, apabila lunas maka barang akan tetap ia miliki. Keputusan MA
mengatakan bahwa ini adalah bentuk jaminan baru. Fidusia ini muncul karena
perjanjian bahwa barang milik si debitur dijadikan jaminan pada kreditur tapi barang
masih dipegang debitur (constitutum prosessorium)dengan kepercayaan.
Kekurangan Fidusia dibandingkan dengan gadai adalah rawan terhadap itikad tidak
baik dari debitur. Tapi di sisi lain Fidusia menjawab kelemahan dari gadai, yaitu
syarat inbezitstellingharus diserahkan. Sebelum uu no 42: fidusia lahir sejak
kesepakatan, setelah uu 42: setelah didaftarkan, dicatatat, dan dikeluarkan sertif.
Setelah uu no 42: eksekusinya mudah. Syarat utama menjaminkan fidusia: harus
bentuk akta otentik, bahasa indonesia, dan didaftarkan.
Made Chyntia (FHUI 2014)

Belanda: fidusia itu sebenarnya adalah gadai. Gadai ada 2 gadai yang barangnya
diserahkan dan yang tidak.
Untuk kedepannya, fidusia hanya untuk barang bergerak yang didaftarkan (yang
bersertifikat), sisanya pakai gadai. Pendaftaran fidusia didaftarkan ke kemenkumham.
Bedanya dengan gadai: barang jaminannya tetap di debitur, tujuannya supaya
walaupun ada hutang, debitur masih tetap menggunakan barang tersebut agar
hasilnya bisa untuk bayar hutangnya terhadap kreditur.

JAMINAN FIDUSIA (Pasal 1 sub 2)


Hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud
dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani ht/h.

UNSUR JAMINAN FIDUSIA


1. Hak Jaminan dan Hak yang Diutamakan
2. Benda Bergerak
3. Benda Tidak Bergerak Khususnya Bangunan
4. Tidak Bisa Dibebani Hak Tanggungan
5. Sebagai Agunan
6. Untuk Pelunasan Suatu Hutang
7. Kedudukan yang Diutamakan

BENDA/OBJEK FIDUSIA
UUF: Adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki dan dialihkan, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud yang terdaftar maupun tidak terdaftar (termasuk
saham dan surat-surat berharga), yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang
tidak dapat dibebani hak tanggungan atau hipotek (misalnya ruang/bangunan di
atas tanah), hak pakai atas tanah negarapasal 1 (2)
UUPA: asas pemisahan horizontaltanah dengan bagunan dan tanaman di atasnya
bisa saja pemilikannya berbeda. Kalau pemilik bangunan dan tanah berbeda maka
dia akan menjaminkan bangunannya dengan fidusia. Kalau mau jaminkan keduanya
harus mengajukan persetujuan.
UUF tidak menganut asas asesi (pelekatan). Bangunan adalah benda tidak
bergerak (Pasal 1 sub 2), artinya bersatu dengan tanahnya=benda
permanenbangunan bisa dijaminkan tanpa tanahnya
Fidusia pesawat terbang: bukan objek fidusia, dilarang! Tapi tidak ada hipotik
pesawat. Sekarang orang memfidusiakan bagian-bagian dari pesawat itu (misal:
mesin).
Made Chyntia (FHUI 2014)

CIRI FIDUSIA
1. AcessoirLahir dan berakhirnya hak milik berdasarkan kepercayaan
tergantung pada perjanjian pokoknya
Perjanjian pokok: hutang piutang
Perjanjian tambahan: perjanjian dengan jaminan fidusia sebagai haminan
pelunasan hutang.
2. Sebagai jaminan pelunasan hutang

KELEMAHAN FIDUSIA SEBELUM UUF


1. Tidak didaftarkan
2. Tidak ada asas publisitas dan spesialitas
3. Kemungkinan penyalahgunaan benda jaminanbisa mengadakan Fidusia
ulang atau mengalihkannya kepada pihak lain
4. Penyusutan/berkurangnya nilai benda jaminankarena dipakai oleh pemberi
fidusia atau karena jangka waktunya kurang diperhitungkan
5. Mengalami kesulitan dalam pelaksanaan eksekusikarena tidak ada
ketentuan lembaga eksekusi jaminan fidusia yang memberi hak kepada
penerima fidusia untuk melakukan Parate Eksekusi.

FIDUSIA MENURUT UUF


1. Pengertian
2. Objek Jaminan Fidusia
3. Ciri dan Sifat Jaminan Fidusia
- Jaminan kebendaan
- Acessoir (Ps.4)
- Droit de suite
P3 bisa menuntut ganti rugi kepada debitur, tapi tidak boleh menghalang-
halangi eksekusi oleh kreditur.
- Droit de preference: hak didahulukan dalam hal pelunasan hutang dibanding
kreditur lain
- Constitutum prosessorium: pengalihan hak milik atas suatu benda dengan
melanjutkan penguasaan atas benda yang bersangkutan
- Jaminan pelunasan hutang: jika debitur wanpres, tidak bisa langsung dimiliki
oleh kreditur.
1 (2): jaminan fidusia atas suatu benda adalah sebagai agunan bagi pelunasan
utang tertentu
7: utang adalah kewajiban yang dapat dinyatakan dalam jumlah uang. Utang
yang pelunasannya daat dijamin dengan jaminan fidusia:
Made Chyntia (FHUI 2014)

1. Utang yang telah ada


2. Utang yang akan timbul dikemudian hari yang telah diperjanjikan dalam
jumlah tertentu
3. Utang yang pada saat eksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan
perjanjian pokok yang menimbulkan kewajiban memenuhi prestasi
- Asas publisitas
11 (1): benda yang dibebani jaminan fidusia wajib didaftarkan untuk
memenuhi asas publisitas sekaligus kepastian terhadap kreditur.
13 (1): pemohonnya adalah penerima fidusia, dilakukan di KPF (12 (1)) Keppres
No.139 tahun 2000 di setiap ibukota provinsi
13 (3): KPF mencatat di buku daftar fidusia di tgl yang sama dengan tgl
permohonanlahirnya jaminan fidusia
18: segala keterangan mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia
yang ada pada KPF terbuka untuk umum
- Asas spesialitas
5 (1): pembebanan dibuat dengan akta notaris dalam b.indo. Memuat: hari,
tanggal, waktu pembuatan akta
6: akta sekurang-kurangnya memuat identitas, data perjanjian pokok, uraian
mengenai benda, nilai penjaminanan, nilai benda yang menjadi objek
11 (1): benda yang dijaminkan wajib didaftarkanberarti bentuknya tertulis
(perjanjian formil).
- Dapat diberikan kepada lebih dari seorang penerima fidusia (Ps.8)
Syarat: diberikan pada saat yang sama
LB: dalam rangka pembiayaan kredit konsorsium. Contoh: dalam rangka
pinjaman sindikasi
1 (2): memberi kedudukan yang diutamakan kepada penerima fidusia
terhadap “kreditur-kreditur” lainnya.
- Tidak boleh ada fidusia ulang
17: DILARANG melakukan fidusia terhadap benda yang menjadi objek jaminan
fidusia yang sudah terdaftaroleh karena hak milik atas benda tersebut
telah beralih kepada penerima fidusia
Berkontradiksi dengan pasal 28: kalau ada fidusia ulang, maka ada peringkat
yang berhak melakukan eksekusi adalah kreditur pertama, kedua, dst. Tapi
harusnya kalau ada fidusia ulang berarti batal demi hukum.
Fidusia ulang tidak identik dengan memfidusiakan ke lebih dari 1 kreditur
Fidusia ulang waktunya berbeda tapi objeknya sama. Hari ini dijaminkan ke A,
besoknya dijaminkan ke B
Made Chyntia (FHUI 2014)

Bedanya dengan fidusia kepada lebih dari 1 kreditur: dilakukan pada saat yang
bersamaan, dalam 1 akta (kredit sindikasi)
- Parate eksekusi: eksekusi yang selalu siap di tangan karena pelaksanaan
eksekusi melalui parate eksekusi adalah di luar campur tangan pengadilan
(tanpa mengikuti prosedur hukum acara). Kreditur seakan-akan seperti
melaksanakan penjualan atas harta miliknya sendiri, tinggal minta kepada juru
lelang agar melaksanakan lelang.
Eksekusi prinsipnya adalah upaya paksa (harus melalui pengadilan), kecuali
yang diatur dalam UU.
Fiat eksekusi: eksekusi melalui pengadilan
Keduanya melalui pelelangan umum
Syarat: debitur harus wanprestasi (Pasal 15 sub 3 UUF)
15 (3): penerima fidusia berhak menjual benda yang menjadi objek jaminan
fidusia atas kekuasaannya sendiri
29 (1): dilakukan melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan
piutang dari hasil penjualan benda ybs.
4. Pendaftaran Jaminan Fidusia11-14 UUF
Lahirnya jaminan fidusia adalah pada tanggal jaminan fidusia dicatat dalam buku
daftar fidusia (14 (3))perjanjian formil
Tujuan pendaftaran:
- Untuk melahirkan jaminan fidusia bagi penerima fidusia dan menjadmin pihak
yang mempunyai kependingan atas benda yang dijaminkan
- Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada penerima, pemberi,
dan p3
- Memberi hak yang didahulukan kepada kreditur preferen
- Memenuhi asas publisitas dan spesialitas
- Memberikan kepastian tentang status fidusia sebagai jaminan kebendaan
- Memberi rasa aman kepada kreditur, p3, dan masyarakat.
5. Terjadinya Jaminan Fidusia
- Janji serah terima benda sebagai jamiann fidusia. Dicantumkan dalam
perjanjian pokokmasih konsensual obligatoirmasih merupakan hak
perorangan, belum hak kebendaan
- Perjanjian pembebanan/pemberian jaminan fidusia.

PEMBEBANAN JAMINAN FIDUSIA


1. Pembebanan benda dengan jaminan fidusia dibuat dengan akta notaris dalam
bahasa indonesia dan disebut akta jaminan fidusia (5 (1))
2. Akta jaminan fidusia memuat sekurang-kurangnya (pasal 6)
Made Chyntia (FHUI 2014)

a. identitas
b. data perjanjian pokok yang dijamin fidusia
c. uraian mengenai benda yang menjadi objek jaminan fidusia
d. nilai penjaminan (nilai jaminan menjadi masalah apabila barang tersebut adalah
barang inventory/persediaan)
e. nilai benda yang menjadi onjek jaminan fidusia
Kalau salah satu tidak lengkap bdh atau dapat dibatalkan?
Yang didaftarkan itu benda atau aktanya?
Pendaftaran itu berguna untuk pemenuhan asas publisitas
3. Dalam akta harus ditentukan pula utang yang pelunasannya dijamin dengan
fidusia itu berupa:
a. utang yang telah ada
b. utang yang akan timbul
c. utang yang pada saat dieksekusi dapat ditentukan jumlahnya berdasarkan
perjanjian pokok yang menimbulkan kewajiban memenuhi prestasi
4. pembebanan jaminan atas benda atau piutang yang diperoleh di kemudian hari
tidak perlu dilakukan dengan perjanjian jaminan tersendiri demi untuk efisiensi
dan hal ini dipandang penting dari segi komersialtidak perlu dipisah karena
biasanya ada di perjanjian sebelumnya.
5. Apabila dalam perjanjian tidak diperjanjikan lain maka jaminan fidusia meliputi:
a. hasil dari benda yang menjadi objek jaminan fidusia
b. klaim asuransi dalam hal benda yang menjadi objek jaminan fidusia
diasuransikan.
- pendaftaran di KPF (11 & 12), dicatat (13 (3), lahir sejak tanggal dicatatkan (14
(3))

PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA


Fidusia biasa: tidak boleh pengalihan
Fidusia barang-barang persediaan: pengalihan diperbolehkan
Didaftarkan di kantor pendaftaran fidusiadicatatditerbitkan sertifperlu
diperhatiakan bagaimana kalau ada beberapa pendaftaran fidusia atas pendaftar
yang samadicantumkan frasa berdasarkan KTYMEuntuk kepastian
hukumterbuka untuk umumdia sempurna, droit de suit

Kelemahan:
Fidusia online: yang punya akses hanya notarispadahal uu 42/99: pendaftaran
fidusia bisa dilakukan oleh siapapun
Made Chyntia (FHUI 2014)

Fidusia online efektif? Tapi menghapus sistem manual. Bentuk pengamanannya


hanya barcodepadahal bisa digandakan. Bagaimana kalau terjadi hack?
TTD digitalbarcode tidak menjamin bahwa itu otentik
Notaris adalah agen mereka tapi menyalahkan notaris pada proses penginputan.
Padahal seharusnya principle yang bertanggung jawab. Sebelumnya, notaris belum
pernah menandatangani perjanjian keagenan/kuasa.

Kelebihan: cepat

PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA


Apakah boleh fidusia ulang? Pada prinsipnya tidak boleh
1. Pengalihan hak atas piutang (cessie) yang dijamin dengan fidusia
mengakibatkan beralihnya demi hukum segala hak dan kewajiban penerima
fidusia kepada kreditur baru
2. Beralihnya jaminan fidusia tersebut harus didaftarkan oleh kreditur baru
kepada kantor pendaftaran fidusia

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA


Adanya frasa “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” maka sertif
jaminan fidusia punya kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap (15 (2))eksekusi langsung dapat dilaksanakan
tanpa melalui pengadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak untuk
melaksanakan putusan. Apabila debitur wanpres, maka penerima fidusia punya hak
untuk menjual benda yg jadi objek atas kekuasaannya sendiri (15 (3)).
CARA:
1. Pelaksanaan titel eksekutorial sbgmn dimaksud pasal 15 (2)
2. Parate Eksekusi (15 (3) dan 29 (1)) Melalui pelelangan umum
3. Penjualan bawah tangan (private selling)maksudnya untuk mempermudah
penjualan benda dengan harga penjualan tertinggi asal disepakati oleh kedua
belah pihak.
BACA: EKSEKUSI FIDUSIAPERKAP, PP 2015
BACA SURAT KEMENKEU TERKAIT KEWAJIBAN PERUSAHAAN KENDARAAN
BERMOTOR UNTUK MENDAFTARKAN FIDUSIA

HAPUSNYA JAMINAN FIDUSIA


1. Hapusnya hutang pokok (25 (1a)). Kalau perjanjian fidusia hapus, perjanjian
pokoknya tetap ada.
Made Chyntia (FHUI 2014)

2. Pelepasan hak atau karena musnahnya objek jaminan fidusia (25 (1) b dan c).
Tidak menghapus klaim asuransi sbgmn pasal 10 huruf b (25 (2))ini yang
akan jadi pengganti objek jaminan fidusia
3. Penerima fidusia memberitahukan kepada KPF dengan malampirkan
pernyataan hapusnya jaminan fidusia. KPF menerbitkan surat keterangan.

Fidusia UU 42/99

Jamin ada 2:

1. Jaminan yang menguasai bendanya: gadai


2. Jaminan yang tidak menguasai bendanya: fudisua

Fidusia menjawab kelemahan inbezitstelling dari gadai. Di yurisprudensi Indonesia,


fidusia ada yg untuk benda bergerak dan yang tidak. Maka fidusia untuk benda
bergerak dan tidak bergerak (tidak dibebani hipotik dan hak tanggungan). Untuk
benda yang sudah dan belum ada (piutang, pasal 9). Kalau piutang bisa dijaminkan
dengan fidusia, permasalahannya adalah kita tidak tau berapa besarnya. Untuk
barang tidak bergerak

Masalah:

1. Fidusia pesawat
Kenapa pesawat bukan hipotik? Karena harus didaftarkan, kalau kapal laut yg
daftarin syahbandar.
UU 42/99: Pesawat terbang dengan hipotik. Tapi UU Penerbangan baru, pesawat
terbang tidak dibebankan dengan hipotik. Solusinya adalah menjaminkan barang
dengan fidusia, yang dijaminkan adalah bagian-bagian dari pesawat terbang.
2. Jangka waktu
Dalam UU Fidusia tidak mengatur jangka waktu. Dalam peraturan lain diatur
jangka waktu 30 hari
3. Fidusia ulang
Kalau fidusia dipegang 2 orang, hak eksekusi ada di orang pertama

Peran kepolisian dalam eksekusi fidusiaLIHAT PERKA


Kepolisian dapat dimintai bantuan, dalam kondisi fidusia tersebut harus sudah
dikeluarkan sertifikatnya, debitur memang wanprestasi. Polisi tidak bisa serta merta
menarik, karena hanya diminta bantuan dan bukan sebagai kuasanya. Dalam PMK
tidak memungkinan penarikan barang secara sepihak terhadap fidusia yang belum
Made Chyntia (FHUI 2014)

lahir. Seharusnya, penarikan tidak boleh dilakukan tiba-tiba di tengah


jalanbertentangan dengan hukum.
Made Chyntia (FHUI 2014)

HIPOTIK
(1162-1232)

Aturan BW tentang hipotik tanah tidak berlaku lagi


Sejak adanya UUHT, maka aturan BW ttg hipotik atas tanah dan segala benda-benda
yang berkaitan dengan tanah menjadi tidak berlaku. Tapi berlaku atas:
- Kapal terbang dan helikopter (UU No.15/1992 ttg Penerbangan)
- Kapal laut dengan bobot 20 m3 ke atas (Pasal 314 (3) UU No.21/1992 ttg
Pelayaran)
Berdasarkan Ps 315c (1) dan 1185 BW, ketentuan umum hipotik berlaku atas hipotik
kapal sepanjang tidak bertentangan dengan sifat objeknya yang berupa kapal.

Unsur Jaminan Hipotik menurut BW


1. Benda sudah ada saat dijaminkan (1175);
2. Merupakan benda tidak bergerak (1162);
3. Dilakukan orang yang berhak memindahtangankan (1168);
4. Dalam perjanjian pokok ada sejumlah uang tertentu, ditetapkan dalam suatu
akta (1176);
5. Diberikan dengan akta otentik (1171);
6. Bukan untuk dinikmati/dimiliki, hanya jaminan pelunasan utanguntuk
memberikan kreditur suatu kedudukan yang lebih baik (kreditur preferen atas
hasil eksekusi benda

Sifat
1. Absolut: dapat dipertahanan terhadap tuntutan siapapun
2. Doit de suite: mengikuti benda di tangan siapapun (1163 (2), 1198).
Benda hipotik masih berada di tangan pemberi hipotik (otomatis dia masih
punya kewenangan mengambil tindakan pemilikan (beschikking), misalnya
pengalihan atau pembebanan lagi. Dengan adanya droit de suite ini,
beralihnya hak milik atas benda jaminan hipotik (kepada siapapun, bukan
orang tertentu saja) tidak mempengaruhi hak jaminan yang dipunyai
pemegang hipotik. Kalau menjaminkan lagiPs 315 KUHD: hak kebendaan
yang lebih tua mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.
3. Droit de preference: kreditur punya hak didahulukan pelunasan hutangnya
(1133, 1134 (2). Tidak terpengaruh kepailitan dan penyitaan.
Made Chyntia (FHUI 2014)

Ciri
1. Accesoir: perjanjian tambahan dan tergantung perjanjian pokok.
2. Ondeelbaar: tidak dapat dibagi, hipotik terletas atas seluruh benda yang jadi
objeknya. Sebagian hutang dibayar tidak berarti sebagian hak hipotik jadi
hapus (1163 (1))
3. Mengandung hak untuk pelunasan hutang sajabukan hak memiliki. Tapi
dapat diperjanjikan kreditur berhak menjual benda jaminan atas kekuasaan
sendiri kalai deb wanpres (1178 (1) dan (2))
Asas
1. Publisitas → harus didaftarkan dalam register umum agar masyarakat khususnya
pihak ketiga dapat mengetahui. Setelah UUHT: tidak lagi dibebankan pada kantor
BPN
2. Asas spesialitas → benda-benda yang dijaminkan. Ditunjuk secara khusus: benda
apa, letaknya dimana, luasnya berapa, berbatasan dengan siapa atau apa saja
Made Chyntia (FHUI 2014)

HAK-HAK YANG MEMBERI JAMINAN YANG MEMPUNYAI SIFAT KEBENDAAN


TAPI BUKAN JAMINAN KEBENDAAN

>>>>>>>PREVILAGE<<<<<<<

- Pada dasarnya, untuk mendapat hak preference kreditur harus memiliki


jaminan,
- tapi tanpa adanya jaminan, dalam keadaan tertentu yang ditentukan oleh UU,
seseorang dapat memiliki hak preference
- Hak ini dinamakan hak previlage
- Hak ini timbul karena adanya lelang dalam hal terjadi kepailitan
- Posisinya lebih rendah dari hak jaminan kebendaan (gadai dan hipoti), kecuali
terhadap hutang-hutang berikut:
1. Ongkos dalam rangka eksekusi
2. Uang sewa
3. Ongkos pemeliharaan benda ybs sesudah benda tersebut digadaikan
4. Pajak-pajak, bea cukai (1137)
5. Hak utama pada 318 KUHDbiaya eksekus, uang pelabuhan, dll saat
lelang kapal asing
6. Benda bergeraak diatas tanah/rumah hak sewa ( 1140-1142 BW)

Hub Hukum
D--------------------------------------K
1131 &1132 KUHPerdata

Alasan-alasan yang sah untuk didahulukan (1133)

1. Gadai
2. Hipotik
3. Hak Istimewa

Jaminan Kebendaan

Hak Istimewa
Made Chyntia (FHUI 2014)

Kedudukan gadai dan hipotik lebih tinggi dari hak istimewa kecuali UU menentukan
sebaliknya (1134 (2))
Perhatikan pasal 1137tagihan publikkedudukannya lebih tinggi dari gadai
dan hipotikmenentukan bagaimana eksekusinya
Misal: ada perusahaan yang punya hutang pajak kepada negara. Di sisi lain , yang ia
miliki adalah kendaraan yang dibebani dengan fidusia. Pemilik perusahaan
dinyatakan pailit. Maka di satu sisi perusahaan punya hutang pajak pada negara, di
sisi lain ia memiliki hutang kepada pihak lain yang dijaminkan dengan fidusia,
sementara aset terbesarnya ada pada mobil. Permasalahan hukum: siapa yang
memiliki hak utama? Pemerintah atau pemegang hak fidusia? Pemerintah: karena
kepentingan publik harus didahulukan berdasarkan 1337 BW. Lalu bagaimana
dengan perlindungan kreditur? Maka apabila publik berhadapan dengan privat, yang
utama adalah siapa yang mengeksekusi
Doktrin:
- previlage pada dasarnya harus dimintakan supaya bisa didahulukan
- Previlege bukan hak kebendaan, tapi lembaga yang punya sifat jaminan

PENGERTIAN
1134: suatu hak yang oleh UU diberikan kepada seorang berpiutang sehingga
tingkatannya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya, semata-mata
berdasarkan sifat piutangnya
Piutangnya bisa timbul karena perjanjian tapi previlage nya timbul karena UU

SIFAT-SIFAT PREVILAGE
- Berpindah kepada AW. Punya kewajiban untuk membayar kewajiban yang
ditinggalkan oleh pewaris. 1318
Kuasa, perjanjian perburuhan dan pemborongantidak jatuh kepada AW nya

PREVILAGE BUKAN JAMINAN KEBENDAAN


Previlage Hak Kebendaan
Baru ada kalau terjadi penyitaan dan Sudah ada tanpa harus nunggu
hasil penjualan tidak cukup untuk penyitaam
bayar utang
Tidak memberikan kekuasaan Memberikan kekuasaan langsung
langsung terhadap suatu benda terhadap suatu benda
Hak terhadap benda debitur Hak terhadap suatu benda
Made Chyntia (FHUI 2014)

Hanya sekedar hak untuk didahulukan


ketika ada eksekusi, bukan hak
kebendaan

PREVILAGE BUKAN JAMINAN PERORANGAN


Previlage Jaminan Perorangan
Timbul karena UU yaitu apabila Timbul saat perjanjian (JB, SM)
barang yang disita tidak mencukupi
melunasi utang
Baru bisa dituntut saat debitur pailit Langsung memberikan
tuntutan/tagihan terhadap seseorang

HAK ISTIMEWA BUKANLAH HAK KEBENDAAN

MACAM-MACAM PREVILAGE
- Khusus (1139): bisa jadi timbul karena perjanjian. Misal: JB, SM
Benda-benda tertentu
1. Biaya perkara
2. Uang sewa dari benda tak bergerak
3. Penjual sudah memberikan barang, kemudian pembeli sudah membayar
harga tapi dengan angsuran. Kemudian pembeli pailit, berarti penjual masih
punya hak untuk menuntut pembayaran. Apakah posisi penjual adalah
sebagai kreditur yang preference atau konkuren?
Selama ini, preference maupun konkuren ditentukan dari adanya jaminan/hak-
hak yang sifatnya mirip dengan jaminankalau tidak ada berarti
kedudukannya konkuren. Padahal berdasarkan previlege (hak istimewa)
1139hak tersebut harus didahulukan meski tidak ada jaminan.
4. biaya untuk menyelamatkan suatau barang
5. biaya melakukan pekerjaan yang masih harus dibayar
6. apa yang diserahkan pengusaha rumah penginapan kepada tamu
7. Upah pengangkutan dan biaya tambahan
Tidak ditentukan urutannya
- Umum (1149): Previlage umum bisa ditentukan pada semua kondisi
Benda-benda umum
Ditentukan urutannya: 1-7 ini menentukan tingkatan
Urutannya ini harus diikuti
Made Chyntia (FHUI 2014)

1. Biaya perkara pelelangan dan penyelesaian warisan


2. Biaya penguburan
3. Biaya perawatan dan pengobatan sakit
4. Upah buruh selama tahun yang lalu dan tahun yang sedang berjalan
5. Piutang karena penyerahan bahan-bahan makanan yang dilakukan si
berutang ke keluarganya selama 6 bulan terakhir
6. Piutang pengusahan sekolah asrama
7. Piutang anak yang belum dewasa dan orang yang terampu
Pengecualian: UU pajak dan UU pelayaran. Misal kapal bangkrut dijaminkan
dengan hipotik, ada upah yang belum dibayarkan. Maka berdasarkan UU
Pelayaran maka hak istimewa didahulukan, baru sisanya untuk pemegang
jaminan hipotik.
Piutang-piutang pelayaran yang dapat didahulukan:
1. Pembayaran upah nahkoda dan ABK
2. LALALALA

KESIMPULAN
1. BUKAN HAK KEBENDAAN (tidak memberikan kekuasaan langsung terhadap
suatu benda), tapi memiliki sifat jaminan kebendaan (didahulukan), tapi dia
sendiri bukan jaminan umum dan jaminan kebendaan
2. Pengaturannya sejajar dengan hak kebendaan dalam buku 2 BW
Droit de suite
Hak yang memberikan jaminan sama dengan gadai dan hipotik
Bedanya dengan hak kebendaan? Tidak menuju pada benda tertentu.
Bedanya dengan jaminan umum? posisinya didahulukan
3. Doktrin: harusnya diatur dalam hukum acara
4. Bukan jaminan perorangan dan jaminan kebendaan
5. Ketika menentukan hak preference, maka bisa timbul karena adanya previlege.
Unik, karena bukan hak kebendaan tapi diatur dalam pasal-pasal tentang hak
kebendaan. Walaupun bukan hak kebendaan tapi posisinya sejajar dengan
hak kebendaan (diistimewakan))droit de suite, memberikan hak yang sama
dengan jaminan gadai dan hipotik

Previlege harus dituntut, harus dimajukan, artinya kalau pemilik tagihan yang
diistimewakan tinggal diam saja, maka tagihannya dianggap sebagai tagihan
biasa (konkuren).
Made Chyntia (FHUI 2014)

Untuk menentukan orang memiliki hak preference tidak hanya ditentukan dari
apakah dia memiliki jaminan atau tidak, tapi bisa muncul karena ada hak istimewa.
Hak istimewa ini ditentukan oleh UU. Hak istimewa ini posisinya lebih rendah dari
jaminan (kecuali ditentukan lain). Contohnya adalah piutang negara (pajak), maka
pajak didahulukan. Piutang publik harus didahulukan dibanding privat. Maka disini
hak istimewa lebih tinggi dibandingkan dengan jaminan. Hak ini harus dituntut
supaya tidak hilang.

Misal A,B,C,D,E. A pemegang hak istimewa, kalau A tidak menuntut maka hak
privilege A akan hilang.

>>>>>>>HAK RETENSI<<<<<<<
Contoh: jika barangnya dicuri, pemilik dapat menuntut kembali
- Adalah hak yang diberikan kepada kreditur tertentu untuk menahan sesuatu
benda, sampai tagihan yang bertalian dengan benda itu dilunasi. Misalnya
menahan sertifikat pemberi kuasa jika tidak membayar fee
- Tidak diatur secara khusus, namun tersebar di beberapa bagian BW
567,
575 (2): (pemegang hak retensi adalah pembezit yang beritikad baiktidak
selalu pemilik
576: Contoh: A diwarisi rumah, ada sepeda. Dikira bagian dari warisan, terus
dia melakukan perbaikan (beritikad baik). Maka ketika ia diminta
mengembalikan barang itu dari pemilik aslinya dia bisa menuntut pemilik asli
untuk membayar biaya-biaya yang telah dikeluarkan, selama belum dilunasi,
pembezit berhak menahan.
579: pembezit yang beritikad buruk harus mengebalikan hasil kebendaan
834:
715
725
1159
1364 (2)
1756
1616
1729
1812
- Sifat:
1. Ondeelbaar: kreditur tidak bisa dipaksa untuk menerima sebagian, kecuali
setuju
2. Hanya menahan tidak untuk memakai
Made Chyntia (FHUI 2014)

3. Tidak punya wewenang untuk mengeksekusi


4. Tidak punya hak untuk didahulukan, hanya untuk menahan saja
5. Bukan hak kebendaan namun memiliki sifat kebendaan
Accessoir: harus ada hubungan hukum terlebih dahulu
Jaminan (mirip dengan gadai)
6. Hak perorangan
7. Pemegang hak sebagai houder
8. Retensi ini hanya pada barang bukan hak. Misal A pemilik sepeda,
diperbaiki oleh B. A mau jual ke C. Kepada siapa B mengajukan hak?
Tergantung pada pembayaran. Pada prinsipnya, ketika A menjual bisa
dibuat klausula C mau menanggung biaya perbaikan atau tidak. Jika A tidak
membuat klausul tersebut, C bisa menuntut untuk kenikmatan tentram dan
cacat tersembunyi. B bisa menahan terhadap siapapun baik kepada A atau
C

SIFAT/CIRI
- Tidak diperjanjikan, tidak timbul karena UU, tapi terjadi demi hukum
- Sifat perorangan: hanya dapat dilaksanakan terhadap debitur tertentu
yang beraspek hak kebendaan:
1. Accessoir: tergantung ada tidaknya perjanjian pokok
2. Droit de suite
3. Memberikan jaminan pelunasan
Perbedaan: tidak menimbulkan hak untuk didahulukan, tidak punya hak
pemenuhan atas hasil eksekusi, HANYA PUNYA HAK MENOLAK
TUNTUTAN PENYERAHAN BARANG
- Apabila debitur tidak melunasi, maka kreditur berhak menahan benda debitur
sampai melunasi, tidak boleh memakai atau menikmati
- Tujuan: untuk memudahkan mengambil pelunasan dan memberi tekanan
pada debitur untuk melunasi utangnya
- DH:
1. 575 (2)
2. 1364 (2)
3. 1576
4. 1616
5. 1729
6. 1812

HAPUSNYA HAK RETENSI


Made Chyntia (FHUI 2014)

- Apabila tagihan yang bertalian dengan benda telah dibayarkan secara lunas
- Benda yang ditahan dilepaskan secara sukarela
- Kreditur menjadi pemilik benda karena atas hak tertentu
- Benda yang ditahan hilang atau musnah

>>>>>>>HAK REKLAME (1144)<<<<<<<

Prinsipnya dalam jual beli tunai, prestasi antara penjual dan pembeli terjadi pada saat
yang sama. Namun, apabila penjual sudah memenuhi kewajibannya dalam
menyerahkan barang sementara pembeli lalai dalam melakukan kewajibannya
membayar pelunasan barang (wanprestas), maka hak reklame ini berlaku.

Berarti:

Hak reklame atas penjualan tunai beda dengan hak previlage penjual.

Hak previlae penjual terjadi ketika misalnya A membeli mobil B secara kredit
(sehingga timbul utang piutang), kemudian tiba-tiba B pailit, mobilnya disita dan
dilelang, maka harga penjualan mobil yang dilelang tadi digunakan untuk
pelunasan lebih dulu terhadap kreditur lainnya atas utang A terhadap B.

Hak reklame hanya dimaksud agar mobil tersebut bisa kembali pada A.

Hak penjual untuk menarik kembali

Barang bergerak

Belum dibayar

Penundaan waktu, tunai (kontan), di luar kepailitanBW


dalam hal kepailitanKUHD (230-239)

bisa menuntut pengembalian barang dan menghalangi dijualnya barang


asal penuntutan tidak lebih dari 30 hari

- Terhadap benda bergerak


- Yang diatur di BW biasanya untuk jual beli barang secara kecil-kecilan dan secara
tunai
- Yang diatur KUHD untuk barang-barang jumlah besar yang dilakukan secara
kredit.
Made Chyntia (FHUI 2014)

- Barang harus masih menjadi milik pembeli


Karena ada prinsip pemilik tidak dapat menuntut pihak ketiga yang memperoleh
benda tersebut secara itikad baik (goeder trouw)
1. Kalau si pembeli menyewakan benda tidak bergerak yang di dalamnya ada
benda bergerak si penjual yang belum dibayar, penjual tidak bisa
melaksanakan haknya kecuali si penyewa tau bahwa benda bergerak yang
merupakan bagian dari benda tidak bergerak yang disewakan itu belum
dibayar.
2. Kalau si pembeli menggadaikan ke orang lain, maka penjual bisa minta
kembali barang tersebut asal mengembalikan uang pinjaman+bunga
3. Jika si pembeli tadi mengakseptir wesel, maka diangggap telah membayar dan
si penjual tidak bisa meminta kembali barangnya, hanya bisa nunggu
pelunasan dari akseptan atau jual lagi surat weselnya.

- Barangnya masih dalam keadaan yang sama dengan pada saat levering
Tidak bercampur dengan barang-barang lain. Barangnya harus tetap utuh
individualitasnya. Kalau perubahan-perubahan kecil saja tidak mempengaruhi
keadaan si barang.

Bagaimana pelaksanaannya? Boleh dengan tuntutan hakim, atau cukup dengan


menegurnya melalui eksploit jurusita, bahkan bisa lisan atau tertulis.

HAK REVINDIKASI
Hak revindikasi: hak untuk menuntut/menggugat pengembalian haknya dalam
keadaan semula kepada siapapun (1977 (2))
benda bergerak dan benda tidak bergerak

RESI GUDANG

Dokumen kepemilikan seseorang terhadap barang yang disimpan di gudang.


Dokumen ini bernilai. Ada 2 sistem:
1. Sistem resi gudang
2. Mekanisme CMA
Resi gudang sebagai jaminan mengatur kebebasan pemilik resi gudang untuk
menjadikan jaminan. Petanikomoditinya diatur. Harus dilakukan blocking agar resi
gudang tidak bisa dicairkan oleh orang lain.
Made Chyntia (FHUI 2014)

Kalau CMA cukup dengan perjanjian 3 pihak (pengelola gudang, kreditur, dan bank),
bahwa pada waktu tertentu CMA dipegang pengelola gudang sebagai suatu
jaminan.
Kapan resi gudang lahir? Apakah saat dibuatnya akta atau saat didaftarkan di pusat
registrasi resi gudang? Dilihat dari sejarah, resi gudang itu baru dibanding yang lain.
UU Resi gudang dengan jelas mengkonstruksikan kapan lahirnya, tapi resi gudang
tidak jelas.
Made Chyntia (FHUI 2014)

HAKI SEBAGAI JAMINAN

Cipta bisa dibebankan dengan fidusia. HAKI sebagai agunan, maka ada 3 hal:
1. Syarat HAKI sebagai agunan
4. Memiliki nilai ekonomis (hak ekonomi)
5. Ada hak kepemilikan (misalnya harus terdaftar: panten granted (yg didaftarkan
belum tentu granted (tergantung paten sederhana atau biasa), kalau cipta
tidak perlu pendaftaran (tapi kalau ingin dijaminkan ke bank, maka harus
didaftarkan)
6. Dapat dialihkan
2. Metode penilaian HAKIuntuk menentukan nilai ekonomi suatu Haki untuk
dapat dijadikan sebagai jaminan(valuasi). Ada profesi penunjang penilai HAKI
a. Market approach
b. Income approach
c. Asset approach
Dengan apa dijaminkan? Maka penjaminan yang paling tepat adalah
menggunakan fidusia.
Pasal 16 (3) UU 28/2014: cipta adalah barang bergerak, “dapat” dijadikan jaminan
fidusia. Maka bisa dong dengan gadai? Tapi bagaimana cara menggadaikannya?
Kan barus inbezitstelling? Repot dong kalau hak ciptanya itu terhadap 1000
eksemplar buku.
Maka kalau cipta itu yang dijaminkan adalah hak ekonominya, lisensinya (sesuatu
yang harus dibayarkan oleh pengguna cipta: royalti)seperti piutang. Piutang
kan bisa fidusia sekaligus gadai. Lihat dulu jenis piutangnya. Kalau piutang atas
nama inbezitstellingnya cukup dengan pemberitahuan,
Kalau paten yang dijadikan jaminan gadai apa yang dijaminkan? Hak
ekonominya

Rekening koran dapat digunakan sebagai jaminan gadai, tapi sebagai agunan
tambahan. Yang bisa dijaminkan adalah yang memiliki nilai yang bisa dikalkulasikan.
Ketika seseorang punya uang kemudian ditabung kemudian bank mengeluarkan
rekening koran, maka rekening koran tersebut dapat dijadikan jaminan. Jaminan apa?
gadai

Anda mungkin juga menyukai