Laporan Kasus Blepharitis
Laporan Kasus Blepharitis
Laporan Kasus Blepharitis
Pembimbing :
Disusun Oleh :
2013730087
2017
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada umatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan kasus ini. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah
menuju zaman islamiyah.
Dalam Laporan ini, penulis akan menjelaskan tentang “Blepharitis Oculi Dextra”. Laporan ini
diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Penulis berharap semoga
laporan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
mendukung penulisan laporan kasus ini, terutama kepada pembimbing “dr. Amelia Hidayati,
Sp.M” yang telah membimbing saya dan teman-teman selama di bagian Ilmu Penyakit Mata ini
beserta teman – teman yang telah mendukung.
Penulis berharap, laporan penelitian ini dapat diterima oleh semua kalangan. Semoga
laporan kasus ini dapat dijadikan sumber referensi, sumber pembelajaran, dan dapat dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat diharapkan agar dapat dijadikan bahan koreksi untuk kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini banyak sekali orang yang kurang peduli akan kebersihan matanya. Sehingga
memunculkan masalah-masalah kesehatan terutama gangguan pada indra penglihatan, salah
satunya pada bagian kelopak mata. Seringkali penyakit ini dianggap remeh dengan berpikir bahwa
penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya. Padahal bila tidak ditangani dengan serius maka akan
muncul berbagai penyakit pada kelopak mata seperti Blefaritis. Selain mengganggu kenyaman
dalam melihat, penyakit ini juga dapat mengganggu kepercayaan diri sehingga mempengaruhi
aktivitas sehari-hari.
Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak
merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya
melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak
berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh
bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan
alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap,
bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus
alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : An. W
Usia : 12 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Pondok Kopi, Jakarta Timur
B. Anamnesis
Keluhan utama
Mata sebelah kanan bengkak dan merah sejak 5 hari yang lalu SMRS
Riwayat Pengobatan
Selama keluhan ini berlangsung pasien tidak pernah berobat ke dokter. Pasien sudah diberikan
salep tetapi tidak adanya perubahan yang membaik
Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki alergi terhadap debu, makanan dan obat obatan
Riwayat Trauma
Pasien menyangkal bahwa akhir-akhir pernah jatuh atau muka terkena benda tumpul pada
bagian wajah terutama mata. Pasien mengaku tidak pernah memakai lensa kontak.
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan pelajar. Rumah pasien dekat dengan kebun dan bengkak muncul setelah
bangun tidur.
C. PEMERIKSAAN STATUS OPHTALMOLOGIK
Resume
Pasien datang ke Poli Mata RSIJ Pondok Kopi dengan keluhan mata sebelah kanan
bengkak dan merah sejak 5 hari yang lalu. Pasien tidak diketahui penyebabnya apa, karna
ketika bangun tidur muncul bengkak seperti ini. Keluhan disertai gatal (+), pedih (+), mata
berair (+), seperti ada yang mengganjal (+), berat untuk membuka kelopak mata kanan (+),
pasien mengeluh panas (+) dan pasien mengaku beberapa hari ini bulu matanya rontok (+).
Penglihatan terdapat penurunan.
Pemeriksaan oftalmologi: visus OD 6/20 OS 6/6, edema, hiperemis dan Nyeri tekan pada
palpebra superior dan inferior OD, terlihat bulu mata rontok (+) pada OD.
Terapi :
Non – Medikamentosa
I. Anatomi Palpebra
Kelopak mata atau palpebra di bagian depan memiliki lapisan kulit yang tipis, sedang di
bagian belakang terdapat selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. Pada kelopak
terdapat bagian-bagian berupa kelenjar-kelenjar dan otot. Kelenjar yang terdapat pada kelopak
mata di antaranya adalah kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeiss pada pangkal rambut,
dan kelenjar Meibom pada tarsus yang bermuara pada margo palpebra. Sedangkan otot yang
terdapat pada kelopak adalah M. Orbikularis Okuli dan M. Levator Palpebra. Palpebra diperdarahi
oleh Arteri Palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas berasal dari ramus frontal n. V,
sedangkan kelopak mata bawah dipersarafi oleh cabang ke II n. V.
1. Kelenjar :
a. Kelenjar Sebasea
b. Kelenjar Moll atau Kelenjar Keringat
c. Kelenjar Zeis pada pangkal rambut, berhubungan dengan folikel rambut dan menghasilkan
sebum
d. Kelenjar Meibom (Kelenjar Tarsalis) terdapat di dalam tarsus. Kelenjar ini menghasilkan sebum
(minyak).
2. Otot-otot Palpebra:
a. M. Orbikularis Okuli
Berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit
kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra terdapat otot orbikularis okuli yang disebut
sebagai M. Rioland. M. Orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N.
Fasialis.
b. M. Levator Palpebra
Bererigo pada Anulus Foramen Orbita dan berinsersi pada Tarsus Atas dengan sebagian
menembus M. Orbikularis Okuli menuju kulit kelopak bagian tengah. Otot ini
dipersarafi oleh N. III yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka
mata.
A. Definisi
Blefaritis adalah peradangan yang terjadi pada kelopak mata.
B. Etiologi
Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat
kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
normal ditemukan di kulit.
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun.
Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik.
Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan
pseudomonas.
Terdapat 2 jenis blefaritis, yaitu : 1. Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar
depan (tempat melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan
seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan Staphylococcus aureus, yang
sering ulseratif, atau Staphylococcus epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis
seboroik (non-ulseratif) umumnya bersamaan dengan adanya Pityrosporum ovale. 2. Blefaritis
posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang
bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak.
C. Klasifikasi
Blefaritis Superfisialis
Blefaritis ulseratif
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus.
Gejala klinis terdapat keropeng berwarna kekuning-kuningan yang bila diangkat akan
terlihat ulkus yang kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata, skuama yang
terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai
perdarahan.
Pengobatan blefaritis ulseratif dengan antibiotik dan higiene yang baik.
Blefaritis angularis
Merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus.
Kelainannya bersifat rekuren.
Pengobatan blefaritis dengan sulfa, tetrasiklin, dan sengsulfat.
D. Gejala Klinis
- Kelopak mata merah
- Bengkak
- Sakit
- Eksudat lengket
- Madarosis
E. Patofisiologi
Blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi
mikrobakteri secara langsung pada jaringan, kerusakan sistem imun atau kerusakan yang
disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak
mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar
meibom.
F. Penatalaksanaan
Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian
diberikan antibiotik yang sesuai.
G. Penyulit
Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan
madarosis.
DAFTAR PUSTAKA