BAB 6 Peramalan Penjualan
BAB 6 Peramalan Penjualan
BAB 6 Peramalan Penjualan
Nama kelompok :
BAB 6
Peramalan adalah perkiraan mengenai sesuatu yang belum terjadi. Peramalan bertujuann
agar ramalan yang dihasilkan mampu meminimumkan pengaruh keridakpastian perusahaan.
Dengan kata lain, peramalan meminimalkan kesalahan.
Peramalan tidak sama dengan rencana. Ramalan merupakan tentang apa yang akan terjadi
pada waktu yang akan datang. Sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan
dilakukan pada waktu yang akan datang. Peralaman dapat dipandang sebagai masukan dalam
pembuatan rencana.
Untuk melakukan peramalan, analis harus berhati-hati dalam memilih metode peramalan
dan asumsi yang digunakan. Asumsi mempunyai pengaruh terhadap ketepatan forecast yang
dibuat. Jika asumsi yang dibuat tepat atau mendekati kenyataan, maka ramalan yang dihasilkan
akan mendekati kebenaran, jika sebaliknya makan akan menimbulkan penyimpangan.
Metode forecasting yang dipikih harus sesuai dengan permasalahannya. Tidak ada
metode forecast yang universal yang dapat digunakan untuk semua masalah. Factor yang
dipertimbangkan:
TEKNIK FORECASTING
Teknik forecasting mencakup pengukuran secara kuantitatif yaitu dengan metode statistic dan
matematik, selain itu adalah pengukuran kualitatif yag menggunakan judgement. Penggunaan
pengukuran secara kuantitaif dianggap kurang lengkap karena terdapat masalah yang tidak dapat
diukur secara kuantitatif. Tetapi, pengukuran secara judgement bersifat subyektif dan sulit
dipahami pihak lain. Oleh karena itu, forecasting menghendaki perpaduan antara keduanya.
a. Judgement Method
Sumber-sumbernya adalah salesman, manajer area, konsultan, dan survey konsumen.
b. Perhitungan statistic
1) Analisis Trend (Trend Bebas, Trend Setengah Rata-rata, Trend Matematis, Growth,
Regresi Korelasi, Teknik Khusus)
Rata-rata perubahaannya lamban dalam jangka panjang menuju satu arah. Trend
positif menunjukkan gejala kenaikan. Trend negative menunjukkan gejala penurunan.
Trend (15-20 tahun)
Siklus (2-10 tahun)
Musiman (1 tahun)
Ketidakteraturan
a. Trend bebas
Penerapan garis trend secara bebas dapat dikatakan sebagai suatu cara penempatan
trend tanpa perhitungan rumus matematika.
b. Trend setengah rata-rata
Y = a + b (X)
c. Analisis trend matematis
Dalam trend ini terdapat 2 pendekatan yang dapat digunakan untuk
menggambarkan garis trend, yaitu:
1. Analisis trend moment
Formula yang dapat digunakan adalah :
Y = a + b(X)
Y = a + b(X)
a = ∑Y / n
b = ∑XY / ∑X2
Keterangan :
Y = Variabel Dependen
a = Nilai Konstanta
b = Koefisien Regresi
n = Jumlah Data (periode)
2) Analis growth
Untuk membuat forecasting dengan menggunakan analis growth mengacu pada :
𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 = 𝑃𝑛 = 𝑃𝑜(1 + 𝐼)𝑛
Keterangan :
Pn = volume penjualan tahun ke- n
PO = volume penjualan tahun dasar
n = periode atau tahun
i= interest
3) Analisis regresi korelasi
Dalam analisi ini dikenal dua jenis variabel yakni variabel dependen dan variabel
independen.
Variabel dependen (Y) dinyatakan dalam rumus
Y= a+ b (x)
Dalam analisis regresi korelasi maka formula regresi yang digunakan adalah
Yp = a + b (x)
Besarnya nilai a dan b dihitung dengan bantuan formula:
𝒏. ⅀𝑿𝒀 − ⅀𝑿. ⅀𝒀
𝒓=
√(𝒏. ⅀𝒙𝟐 − (⅀𝒙)𝟐 ) − (𝒏. ⅀𝒀𝟐 − (⅀𝒚)𝟐 )