Makalah Motor 1 Phasa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

APLIKASI MOTOR LISTRIK


TENTANG :
Motor Induksi Satu Phasa

Disusun Oleh :
1. Edwin Sholeh 1341150065 / 09
2. Ervin Prasetyo 1341150040 / 10
3. Guntur Mayhendra 1341150061 / 12

D4 Sistem Tenaga Listrik II A


POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2015
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pada jaman sekarang, pemanfaatan energi listrik sudah sangat luas. Baik untuk
keperluan rumah tangga, industri, maupun sekolah, tida terlepas dari pemanfaatan energi
listrik. Salah satu pemanfaatan energi listrik adalah konversi energi listrik menjadi
mekanik. Pengkonversian energi listrik menjadi energi gerak (mekanik) merupakan
prinsip kerja dari motor listrik.
Peranan motor listrik di dunia, sudah menjadi bagian sangat penting, bahkan dapat
dikatakan motor listrik adalah “Kuda-nya Industri” karena dalam proses produksinya,
industri sangat membutuhkan motor listrik. Sebenarnya tidak hanya pada industri saja.
Pada kepentingan rumah tangga, maupun sekolah, motor listrik juga mengambil peranan
penting. Sebagai contoh adalah pompa air, yang tentunya selalu ada pada setiap rumah,
sekolah atau bangunan yang lain.
Untuk industri kecil, rumah tangga, dan sekolah, motor yang digunakan
kebanyakan adalah motor satu phasa. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami akan
membahas tentang “Motor 1 Phasa”, karena pentingnya motor 1 phasa dalam kehidupan
sehari hari

1.2.Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini, maka diharapkan :
1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja motor 1 phasa
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis motor 1 phasa
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara perawatan motor 1 phasa
4. Mahasiswa dapat mengetahui trouble shooting motor 1 phasa
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Motor 1 Phasa


Motor listrik adalah suatu mesin listrik, yang mengkorversikan energi listrik,
menjadi energi mekanik yang prinsipnya tidak lepas dari hukum lorenzt yang berpunyai
“apabila sebuanh penghantar yang dialiri arus listrik, kemudian ditempatkan pada sebuah
medan magnit, maka pada penghantar tersebut akan timbul gaya. Arah gaya, fluks, dan
arus listrik digambarkan sesuai dengan kaidah tangan kanan seperti dibawah ini.

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan
medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan
putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa
utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), seperti gambar dibawah ini.
Gambar Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga


memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih
besar dibanding impedansi belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda
fasasebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua
belitantersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan
penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan
belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.

Gambar grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama
Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus bantu menghasilkan fluks magnet
Φtegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama yang
bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan
arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus
sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu
berbentukbatang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan
menyerupaibentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan


teganganinduksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor
akanmenghasilkan torsi putar pada rotor.
2.2.Jenis Jenis Motor 1 Phasa
Ada beberapa jenis dari motor 1 phasa
1. Motor Split Phase ( Motor Phasa Belah)
2. Motor Capasitor
3. Motor Shaded Pole ( Motor Kutub Bayangan )
4. Motor Universal
2.2.1. Motor Split Phase ( Motor Phasa Belah )
Motor jenis ini merupakan motor satu fasa yang menggunakan kumparan bantu
untuk menghasilkan gaya putar. Jenis motor ini disebut juga motor fase belah,
mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan bantu digunakan untuk
menghasilkan medan yang berbeda fasa dengan medan yang dihasilkan pada
kumparan utama. Kumparan bantu ini dapat berupa belitan induktor dengan resistor
dan induktor dengan kapasitor
Jenis motor ini menggunakan rotor sangkar (Squirrel Cage winding) terdiri
dari sejumlah batang tembaga yang dimasukkan ke dalam alur rotor, pada ujung-
ujungnya dihubungkan oleh cincin tembaga sehingga terdapat sirkuit tertutup.
Sedangkan kumparan statornya terdiri dari dua lilitan yaitu kumparan utama (main
winding) dan kumparan bantu (starting winding). Kedua kumparan tersebut terhubung
paralel pada saat start, kedua-duanya terhubung pada jala-jala kemudian setelah motor
berputar mencapai + 75 % putaran nominal, sebuah saklar sentrifugal akan
memutuskan rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor bekerja hanya dengan
kumparan utama. Rangkaian penggantinya dapat dilihat dibawah ini

rotor

Kumparan
Sumber utama Kumparan
AC bantu

Sakelar
sentrifugal
Gambar Rangkaian Kumparan Motor Split Phase
Dilihat dari konstruksinya motor fasa belah mempunyai saklar sentrifugal yang
berfungsi untuk memutuskan rangkaian kumparan bantu setelah motor berputar
mendekati putaran nominal, dan mencegah arus lebih dari jala-jala ke kumparan bantu
dan juga untuk melindungi kumparan dari kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan
arus yang melewatinya.

Gambar Motor Split Phase


2.2.1.1.Prinsip Kerja Motor Split Phase
Motor jenis ini bekerja berdasarkan perbedaan fasa antara kumparan bantu
berupa induktor dengan resistor dengan kumparan utama. Jika kumparan bantu ini
ditempatkan secara paralel dengan belitan utama maka nilai R/X L1 dari belitan bantu
dapat diatur sedemikian rupa sehingga dihasilkan perbedaan fasa dibawah 900. Dengan
menaikkan nilai R maka dihasilkan perbandingan R/XL1 yang lebih tinggi sehingga
perbedaan fasa lebih mendekati 900 dan torsi starting yang dihasilkan lebih besar.
Motor jenis ini memiliki torsi starting yang rendah. Pada kumparan bantu juga
dipasang saklar sentrifugal untuk memutuskan arus listrik pada kumparan bantu bila
putaran motor mencapai 75% dari putaran nominal.
Motor ini terdiri dari kumparan utama dan kumparan bantu yang berbeda
sekitar 90 0 listrik dengan tahanan dan reaktansi yang berlainan sehingga arus yang
mengalir tidak sefasa. Perbedaan arus kumparan utama dan kumparan bantu akan
menyebabkan terjadinya perbedaan fluks medan utama dan fluks medan bantu pada
stator, akibatnya akan menghasilkan medan putar yang menimbulkan kopel mula pada
motor. Dengan adanya kopel mula ini, maka motor akan berputar. Saklar (S)
dilepaskan dengan gaya sentrifugal pada 75 % putaran normal. Kopel start dari motor
split fasa 150% dari kopel beban penuh (Ist = 1,5 If).
2.2.1.2.Sakelar Sentrifugal
Saklar sentrifugal model biasa terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian tetap
dan bagian berputar. Apabila motor dalam keadaan diam maka kontak yang ada pada
bagian tetap, dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar. Pada
kecepatan kira-kira 75% dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan melepaskan
tekanannya pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka.
Saklar sentrifugal jenis lain adalah jenis electromagnetik. Dalam keadaan
normal, saklar dalam kondisi normal open (NO). pada waktu starting, arus yang
melewati kumparan utama sangat tinggi. Dengan pemasangan saklar elektromagnetik
secara seri terhadap kumparan utama maka pada saat starting arus kumparan utama
yang tinggi menyebabkan saklar elektromagnetik bersifat magnet. Hal ini menyebakan
kontaktor pada saklar tersebut tertarik sehingga ada arus listrik dari sumber jala-jala
yang melalui kumparan Bantu. Setelah motor berputar 75% dari kecepatan penuh arus
yang mengalir kumparan utama akan menurun dan hal ini yang menyebabkan sifat
magnet yang ada pada saklar menjadi hilang sehingga kontaktor akan terbuka lagi.
2.2.1.3.Karakteristik Torsi

Penurunan torsi terjadi karena yang bekerja hannya kumparan utama,


akibatnya saklar sentrifugal melepas pada saat kecepatan mencapai 75% sehingga
kecepatan mengalami sinkronisasi dimana T = 0, karena ns = nr, yang seolah olah
mesin menjadi mati.
2.2.2. Motor Capasitor
Konstruksi motor kapasitor hampir sama dengan motor fasa belah, hanya pada
motor ini di tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC
satu fasa dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor
udara, mesin cuci dan lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada
bagian atas motor ada juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini
berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor
kapasitor dan geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.
2.2.2.1.Jenis Jenis Motor Capasitor
Ada beberapa jenis pemasangan capasitor dan aplikasi capasitor pada motor
capasitor, antara lain :
2.2.2.1.1. Starting Capasitor Motor
Motor ini adalah merupakan jelmaan dari motor fasa belah, tetapi
mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal. Berikut adalah gambar rangkain kumparan pada motor tarting
capasitor :

capasitor rotor

Kumparan
Sumber utama Kumparan
AC bantu

Sakelar
sentrifugal

Gambar Rangkaian Motor Starting Capasitor


2.2.2.1.2. Running Permanent Capasitor Motor
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan
bantu, terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel
dengan sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung
pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja

Gambar Running Permanent Capasitor Motor

2.2.2.1.3. Start – Running Capasitor Motor


Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running
kapasitor, dimana tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh
kopel awal yang lebih besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak
digunakan pada room air conditioner. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada
gambar di bawah ini

Gambar Start – Running Capasitor Motor


2.2.3. Motor Shaded Pole (Kutub Bayangan)
Motor kutub bayangan (bahasa Inggris: Shaded-pole motor) atau biasa disebut
juga shaded pole adalah salah satu jenis dari motor induksi AC baik daya listrik satu
fase maupun tiga fase. Pada dasarnya motor ini adalah motor sangkar bajing yang
kumparan bantunya diberi cincin tembaga yang melingkar di setiap kutubnya.
Kumparan bantu ini disebut juga dengan kumparan bayangan. Arus terinduksi
kedalam kumparan dengan menunda fase medan magnet dari fluks magnetik pada
kutub bayangan (shaded pole) sehingga cukup untuk membentuk medan yang
berputar untuk memutar rotor. Arah dari medan putar pada motor shaded pole adalah
dari kutub utama ke kutub bayangannya. Karena perbedaan sudut fase antara kutub
utama dengan kutub bayangannya sangat kecil, menyebabkan motor ini hanya
menghasilkan torsi yang kecil. motor induksi satu fasa yang diperlengkapi dengan
belitan bantu yang dihubungkan secara parallel dengan belitan utama. Stator motor
shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator hanya terdiri dari
kumparan utama. Untuk membentuk medan putar dipasang shaded coil yang
merupakan suatu rangkaian tertutup pada sepatu kutub tersebut.
Tegangan bolak balik dari kumparan utama akan di induksikan pada shaded
coil. Dengan adanya tegangan induksi ini maka pada shaded coil akan mengalir arus
dan menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian terjadi beda
fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded coil (kumparan bayangan).
Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan dianggap kutub itu menghasilkan fluks
lemah (dalam cincin) dan di superimpose fluks kuat (diluar cincin) sehingga terdapat
medan putar.
2.2.3.1.Konstruksi Motor Kutub Bayangan (Shaded Pole Motor)
Konstruksi motor induksi satu fasa sama dengan motor induksi 3 fasa, bedanya
kumpran stator hanya ada 1 fasa. Sumber bolak balik dari jala – jala listrik yang
mengalir melalui kumparan stator pada motor induksi satu fasa akan menghasilkan
fluks bolak balik di sekitar kumparan stator tersebut. Motor ini merupakan jenis
sederhana dari motor induksi yang mengasut sendiri Motor ini terbatas pada ukuran
ukuran yang kecil, memiliki torsi pengasut yang jelek dan sangat tidak efisien. Namun
mudahnya untuk diasut mengimbangi kerugian – kerugian ini bilamana beban – beban
sangat ringan. Apabila arus bolak – balik dialirkan pada kumparan kutub, poros kutub
akan bergerak dari kutub utama (un shaded pole) ke kutub bayangan (shaded pole).
Bergesernya poros medan magnet menyebabkan seakan – akan kutub ini bergerak.
Oleh sebab itu, rotor berputar dari kutub utama ke kutub bayangan Jika motor
dihubung pada sumber arus bolak – balik maka berdasarkan hukum faraday pada
belitan yang dihubung singkat yang ada pada kutub magnet akan terbentuk GGL
induksi dan arus induksi. Arus yang timbul akan menghasilkan fluks magnet yang
mempunyai arah selalu melawan fluks utama. Bagian ini disebut kutub bayangan.
Konstruksi motor shaded pole sangat sederhana yaitu terdiri dari stator, rotor dan
penyangga. Bagian lengkap dari motor shaded pole seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar Motor shaded pole

Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan digunakan
untuk bermacam-macam kebutuhan seperti kipas angin 2 kecepatan, hair drayer,
blower dan sebagainya.
Shaded coil (kutub bayangan)

Fluks bantu

Rotor
sangkar

Lilitan utama

Fluks utama

Sumber AC 1 Fasa

Gambar Kumparan Motor Shaded Pole


Motor ini mempunyai kopel start yang rendah dan hanya bekerja pada
tegangan AC. Motor kutub bayangan hanya mempunyai satu buah kumparan, stator
dibagi menjadi 2 bagian yaitu kutub utama dengan kutub bayangan. Lalu pada kutub
bayangan diberi cincin tembaga yang melingkar yang mengakibatkan keterlambatan
medan magnet pada bagian kutub bayangan(shaded pole).

Gambar kutub utama dan kutub bayangan motor shaded pole

Gambar sebelah kiri menunjukkan motor kutub bayangan berkutub 4, dengan


penguat kumparan disambung seri. Sedangkan gambar sebelah kanan menunjukkan
sebuah kutub dari motor kutub bayangan, kira-kira 1/3 dari kutub diberi alur yang
selanjutnya dilingkari dengan satu lilitan hubung singkat (cu coil) dan dikenal dengan
shading coil (kumparan bayangan. Kutub dari bagian ini dikenal dengan nama kutub
bayangan, dan bagian lainnya bagian bukan bayangan (un- shaded pole).

2.2.3.2.Prinsip Kerja
Motor ini memiliki desain stator yang berupa lempengan besi yang dilaminasi,
dengan salah satu ujung kutub stator dibagi dan dipasangi dengan cincin tembaga
(cooper rings). Cincin ini dinamakan shading coil yang berfungsi menciptakan kutub
bayangan. Ketika stator diberi tegangan AC, maka fluks magnetik terbentuk pada
semua kutub stator, namun pada bagian cincin tembaga fluks ini akan berpotongan dan
menghasilkan arus induksi pada cincin tembaga. Arus induksi pada cincin tembaga ini
akan menghasilkan fluks yang berlawanan dengan fluks utama dan berfungsi sebagai
kutub bayangan (belitan bayangan) sehingga dihasilkan medan putar. Motor ini
menghasilkan torka awal yang sangat rendah sehingga dapat digunakan untuk
memutar beban yang kecil (40 – 50 % torka beban penuh). Karena hanya memiliki
satu belitan dan kutub bayangan maka arah putaran motor hanya satu arah dan tidak
dapat dibalik. Motor jenis ini juga tidak membutuhkan saklar sentrifugal, sehingga
tidak memerlukan perawatan.

Pada kutub bayangan(shaded pole) diberi cincin tembaga yang melingkar


sehingga mengakibatkan medan magnet pada daerah shaded pole mengalami
perbedaan sudut fase dengan kutub utama(unshaded pole). Kemudian apabila arus
bolak-balik dialirkan pada kumparan kutub, poros kutub akan bergerak dari kutub
utama (un-shaded pole) ke kutub bayangan (shaded pole). Bergesernya paras medan
magnit menyebabkan seakan-akan kutub itu bergerak. Oleh sebab itu rotor bergerak
dari kutub utama ke kutub bayangan.

Gambar Motor Shaded Pole


Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan tentang bergeraknya poros medan magnit
tersebut. sudah kita ketahui bahwa shading coil (kumparan/cincin hubung singkat)
tahanannya sangat kecil apabila arus bolak-balik mengalir pada kumparan kutub
membesar, hal ini akan menyebabkan timbulnya tegangan pada shading coil dengan
polaritas yang berlawanan dengan penyebab (prinsip trafo).jadi bila arus pada
kumparan magnit naik (membesar), maka arus induksi dalam shading coil menurun .
sebaliknya bila arus pada kumparan magnit menurun, arus induksi pada shading coil
membesar.

Gambar Prinsip bergeraknya poros medan magnit pada motor shaded pole

Pada gambar sebelah kiri melukiskan arus penguat sedang meningkat dari O ke
A. Karena shading coil memiliki tahanan yang rendah, sehingga dalam kumparan ini
mengalir arus yang besar, sedang arahnya melawan terhadap arah arus di dalam
kumparan penguat magnit yang menyebabkannya. Dengan demikian, garis gaya paling
rapat pada bagian kiri. Perhatikan posisi medan magnit Na.
Pada gambar bagian tengah, melukiskan arus penguat pada daerah harga
tertinggi yaitu dari titik A ke B. saat itu perubahannya sangat kecil, sehingga secara
praktis tak menimbulkan tegangat pada shading coil, dengan demikia garis-garis gaya
magnit terbagi secara merata keseluruh permukaan kutub, sehingga medan magnit
terletak pada Nb.
Pada gambar bagian kiri, melukiskan arus penguat sedang menurun dari B ke
O. hal ini akan menimbulkan arus induksi pada shading coil. Dalam hal ini aksi
menuju nol, maka reaksinya menuju maximum. Di bagian shaded pole terjadi hal
yang berlawanan dengan pada bagian un-shaded pole (kutub utama). Pada bagian
shaded arus induksi justru memperkuatnya, sehingga kekuatan medan magnit pada
saat ini seakan-akan menggeser dari kutub un-shaded ke kutub shaded dan medan
magnit terletak paa Nc.
Dari uraian diatas didapatkan hal sebagai berikut :
 Selama ½ periode positip dari arus penguat kutub, terjadilah pergeseran kutub N
(utama ) sepanjang permukaan kutub, dari un-shaded pole –shaded pole.
 Selama ½ periode negatif berikutnya, arus penguat dengan kutub S (selatan) akan
berlangsung kejadian sama.

Gambar Mengatur putaran motor shaded pole dengan choke coil


2.2.4. Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus bolak balik, konstruksi maupun
karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus searah (motor seri DC).
Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber tegangan bolak
balik atau denga tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun stator
silinder (non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub umumnya
beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan stator non salient
dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban dipasang
kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika bebannya bertambah lagi.
Pengaturan kecepatan motor universal dapat dilakukan dengan cara memasang
tahanan depan (rheostat resistance) dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan
yang di atur bervariasi pada motor akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada
motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan formula dasar dari
motor listrik. Pengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan dibuat
dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi impedansi lilitan medan,
sehingga fluksi medan terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik.
Dengan pengaturan tap-tap lilitan medan (impedansi medan) maka kecepatan motor
dapat diatur. Kopel start motor universal cukup besar dan kecepatannya bervariasi
menurut beban.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis motor satu phasa dan
masing masing memiliki fungsi dan peranan tertentu pada kehidupan sehari hari. Dengan
adanya motor satu fasa yang beraneka ragam, tentunya dapat digunakan sebagai sarana untuk
mempermudah kegiatan pada rumah tangga atau pengguna listrik dengan kapasitas daya yang
relatif kecil.

3.2. Saran

Karena masih minimnya pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami miliki, kami
harapkan makalah ini di kaji ulang dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk sempurnanya makalah ini

Anda mungkin juga menyukai