Analisa Jurnal Gadar
Analisa Jurnal Gadar
Analisa Jurnal Gadar
SKRIPSI
Untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan
i
SURAT PERNYATAAN
NIM : ST13048
1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKES Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan
Tim Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas di
cantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicntumkan dalam daftar pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini
iii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Rawat Inap Ulang
Pasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta
Abstrak
iv
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE KUSUMA HUSADA
HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA 2015
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
judul “Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Kejadian Rawat Inap
Ulang Pasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUD Dr. Moewardi Surakarta”
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
arahan dan dorongan yang sangat berarti sejak dari persiapan sampai
denganselesainya skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
1. Ketua STIKES Kusuma Husada Surakarta Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku
2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns,, M.Kep selaku Ketua Program Studi
penulis.
4. Ari Setiyajati, S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak
penulis.
5. Anissa Cindy Nurul Afni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku penguji yang telah
vi
6. Direktur RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah memberikan ijin untuk
7. Kepala Ruang Aster V RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang telah banyak
8. Isteriku tercinta Nurhayati Sri Mumpuni, AMK. yang dengan penuh kasih
10. Semua temanku Perawat Ruang Aster V RSUD Dr. Moewardi Surakarta dan
berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun
dari pembaca demi perbaikan Skripsi ini. Harapan penulis, semoga penelitian ini
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN..........................................................................................................iii
ABSTRAK....................................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................................vi
DAFTAR ISI.............................................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................6
viii
2.1.3.1 Pengertian Rawat Inap Ulang...................................... 33
2.1.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rawat Inap Ulang 35
2.1.3.3 Kategori kejadian Rawat Inap ..................................... 38
2.2 Keaslian Penelitian ................................................................... 39
2.3 Kerangka Teori.......................................................................... 41
2.4 Kerangka Konsep ..................................................................... 42
2.5 Hipotesa .................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 44
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................ 44
3.3.1 Populasi ................................................................... 44
3.3.2 Sampel ..................................................................... 45
3.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ................................... 47
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 47
3.4 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala ........... 48
ix
4.1.1.1 Karateristik Responden.................................... 56
4.1.1.2 Tingkat Kepatuhan Minum Obat ...................... 57
4.1.1.2 Kejadian Rawat Inap Ulang ........................... 57
4.1.1 Analisis Bivariat ......................................................... 58
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Analisis Univariat................................................................. 59
5.1.1 Karateristik Responden................................................ 59
5.1.1.1 Jenis Kelamin................................................. 59
5.1.1.2 Usia ................................................................ 60
5.1.1.3 Tingkat Pendidikan ....................................... 61
5.1.1.4 Pekerjaan ........................................................ 61
5.1.2 Tingkat Kepatuhan Minum Obat ................................ 62
5.1.3 Kejadian Rawat Inap Ulang ........................................ 63
5.2 Analisis Bivariat................................................................... 65
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .............................................................................
67
6.2 Saran .......................................................................................
67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
69
LAMPIRAN ............................................................................................... 72
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagan Alur Tatalaksana Gagal Jantung....................................................19
Gambar 2. Five Interacting Dimension of Adherence...............................................32
Gambar 3. Kerangka Teori……………………………………………….. 41
Gambar 4. Kerangka Konsep…………………………………………...... 42
xii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kejadian Rawat Inap Ulang
Pasien dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta
Abstrak
ABSTRACT
kronis, jangka panjang. Umur yang semakin tua, yang lebih umum gagal
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Cairan juga dapat mengumpulkan
kematian, terhitung 17,3 juta kematian per tahun, angka yang diperkirakan
akan tumbuh lebih dari 23,6 juta pada tahun 2030. Penyakit jantung adalah
2014 ).
Di Indonesia sendiri gagal jantung menempati urutan ke delapan dari
dengan gejala yang sangat mempengaruhi kondisi vital pasien gagal jantung
pada gagal jantung ringan yang akan meningkat menjadi 30-40% pada gagal
pasien, dan angka rawat inap ulang dengan frekuensi 1 kali atau lebih
angka kematian pada pasien rawat inap dengan gagal jantung, tingkat
waktu 6 bulan, dan 70% dari rawat inap ulang terkait dengan memburuknya
rumah sakit dengan gagal jantung yang diterima kembali dalam waktu satu
bulan dan sampai dua pertiga dalam waktu satu tahun, biasanya untuk
memburuknya atau gejala berulang dari gagal jantung berada pada risiko
menjalani rawat inap ulang dalam satu tahun sebesar 52.21% sementara
yang dirawat ulang lebih dari satu kali dalam waktu satu tahun sebesar
disease, gagal ginjal akut, dehidrasi, dan gagal nafas (Krumholz et al, 2000).
2010).
hal yang umum pada pasien dengan penyakit kardiovaskular pada infak
miokard akut hampir satu dari empat pasien tidak menuntaskan terapi obat
yang diberikan sebelum tujuh hari setelah pasien dirawat (Jackevicius et al,
78 orang (Evadewi & Luh, 2013 ). Pada penelitian yang dilakukan pada 96
pasien yang tidak patuh terhadap terapi medis ada 29 pasien dengan
frekuensi rawat inapnya tinggi, artinya responden yang tidak patuh dengan
terapi medis berpeluang 7,91kali lebih besar menjalani rawat inap dengan
contoh ketidak patuhan dalam mengkonsumsi statins pada tahun yang sama
sudah merasa badan terasa sehat dan tidak merasa perlu lagi untuk
perlu untuk mengkaji atau meneliti hubungan tingkat kepatuhan minum obat
umum pada pasien dengan penyakit kardiovaskular pada infak miokard akut
hampir satu dari empat pasien tidak menuntaskan terapi obat yang diberikan
baik saat dirawat, akan pulang dari rumah sakit dan setelah pulang dari
5
kejadian rawat inap ulang pasien gagal jantung kongestif di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta”.
Moewardi Surakarta.
6
1.4.2. Manfaat bagi Rumah Sakit
bagi Rumah Sakit tentang kejadian rawat inap ulang pada pasien
selanjutnya.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1. Definisi
atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Jantung
cm.
8
dapat mengumpulkan di paru-paru, menyebabkan sesak nafas (AHA,
2014).
2.1.1.2. Etiologi
penyebab dominan pada pria dan wanita dan terjadi pada 60-75%
jantung pada 75% pasien, termasuk pasien dengan PJK. PJK dan
9
Beberapa etiologi dari penyakit gagal jantung kongestif adalah :
b) Hipertensi
10
Hipertensi menyebabkan gagal jantung kongestif melalui
2000).
c) Cardiomiopathy
11
menyebabkan komplians ventrikel kiri yang buruk,
12
orang tua adalah sekarang lebih umum. Penyakit katup dapat
e) Aritmia
2008).
13
g) Lain-lain
(Braunwald, 2011 ).
14
Tabel . 2.2 Penyebab Gagal Jantung Kongestif
15
2.1.1.3. Patofisiologi
menjaga agar cardiac output tetap normal dengan cara retensi cairan
16
skeletal.Stimulasi simpatis pada ginjal menyebabkan sekresi renin.
lapangan paru.
kiri, atau square wave blood pressure pada manuver valsava. Status
17
perfusi ditetapkan berdasarkan adanya tekanan nadi yang sempit,
1. Penatalaksanaan Farmakologis
18
Gambar 2.1 Bagan alur tatalaksana gagal jantung
2. Penatalaksanaan Nonfarmakologis
sendiri.
cairan.
19
otonom, endotel serta neurohormonal dan juga
Intervensi keperawatan :
20
karena harus sesuai dengan keadaan fungsional
jantungnya.
b) Manajemen stress
21
mengurangi dan mencegah cemas dengan teknik
2002).
22
dapat memperbaiki perfusi aringan.Berdasarkan hasil
jantung.
d) Manajemen cairan
23
neuroendokrin. Aktivasi dari renin-angiotensin-
e) Manajemen nutrisi
miligram natrium.
f) Edukasi pasien
24
pada pasien gagal jantung adalah agar pasien dapat
2.1.2. Kepatuhan
Sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali
25
bila mau datang ke petugas kesehatan yang telah ditentukan sesuai
diri dan kerja sama antara pasien dan petugas kesehatan (Robert,
1999).
26
2.1.2.2. Jenis Kepatuhan
27
Faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan (Brunner &
Suddarth, 2002) :
a) Komunikasi
28
b) Pengetahuan
c) Fasilitas kesehatan
2) Keyakinan
29
terhadap keyakinannya akan memiliki jiwa yang tabah
akibatnya.
b) Dukungan keluarga
penyakitnya.
c) Dukungan social
30
penyakit tertentu dan dapat mengurangi godaan terhadap
ketidaktaatan.
2003) :
31
Gambar 2.1 Five Interacting Dimensions of Adherence
(WHO , 2003)
dapat digunakan adalah yang terdiri dari tiga aspek yaitu frekuensi
Munter, 2009).
a) Kepatuhan tinggi :8
32
c) Kepatuhan rendah : 1-5
Jumlah Obat
waktu tertentu oleh pasien yang sama. Rawat inap ulang pasien
33
dirawat kembali di rumah sakit yang terjadi lebih dari satu kali
2014).
sakit dalam waktu 6 bulan dari waktu diijinkan pulang .Pada pasien
setelah pulang sebesar 24% pada pasien gagal jantung (AHA , 2014
).
Rawat inap menjadi salah satu pilihan terapi bagi pasien gagal
34
36.901 pasien yang menjalani rawat inap. Dari 36.901 pasien yang
rata 13 hari.
35
kegagalan kontraksi ventrikel. Kegagalan kontraksi ventrikel
1) Faktor Psikososial
36
terapi. Sedangkan ketidakpatuhan terhadap diet sebesar
(Majid, 2010).
2014 ).
3) Penyakit Paru
37
4) Penggunaan Obat
5) Faktor demografi
2010) :
1. Tinggi
2. Rendah
tahun terahir
38
2.2. KEASLIAN PENELITIAN
penelitian yang sama namun ada beberapa penelitina terdahulu yang dapat
Nama
No Judul Metode Hasil
Peneliti
39
3 Agus Salim Karakteristik Pasien Penelitian ini Prevalensi
(2014) Gagal Jantung bersifat deskriptif rehospitalisasi pasien
Kongestif Dengan dengan desain gagal jantung kongestif
Riwayat Rawat Inap cross sectional. ialah 11,02% dengan
Ulang di RSUP Haji Peneliti durasi rata-rata 11 hari.
Adam Malik Medan melakukan Penyebab tersering
Tahun 2012 analisis terhadap gagal jantung kongetif
data rekam medis ialah CAD (31,3%)
di RSUP H. sedangkan penyebab
Adam Malik tersering rehospitalisasi
Medan. ialah Pneumonia
(15,6%)
40
2.3. KERANGKA TEORI
ETIOLOGI
Gagal Jantung
1. Penyakit Jantung Koroner
2. Hipertensi
3.Cardiomiopathy
4. Kelainan Katup Jantung
5. Aritmia Rawat Inap
6. Alkohol & Obat-obatan
1. Faktor Kardiovaskular
Berobat Jalan
(Iskemik dan Infark Miokard,
Hipertensi tidak terkontrol, AF)
2. Faktor Non Kardiovaskular
a) Gangguan Fungsi Paru
CInfeksi, Penyakit paru
obstruktif, Edema Paru,
Efusi Pleura)
b) Gangguan Fungsi Ginjal Rawat Inap Ulang
Tinggi Rendah
c) Faktor Demografi
d) Faktor Psikososial
( Ketidakpatuhan minum obat)
Keterangan :
: Yang diteliti
41
2.4. KERANGAKA KONSEP
2.5. HIPOTESIS
Dr Moewardi.
42
2. Ho : Tidak hubungan tingkat kepatuhan minum obat dengan kejadian
RSUD Dr Moewardi.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
sectional artinya pengukuran variabel hanya dilakukan satu kali pada satu
kepatuhan minum obat dan kejadian rawat inap ulang pasien dengan gagal
1. Populasi
44
Desember 2014 sebanyak 197 pasien, sehingga rata-rata dalam satu
2. Sampel
populasi yang kurang dari 100 maka seluruh populasi yang ada
45
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien gagal jantung
dirawat di rumah sakit pada kali pertama perawatan dan pasien yang
1. Tempat
2. Waktu Penelitian
1. Variabel penelitian
46
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah tingkat
kongestif.
2. Definisi operasional
47
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Indikator Skala
No Variabel Definisi Alat Ukur Penilaian Data
1. Variabel
Bebas
Tingkat Kepatuhan pasien MMAS – 8 Tingkat Ordinal
Kepatuhan terhadap (Medication kepatuhan
Pasien pengobatan yang Morisky Adherence dikategorikan
Minum telah ditentukan Scale) menjadi:
Obat 1. Tinggi : 8
2. Menengah
: 6-7
3. Rendah
: 1-5
2. Variabel
Terikat
Kejadian Kejadian pasien Melihat rekam Kejadian rawat Ordinal
rawat inap gagal jantung medis (RM) atau inap ulang
Ulang dirawat kembali di lembar observasi dikategorikan
Pasien rumah sakit yang menjadi :
Dengan terjadi lebih dari 1. Tinggi
Gagal satu kali pada pada (rawat inap
Jantung pasien yang sama terjadi lebih
Kongestif dengan kurun dari 1x
waktu tertentu dalam 1
tahun terahir
2. Rendah
(frekuensi
rawat inap
terjadi 1x
dalam 1
tahun terahir
48
kuesioner menggunakan Dichotomy question serta menggunakan
rawat inap ulang pasien dengan gagal jantung kongestif juga dengan
49
pertanyaan menggunakan MMAS - 8 (Medication Morisky Adherence
pengolahan data.
menjadi 2:
dari segi isi tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid,
50
sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Untuk
menilai apakah suatu tes memiliki validitas isi atau tidak dapat
yang kita lakukan, berarti tes yang kita nilai itu mempunyai
dari analisa rasional kita, berarti tes tersebut tidak valid ditinjau
delapan r = 0.835.
51
para ahli dengan hasil sebagai berikut (Lee at al, 2010) : Α Cronbach
1. Editing data
2. Coding data
52
3. Tabulasi
diagram presentase.
4. Entery data
1) Analisa univariat
obat dan kejadian rawat inap ulang pasien dengan gagal jantung
2) Analisa bivariat
2011). Analisa bivariat pada penelitian ini yaitu dengan Uji Somer's
53
= jumlah concordant
= jumlah discordant
= jumlah ties
= banyaknya observasi
mempengaruhi.
R u m u s S o m e r ’s D
= (nc – n d) (nc
+ nd + nt)
Dimana
nc
nd
nt
N
Nursalam (2008) dalam penelitian yang subjeknya manusia, maka ada tiga
1) Prinsip Manfaat
kepada subjek.
54
b) Bebas dari eksploitasi
c) Resiko
3) Prinsip Keadilan
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
56
Tabel 4.1 menunjukkan responden laki-laki (66.7%) lebih
57
4.1.2 Analisis Bivariat
hubungan antara tingkat kepatuhan minum obat dengan kejadian rawat inap
Tabel 4.12. Uji korelatif antara tingkat kepatuhan minum obat dan
kejadian rawat inap ulang pasien dengan gagal jantung
kongestif di RSUD Dr. Moewardi bulan Juli 2015 (n=30)
Kejadian Ranap r p
Ulang
Tinggi Rendah
Tingkat Tinggi 0 1
kepatuhan Menengah 3 4 -1.000 0.003
minum Rendah 22 0
obat
kepatuhan minum obat dengan kejadian rawat inap ulang pasien gagal
kuat, artinya semakin tinggi tingkat kepatuhan minum obat maka semakin
58
BAB V
PEMBAHASAN
pendidikan.
vaskular.
59
5.1.1.2 Usia
yang mengalami rawat inap ulang berusia < 60 tahun dan 26.7%
sakit.
ventrikel kiri, fibrosis dan kalsifikasi katup jantung pada anulus mitral
dan katup aorta, serta pengurangan jumlah sel pada SA Node yang
60
Adapun perubahan patologis anatomis pada penyakit jantung
5.1.1.4 Pekerjaan
61
Bare (2002) menyebutkan bahwa aktivitas fisik yang berlebihan akan
yang cukup, pasien tetap dianjurkan untuk tetap beraktivitas dan olah
tinggi.
62
(Jackeviciuset al , 2008). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Putu & Luh (2013) yang menunjukkan bahwa pada penilitian
orang.
terhadap ketidaktaatan.
pada penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu rawat inap
63
ulang tinggi dan rendah. Seorang pasien dikatakan mengalami rawat
inap ulang tinggi apabila dalam satu tahun terakhir pasien tersebut
kembali dirawat lebih dari satu kali. Sedangkan dikatakan rawat inap
ulang rendah apabila kurang dari satu kal dalam satu tahun terakhiri.
kongestif yang menjalani rawat inap ulang dalam satu tahun sebesar
52.21%, sementara yang dirawat inap ulang lebih dari satu kali dalam
satu tahun sebesar 44.79%. Data lain menunjukkan bahwa 50% pasien
64
organ lain seperti ginjal, penyakit paru, penggunaan obat dan faktor
demografi.
5.2 Analisis Bivariat Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dan Kejadian
Rawat Inap Ulang Pasien Dengan Gagal Jantung Kongestif di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
kepatuhan minum obat dan kejadian rawat inap ulang pasien dengan gagal
frekuensi rawat inap ulang dengan kepatuhan terhadap terapi medis. Lebih
lanjut dijelaskan bahwa responden yang tidak patuh terhadap terapi medis
mempunyai peluang 8.99 kali lebih besar akan menjalani rawat inap ulang
dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam waktu satu tahun terakhir
65
Majid (2010) menyatakan filosofi yang mendasari kepatuhan adalah
dukungan psikososial.
sosial ekonomi, usia, nilai dan keyakinan yang dianut, serta melibatkan
66
BAB VI
6.1. Kesimpulan
sebesar 73.3%.
6.2. Saran
1. Pasien
67
2. Rumah Sakit
3. Perawat
4. Institusi Pendidikan
5. Peneliti Selanjutnya
68
DAFTAR PUSTAKA
Akshay S., Desai, Lynne W., &Stevenson, (2012). Rehospitalization for Heart
FailurePredict or Prevent?. Circulation.Vol 126:501-506.
Allaudeen N., Vidyarthi A., Maselli, J., & Auerbach, A. (2011). Redefining
Readmission Risk Factors for General Medicine Patient. Journal of
Hospital Medicine.Vol 6 No 2
American Hearth Association. (2014). Adult Basic Life Support: 2010 American
Heart Association Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and
Emergency Cardiovascular Care. Circulation 2010; 122; S685-S705.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
(2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta
Dahlan, M.S. (2014). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Epidemiologi
Indonesia; Jakarta.
Dharma, K.K. (2011). Metode Penelitian Keperawatan. Jakarta. CV Trans Info
Media.
Evadewi P. K. R., & Sukmayanti, L. M. K. (2013). Kepatuhan Mengonsumsi Obat
Pasien Hipertensi Di Denpasar Ditinjau Dari Kepribadian Tipe A Dan Tipe
B. Jurnal Psikologi Udayana. Vol. 1, No. 1, 32-42.
Finlay A. McAlister, MD, MSC, FRCPC, Simon Stewart, PHD, FESC,
FAHA,Stefania Ferrua, MD,John J. J. V. McMurray, MD, FESC, FACC.
(2004). Multidisciplinary Strategies for the Management of Heart Failure
Patients at High Risk for Admission. Journal of the American College of
Cardiology. American College of Cardiology Foundation. ol. 44, No. 4.
Frain, M. P., Bishop, M., Tschoop, M. K., Ferrin, M. J., & Frain, J. (2009).
Adherence to medical regimens: Understanding the effects of cognitive
apparsial, quality of life & perceived fairly resiliency. Rehabilitation
Counseling Bulletin, 52 (4): 237-250
Hairunisa. (2014). Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Dan Diet Dengan
Tekanan Darah Terkontrol Pada Penderita Hipertensi Lansia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Perumnas I Kecamatan Pontianak Barat. Program Studi
Pendidikan Dokter. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.
Pontianak
Harmilah, (2001). Hubungan ketaatan berobat klien gagal jantung kongestif
dengan rawat inap ulang di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
69
Lee P., Andrade, D., Mastey, A., & Hicks, J.S.R. (2014). Institution specific risk
factors for 30 dayreadmission at a community hospital: aretrospective
observational study. BMC Health Services Research.Vol 14/40.
Lip, G.Y.H., Gibbs C.R., & Beevers D.G. (2000). Multidisciplinary Strategies for
the Management of Heart Failure Patients at High Risk for Admission.
Journal of the American College of Cardiology.Vol. 44.No. 4.
Majid, A. (2010). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian rawat
inap ulang pasien gagal jantung kongestif di Rumah Sakit Yogyakarta
tahun 2010. Thesis Program Pasca Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Marshall H. C., & Lee G. (1997). Factors Contributing to theHospitalization of
Patients withCongestive Heart Failure.American Journal of Public
Health.Vol. 87, No.4.
Morisky, D. & Munter, P. (2009). New medication adherence scale versus
pharmacy fill rates in senior with hipertention. American Jurnal Of
Managed Care, 15(1): 59-66.
Mubasiroh, & Yulaikok, L. (2013). Kepatuhan Pasien Infark Miokard Akut (Ima)
Dalam Melakukan Pengobatan Secara Teratur. PRODI DIII Keperawatan.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Nancy M., & Albert. (2008). Improving MedicationAdherence in Chronic
Cardiovascular Disease. Critical Care Nurse.Vol 28, No. 5.
Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan pengantar untuk perawat dan profesional
kesehatan lain. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
keperawatan. Edisi 2. Jakarta. Salemba Medika.
Pringle, J., Melczak, M., & Aldridge, A.(2011). Medication adherence and its
relationship to the therapeutic alliance: Results from an innovative pilot
study within a community pharmacy MTM practice. INNOVATIONS in
pharmacy.Vol. 2, No. 1, Article 33.
Scoote, M., Purcell I.F., & Wilson, P.A.(2005). Impact of a Comprehensive Heart
Failure Management Program onHospital Readmission and Functional
Status of Patients WithAdvanced Heart Failure. Hospital Readmission For
Heart Failure. Vol. 30, No. 3
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner and
Suddart.EGC. Jakarta.
Sun, C.M. (2013). Readmission of patients with congestive heart failure: theneed
for focused care. Asian Journal of Gerontology & Geriatrics.Vol 1 No 1.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
70
Weon Y. L., Jihyun A., Jeung H. (2010). Reliability and Validity of the 8-item
Morisky Medication Adherence Scale amongPatients with Type 2 Diabetes
in a Korean Outpatient ClinicA short running title: Validation of the
MMAS-8 in a Clinic Setting.Research of Korea Centers for Disease
Control and Prevention.Vol 2,872
Zaya.M., Phan. A., &Schwarz. E.R. 2012.Predictors of Re-hospitalization in
Patients with Chronic Heart Failure.In : World J Cardiol. 26:4(2):23-30
77