Program Germas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM – PROGRAM PEMERINTAH

TERKAIT GERMAS (GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Disusun oleh (Kelompok II) :

Amelia Fasha (1608721)

Neni Nopiyanti (1608789)

Robby Heriana Rochim (1608815)

Selly Hardian (1608818)

Shafira Qurratunainy (1608820)

Syamsul Arifin (1608826)

Tia Purwantini (1608829)

Try Fahmi Faozi (1508183)

Yanti Suryanengsih (1608837)

Tingkat : III C

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PRODI D3 KEPERAWATAN KAMPUS SUMEDANG

Jalan Margamukti Ds. Licin No. 93 Cimalaka Sumedang Telp. (0261) 203084

2018
A. Pengertian GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis


dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan
kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil
dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik, Mengonsumsi


sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi alkohol, Memeriksa kesehatan secara
rutin, Membersihkan lingkungan, dan Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS
secara nasional dimulai dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu:

1. Melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari.


2. Mengonsumsi buah dan sayur.
3. Memeriksakan kesehatan secara rutin.

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang


mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-
rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma
sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan
ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan
masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku
sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan
prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.

Salah satu dukungan nyata lintas sektor untuk suksesnya GERMAS, diantaranya
Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang berfokus pada pembangunan akses air minum, sanitasi, dan
pemukiman layak huni, yang merupakan infrastruktur dasar yang mendukung Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan dalam hal keamanan
pangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, praktik hidup sehat merupakan salah satu wujud
Revolusi Mental. GERMAS mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar
mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Untuk itu, Pemerintah RI
diwakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Puan
Maharani, mencanangkan GERMAS pada 15 November 2016 di Kabupaten Bantul, DI
Yogyakarta. Tidak hanya di Bantul, GERMAS juga dicanangkan di sembilan wilayah lainnya,
yaitu: Kabupaten Bogor (Jawa Barat), Kabupaten Pandeglang (Banten), Kota Batam
(Kepulauan Riau), Kota Jambi (Jambi), Surabaya (Jawa Timur), Madiun (Jawa Timur), Pare-
pare (Sulawesi Selatan), Kabupaten Purbalingga (Jawa Tengah), Kabupaten Padang
Pariaman (Sumatera Barat). (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2013)

B. Makna Logo GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)


1. Bentuk logo menggambarkan masyarakat indonesia yang memiliki hidup sehat melalui
aktivitas fsik serta deteksi dini penyakit.
2. Logo menggunakan konsep pita yang bersambung dengan 4 warna yang berbeda,
menggambarkan kerjasama serta komitmen kementerian/lembaga, dunia usaha,
organisasi Masyarakat dan akademisi dalam menciptakan masyarakat sehat.
3. Warna-warna yang dipergunakan pada logo mencerminkan warna-warna dari beberapa
makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi sebagai salah
satu cara untuk wujudkan hidup sehat.

C. Indikator Capaian Keluarga

Indikator keluarga yang diharapkan menurut Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia,2013 yaitu :

1. Mengikuti program KB.


2. Ibu melakukan persalinan di faskes.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4. Bayi mendapat ASI eksklusif.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
6. Penderita TB paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
7. Penderita hipertensi lakukan pengobatan secara teratur.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
9. Tidak ada yang merokok.
10. Anggota jaminan kesehatan nasional.
11. Mempunyai akses sarana air bersih.
12. Mempunayi akses atau menggunakan jamban sehat.

Sedangkan berikut adalah indikator capaian keluarga yang diharapkan dari program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (Kompasiana,2017) :

Selain program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga, pemerintah juga


mencanangkan program lain untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Program ini dilaksanakan dengan melakukan kerjasama
lintas sektor dan lintas program. GERMAS merupakan tindakan yang sistematis dan terencana
yang dilakukan bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan berperilaku sehat guna meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan ini dilakukan
dengan cara:

1. Melakukan aktivitas fisik.


2. Makan sayur dan buah.
3. Cek kesehatan secara rutin.
4. Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol.
5. Membersihkan lingkungan tempat tinggal.
6. Menggunakan jamban.

GERMAS dilakukan oleh setiap individu dalam keluarga di lingkungan masyarakat


dengan cara melakukan praktek pola hidup sehari-hari. Dalam program ini, pemerintah
berperan sebagai penyedia layanan/ sarana dan prasarana kesehatan sekaligus
menggerakkan institusi dan organisasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan
masyarakat yang sehat.

Selain kedua program tersebut, terdapat program pendukung lain yang telah dan
sedang dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, antara lain:
pelaksanaan imunisasi Measles dan Rubella (MR), kampanye konsumsi makan ikan, pusat
komando nasional layanan kegawatdaruratan medis, kampanye minum jamu nasional,
Riskesdas, dan pelatihan keluarga sehat

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan GERMAS merupakan


upaya pemerintah dalam membangun kemandirian masyarakat dalam hidup sehat. Sekaligus
sebagai upaya promotif dan preventif yang pada akhirnya dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Harapannya masyarakat yang produktif dan sadar akan kesehatan
serta dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional akan tercipta.

D. Bentuk Kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)


Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2013 bentuk kegiatan
GERMAS, yaitu :
1. Melakukan aktivitas fisik.
2. Mengkonsumsi sayur dan buah.
3. Memeriksakan kesehatan secara rutin.
4. Tidak merokok.
5. Membersihkan lingkungan.
6. Menggunakan jamban sehat.
7. Tidak mengkonsumsi alkohol.
E. Program – Program Pemerintah Terkait GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Pencanangan GERMAS menandai puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional


(HKN) ke-52 yang jatuh pada 12 November 2016. Tahun ini, HKN ke-52 mengusung tema
Indonesia Cinta Sehat dengan sub tema Masyarakat Hidup Sehat, Indonesia Kuat. Tema ini
harus dimaknai secara luas, seiring dengan Program Indonesia Sehat dengan pendekatan
keluarga melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Secara khusus, GERMAS
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat untuk hidup sehat,
meningkatkan produktivitas masyarakat, dan mengurangi beban biaya kesehatan.
Pepatah bijak mengatakan, “lebih baik mencegah daripada mengobati.” Adalah
benar adanya. Agar kesehatan dan kebugaran tubuh hari ini sampai hari tua nanti tetap
terjaga, maka terapkahlah program CERDIK dan PATUH berikut ini:

1. Program CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih
sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular (PTM). Program ini
terdiri atas:

 Cek kesehatan secara berkala.


 Enyahkan asap rokok.
 Rajin Olahraga.
 Diet sehat dengan kalori seimbang.
 Istirahat yang cukup.
 Kelola stress.

2. Sedangkan program PATUH dibuat untuk pasien penyandang penyakit tidak menular
(PTM) agar penyakit tidak semakin parah dan tetap terkontrol kesehatannya. Program ini
meliputi:

 Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.


 Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur.
 Tetap diet sehat dengan gizi seimbang.
 Upayakan beraktivitas fisik yang aman, serta.
 Hindari rokok, alkohol dan zat karisogenik lainnya.

(Promkes Puskesmas Selat,2018)

3. Program infrastruktur berbasis masyarakat yaitu :


a. BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya).
b. KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh).
c. NUSP (Neighborhood Upgrading & Shelter Project Phase 2).
d. P3-TGAI (Program peningkatan pencepatan tata guna air irigasi).
e. REKOMPAK (Rehabilitasi Rekontruksi Masyarakat Permukiman Berbasis Komunitas).
f. PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
g. TPS-3R (Tempat Pengolahan Sampah 3R).
h. SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat).

4. Program keamanan pangan yaitu :


a. TEST KIT (Untuk Pemeriksaan Pangan).
b. BIMTEK (Keamanan Pangan Bagi Komunitas Desa).
c. LABORATORIUM (Keliling Disekolah Untuk Menguji Pangan).
d. KAMPANYE PASAR (Aman Dari Bahan Berbahaya).

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2013)

F. INPRES NO.1 TAHUN 2017, TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT


(GERMAS)

Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan
preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban
pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit, juga sudah dikeluarkan Instruksi Presiden
No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Dalam Inpres tersebut Presiden
memerintahkan kepada Para Menteri Kabinet Kerja;Kepala Lembaga Pemerintah Non
Kementerian; Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan Para
Gubernur dan Bupati/Walikota; untuk Menetapkan kebijakan dan mengambil langkah-
langkah sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk mewujudkan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat, melalui:

1. Peningkatan aktivitas fisik.


2. Peningkatan perilaku hidup sehat.
3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi.
4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit.
5. Peningkatan kualitas lingkungan.
6. Dan Peningkatan edukasi hidup sehat.

Dalam Inpres No. 1 Tahun 2017 tersebut juga sudah diatur mengenai tugas masing-
masing kementerian dan lembaga di berbagai lintas sektor terkait, tugas pemerintah daerah,
baik gubernur maupun para bupati/walikota untuk mendukung terlaksananya Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat tersebut.
1. Menteri Kesehatan untuk :
a. melaksanakan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat serta meningkatkan
advokasi dan pembinaan daerah dalam pelaksanaan kebijakan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR);
b. meningkatkan pendidikan mengenai gizi seimbang dan pemberian Air Susu Ibu
(ASI) eksklusif, serta aktivitas fisik; dan
c. meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit di Puskesmas dan menyusun
panduan pelaksanaan deteksi dini penyakit di instansi pemerintah dan swasta.

2. Menteri Pemuda dan Olahraga untuk meningkatkan kampanye gemar berolahraga,


memfasilitasi penyelenggaraan olahraga masyarakat, dan meningkatkan penyediaan
fasilitas sarana olahraga masyarakat.

3. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk :


a. meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), mendorong sekolah
sebagai (KTR), dan mendorong Sekolah Ramah Anak;
b. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di sekolah dan satuan pendidikan
secara eksternal dan ekstrakurikuler serta penyediaan sarana sanitasi sekolah; x
c. dan meningkatkan pendidikan keluarga untuk hidup sehat.

4. Menteri Agama untuk :


a. melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk mendorong perilaku hidup
sehat dan peningkatan status gizi calon pengantin serta mendorong pelaksanaan
kegiatan rumah ibadah bersih dan sehat;
b. memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren dan Upaya Kesehatan Madrasah
dan mendorong madrasah sebagai KTR dan Madrasah Ramah Anak; dan
c. meningkatkan kegiatan aktivitas fisik/olahraga di madrasah dan penyediaan
sarana sanitasi madrasah.

5. Menteri Pertanian untuk :


a. mengawasi keamanan dan mutu pangan segar yang tidak memiliki kandungan
pestisida berbahaya; dan
b. meningkatkan produksi buah dan sayur dalam negeri dan mendorong
pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam sayur dan buah.
6. Menteri Kelautan dan Perikanan untuk:
a. meningkatkan dan memperluas pelaksanaan Gerakan Memasyarakatkan Makan
Ikan (Gemarikan) pada masyarakat; dan
b. mengawasi mutu dan keamanan hasil perikanan.

7. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk :


a. memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik pada kawasan permukiman dan
sarana fasilitas umum;

b. mendorong dan memfasilitasi pemerintah daerah untuk menyediakan ruang


terbuka hijau publik yang memadai di wilayahnya; dan
c. memfasilitasi penyediaan air bersih dan sanitasi dasar pada fasilitas umum.

8. Menteri Perhubungan untuk :


a. mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan yang aman dan nyaman
bagi pejalan kaki dan pesepeda; dan
b. mendorong konektivitas antarmoda transportasi massal termasuk penyediaan
“park and ride” untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat.

9. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk :


a. mengendalikan pencemaran badan air;
b. mendorong penghapusan penggunaan bahan bekas tambang dan bahan
berbahaya di lokasi pertambangan yang berdampak pada kesehatan;
c. mendorong masyarakat untuk membangun dan memanfaatkan bank sampah
untuk mengurangi timbulan sampah; dan
d. mendorong kemitraan lingkungan dan peran serta masyarakat dalam menjaga
kualitas lingkungan.

10. Menteri Perdagangan untuk :


a. meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan produk
tembakau, minuman beralkohol, dan bahan berbahaya yang sering
disalahgunakan dalam pangan; dan
b. meningkatkan promosi makanan dan minuman sehat termasuk sayur dan buah
produksi dalam negeri.
REFERENSI

https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2017/04/30/119/germas-gerakan-masyarakat-hidup-
sehat.html (Diakses pada tanggal 12 Oktober, 13.30 WIB).

https://dinkes.acehprov.go.id/uploads/Inpres-Nomor-1-Tahun-2017-tentang-Gerakan-Masyarakat-
Hidup-Sehat_674.pdf (Diakses pada tanggal 12 Oktober, 13.50 WIB).

http://www.depkes.go.id/article/view/16111500002/germas-wujudkan-indonesia-sehat.html
(Diakses pada tanggal 12 Oktober, 13.00 WIB).

https://www.kompasiana.com/ichroman/59ffec268325cc669715c954/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga-germas (Diakses pada tanggal 12 Oktober, 13.15 WIB).

Anda mungkin juga menyukai