Lap 13
Lap 13
Lap 13
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Arah Pembangunan kesehatan adalah untuk mempertinggi derajat kesehatan,
yang besar artinya untuk pengembangan sumber daya manusia sebagai modal
pembangunan nasional dengan cara meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang
optimal. (Kemenkes, 2003; Wijono, 2008; Kemenkes 2010).
Keberhasilan pemerintah dalam bidang kesehatan tidak bisa lepas dari peran
Puskesmas yang saat ini keberadaannya tidak terlepas lagi dari kehidupan masyarakat,
sebagai penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan
upaya kesehatan perorangan (UKP) diwilayahnya. (Kemenkes, 2010).
Dalam pelaksanaannya Puskesmas adalah organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi tepat guna.
(Kemenkes, 2010).
Selain berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas
juga berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan
pusat pemberdayaan masyarakat. Sebagai pusat pengerak pembangunan berwawasan
kesehatan Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor dengan mengutamakan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kesehatan. (Wijono, 2008)
Puskesmas Kecamatan Setiabudi dalam penyelengaraan fungsinya sebagai unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dibawah Suku Dinas
Kesehatan berupaya melaksanakan tugas pokok dan fungsi Puskesmas, disamping
sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan sebagai Satuan Kerja Perangkat
daerah (SKPD).
Target kinerja Puskesmas mengacu kepada RPJMN 2010-2014 dan Millenium
Development Goals (MDGs) 2015 untuk mencapai masyarakat sehat, mandiri dan
berkeadilan, yang dijabarkan dalam rencana strategis (renstra) program prioritas
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2010 – 2014 agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan
Setiabudi terus berupaya ditingkatkan dengan melalui peningkatan kualitas pelayanan,
peningkatan mutu sumber daya manusia, meningkatkan promosi kesehatan dan peran
serta masyarakat serta mengembangkan manajemen professional, melakukan
perbaikan berkesinambungan sehingga tercapai kepuasan
Dalam melaksanakan tugasnya mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan
pada masyarakat, Puskesmas kecamatan Setiabudi dibantu oleh 4 Puskesmas
Kelurahan dan 1 Rumah Bersalin dengan tenaga PNS 61 orang, tenaga kontrak 30
orang yang terdiri dari Medis, Paramedis, Apoteker, SPPH dan Tenaga Non Medis.
1.3.2 TUJUAN
Menyajikan hasil pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan wajib
Menyajikan hasil pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan pengembangan
Evaluasi pencapaian program upaya kesehatan wajib
Evaluasi pencapaian program upaya kesehatan pengembangan
Evaluasi mutu program layanan Puskesmas
Sebagai laporan pertanggung jawaban kegiatan selama tahun 2012
Memberikan informasi kepada semua pihak terkait tentang tugas pokok dan
fungsi Puskesmas.
1.6 SISTEMATIKA
Susunan Laporan Tahunan ini menggunakan Sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SETIABUDI
BAB III PROGRAM PUSKESMAS
BAB IV HASIL KEGIATAN PUSKESMAS
BAB V MASALAH DAN PEMECAHANNYA
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
Prapatan
1. Kelurahan Setiabudi;
2. Kelurahan Guntur;
3. Kelurahan Karet;
4. Kelurahan Karet Semanggi;
5. Kelurahan Karet Kuningan;
6. Kelurahan Kuningan Timur;
7. Kelurahan Menteng Atas;
8. Kelurahan Pasar Manggis
Tabel 1 Gambaran Kelurahan berdasar batas, luas, jumlah RT, RW dan KK
Karet
4 Utara: Kelurahan Karet
Kuningan
Kuningan
5 Utara: Jl. Prof Dr Satrio
Timur
Pasar
6 Utara: Jln Sultan Agung
Manggis
Menteng
7 Utara: Jl. Menteng Atas
Atas
Karet
8 Utara: Jl. DR. Satrio
Semanggi
Penduduk (Jiwa)
NO Kelurahan
Laki-laki Perempuan Jumlah
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa di Kecamatan Setiabudi jumlah penduduk
laki-laki adalah sebesar 69.498 jiwa (51,07%) dan penduduk perempuan sebesar
67.748 jiwa (48,93%). Kecamatan Setiabudi mempunyai jumlah kepala keluarga
34.724 KK dengan jumlah RT 509 dan jumlah RW 50. Dari jumlah tersebut diatas,
untuk masing-masing RT dan RW di Kelurahan Kecamatan Setiabudi, dapat terlihat
pada tabel dibawah ini:
GOLONGAN UMUR
NO KELURAHAN 0-4 5 – 14 15 - 44 45 - 64 65 - 99
L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑ L P ∑
1 GUNTUR 189 280 469 355 204 559 1.253 1.456 2709 535 678 1213 200 250 450
2 MENTENG ATAS 1.751 1.231 2982 2.570 2.715 5285 9.849 6.097 15.946 4.113 3.222 7335 755 520 1275
3 PASAR MANGGIS 1.309 1.310 2619 2.511 2.219 4730 8.211 5.779 13.990 2.771 3.375 6146 609 971 1580
4 KARET 418 549 967 474 594 1068 4.696 8.254 13.223 778 715 1493 240 616 856
5 SETIABUDI 163 250 413 232 243 475 1.843 2.880 4723 441 455 896 203 204 407
6 KARET KUNINGAN 988 1.021 2009 1.480 1.348 2828 8.054 8.314 16.368 2.349 2.117 4466 350 524 874
7 KUNINGAN TIMUR 401 303 704 601 490 1091 4.559 3.755 8314 971 1.017 1988 750 160 910
8 KARET SEMANGGI 200 147 347 280 277 557 1.549 2.772 4321 408 347 755 89 89 178
JUMLAH 5.419 5.091 10.510 8.503 8.090 16.593 40.014 39.307 79.321 12.366 11.926 24.292 3.196 3.334 6.530
Jumlah penduduk menurut golongan umur 5-14 tahun laki-laki terbesar adalah
kelurahan Menteng atas sebesar 2.570 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Setiabudi
sebesar 232 jiwa, sedang anak perempuan jumlah jiwa terbesar adalah Kelurahan
Menteng Atas sebesar 2.715 jiwa dan terkecil adalah kelurahan Guntur sebesar 204
Jiwa.
1 BAY I 0
2 BAD U TA 0-1
3 BAT I TA 0-2
4 BALI TA 0-4
7 ANAK KELAS I SD 7
8 ANAK KELAS VI SD 12
10 USIA REMAJA 10 - 18
12 USIA PRODUKTIF 15 - 64
1,05 X CBR X
18 IBU BERSALIN PDDK
≈ BAYI (LAHIR
19 IBU NIFAS HIDUP)
≈ BAYI (LAHIR
20 IBU MENYUSUI HIDUP)
NO Kelurahan
RSU RB PKM POSY APOTIK POLI BKIA
KLINIK
1 SETIABUDI - - 1 3 1 - -
2 GUNTUR - 1 1 1 3 1 1
3 KARET 1 - 1 7 2 1 1
4 KARET SEMANGGI 1 - - 3 1 - -
5 KARET KUNINGAN 1 - 1 11 3 3 2
6 KUNINGAN TIMUR 1 - 1 4 2 3 -
7 MENTENG ATAS - - 1 23 1 2 -
8 PASAR MANGGIS 1 - 1 13 1 1 1
JUMLAH 5 1 7 65 14 11 5
1 Setiabudi
Negeri 1 1 1 0 1
Swasta 3 0 0 0 0
2 Guntur
Negeri 5 1 0 0 0
Swasta 1 0 0 0 1
3 Karet
Negeri 4 0 0 0 0
Swasta 1 1 1 0 0
4 Karet Kuningan
Negeri 4 0 0 0 0
Swasta 4 2 2 0 2
5 Kuningan Timur
Negeri 2 0 0 0 0
Swasta 5 2 1 0 0
6 Pasar Manggis
Negeri 6 0 0 0 0
Swasta 3 3 3 0 0
7 Menteng Atas
Negeri 13 2 2 0 0
Swasta 0 1 0 0 0
8 Karet Semanggi
Negeri 0 0 0 0 0
Swasta 0 0 0 0 1
Total 52 13 10 0 5
SD SLTP SLTA
1 Setiabudi - - - - - -
2 Guntur - - - 1 - -
3 Karet - - - - -
4 Karet Semanggi 1 - - - - -
5 Karet Kuningan 2 2 1 - 1 -
6 Kuningan Timur 3 1 1 - - -
7 Menteng Atas - - - - - -
8 Pasar Manggis 1 1 - - - -
J U M LA H 7 4 2 1 1 -
1 Setiabudi 3 4 2 - - -
2 Guntur 3 5 5 - - -
3 Karet 9 11 - - - -
4 Karet Kuningan 7 6 3 - - -
5 Kuningan Timur 9 7 - - - -
6 Pasar Manggis 10 14 - 1 - -
7 Menteng Atas 13 24 1 - - -
8 Karet Semanggi 5 2 - 1 - -
Total 59 73 11 2 0 0
1 Setiabudi 1 4 - 1 - - -
2 Guntur - - - - - 1 -
3 Karet 1 12 3 1 - - 1
4 Karet Kuningan 1 35 3 - 1 - 2
5 Kuningan Timur 4 6 5 4 - 1 3
6 Pasar Manggis - 2 4 - - - 4
7 Menteng Atas - 3 - - - - -
8 Karet Semanggi 2 7 4 2 - 1 2
Total 9 69 19 8 1 3 12
1 Setiabudi 1 1 1 1 - - - -
2 Guntur - 1 1 4 - - - -
3 Karet - - - 3 - - - -
4 Karet Kuningan 3 2 1 5 2 1 1 1
5 Kuningan Timur - - - - 3 - - -
6 Pasar Manggis - - - 6 - - - -
7 Menteng Atas - 20 19 12 1 - 1 -
8 Karet Semanggi - 1 - 2 2 - 3 -
Total 4 25 22 33 8 1 5 1
No Pekerjaan Jumlah %
3 SD / MI 19.142 12,13
II.1.6 AGAMA
Tabel 13 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
2. KEBIJAKAN
Mengacu pada kebijakan dan program pembangunan kesehatan di wilayah
DKI Jakarta yang meliputi,sebagai berikut :
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Peningkatan kualitas upaya kesehatan mayarakat untuk melindungi
masyarakat dari resiko dan penyakit
Pengembangan sistem informasi dan pemasaran sosial kesehatan
Peningkatan kemandirian masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Peningkatan profesIonalisme bidang kesehatan
Meningkatkan kerja sama dengan lintas program dan lintas sektoral
3 . MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Perencanaan (P1)
Menyusun usulan kegiatan (RKA SKPD)
Mengajukan usulan DPA SKPD
Menyusun Perencanaan Pelaksanaan (Plan Of Action )
5 Kel. Ps. Manggis Jln Menteng Granit No. 3 397 m2 397 m2 Th 1970 Baik
6 Kel. Karet Jl. Anggrek 1 No. 7 Rt 11/ Th 2013 Baik
Kuningan 1
2 Kel. Setiabudi 0 0 1
4 DOKTER UMUM 7 5 12
5 DOKTER GIGI 10 0 10
6 BIDAN 9 12 21
7 PERAWAT 7 7 14
8 PERAWAT GIGI 4 1 5
9 KESLING 2 0 2
10 RONTGEN 1 0 1
11 GIZI 1 2 3
12 APOTEKER 1 1 2
13 ASISTEN APOTEKER 2 4 6
14 SKM 0 0 0
15 PRANATA LABORAT 0 2 2
17 STAFF LOKET 1 9 10
18 SOPIR 0 2 2
19 THL 0 13 13
JUMLAH 53 66 119
2. PRASARANA
Gedung Puskesmas Kecamatan Setiabudi :
Luas tanah : 1200 M2
Luas bangunan : 1500 M2
Sumber air : Jet Pump
Daya listrik : 60 000 Kwh
Rehab terakhir : 2004
Sarana komunikasi : Telephon, mesin fax, internet, wireless
Lahan Parkir : Daya tampung 1 ambulance 5 mobil, 20
motor
3. Gudang Obat 1
4. Hauler 1
5. Lori 1
16 Alat Kedokteran
18 Alat Farmasi 18
22 Poliklinik set 1
30 Alat peraga 23
32 Ambulans 4
33 Mobil Dinas 1
36 Alat pertanian 25
38 Mesin TIK 13
39 Mesin Hitung 11
40 Lemari Besi 22
41 Rak besi 33
42 Rak kayu 25
43 Filling Besi 45
44 Band kas 4
45 Rotary Filing 2
46 Lemari sorok 1
47 Lemari kaca 27
51 Peralatan komputer 50
BAB III
HASIL KEGIATAN
BPU
BPG
Poli Kesehatan Ibu dan Anak
Poli KB
Poli Gizi
Poli TB / Paru
Poli MTBS
Poli Remaja
Poli Lansia
Poli IMS
Poli Imunisasi
Poli DM
Poli Jiwa
Pusling
Rumah Bersalin
Pelayanan 24 jam
Pelayanan Konsultasi :
o Konsultasi jiwa
o Konsultasi Remaja
o Konsultasi HIV/AIDS
o Konsultasi Kesling
Dokter /
Poliklinik Hari Buka
Penanggungjawab
2. Pelayanan Penunjang :
Laboratorium (setiap hari)
Röntgent (setiap hari)
Penunjang Lainnya
- Medical check up (setiap hari)
Tuberculosis
Diare
Kusta
Imunisasi
e. Promosi kesehatan
f. Usaha kesehatan sekolah (UKS)
g. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Jumlah komplikasi
kebidanan yang 350
ditangani:
2 PK 78,5%
Jumlah 20% x jumlah
446
total ibu hamil:
Jumlah Pobindu 1
Jumlah KP ibu: 17
Jumlah 190388
1 BPU 89831
Sumber : 2 BPG 17851 Pelaksana
Program SP2TP &
SIK 3 KIA 8449
4 KB 3939
5 PARU 1743
III.5.1 Jumlah
Pelayanan 6 ANAK 5691 Pasien
7 LANSIA 2244
8 DM 1904
9 AKUPUNTUR 272
10 MATA 1437
11 GIZI 123
12 PKPR 246
13 IMS 763
14 VCT 830
15 JIWA 11
16 KEUR 2560
17 RB 1649
18 PUSLING 943
19 RONGENT 2102
20 USG 1425
21 EKG 150
22 LAB 12310
23 UGD 21509
24 MAYAT 159
26 IMUNISASI 1342
JUMLAH 190388
2 ASKES 8195
3 Jamsostek 2598
5 Jampersal 229
Jumlah 190388
No Bulan Jumlah
1 Januari 1016
2 Februari 1327
3 Maret 561
4 April 736
5 Mei 1216
6 Juni 1440
7 Juli 547
8 Agustus 946
9 September 1349
10 Oktober 949
11 November 1197
12 Desember 1026
Jumlah 12310
No Bulan Jumlah
1 Januari 160
2 Februari 209
3 Maret 191
4 April 222
5 Mei 202
6 Juni 175
7 Juli 167
8 Agustus 164
9 September 178
10 Oktober 148
11 November 146
12 Desember 140
Jumlah 2102
JENIS KUNJUNGAN
NO BULAN
UMUM JPK GAKIN JAMPERSAL ASKES JAMSOSTEK
1 Januari 17 17 0
2 Februari 17 18 0 1
3 Maret 23 23 0 2
4 April 23 23 0
5 Mei 22 22 0
6 Juni 16 15 0 1
7 Juli 25 25 0 1
8 Agustus 13 13 0
9 September 17 17 0
10 Oktober 14 13 0 1
11 November 22 21 0 1
12 Desember 22 22 0
4 Diare 1060
5 Tonsilitis 977
JUMLAH 17544
Sumber: KOORD. KB
1 MENTENG ATAS 610 616 101,0 575 94,3 577 543 94,1
2 PASAR MANGGIS 454 456 100,4 437 96,3 428 390 91,1
5 KARET KUNINGAN 559 547 97,9 520 93,0 545 450 82,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.231 2.222 99,6 2.119 95,0 2.130 1.920 90,1
Sumber: Koordinator Kesehatan Ibu
Dari 2231 ibu hamil yang ditargetkan melakukan pemeriksaan / kontak 4
kali dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tidak tercapai
semuanya, pencapaian untuk K4 di tahun 2013 99,6 % masih ada sekitar 130
( 4,5 % ) ibu hamil yang tidak lengkap, pada saat kehamilan trimester III
terputus karena pulang kampung ( Melahirkan di kampung ).
BUMIL PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
JUMLAH RISTI/KOMP JUMLAH LAHIR NEONATAL DITANGANI
BUMIL RISTI/ LIKASI HIDUP RISTI/KOMPLIK
NO PUSKESMAS IBU
HAMIL
KOMPLIKASI DITANGANI ASI L P L+P
S % L P L+P L P L+P S % % %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
MENTENG
1
ATAS
610 122 114 93,4 - - 543 - - 75 - #DIV/0! - #DIV/0! 75 100,0
PASAR
2
MANGGIS
454 91 75 82,6 - - 390 - - 33 - #DIV/0! - #DIV/0! 33 100,0
3 KARET 289 58 49 84,8 - - 249 - - 40 - #DIV/0! - #DIV/0! 40 100,0
4 SETIABUDI 84 17 8 47,6 - - 80 - - 7 - #DIV/0! - #DIV/0! 7 100,0
KARET
5
KUNINGAN
559 112 77 68,9 - - 450 - - 57 - #DIV/0! - #DIV/0! 57 100,0
KARET
6
SEMANGGI
54 11 9 83,3 - - 45 - - 6 - #DIV/0! - #DIV/0! 6 100,0
KUNINGAN
7
TIMUR
106 21 18 84,9 - - 94 - - 12 - #DIV/0! - #DIV/0! 12 100,0
8 GUNTUR 75 15 14 93,3 - - 69 - - 10 - #DIV/0! - #DIV/0! 10 100,0
JUMLAH
(KAB/KOTA) 2.231 446 364 81,6 - - 1.920 - - 240 - #DIV/0! - #DIV/0! 240 100,0
III.5.11 PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI
Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari yang
diharapkan, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI), dan angka
kematian bayi (AKB). Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2007 didapatkan data angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka kematian ibu
(AKI) tahun 2002 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Data AKI tersebut membuat
Indonesia mulai optimis bahwa target MDGs untuk AKI tahun 2015 adalah sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi
kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,
pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Kematian ibu di wilayah
puskesmas kecamatan setiabudi tidak ada.
Penyebab kematian bayi adalah aspiksia sebanyak dua kasus dan BBLR satu kasus. Dari semua kasus kmatian neonatal terjadi di fasilitas kesehatan
rumah sakit.
BUMIL PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI
BUMIL
JUMLAH RISTI/KOM JUMLAH LAHIR NEONATAL DITANGANI
RISTI/ PLIKASI HIDUP RISTI/KOMPLIKAS
NO PUSKESMAS IBU KOMPLI L P L+P
HAMIL DITANGANI I
KASI
% L P L+P L P L+P % % %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 MENTENG ATAS 610 122 114 93,4 - - 543 - - 75 - - - - 75 100,0
2 PASAR MANGGIS 454 91 75 82,6 - - 390 - - 33 - - - - 33 100,0
3 KARET 289 58 49 84,8 - - 249 - - 40 - - - - 40 100,0
4 SETIABUDI 84 17 8 47,6 - - 80 - - 7 - - - - 7 100,0
5 KARET KUNINGAN 559 112 77 68,9 - - 450 - - 57 - - - - 57 100,0
6 KARET SEMANGGI 54 11 9 83,3 - - 45 - - 6 - - - - 6 100,0
7 KUNINGAN TIMUR 106 21 18 84,9 - - 94 - - 12 - - - - 12 100,0
8 GUNTUR 75 15 14 93,3 - - 69 - - 10 - - - - 10 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA)
2.231 446 364 81,6 - - 1.920 - - 240 - - - - 240 100,0
Tabel 19. Jumlah presentase ibu hamil dan neonatal resiko tinggi/komplikasi ditangan di puskesmas Kec Setiabudi
1 Menteng Atas 9 1 13 0 0 0 2 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 29
2 Pasar Manggis 3 0 6 2 0 1 0 3 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 18
3 Guntur 3 0 5 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
4 Setiabudi 2 0 1 3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8
5 Karet 2 0 4 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 9
6 Karet Kuningan 3 0 4 2 0 2 0 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 15
Kuningan
7 4 0 2 2 0 3 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 14
Timur
8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 26 1 35 10 0 7 4 8 0 1 3 1 0 6 0 0 1 0 103
Tabel 22 : Data Jumlah Murid Sekolah Ada Program Dokter Kecil / KKR Kecamatan Setiabudi Tahun 2013
DATA DASAR SEKOLAH ADA PROGRAM DOKTER KECIL/KKR DAN JUMLAH
SEKOLAH /
NO SMTP SMP
KELURAHAN TK SD MI SMA/MA SLB PONTREN SD/MI JML MI SMA/MA SLB PONTREN
/MTs /MTs
3 Guntur 3 6 0 1 0 0 0 6 75 0 1/20 0 0 0
8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH MURID KELAS I JUMLAH MURID KELAS II JUMLAH MURID KELAS III
NO SEKOLAH/KELURAHAN JML JML JML
SD/MI SMP/MTBS SMA/MA SD MI SD MI
1 MENTENG ATAS 618 230 461 1309 527 0 527 519 0 519
8 KARET SEMANGGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 1807 945 1161 3913 1564 122 1686 1516 108 1624
Sumber: Koord. UKS
Tabel 24. Sekolah Ada Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Puskesmas Kecamatan Setiabudi Tahun 2013
1 Menteng Atas 10 13 0 3 2 1 0 10 13 0 3 2 0 0
2 Pasar Manggis 3 9 0 3 3 0 0 3 9 0 3 3 0 0
3 Guntur 3 6 0 1 0 0 0 3 6 0 1 0 0 0
4 Setiabudi 2 4 0 1 1 0 0 2 4 0 1 1 0 0
5 Karet 2 5 0 1 1 0 0 2 5 0 1 1 0 0
6 Karet Kuningan 3 6 2 2 2 0 0 3 6 2 2 2 0 0
Kuningan
7 4 4 3 2 1 0 0 4 4 3 2 1 0 0
Timur
8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 27 47 5 13 10 1 0 27 47 5 13 10 0 0
8 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PERSEN 5,77 % 90,63% 3,14% 4,95% 91,50% 3,55% 4,15% 93,56% 3,09%
Tabel 25. Data Hasil Pengukuran Status Gizi (TT/BB) Puskesmas Kec. Setiabudi Tahun 2013
BALITA
PASAR
3 1501 0 1495 6 0
MANGGIS
MENTENG
4 1639 0 1630 9 0
ATAS
KARET
5 1211 0 1208 3 0
KUNINGAN
KUNINGAN
6 322 0 322 0 0
TIMUR
KARET
7 137 0 137 0 0
SEMANGGI
Berdasarkan tabel diatas cakupan status gizi dalam setahun hampir semua kelurahan
mencapai pencapaian tertinggi pada status gizi baik namun ada beberapa kelurahan saja yg ada
ststus gizi kurang.
III.5.18 Cakupan tablet Fe 90
Defiensi zat besi merupakan penyebab anemia gizi yang paling lazim Anemia defisiensi
besi pada wanita hamil merupakan problem kesehatan yang dialami oleh wanita di seluruh dunia.
Dalam hal ini untuk mengurangi angka defisiensi anemia pada ibu hamil diberikan vitamin zat
besi.
Berdasarkan tabel diatas cakupan tablet Fe 90 dalam setahun hampir semua kelurahan
mencapai pencapaian tertinggi.
III.5.19 Cakupan Vitamin A Ibu Nifas
Pemberian kapsul pada ibu nifas memiliki manfaat penting bagi ibu dan bayi yang di
susuinya. Tambahan vitamin A melalui suplementasi dapat meningkatkan kualitas ASI,
meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan kelangsungan hidup anak. Oleh sebab itu
Pemerintah meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak dengan cara memperkuat program
vitamin A ibu nifas.
TAHUN 2013
100 91.6
84.6
79.8 81.1 77.8 80 80.4
90 77.5
71.4
80
KRT
70 SBD
PSM
60
MA
50 KK
40 KT
KS
30
GTR
20 KEC
10
0
KRT SBD PSM MA KK KT KS GTR KEC
Berdasarkan tabel di atas cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas hampir semua
kelurahan mencapai target pencapaian SPM.
III.5.20 Cakupan Pemberian MP-ASI Kepada Keluarga Miskin
Pemberian makanan pendamping ASI sangat diperlukan bagi keluarga miskin untuk
meningkatkan pertumbuhan balita. Oleh sebab itu pemerintah memberikan bantuan makanan
tambahan pendamping ASI secara gratis bagi keluarga miskin sejak usia 6 bulan dan hampir
semua balita dari keluarga miskin mendapatkan makanan pendamping ASI.
Berdasarkan tabel di atas cakupan pemberian MP-ASI kepada keluarga miskin hampir semua
kelurahan mencapai target pencapaian SPM yaitu 100%.
III.5.21 TABEL SKDN PER KELURAHAN TAHUN 2013
SKDN
1 Karet Kuningan 1297 1297 1211 832 100 93.36 64.14 93.36 68.7
2 Kuningan Timur 420 420 322 254 100 76.66 60.47 76.66 78.88
3 Karet Semanggi 145 145 137 85 100 94.48 58.62 94.48 62.04
5 Menteng Atas 1716 1716 1639 1542 100 95.51 89.86 95.51 94.08
6 Pasar Manggis 1708 1708 1501 1362 100 87.88 79.74 87.88 90.73
7 Karet 564 564 392 128 100 69.5 22.69 69.5 32.65
Jumlah 6130 6130 5449 4380 100 86.57 62.9 86.57 71.71
Berdasarkan grafik diatas cakupan pelayanan anak menurut SPM Puskesmas Kecamatan Setiabudi ada beberapa puskesmas kelurahan yang
cakupannya di bawah SPM yaitu kelurahan Karet 69.5 % dan Kelurahan Kuningan Timur 76.66 %. Hal tersebut mungkin disebabkan bahwa masih
kurangnya kesadaran dan partisipasi dari masyrakat sekitar tentang penimbangan di posyandu dan juga adanya penduduk musiman yang datang tercatat
di penimbangan namun pada bulan berikutnya tidak ikut penimbangan, hal demikian bisa memicu adanya penurunan dari cakupan di atas.
BALITA DIBAWAH GARIS MERAH ( BGM )
PUSKESMAS KECAMATAN SETIABUDI
TAHUN 2013
JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES
NO. KELURAHAN
L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B
1 Karet Kuningan 2 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 2 1 2 1 2 1 2 1
2 Kuningan Timur 2 0 2 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Karet Semanggi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Guntur 1 1 2 1 3 1 3 1 3 1 2 1 2 1 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1
5 Menteng Atas 3 5 3 5 3 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 6 7 6 7 6 7 3 6
6 Pasar Manggis 4 4 2 6 2 6 2 3 2 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 3
7 Karet 6 1 7 3 5 5 5 5 8 4 6 5 6 5 6 5 4 8 4 8 4 8 3 6
8 Setiabudi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 12 20 16 18 18 18 14 21 13 19 16 19 16 19 16 15 22 15 22 15 22 11 17
JUMLAH
30 36 36 32 34 35 35 35 37 37 37 28
TUJUAN :
Meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui ktan Kelompok Usia Lanjut yang
mandiri dalam masyarakat.
SASARAN LANGSUNG :
1. Pra usia lanjut 45-59 tahun.
2. Usia lanjut 60-69 tahun.
3. Usia lanjut resiko tinggi yaitu usila lebih dari 70 tahun atau usia lanjut 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan.
28302
2 STATUS GIZI
1068
68 x 100 % = 64,5 %
1068
0 x 100 % = 0 %
277
1068
5 KEMANDIRIAN USILA
1068
1068
28302
Penyuluhan Kesehatan terbagi menjadi dua metode yaitu penyuluhan kelompok dan
penyuluhan massa. Penyuluhan kelompok yaitu penyuluhan kepada golongan tertentu
dengan jumlah yang terbatas. Misalnya, penyuluhan pada ibu-ibu posyandu, penyuluhan
pada kader kesehatan, penyuluhan pada anak sekolah, penyuluhan pada petugas
kesehatan dsb. Biasanya penyuluhan kelompok diadakan di lapangan (outdoor).
Penyuluhan massa yaitu penyuluhan yang dilakukan pada jumlah yang besar, biasanya
adalah penyuluhan melalui mini studio yang dilakukan di dalam puskesmas.
JUMLAH SELURUH
KELURAHAN KEGIATAN JUMLAH KEGIATAN
NO KECAMATAN
PENYULUHAN PENYULUHAN
KELOMPOK MASSA
1 Setiabudi Karet 80 50
5 Karet Kuningan 0 40
6 Kuningan Timur 0 23
7 Karet Semanggi 0 20
8 Guntur 0 10
NO KECAMATAN PUSKESMAS %
JUMLAH
JUMLAH BER PHBS *
DIPANTAU DIPANTAU
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SETIABUDI MENTENG ATAS 0 0 0 0 0
2 PASAR MANGGIS 0 0 0 0 0
3 KARET 0 0 0 0 0
4 SETIABUDI 0 0 0 0 0
RUMAH
NO PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH YANG JUMLAH % RUMAH
YANG % DIPERIKSA
DIPERIKSA YANG SEHAT SEHAT
ADA
1 3 4 5 6 7 8
KARET
5 4.902 400 8,2 383 95,8
KUNINGAN
KARET
6 1.277 400 31,3 367 91,8
SEMANGGI
KUNINGAN
7 1.389 400 28,8 371 92,8
TIMUR
8 GUNTUR 1.336 400 29,9 373 93,3
Sumber: KESLING
III.5.28 PENINGKATAN SURVEILANS DAN EPIDEMIOLOGI
1. SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Surveilans Epidemiologi merupakan suatu rangkaian proses pengamatan yang
terus menerus sistematik dan berkesinambungan dalam pengumpulan data,analisa dan
interprestasi data kesehatan dalam upaya untuk menguraikan dan memantau suatu
peristiwa kesehatan agar dapat dilakukan penanggulangan yang efektif dan efisien
terhadap masalah kesehatan masyarakat tersebut.
Tujuan surveilans antara lain :
2. PEMERIKSAAN JENAZAH
Kegiatan pemeriksaan jenazah yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Setiabudi bersumber dari laporan keluarga atau orang terdekat dari
almarhum / almarhumah. Pemeriksaan dilakukan sebelum 24 jam jenazah tersebut
dinyatakan sebagai kematian wajar.
Petugas pemeriksa jenazah merupakan pegawai yang telah memiliki sertifikat
yang dikeluarkan oleh institusi kesehatan dengan mengikuti pelatihan pemeriksaan
jenazah.
Hal ini terkait dengan kegiatan pemeriksaan terhadap jenazah yang dilakukan
selama 24 jam. Seluruh petugas berkoordinasi untuk saling membantu dalam
melaksanakan tugas tersebut agar tidak terjadi penundaan pemeriksaan yang disebabkan
ketiadaan petugas di wilayahnya masing-masing ketika ada kasus kematian.
1 2 3 4 5 6 7
PASAR
2 7.199 400 5,56 363 90,75
MANGGIS
KARET
5 4.902 400 8,16 383 95,75
KUNINGAN
KARET
6 1.277 400 31,32 367 91,75
SEMANGGI
KUNINGAN
7 1.389 400 28,80 371 92,75
TIMUR
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH YG ADA
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
JUMLAH SEHAT
DIPERIKSA
DIPERIKSA
DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
JUMLAH
JUMLAH
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2
Dalam rangka memberikan Pelayanan yang bermutu dan memberikan kepuasan Pelanggan
serta perbaikan yang berkesinambungan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi, maka Puskesmas
Kecamatan Setiabudi terus berkomitmen untuk menjalankan system Manajemen Mutu ISO
9001 -2008 dengan kegiatan-kegiatan sbb ;
1. Penyusunan dan Sosialisasi Dokumen Prosedur ataupun Instruksi kerja baik baru maupun
revisi.
1.1 Membuat dan menerbitkan sejumlah 7 Instruksi kerja Baru.
1.2 Melakukan Revisi sejumlah 8 Prosedur Mutu dan 86 instruksi kerja
2. Melakukan Survey Kepuasaan Pelanggan
2.1 Melakukan survey kepuasan Pelanggan 1 tahun sekali, dilaksanakan pada bulan
Oktober 2013, terhadap Pelanggan Puskesmas yang berkunjung dengan jumlah
Responden 200 orang .
2.2 Metode survey yang dipakai dengan membagikan questioner selama 5 hari.
2.3 Survey Dilakukan terhadap layanan unit pelayanan loket, poli umum, poli gigi,
KIA/KB, imunisasi, Laboratorium, Radiologi dan Layanan kamar obat, serta Pelayanan
24 jam, poli MTBS, TB paru, Rumah Bersalin, poli mata, poli Gizi, poli VCT & IMS,
poli lansia, poli PTM.
2.4 Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Mendapatkan Angka : 75,12, bahwa hasil pelayanan
ksehatan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Baik.
2.5 Hasil komplain pelanggan (kritik & saran) yang masuk ke kotak saran berjumlah 16
surat, melalui media cetak berjumlah 3. Banyak ketidaknyamanan terhadap pelayanan
petugas di loket, poli askes, poli umum, MTBS, Paru, dan Tata usaha.
3.2 Audit Internal pada Bulan Oktober 2013 dilakukan untuk semua unit. Jumlah Temuan
sesuai jenis kriterianya ; major 1, temuan minor 45 dan observasi 25. jenis temuan
terbanyak dari klausul 7.5.
4. Mengadakan kegiatan Audit External bekerjasama dengan PT SAI GLOBAL
4.1 Tahap Surveilance Audit pada bulan Juli 2013.
5. Mengadakan kegiatan Tinjauan Management
5.1 Tinjauan manajemen dilakukan setiap 6 bulanan dengan agenda Pembahasan;
5.1.1 Hasil Audit Internal dan eksternal
5.1.2 Status Tindakan Koreksi & Pencegahan
5.1.3 Penanganan komplain pelanggan
5.1.4 Pencapaian Sasaran Mutu
5.1.5 Tindaklanjut Tinjauan Sebelumnya
5.1.6 Perubahan pada Sistem Manajemen
5.1.7 Rekomendasi Peningkatan
6. Menindaklanjuti komplain pelanggan.
Jumlah komplain pelanggan diterima dari kotak saran selama januari – desember 2013
sejumlah 16 buah, masalah yang disoroti terutama tentang jam layanan dan keramahan
petugas dan media elektronik berjumlah 3 buah.
Jumlah Pegawai Puskesmas Kecamatan Setiabudi Tahun 2013 sebanyak 119 orang
terdiri atas 53 orang tenaga PNS dan 66 orang tenaga honorer, yang ditempatkan di 1
Puskesmas Kecamatan, 6 Puskesmas Kelurahan dan 1 Rumah Bersalin. Jumlah tersebut
meliputi tenaga Medis, Paramedis dan Non Medis (umum/termasuk tenaga kebersihan dan
pengaman kantor).
4 DOKTER UMUM 7 5 12
5 DOKTER GIGI 10 0 10
6 BIDAN 9 12 21
7 PERAWAT 7 7 14
8 PERAWAT GIGI 4 1 5
9 KESLING 2 0 2
10 RONTGEN 1 0 1
11 GIZI 1 2 3
12 APOTEKER 1 1 2
13 ASISTEN APOTEKER 2 4 6
14 SKM 0 0 0
15 PRANATA LABORAT 0 2 2
17 STAFF LOKET 1 9 10
18 SOPIR 0 2 2
19 THL 0 13 13
JUMLAH 53 66 119
Proporsi tenaga PNS sebesar 53 ( 42 % ) dan Non PNS sebesar 66 (58 %).
merupakan suatu masalah yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam memberikan
pelayanan. Terutama dengan sangat terbatasnya jumlah tenaga medis yang ada kaitannya erat
dengan upaya peningkatan kualitas produk jasa pelayanan kesehatan berupa kesesuaian
diagnosa dan terapi yang sepenuhnya merupakan kompetensi tenaga medis. Demikian juga
untuk tenaga paramedis masih belum memadai dari segi kuantitas sehingga sulit untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada upaya kesehatan masyarakat.Ditambah
dengan jumlah tenaga umum yang ada di Puskesmas Kecamatan Setediabudi secara kwalitas
dan kwantitas belum memenuhi standar yang ada, dalam pelaksanaan kegiatan manajemen
Puskesmas masih kurang maksimal di karenakan tenaga yang merangkap dan sangat terbatas
jumlahnya.
Informasi yang bisa disajikan melalui sistem pelaporan SP2TP antara lain :
jumlah 10 penyakit terbanyak, jumlah kunjungan, dan lain-lain yang dapat menjadi
acuan dalam pembuatan laporan tahunan Puskesmas.
Perkembangan dan perubahan yang cepat dalam segala hal juga terjadi di dunia
pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
system yang lebih luas dalam masyarakat dan pemerintahan. Pendidikan masyarakat
yang relative tinggi dan akses terhadap informasi tentang segala hal termasuk informasi
tentang kesehatan menyebabkan semakin bervariasi dan tingginya tuntutan kebutuhan
kesehatan masyarakat. Hal ini membawa dampak luas dalam pelayanan kesehatan
termasuk kesiapan informasi untuk mendesain dan menilai pelayanan kesehatan yang
tepat.
Organisasi pelayanan kesehatan yang modern, efisien dan efektif adalah yang
dipilih oleh konsumen. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka dibuatlah Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) Integrasi.
SIK Integrasi merupakan kegiatan penyediaan data dan informasi secara terpadu
dan menyeluruh di lingkungan Suku Dinas Kesehatan Masyarakat (termasuk
Puskesmas Kecamatan dan kelurahan). Keberhasilan kegiatan ini sangat bergantung
dari peran aktif seluruh komponen tim pelaksana dan penanggungjawab program
sebagai sumber data dan informasi.
IV. PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Puskesmas Kecamatan Setiabudi berdiri pada tahun 1970 dan secara administratif
terletak di Jl. Halimun No. 13 Rt. 03/03, Kel. Guntur, Kecamatan Setiabudi.
Kecamatan Setiabudi merupakan bagian dari puskemas kecamatan yang berada di
wilayah kotamadya Jakarta Selatan dengan jumlah RT / RW sebanyak 513 RT, dan 50
RW, luas wilayah 884,90 km2.
Dalam melaksanakan tugasnya mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan pada
masyarakat, Puskesmas kecamatan Setiabudi dibantu oleh 4 Puskesmas Kelurahan dan
1 Rumah Bersalin dengan tenaga PNS 53 orang, tenaga kontrak 66 orang yang terdiri
dari Medis, Paramedis, Apoteker, SPPH dan Tenaga Non Medis.
Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kecamatan setiabudi sebanyak 190388
pasien, mengalami kenaikan sebanyak 1489 pasien dibanding tahun 2012 yaitu 188899
pasien. Jumlah kunjungan tertinggi untuk tingkat puskesmas kelurahan terdapat di
puskesmas kelurahan Menteng Atas yaitu sebanyak 21760 pasien sedangkan jumlah
kunjungan pasien terendah ada di Puskesmas Kelurahan Setiabudi yaitu sebanyak 9628
pasien.
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat saat ini telah mengikuti standar
Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan sehingga dapat menciptakan kepuasan
bagi pelanggan yang datang berkunjung untuk mendapatkan pelayanan prima di
Puskesmas. Sarana dan prasarana yang ada mengalami perubahan baik dalam kwalitas
maupun kwantitas, meliputi jumlah tenaga, jumlah alkes, jenis obat, kenyamanan dan
keramahan pelayanan juga menjadi faktor penyebab meningkatnya kunjungan pasien di
tahun 2013.
IV.2. SARAN
Bila ada kesalahan dalam penulisan dan data penulis mohon maaf. Kritik dan saran
kami terima dengan lapangdada. Terima kasih.