TOR Sayembara Desain Pusat Cendera Mata 240918 4
TOR Sayembara Desain Pusat Cendera Mata 240918 4
TOR Sayembara Desain Pusat Cendera Mata 240918 4
SAYEMBARA DESAIN
PUSAT CENDERAMATA
PARIWISATA
Tahun 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Besarnya peningkatan di sektor pariwisata Indonesia membuat investor, baik asing maupun
domestik, tertarik menanamkan modal pada dua sektor investasi, yakni sektor lifestyle dan
pariwisata. Lifestyle menyangkut kuliner, fesyen, dan hiburan, sementara sektor pariwisata
menyangkut tempat wisata dan fasilitas penunjangnya. Fasilitas itu bisa menyangkut akses,
transportasi, penginapan, kuliner (tempat makan), dan pusat cenderamata.
Dengan potensi yang sebesar ini, sebaiknya konsep pengembangan pariwisata yang terencana
harus dibuat dan direncanakan secara matang. Salah satunya, dengan memasukan unsur lokal,
seperti Arsitektur Nusantara. Selain untuk menguatkan konsep pariwisata juga akan
mengangkat identitas kearifan lokal daerah tersebut. Karena identitas inilah yang akan
menarik orang untuk datang dan berkunjung.
Untuk itu, pemahaman akan Arsitektur Nusantara menjadi sesuatu hal yang penting
disebarkan ke banyak orang, terutama generasi penerus bangsa yang berkecimpung di dunia
arsitektur. Apalagi, pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 6 tahun 2015, Badan Ekonomi
Kreatif menetapkan sebagai nilai yang diciptakan dari sumberdaya intelektual yang
mencakup 16 unsur penting.
Keenam belas unsur itu meliputi (1) Aplikasi dan Pengembangan Permainan, (2) Arsitektur,
(3) Desain Interior, (4) Desain Komunikasi Visual, (5) Desain Produk, (6) Fesyen, (7) Film,
Animasi dan Video, (8) Fotografi, (9) Kriya, (10) Kuliner, (11) Musik, (12) Penerbitan, (13)
Periklanan, (14) Seni Pertunjukkan, (15) Seni Rupa, dan (16) Televisi dan Radio.
Terkait hal ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia membuat sebuah
program terencana, yakni pengembangan 10 destinasi wisata prioritas atau yang dikenal
dengan 10 destinasi Bali baru. Di 10 destinasi ini, pemerintah tak hanya mengembangkan
potensi yang ada tetapi juga melengkapinya dengan fasilitas penunjang. Salah satunya dengan
membuat Pusat Cenderamata yang memiliki ciri khas desain Arsitektur Nusantara.
Cenderamata adalah sesuatu yang bisa dibawa oleh seorang wisatawan ke rumahnya sebagai
benda kenang-kenangan. Dalam bahasa Indonesia, istilah cenderamata ini disinonimkan
dengan nama oleh-oleh, suvenir, tanda mata, atau kenang-kenangan. Jadi Pusat Cenderamata
adalah suatu tempat yang menjual benda oleh-oleh dari daerah asal untuk dijadikan kenang-
kenangan atau dibagikan sebagai kenang-kenangan bagi orang lain.
Barang yang dijual di Pusat Cenderamata bisa berupa barang fashion (pakaian, celana, topi,
sendal/sepatu, atau aksesori pakaian), peralatan rumah tangga (cangkir, mangkok, asbak,
sendok, jam), atau aksesori interior (asbak, pajangan, pigura, patung). Biasanya, benda-benda
ini terdapat tulisan identitas yang menandai asalnya.
Materi pemenang sayembara dan “Hak cipta Ekonomis” dari karya pemenang menjadi milik
penyelenggara, yaitu : Kementerian Pariwisata RI, Badan Ekonomi Kreatif RI, dan PT
Propan Raya, serta dapat digunakan sebagai media promosi. Karya-karya desain sayembara
juga dapat digunakan oleh masyarakat luas sesuai kepentingan dari pihak penyelenggara.
Namun “Hak Cipta Moral” pada Karya akan tetap merupakan milik peserta. Dimana pihak
penyelenggara akan tetap mencantumkan nama pemenang pada setiap desain, baik yang
dipublikasikan atau yang dibangun.
BAB III
TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan peserta tersebut
menjadi peserta perorangan atau ketua tim dan menjadi penanggung jawab atas hasil
perancangan.
Pendaftaran dilakukan dengan mengunjungi website panitia penyelenggara di alamat
website arsitekturnusantara.propanraya.com dan mengisi form pendaftaran dengan
lengkap,
Peserta tidak akan dikenakan biaya
Pengambilan TOR/KAK dan form data identitas dapat mengunduh/download dari
website arsitekturnusantara.propanraya.com
Informasi tambahan akan disampaikan pada waktu Penjelasan Sayembara
(aanwijzing) pada tanggal 5 Oktober 2018 di Kantor Kementerian Pariwisata RI di
Jakarta
Seluruh peserta dapat memperoleh risalah dari Penjelasan Sayembara (aanwijzing)
dengan cara mengunduh/mendownload dari website setelah Penjelasan Sayembara
(aanwijzing) dilaksanakan.
III.4 Penjurian & Dewan Juri Sayembara
Seluruh peserta sayembara wajib menyerahkan hasil karya berupa hardcopy dan
softcopy dengan ketentuan:
a. Hasil karya yang dikirimkan ke alamat sekretariat panitia dalam bentuk hardcopy
berupa
- Layout : ukuran A2
- Detail, potongan dan tampak : ukuran A3 dengan detail 1:50 atau 1:20
maksimal 2 (dua) lembar kertas dengan format lansekap, bukan kalkir (tracing
paper), yang direkatkan pada panel impraboard hitam ukuran A3 dengan tepi sisi
keliling 5 cm, dan untuk judul karya ditempatkan pada pojok sisi kiri atas.
b. Untuk data soft copy file gambar (format .pdf dengan resolusi minimal 300 dpi)
melalui email ke [email protected] dan/atau dengan flashdisk ke
alamat email sekretariat panitia dengan rincian materi:
- Judul Karya, Konsep Perancangan (dengan skala).
- Denah, Tampak, Potongan Bangunan, dan Perspektif eksterior maupun interior.
c. Pada lembar gambar tidak boleh mencantumkan identitas apapun. Panitia dapat
mendiskualifikasi bila mendapatkan indikasi pencantuman identitas peserta.
d. Format penamaan:
1. Label flashdisk adalah sbb: Sayembara Pusat Cenderamata Pariwisata (PCP).
2. File Gambar adalah sbb: PCP – … (menunjukkan lembar ke ..)
Contoh: PCP-01 (menunjukkan lembar ke-1), PCP-02 (menunjukkan lembar ke-
2).
3. Dalam file softcopy juga menyertakan formulir nama peserta/ketua tim beserta
nama anggota timnya dengan lengkap (jika karya dibuat kelompok), untuk
keperluan identitas pada pembuatan sertifikat.
Untuk menjaga kerahasiaan karya dalam rangka mendukung objektifitas dalam proses
penjurian, peserta yang menjadi 10 (sepuluh) nominator setiap destinasi harus memasukkan
materi karya dan kelengkapan identitas kepesertaan ke dalam 2 amplop terpisah. Untuk
tulisan di bagian luar amplop berisikan Nomor Kepesertaan/Pendaftaran, dengan ketentuan:
Amplop besar dengan ukuran A3 untuk memasukkan seluruh materi karya dan file
softcopy karya dalam flashdisk (butir IV.1.1 s/d IV1.3 di atas).
Amplop cokelat dengan ukuran A4 (yang turut dimasukkan ke dalam amplop besar
ukuran A2 di atas), berisi :
1. Formulir pendaftaran yang diisi lengkap dan ditandatangani oleh peserta
perorangan atau ketua kelompok.
2. Fotocopy KTP peserta perorangan atau ketua tim yang menunjukkan domisili
peserta perorangan/ketua tim.
3. Fotocopy ijazah sarjana arsitektur (minimal S1) dari peserta peorangan/ketua tim.
IV.3 BATAS PENERIMAAN KARYA
Karya sayembara paling lambat sudah diterima pada tanggal 31 Oktober 2018, selambat-
lambatnya pukul 18.00 WIB di Sekretariat Panitia Pelaksana Penyelenggaraan Sayembara
dengan alamat sebagai berikut:
PT Propan Raya
Jl. Gatot Subroto Km. 8 Tangerang 15810
Website : arsitekturnusantara.propanraya.com
Email : [email protected]
Kementerian Pariwisata
Website : www.kemenpar.go.id