Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSBR Denpasar
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSBR Denpasar
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSBR Denpasar
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RSU BHAKTI RAHAYU
2
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO, NILAI
RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR
3
6. Nilai Rumah Sakit Bhakti Rahayu Denpasar mengikuti prinsip-prinsip Good
Coorporate Governancee yaitu :
a. Transparansi;
b. Akuntabilitas;
c. Responsibilitas;
d. Integritas;
e. Keadilan.
4
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR
5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT CLAIMER
Struktur Organisasi unit claimer ditetapkan melalui proses evaluasi, analisa dan telaah dengan mempertimbangkan peningkatan
mutu pengklaiman dan mengantisipasi perubahan standar pengklaiman yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
6
BAB VI
URAIAN TUGAS
7
8. Mengkoordinir pertemuan dan rapat koordinasi dengan bawahan
secara periodik dan setiap kali diperlukan;
9. Mengamati dengan seksama, menyeleksi, memilih bawahan yang lebih
berpotensi untuk mendapatkan bimbingan, pelatihan, serta penambahan
ilmu pengetahuannya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit;
10. Menilai prestasi kerja dan kemampuan bawahannya;
11. Mengajukan promosi, mutasi, kenaikan gaji berkala, memberikan
penghargaan, teguran serta mengambil tindakan disipliner yang
diperlukan.
Tanggung Jawab :
1. Memastikan bahwa Formularium Obat RSU Bhakti Rahayu Denpasar
telah dilaksanakan;
2. Memberi penilaian kepada Apoteker Pendamping, Tenaga Teknis
Kefarmasian, dan Administrasi Farmasi.
Wewenang :
1. Mengelola Instalasi Farmasi berdasarkan standar pelayanan farmasi
rumah sakit;
2. Menandatangani daftar pesanan perbekalan farmasi;
3. Menandatangani Surat Pesanan Perbekalan Farmasi;
4. Menandatangani laporan narkotika dan psikotropika;
5. Menandatangani laporan pemakaian obat generik;
6. Memberikan penilaian terhadap karyawan di instalasi farmasi;
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan minimal Sarjana Farmasi + Profesi Apoteker;
2. Memiliki Sertifikat Kompetensi yang diperbaharui setiap 5 tahun;
3. Wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA);
4. Wajib memiliki Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA);
5. Terdaftar di organisasi profesi;
6. Memiliki pengalaman kerja di Instalasi Farmasi minimal 2 tahun;
8
7. Mampu melakukan pelayanan kefarmasian;
8. Mampu mengorganisir seluruh kegiatan kefarmasian;
9. Mampu mengoperasikan komputer dan program rumah sakit;
10. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan atasan, rekan kerja, bawahan
dan petugas bagian lain.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas distribusi obat dari gudang ke instalasi farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya (D III Farmasi atau Asisten
Apoteker);
9
2. Wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian
(STRTTK);
3. Wajib memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK);
4. Mampu melakukan pelayanan kefarmasian;
5. Mampu mengoperasikan komputer dan program rumah sakit.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas tercapainya mutu pelayanan yang baik di Instalasi
Farmasi.
Syarat Jabatan :
1. Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya (Sarjana Farmasi + Profesi
Apoteker dan/atau DIII Farmasi);
2. Wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan/atau Surat
Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK);
3. Wajib memiliki Surat Ijin Praktek Apoteker dan/atau Surat Izin Kerja
Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK);
4. Mampu melakukan pelayanan kefarmasian;
5. Mampu mengoperasikan komputer dan program rumah sakit.
E. Pelaksana
Pelaksana di instalasi farmasi adalah seorang tenaga asisten apoteker yang
diberi wewenang dalam membantu melaksanakan keadministrasian dan
koordinasi pelayanan di Instalasi Farmasi RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
Uraian Tugas :
10
1. Melakukan pemesanan kebutuhan perbekalan farmasi
harian;
2. Menyusun obat sesuai sistem yang berlaku di rumah
sakit;
3. Menyiapkan modal untuk penjualan perbekalan farmasi;
4. Menelaah resep yang masuk ke instalasi farmasi;
5. Menyiapkan resep pasien rawat inap dan rawat jalan;
6. Menghitung biaya pelayanan yang telah diberikan pada
pasien;
7. Menghitung dosis obat;
8. Menyiapkan obat racikan puyer, kapsul, salep dan bedak;
9. Menjalankan formularium yang berlaku;
10. Menyerahkan obat kepada pasien;
11. Memberikan informasi dasar terkait obat pada pasien;
12. Menyelesaikan kelengkapan administrasi pasien
tanggungan perusahaan atau asuransi sesuai mekanisme penagihan
masing-masing perusahaan atau asuransi;
13. Melayani pembayaran pemeriksaan penunjang;
14. Membuat laporan penerimaan uang setiap shiftnya;
15. Membuat laporan penunjang lain yang ditugaskan oleh apoteker;
16. Menyiapkan obat Unit Dose bagi pasien rawat inap di ruangan
keperawatan;
17. Memasukkan data obat pasien rawat inap ke computer;
18. Melakukan stock opname sesuai jadwal yang telah
ditetapkan
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas kinerja pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan.
Wewenang :
Mengkonfirmasikan obat yang tidak jelas kepada dokter
11
Syarat Jabatan :
1. Memiliki ijazah sesuai dengan pendidikannya (D III Farmasi atau Asisten
Apoteker);
2. Wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian
(STRTTK);
3. Wajib memiliki Surat Izin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian (SIKTTK);
4. Mampu melakukan pelayanan kefarmasian;
5. Mampu mengoperasikan komputer dan program rumah sakit.
F. Administrasi
Pelaksana Administrasi Instalasi Farmasi RSU Bhakti Rahayu Denpasar
adalah seorang tenaga yang diberi wewenang dalam membantu melaksanakan
keadministrasian dan koordinasi pelayanan di Instalasi Farmasi RSU Bhakti
Rahayu Denpasar.
Uraian Tugas :
1. Membantu distribusi obat ke unit-unit yang memerlukan dengan cepat dan
tepat;
2. Menginput obat pasien rawat jalan dan rawat inap sesuai sistem yang
berlaku di rumah sakit;
3. Pelayanan pasien pulang ,retur obat dan obat pulang;
4. Rekap dan arsip resep narkotika dan psikotropika;
5. Rekap nota obat pasien rawat jalan, pasien rawat inap yang pulang (pasien
umum dan BPJS)
6. Melakukan pengarsipan yang dibutuhkan di Instalasi Farmasi.
Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab atas distribusi obat untuk pelayanan rawat inap dan pelayanan
rawat jalan.
12
Wewenang :
Memberikan input distribusi obat yang baik dalam pelayanan rawat jalan dan
rawat inap
Syarat Jabatan :
1. Pendidikan minimal SLTA/Sederajat;
2. Mempunyai ijazah yang lengkap;
3. Mampu berkomunikasi dengan baik;
4. Teliti;
5. Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.
13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
Gambar 7.1. Tata Hubungan Kerja Instalasi Farmasi RSU Bhakti Rahayu
Denpasar
14
Instalasi farmasi menyediakan data-data sebagai bahan komunikasi,
koordinasi dan informasi yang dibutuhkan unit-unit dalam pelayanan rawat inap
dan rawat jalan serta keuangan dan manajemen dalam mengambil keputusan.
Instalasi farmasi menyediakan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan masing-
masing unit dalam pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
15
BAB VIII
STANDAR KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
A. Kualifikasi SDM
Tenaga kerja di instalasi farmasi terdiri dari apoteker, tenaga teknis
kefarmasian, dan administrasi farmasi yang memiliki kualifikasi masing-
masing. Kualifikasi tenaga kerja tersebut yaitu :
1. Apoteker
a. Lulusan S1 farmasi + apoteker;
b. Memiliki Sertifikat Kompetensi;
c. Memiliki STRA;
d. Memiliki SIPA;
e. Memiliki jiwa kepemimpinan;
f. Mampu mengorganisir kegiatan kefarmasian;
g. Dapat berkomunikasi dengan baik.
16
f. Dapat berkomunikasi dengan baik.
3. Administrasi Farmasi
a. Minimal lulusan SMA atau sederajat;
b. Mempunyai ijazah lengkap;
c. Dapat menggunakan komputer;
d. Dapat berkomunikasi dengan baik.
B. Distribusi Ketenagaan
Tenaga kerja di instalasi farmasi terdistribusi dalam beberapa bagian yaitu :
1. Kepala Instalasi Farmasi : 1 Orang (Apoteker);
2. Apoteker Pendamping : 2 Orang ;
3. Tenaga Teknis Kefarmasian (Asisten Apoteker) :
Terdiri dari 3 shift dengan pembagian :
a. Shift pagi : 1 orang
b. Shift sore : 2 orang
c. Shift malam : 1 orang
4. Tenaga Teknis Kefarmasian Gudang : 2 Orang;
5. Administrasi Farmasi : 4 Orang
17
6. Setipa saat harus ada apoteker di tempat pelayanan untuk
melangsungkan dan mengawasi pelayanan kefarmasian dan harus ada
pendelegasian wewenang yang bertanggung-jawab jika kepala farmasi
berhalangan hadir;
7. Adanya staf farmasi yang jumlah dan kualifikasinya disesuaikan
dengan kebutuhan;
8. Apabila ada pelatihan kefarmasian bagi mahasiswa fakultas
farmasi atau tenaga farmasi lainnya, harus ditunjuk apoteker yang memiliki
kualifikasi pendidik/pengajar untuk mengawasi jalannya pelatihan tersebut;
9. Penilaian terhadap staf harus dilakukan berdasarkan tugas yang
terkait dengan pekerjaan fungsional yang diberikan dan juga pada penampilan
kerja yang dihasilkan dalam meningkatkan mutu pelayanan.
18
profesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan rasio kuantitas harus disesuaikan
dengan beban kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi
rumah sakit.
19
BAB IX
SELEKSI KARYAWAN BARU DAN PROGRAM ORIENTASI
2. Tes Keterampilan
Tes ketrampilan yang diujikan merupakan praktek langsung meracik
obat untuk menilai ketelitian, kerapian dan kecepatan dalam meracik obat.
20
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan instalasi farmasi, pandangan terhadap penyelenggaraan
instalasi farmasi yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
Tes kesehatan harus dilakukan di Rumah Sakit Bhakti Rahayu. Tes
kesehatan meliputi pemeriksaan radiologi, tes darah dan pemeriksaan urin.
21
1. Penjelasan mengenai falsafah, tujuan, visi, misi dan struktur organisasi
Unit Farmasi RS Kasih Ibu Denpasar;
2. Penjelasan mengenai protap dan dokumen pendukung unit farmasi;
3. Sosialisasi uraian tugas unit farmasi;
4. Sosialisasi sistim kerja, wewenang, tanggung jawab dan hubungan kerja
unit farmasi;
5. Sosialisasi sarana dan prasarana kerja unit farmasi;
6. Praktek/simulasi sistem kerja unit farmasi;
7. Evaluasi kegiatan orientasi.
22
Hari
Materi PIC
ke-
- Struktur Organisasi Farmasi
Kepala Instalasi
1 - Tata Tertib Internal Farmasi
Farmasi
- Tugas Dan Fungsi Aa Pelaksana
C. SASARAN
Sasaran yang ditargetkan pada orientasi ini adalah calon petugas farmasi
memperoleh nilai yang baik. Standar ini ditetapkan dengan alasan ingin
mendapatkan petugas farmasi yang siap kerja, profesional, mandiri dan memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi serta mampu memberikan pelayanan dengan
baik.
23
BAB X
PENILAIAN KINERJA KARYAWAN
24
mungkin salah satu penyebabnya adalah masih belum sepenuhnya karyawan
tersebut melaksanakan disiplin kerja, sering mangkir atau sering menunda-
nunda pekerjaan. Dengan sering tidak disiplinnya karyawan, target
penyelesaian pekerjaan tidak pernah tercapai. Dari data Penilaian ini,
pimpinan dapat meningkatkan pembinaan karyawan tersebut, terutama
pembinaan disiplin kerja yang akhir-akhir ini mungkin sudah mulai kendur.
Atau mungkin pula yang bersangkutan kurang mempunyai motivasi dan
semangat kerja. Bila setelah dilakukan pembinaan disiplin ternyata hasil
penilaian kinerja yang bersangkutan pada periode penilaian berikutnya masih
belum baik, maka Pimpinan perlu untuk mempertimbangkan kemungkinan
dilakukan mutasi atau rotasi kerja ke bidang pekerjaan lain yang cocok dengan
minimal karyawan sehingga dapat meningkatkan keahlian dan motivasi kerja
karyawan.
2. Menentukan kriteria tingkat pemberian kompensasi
Dengan angka-angka dan nilai yang diperoleh dari penilaian kinerja, maka
dapat ditentukan pemberian kompensasi untuk karyawan yang bersangkutan
sesuai dengan tabel gaji Pokok Karyawan yang telah disahkan oleh Ketua
Pengurus Yayasan Salus Infirmorum. Bila penilaiannya jelek dan
dipertimbangkan maka pemberian kompensasi akan ditunda sampai penilaian
periode berikutnya.
3. Memperbaiki kualitas pelaksanaan pekerjaan
Dari hasil penilaian kinerja dapat diketahui kira-kira kelemahan yang
dipunyai oleh seorang karyawan. Apabila kualitas dan kuantitas pelaksanaan
pekerjaan selama ini ternyata dibawah standar, maka karyawan tersebut perlu
mendapatkan bimbingan dan perhatian khusus untuk meningkatkan kinerja.
Perhatian dan bimbingan berkesinambungan tentang technical know how
bagaimana cara melakukan pekerjaan harus secara langsung dipraktekkan
sampai yang bersangkutan dalam waktu tidak terlalu lama dapat memperbaiki
kuantitas dan kualitas pelaksanaan pekerjaan.
Bila hasil penilaian menunjukkan bahwa karyawan tersebut masih belum
berhasil mencapai target yang diinginkan karena kurang trampil dalam
25
bekerja, karyawan tersebut perlu diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan
pengembangan keterampilan. Tetapi bila karyawan tersebut berhasil mencapai
target yang dibebankan kepadanya, maka yang bersangkutan dapat diberi
tugas-tugas baru dengan wewenang dan tanggung jawab yang lebih besar.
Mungkin keberhasilan yang dicapainya ini dapat dijadikan dasar untuk
promosi jabatan yang lebih tinggi ataupun mutasi (alih tugas) ke tempat-
tempat yang orang-orangnya potensial.
4. Bahan perencanaan manajemen program SDM masa datang
Dari penilaian kinerja yang dilakukan terhadap para karyawan, pimpinan
dapat membuat perencanaan SDM untuk pelatihan dan peningkatan karier
karyawan pada organisasi. Hasil penilaian dapat digunakan untuk
mengembangkan SDM mana yang cocok untuk menduduki posisi yang ada.
Disamping itu dengan terjadinya penggeseran SDM, maka mungkin terjadi
pula kekosongan-kekosongan dalam bagian tertentu yang perlu diisi segera.
Maka pimpinan bidang SDM perlu pula membuat program rekruitmen SDM
baru guna mengisi lowongan yang tersedia.
5. Memperoleh umpan balik atas hasil prestasi karyawan
Hasil penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh pimpinan terhadap masing-
masing personel, dapat digunakan untuk pengembangan SDM. Disamping itu
juga dapat untuk memperbaiki kondisi kerja yang selama ini mungkin belum
mendukung tercapainya prestasi kerja yang tinggi bagi yang bersangkutan.
Yang juga penting dari hasil penilaian kinerja adalah memberikan kesempatan
bagi karyawan untuk memperoleh umpan balik tentang sampai dimana prestasi
yang telah dicapainya selama ini. Demikian pula sebaliknya pimpinanpun
dapat pula mengetahui prestasi keberhasilan dirinya dalam membina dan
memimpin karyawan yang menjadi bawahannya. Oleh karena itu, penilaian
kinerja ini dapat pula dijadikan cerminimal keberhasilan pimpinan dalam
melakukan tugasnya selama periode tertentu. Karena prestasi Karyawan turut
menentukan prestasi yang dicapai seorang Pimpinan.
26
B. Teknis Penilaian Kinerja Karyawan
Penilaian kinerja karyawan RSU Bhakti Rahayu menggunakan format
“PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN” (terlampir) yang terbagi dalam 3 (tiga)
bagian yaitu:
1. Halaman /lembar pertama berisi “ LAPORAN PENILAIAN” tentang data-
data Karyawan, Absensi, yang diisi oleh Bagian Kepegawaian dan untuk
perubahan berdasarkan hasil penilaian diisi oleh Pejabat Penilai.
2. Lembar 2 (kedua) Faktor-faktor yang menguatkan, diisi oleh atasan langsung
(pejabat penilai). Dibagian ini atasan langsung (pejabat penilai) menuliskan
hal-hal positif atau kelebihan dari Karyawan yang dinilai, berdasarkan nilai
terbaik atau tertinggi yang diperoleh Karyawan yang bersangkutan. Beri nilai
0 hingga 3 untuk masing-masing faktor penilaian yang ada pada kolom
penilaian tersebut dan setiap faktor dijumlah untuk mendapatkan hasil nilai
terakhir dengan pengertian :
a. Nilai 0-5 berarti JELEK;
b. Nilai 6-10 berarti DIPERTIMBANGKAN;
c. Nilai 11-15 berarti BAIK;
d. Nilai 16-20 berarti Sangat Baik.
3. Lembar 3 (ketiga) SARAN DAN HASIL WAWANCARA pada/halaman
lembar ini ada dua bagian terdiri dari :
a. Saran untuk Karyawan
Pada bagian ini atasan langsung (pejabat penilai) menuliskan saran untuk :
- Pengembangan
1) Saran untuk pengembangan karyawan yang bersangkutan
berkenaan dengan kekurangan yang masih ada pada karyawan yang
bersangkutan.
2) Saran tentang kemampuan khusus yang dimiliki oleh karyawan
yang perlu untuk dikembangkan.
- Kemungkinan Mutasi/Promosi
27
Pada bagian atasan langsung (pejabat penilai) memberikan masukan, jika
ada kemungkinan bagi karyawan yang bersangkutan untuk dimutasikan
atau dipromosikan.
b. Laporan Wawancara
Bagian ini terdiri dari 3 unsur penting yaitu :
- Komentar/saran dari Karyawan yang dinilai, bagian ini harus diisi
langsung oleh Karyawan yang bersangkutan sekaligus sebagai bukti bahwa
karyawan tersebut benar telah dinilai secara obyektif. Komentar dan saran
yang diberikan adalah berkenaan dengan hasil penilaiannya saja.
- Kesimpulan penilai
Bagian ini diisi oleh atasan langsung (pejabat penilai) yang berisi tentang
kesimpulan dari seluruh proses penilaian yang telah dilaksanakan dan
rekomendasi atas hasil penilaian yang ada.
- Tanggal Wawancara
Pada bagian ini atasan langsung (pejabat penilai) menuliskan tanggal,
bulan dan tahun berapa penilaian /wawancara dilakukan.
28
BAB XI
PERTEMUAN RUTIN INSTALASI FARMASI
A. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
1. Waktu : Setiap Bulan, Minggu terakhir.
2. Jam : 13.00 s/d selesai.
3. Tempat : Instalasi Farmasi.
4. Peserta :
Ka. Instalasi Farmasi dan seluruh staf Farmasi yang sedang tidak bertugas.
5. Materi :
a. Evaluasi kinerja dan SDM Instalasi Farmasi
b. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Farmasi
c. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM di Instalasi Farmasi.
d. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Instalasi
Farmasi
6. Kelengkapan Rapat :
a. Undangan;
b. Absensi rapat;
c. Notulen rapat;
d. Laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.
B. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
1. Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
2. Jam : Sesuai undangan
3. Tempat : Sesuai undangan
4. Peserta :
Ka. Instalasi Farmasi dan seluruh staf Farmasi yang sedang tidak bertugas.
5. Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
29
6. Kelengkapan Rapat :
a. Undangan;
b. Absensi rapat;
c. Notulen rapat;
d. Laporan/rekomendasi/usulan kepada pimpinan.
30
BAB XII
PELAPORAN
A. Laporan Harian
Laporan harian instalasi farmasi meliputi :
1. Laporan resep rawat jalan dan rawat inap;
2. Laporan insiden kejadian pasien;
3. Laporan kekosongan stok obat.
B. Laporan Bulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan intern dan extern :
1. Laporan intern yaitu laporan persentase waktu tunggu obat,
laporan uang resep, laporan stok opname, dan laporan kekayaan Instalasi
Farmasi.
2. Laporan extern dilaporkan ke Dinas Kesehatan terdiri dari :
a. Laporan penggunaan obat narkotika
b. Laporan penggunaan obat psikotropika
c. Laporan penggunaan
obat generik
C. Laporan Triwulan
Laporan triwulan yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSU Bhakti Rahayu
Denpasar, yaitu laporan penggunaan obat generik yang akan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Denpasar.
D. Laporan Tahunan
Laporan tahunan yang dilakukan di Instalasi Farmasi RSU Bhakti Rahayu
Denpasar, yaitu laporan amanjemen dan review penggunan obat selama setahun.
31
Lampiran 1.
Hormat kami,
.....................
32
I. TINGKAT PRESTASI
( Berilah tanda (x) pada prestasi yang sesuai)
4. INISIATIP
33
5. KERJASAMA :
Mudah diajak bekerja sama sekaligus dapat mengajak orang untuk bekerja 3
sama. 2
Mudah diajak bekerja sama dan bersedia memberi bantuan kepada
1
kelompoknya.
Tidak selalu dapat bekerja sama 0
Sukar untuk bekerja sama.
6. TANGGUNG JAWAB :
Nilai Score :
34
II. SARAN-SARAN
1. Untuk pengembangan :
a. Untuk pengembangan yang bersangkutan lebih lanjut, apa saran yang diperlukan untuk
memperbaiki kekurangannya.?
b. Kemampuan khusus apa yang dimiliki oleh yang bersangkutan yang kiranya perlu
dikembangkan.?
2. Kemungkinan Mutasi/Promosi :
c. Jika yang bersangkutan dianggap perlu untuk dipindahkan, pekerjaan apa yang kiranya
sesuai baginya.
35
1. Komentar / saran-saran Karyawan yang dinilai terhadap wawancara dan penilaian :
2. Kesimpulan penilai :
36