Proposal Fix
Proposal Fix
Proposal Fix
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta.
Oleh :
Upriani
141100255
HALAMAN PERSETUJUAN
UPRIANI
141100255
Pembimbing I
Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji Utama
Tri Prabowo S.Kp., M.Sc (……………………….)
Penguji I
Wiwin Priyantari, S.Kep., Ns., M.Kes (……………………….)
Penguji II
Dr. Sri Handayani, Kep., NS., M.Kes (……………………….)
Mengesahkan,
Ketua Stikes Yogyakarta
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa proposal ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan
karya ilmiah yang lazim.
Upriani
5
MOTO
“Musuh yang paling berbahaya didunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman
yang paling setia, hanyalah kebeanian dan keyakinan yang teguh” Andrew
Jackson.
“Manusia tidak merancang untuk gagal, mereka gagal untuk merancang” William
J. Siegel.
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul “PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP TEKANAN DARAH
PADA LANSIA DI PANTI WREDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA”
Laporan proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi
mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Stikes Yogyakarta. Penulis sadar bahwa
tidak ada kesuksesan yang dapat dicapai tanpa sebuah usaha dan kerja keras.
Kesuksesan tersebut juga tidak akan terwujud tanpa adanya dorongan dan
dukungan dari berbagai pihak yang turut membantu demi terwujudnya kesuksesan
tersebut.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan proposal ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
berkenan mencatat sebagai amalan baik yang dapat memperberat timbangan di
hari kiamat nanti, amin. Dalam kesempatan ini, ucapan terimakasih penulis
ucapkan kepada:
1. Sulistyaningsi Prabawati, S.SiT., M.Kes selaku Ketua STIKes Yogyakarta.
2. Tri Prabowo, S.Kp., M.Sc selaku penguji utama saya.
3. Wiwin Priyantari, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku pembimbing II yang
senantiasa meluangkan waktunya serta memberi masukan hingga
sproposal terselesaikan dengan tepat waktu.
4. Despita pramesti, K.Kep., Ns., M.Kes, selakua pembimbing II saya yang
telah memberikan banyak masukan sehingga dalam penyusunan proposal
ini dapat terselesaikan.
5. Kepala Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
ijin melakukan studi pendahuluan.
6. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan
dan doa sehingga proosal ini dapat selesai tepat pada waktunya.
7. Rekan-rekan seperjuangan SI Keperawatan angkatan 2014/2015 yang
telah memberikan kritik dan saran serta semangat juang yang tinggi
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Demikian kata pengantar dari penulis, semoga hasil karya ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, April 2018
Penulis
8
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8
E. Keaslian Penelitian ........................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara alamiah yang dimulai sejak manusia lahir sampai udzur atau tua.
kekuatan otot, susunan syaraf, dan jaringan sehingga tubuh akan mati
sistem sirkulasi (jantung), sel, jaringan dan sistem saraf yang tidak dapat
diabetes militus, gout (rematik) dan kanker. Salah satu penyakit yang
hipertensi berat sebesar 3,5% (diastolik sama atau lebih besar dengan
sirkulasi. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah antara lain yang
dikenal sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau
sering terjadi yaitu hipotensi ortostatik dimana hipotensi jenis ini yaitu
Organization, 2013).
dilaporkan lebih sering pada orang dewasa yang lebih tua, terutama
dewasa yang lebih tua dan sampai 70 % dari penghuni panti jompo.
didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Ada
pula penduduk yang minum obat sendiri yaitu sebesar 0,1%. Kemudian,
2017.
hidup dan dengan terapi farmakologis. Salah satu cara memperbaiki pola
tahun. Prevalensi lebih tinggi yaitu lebih dari 50% kejadian hipotensi
terjadi pada lanjut usia yang datang ke klinik geriatri, di rawat di rumah
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh lansia agar
dkk, 2008).
kesehatan bagi lanjut usia ditujukan untuk menjaga agar para lanjut usia
tetap sehat, mandiri, aktif dan produktif secara sosial dan ekonomi
2013)
tekanan darah yang terjadi pada penderita hipertensi. (Gilbert W, et. all,
2012)
jantung, dan penyakit pembuluh darah lainnya. Selain itu olahraga dinilai
17
cukup murah dan efek sampingnya kecil bila dilakukan sesuai aturan.
(45 tahun) dan usia lansia (65 tahun ke atas). Beberapa senam yang dapat
dilakukan oleh lansia yaitu senam tera, yoga, senam kagel, dan senam
olahraga selama 150 menit dalam seminggu atau 30 menit setiap hari
atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. U.S. Department of Health and
berlari). Waktu ini bisa Anda bagi-bagi dengan teratur setiap harinya.
energi negatif dari dalam tubuh. Selain itu juga, dapat meningkatkan
dilakukan oleh semua umur, senam ini juga terdiri dari gerakan sholat.
2013).
tekanan darah cukup tinggi di atas normal. Upaya yang sudah di lakukan
oleh perawat di Panti Wredha Budhi Dharma baru di berikan terapi obat
B. Rumusan Masalah
Yogyakarta?”
20
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
ergonomik.
ergonomik.
D. Manfaat Penelitian
meliputi :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
a. Peneliti
c. Bagi Perawat
ergonomik.
dan hipertensi.
f. Peneliti Selanjutnya
E. Keaslian penelitian
pada hari ke lima 9,35 mmHg dan rata-rata penurunan darah sistolik
11,29 mmHg. Dari hasil uji statistik dari keenam hari penelitian
0,05.
siastolik (p=0,026).
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dalam shalat itu terdapat obat (HR ibnu Majah). Ketika melakukan
dan elektrolit dalam darah melalui pembuluh darah pada leher, kepala,
keringat pada tubuh, melenturkan ruas tulang, gula darah, asam urat,
kesehatan yang terdiri dari lima gerakan yaitu dari berdiri tegak
dan tidur terlentang dengan posisi kaki dilipat dengan lengan diatas
Senam ergomik adalah satu metode yang praktis dan efektif dalam
Ergonomik atau senam inti prima raga adalah teknik senam untuk
190-191 :
melalui ilham dari dua ayat di atas dan ini adalah ciri ulil albab “ciri
orang yang berakal” yang oleh Allah di gambarkan orang yang selalu
dada karena dalam gerakan ini membuat rongga dada menjadi terbuka
sehari-hari.
(Wratsongko, 2014)
gerakan-gerakan berikutnya.
29
katakan cukup.
baling.
melanjutkan gerakan.
33
d. Duduk perkasa
melanjutkan gerakan.
Gerakan sujud ini akan membuat otot dada dan sela iga
e. Duduk pembakaran
maupun bangunnya.
menit sebelum dan sesudah senam ergonomik (Marliani & Tantan, 2008).
darah dikendalikan secara refleks oleh sistem saraf otonom, yang disebut
(Kenney, 2011).
1. Pengertian
dara, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang eleastis dan
ditujukan oleh angka sistolik (bagian atas) dan diastolik (angka bawah)
20017).
mengeras.
d. Letakkan ujung stetoskop pada lipat siku tepat pada denyut nadi
e. Pegang bola karet tensi meter dengan tangan kanan. Putar katup di
Perhatikan pula skala air raksa saat bunyi jantung sudah hilang,
a. Usia
2008).
b. Jenis kelamin
(Arifin, 2012).
c. Stres
d. Obesitas
(Angraini, 2014).
45
e. Merokok
beberapa cara :
didalam darah.
1. Pengertian lansia
yang lain. Proses menua yang terjadi pada usia lanjut secara linier
dapat digambarkan melalui tiga tahap, yaitu antara lain (Murwani dan
Priyantari, 2011).
a. Kelemahan (imparment)
c. Keterhambatan (handicap)
udzur atau tua. Pada usia lansia ini biasanya seseorang akan
lansia sehingga tubuh akan mati sedikit demi sedikit. Secara individu,
sistem syaraf yang tidak dapat diganti karena rusak atau mati.
yang mempunyai inti DNA atau RNA pada proses penuaan DNA
lingkungan, fisik, psikis dan sosial. Stres fisik, psikis, gaya hidup
dihadapinya.
usianya.
a. Perubahan fisik
1.) Sel
bunyi suara atau nada yang tinggi dan tidak jelas, sulit mengerti
meningkat.
menurunkan batuk.
darah adalah curah jantung, tekanan darah pembuluh darah perifer dan
volume/ aliran darah. Rata-rata tekanan darah arteri ditentukan oleh curah
latihan harus dimediasi oleh penurunan satu atau kedua variabel tersebut.
53
Adaptasi Neurohormonal
2010).
54
3) Sistem Renin-Angiotensis
4) Respon vaskular
F. Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
Variabel confounding
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Stress
4. Obesitas
5. Kebiasaan merokok
6. Makanan / alkohol
Keterangan :
= yang di teliti
H. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian pra eksperimen dengan rancangan one group pre test-post test.
adanya perlakuan, tetapi dalam desain tidak ada kelompok kontrol atau
Budhi Dharma.
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
2018.
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
populasi atau dengan kata lain yaitu bagian dari jumlah dan
(Sugiyono, 2017).
Kriteria inklusi :
Kriteria eksklusi :
beraktifitas.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu sifat yang akan di ukur atau di amati yang
nilainnya bervariasi antara satu objek ke objek yang lainnya dan terukhur
( Handayani, 2011).
Variabel perancu
(confounding variabel)
F. Instrumen penelitian
H. Analisa Data
1. Pengelolaan data
a. Editing
sempurnakan.
65
b. Coding
c. Tabulating
d. Processing
release.
2. Analisa data
a. Analisa univariat
𝑥
𝑃= × 100%
𝑛
Keterangan :
P = presentase
b. Analisis bivariat
(Sugiyono, 2008).
I. Jalannya Penelitian
Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018 di Panti Wredha Budhi
Lili Suryani, Sri Armita Sari dan Filza Ahyar bertugas sebagai asisten
67
peneliti dalam mengukur tekanan darah pada saat pretest dan pada saat
dilakukan post test yaitu mengukur kembali tekanan darah yang sama
3. Tahap penyelesaian
J. Etika Penelitian
1. Prinsip manfaat
determination).
c. Informed consent
treatment).
DAFTAR PUSTAKA
Guyton A.C and J.E Hall (2008) Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta : Gec
70
Rusdi., Nurlaela Isnawati. (2009) Awas! Anda Bisa Mati Cepat Akibat
Hipertensi & Diabetes. Power Books (Ihdina). Yogyakarta.
Dengan hormat,
Nama : Upriani
Nim : 141100255
Peneliti
73
turut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh
Dharma Yogyakarta”
saya dan keluarga saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada
penelitian ini.
Responden
(………………..)
74
Nama :
Jenis kelamin :
Umur :
Ruang :
minggu 1 2
Minggu 2 2
Minggu 3 2
3
75
tungkai.
4. Gerakan Duduk Perkasa
Duduk perkasa dengan lima
jari kaki ditekuk dapat
menstimulasi fungsi organ
tubuh. Ibu jari terkait dengan
fungsi energi tubuh, jari
telunjuk terkait dengan fungsi
pikiran, jari tengah terkait
dengan fungsi pernapasan, jari
manis terkait dengan fungsi
metabolisme serta
detoksifikasi dalam tubuh dan
jari kelingking terkait dengan
fungsi hati serta sistem
kekebalan tubuh. Menarik
napas dalam lalu ditahan
sambil membungkukkan badan
ke depan dengan dua tangan
bertumpu pada paha dapat
meningkatkan tekanan dalam
rongga dada yang dapat
meningkatkan sirkulasi dan
oksigenasi otak.
5. Gerakan Duduk Pembakaran
Gerakan menarik napas dalam
lalu ditahan meningkatkan
tekanan di dalam saluran saraf
tulang belakang sehingga
meningkatkan suplai darah
oksigenasi ke otak. Gerakan
82
menengadahkan kepala
menyebabkan fleksi ruas
tulang leher dan menstimulasi
saraf simpatis di leher. Kedua
tanganm enggenggam
pergelangan kaki berfungsi
melebarkan ruang antar ruas
tulang pada tangan dan leher,
memberikan efek relaksasi
pada serabut saraf simpatis
sehingga terjadi relaksasi
dinding pembuluh darah.
6. Gerakan Berbaring Pasrah
Gerakan berbaring dengan
meluruskan lengan di atas
9. EVALUASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai.
2. Beri reinforcement positif pada klien.
3. Kontrak pertemuan selanjutnya.
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik.
10. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :
1. Kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk
mengetahui keadaan klien selama prosedur.
2. Perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan.