Askep Thalasemia
Askep Thalasemia
Askep Thalasemia
Untuk memenuhi salah satu laporan individu praktik klinik Keperawatan Anak
Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
2018
16
A. PENGKAJIAN
1 Pengumpulan Data
a. Identitas klien
Nama : An. “Y”
Tanggal lahir / umur : 23-11-2004/ 14 tahun
Agama : Islam
Anak ke : 1
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Kelas 3 SMP
Alamat : Dayeuh Kolot
Diagnosa Medis : Thalasemia mayor
Tanggal masuk : 02-10-018 Jam 07.30
Tanggal pengkajian : 02-10-2018 Jam 08.00
No medrek : 000392531
c. Status Kesehatan
1) Keluhan utama
Badan lemas
2) Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan sejak kemarin badan terasa lemas. Keluhan
seperti itu selalu dirasakan setiap satu minggu sekali dan keluarga
selalu membawa klien ke rumah sakit untuk dilakukan transfusi.
3) Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu klien mengatakan pada waktu mengandung klien sering
mengeluh pusing, badan lemah. Klien dilahirkan di bidan secara
normal pada umur kehamilan 9 bulan dengan berat badan lahir 3,2
kg. Pada waktu lahir tubuh anak tampak kuning dan harus
menjalani perawatan di inkubator selama 10 hari, klien waktu kecil
sering batuk pilek dan mendapat rujukan untuk diperiksa ke bagian
hematologi. Orang tua klien mengatakan sejak berusia 5 bulan
klien sudah di ketahui sakit thalasemia, sejak saat itu klien
mendapatkan terapi transfusi.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat penyakit darah di keluarga tidak ada. Hanya klien yang
menderita penyakit ini pada saat ini.
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran : Compos Mentis
Tensi : Tidak terkaji
Nadi : 87 x/mnt
Suhu : 36,0ºC
Respirasi : 22 x/mnt
Antropometri
Berat badan : 33 kg
Tinggi badan : 140 cm
Lingkar kepala : 49 cm
18
2) Kepala
Kepala tidak tampak membesar, kepala berada pada garis tengah,
rambut dan kulit kepala bersih.Pada palpasi tidak ditemukan
bekas trauma dan tidak ada lesi dan tidak ada nyeri, benjolan
tidak ada.
3) Muka
Tulang pipi agak menonjol, tidak didapatkan penonjolan tulang
mendibula dan tulang maksila.
4) Mata
Mata simetris, alis mata tidak bertemu digaris, bulu mata
melengkung menjauh dari mata, kelopak mata bagian atas
tampak menyipit, konjuntiva anemis, sclera ikterik, kotoran di
sudut mata tidak ada, kornea bening reflek +/+, pupil ± 2 cm
reflek.
5) Telinga
Keadaan pinna bersih, ujung pinna atas lebih tinggi dari kantus
mata, pinna tampak melebar, pinna tampak bersih. Pada palpasi
pinna tidak ada nyeri , pinna elastis, pada inspeksi bagian dalam
dengan menarik pinna ke bawah kebelakang dapat di lihat
serumen berwarna kuning lunak. Fungsi pendengaran klien
normal terbukti dengan klien mampu menjawab pertanyaan
perawat dengan tepat.
6) Hidung
Hidung simetris, pernafasan cuping hidung tidak ada, cyanosis
tidak ada, puncak hidung tampak tertarik ke arah pipi, kokoh,
pada inspeksi dalam tidak didapatkan septum deviasi, mucosa
lembab, konka tidak membesar, fibrise ada, secret tidak ada,
polip tidak ada.
19
No Aktivitas
1 Nutrisi
Makan 3x/hari, jenis nasi, lauk pauk, sayur, nafsu makan
baik,klien dan orang tua membatasi jenis sayur
berwarna hijau yang mengandung zat besi dan daging
Minum serta ikan
20
3 Personal hygiene
Mandi 2 x/hari pagi dan sore, memakai sabun
Gosok gigi 2 x/hari memakai pasta gigi
Keramas 2-3 x/minggu menggunakan sampo
Gunting kuku Bila panjang
4 Istirahat tidur
Siang Kadang-kadang 2 jam
malam Jam 20.00 s/d 05.00
Keluhan/ masalah tidur tidak ada
5 Rekreasi/bermain Klien biasa bermain sepeda dengan teman-teman
dilingkungan rumahnya, setiap hari senang bermain
HP untuk menonton yutube, kadang-kadang anak
dibawa ke tempat rekreasi.
f. Psikososial
1) Emosional
Anak menjawab dengan jelas ketika di tanya dan berbicara
lancar, klien menangis dan ingin ditemani perawat ketika mama
nya pergi ke luar.
g. Pemeriksaan penunjang
Laoratorium
21
h. Pengobatan
Tanfusi PRC 1 labu (500 cc) 1 kali/minggu
Ferriprox 500 mg
2 Analisa Data
Kemungkinan penyebab
No Data Masalah
1 DS : Thalasemia Perfusi
Anak mengeluh sejak kemarin ↓ jaringan tidak
badan terasa lemas Terputusnya adekuat
DO : seluruh/sebagian pada
Konjuntiva anemis rantai B
Mukosa mulut dan bibir tampak ↓
pucat Kerusakan formasi
Ujung jari/kuku tampak pucat hemoglobin
Hb : 6,6 gr/dl ↓
Hematokrit : 19,6% Ketidakseimbangan
CRT >3 detik polipeptida
Akral teraba dingin ↓
TTV : Merusak sel darah merah /
N : 100 x/menit ↓ jumlah sel darah merah
22
R : 24 x/menit ↓
S : 36,0ºC Anemia/↓ kadar Hb
↓
Perfusi ke jaringan tidak
adekuat
2 DS : Thalasemia Aktual
Ibu klein mengatakan kulit ↓ terjadinya
tubuh anak berubah menjadi Meningkatnya Hemolisis komplikasi :
kehitaman dan perut agak Eritrosit peningkatan
membesar anak menjalani ↓ kadar FE yang
tranfusi selama ini → satu kali Transfusi berlebihan
per bulan
DO : Hemosiderosis
Kulit tampak kehitaman
Palpasi hepar kurang ± 2 jari di Tertumpuknya Zat besi
bawah iga ( 3 Cm ) kanan. dalam jaringan
lien ± 3 jari di bawah iga kiri
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perfusi ke jaringan tidak adekuat b.d penurunankadar Hemoglobin.
2. Aktual terjadi komplikasi : peningkatan kadar Fe b.d pemberian
tranfusi berulang.
3. Resiko terjadinya injuri b.d kelemahan tubuh akibat perfusi ke jaringan
tidak adekuat.
25
PROSES KEPERAWATAN
Nama : An. Y Ruangan: Poli Thalasemia
Umur :14 tahun Nama Mahasiswa: Tiara Sagita Dewi
N Perencanaan
Diagnosa keperawatan
O Tujuan Intervensi Rasional
1 Perfusi ke jaringan Setelah di berikan terapi 1. Lakukan crossmath darah. 1. Menentukan jenis darah (gol-darah)
tidak adekuat tranfusi 1x3 jam yang akan di berikan.
berhubungan dengan diharapkan Hb kembali
penurunan kadar HB normal dengan kriteria 2. Ukur tanda-tanda vital sebelum pemberian 2. Mengetahui keadaan umum
yang di tandai hasil : transfusi. sebelum transfusi
dengan : Congungtiva tidak
DS : anemis. 3. Kolaborasi dalam pemberian transfusi 3. Memulihkan perfusi jaringan/
Anak mengeluh Mukosa mulut dan PRC 200 CC. meningkatkan Hb.
sejak kemarin bibir tidak pucat.
badan terasa Ujung jari / kuku
lemas tidak pucat. 4. Monitor TTV selama dan sesudah 4. Deteksi terhadap adanya tanda-
DO : Hb meningkat pemberian transfusi serta tanda-tanda tanda syok, menggigil , demam selama
Konjuntiva menjadi > 10 gr/dl. alergi / reaksi transfusi. dan setelah tranfusi
anemis CRT < 3 detik.
Mukosa mulut
25
26
Akral teraba
dingin
TTV :
N : 87 x/menit
R : 22 x/menit
S : 36,0ºC
2 Aktual terjadinya Setelah di lakukan 1. Anjurkan klien untuk menghindari 1. Diet yang patuh dan benar membantu
komplikasi : tindakan keperawatan /mengurangi konsumsi makanan yang mengurangi peningkatan /penimbuna Fe
peningkatan kadar Fe selama 1x3 jam kadar Fe mengandung Fe seperti hati, dan sayuran dalam tubuh. Teh dapat menghambat
terhadap pemberian dalam tubuh bisa hijau tua (kangkung dan bayam),anjurkan absorpsi Fe melalui usus
transfusi yang di dikeluarkan / dikurangi klien untuk minum teh
dengan : dengan kriteria hasil :
DS : Kadar Fe yang berlebihan
26
27
27
28
3 Resiko terjadinya Setelah dilakukan 1. Ukur tanda-tanda vital 1. Mengetahui keadaan umum klien
injuri berhubungan tindakan transfusi 1x 3
dengan kelemahan jam diharapkan perfusi ke
tubuh akibat perfusi jaringan adekuat dan
ke jaringan tidak badan tidak lemas dengan
adekuat yang criteria hasil : 2. Kaji kemampuan klien dalam beraktivitas 2. Mengetahui sejauh mana aktivitas yang
ditandai : Klien mengatakan bisa klien lakukan.
DS ; badan tidak lemas
Klien menyatakan Klien tampak segar
sejakkemarin Conjuntiva tidak 3. Temani / awasi klien ketika beraktivitas / 3. Menghindari bahaya / resiko injuri /
badan terasa anemis bermain terjatuh saat beraktivitas
lemas dan kepala Mukosa mulut dan
pusing. bibir tidak pucat
DO : Kadar HB dalam
Klien batas normal 13-18
tampak lemas dan gr/dl
kurang bergairah.
Conjungti
va anemis Hb :
5,8 gr/dl Ht :
19,6 %
28
29
Mukosa
mulut dan bibir
tampak pucat.
Ujung jari
/ kuku tampak
pucat CRT > 3
detik.
Akral
teraba dingin.
N = 87
X/ mnt
R = 22X / mnt
S = 36, 0º c
29
30
D. Implementasi Keperawatan
30
31
31
32
S : 36,5°c
7 11.45 1 Membuka i.v catheter dan mengukur Hasil :
tanda-tanda vital Transfusi selesai
N:96sx/mnt,
R : 20x/menit,
S : 36,3°c
Mengaji respon klien sesudah Klien merasalebih
transfusi Nyman, klien
mengeluhkan terasa
gatal-gatal.
32