ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAKANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAKANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAKANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR BATULAYANG, KECAMATAN PONTIANAK UTARA, KOTA PONTIANAK
Dosen Pengampu:
Putri Tipa Anasih M.Pd
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas AMDAL berupa
makalah tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Dalam
Penggelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir Batulayang, Kecamatan
Pontianak Utara Kota Pontinak ”.Dalam penyusunan makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami
dalam proses penyusunan makalah ini, terutama kepada:
Ibu Putri Tipa Anasih M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi
Pariwisata yang telah memberikan bimbingan serta masukan dalam
penyusunan makalah ini.
Teman-teman yang telah bekerjasama dalam penyusunan makalah ini
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan terutama
pengetahuan seputar AMDAL, terutama dalam lingkup pengetahuan Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL) Dalam Penggelolaan Sampah di Tempat
Pembuangan Akhir Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontinak. Dalam
penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami
dapat lebih baik ke depannya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis mengenai dampak lingkungan terhadap sistem
pengelolaan sampah di lokasi TPA Batulayang Kecamatan Pontianak Utara
Kota Pontianak?
2. Bagaimana keterlibatan dan peran serta masyarakat sekitar lokasi TPA
Batulayang Kecamatan Pontianak Utara Kota Pontianak dalam sistem
pengelolaan sampah di TPA yang sesuai dengan ketentuan analisis mengenai
dampak lingkungan?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Batulayang
1. Dampak Negatif
Secara umum dampak yang ditimbulkan dari TPA tersebut bagi
masyarakat sekitar yaitu bau menyengat yang dihasilkan oleh sampah-
sampah di TPA tersebut, namun ada beberapa hal lain yang disebabkan
oleh keberadaan TPA tersebut, yaitu polusi udara yang diakibatkan oleh
proses pembakaran sampah, serta pencemaran air yang dihasilkan oleh oleh
limbah sampah yang apabila terkena air hujan yang akan berdampak pada
kesehatan masyarakat, hal ini menyebabkan mesyarakat terkena beberapa
penyakit seperti gatal ‐ gatal di kulit, batuk - batuk, sesak nafas, dan ASMA.
Namun dalam hal ini, pihak TPA sendiri tidak bisa disalahkan mengingat
masyarakat sendirilah yang memutuskan untuk tinggal dan menetap di area
tersebut.
2. Dampak Positif
Selain dampak negatif, ada pula dampak positif yang menjadi alasan
mengapa masyarakat memilih untuk tinggal di area tersebut (pull factor).
Yaitu, dapat memperbaiki taraf perekonomian mereka, hal ini dikarenakan
keberadaan TPA dapat menjadi sumber penghasilan mereka yang tadinya
menganggur dapat berprofesi sebagai pemulung dan pengepul, serta
beberapa masyarakat ada yang bekerja sebagai pengolah sampah untuk
dijadikan pupuk organik yang bermanfaat bagi lahan pertaniaan. Selain itu
faktor lain yang menyebabkan masyarakat untuk tinggal di daerah tersebut
yaitu harga tanah yang murah.
Jika dilihat dari metode dan dampak dari akibat berdirinya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Batulayang Pontianak Utara Kota
Pontianak, masih belum sepenuhnya melibatkan masyarakat dalam
pengolahanya. Hal ini diperoleh dari hasil wawancara yang telah dilakukan
kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak, karena metode
yang di lakukan dalam pengolahan sampah tersebut masih menggunakan
metode open dumping jadi dari pihak TPA masih sangat sederhana dalam
pengolahanya dan masyarakat sendiri yang memiliki inisiatif dalam mengolah
sampah tersebut untuk di jual dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peranan masyarakat dalam pengelolaan
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Batulayang, Kecamatan
Pontianak Utara Kota Pontianak ini sangat lah minim yang di akibatkan oleh
metode yang digunakan dalam pengelolaan nya yang masih sangat sederhana
yang berimbas pada partisipasi masyarakat sekitar yang hanya memanfaatkan
hasil pembuangan sampah di TPA tersebut yang kemudian di jual ke pengepul
untuk di olah kembali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
TPA Batu Layang didirikan pada tahun 1998 yang pada awal mulanya, area
sekitar TPA tersebut hanyalah lahan kosong. Kini, keberadaan TPA Batu
Layang memberikan pengaruh terhadap masyarakat sekitar, baik pengaruh
positif maupun negatifnya. Disamping memberikan rezeki bagi masyarakat
yang berprofesi sebagai pemulung dan pengepul, keberadaan TPA ini juga
memberikan pengaruh negatif dengan berbagai pencemaran dari keberadaan
TPA.
Penanganan sampah di TPA Batu Layang masih menggunakan metode
Open Dumping, yang mana metode ini hanya menumpuk sampah tanpa adanya
penanganan lebih lanjut. Maka perlu pendanaan dari pemerintah supaya
pengelolaan bisa menjadi lebih efektif.
Penanganan sampah yang masih menjadi wacana pemerintah kota yaitu
mensosialisasikan dan menjalankan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) supaya
diterapkan oleh masyarakat. Diharapkan dengan 3R ini, sampah dapat di kelola
dan dimanfaatkan sehingga memberi pengaruh yang bermanfaat baik.
Selain 3R, perlu adanya penambahan pendanaan dari pemerintah untuk
pengolahan sampah supaya sampah dapat dikelola dengan baik, dan juga supaya
sampah dapat dimanfaatkan bahkan dapat menjadi sumber daya terbarukan.
Dengan adanya dana maka metode pengelohan sampah juga semakin baik,
misalnya metode Open Dumping sekarang dikembangkan menjadi metode
Controlled atau Sanitary Landfill yang terbukti lebih baik adanya.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Batulayang Pontianak Utara Kota
Pontianak belum sepernuhnya memenuhi standar Analisis Dampak Lingkunga.
(AMDAl) yang telah di teteapkan oleh pemerintah. Hal itu di buktikan dengan
metode pengolahan sampah yang masih menggunakan metode open dumping
dan peran masyarakat dalam pengolahannya masih belum di libatkan secara
langsung.
B. Saran
Terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Dalam
Pengelolaan Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir Batulayang, Kecamatan
Pontianak Utara, Kota Pontianak maka kami memberikan saran terhadap Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak untuk menggunakan metode lain
yang lebih efektif di bandingkan metode open dumping hal ini dikarenakan
tingkat produksi sampah di Kota Pontianak mengalami peningkatan yang sangat
pesat jika tidak dikelola secara baik bukan tidak mungkin dalam waktu 2-3
tahun yang akan mendatang TPA Batulayang akan menjadi sebuah gunungan
sampah raksasa maka dari itulah perlu di terapkan metode yang lebih efektif
dalam pengelolaannya. Serta memaksimalkan peranan masyarakat dalam
pengelolaan tersebut agar tercipta nya sebuah lapangan pekerjaan yang benar-
benar menjamin tingkat perekonomian masyarakat nya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmusipil.com/pengertian-sampah
https://jujubandung.wordpress.com/2012/06/03/tempat-pembuangan-akhir-
tpa/
https://ayodarling.wordpress.com/2013/04/07/jenis-jenis-sampah/
Pontianak., Pontianak.
LAMPIRAN