Ka Andal
Ka Andal
Ka Andal
PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
sangat beranekaragam. Keanekaragaman rencana usaha dan / atau
kegiatan dapat berupa keanekaragaman bentuk, ukuran, tujuan, sasaran,
dsb. Demikian pula rona lingkungan hidup akan berbeda menurut letak
geografi, keanekaragaman factor lingkungan hidup, pengaruh manusia,
dsb. Karena itu, tata kaitan antara keduanya tentu akan sangat bervariasi
pula. Kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun akan
berbeda-beda. Dengan demikian KA-ANDAL diperlukan untuk
memberikan arahan tentang komponen usaha dan / atau kegiatan
manakah yang harus ditelaah, dan komponen lingkungan hidup manakah
yang perlu diamati selama menyusun ANDAL.
2.1.4.3 Efisien
Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan ANDAL perlu
dibatasi pada factor-faktor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan.
Dengan ini ANDAL dapat diperlakukan secara efisien. Penentuan
masukan berupa data dan informasi yang amat relevan ini kemudian
disusun dan dirumuskan dalam KA-ANDAL.
3
2.1.5 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan KA-ANDAL
Pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA-ANDAL
adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan penyusun studi ANDAL.
Namun dalam pelaksanaan penyusunan KA ANDAL (proses pelingkupan) harus
senantiasa melibatkan para pakar serta masyarakat yang berkepentingan sesuai dengan
Pasal 33 sampai dengan 35 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang
AMDAL.
KA-ANDAL ini merupakan dokumen penting untuk memberikan rujukan
tentang kedalaman studi ANDAL yang akan dicapai.
4
usaha dan/atau kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan:
a. Dokumen KA-ANDAL harus menampung berbagai aspirasi tentang hal-hal
yang dianggap penting untuk ditelaah dalam studi ANDAL menurut pihak-
pihak yang terlibat
b. Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi kelayakan, maka dalam studi
AMDAL perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing alternatif dari
rencana usaha dan kegiatan yang dipandang layak baik dari segi lingkungan
hidup, teknis maupun ekonomis sebagai upaya untuk mencegah timbulnya
dampak negatif yang lebih besar
c. Mengingat kegiatan-kegiatan pembangunan pada umumnya mengubah
lingkungan hidup, maka menjadi penting memperhatikan komponen-
komponen lingkungan hidup yang berciri:
ii. Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat di sekitar suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
- Pemilikan dan penguasaan lahan
- Kesempatan kerja dan usaha
- Taraf hidup masyarakat
- Kesehatan masyarakat
5
d. Pada dasarnya dampak lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan tidak berdiri sendiri, satu sama lain
memiliki keterkaitan dan ketergantungan. Hubungan sebab akibat ini perlu
dipahami sejak dini dalam proses penyusunan KA-ANDAL agar studi
ANDAL dapat berjalan lebih terarah dan sistematis.
Keempat faktor tersebut harus menjadi bagian integral dalam penyusunan KA-
ANDAL terutama dalam proses pelingkupan.
Semakin baik hasil pelingkupan semakin tegas dan jelas arah hasil dari studi
ANDAL yang akan dilakukan.
6
2.1.8.1 Pelingkupan Dampak Besar dan Penting
Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui serangkaian
proses berikut:
1) Identifikasi Dampak Potensial
Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi
segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dst) yang secara potensial akan
timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada tahap ini hanya
diinventarisasi dampak potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan
besar/kecilnya dampak, atau penting, atau tidaknya dampak. Dengan demikian pada
tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial tersebut merupakan
dampak besar dan penting.
Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil konsultasi dan
diskusi dengan para pakar, pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab, masyarakat
yang berkepentingan serta dilengkapi dengan hasil pengamatan lapangan (observasi).
Selain itu identifikasi dampak potensial juga dapat dilakukan dengan menggunakan
metode-metode identifikasi dampak berikut ini:
a) Penelaah pustaka; dan atau
b) Analisis isi (content analysis); dan atau
c) Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming, dll); dan atau
d) Metode ad hoc; dan atau
e) Daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif); dan atau
f) Matriks interaksi sederhana; dan atau
g) Bagan lair (flowchart); dan atau
h) Pelapisan (overlay); dan atau
i) Pengamatan lapangan (observasi)
7
2) Evaluasi Dampak Potensial
Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan
dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting sehingga diperoleh
daftar dampak besar dan penting hipotesis yang dipandang perlu dan relevan untuk
ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Daftar dampak besar dan penting
potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh
masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang bertanggung
jawab, dan para pakar. Pada tahap ini daftar dampak besar dan penting hipotesis yang
dihasilkan belum tertata secara sistematis. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah
interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming). Kegiatan identifikasi kelompok
besar dan penting nin terutama dilakukan oleh kelompok pemrakarsa usaha dan/atau
kegiatan (yang dalam hal ini dapat diwakili oleh konsultan penyusun AMDAL), dengan
mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan pakar, instansi yang
bertanggung jawab dan masyarakat yang berkepentingan.
8
2.1.8.2 Pelingkupan Wilayah Studi
Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi wilayah studi
ANDAL sesuai hasil pelingkupan dampak besar dan penting, dan dengan
memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu, tenaga serta saran pendapat dan
tanggapan dari masyarakat yang berkepentingan.
Lingkup wilayah studi ANDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas tuang
sebagai berikut:
1. Batas Proyek
Yang dimaksud dengan batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Dari
ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah bersumber dampak terhadap lingkungan
hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal ini alternatif lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan juga dalam koordinat.
2. Batas Ekologis
Yang dimaksud dengan batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara),
di mana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruangan ini adalah ruang di sekitar
rencana usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap
aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
3. Batas Sosial
Yang dimaksud dengan batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha
dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial
yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan
struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.
Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi
ANDAL, mengingat adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomi dan
budayanya akan mengalami perubahan mendasar akibat aktivitas usaha dan/atau
9
kegiatan. Mengingat dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan menyebar tidak merata, maka batas sosial ditetapkan dengan
membatasi batas-batas terluar dengan memperhatikan hasil identifikasi komunitas
masyarakat yang terdapat dalam batas proyek, ekologis serta komunitas masyarakat
yang berada di luar batas proyek dan ekologis namun berpotensi terkena dampak yang
mendasar dari rencana usaha dan/atau kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja,
pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial
4. Batas Administratif
Yang dimaksud dengan batas administratif adalah ruang di mana masyarakat
dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan kegiatan sosial budaya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut.
Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah atau batas
konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan/atau kegiatan (misalnya, batas
HPH, batas kuasa pertambangan).
Dengan memperhatikan batas-batas tersebut di atas dan memperhatikan kendala-
kendala teknis yang dihadapi ( dana, waktu, dan tenaga), maka akan diperoleh ruang
lingkup studi yang dituangkan dalam peta dengan skala yang memadai.
10
2.2 SISTEMATIKA PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN
2.2.1 BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan mencakup:
1.1 Latar Belakang
Uraian secara singkat latar belakan dilaksanakannya studi ANDAL ditinjau dari:
a. Tujuan dan kegunaan proyek
b. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana kegiatan, rona
lingkup yang terkena isu-isu pokok;
c. Kebijaksanaan regional, local dan perusahaan terhadap pelaksanaan
pengelolaan lingkungan hidup.
11
b. Komponen usaha dan/atau kegiatan yang akan ditelaah yang berkaitan dengan
dampak yang akan ditimbulkannya. Uraian ini dibuat sesuai dengan tahapan
kegiatan
c. Uraikan secara singkat mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar rencana
lokasi beserta dampak-dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan
hidup.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan peta yang dapat menggambarkan lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan beserta kegiatan-kegiatan lain yang ada di sekitarnya.
12
2.2.3 BAB III. METODE STUDI
3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Pada bagian ini dijelaskan metode pengumpulan dan analisis data baik primer
dan atau sekunder yang sahih dan dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan:
a. Menelaah, mengamati dan mengukur komponen rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diperkirakan mendapat dampak besar dan penting dari
lingkungan hidup sekitarnya;
b. Menelaah, mengamati dan mengukur komponen lingkungan hidup yang
diperkirakan terkena dampak besar dan penting.
13
Evaluasi dampak besar dan penting secara holistik tersebut di atas harus
mencakup baik dampak yang tergolong besar dan penting maupun tidak sebagaimana
telah dihasilkan dalam bab prakiraan dampak sebelumnya.
14
https://timbulstg.blogspot.com/2014/02/pedoman-penyusunan-kerangka-acuan.html
15