Pengaruh Kedalaman Penanaman Terhadap Perkecambahan Beberapa Jenis Benih

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KEDALAMAN PENANAMAN

TERHADAP PERKECAMBAHAN BEBERAPA


JENIS BENIH

Oleh :
XI IPA 2
Angelina Deviana / 5
Christopher Daniel / 8
Kesya Valerie / 17
Vanessa Brigitta / 25
BABI
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian. Tumbuhan sebagai
bahan pangan sumber energi, vitamin, mineral dan berbagai gizi sudah lama dimanfaatkan oleh
manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Di Indonesia terdapat tanah yang sangat subur sehingga sangat mudah untuk bercocok
tanam berbagai sayuran dan buah-buahan, Sayuran dan buah-buahan adalah bahan makanan
yang baik untuk menjaga tubuh agar selalu sehat. Selain itu, beberapa kandungan di dalam
buah dan sayur mampu mencegah terjadinya pertumbuhan sel kanker seperti antioksidan yang
bisa mengikat radikal bebas yang bisa merusak tubuh.. Manfaat buah-buahan dan sayur-
sayuran lainnya adalah mampu meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh. Hal tersebut
dikarenakan pada buah dan sayur memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi.
Kandungan vitamin C ini yang akan menjaga tubuh tetap sehat serta tidak mudah sakit. Vitamin
dan mineral yang dikandung sayuran sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama
untuk menjaga kesehatan tulang.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Teknik bercocok tanam di Indonesia sangat penting
agar hasil perkebunan yang diperoleh dapat membuahkan hasil yang maksimal. Salah satu cara
teknik penanaman yang penting adalah proses penanaman biji. Secara alami, benih
berkecambah apabila jatuh di atas permukaan tanah. Diharapkan perkecambahan dapat terjadi
dengan cepat agar diperoleh hasil yang melimpah. Untuk mengetahui kecepatan
perkecambahan yang maksimal, maka berpengaruh juga pada kedalaman penanaman benih
tersebut. Maka dari itu, kami memilih topik ini dengan judul “Pengaruh Kedalaman
Penanaman Terhadap Perkecambahan Beberapa Jenis Benih“.

Pengaruh kedalaman penanaman tersebut akan kami coba pada beberapa jenis benih yaitu
benih tanaman jagung, kangkung, kacang merah, dan tomat. Kami memilih benih-benih
tanaman tersebut dikarenakan benih tersebut mudah didapatkan, tidak sulit untuk
menumbuhkan benih tersebut, dan ukuran benih yang relatif besar sehingga mudah diamati.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan penelitian ini
adalah:

Bagaimana pengaruh kedalaman penanaman terhadap kecepatan perkecambahan beberapa


jenis benih tanaman?

1
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah ini adalah
untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kedalaman penanaman terhadap kecepatan
perkecambahan antara benih yang ditanam di dalam tanah (5 cm dan 10 cm) dengan benih
yang ditanam di permukaan tanah.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu :

Bagi Siswa
Penelitian ini digunakan sebagai pembelajaran dalam penulisan dan penyusunan karya ilmiah
yang benar, yang merupakan salah satu materi pembelajaran yang dapat berguna di jenjang
pendidikan lebih tinggi dan untuk menanamkan nilai-nilai ilmiah terhadap siswa.

Bagi Sekolah
Dari penelitian yang penulis lakukan ini, diharapkan agar hasilnya dapat digunakan sebagai
bahan refrensi dan pemberdayaan perpustakaan, yang nantinya sebagai bahan acuan dan
bantuan di dalam penelitian-penelitian lebih lanjut bagi siswa di masa yang akan datang.

Bagi Pelajaran Biologi


Dapat digunakan sebagai sumber atau acuan dalam pelajaran biologi di masing-masing
sekolah, untuk mengetahui faktor-faktor kedalaman penanaman yang dapat berpengaruh
terhadap perkecambahan benih-benih tanaman.

Bagi Masyarakat
Dapat digunakan sebagai panduan atau referensi dalam bercocok tanam terutama dalam
penyemaian dan penumbuhan bibit tanaman agar pertumbuhan tanaman yang ditanam
maksimal dan efisien.

2
B A B II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Asal Usul Tumbuhan


Dalam biologi, tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang tergolong ke
dalam kerajaan Plantae. Di dalamnya terdiri atas beberapa klad yakni, tanaman berbunga,
Gymnospermae atau Tumbuhan berbiji terbuka, Lycopodiopsida, paku-pakuan, lumut, serta
sejumlah alga hijau.

Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Hampir semua
anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah
energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama
kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai
adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta. Namun ada juga
tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak memiliki kemampuan fotosintesis
dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga bisa dikarekterisasi dari cara mereka
berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan pergiliran keturunan.

Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga
hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis
tumbuhan lumut. Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di muka
bumi ini dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi. Tumbuhan-tumbahan
yang sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang berguna
sebagai bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakanan sebagai tanaman
hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam ilmu medis. Ilmu mengenai
studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.

2.2. Klasifikasi Tanaman Jagung (Z. mays)


Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Z. mays

3
2.3. Tanaman Jagung (Z. mays)
Jagung (Zea mays ssp. mays) adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat
yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan
Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan
beberapa daerah di Indonesia. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting
pakan ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber minyak pangan dan bahan dasar
tepung maizena. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk
industri farmasi, kosmetika, dan kimia.

Jagung merupakan tanaman model yang menarik, khususnya di bidang biologi dan
pertanian. Sejak awal abad ke-20, tanaman ini menjadi objek penelitian genetika yang intensif,
dan membantu terbentuknya teknologi kultivar hibrida yang revolusioner. Dari sisi fisiologi,
tanaman ini tergolong tanaman C4 sehingga sangat efisien memanfaatkan sinar matahari.
Dalam kajian agronomi, tanggapan jagung yang dramatis dan khas terhadap kekurangan atau
keracunan unsur-unsur hara penting menjadikan jagung sebagai tanaman percobaan fisiologi
pemupukan yang disukai.

Cara menanam tanaman jagung adalah dengan memilih dan menggunakan bibit jagung
yang berkualitas tinggi, tanam dengan jarak yang tepat yaitu antar tanaman jagung adalah
25×75 cm. Biasanya, benih jagung ditanam pada lubang yang kedalamannya 3-5 cm.

2.4. Morfologi Tanaman Jagung


Akar jagung memilki kedalam 8 m tetapi secara umumnya 2 m. Tanaman jagung yang
sudah dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang dapat
membantu menyokong pertumbuhan pada tanaman.

Batang pada tanaman jagung sangat lah muda terlihat, batang jagung hampir
menyerupai padi ataupun gandum. Tetapi batang terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh
pesat sehingga tanman terbentuk roset, Dengan batang ruas –raus dan terbungkus pelepah daun
yang muncul dari buku. sehingga batang dapat tumbuh dengan kuat. Daun yang terdapat pada
jagung sangatlah panjang dan sangatlah menyerupai lalang dan juga tumbuhan seperti padi atau
pun gandum.

Jagung memiliki bunga jantan dan juga betina yang terpisah dalam satu tanaman. Tiap
kuntum bunga memilki struktur khas bunga dari suku poaceae yang disebut floret. Pada jagung,
dua floret dibatasi oleh sepasang glumanae (gulma tunggal). Bunga jantan tumbuh pada puncak
tanaman berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning beraroma khas.
Bunga tersusun dalam bongol /tongkol jagung. Tongkol tumbuh dari buku batang dan pelepah
daun. Pada umumnya tanaman ini hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun
memilki jumlah yang banyak.

4
2.5. Klasifikasi Tanaman Tomat (S. lycopersicum)
Kingdom : Plantae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. lycopersicum

2.6. Tanaman Tomat (S. lycopersicum)


Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari
keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter.
Tumbuhan ini memiliki buah berawarna hijau, kuning, dan merah yang biasa dipakai sebagai
sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses. Tomat memiliki batang
dan daun yang tidak dapat dikonsumsi karena masih sekeluarga dengan kentang dan Terung
yang mengadung Alkaloid.

Cara menanam tanaman tomat adalah umumnya dengan penyemaian terlebih dahulu,
setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih dahulu) atau juga bisa
ditanam langsung ditanah dengan kedalaman penanaman 3-5 cm. Panen dimulai usia 9 minggu
setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari. Kata "tomat" berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl,
tomatl.

2.7. Morfologi Tanaman Tomat


Tanaman ini memiliki akar tunggang yang dapat menembus kedalaman tanah dan akar
serabut yang tumbuh di permukaan tanah yang dangkal. Berdasarkan sifat perakaran tanaman
ini, sebaiknya di tanaman dengan media tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung
unsur hara baik.

Tanaman ini memiliki batang berbentuk persegi empat hingga membulat, berbatang
lunak tetapi kuat, memiliki bulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu terdapat rambut
kelenjar. Batang tanaman ini berwarna hijau, memiliki ruas tebal dan ruas akar pendek. Selain
itu, tanaman ini memiliki cabang yang sangat banyak dan tidak beraturan.
Tanaman ini memiliki bunga berukuran relatif kecil, berdiameter 2 cm dan memiliki
warna kuning. Kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwrna hijau terdapat pada bagian bawah
atau pangkal bunga. Selain itu, bagian lainnya bunga berupa mahkota bunga yang terdapat di
dalam bunga tomat.
Tanaman ini memiliki buah yang sangat bervariasi, tergantung dengan varietesnya. Ada
buah tomat yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong dan bulat persegi. Selain itu, ukuran

5
buah sangat bervariasi juga, yang berukuran 8 -180 gram per buah. Sedangkan warna tomat
yaitu juga sangat bervariasi yaitu kemerahan, kekuningan, hijau muda dan juga ada yang
belang-belang kemerahan.

Tanaman ini memiliki daun berbentuk oval, bagian tepi bergerigi dan membentuk celah
menyirip agak melengkung kedalam. Daun tanaman ini berwarna hijau dan juga tergolong daun
majemuk ganjil berjumlah 5-7, dengan ukuran 15-30 cm dan memiliki kelebaran 10-25 cm,
serta memiliki tangkai dengan kepanjangan 3-6 cm.

2.8. Klasifikasi Tanaman Kangkung (I. aquatica)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : I. aquatica

2.9. Tanaman Kangkung (I. aquatica)


Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-
sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di
mana-mana terutama di kawasan berair.

Ada dua bentuk kangkung yang dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung
berdaun licin dan berbentuk mata panah, sepanjang 10–15 cm. Tumbuhan ini memiliki batang
berongga yang menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.
Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang
menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah dengan daun
sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga.

Cara penanaman kangkung yang tepat adalah pada saat musim hujan, jika penanaman
dilakukan pada musim kemarau penyiraman harus dilakukan setiap hari untuk menghindari
kekeringan dan berujung tanaman mati. Jarak antara tanaman 15-20 cm dalam satu lubang
berisi 3 bibit maksimal 5 agar tanaman bisa lebih berkualitas.

6
2.10. Morfologi Tanaman Kangkung
Kangkung merupakan tanaman yang sangat tergolong lama tumbuh, tanaman ini
memiliki akar tunggang dan bercabang-cabang. Perakaran ini menembus dengan kedalam 60
– 100 cm, dan menyebar luas secara mendatar 150 cm hingga lebih, terutamanya tanaman
kangkung pada air.

Batang pada tanaman kangkung berlubang, berbuku-buku, dan banyak mengandung


air. Terkadang buku-buku tersebut mengeluarkan akar tanaman yang serabut dan juga
berwarna putih dan ada juga berwarna kecoklatan tua.

Kangkung juga memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak
batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru. Bentuk dauan memiliki ujung
runcing dan juga tumpul, permukaan dauan berwarna hijau tua , dan juga berwarna hijau muda.

Bunga pada tanaman kangkung memiliki bentuk terompet dan memiliki dauan mahkota
yang berwara putih atau kemerahan. Dan jika menghasilkan buah berbentuk bulat atau oval
yang di dalamnya memiliki tiga butir biji. Warna biji tanaman kangkung berwarna hitam jika
sudah tua dan hijau ketika muda.

2.11. Klasifikasi Tanaman Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheabionta
Superdivisi : Spermathopyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (Leguminosae)
Genus : Phaseolus
Species : Phaseolus vulgaris

2.12. Tanaman Kacang Merah (Phaseolus vulgaris)


Kacang merah merupakan tanaman jogo pendek yang tingginya 30 cm. Biji kacang
merah berwarna merah atau merah berbintik-bintik putih, misalnya varietas garut. Varietas ini
banyak ditanam di Jawa Barat sebagai tanaman sela dengan daun bawang. Kacang jogo ini
hanya dimakan bijinya dari buah yang telah tua. Buncis dan kacang merah merupakan sumber

7
protein nabati penting. Selain itu, buncis dapat disayur, ditumis, dilalap (lalap masak dan
mentah). Adapun biji kacang merah biasanya disayur dan dibuat sambal goreng.

Kacang merah merupakan jenis kacang-kacangan yang banyak terdapat di pasar-pasar


tradisional sehingga mudah di dapat dan harganya relatif murah. Kacang merah sering
dipergunakan untuk beberapa masakan, seperti sup, rendang, dan juga kue-kue, kini bahkan
umum digunakan untuk makanan bayi mengingat kandungan nilai gizinya yang tinggi terutama
sebagai sumber protein dan fosfor. Dalam diversifikasi bahan makanan, termasuk juga
diversifikasi sumber protein makanan, salah satu faktor yang penting adalah tersedianya bahan
pangan alternatif yang bergizi tinggi, serta aman bagi tubuh.
Cara penanaman kacang merah ini biasa dilakukan dengan cara masukkan biji kedalam
lubang dengan jarak tanam sekitar 40cmx10cm atau 40cmx15cm dan setiap lubang tanam diisi
dengan 2 biji kacang merah.

2.13. Morfologi Tanaman Kacang Merah


Tanaman kacang merah tergolong dalam tanaman semak merambat yang
membutuhkan penyangga ketika tumbuh. Kacang merah tumbuh dengan memiliki tinggi
sekitar 3,5 m hingga 4,5 m. Sedangkan buahnya berbentuk polong serta memanjang. Dalam
satu polong umumnya terdapat 2 hingga 3 biji kacang merah. Bentuk biji kacang merah
memiliki ukuran lebih besar dibanding biji kacang hijau ataupun kacang panjang dengan kulit
biji berwarna merah tua atau merah bata. Jika kulit biji dikupas, maka akan terlihat biji kacang
yang berwarna putih.

2.14. Hipotesis Penelitian


Menurut hipotesis kelompok kami, benih tanaman akan tumbuh cepat dan optimal jika
ditanam pada kedalaman 3-5 cm karena kondisi yang tertutup dengan tanah sehingga lembab
yang memungkinkan perkecambahan terjadi lebih cepat. Serta memungkinkan akar yang
tumbuh dapat berdiri kokoh karena tidak terlalu dekat dengan permukaan tanah.

8
B A B III
METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Penelitian ini merupakan Deskriptif Analisis dan Ekpserimen untuk menguji pengaruh
kedalaman penanaman terhadap perkecambahan beberapa jenis benih.

3.2. Teknik Penelitian


Teknik penelitian kami adalah dengan cara observasi.

3.3. Alat dan Bahan

1. Alat Penelitian
Alat - alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 4 buah pot
tanaman panjang (40 cm x 20 cm x 15 cm), sekop, penggaris 30 cm, dan gembor
(alat penyiram tanaman).

2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan penelitian ini adalah media tanah, air untuk
menyiram, sejumlah benih kacang merah, benih kangkung, benih tomat dan
benih jagung.

3.5. Variabel Penelitian


Variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:
1. Variable bebas (Independent variable) yaitu: kedalaman tanah pembibitan tanaman.

2. Variable terikat (Dependent variable) yaitu: kecepatan perkecambahan dan


pertumbuhan benih tanaman.

3.6. Parameter Penelitian


Parameter yang diukur adalah jumlah waktu yang diperlukan benih untuk berkecambah
dan tumbuh dan dihitung berdasarkan hari.

9
3.7. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada penelitian ini di lakukan melalui tahapan sebagai berikut :

1. Siapkan 4 buah pot tanaman lalu isilah pot tersebut masing-masing dengan media tanah
sampai tingginya tanahnya mencapai ± 12 cm.
2. Ratakan tanah tersebut menggunakan sekop sehingga permukaan tanah di dalam pot
tersebut sama rata.
3. Buatlah rancangan pembibitan tanaman seperti gambar berikut pada setiap pot.

4. Galilah dengan sekop pada lubang kolom kedua dengan kedalaman 5 cm, ukurlah
dengan penggaris terlebih dahulu.
5. Lakukan juga pada lubang penanaman kolom ketiga namun dengan kedalaman 10 cm.
6. Siapkan benih yang akan ditanam dahulu, misal kacang merah.
7. Letakkan dan tanam benih pada lubang tanam kolom 1 pada permukaan tanah.
8. Letakkan benih pada lubang tanam kolom 2 dan tutup menggunakan tanah kembali.
9. Lakukan hal yang sama pada lubang tanam kolom 3 dan tutup menggunakan tanah.
10. Ulangi kegiatan diatas pada pot yang berbeda dengan jenis benih yang berbeda.
11. Sirami benih – benih yang sudah ditanam tersebut secara rutin yaitu pagi dan sore
menggunakan gembor.
12. Amati dan observasikan perubahan yang terjadi pada pembibitan benih tersebut.
13. Catat hasil observasi yang didapatkan pada tabel seperti tabel berikut.

10
Jenis tanaman :
Lubang Tanam Waktu tumbuh (hari)
Permukaan 1
Permukaan 2
Permukaan 3
Lubang 5 cm 1
Lubang 5 cm 2
Lubang 5 cm 3
Lubang 10 cm 1
Lubang 10 cm 2
Lubang 10 cm 3

11

Anda mungkin juga menyukai