Konsep Dasar Moral
Konsep Dasar Moral
Konsep Dasar Moral
Moral : Merupakan aturan kesusilaan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab
(berupa ajaran baik dan buruk, perbuatan, dan kelakuan atau akhlaq).
1. Moral Murni : Moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu
perwujudan/manifestasi dari pancaran ilahi.
2. Moral Terapan : Moral yang didapat dari berbagai ajaran filosofi, agama, adat yang
menguasai pemutaran manusia.
Contoh moral : Aturan & hukum agama, hukum adat, wejangan tradisi leluhur, nasehat orang tua,
ajaran ideologi dan lain-lain.
1. Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik
yang memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat pada sekelompok
manusia, dimana ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup dan merupakan
rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia.
Sedangkan Etika merupakan bagian dari ilmu filsafat yang merefleksikan ajaran moral yang
sesuai dengan pemikiran filsafat mengenai kewajiban dan tingkah laku manusia baik mental
maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu sendiri, bidang inilah yang
selanjutnya disebut bidang moral.
2. Objek Etika adalah pernyataan-pernyataan moral, oleh karena itu Etika dapat juga dikatakan
sebagai filsafat tentang bidang moral dimana Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia
melainkan bagaimana manusia itu harus bertindak.
Moral merupakan landasan dan patokan bertindak bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-
hari ditengah-tengah kehidupan sosial kemasyarakatan maupun dalam lingkungan keluarga
dan yang terpenting moral berada pada batin dan atau pikiran setiap insan sebagai fungsi
kontrol untuk penyeimbang bagi pikiran negatif yang akan direalisasikan.
Moral sebenarnya tidak dapat lepas dari pengaruh sosial budaya, setempat yang diyakini
kebenarannya. Moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Hal
tersebut akan lebih mudah kita pahami manakala mendengar orang mengatakan perbuatannya
tidak bermoral. Perkataan tersebut mengandung makna bahwa perbuatan tersebut dipandang
buruk atau salah karena melanggar nilai-nilai dan norma-norma moral yang berlaku dalam
masyarakat.
Franz Magnis suseno membahas, ajaran tentang moral adalah ajaran-ajaran, wejangan-
wejangan, khotbah-khotbah, patokan-patokan, kumpulan peraturan dan ketetapan entah lisan
atau tertulis, tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar ia menjadi manusia
yang baik. Ajaran moral bersumberkan kepada berbagai manusia dalam kedudukan yang
berwenang, seperti para bijak, antara lain para pemuka agama dan masyarakat, tulisan-tulisan
para bijak.
Pengertian Agama : Sistem atau prinsip kepercayaan kepada adanya kekuasaan mengatur yang
bersifat luar biasa yang berisi norma-norma atau peraturan yang menata bagaimana cara
manusia berhubungan dengan Tuhan dan bagaimana manusia hidup yang berkelanjutan
sampai sesudah manusia itu mati.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan antara etika dan agama ada beberapa hal
yang harus diperhatikan :
1. Etika tidak dapat menggantikan agama dan tidak bertentangan dengan agama.
2. Etika diperlukan oleh agama.
3. Agama tidak hanya memberi petunjuk moral, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip etis.
4. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral, dimana pemeluk
Agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi Agama itu
memerlukan keterampilan Etika agar dapat memberikan orientasi itu.