SDSDSD
SDSDSD
SDSDSD
II
PENGADAAN DAN PENYIMPANAN BAHAN BAKU DI PT. JAPFA
COMFEED INDONESIA TBK. UNIT CIREBON
Oleh:
Faza Rasyadan A. 200110150096
2.1 Abstrak
2.2 Pendahuluan
Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha di bidang
ternak yang dibudidayakan. Pakan yang diberikan bagi ternak tentunya pakan yang
harus mengandung nutrisi yang mampu mencukupi kebutuhan hidup pokok dan
berproduksi. Maka dari itu, pakan ini termasuk kedalam salah satu komoditas usaha
yang menjanjikan dalam usaha peternakan, karena setiap peternak pasti akan
antar industri pakan ternak pun pasti akan terjadi, untuk itu perusahaan harus
produk yang dihasilkan. Salah satu faktor yang harus di perhatikan oleh industri
pakan ternak sendiri yakni dalam hal pengadaan dan penyimpanan bahan baku.
Bahan baku merupakan salah satu faktor yang akan menentukan kualitas
suatu pakan. Untuk itu, perusahaan diharuskan untuk memperhatikan bahan baku
yang akan digunakan. Sistem pengadaan bahan baku yang baik harus dilakukan
oleh perusahaan industri pakan ternak, karena dengan begitu bahan baku yang akan
digunakan untuk proses produksi akan selalu tersedia dan juga kualitasnya akan
bahan baku pun penting diperhatikan. Penyimpanan bahan baku yang baik berguna
agar kualitas pakan selama masa penyimpanan akan bertahan termasuk. Selain itu,
berguna juga untuk membantu proses produksi akan berjalan secara terus-menerus.
Untuk itu, penulis tertarik dengan mengangkat bahasan tentang pengadaan dan
penyimpanan bahan baku yang ada di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit
Cirebon.
2.3 Tujuan
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon dalam hal pengadaan dan
fakta yang ada di lapangan terkait dalam hal pengadaan dan penyimpanan
Tabel…… Macam-macam bahan baku pakan dan asalnya yang ada di PT. Japfa
Rencana Pemakaian
Bahan Baku Nutrisi Pencarian
Evaluasi Stock Rencana Pembelian
Informasi BB
Bahan Baku Bahan Baku
Rencana Pemakaian Kepada Supplier
Bahan Baku PPIC
Evaluasi
Penawaran dari
Supplier
1 B 116
2 C 20
Tabel… Jumlah kavling yang ada di gudang bahan baku di PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk. Unit Cirebon
2.5.1 Pembahasan
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon dalam menjalankan roda
tersebut salah satunya dikarenakan pengadaan bahan baku yang selalu terjaga
kontinuitasnya, baik pemenuhan stock bahan bakunya itu berasal dari dalam negeri
(lokal) maupun dari luar negeri (impor). Dilakukannya impor dikarenakan di dalam
negeri sendiri beberapa bahan baku ketersediannya belum mampu memenuhi bahan
baku yang diinginkan perusahaan, selain itu dari segi kualitasnya pun jauh lebih
baik daripada di dalam negeri, seperti soya bean meal (SBM). Macam-macam
bahan baku yang digunakan di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon
dapat dilihat pada tabel..hasil pengamatan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Kartasudjana (2001), pengadaan bahan pakan ternak merupakan hal yang wajib
sifatnya, karena salah satu tuntutan dari suatu pabrik adalah kontinuitas produksi.
Proses pembelian bahan baku di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit
mempunyai tugas utama yakni menangani seluruh pembelian yang diperlukan, baik
itu bahan baku, bahan pembantu, maupun semua kebutuhan perusahaan. Tugas lain
bahan baku yang terkendala harga yang fluktuatif ataupun bahan baku musiman.
Nutrisi, rencana pemakaian bahan baku dari Nutrisi dan PPIC, serta kondisi harga
bahan baku pasaran. Setiap awal bulan Ka Sub Dept. Procurement Bahan Baku
Bahan Baku mencari informasi kepada supplier terkait bahan baku yang
dari supplier apabila telah dapat bahan baku yang diinginkan dengan
mempertimbangkan beberapa hal seperti kualitas atau spesifikasi bahan baku, harga
Lalu, supplier tersebut akan melakukan proses pengiriman bahan baku disertai
dengan membuat surat jalan kepada supir kendaraan pengangkut. Kendaraan yang
digunakan biasanya truk untuk bahan baku padat dari lokal, tangki untuk bahan
baku cair dari lokal, dan kontainer dari impor. Untuk skema alur proses pembelian
banyaknya bahan yang akan dipesan, waktu pemesanan, jenis bahan yang akan
dipesan, darimana bahan akan dipesan, bagaimana cara pemesanan, bagaimana pola
bayarnya, bagaimana transportasinya. Jumlah bahan pakan yang akan dipesan ini
kadar air bahan, rencana produksi dan kemampuan finansial serta kebijakan stok
yang ditentukan oleh manajer. Dengan perencanaan yang matang, pihak perusahaan
dapat menyediakan bahan baku sesuai dengan kebutuhan produksinya sehingga
oleh petugas dari Departemen Quality Control & Laboratory, yakni dilakukannya
proses pengambilan sampel. Pengambilan sampel sendiri ada dua proses, yakni
pada saat datang (pre-sampling) dan saat dibongkar (unloading). Petugas QC &
Lab. ini harus mengecek apakah bahan baku yang dikirim sesuai dengan kriteria
perusahaan yang diinginkan atau tidak. Ketika bahan baku yang dikirim tersebut
tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. Unit Cirebon, maka bahan baku tersebut akan dikembalikan. Namun, khusus
untuk bahan baku impor tidak bisa ditolak saat proses penerimaan oleh perusahaan,
akan tetapi apabila ada tidak kesesuaian dapat diklaim dengan asuransi.
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon dalam proses pembuatan
penyimpanan bahan baku pakannya. Tujuannya yakni agar bahan baku selalu
9
baku, yakni gudang B dan gudang C. Gudang B terbagi atas 4 jalur (line) yakni line
bahan baku, kecuali pada line A untuk nomor 12 sampai 15 digunakan untuk intake
area intake.
Bahan baku yang disimpan dalam gudang B dan C sebagian besar berbentuk
curah, namun ada juga dalam bentuk kemasan karung. Untuk kemudahan dalam hal
forklift, loader, dan excavator. Penyimpanan bahan baku curah tidak digunakan alas
yang sebelumnya terdapat di lantai tersebut. Bahan baku curah ini akan ditumpuk
tinggi dengan bantuan kendaraan loader agar bahan baku tidak memakan tempat
yang banyak. Untuk bahan baku berupa kemasan karung, penyimpanannya
dibedakan atas dua sistem yakni sistem staple dan pallet. Untuk staple biasanya
diperuntukkan bagi bahan baku pokok, sedangkan sistem pallet biasanya untuk
bahan pembantu. Kedua sistem ini sama menggunakan kayu sebagai dasar
tumpukannya, agar bahan baku tidak bersentuhan dengan lantai gudang. Selain itu,
Tbk. Unit Cirebon yaitu sistem FIFO (first in first out). Sistem ini diberlakukan agar
bahan baku yang disimpan tidak membusuk akibat lama tidak digunakan.
Cirebon sudah sangat baik, karena setiap hari di kontrol oleh petugas QC ataupun
bahan baku meliputi pemeriksaan secara fisik meliputi warna, bau, jamur, gumpal.
basah, kutu, dan kontaminasi. Bahan baku yang rawan ataupun sudah terkena
fogging biasanya dilakukan rutin selama satu minggu tiga kali, sedangkan untuk
spraying dilakukan selama satu minggu sekali. Untuk bahan baku yang
dalam silo, karena jagung dan feed wheat ini dibutuhkan banyak kuantitasnya dan
membutuhkan ruang yang besar. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Cirebon
memiliki silo sebanyak enam buah, dengan kapasitas masing-masing sebesar 2.000
ton. Empat silo digunakan untuk penyimpanan jagung, sedangkan dua silo
dilengkapi dengan dua buah blower, dua buah exhaust fan, satu buah
tthermocouple. Blower dan exhaust fan ini berguna agar sirkulasi udara dan suhu
11
2.6.1 Kesimpulan
Hasil pengujian Zearalenon pada pakan sapi di Balai Pengujian Mutu dan
keseluruhan 39 sampel.
Palsuyik, M., B. Harrach, C.J. Mirocha and S.V. Pathre. 1980. Transmission Of
Zearalenone And Zearalenol Into Porcine Milk. Acta Vet. Acad. Sci.
Hungar. Tom. 28: 217-222
Sundolf, S.F. and C.S. Strickland. 1986. Zearalenone and zeranol: Potential residue
problems in livestock. Vet Hum. Toxicol. 28 (3): 242-250
12
2.8 Lampiran
13