Paper Ventilasi
Paper Ventilasi
Paper Ventilasi
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
BANDA ACEH
2016
A.Pengertian Ventilasi
Untuk menjaga ventilasi yang sesuai sepanjang berlangsungnya tambang, perencanaan awal
harus diperhitungkan karena sangat penting untuk kedepannya.
1. Total tingkat Volume aliran udara yang dibutuhkan untuk tambang, dan distribusi
memuaskan dan ekonomis,
2. Tekanan yang dibutuhkan pada kipas. Sebuah sistem ventilasi harus dirancang dengan
baik, efektif, fleksibel, dan ekonomis.
Jenis-jenis ventilasi dapat digolongkan berdasarkan beberapa hal berikut ini antara
lain:
Jika suatu tambang memiliki dua shaft yang saling berhubungan pada kedalaman
tertentu, sejumlah udara akan mengalir masuk ke dalam tambang meskipun tanpa alat
mekanis. Ventilasi alam disebabkan udara pada downcast shaft lebih dingin dari udara pada
upcast shaft. Dan juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan densitas udara antara dua
shaft yang saling berhubungan tersebut.
Ventilasi alami terjadi karena perbedaan temperatur di dalam dan luar stope.
Temperatur di dalam stope akan mempengaruhi terjadinya ventilasi alami. Apabila terdapat
perbedaan temperatur intake airway dan return airway yang ketinggian mulut pit intake dan
Outakenya berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara di dalam dan di luar stope atau
udara di intake airway dan return airway yang berbeda temperaturnya, yang akan
membangkitkan aliran udara.
Jadi mesin angin adalah perubah energi dari mekanis ke fluida, dengan memasok tekanan
untuk mengatasi kehilangan tekan (head losses) dalam aliran udara. Pergerakan udara di
tambang bawah tanah dibangkitkan dan diatur oleh pembangkit tekanan yang disebut
ventilator atau mesin angin. Mesin angin yang memasok kebutuhan udara untuk seluruh
tambang dinamakan mesin angin utama (main fan). Mesin angin yang digunakan untuk
mempercepat aliran udara pada percabangan atau suatu lokasi tertentu di dalam tambang,
tetapi tidak menambah volume total udara di dalam tambang disebut mesin angin penguat
(booster fans), sedangkan mesin angin yang digunakan pada lokasi kemajuan atau saluran
udara tertutup (lubang buntu) dinamakan mesin angin bantu (auxiliary fans). Berdasarkan
cara menimbulkan udaranya serta letak mesinnya, ventilasi mekanis dibedakan menjadi tiga
metode yaitu :
Pada sistem exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat
memudahkan kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut.
Sistem forcing akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja.
Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibanding udara di
atmosfer. Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan dengan front kerja
Sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing. Berbeda dengan
kedua sistem diatas, sistem ini menggunakan 2 fan yang memiliki tugas berbeda satu sama
lain. Ada fan yang bertugas menyuplai udara ke front (intake fan), ada fan yang bertugas
untuk menghisap udara dari front (exhausting fan). Tetapi exhaust fan dipasang lebih mundur
(lebih jauh) dari front penambangan. Sedangkan duct akhir dari intake fan dipasang lebih
dekat dengan front penambangan. Hal ini untuk mencegah agar udara yang disuplai langsung
dihisap oleh exhaust fan sehingga udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi pada front
penambangan.
Sistem ventilasi tambang pada tambang bawah tanah. Udara cenderung menggalir
disepanjang jalan kecil dari sedikit daya tahan, tetapi ini mungkin tidak wajib/harus
menggunakan udara sebagai tempat kerja. Untuk mencegah tidak cukupnya aliran udara pada
pintu ventilasi atau pintu udara yang ditempatkan pada suatu tambang. Jika kecepatan volume
aliran udara kecil tidak mesti continue di dalam suatu jalan udara. Lalu sebuah regulator (alat
pengatur) (suatu bukaan tidak harus diukur) yakni membuat di dalam pintu.
Meskipun utamanya dapat membuat jalan secara langsung hingga ke tempat kerja, di sana
biasanya akan menjadi tempat seseorang dimana alat bantu ventilasi mesti diterapkan pada
perkembangan akhir, ruang liff, dan lain-lain. Pada tambahan kipas dan jalan yang cocok u
ntuk udara tidak harus menyediakan ventilasi. Jalan/rute ini adalah biasanya sebuah ventilasi
dsb.
Berdasarkan asal supply udaranya, sistem ventilasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
Sistem ini terbentuk secara alami seiring dengan terbentuknya bukaan / penggalian tunnel
pada tambang bawah tanah. Dengan adanya lubang bukaan, secara otomatis udara akan
mengalir melalui lubang bukaan tersebut.
Sistem ventilasi ini dibangkitkan dengan bantuan listrik. Sebagai alat supply udaranya
digunakan fan. Fanpada sistem ini bertugas sebagai pengatur sirkulasi udara sehingga setiap
front kerja pada tambang tersebut akan tersuplai udara cukup
Untuk itu, sistem ventilasi yang umum digunakan pada tambang bawah tanah adalah artificial
ventilation system. Artificial ventilation system ini adalah sistem ventilasi buatan dengan
memberikan intake udara bersih yang dihasilkan dari fan blower dan mengeluarkan udara
kotor melalui sistem exhaust fan. Sistem jaringan buatan inilah yang dipergunakan di dalam
tambang bawah tanah untuk membuat sirkulasi udara lancar. Sistem ventilasi sangat
tergantung dari ketersediaan dan karakteristik fan blower dan exhaust.
● Sistem forcing
Sistem ini akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja. Tekanan
positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibandingkan udara di
atmosfer. Udara dialirkan melalui pipa dimana saluran ventilasi ini menghubungkan fan
dengan front kerja sebagaimana terlihat pada gambar. Dalam sistem ini, dihembuskan udara
bersih ke front.
● Sistem exhausting
Sistem ini akan memberikan hembusan udara yang berkebalikan dengan sistem forcing, yaitu
bertekanan negatif ke front kerja. Tekanan negatif yang dimaksud disini adalah tekanan yang
dihasilkan oleh proses penghisapan udara. Pada sistem exhausting, fan diletakkan dekat
dengan front kerja, sehingga dapat memudahkan kerjanya dalam menghisap udara dari front
kerja tersebut. Udara yang dihisap adalah udara kotor atau gas yang tak diinginkan.
Sistem ini merupakan gabungan dari sistem exhausting dan forcing. Berbeda dengan kedua
sistem diatas, sistem ini menggunakan 2 fan yang memiliki tugas berbeda satu sama lain. Ada
fan yang bertugas menyuplai udara ke front (intake fan), adan fan yang bertugas untuk
menghisap udara dari front(exhausting fan). Tetapi exhaust fan dipasang lebih mundur (lebih
jauh) dari front penambangan. Sedangkan duct akhir dari intake fan dipasang lebih dekat
dengan front penambangan. Hal ini untuk mencegah agar udara yang disuplai langsung
dihisap oleh exhaust fan sehingga udara akan memiliki waktu untuk bersirkulasi pada front
penambangan.
Untuk menghasilkan sistem ventilasi yang mampu bersikulasi, ada beberapa parameter yang
perlu diperhatikan yaitu :
● Kebutuhan udara pada front tambang bawah tanah sebesar 3 m3/menit untuk setiap hp
mesin dan 1 m3/menit untuk setiap pekerja. Tekanan udara akan berbanding terbalik
terhadap luas permukaan saluran tersebut, yang dinyatakan dengan rumus
● Head loss, yaitu kehilangan debit udara yang menyebabkan penurunan efisiensi yang
terjadi karena dari sistem ventilasi tersebut. Head loss terjadi karena adanya aliran
udara akibat kecepatan (Hv), gesekan (Hf), dan tikungan saluran / perubahan ukuran
saluran (Hx).
● Head loss terbesar terjadi apabila ada arus yang dibelokkan dengan sudut tajam.
Grafik di bawah ini menunjukkan penurunan efisiensi (head loss) debit ventilasi
karena tikungan 90 derajat (dipengaruhi oleh diamater flexible / rigidfaktor duct) dan
sudut tikungan.
Chart shock loss factor untuk tikungan 90°, cross section lingkaran
1. Udara akan cenderung mengalir dari kondisi tekanan yang lebih tinggi ke tekanan
yang lebih rendah.
2. Udara akan cenderung mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan
tekanan lebih kecil dibandingkan dengan jalur yang mempunyai tahanan yan
glebih besar.
3. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan ventilasi
tambang.
E.Kasus
1.Pekerja Tambang di cina terkena penyakit paru-paru hitam
Sekitar 6 juta pekerja tambang diperkirakan terkena pneumoconiosis (paru-paru
hitam) akibat menghirup debu batu bara.Pemerintah cina berencana menyelidiki sebagian
tambang milik negara untuk mencegah penyebaran penyakit paru-paru hitam.Penyelidikan itu
untuk mengetahui catatan kesehatan pekerja tambang dan memantau tingkat debu di lokasi
kerja tambang.
Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Tetapi banyak penderita yang
mengalami batuk menahun dan mudah sesak napas karena mereka juga menderita emfisema
yang disebabkan oleh kebiasaan merokok atau bronkitis karena terpapar polutan industri
toksik lainnya.
Solusi agar terhindar dari penyakit paru-paru hitam :
- Menggunakan masker (respirator)
- Penyiraman air (water sprinkling),Penyiraman air berfungsi untuk mengurangi
intensitas debu tambang.Selain itu fungsi lainnya yang juga penting adalah untuk
mencegah kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu kondisi gelap di tambang
karena intensitas debu tambang.
- Membuat sistem ventilasi udara yang baik. Sirkulasi udara di tambang bawah tanah
harus dibuat selancar mungkin dengan mengalirkan udara bersih dan supply oksigen
serta membawa keluar udara kotor.
- Penderita penyakit ini harus menghindari debu batubara pada lingkungan kerja, agar
penyakit yang dideritanya tidak semakin parah, dan ini juga bisa menjadi langkah
pencegahan bagi yang belum mengidap penyakit ini.
- Pemeriksaan fungsi paru dengan Spirometri.
2.Tambang Batu bara meledak di China
Tanggal 31/10/2016 lima belas penambang dipastikan tewas dan 18 orang hilang
setelah ledakan tambang batubara di Chongqing,barat daya tiongkok.Kantor berita xinhua
menyatakan 35 penambang sedang bekerja di bawah tanah ketika ledakan gas
menghancurkan tambang di pagi hari dan hanya dua pekerja yang berhasil selamat.
Sebelumnya pada September lalu, 18 orang tewas akibat ledakan tambang di wilayah
otonomi Ningxia Hui. Pada Maret lalu, 19 orang tewas dalam kecelakaan tambang batu bara
di provinsi Shanxi, China utara.
Kesimpulan dan Solusi dalam mencegah ledakan pada tambang bawah tanah :
Penyebab ledakan tambang bawah disebabkan oleh gas metan dan debu batubara. Gas metan
dapat menghasilkan ledakan besar jika konsentrasinya lebih dari 5-15% dari jumlah gas di
tambang bawah tanah.Debu batubara berbahaya dan dapat meledak jika konsentrasinya 50
gr/m3
- Membuat sistem ventilasi udara yang baik ,karena sistem ventilasi yang buruk dapat
menjadi penyebab utama terjadinya ledakan di tambang bawah tanah.
- Menyegel (seal) celah-celah pada tambang bawah tanah.
- Pengaliran air ke lokasi potensi kebakaran atau ledakan.
- Penebaran debu batuan agak lebih tebal pada lokasi rawan.
- Pemakaian alat-alat pencegahan standar.
- Pemasangan alat deteksi gas metana.
Daftar Pustaka
Hartman, Howard L., dkk. Mine Ventilation and Air Conditioning. New Jersey: John Wiley
& Sons, inc., 1997.
http://denypradestaa.blogspot.co.id/2015/04/pencegahan-ledakan-gas-dan-debu_96.html
http://learnmine.blogspot.co.id/2013/04/ventilasi-tambang-mine-ventilation.html
http://news.detik.com/internasional/d-3335503/korban-jiwa-ledakan-tambang-batu-bara-di-ch
ina-bertambah-jadi-33-orang
http://rachmatrisejet.blogspot.co.id/2013/06/ventilasi-tambang.html
http://sasastem.blogspot.co.id/2014/12/ventilasi-tambang-bawah-tanah.html
http://www.inijalanku.info/paru-paru-hitam-penyakit-pekerja-tambang.html