Modul Mempersiapkan Kehamilan Sehat PDF
Modul Mempersiapkan Kehamilan Sehat PDF
Modul Mempersiapkan Kehamilan Sehat PDF
2014
Kehamilan adalah karunia besar yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan
kepada setiap calon ibu. Atas kehendak dan takdir-Nya, selama 9 bulan janin akan
menjalani kehidupan baru yang sangat menarik dalam perut ibunya. Sangat tepat
apabila seorang wanita yang merencanakan hamil, bersemangat melakukan persiapan
dengan menjaga kesehatan tubuhnya. Ini adalah bentuk ikhtiar untuk mendapatkan
kemaslahatan. Adapun hasilnya, kita berharap yang terbaik dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Seorang ibu punya tanggung jawab yang besar untuk bisa membuat anaknya
yang terlahir adalah anak-anak yang sehat dan cerdas. Bagaimana semua itu bisa
terbentuk, salah satunya dengan mengupayakan persiapan kehamilan sehat.
Informasi ini sangat penting, terutama bagi Anda yang baru pertama kali
akan mengalami kehamilan atau pun yang ingin mendapatkan keturunan lagi dengan
kualitas yang lebih baik. Siapa orangnya yang ingin punya anak cacat fisik, lemah
kecerdasan dan lemah mental? Tak ada bukan?
Oleh karena itu, jangan sepelekan bagaimana cara mempersiapkan sebuah
kehamilan sehat, karena ini sangat menyangkut bagaimana buah hati Anda kelak
setelah lahir. Kesehatan sudah diawali dari sebelum bayi dilahirkan dari kandungan.
Masa-masa kehamilan merupakan masa yang cukup rentan dan akan menentukan
bagaimana kesehatan bayi setelah lahir, bahkan ketika ia mulai besar.
Tak hanya hal tersebut, persiapan kehamilan sehat juga terkait bagaimana
proses persalinan yang baik dan sehat. Masa kehamilan yang tidak dijaga dan
persiapkan akan memberikan pengaruh pada proses persalinan atau melahirkan. Apa
saja sih yang perlu dipersiapkan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat ?
Sekarang mari kita bahas satu persatu mengenai persiapan kehamilan di atas
yang harus diperhatikan oleh calon ibu atau calon bapak.
1. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi calon ibu sebelum hamil. Masa ini
disebut prakonsepsi. Waktunya adalah antara 3 – 6 bulan sebelum hamil. Dengan
demikian, insya Allah, calon ibu siap menerima kehadiran janin dan sehat selama
kehamilannya. Pemeriksaan kesehatan secara teratur termasuk pengobatan penyakit
yang diderita sebelum hamil sampai dinyatakan sembuh atau diperbolehkan hamil
oleh dokter dan dalam pengawasan. Pemeriksaan kesehatan ini juga bisa meliputi
diantaranya :
a) Pemeriksaan Penyakit dan Virus :
Pemeriksaan virus rubella, sitomeglovirus, herpes, varicella zoster
untuk menghindari terjadinya kecacatan pada janin.
Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari
diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin.
Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat
menyebabkan kecacatan dan keguguran.
Pemeriksaan penyakit seksual menular, karena hal ini dapat
menyebabkan kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang sedang
diderita seperti asthma, diabetes mellitus dan jantung. Pada Wanita
hamil penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan
membahayakan jika tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang
teratur. Untuk menghindari kondisi yang membahayakan, dokter
biasanya akan memantau pasiennya dan menentukan kapan waktu yang
paling tepat untuk hamil.
Pemeriksaan penyakit akibat kekurangan zat-zat tertentu seperti
kekurangan zat besi. kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dan keguguran.
b) Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan golongan darah dan rhesus/Rh darah (unsur yang
mempengaruhi antibodi yang terkandung di dalam sel darah merah) pada
pasangan suami isteri dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan golongan
darah dan rhesus antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan golongan darah
dan rhesus darah ini dapat mengancam janin dalam kandungan
c) Pemeriksaan Faktor Genetika
Inti dari pemeriksaan atau tes genetika ini adalah untuk mengetahui
penyakit dan cacat bawaan yang mungkin akan dialami bayi akibat secara
genetis dari salah satu atau kedua orangtuanya. Khususnya apabila
pasangan suami isteri masih terkait hubungan persaudaraan. Tes ini
idealnya dilakukan sebelum kehamilan untuk mendapatkan informasi yang
selengkap-lengkapnya. Jikalau diperlukan, anda harus mengumpulkan
suluruh catatan-catatan medis yang dimiliki oleh pihak suami maupun
isteri, termasuk keluarga. Sehingga jika telah diketahui data medis secara
lengkap, dapat diketahui secara dini apabila memang ada kelainan pada
janin atau calon orang tua, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih
bijak.
Berat badan yang sehat membantu pembuahan dan kehamilan membuat lebih
nyaman. Diet penurunan berat badan harus benar-benar dikontrol agar dapat aman
selama kehamilan, terutama disarankan untuk wanita yang mengalami kelebihan
berat badan serius, tetapi harus disertai dengan selalu berkonsultasi dengan dokter
Anda yang mungkin menyarankan rujukan ke ahli gizi.
Berat badan kurang bisa membuat Anda kurang subur, orang terlalu kurus
karena kekurangan lemak yang dapat mendukung. Sementara kelebihan berat badan
menempatkan Anda pada risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi, seperti
tekanan darah tinggi dan diabetes selama kehamilan. Ada juga risiko tinggi
komplikasi selama persalinan dan kelahiran dan orang yang terlalu gemuk akan
mengalami proses ovulasi tidak teratur.
Hindari konsumsi:
a) Daging mentah, karena mengandung Toksoplasma, parasit penyebab infeksi
janin, dan bakteri E.coli yang berbahaya bagi kehamilan dan janin.
b) Sayuran mentah (lalap dan salad). Bila proses pencucian kurang baik, dapat
mengandung toksoplasma.
c) Daging ayam dan telur ½ matang atau mentah, kemungkinan ada bakteri
salmonella penyebab diare berat.
d) Ikan bermekuri. Merkuri yang terakumulasi dan tertinggal di darah akan
memengaruhi sistem saraf janin. Waspada makan ikan tuna kalengan, tuna
beku, kakap putih, bawal hitam, marlin, tongkol, dan hiu. Meski kaya omega 3
dan 6, ikan dari sebagian perairan Indonesia diduga tercemar merkuri melalui
penurunan kualitas air maupun rantai makanan.
e) Keju lunak (brie, camembert, blueveined cheese, keju dari susu kambing dan
domba). Berisiko membawa bakteri listeria.
f) Kafein, menghambat kehamilan dan mengurangi penyerapan zat besi. Sebuah
studi di Amerika menemukan bahwa minum kopi tiga cangkir sehari dengan
kandungan cafein sekitar 300 mg, dapat menurunkan kemungkinan wanita
hamil sekitar 27% dibanding mereka yang bukan peminum kopi.
6. Perencanaan financial/keuangan
Persiapan financial/ keuangan yang matang untuk persiapan pemeliharaan
kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan persalinan. Masalah ini menjadi
salah satu faktor penting karena timbulnya ketegangan psikis serta tidak
terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat kehamilan tak jarang timbul
akibat ketidaksiapan pasangan dalam hal financial/keuangan.
Kehamilan merupakan hal yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya
kehamilan ini dapat di diskusikan antara suami dan isteri. Biaya kehamilan
merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Anda tentunya
menginginkan anak anda mendapatkan sesuatu yang terbaik dalam bidang apapun.
Adapun biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini,
diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi, pemeriksaan, obat dan
melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok,
selimut, dll) dan persiapkan pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
7. Jangan malu bertanya dan berkonsultasi
Berkonsultasilah dengan dokter/bidan/tenaga keshatan lain nya mengenai
kesehatan reproduksi Ibu. Diskusikan mengenai riwayat dan kondisi medis saat ini
yang mungkin dapat memengaruhi masa kehamilan nantinya. Dokter / bidan juga
dapat memberikan saran mengenai masalah dalam kehamilan sebelumnya, obat apa
yang saat ini sedang dikonsumsi Ibu, serta menganjurkan vaksinasi yang diperlukan
dan beberapa langkah sehat yang dapat dilakukan sebelum masuk masa kehamilan
guna mencegah kecacatan pada bayi. Buat daftar pertanyaan yang akan didiskusikan
dengan dokter / bidan.
Konsultasikan pada dokter mengenai riwayat kesehatan keluarga yang perlu
mendapat perhatian. Mungkin dokter akan menyarankan untuk konsultasi lebih
lanjut dengan ahli genetik, sehingga dapat mengurangi risiko keguguran, kematian
janin, ketidaksuburan atau kesulitan mendapat keturunan atau kondisi lain/cacat
lahir yang diturunkan secara genetik. Selain itu, konsultasi tersebut dapat menjadi
panduan untuk mempersiapkan kehamilan yang akan dijalani oleh Ibu.
Mintalah bantuan bila terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). KDRT
dapat menyebabkan cedera hingga kematian, termasuk selama kehamilan. Banyak
wanita yang bertahan dari KDRT mengalami trauma fisik dan mental. Mintalah
bantuan bila Ibu mengalami KDRT, karena kekerasan dapat menghancurkan
hubungan dalam keluarga.
Tak hanya calon ibu yang harus mempersiapkan kehamilan, calon ayah juga
harus ikut andil didalamnya. Karena keberhasilan kehamilan yang sehat merupakan
kerjasama dan tanggung jawab bersama antar sang calon ibu dan calon ayah berikut
persiapan kehamilan bagi calon ayah :
1) Berhenti merokok.
Merokok dapat mengurangi kesuburan, dan istri laki-laki yang merokok
memiliki kesempatan untuk hamil berkurang juga. Ayah yang merokok juga
mempengaruhi kesehatan bayi mereka, sebelum dan setelah melahirkan,
seperti risiko gangguan pernapasan dan meningkatkan kematian mendadak
pada bayi.
2) Berhenti meminum minuman beralkohol.
Minuman beralkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma dan membuat
kecil kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan yang sukses.
3) Minimalisir stress.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh, yang
dapat menyebabkan masalah kesuburan.
4) Jaga suhu tubuh.
Sperma dibuat di sedikit di bawah suhu tubuh, jadi usahakan jangan
menghabiskan waktu terlalu lama mandi air hangat dan pakailah celana pendek
pria (boxer) untuk meningkatkan sirkulasi di sekitar testis.
5) Makan makanan yang bergizi.
Diet sehat dan olahraga teratur akan mengurangi stres dan
meningkatkan kebugaran Anda secara keseluruhan.
6) Dan yang tak kalah penting, tunjukkan dukungan untuk istri Anda.