Dendeng Babi FIX
Dendeng Babi FIX
Dendeng Babi FIX
1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan, maka di
dapatkan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui mutu dendeng babi sesuai dengan SNI 01-2908-2013
2. Mengetahui dan memahami pemeriksaan sampel dendeng babi untuk
menentukan mutu, sehingga dinyatakan aman, sehat, utuh dan halal untuk
dikonsumsi masyarakat.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan yang sudah diuraikan, maka di dapatkan manfaat
sebagai berikut :
1. Mahasiswa PPDH dapat meningkatkan pengetahuan, soft skill, serta
pemahaman mengenai peran dan fungsi dokter hewan dalam penjaminan
mutu dendeng babi yang dilakukan pengujian, sehingga dapat dinyatakan
aman, sehat, utuh dan halal untuk dikonsumsi masyarakat sesuai dengan
SNI 01-2908-2013.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
2.3 Syarat Mutu Dendeng Babi
Dendeng babi yang baik yaitu dendeng babi yang memiliki mutu yang
optimal baik dari segi fisik, kimia maupun mikrobiologis. Untuk
menghasilkan dendeng babi yang bermutu baik dan dapat diterima oleh
konsumen, produk dendeng yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan.
Adapun persyaratan mutu dendeng menurut Standar Nasional Indonesia
disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Mutu Dendeng (SNI 01-2908-2013)
Jenis Uji Persyaratan
Warna dan bau Khas dendeng
Kadar air (berat/berat basah) Maks 12%
4
diikutsertakan. Selain dengan cara diiris, daging dapat pula digiling,
kemudian dicetak. Keuntungan cara ini adalah daging yang berukuran
kecil atau yang berada di antara tulang dapat diikutsertakan (Fachruddin,
1997).
b) Curing adalah cara mengolah daging dengan menambahkan beberapa
bahan seperti garam dapur (NaCl), garam sendawa (garam nitrat dan/
nitrit) dan gula serta bumbu-bumbu (Soepomo, 2005 dan Komariah et al.,
2007). Proses curing bertujuan untuk mengawetkan, mendapatkan warna
yang stabil, kekerasan (tekstur) dan kelezatan yang baik (Komariah et al.,
2007). Soepomo (2005) menambahkan bahwa proses curing juga dapat
mengurangi pengkerutan daging selama prossesing serta memperpanjang
masa simpan produk daging.
c) Pengeringan bahan, daging yang telah direndam dengan larutan tersebut
selama 1-6 jam, kemudian ditiriskan dan dijemur dengan sinar matahari
sampai kadar air berkisar 18-20%. Cara seperti ini akan diperoleh dendeng
yang berwarna kemerahan (Bintoro, 2008). Menurut Fachrudiin (1997)
dendeng merupakan bahan pangan semi kering dengan kadar air 20-40%.
Pengurangan kadar air sampai batas tertentu, diharapkan perkembangan
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang menyebabkan kebusukan dapat
dihambat. Selain berkurangnya kadar air, selama proses pengeringan
terjadi pula perubahan warna, tekstur, aroma dan zat gizi. Pengeringan
dendeng dapat dilakukan dengan cara alam dengan sinar matahari maupun
pengeringan buatan atau mekanik dengan menggunakan oven (Komariah
et al., 2007). Pada pengeringan dengan sinar matahari, bahan diletakkan
diatas para-para yang diberi alas plastik ditata secara merata, sehingga
semua bahan dapat terkena panas matahari secara langsung.
5
3.1 Tempat dan Waktu Kegiatan
Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) rotasi Kesehatan
Masyarakat Veteriner dilakukan mulai tanggal 5-16 November 2018 yang
bertempat di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Kesmavet) Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Malang.
6
Kadar air =
7
didinginkan sampai suhu 45-50ºC sebanyak 10-15 ml dan cawan
ditutup.
- Selanjutnya cawan digerak-gerakkan secara melingkar agar media
merata. Biarkan media VRB hingga padat.
- Cawan petri diinkubasikan dengan posisi tutup dibalik ke dalam
inkubator. Inkubasi pada suhu 37ºC selama 24-36 jam. Hitung
dengan menggunakan colony counter.
b. Perhitungan Jumlah Coliform (Total Coliform) dengan Metode MPN
(Most Probable Number) (SNI 2897-2008)
Alat dan bahan :
Tabung reaksi, tabung durham, inkubator, neraca analitik, media Lacto-
se Broth (LB), pipet steril dan sampel dendeng babi.
Cara kerja :
- Bunsen pembakar dinyalakan dan tangan dibersihkan dengan
alkohol. Dibagi tabung reaksi menjadi 3 seri tabung yang masing-
masing terdiri dari 3 tabung steril :
10-1 = 9 ml lactose broth + 1 gram cacahan sampel
10-2 = 9 ml lactose broth + 1 ml sampel BPW 10-1
10-3 = 9 ml lactose broth + 1 ml sampel BPW 10-2
- Lalu diinkubasikan pada suhu 37ºC selama 18-24 jam. Setelah
diinkubasi, dilakukan pengamatan terhadap pertumbuhan coliform
dengan melihat terbentuknya gas pada tabung durham. Dari jumlah
tabung yang terdapat pertumbuhan bakteri coliform dapat
diperkirakan jumlah bakteri yang terdapat pada sampel
menggunakan metode MPN.
c. Uji E. coli (SNI 2897:2008)
Prinsip :
Mengetahui pertumbuhan koloni bakteri E. coli pada media Eosin
Methylene Blue Agar (EMBA) yang dapat dilihat langsung dengan mata
telanjang. Koloni bakteri E. coli yang tumbuh merupakan gambaran jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada sampel.
Alat dan bahan :
Sampel dendeng babi, cawan petri, bunsen, kawat ose, inkubator, media
Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) dan koloni bakteri pada media MPN.
Cara kerja :
- Diambil sampel dari pengenceran 10-1 dengan kawat ose kemudian
diinokulasikan di cawan petri yang telah berisi media EMBA.
- Diinkubasikan cawan petri dalam inkubator pada suhu 37ºC selama
24-36 jam dengan meletakkan cawan pada posisi terbalik.
- Perhitungan koloni dilakukan setelah diinkubasi selama 24-36 jam.
Dihitung jumlah koloni yang tumbuh di media.
Interpretasi :
Hasil positif ditandai dengan adanya koloni hijau metalik.
d. Uji Salmonella sp. (SNI 2897:2008)
Prinsip :
8
Sampel yang diperiksa dimasukan dalam media selektif. Selanjutnya
media diinkubasi pada inkubator pada suhu 37°C, sehingga dapat diamati
koloni-koloni yang tumbuh pada media tersebut secara makroskopik.
Alat dan Bahan :
Cawan petri, ose, bunsen, sampel dendeng babi dan media Salmonella
Shigella Agar (SSA).
Cara kerja :
- Hasil koloni bakteri pada media PCA pengenceran sampel di streak
dengan ose pada media SSA.
- Cawan petri diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Setelah
inkubasi, diamati koloni bakteri yang tumbuh pada media SSA.
Amati kemungkinan adanya koloni Salmonella.
Interpretasi :
Hasil positif ditandai dengan adanya koloni black spot pada media.
3.4.5 Uji Yeast dan Mold
Alat dan bahan :
Saboraud Dextrose Agar (SDA), cawan petri, pinset steril, bunsen dan
sampel dendeng babi.
Cara kerja :
- Menyiapkan media SDA dan tuangkan pada cawan petri sebanyak
15-20 ml. Tunggu hingga memadat.
- Letakan sampel kira-kira 1 gram pada media SDA.
- Inkubasi pada suhu ruang selama 5-6 hari. Amati keberadaan yeast
dan mold pada media.
9
DAFTAR PUSTAKA
10