Keratitis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

KERATITIS

1. Secara garis besar ada berapa macam keratitis?


Keratitis Bakteri
 Px Sitologi  PMN
 Onset cepat (2-4 hari)
 Infiltrat bentuk punctata
 Bakteri :
Gram (+)  permukaan kering & batas tidak tegas
Gram (-)  permukaan basah & batas tegas, lebih merusak
 Contoh bakteri : staphylococcus, streptococcus, psedomonoas, GO

Keratitis Virus
 Px Sitologi  monosit
 Infiltrat bentuk dendritic atau geografika
 Mengenai epitel & stroma
 Khas : Kornea Hipoestesi (kornea disentuh  tidak kedip )
 Etio: virus HSV 1,2 / varicella zooster
 Terapi :
HSV  pada ganglion  Acyclovir 5x400mg (topical + oral)
Varicella zoster  Acyclovir 5x800mg (oral)

Keratitis Jamur
 Px Sitologi  Hifa
 Onset 1-2 minggu
 Infiltrat dengan lesi satelit (bulu ayam)
 Kornea edem
 Permukaan kering, batas tidak tegas, endothotelial plaq
 Hipopion  piramide shape

Keratitis Acantamoeba
 Riwayat penggunaan kontak lend & berenang
 Khas : sangat nyeri (karena pembesaran n.neural)
 Lesi seperti ring infiltrate
 Terapi : PHMB (Polyhexamethylene Bigo) 0,01-0,02%, antibiotic topical

Keratitis Alergi
 Sering terletak di intertisial

2. Bagaimana cara menilai infiltrate di kornea?


1) Letak
 Luar optic zone  tidak ganggu penglihatan
 Dalam optic zone  ganggu penglihatan
 Central
 Paracentral
 Marginal (tepi)
 Perifer (pinggir)
2) Kedalaman
 Superfisial
 Profunda
3) Bentuk
 Lurus, titik-titik, tipis  Baru
 Njemblok putih seperti coin lesion  Sudah lama
 Pungtata (baru, bulat, kuning, hijau)  bakteri
 Numuler (sudah lama, kambuhan)  autoimun
 Dendritik (seperti cabang-cabang saraf)  virus
 Geographica (seperti pulau-pulau_  virus
 Filamentosa/akar-akar filamen  virus
 Satelit (ada endothelial plaq, pyramid shape)  jamur
4) Batas  untuk mengetahui causa
 Tegas  gram (-)
 Tidak tegas (seperti bulu ayam)  gram (+)
5) Permukaan
 Basah  gram (-)
 Kering  gram (+)
6) Px Sitologi
 Eosinofil  alergi
 Monosit  virus
 PMN  bakteri
 Hifa  jamur

3. Berdasarkan bentuk infiltrate, deskripsikan apa penyebabnya & sudah lama / baru?
Penyebab :
 Pungtata (baru, bulat, kuning, hijau)  bakteri
 Numuler (sudah lama, kambuhan)  autoimun
 Dendritik (seperti cabang-cabang saraf)  virus
 Geographica (seperti pulau-pulau_  virus
 Filamentosa/akar-akar filamen  virus
 Satelit (ada endothelial plaq, pyramid shape)  jamur

Sudah lama / baru :


 Lurus, titik-titik, tipis  Baru
 Njemblok putih seperti coin lesion  Sudah lama

4. Pemeriksaan vital apa yang tidak boleh terlewat pada keratitis? Bagaimana cara melakukan?
Bagaimana menilainya? Apa kepentingannya dilakukan pemeriksaan tersebut?
Pemeriksaan Keratitis :
Uji Fluoresence : untuk mengetahui letak keratitis dan defek epitel pada kornea serta
pengobatannya

Cara Pemeriksaan :
Dengan zat warna fluoresein tetes :
 Mata ditetes pantokain 0,5% 1 tetes pada mata yang ingin diperiksa
 Zat warna fluoresein diteteskan pada mata yang ingin diperiksa (1 tetes)
 Zat warna diirigasi dengan menggunakan aqua bides atau larutan garam fisiologik (1
cc) sampai air mata tidak berwana hijau lagi
 Kornea dilihat dengan seksama dengan memakai lampu biru apakah ada yang
berwarna hijau atau tidak.

Hasil :
(+) warna hijau  defek superficial  antibiotic murni
(-)  defek profunda  antibiotic + steroid

5. Apabila pada keratitis mendapat penanganan yang terlambat/salah pemberian obat maka
apa yang terjadi?
 Dapat terjadi ulkus kornea.
 Tes fluorescein (+) warna hijau  defek superficial  antibiotic murni  namun
salah pemberian + steroid  menekan system imun tubuh  imunitas menurun 
keratitis bertambah parah  ulkus kornea

6. Apa yang dimaksud dengan ulkus kornea chum hipopion?


Pengertian :
Merupakan ulkus kornea yang diikuti dengan pembentukan hipopion. Hipopion merupakan
suatu reaksi inflamasi di bilik mata depan. Hipopion dapat timbul akibat dari infeksi, misalnya
pada keratitis dan ulkus kornea.

Patofisiologi :
Apabila terjadi peradangan hebat tapi belum terjadi perforasi dari ulkus, maka toksin dari
peradangan kornea dapat sampai ke iris dan badan siliar, dengan melalui membran Descemet,
endotel kornea ke cairan bilik mata depan. Dengan demikian iris dan badan siliar mengalami
peradangan dan timbulah kekeruhan di cairan bilik mata depan disusul dengan terbentuknya
hipopion.
( Radang kornea hebat tanpa perforasi dari ulkus  toksin dari peradangan kornea  melalui
membrane Descement & endotel kornea  toksin sebabkan radang iris & badan siliar 
reaksi inflamasi  keruh di cairan bilik mata depan  hipopion )

7. Apabila penanganan ulkus kornea gagal maka apa yang terjadi? Tindakan / penanganan apa
yang dilakukan?
 Dapat menimbulkan endoftalmitis karena pus yang di COA berpindah menembus
corpus vitreous sehingga terbentuk endoftalmitis
 Tindakan yang dilakukan : eviserasio bulbi (Pengangkatan isi bola mata dengan
meninggalkan bagian dinding bola mata, sclera, otot-otot ekstra okuli dan saraf optik

8. Bedakan ekserenterasi orbita, eviserasio bulbi, dan enukleasio bulbi? Indikasi masing-masing
tindakan!
Ekserenterasi Orbita
 Definisi  Pengangkatan seluruh orbita, termasuk bola mata, jaringan lunak orbita,
serta kelopak mata & adnexa mata, yang tersisa tinggal tulang orbita
 Indikasi  Tumor ekstraokuler yang menyebar ke jaringan sekitar
Eviserasio bulbi
 Definisi  Pengangkatan isi bola mata dengan meninggalkan bagian dinding bola
mata, sclera, otot-otot ekstra okuli dan saraf optik
 Indikasi  Endoftalmitis

Enukleasio bulbi
 Definisi  Pengangkatan keseluruhan isi bola mata, otot dipotong sampai nervus
optikus
 Indikasi  kasus trauma tembus, tumor intraokuler (prinsip tumor belum metastase
keluar bola mata), retinoblastoma

9. Apa yang dimaksud keratitis sawahika? Bagaimana proses terjadinya dan penanganannya,
serta edukasi apa yang diberikan?
Pengertian :
 Keratitis sawahika (keratitis numularis) merupakan salah satu bentuk keratitis yang
berjalan lambat dan yang sering terdapat unilateral pada petani sawah.
 Terdapat infiltrate bentuk cakram / coin berkelompok & tepinya berbatas tegas 
memberikan gambaran halo, pada lapisan stroma superficial , multiple 10-20 buah,
ukuran selalu sama. Tes fluoresensi (-)

Proses terjadi :
Trauma ringan pada mata  luka pada kornea  virus masuk melalui luka di epitel kornea 
replikasi virus pada sel epitel  penyebaran toksin pada stroma  timbul kekeruhan /
infiltrate berbentuk bulat seperti coin

Penanganan :
 Tidak ada pengobatan yang spesifik
 Obat-obatan hanya untuk mencegah penyakit sekunder
 Terapi local  salep antibiotic + kortikosteroid (dexamethason 3-4x/hari sampai 5-7
hari, pemberian dapat diulang 4-6 minggu untuk mencegah keluhan berulang)

Edukasi  jika petani terkena lumpur agar keratitisnya sembuh:


 Usahakan gunakan kacamata pelindung
 Bersihkan dengan air bersih apabila kena lumpur
 Bawa segera ke dokter mata
 Jika diberi obat sebisa mungkin digunakan agar pengobatan adekuat

10. Bagaimana membedakan infiltrate dan keratik presipitat?


 Keratik Presipitat: kumpulan sel-sel radang yang menempel pada endotel kornea
biasanya di bagian bawah
 Infiltrate: penumpukan sel-sel radang bisa berada pada sub epitel, epitel dari stroma.
Bisa pula di satu daerah kornea dan bisa merata di seluruh kornea, di perifer maupun
di sentral.

11. Jelaskan lapisan histologi kornea!


1) Epitel : 3 – 5 lapis, jika terjadi infeksi  bisa sembuh
2) Membrana Bowman : tidak ada sel  luka  sikatriks
3) Stroma  jaringan pendukung, paling tebal
4) Membrana Descement  lapisan terkuat, tidak mudah robek
5) Endotel  ada pompa Na K, memberi makan lensa

12. Bagaimana proses terjadinya infiltrate dan keratik presipitat?


 Keratik presipitat : dilatasi pembuluh darah kecil  injeksi perikorneal 
permeabilitas pembuluh darah meningkat  eksudasi, iris edema, pucat, reflek pupil
menurun sampai dengan hilang, pupil miosis  migrasi sel-sel radang dan fibrin ke
COA, COA keruh dan flare (+). Sel radang kemudian akan menumpuk di COA & diikuti
oleh migrasi eritrosit ke COA  sel-sel radang melekat pada endotel kornea (keratik
presipitat)

 Infiltrat : Kornea adalah struktur yang avaskuler oleh sebab itu pertahanan pada
waktu peradangan, tidak dapat segera ditangani seperti pada jaringan lainnya yang
banyak mengandung vaskularisasi. Sel-sel di stroma kornea pertama-tama akan
bekerja sebagai makrofag, baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah
yang ada di limbus dan tampak sebagai injeksi pada kornea. Sesudah itu terjadilah
infiltrasi dari sel-sel lekosit, sel-sel polimorfonuklear, sel plasma yang mengakibatkan
timbulnya infiltrat, yang tampak sebagai bercak kelabu, keruh dan permukaan kornea
menjadi tidak licin.

13. Apa pengertian sikatrik? Ada berapa macam sikatrik? Bagaimana cara membedakan masing-
masing sikatrik pada saat pemeriksaan?
 Pengertian :
Sikatrik adalah terbentuknya jaringan parut pada kornea oleh berbagai sebab seperti
adanya luka pada kornea. Sikatrik berwarna putih, batas tegas, tanda radang (-).
Makin dalam luka pada kornea  sikatrik makin tebal.
 Macam-macam sikatrik :
1) Nebula : tipis (pemeriksaan di R. gelap + senter)  pada membrana bowman
2) Makula : sedang (pemeriksaan di R. biasa + senter)  pada stroma
3) Leukoma : tebal (pemeriksaan biasa sudah terlihat / tanpa senter)  pada endotel

Anda mungkin juga menyukai