Profil Indikator-1
Profil Indikator-1
Profil Indikator-1
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat racikan (WTOR) pasien rawat jalan
Area Manajerial
Kategori Indikator Ketepatan Waktu Pelayanan
Sasaran Strategis Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan resep obat racikan
Definisi Waktu tunggu pelayanan resep obat racikan adalah rata-rata waktu
operasional yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek
sampai dengan menerima/mendapatkan obat racik dari petugas farmasi
di apotik rawat jalan.
Obat racik: puyer racik, kapsul racik, zalf racik, larutan/solution racik
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu (dalam menit) sejak pasien
menyerahkan resep di loket apotek sampai dengan menerima obat racik
(A)
Denominator Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh resep obat racik (B)
Inklusi Semua resep obat racik di apotik rawat jalan
Eksklusi Obat kemoterapi ; resep pasien rawat inap
Formula A/B
Sumber Data Instalasi Farmasi Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per
bulan
Standar ≤ 60 menit
Target ≤ 80 menit
PIC PIC data di Inst. Farmasi
Referensi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan; Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai;
2018
Pemberian aspirin dalam 24j setelah MRS pada pasien infark myocard akut
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian klinik
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien rawat inap
Tujuan Meningkatkan keselamatan pasien
Definisi Pasien infark myocard akut yang diresepkan aspirin dalam 24j
operasional setelah didiagnosis di RS
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Jumlah pasien infark myocard akut yang diresepkan aspirin dalam
24j setelah didiagnosis di RS (A)
Denominator Jumlah pasien infark myocard akut pada periode yang sama (B)
Inklusi Pasien infark myocard akut
Eksklusi Pasien infark myocard akut yang meninggal dalam waktu <24j MRS
Formula A/B x 100%
Sumber Data Instalasi Farmasi; sampling dilakukan bila jumlah lembar resep > 50
per bulan
Standar 0%
Target 0%
PIC PIC data di ruangan
Referensi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan; Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai;
2018
Pemberian antiplatelet <48j pada pasien non-hemoragik stroke
Area Klinis
Kategori Indikator Capaian Indikator Medik
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan stroke rumah sakit
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terwujudnya mutu pelayanan pasien stroke
Definisi Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien stroke iskemik adalah
operasional pemberian anti platelet yang diberikan segera di RS (< 48 jam )
setelah pasien didiagnosis stroke iskemik
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Seluruh pasien stroke iskemik yang diberi anti platelet < 48 jam
Denominator Seluruh pasien yang didiagnosis stroke iskemik
Inklusi Pasien non-hemoragik stroke
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien stroke iskemik yang diberi anti platelet < 48 jam
dibagi Jumlah pasien yang didiagnosis stroke iskemik) X 100 %
Sumber Data IGD dan rawat inap
Standar >70%
Target >70%
PIC PIC data di Instalasi Gawat Darurat / Inst. Rawat Inap
Referensi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan; Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai;
2018
Kepuasan Pelanggan
Area Manajerial
Kategori Indikator Kepuasan Pelanggan
Sasaran Strategis Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
operasional terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada
kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan
metode dan ketentuan sebagimana diatur dalam Peraturan Menpan
dan Reformasi Birokrasi RI No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
penyusunan survei kepuasan masyarakat unit penyelenggara
pelayanan publik
Kuesioner terdiri dari unsur-unsur dengan jawaban berupa pilihan
berganda dengan nilai kualitatif bertingkat.
Unsur-unsur yang dinilai dapat berupa:
1)Persyaratan, 2) Sistem, mekanisme, dan prosedur, 3) Waktu
penyelesaian pelayanan, 4) Biaya/tarif, 5) Produk spesifikasi jenis
pelayanan, 6) KOmpetensi pemberi pelayanan, 7) Perilaku
pelaksana, 8) Penanganan pengaduan, saran, masukan, 9) sarana
dan prasarana.
Nilai setiap unsur :
Tidak baik = 1
Kurang baik = 2
Baik = 3
Sangat baik = 4
Nilai rata-rata unsur dikonversikan menjadi:
Nilai Nilai interval NIlai Mutu KInerja unit
persepsi interval pelayanan pelayanan
konversi
1 1,00 – 2,5996 25,00 – D Tidak baik
64,99
2 2,6 – 3,064 65,00 – C Kurang
76,60 baik
3 3,0644 – 76,61 – B Baik
3,532 88,30
4 3,5324 – 4,00 88,31 – A Sangat baik
100,0
Frek.Pengumpula Triwulan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Total nilai persepsi unsur x 25
Denominator Jumlah unsur yang dinilai
Inklusi Pasien rawat inap yang telah dirawat inap 2 x 24 jam
Pasien rawat jalan yang telah berkunjung lebih dari 1 kali
Eksklusi Pasien dengan gangguan jiwa, tidak sadar dan pasien anak yang
belum mengerti survey
Formula (Total nilai persepsi unsur yang disurvei dibagi jumlah unsur yang
dinilai) x 25
Sumber Data Hasil survey kepuasan pelanggan di Rawat Inap & Rawat Jalan
Standar ≥ 85
Target ≥ 85
PIC Kepala Bagian Pelayanan Pelanggan
Referensi Peraturan Menpan dan reformasi birokrasi RI No 14 Tahun 2017
tentang Pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat unit
penyelenggara pelayanan publik.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan; Kamus Indikator Kinerja Rumah Sakit dan Balai;
2018
Kepuasan pelanggan
Area Manajerial
Kategori Indikator Kepuasan Pelanggan
Sasaran Strategis Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan
Definisi Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan
operasional terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang
diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk
mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada
kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan
metode dan ketentuan sebagimana diatur dalam Peraturan Menpan
dan Reformasi Birokrasi RI No 14 Tahun 2017 tentang Pedoman
penyusunan survei kepuasan masyarakat unit penyelenggara
pelayanan publik
KUesioner terdiri dari unsur-unsur dengan jawaban berupa pilihan
berganda dengan nilai kualitatif bertingkat.
Unsur-unsur yang tersebut dapat berupa:
1)Persyaratan, 2) Sistem, mekanisme, dan prosedur, 3) Waktu
penyelesaian pelayanan, 4) Biaya/tarif, 5) Produk spesifikasi jenis
pelayanan, 6) KOmpetensi pemberi pelayanan, 7) Perilaku
pelaksana, 8) Penanganan pengaduan, saran, masukan, 9) sarana
dan prasarana.
Nilai setiap unsur :
Tidak baik = 1
Kurang baik = 2
Baik = 3
Sangat baik = 4
Nilai rata-rata unsur dikonversikan menjadi:
Nilai Nilai interval NIlai Mutu KInerja unit
persepsi interval pelayanan pelayanan
konversi
1 1,00 – 2,5996 25,00 – D Tidak baik
64,99
2 2,6 – 3,064 65,00 – C Kurang
76,60 baik
3 3,0644 – 76,61 – B Baik
3,532 88,30
4 3,5324 – 4,00 88,31 – A Sangat baik
100,0
Frek.Pengumpula Triwulan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Total nilai persepsi unsur x 25
Denominator Jumlah unsur yang dinilai
Inklusi Pasien rawat inap yang telah dirawat inap 2 x 24 jam
Pasien rawat jalan yang telah berkunjung lebih dari 1 kali
Eksklusi Pasien dengan gangguan jiwa, tidak sadar dan pasien anak yang
belum mengerti survey
Formula (Total nilai persepsi unsur yang disurvei dibagi jumlah unsur yang
dinilai) x 25
Sumber Data Hasil survey kepuasan pelanggan di Rawat Inap & Rawat Jalan
Standar ≥ 90
Target ≥ 90
PIC PIC data di tiap unit/instalasi
Referensi Peraturan Menpan dan reformasi birokrasi RI No 14 Tahun 2017
tentang Pedoman penyusunan survei kepuasan masyarakat unit
penyelenggara pelayanan publik.
Angka decubitus
Area Klinis
Kategori Indikator Tindakan pengendalian Infeksi RS
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif
Definisi Kejadian dekubitus adalah terjadinya pasien yang mengalami dekubitus
operasional selama dalam perawatan di rawat inap RS.
Dekubitus adalah luka pada jaringan kulit yang disebabkan oleh
tekanan yang berlangsung lama dan terus menerus (Doh, 1993 dalam
Martin, 1997)
Kriteria :
A. Pasien paling tidak mempunyai 2 gejala dan tanda berikut, yang
tidak diketahui penyebab lainnya : kemerahan sakit atau
pembengkakan ditepian luka dekubitus
B. Minimal ditemukan 1 dari bukti berikut :
a. Hasil kultur positif dari cairan atau jaringan yang diambil secara
benar
b. Hasil kultur darah positif
C. Dokter yang merawat menyatakan adanya dekubitus dan diberi
pengobatan antimikroba.
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Numerator Jumlah kejadian decubitus
Denominator Jumlah hari tirah baring
Inklusi Pasien rawat inap tirah baring
Eksklusi Pasien yang masuk rawat inap RS sudah mengalami dekubitus
Formula (Jumlah kejadian dekubitus dibagi Jumlah hari tirah baring) x 1000
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤ 1,5 ‰
Target hasil ≤ 1,5 ‰
PIC PIC data di Instalasi Rawat Inap
Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011
2. Buku pedoman PPI th 2011
3. Buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011
4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention
Kejadian infeksi daerah operasi
Area Klinis
Kategori Indikator Tindakan pengendalian Infeksi RS
Sasaran Strategis Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Menurunkan insiden infeksi daerah operasi (IDO)
Definisi Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah insisi
operasional daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun
dengan implan pasca bedah.
Kriteria :
A. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang
diatas fascia,
B. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan
yang diambil secara aseptic,
C. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat tanda peradangan
kecuali hasil biakan negatif (paling sedikit terdapat satu
dari tanda – tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal,
kemerahan dan hangat lokal) dan D. Dokter yang menangani
menyatakan terjadi infeksi
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Numerator Jumlah kasus Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Denominator Jumlah kasus operasi
Inklusi Kasus operasi
Eksklusi prosedur sirkumsisi; stitch abscess
Formula (Jumlah kasus IDO dibagi Jumlah kasus operasi) x 100 %
Bobot Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤2%
Target Hasil ≤ 2 %
PIC Ka. Instalasi Bedah sentral dan ketua komite/ panitia/tim PPI
Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011
2. Buku pedoman PPI th 2011
3. Buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011
4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention
Persentase temuan ketidaktersediaan media dan reagensia yang ditindaklanjuti (PT, APTT, AGD, elektrolit
darah)
Area Manajerial
Kategori Indikator Temuan yang ditindaklanjuti
Sasaran Strategis Tersedianya media dan reagensia sesuai kebutuhan
Dimensi Mutu Efektivitas dan mutu pelayanan
Tujuan Tergambarnya kesiapan BBLK dalam menyediakan pelayanan
laboratorium
Definisi Ketidaktersediaan media dan reagensia yang ditindaklanjuti adalah
operasional jumlah jenis media dan reagensia di instalasi laboratorium yang kosong
dalam satu bulan, yang dipenuhi sehingga tidak terjadi kekosongan.
Frek.Pengumpula Bulanan
n Data
Periode analisis Triwulan
Numerator Jumlah jenis media dan reagensia yang kosong dalam 1 bulan yang
ditindaklanjuti
Denominator Jumlah jenis media dan reagensia yang kosong dalam bulan tersebut
Inklusi -
Eksklusi -
Formula Jumlah jenis media dan reagensia yang kosong dalam 1 bulan yang
ditindaklanjuti dibagi jumlah jenis media dan reagensia yang kosong
dalam bulan tersebut
Sumber Data Laporan permintaan media dan reagensia
Standar > 80%
Target >80%
PIC PIC unit laboratorium
Angka Staf di NICU/ICU/HD/IGD yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun
Area Manajerial
Kategori Indikator Sumber daya manusia
Perspektif Learning and growth
Sasaran Strategis Terwujudnya peningkatan kompetensi dan kapabilitas staf
Dimensi Mutu Pengembangan SDM, keselamatan pasien
Tujuan Tersedianya staf rumah sakit yang kompeten, kapabel dan berkinerja
tinggi
Definisi Staf di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam / orang per tahun
operasional adalah staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis seperti
NICU/ICU/HD/IGD sesuai kebutuhan RS yang telah mendapat
pelatihan khusus sesuai gap kompetensi dan kebutuhan unit kerjanya
sebanyak minimal 20 jam/ staf/tahun
Frek.Pengumpula Tahunan
n Data
Numerator Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per
tahun
Denominator Jumlah Staf nakes di area kritis
Inklusi Staf tenaga kesehatan yang bertugas di area kritis RS
Eksklusi --
Formula (Staf nakes di area kritis yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per
tahun dibagi Jumlah nakes di area kritis RS) x 100%
Sumber Data a) Data kepegawaian unit kerja area kritis
b) Daftar/agenda diklat tahunan
c) Data staf yang ikut pelatihan
d) Laporan evaluasi kinerja staf
Standar 100%
Target 2018 --> 60 %
2019 --> 70 %
2020 --> 80 %
2021 --> 90 %
2022 --> 100 %
PIC Ka Bid Diklat
Perbandingan jumlah pasien dan Tenaga paramedik NICU
Area Manajerial
Kategori Indikator Sumber daya manusia
Sasaran Strategis Ketersediaan SDM yang mencukupi
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kuantitas SDM perawatan perinalogi di RS
Definisi Pasien perinatologi adalah pasien yang dirawat di ruang perinatologi
operasional Perawat perinatologi adalah perawat yang ditugaskan untuk merawat
pasien di ruang perinatologi
Perbandingan perawat : pasien adalah :
Ruang observasi 1:4
Ruang neonatologi khusus 1:4
Ruang NICU 1:1-2
Frek.Pengumpula Tiap bulan
n Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Ruang observasi: rata-rata jumlah perawat per shift dalam 1 bulan
Ruang neonatologi khusus: rata-rata jumlah perawat per shift dalam
1 bulan
Ruang NICU: rata-rata jumlah perawat per shift dalam 1 bulan
Denominator Ruang observasi: rata-rata jumlah pasien per shift dalam 1 bulan
Ruang neonatologi khusus: rata-rata jumlah pasien per hshift dalam
1 bulan
Ruang NICU: dibagi rata-rata jumlah pasien per shift dalam 1 bulan
Inklusi -
Eksklusi -
Formula Ruang observasi: rata-rata jumlah perawat per shift dalam 1 bulan
dibagi rata-rata jumlah pasien per shift dalam 1 bulan
Ruang neonatologi khusus: rata-rata jumlah perawat per shift dalam
1 bulan dibagi rata-rata jumlah pasien per hshift dalam 1 bulan
Ruang NICU: rata-rata jumlah perawat per shift dalam 1 bulan dibagi
rata-rata jumlah pasien per shift dalam 1 bulan
Sumber Data NICU
Standar Ruang observasi: ≥ 0.25
Ruang neonatologi khusus: ≥ 0.25
Ruang NICU: ≥ 0.5
Target Ruang observasi: ≥ 0.25
Ruang neonatologi khusus: ≥ 0.25
Ruang NICU: ≥ 0.5
PIC PIC unit NICU
Perbandingan Jumlah pasien dan luas ruangan NICU
Area Manajerial
Kategori Indikator Sumber daya manusia
Sasaran Strategis Prasarana RS yang memadai untuk pelayanan
Dimensi Mutu Efektivitas, efisiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kualitas prasarana RS
Definisi Ruang perawatan perinatologi terdiri dari ruang observasi (level 1),
operasional ruang neonatologi khusus (level 2), dan ruang NICU (level 3).
Luas ruangan yang dibutuhkan:
Ruang observasi:
minimal 6m2 untuk keseluruhan pasien
Ruang neonatologi khusus :
minimal 4m2/pasien
Ruang NICU:
minimal 6m2/pasien
Frek.Pengumpula Tiap 6 bulan
n Data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Ruang observasi: luas ruang observasi
Ruang neonatologi khusus:
luas ruang neonatologi khusus dibagi (rata-rata jumlah pasien
neonatologi khusus per hari selama 1 bulan)
Ruang NICU: luas ruang NICU dibagi (rata-rata jumlah pasien NICU
per hari selama 1 bulan)
Denominator Ruang observasi: Luas ruang observasi (m2)
Ruang neonatologi khusus: rata-rata jumlah pasien neonatologi
khusus per hari selama 1 bulan
Ruang NICU: rata-rata jumlah pasien NICU per hari selama 1 bulan
Inklusi Pasien neonates
Ruang perawatan pasien
Eksklusi -
Formula Ruang observasi: 1
Ruang neonatologi khusus:
luas ruang neonatologi khusus dibagi rata-rata jumlah pasien
neonatologi khusus per hari selama 1 bulan
Ruang NICU: luas ruang NICU dibagi rata-rata jumlah pasien NICU
per hari selama 1 bulan
Sumber Data NICU
Standar Ruang observasi: ≥ 6 m2
Ruang neonatologi khusus: ≥ 4 m2
Ruang NICU: ≥ 6 m2
Target Ruang observasi: ≥ 6 m2
Ruang neonatologi khusus: ≥ 4 m2
Ruang NICU: ≥ 6 m2
PIC PIC unit NICU
Ketersediaan obat-obatan dan BHP life-saving di NICU
Area Manajerial
Kategori Indikator Sumber daya manusia
Sasaran Strategis Perbaikan sarana RS
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kualitas sarana yang tersedia di RS
Definisi BHP yang bersifat life-saving di NICU, yaitu kateter umbilical, ETT,
operasional surfactant
Frek.Pengumpula Tiap bulan
n Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator JUmlah pasien yang membutuhkan kateter umbilical setiap bulan
dan memperoleh kateter umbilical
JUmlah pasien yang membutuhkan ETT setiap bulan dan
memperoleh ETT
JUmlah pasien yang membutuhkan Surfactan setiap bulan dan
memperoleh surfactant
Denominator JUmlah pasien yang membutuhkan kateter umbilical setiap bulan
JUmlah pasien yang membutuhkan ETT setiap bulan
JUmlah pasien yang membutuhkan Surfactan setiap bulan
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien yang membutuhkan kateter umbilical setiap bulan
dan memperoleh kateter umbilical / Jumlah pasien yang
membutuhkan kateter umbilical setiap bulan) x 100%
(Jumlah pasien yang membutuhkan ETT setiap bulan dan
memperoleh ETT/ Jumlah pasien yang membutuhkan ETT setiap
bulan) x 100%
(Jumlah pasien yang membutuhkan Surfactan setiap bulan dan
memperoleh Surfactan/ Jumlah pasien yang membutuhkan
surfactant setiap bulan) x 100%
Sumber Data NICU
Standar ETT: 100%
Kateter umbilical: ≥ 60%
Surfactan: ≥ 20%
Target ETT: 100%
Kateter umbilical: ≥ 60%
Surfactan: ≥ 20%
PIC PIC unit NICU
SASARAN INTERNASIONAL KESELAMATAN PASIEN
Angka kesalahan identifikasi pasien
Area Keselamatan pasien
Kategori Indikator Keselamatan pasien
Sasaran Strategis Keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarkannya kepedulian dan ketelitian unit pelayanan dalam
mengidentifikasi pasien sehingga menghindari terjadinya kesalahan
proses pelayanan
Definisi Kesalahan identifikasi pasien adalah kesalahan pemberian perlakuan
operasional medis terhadap pasien akibat kesalahan identifikasi yang dapat
menimbulkan suatu KNC, KTD maupun KS termasuk diantaranya
adalah identitas bayi tertukar
Frek.Pengumpula 1 bulan
n Data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kesalahan identifikasi pasien
Denominator 1
Inklusi -
Eksklusi -
Formula Jumlah kesalahan identifikasi pasien/1
Sumber Data Survei
Standar 0
Target 0
PIC PIC di tiap unit pelayanan
Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. buku pedoman PPI th 2011 3. buku
pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center for Healthcare
related infections surveilance and prevention
Angka ISK
Area Klinis
Kategori Tindakan pengendalian Infeksi RS
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Strategis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Menurunkan kejadian infeksi saluran kencing (ISK)
Definisi Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah Infeksi yang terjadi sebagai akibat
operasional dari pemasangan kateter > 48 jam
Kriteria : A. Gejala dan Tanda : Umum : demam, urgensi, frekuensi,
disuria, nyeri suprapubik Usia < 1 tahun : demam, hipotermi, apneu,
bradikardi, letargia, muntah-muntah B. Nitrit dan/atau leukosit esterase
positip dengan carik celup (dipstick) C. Pyuria > 10 leukosit/LPB
sedimen urin atau >10 leukosit/mL atau > 3 leukosit/LPB dari urine
tanpa dilakukan sentrifus D. Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil
pemeriksaan urine kultur E. Diagnosis dokter yang merawat
menyatakan adanya ISK F. Terapi dokter sesuai ISK
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. buku pedoman PPI th 2011 3. buku
pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center for Healthcare
related infections surveilance and prevention
Area
Kategori
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis
Strategis mutu dan keselamatan pasien Judul KPI Hospital Acquired Pneumonia
(HAP)
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan Menurunkan kejadian infeksi saluran napas (ISN)
Definisi Hospital Acquired Pneumonia (HAP) adalah infeksi akut pada parenkim
operasional paru setelah pasien dirawat di rumah sakit > 48 jam tanpa dilakukan
intubasi dan sebelumnya tidak menderita infeksi saluran napas bawah
Kriteria : Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis : Demam
(≥38⁰C) tanpa ditemui penyebab lainnya. Leukopenia (<4.000
WBC/mm3) atau Leukositosis (≥12.000 SDP/mm3). Untuk penderita
berumur ≥ 70 tahun, adanya perubahan status mental yang tidak
ditemui penyebab lainnya dan Minimal disertai 2 dari tanda berikut: -
Timbulnya onset baru sputum purulen atau perubahan sifat sputum. -
Munculnya tanda atau terjadinya batuk yang memburuk atau dyspnea
(sesak napas) atau tachypnea (napas frekuen). - Rhonci basah atau
suara napas bronchial. - Memburuknya pertukaran gas, misalnya
desaturasi O2 (PaO2/FiO2 ≤240), peningkatan kebutuhan oksigen, atau
perlunya peningkatan ventilator.
Dasar diagnosis : Adanya bukti secara radiologis adalah jika ditemukan
> 2 foto serial : - Infiltrat baru atau progresif yang menetap - Konsolidasi
- Kavitasi - Pneumatoceles pada bayi berumur < 1 tahun
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pasien yang terinfeksi Pneumonia
Denominator Jumlah hari rawat
Inklusi Pasien rawat inap > 48 jam
Eksklusi Pasien rawat inap < 48 jam
Formula (Jumlah pasien yang terinfeksi pneumonia dibagi Jumlah hari rawat) x
1000
Sumber Data Rekam Medik
Standar < 1‰
Target Hasil < 1‰ skor = 100 1‰ ≤ Hasil ≤ 1,3‰ skor = 75 1,3‰ <
Hasil ≤ 1,6‰ skor = 50 1,6‰ < Hasil ≤ 1,9‰ skor = 25 Hasil >
1,9‰ skor = 0
Area Klinis
Kategori Pengendalian infeksi
Indikator
Sasaran Kepatuhan terhadap standard
Strategis
Dimensi Mutu Mutu pelayanan, keamanan pasien, petugas dan pengunjung
Tujuan Tersedianya APD di setiap instalasi RS
Definisi Alat terstandar yang berguna untuk melindungi tubuh, tenaga
operasional kesehatan, pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di RS
seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala, sepatu boots dan
gaun
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan
Data
Periode 1 bulan
analisis
Numerator Jumlah instalasi yang menyediakan APD
Denominator Jumlah instalasi di rumah sakit
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah instalasi yang menyediakan APD dibagi Jumlah instalasi di
rumah sakit) x 100%
Sumber Data Survey PPI
Standar ≥75%
PIC Tim PPI
Referensi SK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
RUMAH SAKIT
Area Klinis
Kategori Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
Strategis berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efektivitas dan keselamatan pasien
Definisi Tidak adanya kejadian pasien jatuh adalah tidak terjadinya pasien jatuh
operasional selama pasien mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit, baik
akibat jatuh dari tempat tidur, dikamar mandi dsb.
Ketika pasien baru pertama kali masuk perawatan maka dalam 24 jam
harus dilakukan asesmen awal keperawatan dimana dalam asesmen
tsb dapat diketahui kemungkinan pasien berisiko jatuh dengan skoring
tertentu menggunakan instrumen penilaian risiko jatuh.
Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa,
skala Humpty Dumpty untuk pasien anak - anak, dan skala jatuh untuk
pasien geriatri. Tujuannya untuk dilakukan intervensi dan monitoring
yang intensif terhadap pasien beresiko jatuh dan harus dilakukan re-
asesmen jatuh dengan waktu sesuai derajat skornya.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pasien jatuh
Denominator Jumlah pasien rawat inap
Inklusi Semua pasien rawat inap
Eksklusi --
Formula (Jumlah kejadian pasien jatuh dibagi jumlah pasien rawat inap) x 100%
Area Klinis
Kategori Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
Strategis berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat baik
operasional akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang berakibat
kecacatan atau kematian
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian dibagi Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut) x 100%
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
PIC Kepala instalasi rawat inap
Area Klinis
Kategori Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Indikator
Sasaran Keselamatan pasien
Strategis
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
Definisi Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat baik
operasional akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb, yang berakibat
kecacatan atau kematian
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian
Denominator Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien
yang jatuh dan berakibat kecacatan atau kematian dibagi Jumlah
pasien dirawat dalam bulan tersebut) x 100%
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Standar 100 %
PIC Kepala instalasi rawat inap
INDIKATOR NASIONAL
-
Eksklusi
Formula N/D x 100%
Sumber data Sensus harian
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 bulan
Cara Concurrent
Pengumpulan
Data
Sampel Menggunakan sampling dengan besaran sampel disesuaikan
dengan kaidah – kaidah statistik.
Rencana Analisis Menggunakan diagram Garis atau diagram batang:
Data - diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari
waktu ke waktu
Jenis Indikator
Struktur Proses √ Outcome √
Numerator Jumlah operasi pasien yang bergeser hari dari jadwal yang
(pembilang) ditetapkan pada bulan tersebut.
100%
Kriteria: - Inklusi Semua pasien yang dijadwalkan operasi elektif pada bulan
berjalan
RS Paru:
Rencana Analisis Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu
Data ke waktu.
Instrumen Formulir harian data operasi elektif yang mengalami
Pengambilan penundaan pada bulan berjalan.
Data
Formulir waktu tunggu operasi elektif
Penanggung Kepala Instalasi Bedah Sentral
Jawab
4. Efektifitas
6. Aksesibilitas V
8. Keselamatan
12. Kesinambungan
Standar ≥ 80%
-Eksklusi
Formula
N/D X 100 %
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis 3 Bulanan
Cara Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sampel Seluruh Pasien Rawat Inap
Numerator/Denumerator X 100%
Sumber data Catatan data Instalasi Laboratorium ; Rekam Medik
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data
Periode analisis Tiga bulanan
Cara Sensus harian
Pengumpulan
Data
Sampel Total populasi
Rencana Analisis Control Chart
Data
Instrumen Formulir sensus harian
Pengambilan
Data
Penanggung Direktur/bidang pelayanan
Jawab Kepala Instalasi Laboratorium
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome
Proses & Outcome
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome
Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome
Penanggung
Jawab
- Eksklusi
Formula Hasil Penilaian IKM
________________________ X 100%
Skala Maksimal Penilaian IKM
Sumber data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Hasil Survei
Frekuensi Sesuai Kebijakan RS
pengumpulan data 3 BulanSetiap 6 bulan
Periode analisis Per semester (6 bulan) sekali
Numerator Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
(pembilang)
Denominator Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
(penyebut)
Target > 75%
Pencapaian
Kriteria: - Inklusi Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
- Eksklusi
Formula Jumlah KKM, KKK dan KKH yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti
Sumber data Jumlah seluruh KKM, KKK dan KKH
Frekuensi > 75%
pengumpulan
data
Periode analisis Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Cara Hasil kompilasi komplain yang diterima berupa lisan, tertulis, dan
Pengumpulan media massa
Data
Sampel Total komplain yang masuk berdasarkan penetapan grading
Rencana Analisis 1. PDSA
Data
Instrumen 1. Kotak Saran
Pengambilan 2. Survei kepuasan pelanggan
Data 3. Form pengaduan/keluhan
Laporan komplain
Penanggung Direktur Umum/Ketua Pelayanan Pelanggan/Humas
Jawab
Area Manajerial
Kategori Keselamatan pasien
Indikator
Sasaran Mencegah pasien jatuh dari tempat tidur
Strategis
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur
Definisi Pengaman adalah peralatan yangdipasang pada tempat tidur pasien
operasional agar tidak jatuh dari tempat tidur
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap yang mempunyai pengamanan
Denominator Jumlah seluruh tempat tidur di ruang arawat inap yang ada di RS
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah tempat tidur di ruang rawat inap yang mempunyai pengamanan
dibagi Jumlah seluruh tempat tidur di ruang arawat inap yang ada di
RS) x 100%
Sumber Data Catatan Instalasi Rawat Inap
Standar 100%
PIC PIC data Instalasi Rawat Inap
Area Manajerial
Kategori Keselamatan pasien
Indikator
Sasaran Mencegah pasien jatuh di kamar mandi
Strategis
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tidak terjadinya pasien jatuh dari tempat tidur
Definisi Pengaman adalah pegangan tangan yang di pasang di kamar mandi
operasional untuk membantu pasien agar tidak jatuh di dalam kamar mandi
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempunyai pengaman
Denominator Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang rawat inap yang ada di
RS
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah kamar mandi di ruang rawat inap yang mempunyai pengaman
dibagi Jumlah seluruh kamar mandi yang ada di ruang rawat inap yang
ada di RS) x 100%
Sumber Data Catatan Instalasi Rawat Inap
Standar 100%
PIC PIC data Instalasi Rawat Inap
Area Manajerial
Kategori Upaya mutu
Indikator
Sasaran Menjamin penanganan pasien TB rawat inap dengan strategi DOTS
Strategis
Dimensi Mutu Kesinambungan layanan, keselamatan
Tujuan Ketertiban pencatatan dan pelaporan TBC dalam mendukung
epidemiologi TBC
Definisi Sistim pencatatan dan pelaporan TBC di RS
operasional
Frekuensi Tiap tiga bulan
Pengumpulan
Data
Periode Tiap tiga bulan
analisis
Numerator Jumlah pasien TBC yang dicatat dan dilaporkan lengkap dan tepat
waktu
Denominator Jumlah seluruh pasien TBC
Inklusi Penderita Tuberculosis
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien TBC yang dicatat dan dilaporkan lengkap dan tepat
waktu dibagi jumlah seluruh pasien TBC) x 100%
Sumber Data Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar 100%
PIC PIC data di tiap Instalasi rawat inap
Area Klinis
Kategori Upaya mutu
Indikator
Sasaran Menjamin penanganan pasien TB rawat inap dengan strategi DOTS
Strategis
Dimensi Mutu Akses, efisiensi
Tujuan Terselenggaranya pelayanan rawat Inap bagi pasein tuberkulosis
dengan strategi DOTS
Definisi Pelayanan rawat inap tuberkulosis dengan strategi DOTS adalah
operasional pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis
nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan pasien
tuberculosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis tuberculosis,
pengobatan harus menggunakan paduan obat anti tuberculosis yang
sesuai dengan standar penanggulanagn tuberculosis nasional, dan
semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort
sesuai dengan penanggulangan nasional
Frekuensi Tiap tiga bulan
Pengumpulan
Data
Periode Tiap tiga bulan
analisis
Numerator Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di rumah
sakit dalam waktu tiga bulan
Inklusi Penderita Tuberculosis
Eksklusi -
Formula (Jumlah semua pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan
strategi DOTS dibagi Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis
yang ditangani di rumah sakit dalam waktu tiga bulan) x 100%
Sumber Data Register rawat inap, register TB 03 UPK
Standar 100%
PIC PIC data di tiap Instalasi rawat inap
UNIT UGD
Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat (KPPGD)
Area Klinis
Kategori Capaian indikator medik
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kegawat daruratan
Strategis berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu
menyelamatkan pasien gawat darurat
Definisi Kecepatan pelayanan dokter di gawat darurat adalah Kecepatan pasien
operasional dilayani sejak pasien datang sampai mendapat pelayanan dokter
(menit)
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Tiga bulan sekali
analisis
Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling (minimal n = 50)
Inklusi -
Eksklusi -
Formula Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua
pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter dibagi
Jumlah seluruh pasien yang di sampling
Sumber Data Survei
Standar ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang
PIC PIC data unit UGD
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam sejak datang
Denominator jumlah seluruh pasien yang ditangani di IGD
Inklusi Pasien yang meninggal di IGD ≤ 8 Jam
Eksklusi Pasien DOA (Death On Arrival)
Formula (Jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam dibagi Jumlah seluruh
pasien di IGD) x 100%
Sumber Data Rekam Medik
Standar ≤ 2.5 %
Target Hasil ≤ 2,5% skor = 100 2,5% < Hasil ≤ 3% skor = 75 3% < Hasil
≤ 3,5% skor = 50 3,5% < Hasil ≤ 4% skor = 25 Hasil > 4% skor
=0
PIC PIC unit UGD
Referensi Kepmenkes RS nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
UNIT ICU
Pemberi Pelayanan unit intensif
Area
Kategori
Indikator
Sasaran
Strategis
Dimensi Mutu Kompetensi teknis
Tujuan Tersedianya pelayanan intensif tenaga yang kompeten
Definisi Pemberi pelayanan intensif adalah dokter Sp.An dan dokter
operasional spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani, perawat D3 dengan
sertifikat perawat mahir ICU/setara
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan
kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir
ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif
Denominator Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani
perawatan intensif
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah tenaga dokter Sp.An dan spesialis yang sesuai dengan
kasus yang ditangani, perawat D3 dengan sertifikat perawat mahir
ICU/setara yang melayani pelayanan perawatan intensif dibagi
Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang melayani
perawatan intensif) x 100%
Sumber Data Kepegawaian
Standar 100%
Target -
Rata-rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama<72j
Area
Kategori
Indikator
Sasaran
Strategis
Dimensi Mutu Efektifitas
Tujuan Tergambarnya keberhasilan perawatan intensif
Definisi Pasien kembali keperawatan intensif dari ruang rawat inap dengan
operasional kasus yang sama dalam waktu < 72 jam
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam dalam 1 bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan.
Inklusi Pasien yang kembali ke ruang intensif dalam waktu <72j
Eksklusi Diagnosis berbeda dengan diagnosis pada perawatan sebelumnya
Formula (Jumlah pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang
sama < 72 jam dalam 1 bulan dibagi Jumlah seluruh pasien yang
dirawat di ruang intensif dalam 1 bulan) x 100%
Sumber Data Rekam medis
Standar < 3%
PIC Pic data di rawat intensif data rawat inap
UNIT HEMODIALISIS
Adekuasi Hemodialisis
Area Klinis
Kategori Sumberdaya manusia
Indikator
Sasaran Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia
Strategis
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Kesiapan rumah sakit dalam menyediakan pelayanan intensif
Definisi Pemberi pelayanan adalah supervisor, dokter spesialis, dokter umum
operasional dan perawat yang memiliki sertifikat kompetensi sesuai yang di
persyaratkan dan diakui oleh PERNEFRI
Frekuensi Tiga bulan sekali
Pengumpulan
Data
Periode Tiga bulan sekali
analisis
Numerator Jumlah tim yang tersedia
Denominator 1
Inklusi Semua staf medik/paramedik yang tergabung dalam instalasi
hemodialysis
Eksklusi -
Formula Jumlah tim yang tersedia dibagi 1
Sumber Data Unit pelayanan hemodialysis
Standar Sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit
Target -
PIC PIC Instalasi Hemodialisis
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode
analisis
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena pre-eklampsia/ eklampsia
Denominator Jumlah pasien persalinan dengan pre-eklampsia/ eklampsia
Inklusi pasien persalinan dengan pre-eklampsia/ eklampsia
Eksklusi --
Formula Jumlah kematian pasien persalinan karena pre-eklampsia/ eklampsia
dibagi total Jumlah pasien persalinan dengan pre- eklampsia/
eklampsia X 100 %
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena perdarahan
Denominator Jumlah pasien persalinan dengan perdarahan
Standar Perdarahan ≤ 1 %
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode
analisis
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena sepsis
Denominator Jumlah pasien persalinan dengan sepsis
Inklusi pasien persalinan dengan sepsis
Eksklusi --
Formula (Jumlah kematian pasien persalinan karena sepsis dibagi Jumlah
pasien persalinan dengan sepsis) X 100 %
INSTALASI FARMASI
Persentase dana yang dimaksud tersedia dengan keseluruhan dana yang
sesungguhnya yang dibutuhkan
Perbandingan antara jumlah item obat yang ada dalam perencanaan dengan
kenyataan pemakaian
Frekuensi pengadaan tiap item obat
Frekuensi kesalahan faktur
Frekuensi tertundanya pembayaran oleh rumah sakit terhadap waktu yang
disepakati
Kecocokan barnag dan kartu stok
Turn Over Gudang
Sistem Penataan Gudang
Persentase nilai obat ED dan Rusak
Persentase mati
Persentase stok obat akhir tahun
Rata-rata waktu melayani resep ( dispensing time )
Persentase obat generik yang dilayani
Persentase obat terlayani
Persentase obat yang dilabeli
Jumlah item obat perlembab resep
Persentase penulisan obat generik
Persentase penulisan resep antibiotik
Persentase penulisan resep analgetik
Persentase penulisan resep injeksi
Persentase penulisan resep vitamin
INSTALASI LABORATORIUM
Ketepatan waktu pemberian hasil pemeriksaan laboratorium (TAT) untuk pemeriksaan Hematologi rutin.
Area Manajerial
Kategori Ketepatan Waktu Pelayanan
Indikator
Sasaran Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Strategis
Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium.
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket
laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah diekspertise
Denominator Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin
Inklusi pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leu, Tr)
Eksklusi --
Formula Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar di loket
laboratorium sampai dengan keluarnya hasil yang sudah di ekspertise
dibagi Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pemeriksaan darah
rutin
Sumber Data
Standar
Target Instalasi Laboratorium Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50
pasien per bulan
Standar ≤ 2 Jam
Target
WTPL (jam) :
WTPL ≤ 2 --> skor = 100 2 < WTPL ≤ 3 --> skor = 75 3 <
WTPL ≤ 4 --> skor = 50 4 < WTPL ≤ 5 --> skor = 25 WTPL
> 5 --> skor = 0 PIC Ka. Inst. Laboratorium
PIC
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Periode
analisis
Numerator Jumlah kesalahan yang terjadi
Denominator Jumlah pasien laboratorium dalam periode yang sama
Inklusi - Petugas kompeten - Sistem informasi berfungsi dengan baik
Eksklusi -
Formula
Sumber Data
Standar 0%
Target
PIC
Waktu lapor tes kritis laboratorium
Area Klinis
Kategori Capaian Indikator Medik
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan laboratorium rumah
Strategis sakit berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah Waktu yang diperlukan
operasional untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah
keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis
patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Standar : harus diterima oleh dokter yang mengirim dalam waktu
kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik secara lisan maupun tulisan
Untuk lisan harus ada bukti TBaK (Tulis, Baca, Konfirmasi) yang
dituliskan di rekam medik
Yang dimaksud dengan kritis adalah adalah hasil pemeriksaan yang
termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan RS.
RED Category Condition adalah keadaan yang masuk dalam kondisi
kategori kritis atau yang memerlukan penatalaksanaan segera Waktu
tunggu yang memanjang dapat berakibat: − menurunkan kepercayaan
terhadap layanan laboratorium − Memperpanjang diagnosa dan terapi
penderita
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis
Inklusi Semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang sesuai dengan RED
Category Condition
Eksklusi Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium yang bukan
Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil pemeriksaan
laboratorium patologi klinik kritis yang sudah dapat dilihat oleh
DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti.
Formula (Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit
dibagi jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis) X 100 %
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah pemeriksaan laboratorium yang diulang
Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium
Inklusi Semua pemeriksaan laboratorium
Eksklusi
Formula Jumlah pemeriksaan laboratorium yang diulang dibagi Jumlah seluruh
pemeriksaan laboratorium
Sumber Data Laporan pengulangan pemeriksaan
Standar APL < 5
Target APL < 5 --> skor = 100 5 ≤ APL < 10 --> skor = 75 10 ≤ APL < 15
-->skor = 50 15 ≤ APL < 20 --> skor = 25 AKS ≥ 20 --> skor = 0
INSTALASI RADIOLOGI
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode
analisis
Numerator Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit
Formula (Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit dibagi
Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis) x 100
Sumber Data Catatan data Instalasi Radiologi, Rekam Medik
Standar 100%
Target Hasil = 100% skor = 100 90% ≤ Hasil < 100% skor = 75 80% ≤
Hasil < 90% skor = 75 70% ≤ Hasil < 80% skor = 75 Hasil < 70%
skor = 0
PIC PIC data di Instalasi radiologi
Referensi
UNIT GIZI
Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
Area Manajerial
Kategori Capaian indikator manajerial
Indikator
Sasaran Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan unit gizi berbasis mutu
Strategis dan kenyamanan pasien
Dimensi Mutu Efektifitas, akses, kenyamanan
Tujuan Tergambarnya efektifitas pelayanan instalasi gizi
Definisi Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan
operasional penyediaan makanan, pada pasien sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode 3 bulan
analisis
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat
waktu dalam satu bulan.
Denominator Jumlah seluruh pasien rawat inap yang disurvei
Inklusi -
Eksklusi -
Formula (Jumlah pasien rawat inap yang disurvei yang mendapat makanan tepat
waktu dalam satu bulan dibagi Jumlah seluruh pasien rawat inap yang
disurvei) x 100%
Sumber Data Survei
Standar >90%
PIC PIC data unit Gizi
Referensi SK MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL
RUMAH SAKIT
IPSRS
Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal (KKA)
Area Manajerial
Kategori Tingkat kehandalan sumber daya
Indikator
Sasaran Terwujudnya sarana, prasarana, fasilitas dan teknologi sesuai best
Strategis practice dalam lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
Dimensi Mutu Efisiensi, efektifitas dan keselamatan pasien
Tujuan Tersedianya peralatan yang siap pakai dan berkualitas
Definisi Ketepatan kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal adalah jumlah
operasional peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan
Frekuensi Triwulan
Pengumpulan
Data
Periode Tiap 6 bulan
analisis
Numerator Jumlah peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang ditetapkan
Denominator Jumlah peralatan yang akan dikalibrasi berdasarkan jadwal
Inklusi Semua peralatan medis
Eksklusi -
Formula (Jumlah peralatan yang sudah terkalibrasi sesuai jadwal yang
ditetapkan dibagi Jumlah peralatan yang akan dikalibrasi berdasarkan
jadwal) x 100%
Sumber Data Laporan Kalibrasi Alat di Instalasi Sarana Prasarana / di tiap
unit/instalasi
Standar KKA > 80 %
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah Rekam Medik Rawat Inap yang tidak lengkap dalam periode
waktu tertentu
Denominator Seluruh Rekam Medik Unit Rawat Inap pada periode waktu tertentu
Inklusi Identitas Pasien, waktu pelayanan yang di berikan ( tanggal dan jam ),
data klinik ( anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang, diagnosis, terapi dan tindakan yang dilengkapi dengan
Informed Consent dan Laporan ) tanda tangan Dokter, nama Dokter.
Ringkasan pulang,keperawatan , dan Kode ICD .
Eksklusi Kelangkapan Administrasi dan keuangan , Lembar Pemantauan dan
resep.
Formula (Jumlah Rekam Medik Rawat Inap yang tidak lengkap dalam periode
waktu tertentu dibagi Seluruh Rekam Medik Unit Rawat Inap pada
periode waktu tertentu) x 100%
Sumber Data Rekam medik
Standar 100%
PIC PIC data di unit rekam medik
Formula (Jumlah dokumen rekam medis yang diisi lengkap dan dikembalikan
dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang dibagi jumlah seluruh
sampel atau Jumlah pasien pulang) x 100%
Tersedianya layanan preventif dan laporan dari pasien dan keluarga (HPK3)
Area Manajerial
Kategori Preventif dan promotif
Indikator
Sasaran Meningkatkan upaya preventif dan promotif
Strategis
Dimensi Mutu Peningkatan mutu pelayanan
Tujuan Memberikan layanan preventif dan promotif
Definisi Tersedianya layanan preventif maupun promotif di RS
operasional
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Adanya layanan preventif atau promotif
Denominator 1
Inklusi Semua layanan preventif atau promotif
Eksklusi -
Formula Adanya layanan preventif atau promotif/1
Sumber Data Pelayanan medik
Standar ≥1
Target -
PIC PIC data di bagian manajemen
Visite bersama
Area Manajerial
Kategori Kepatuhan pada prosedur
Indikator
Sasaran Membudayakan visite bersama
Strategis
Dimensi Mutu Peningkatan mutu pelayanan
Tujuan Visite bersama akan memberiksa solusi secara holistik kepada pasien
Definisi Visite bersama adalah visite yang dilakukan secara bersama oleh
operasional dokter, perawat, staf farmasi dan staf gizi minimal sekali dalam
seminggu
Frekuensi Tiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulan
analisis
Numerator Jumlah visite bersama dalam 3 bulan
Denominator JUmlah minggu dalam triwulan tersebut
Inklusi Semua visite bersama
Eksklusi -
Formula (Jumlah visite bersama dalam 3 bulan dibagi JUmlah minggu dalam
triwulan tersebut) x 100%
Sumber Data Pelayanan medik
Standar ≥100%
Target -
PIC PIC data di bagian manajemen