Bahan PKL Pembangunan Showroom Mobil Bekas Balikpapan, Kalimantan
Bahan PKL Pembangunan Showroom Mobil Bekas Balikpapan, Kalimantan
Bahan PKL Pembangunan Showroom Mobil Bekas Balikpapan, Kalimantan
Disusun oleh :
EET MURIYANTO
157011064
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
BALIKPAPAN
2018
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Disusun oleh :
EET MURIYANTO
157011064
Tanggal ..............................
Menyetujui Mengesahkan
Dosen Pembimbing Ketua Prodi Teknik Sipil FTSP UNIBA
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
BAB I. PENDAHULUAN
II.1.LatarBelakangProyek ..................................................................................1
II.2.Ruang Lingkup Kerja Praktek ....................................................................2
II.3.TujuanKerjaPraktek ....................................................................................3
II.4.MaksudKerjaPraktek ....................................................................................4
II.5 GambaranUmumProyek .............................................................................5
II.6.TeknikPengumpulan Data .............................................................................6
II.7 LokasiProyek ..............................................................................................7
iv
II.5 Perencanan struktus atas...............................................................................24
II.6. Pelaksanaan Perancangan Kolom ...............................................................25
III.1.Umum .......................................................................................................35
5.1.Kesimpulan ............................................................................................43
5.2. Saran.....................................................................................................44.
LAMPIRAN......................................................................................................46
v
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum proyek diartikan suatu usaha atau suatu pekerjaan dapat juga
diartikan sebagai badan usaha atau suatu kawasan, dimana dalam bidang teknik
sipil merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu ide atau gagasan
menjadi suatu bangunan konstruksi fisik melalui suatu tahapan tertentu, di dalam
Kerja praktek adalah suatu upaya untuk merealisasikan mata kuliah yang
harus diikuti dan dilaksanakan oleh setiap mahasiswa jurusan teknik sipil sesuai
dengan kurikulum yang berlaku dan merupakan suatu syarat untuk dapat
Untuk memperoleh suatu ilmu yang baik, maka alternatif yang benar
adalah melakukan kerja praktek dilapangan dengan proyek yang masih sedang
berjalan. Melalui kerja praktek ini kami sebagai mahasiswa/i dapat mengetahui
apa yang menjadi tugas utama seorang Sarjana Teknik Sipil atau dapat memahami
masalah yang timbul dalam pekerjaan, baik secara teknis maupun non teknis serta
1
Adapun alternatif proyek kerja praktek yang diberikan adalah :
lain-lain
lain
Balikpapan ini terletak di Jl,Syariffudin Yoes. Gatot Subroto, Kel. Sei Sikambing
tahap strukturnya dikerjakan oleh jasa kontraktor dari PT. Beasco Jaya Mandiri.
2
I.2. Ruang Lingkup Kerja Praktek
Dalam pembahasan masalah ini, setelah lebih kurang dari 2 (dua) bulan
kami mengikuti kerja praktek, banyak hal-hal yang penting dapat diambil
kesimpulan atau sebagai bahan evaluasi dari teori yang di dapat sebagai
penunjang keterampilan.
dimaksud untuk memperoleh empiris yang nyata sehingga segala aspek teoritis
2. Mengenal semua hal yang terjadi dilapangan dan mencatat perbedaan yang
3
3. Melatih kepekaan mahasiswa akan berbagai persoalan praktis yang berkaitan
4
I.5 Gambaran Umum Proyek
merupakakan proyek dengan skala sedang yang memiliki jumlah lantai 3 lantai
Timur . Milik Pribadi Bapak Burhan merupakan salah satu dari sekian banyak
proyek yang dapat dikerjakan perusahaan ini mencakup semua bidang, sepeti
5
3. Metode Literatur atau Bacaan
4. Metode Dokumentasi
setiap item pekerjaan pada proyek tersebut sebagai bukti nyata pekerjaan
secara langsung.
6
BAB II
pekerjaan.
Portland atau semen hidraulik yang setara, agregat halus, agregat kasar, dan air
akan di pasang pada rangkai kolom, merangkai satu tulangan hanya memakan
waktu 45 menit setiap tulangan. jenis besi yang akan dipasang menggunakan Ø 22
7
II.2 Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja
serta hasil akhir dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
perencanaan dalam hal ini menggunakan Standar Nasional Indonesia ( SNI ) dan
American Society Testing and Materials (ASTM) jika dibutuhkan. Akan tetapi, di
II.3 Bahan
II.3.1 Semen
• Semen Jenis II : Semen portland untuk beton tahan sulfat dan mempunyai
• Semen Jenis III : Semen portland untuk beton dengan kekuatan awal tinggi
(cepat mengeras),
• Semen Jenis V : Semen portland untuk beton yang sangat tahan terhadap
sulfat.
− Semen portland yang digunakan dalam pembuatan beton, yaitu semen yang
berbutir halus. Kehalusan butir semen ini dapat diraba / dirasakan dengan
8
tangan. Semen yang tercampur / mengandung gumpalan-gumpalan (meskipun
− Di dalam satu proyek hanya dapat digunakan satu merek semen, kecuali jika
II.3.2 Air
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organik. Air harus diuji dan memenuhi ketentuan dalam SNI 03-
6817-2002 tentang metode pengujian mutu air yang digunakan dalam beton.
Apabila timbul keraguan-raguan atas mutu air yang diusulkan dan karena suatu
sebab pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan
pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir standar dengan memakai air yang
diusulkan.
Air yang diusulkan dapat digunakan apabila kuat tekan mortar dengan air
tersebut pada umur 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan) hari mempunyai
kuat tekan minimum 90% dari kuat mortar. Air yang diketahui dapat diminum
Pada pelaksanaan di lapangan air yang digunakan adalah air sumur bor ,
namun tidak ada pengujian air terlebih dahulu seperti yang telah
9
dijelaskan di atas, baik itu metode pengujian mutu air ataupun dengan cara
pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan.
Beton bertulang merupakan suatu bahan bangunan yang dianggap memikul gaya
secara bersama-sama, baja tulangan yang dapat menahan gaya tarik dan tekan
dibalut dengan beton yang dapat menahan tekanan dirancang sedemikian rupa
menjadikan struktur bangunan dalam hal ini tiang kolom menjadi lebih kuat
Besi tulangan yang dipakai adalah dari baja yang berpenampang bulat
polos (BJTP) dan baja tulangan ulir atau deform (BJTD). Fungsi dari besi dalam
sekali perhatian ke arah ini sejak dari pemilihan / pembelian, cara penyimpanan,
10
Pada pelaksanaan proyek ini tulangan yang dipakai adalah profil besi
tulangan yang berdiameter yakni, D 10, D 22. Untuk mengikat tulangan dipakai
II.3.4 Agregat
penyusustan pada beton dan menghasilkan beton yang padat bila gradasinya baik.
Agregat yang ada dan umumnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi bangunan
diklasifikasikan berdasarkan :
a) Berdasarkan Asalnya
Agregat Alam
Agregat yang menggunakan bahan baku dari batu alam atau
keras, kompak, kekal dan tidak pipih. Agregat alam terdiri dari :
• kerikil dan pasir alam, agregat yang berasal dari penghancuran oleh alam
daratan. Agregat beton alami berasal dari pelapukan atau disintegrasi dari
batuan besar, baik dari batuan beku, sedimen maupun metamorf. Bentukya
bulat tetapi biasanya banyak tercampur dengan kotoran dan tanah liat.
Oleh karena itu jika digunakan untuk beton harus dilakukan pencucian
terlebih dahulu.
• Agregat batu pecah, yaitu agregat yang terbuat dari batu alam yang
11
Agregat Buatan
Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan khusus (tertentu) karena
• Klinker dan Breeze yang berasal dari limbah pembangkit tenaga uap,
• Agregat yang berasal dari tanah liat yang dibakar (leca = Lightweight
• Hydite berasal dari tanah liat yang dibakar pada tungku putar,
• Lelite terbuat dari batu metamorphore atau tanah liat yang mengandung
karbon, kemudian dipecah dan dibakar pada tungku vertical pada suhu
tinggi.
• Agregat berat : agregat yang mempunyai berat jenis lebih dari 2,8.
• Agregat Normal : agregat yang mempunyai berat jenis 2,50 – 2,70. Beton
dengan agregat normal akan memiliki berat jenis sekitar 2,3 dengan kuat
tekan 15 MPa – 40 MPa. Agregat normal terdiri dari : kerikil, pasir, batu
pecah (berasal dari alam), klingker, terak dapur tinggi (agregat buatan).
• Agregat ringan : agregat yang mempunyai berat jenis kurang dari 2,0.
12
apung, asbes, berbagai serat alam (alam), terak dapur tinggi dengan
II.4.1. Vibrator
13
II.4.2. Concrete Mixed
Molen yang dipasang pada truk yaitu digunakan untuk membawa adukan
ready mixed concrete dari perusahaan pembuat dilokasi proyek. Molen jenis
II.4.3. Bekisting/Cetakan
proses proyek.
14
Pekerjaan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian. Hal tersebut
berlaku pada pekerjaan pembuatan kolom. Sedangkan pada pembuatan balok dan
bangunan untuk membuat bentuk dan dimensi pada suatu konstruksi tersebut
dapat dipikul seluruh beban yang ada. Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada
Bekisting. Bekisting yang dibuat adalah bekisting balok, pelat, dan kolom.
plywood 12 mm, dan balok kayu 8/12 dan 5/7 yang telah dipotong-potong sesuai
paku, sehingga membentuk dimensi balok yang direncanakan. Balok kayu 8/12
15
II.4.4. Bar Cutter
seperti sekop, pacul, tang, meteran, gergaji, palu, cangkul, load, dan lain-lain yang
membengkokkan atau membentuk besi tulangan sesuai dengan bentuk yang telah
16
Gambar 2.5 : Bar Bender
Cara kerja alat ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di
antara poros tekan dan poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai
pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan
pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi. Bar bender mempunyai batas
aktifitas para pekerja lain yang sering melewati area pembengkokan besi atau bar
bender, hal ini dikarenakan penempatan lokasi yang di dekatkan dengan generator
set. Karena pernah terjadi kecelakaan kerja pada saat tulangan besi di bengkokkan
dan disaat itu pula terdapat pekerja lain yang melintas di area tersebut.
17
II.4.6 Scaffolding
menyangga manusia dan material dalam konstruksi atau perbaikan gedung dan
modular dari pipa atau tabung logam, meskipun juga dapat menggunakan bahan-
bahan lain. Di beberapa negara asia seperti RRC dan Indonesia, bambu masih
18
Gambar 2.7. : Kereta Sorong
a. Perancangan kolom
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang
peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996). Pada proyek Pembangunan Gedung Bertingkat Showroom Mobil Bekas
kolom yang digunakan berbentuk persegi dan memiliki tipe disetiap beban berat
yang dipikul dengan tipe K1, K1-a, K1-b, K2, K2-a, K3, K4, K4-a, K5, K6, K7
dan KP. Pada lantai 1 bangunan menggunakan kolom tipe K1 (600 x 600 mm, 20
Ø 22), K1-a (600 x 600 mm, 20 Ø 22), K2 (550 x 550 mm, 16 Ø 19), K3 (400 x
800 mm, 16 Ø 22 dan 4 Ø 19), K4 (400 x 400 mm, 4 Ø 19 dan 12 Ø 16) dan K7
(200 x 500 mm, 12 Ø 10) serta mutu beton K-300.
19
b. Perancangan balok
balok berguna untuk menyangga lantai yang terletak di atasnya. Selain itu,
balok juga dapat berperan sebagai penyalur momen menuju ke bagian kolom
bangunan. Balok mempunyai karakteristik utama yaitu lentur. Dengan sifat
tersebut, balok merupakan elemen bangunan yang dapat diandalkan untuk
menangani gaya geser dan momen lentur. Pendirian konstruksi balok pada
bangunan umumnya mengadopsi konstruksi balok beton bertulang. Pada proyek
Pembangunan Gedung Bertingkat Showroom Mobil Bekas balok yang digunakan
memiliki tipe disetiap beban berat yang dipikul dengan tipe B.1 sampai B.4 . Pada
lantai 1 bangunan menggunakan balok tipe B.1 (400 x 850 mm), B.2-3 (300 x 650
mm), B.4 (200 x 400 mm) dengan mutu beton K- 350.
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung,
merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang
lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
• Besar lendutan yang diinginkan
• Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung
• Bahan konstruksi dan plat lantai
Plat lantai harus direncanakan : kaku, rata, lurus (mempunyai ketinggian
yang sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan
yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung dan
bahan konstruksi dari plat lantai. Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya
beban tetap saja (penghuni, perabotan, berat lapis tegel, berat sendiri plat) yang
bekerja secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak terduga seperti gempa,
angin, getaran, tidak diperhitungkan. Pada proyek renovasi gedung bertingkat
showroom mobil mitsubishi tebal plat lantai 12 mm dengan mutu beton K-350
dan tulangan D10 -200
20
II.6 Pelaksanaan perancangan kolom
bangunan. Pada pekerjaan tiang kolom bangunan ini terdapat sub bagian
pekerjaan yang sangat penting, adapun sub item pekerjaan tersebut adalah :
harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal dan waktu sesuai
dengan time schedule yang telah direncanakan. Selain itu, setiap pelaksanaan
mungkin.
yang ada merupakan bahan masukan bagi saya sebagai penyusun untuk
cetakan beton. Jadi bekisting yang dikerjakan harus dapat menahan berat tulangan
dan adukan beton sampai beton mengeras dan mampu memikul beban.
Kondisinya harus benar-benar kokoh dan rapat sehingga dapat mecegah beton
21
Gambar 2.8 : Bekisting Kolom
pekerjaan. Tujuan dari analisa ini adalah untuk memenuhi hal-hal dibawah ini :
- Harus betul-betul kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada
posisinya semula.
menurut gambar.
- Tiang-tiang acuan harus benar-benar vertical dan satu sama lainnya harus
diikat dengan palang dalam hal ini dari palang balok kayu.
Pada proyek ini bahan kayu yang digunakan sebagai cetakan dinding
- Kayu broti ukuran 2”/3” sebagai balok stang / selendang bekisting kolom,
pengikat
22
Untuk mempermudah pekerjaan tripleks yang digunakan terlebih dahulu
kerusakan beton akibat pelumas /oli yang berlebihan. Pada pekerjaan bekisting
tiang kolom beton di lapangan cetakan tersebut langsung digunakan tanpa diolesi
dan mengikat tulangan. Besi tulangan yang digunakan dengan mutu baja U-30
memahami gambar kerja atau daftar penulangan. Dari kedua sumber ini akan
23
Untuk memotong besi tulangan dipergunakan alat gunting potong besi.
Setelah itu besi tulangan dibengkokkan dalam bentuk yang direncanakan serta
dibuat kaitnya. Kait pada beugel atau sengkang berbentuk kait serong atau kait
dipergunakan sangat sederhana yaitu bangku kerja yang telah dipasang pen-pen
tegak dengan jarak tertentu, dibantu dengan kunci pembengkok yang terbuat dari
Apabila hal – hal diatas telah terpenuhi maka pengecoran telah dapat dilakukan /
dimulai. Tahap pelaksanaannya diuraikan di bawah ini yaitu
berbeda, sesuai dengan (SNI 03-3976-1995). Sedangkan dalam proyek ini untuk
24
tiang kolom sendiri komposisi yang digunakan adalah 1 zak semen : 1,5 kereta
sorong pasir : 2 kereta sorong kerikil. Lamanya pengadukan kira – kira 1 s/d 1.5
sampai pada tahap penuangan harus diperlihatkan susunan dan warna yang
merata.
II.6.3.2. Pengangkutan
Dalam proyek ini adukan beton yang telah dituang dari molen selanjutnya
dimasukkan ke dalam bucket lift untuk kemudian diangkat ke lantai atas tempat
pengecoran, setelah itu dari atas diangkut dengan menggunakan kereta sorong
25
II.6.3.3. Penuangan.
menggunakan ember.
kemudian dimasukkan ke dalam sebuah ember dan beton segar yang ada di dalam
II.6.3.4. Pemadatan
dimana dengan melakukan cara ini akan memastikan masing-masing bahan akan
26
saling mengisi celah-celah yang ada. Pada saat pengecoran tiang kolom,
besi. Pemadatan yang dilakukan harus hati – hati agar tidak mengganggu tulangan
sengkang kolom, karena dapat menggeser tulangan sengkang kolom. Selain itu,
memberikan getaran pada beton segar yang baru dituangkan. Pemadatan baru
dapat diselesaikan sekaligus sehingga perlu dihentikan dan akan dilanjutkan pada
hari yang lain atau berikutnya. Namun, pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan
pengecoran.
27
Setelah pengecoran selesai, maka dapat dilakukan pembongkaran
bekisting. Proses pembongkarannya adalah sebagai berikut :
• Setelah beton berumur 8 jam, maka bekisting kolom sudah dapat
dibongkar.
• Pertama-tama, plywood dipukul-pukul dengan menggunakan palu agar
lekatan beton pada plywood dapat terlepas.
• Kendorkan push pull (penyangga bekisting), lalu lepas push pull.
• Kendorkan baut-baut yang ada pada bekisting kolom, sehingga
rangkaian/panel bekisting terlepas.
Panel bekisting yang telah terlepas, atau setelah dibongkar seger diangkat ke
28
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
III.1. Umum
fungsinya sehingga terwujudlah suatu kerja sama yang baik dalam pelaksanaan
suatu proyek.
adalah para unsur yang terlibat didalamnya mengerti akan kedudukan dan
proyek tersebut sudah harus dapat mengerti akan posisinya. Tetapi untuk
dibebankan padanya.
Jika salah satu dari unsur-unsur ini tidak dapat melaksanakan fungsinya
dengan baik menurut peraturan yang telah ditetapkan, maka tidak mungkin suatu
29
Pengkoordinasian dan pengaturan yang baik di dalam tubuh organisasi
proyek ini akhirnya menjadi persyratan mutlak. Untuk mewujudkan hal tersebut
kiranya tidak bisa dihindarkan adanya pemberian tugas dan wewenang yang jelas
Mobil Bekas
pelaksanaan suatu proyek yang mempunyai tugas dan bertanggung jawab yang
berbeda-beda secara fungsional, ada 3 (tiga) pihak yang sangat berperan dalam
suatu proyek konstruksi, yaitu pemilik proyek, konsultan, dan kontraktor. Faktor-
30
1. Jenis proyek, misalnya : konstruksi rekayasa berat, konstruksi industri,
adminitsratif.
− Pemilik Proyek
− Konsultan
− Kontraktor
pembangunan.
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan
yang memiliki proyek dan memberi pekerjaan atau menyuruh memberi pekerjaan
kepada penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa
31
Hak dan kewajiban pengguna jasa adalah :
dengan cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk
oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang
dikehendaki.
kontraktor.
32
III.4.2. Konsultan
konsultan yang menangani bidang arsitektur, bidang sipil, bidang mekanikal dan
elektrikal, dan lain sebagainya. Berbagai jenis bidang tersebut umumnya menjadi
a. Konsultan perencana
bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil maupun bidang lainnya
pekerjaan bangunan.
yang kurang jelas dalam gambar rencana , rencana kerja dan syarat-syarat.
33
b. Konsultan Pengawas
pelaksanaan pekerjaan.
lancar.
kontraktor.
berlaku.
berkurangnya pekerjaan.
34
III.4.3. Kontraktor
atau sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
35
1. Konsultan dengan pemilik proyek,
syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang
36
III.5.2 Pembebanan pada kolom
beban yang bekerja pada kolom lantai 2. Hal ini dilakukan agar dimensi kolom
lantai 1 tidak lebih kecil dari dimensi kolom pada lantai 2. Perhitungan
Distribusi pembebanan kolom lantai 2, berasal dari dak pada elevasi 7 m dan ring
Wbalok
• A x BJB x L
• 5760 kg
Wpelat
• A x x tpatap
• ( 6 x 7 ) x 2400 x 0,12
• 12096 kg
37
WDL2
• Wbalok + Wpelat
• 5760 kg + 12096kg
• 17856 kg
Beban hidup yang bekerja pada lantai dan membebani kolom di lantai dua ini
adalah :
WLL2
• 300 kg/m2 x 6 x 7
• 12600 kg
rumah dan gedung, dimana bangunan tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal
dan mempunyai nilai beban hidup sebesar 300 kg/m2.Maka beban yang terjadi
W2
• 41587,2 kg
Distribusi pembebanan kolom lantai 1, berasal dari lantai 2 pada elevasi 3,5
38
m. Elemen-elemen yang diperhitungkan sama dengan pembebanan kolom lantai 2
ditambah dengan perhitungan beban mati dan beban hidup untuk kolom lantai 1.
Perhitungannya beban mati yang bekerja pada kolom adalah sebagai berikut:
Wbalok
• A x BJB x L
• 5760 kg
Wkolom
• A x BJB x L
• 5,376 kg
Wpelat
• beban pelat
• A x tppelat
• ( 6 x 7 ) x 2400 x 0,12
• 12096 kg
WDL1
39
• 41088 kg
Beban hidup yang bekerja pada lantai dan membebani kolom di lantai satu ini
adalah :
WLL1
• 300 kg/m2 x 6 x 7
• 12600 kg
ruma dan gedung, dimana bangunan tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal dan
mempunyai nilai beban hidup sebesar 300 kg/m2.Maka beban yang terjadi pada
W1
o 65628 kg
denganpersamaanberikut:
Dimana :
40
Ag = Luas penampang kolom
Ast = 1,5 % x Ag
Ag = 0,023 Pn(max)
Ag = 0,023 Pn(max)
= 0,023 x 65628 kg
= 1509,444 cm2
h = Ag / b
= 1509,444 / 55
= 27,444 cm ≈ 55 cm
40
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
Owner
Bapak Burhan.
Proyek
Manajer
Pak. Peter
41
BAB IV
ini meliputi pengawasan pada proyek-proyek yang akan dikerjakan di JL.Syarifudin Yoes.
Pengawasan teknis akan dilakukan pada proyek-proyek ini sebagaimana daftar terlampir.
Setelah Kontraktor pelaksana terpilih, maka tim Supervisi Konsultan akan mengawasi
Secara garis besar tugas Konsultan Supervisi meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal
berikut :
menjamin semua pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan desain, spesifikasi dan
Membuat rekomendasi yang rinci untuk perintah perubahan kontrak sesuai dengan kebutuhan
untuk menjamin didapatkannya hasil pekerjaan terbaik sesuai dengan biaya yang tersedia.
tempat-tempat dan batas-batas serta kuantitas pekerjaan disesuaikan dengan dana yang
tersedia dalam kontrak, termasuk pengumpulan semua data lapangan yang diperlukan untuk
Memeriksa dengan teliti semua pengukuran kuantitas dan perhitungan volume yang
diperlukan untuk pembayaran dan menjamin bahwa semua pengukuran dan perhitungan yang
yang diperlukan.
Melakukan kendali mutu dan pengukuran kuantitas pekerjaan konstruksi serta ikut
menandatangani sertifikat pembayaran bila mutu pekerjaan sudah dapat diterima dan
kuantitasnya sudah benar. Bila terdapat penyimpangan baik dalam mutu maupun kuantitas
Memeriksa gambar terlaksana (As-built drawing) yang dibuat oleh Kontraktor, dimana
gambar as-built tersebut harus menunjukkan kondisi akhir dari bangunan proyek secara
lengkap.
Membuat laporan bulanan dan triwulan untuk kemajuan fisik dan keuangan dari kegiatan
konstruksi, dengan menggunakan formulir standar yang telah dikeluarkan oleh Kontraktor
Membantu melaksanakan serah terima (Hand Over) pekerjaan dan mempersiapkan daftar
kekurangan pekerjaan (defect list) untuk pekerjaan yang perlu diperbaiki oleh kontraktor.
dibutuhkan untuk menjamin seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor sesuai
Team Supervisi Konsultan akan memeriksa, mengoreksi dan memberi persetujuan pada
gambar kerja yang dipersiapkan oleh Kontraktor, baik gambar detail struktur maupun
Untuk dapat menjamin mutu pelaksanaan, team supervisi akan memonitor tenaga dan
Konsultan akan memerintahkan Kontraktor untuk mengganti personil intinya bila dianggap
tidak mampu. Type dan jumlah peralatan yang dipakai harus sesuai dengan kebutuhan kerja
a. Sumber material
Adalah merupakan salah satu tugas Konsultan Supervisi untuk menjamin bahwa
semua material, barang-barang produksi pabrik, mesin-mesin yang akan dipakai pada
Juga akan selalu dikontrol jumlah persediaan/stock material yang ada agar pelaksanaan tidak
sampai terhenti.
c. Pengujian Material
Untuk jenis material khusus yang harus diuji, maka terlebih dahulu, harus dilakukan di
Kuantitas yang tercantum dalam dokumen tender adalah hanya estimasi saja sehingga
Semua pekerjaan yang telah selesai dan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi akan
Pertemuan bulanan akan dilakukan antara Konsultan, Kontraktor, dan Pemberi Tugas
(Pemerintah Kota) untuk membahas volume pekerjaan yang telah selesai dan material yang
Sertifikat bulanan ini akan ditandatangani oleh Kontraktor, Konsultan, untuk diserahkan
Salah satu tugas utama Konsultan Supervisi adalah memonitor kemajuan pekerjaan
untuk menjamin dilaksanakannya pekerjaan sesuai dengan kecepatan dan cara yang tepat.
Rencana jadwal pelaksanaan tersebut harus menerangkan jadwal waktu, prosedur dan metode
serta perkiraan tenaga kerja, peralatan dan material yang akan dipakai.
Bila Kontraktor tidak dapat memenuhi target kamajuan pekerjaan maka Konsultan Supervisi
akan memerintahkan Kontraktor untuk menyerahkan secara tertulis rencana apa yang akan
semula.
Dalam hal ditemukan bahwa keterlambatan tersebut dianggap disebabkan oleh sesuatu di luar
kemampuan Kontraktor, maka pertemuan darurat akan diadakan antara Pemberi Tugas,
mendata perubahan-perubahan yang terjadi dan pada akhir masa konstruksi semua perubahan
Setelah seluruh pekerjaan dalam kontrak selesai dikerjakan, Konsultan akan membantu
Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman 3 (tiga) tahun dalam pekerjaan pengawasan
bangunan sipil.
IV.4.3Inspector
Sarjana Muda Teknik yang berpengalaman minimal 1 (satu) tahun atau STM Bangunan
dengan pengalaman 3 (tiga) tahun dalam kegiatan evaluasi kualitas dan kuantitas pekerjaan
Konstruksi.
1.Operator Komputer
2.Office Boy