Laporan PKL Pt. Inl

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI
PT. INDUSTRI NABATI LESTARI SEI MANGKEI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat

Kelulusan Ujian Nasional

Disusun oleh:

1. AFDHAL NAZWA RADITYA NISN: 309-20/0053296540


2. ANANDA MEISYARAH NISN: 314-20/0060193488
3. DEA SEKAR AMELIA NISN: 320-20/0059220240
4. NASHA BANDI SONNY RAY NISN: 342-20/0041012607
5. PUTRI BALQIS NISN: 345-20/0059308787
6. RIO PRATAMA NISN: 348-20/0053097678
7. SITI GUSNIA AMANDA NISN: 355-20/0059369778
8. YOLANDA SYAHPUTRI NISN: 366-20/0054574202
9. WAHYU NUGROHO NISN: 362-20/0056983137
10. RAFLY DESTA SAPUTRA NISN: 346-20/0053152388
11. KAILA KESUMA RAMADHANI NISN: 332-20/0050758481

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KIMIA


KOMPETENSI KEAHLIAN : KIMIA INDUSTRI

SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN


KABUPATEN SIMALUNGUN
T.P 2021/2022
i

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Industri Nabati Lestari Sei Mangkei.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Laporan PKL yaitu untuk memenuhi standar
kurikulum yang berlaku di SMK Swasta Satrya Budi 1 Perdagangan. Selain itu, penulis ingin
mengaplikasikan secara langsung antara teori dan ilmu pengetahuan yang telah penulis terima dari
proses pembelajaran di sekolah serta untuk memperluas wawasan bagi penulis untuk terjun
langsung ke dalam dunia industri khususnya pada PT. Industri Nabati Lestari.
Dalam penulisan Laporan PKL penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan, dukungan, moril dan spiritual, diantaranya:
1. Bapak Nursamsi SP. MM, sebagai Ketua Yayasan Perguruan Satrya Budi Perdagangan.
2. Bapak Iman Syahbudi, S.Pd, sebagai Kepala Sekolah SMK Satrya Budi 1 Perdagangan.
3. Ibu Yuyun Astika Mandasari, S.Pd Sebagai Pembimbing PKL di Sekolah.
4. Ibu Sri Rezeky Amela Sebagai Pembimbing Utama Siswa PKL PT. Industri Nabati Lestari.
5. Bapak Ilmiawan Sebagai Pembimbing Prakerin di Logistic Zone PT.Industri Nabati Lestari.
6. Bapak Gunawan Eka Putra Sebagai Pembimbing Prakerin di ACCOUNTING PT. Industri Nabati
Lestari.
7. Bapak Mustafa Sebagai Pembimbing Prakerin di Bonded Zone PT. Industri Nabati Lestari
8. Seluruh staff dan karyawan di PT. Industri Nabati Lestari.
9. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral maupun material terhadap
penulis.
10. Bapak dan Ibu Guru SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN.
11. Seluruh teman-teman yang selalu memberikan dukungan.
12. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanaan Prakerin penulis

Dalam penyusunan Laporan PKL ini penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Sehingga, saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan, untuk
membangun kesempurnaan penulisan Laporan PKL ini. Semoga Laporan PKL ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Perdagangan, 11 Mei 2022

(Penulis)
ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Metologi Penyusunan Laporan 2
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL 2
1.6 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan 2

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


2.1 Sejarah Perusahaan 4
2.2 Value, Visi dan Misi PT. Industri Nabati Lestari 6
2.3 Jam kerja yang berlaku di PT. Industri Lestari 6
2.4 Lokasi Perusahan 7
2.5 Budaya Perusahaan 7

BAB III URAIAN KEGIATAN PKL


3.1 Deskripsi Aktivitas PKL 9
3.1.1 Bidang Kerja 9
3.1.2 Accounting 10
3.1.3 Pelaksanaan Kerja 13
3.1.4 Logistic Zone 17
3.1.5 Pelaksanaan Kerja 18
3.1.6 Bonded Zone 18

BAB IV IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan 30
4.2 Saran 30
iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Logo PT. Industri Nabati Lestari 5

Gambar 2.2 Logo PT. Perkebunan Nusantara III 5

Gambar 2.3 Logo PT. Perkebunan Nusantara IV 5

Gambar 3.1 Contoh tampilan petty cash yang dikerjakan 15

Gambar 3.2 Dokumen yang di arsip berupa Berita Acara (BA) 16

Gambar 3. 3 Flow Chart BC 4.0 dan BC 2.7 17

Gambar 3. 4 Flow Chart BC 4.1 dan BC 2.7 Out 19

Gambar 3. 5 Flow Chart BC 3.0 21

Gambar 3.6 Contoh Tampilan Invoice Yang Dikerjakan 27


BAB I
PENDAHULUAN

Pabrik Refinery dan Fraksinasi merupakan tempat yang berperan sebagai tempat
pengolahan crude palm oil (CPO) minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng, palm fatty acit
destilate (PFAD), stearin. Salah satu pabrik minyak goreng yang ada di Provinsi Sumatera Utara
adalah PT. Industri Nabati Lestari merupakan pabrik minyak goreng yang terletak di dasar naungan
PTPN III serta PTPN IV. Pabrik ini sudah berdiri semenjak tahun 2018 serta sedang aktif berproduksi
hingga saat ini. Posisi pabrik minyak goreng PT. Industri Nabati Lestari berada di wilayah Ekonomi
Khusus( KEK) Sei Mangkei, Kec. Bosar Maligas, Kab. Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

Searah dengan kemajuan dan kompetisi dunia dalam pabrik minyak nabati yang terus
menjadi maju, saat ini menuntut kenaikan terdapatnya mutu sumber daya manusia yang unggul
dan dapat bersaing. Sumber Daya Manusia (SDM) sangat bernilai untuk diperhatikan demi
mendukung kelanjutan hidup. Akan tetapi prinsip yang diajarkan selama perkuliahan bersifat statis
serta kurang adaptif untuk dunia kerja sesungguhnya. Sehingga universitas memutuskan mata
kuliah kerja Praktik agar para mahasiswa mendapatkan ilmu wawasan yang tidak didapatkan dari
kampus.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk pendidikan yang memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik untuk mengikuti penugasan langsung baik di BUMN,
Swasta, dan Pemerintah Daerah. Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di kampus. Praktik Kerja Lapangan (PKL)
merupakan bentuk keterkaitan antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan praktik yang
ditemukan di kalangan bisnis swasta maupun pemerintah.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) dipandang perlu karena untuk menghadapi perubahan yang
cepat dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, sehingga perlu untuk mempraktikkan kerja
lapangan yang dapat meningkatkan kemampuan.

1.1. Latar Belakang Masalah Praktek Kerja industri

Merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan di sekolah keahlian dan program


penguasan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI), secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional (Djojonegoro W, 1998:
79). Adapun pengertian lain dari praktek kerja industri atau lebih akrab dikenal dengan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dikalangan SMK adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

1
profesional, yang memadukan secara sistematik dan singkron antara program pendidikan di
sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh, melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional (Faozi A, 2013).

1.2 Tujuan Pelaksanaan

a) Sebagai salah satu syarat melaksanakan ujian kompetensi keahlian siswa SMK SWASTA
SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN.
b) Untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan siswa SMK SWASTA
SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN mengenai bidang Kimia Industri.
c) Untuk menambah pengalaman bagi siswa SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN di
bidang Kimia Industri yang di dapatkan di dunia kerja sesungguhnya.
d) Untuk dapat membandingkan dan menerapkan pengetahuan di bidang Kimia Industri.

1.3 Batasan Masalah

Semua cara penyelesaian dan data-data yang digunakan sebagai acuan pembuatan laporan
sesuai dengan yang didapat selama kegiatann Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan cara wawancara
dan diskusi serta pelaksanaan langsung dengan pihak-pihak yang terkait di PT. Industri Nabati
Lestari khususnya di bagian Kimia Industri.

1.4 Meteologi Penyusunan Laporan

a) Memperhatikan, mengenal, dan mendalami pembelajaran.


b) Melakukan diskusi antar siswa dan pembimbing.
c) Melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh pembimbing di tempat siswa praktik.

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, PKL dilaksanakan mulai tanggal 09 Februari
2022 sampai dengan tanggal 09 Mei 2022 di PT. Industri Nabati Lestari yang berlokasi di Kompleks
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) – Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun,
Sumatera Utara.

1.6 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Dengan dilaksanakannya program Praktik Kerja Lapangan, hal ini memberikan


kebermanfaatan bagi beberapa pihak yang terkait. Yaitu kebermanfaatan bagi praktikan, bagi siswa
SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN serta bagi pihak instansi. Adapun beberapa manfaat
sebagai berikut :

2
1. Manfaat bagi praktikan
a) Mengembangkan potensi diri dan mempersiapkan mental praktikan sebagai calon
kimiawan profesional dalam menyambut dunia kerja yang sesungguhnya.
b) Dapat mempelajari dan mengenal dinamika serta kondisi nyata di dunia kerja.
c) Memperoleh ilmu baru diluar lingkup dunia pendidikan kimia industri.

2. Manfaat bagi SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN


a) Mendapatkan umpan balik untuk menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan pembangunan pada umumnya.
b) Membangun hubungan kerjasama yang baik antara SMK SWASTA SATRYA BUDI 1
PERDAGANGAN dengan pihak instansi dimana praktikan melaksanakan program PKL.

3. Bagi Instansi

a) Memberikan bimbingan dan pelayanan yang baik terhadap yang baik terhadap peserta PKL
sehingga peserta PKL mengetahui tugasnya dengan jelas dalam melaksanakan PKL di
instansi tersebut.
b) Menjaga hubungan baik dengan SMK SWASTA SATRYA BUDI 1 PERDAGANGAN sebagai
tempat menyaring calon karyawan yang memiliki kompetensi yang mamadai sesuai dengan
kebutuhan perusahaan atau instansi pemerintah.
c) Hendaknya pegawai perusahaan dapat memberikan perhatian, kepercayaan, dan arahan
yang lebih kepada praktikan.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

PT. Industri Nabati Lestari didirikan pada 27 Januari 2015 dan ditetapkan oleh Presiden
Republik Indonesia Ir. Joko Widodo. PT. Industri Nabati Lestari adalah anak industri dari PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) serta PT. Perkebunan Nusantara IV. Industri ini beranjak di
aspek pengerjaan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil) atau CPO menjadi turunannya memakai
cara pemurnian serta sortasi dengan kapasitas 2.000 MT/per hari.

Industri ini berada dekat dengan bahan baku dasar serta berintegrasi ke dalam Area
Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang menjadikan Industri Nabati Lestari bisa bersaing dengan
cara kompetitif. PT. Industri Nabati Lestari berkomitmen untuk pengembangan dan implementasi
pertumbuhan ekonomi berkepanjangan dengan memakai bahan baku bermutu tinggi serta ramah
lingkungan dalam produknya.

PT. Industri Nabati Lestari merupakan industri pengolahan minyak sawit berintegrasi buat
mengolah minyak sawit mentah (CPO) menjadi produk yang bisa diperdagangkan. PT. Industri
Nabati Lestari menangani pengolahan CPO selaku bahan dasar utama dari pabrik pengolahan
kelapa sawit, khususnya pabrik PTPN III (Persero) serta PTPN IV. Produk yang diperoleh dari
pengolahan CPO ini merupakan RBDPO (refined bleached deodorant palm oil) ataupun oil selaku
produk penting, RBDST (Refined Bleached Deodorized Stearin) ataupun diucap pula stearin serta
PFAD (Palm Fatty Acid Distillate) selaku produk samping.

PT. Industri Nabati Lestari mempunyai pabrik serta sarana produksi utama serta pendukung
utuh dengan dukungan kontraktor PT. Konsorsium Wijaya Karya (Persero), Tbk dan Lipico
Technologies (Singapura) memiliki luas total 7,46 hektar.

4
Adapun logo dari PT. Industri Nabati Lestari dapat dilihat pada Gambar

Gambar 2.1 Logo PT. Industri Nabati Lestari

Adapun logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT. Perkebunan Nusantara IV yang
merupakan pemegang saham PT. Industri Nabati Lestari. Adapun logo PT. perkebunan Nusantara III
(Persero) dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Logo PT. perkebunan Nusantara III (Persero)

Adapun logo PT. Perkebunan Nusantara IV dapat dilihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 PT. Perkebunan Nusantara IV

5
Pada saat ini dalam keseluruhan pelaksanaan proses produksi untuk menghasilkan
produknya, terdapat beberapa proses utama yang dijalankan di PT. Industri Nabati Lestari yaitu
Refinery Plant dan Fractionation Plant. Dengan proses tersebut dihasilkan produk bulky dan produk
pouch yang merupakan produk perusahaan.

2.2 Value, Visi dan Misi PT. Industri Nabati Lestari

Adapun value dari PT. Industri Nabati Lestari adalah :

1. Integrity

“Working with honesty and full integrity”

2. Nothing Impossible

”Team work, pro-actively, helping others, always do continous improvement for customer
satisfaction”

3. Leadership

“Taking attitude, responsibility of company sense of belonging”

Adapun visi dan misi perusahaan PT. Industri Nabati Lestari adalah sebagai berikut:

Visi :

Menjadi pemimpin dunia industri kelapa sawit berkelanjutan menuju pemenuhan kebutuhan
domestik & Internasional.

Misi :

a. Mengembangkan industri kelapa sawit yang terintegrasi.

b. Mengelola bisnis melalui tata kelola perusahaan yang baik.

c. Mengembangkan produk berkualitas yang memenuhi standar kesehatan dan daya saing harga.

d. Memaksimalkan keuntungan bagi pemangku kepentingan dan manfaat bagi masyarakat.

2.3 Jam Kerja yang Berlaku di PT. Industri Nabati Lestari

PT. Industri Nabati Lestari terbagi atas 2 jam kerja, yaitu:

1. General Time (non shift)

6
General time adalah waktu kerja yang berlaku untuk karyawan yang bekerja di kantor (misalnya,
bagian adminatrasi). Waktu kerja yang berlaku di bagian ini yaitu:

Pada hari Senin sampai Kamis:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB (bekerja)

Pukul 12.00 – 13.00 WIB (istirahat)

Pukul 13.30 – 17.00 WIB (bekerja)

Pada hari Jumat:

Pukul 08.00 – 12.00 (bekerja)

Pukul 12.00 – 13.00 (istirahat)

Pukul 13.00 – 17.00 (bekerja)

2. Shift Time

Proses produksi di PT. Industri Nabati Lestari berlangsung selama 24 jam, maka waktu kerja untuk
karyawan yang bekerja di bagian pabrik di bagi menjadi 3 shift kerja. Karyawan yang bekerja pada
shift tersebut di bagi menjadi 3 kelompok (grup) yang jadwal kerjanya diatur oleh perusahaan.
Pembagian waktu kerja pada masing-masing shifttersebut adalah sebagai berikut.

Shift I : 07.00 – 15.00 WIB

Shift II : 15.00 – 23.00 WIB

Shift III : 23.00 – 07.00 WIB

2.4 Lokasi Perusahaan

PT. Industri Nabati Lestari bertempat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei
Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara 21184.

2.5 Budaya Perusahaan

1) Senyum: senyum sangat dibutuhkan dalam budaya perusahaan agar dapat mencairkan suasana
apalagi saat suasana tegang dalam perusahaan, dan senyum pula merupakan bagian dari ibadah.

2) Sapa: Sapa juga dapat menghangatkan susana,dengan adanya budaya saling sapa dapat
mendekatkan karyawan satu sama lain dan karyawan menjadi lebih dekat.

7
3) Peduli: Peduli dapat merekaktkan hubungan antara para karyawan, dengan adanya kepedulian
dapat juga merekatkan hubungan kekeluargaan antar karyawan bukan hanya hubungan sebagai
rekan kerja.

8
BAB III
URAIAN KEGITAN PKL

3.1 Deskripsi Aktivitas PKL

3.1.1 Bidang Kerja

Dalam pelaksanaan PKL, praktikan dibimbing untuk meningkatkan pengetahuan dan


pemahaman, Selain itu praktikan juga dilatih untuk meningkatkan kedisiplinan serta tanggung
jawab dalam melakukan pekerjaan yang diberikan. Praktikan melaksanakan PKL di PT. Industri
Nabati Lesatari dan di tempatkan di Accounting, Logistic Zone, Bonded Zone. Berikut bidang kerja
yang di laksanakan selama PKL:

A. Accounting

1. Bidang Akuntansi

a) Membuat laporan kas kecil/petty cas

2. Bidang Administrasi Perkantoran

a) Mengarsipkan Dokumen Distribusi Produk

B. Logistic Zone

1. Proses menimbang

2. Procurement

3. Unit Sourcing

4. Quality Control (QC)

C. Human resource development (HRD)

3.1.2 Accounting

Accounting adalah sebuah kata yang diambil dari kata account yang artinya menghitung. Kalau
dipadukan antara bisnis dan seni, Akuntansi dapat diibaratkan sebagai teknik untuk mencatat,
mengelompokkan, mengikhtisarkan berbagai transaksi yang dilakukan perusahaan. Dengan kata
lain, Accounting adalah sumber informasi atas suatu hubungan milik dan hak milik yang
dipengaruhi oleh pemilik dan hak-haknya didalam perusahan.

9
Pengertian Akutansi Menurut Para Ahli

Berikut beberapa definisi akutansi menurut beberapa ahli:

1.Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel

Bagi mereka Akutansi merupakan sebuah bagian sistem informasi yang mengidentifikasi sebuah
catatan dan mengkomunkasikan insiden ekonomi pada suatu organisasi terhadap pengguna yang
berkepentingan.

2.Sunyanto(1999)

Bagi nya akutansi adalah suatu tahapan proses pengumpulan, pengidentifikasi, mencatat,
pergolongan, peringkasan serta pernyajian atau laporan dari banyaknya keuangan serta penafsiran
hasilnya guna pengambilan keputusan.

3.Warren dkk (2005:10)

Secara umum, akutansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak pihak
yang memiiki sebuah aktivitas ekonomi serta kondisi perusahaan.

4.Supawarto L (1990:2)

Bagi nya akutansi sebagai sebuah teknik untuk mengukur serta mengelola tranksaksi keuangan dan
memberikan hasil pengolahan dalam bentuk informasi kepada pihak pihak internal maupun
eksternal maksudnya adalah terdiri dari investor,kreditur pemerintah,serikat buruh dan lain lain.

5.Soemarsono S.R (2004)

Definisi akutansi atau accounting menurutnya adalah suatu proses mengidentifikasikan,mengukur


dan juga melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan ada nya penilaian serta keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

6. S.Munawir (2005)

Bagi nya akutansi adalah sebuah seni daripada pencatatan,penggolongan dan peringkasan
terhadap sebuah peristiwa yang setidak-tidaknya sebagian sifattnya keuangan dengan cara yang
secepat cepatnya dan petunjuk atau dinyatakan dengan uang dan juga penafsiran yang timbul dari
padanya.

7.Paul Grady

Akutansi adalah bagian tubuh dari ilmu pengetahuan serta fungsi organisasi secara sistematis,
autentik & original dalam mencatat, mengklasifikasi, memproses, menulis ikhtisar,menganalisa dan

10
juga menginterpretasi semua transaksi dan kejadian serta karakters keuangan yang terjadi dalam
operasiona entitas accounting dengan tujuan menyediakan informasi yang berarti dibutuhkan
manajemen sebagai laporan dan pertanggung jawaban atas kepercayaan yang diterima.

8.Winarno (2006)

Akutansi adalah sebuah proses pencatatan transaksi keuangan dan mengolah data transaksi dan
penyajian sebuah informasi terhadap pihak-pihak yang berhak dan berkepentingan.

9.Bastian dan Suharjono (2006)

Dalam bukunya,Committee on Terminology of The American Institute of Certifed Publik


Accountants Bastian dan Suharjono,pengertian akutansi adalah seni mencatat, menggolongkan,
dan mengikhtisarkan transaksi serta peristiwa yang bersifat keuangan dengan cara yang bermakna
juga dalam satuan uang serta menginvestasikan hasilnya.

Tujuan Akutansi:

Pada dasarnya tujuan akutansi adalah untuk melakukan pecatatan,mengumpulkan serta


melaporkan informasi terkait keuangan, posisi keuangan, dan arus kas dalam sebuah bisnis.
Terdapat beberapa tujuan dari akutansi dalam sistem bisnis:

1.Tujuan akuntansi sacara umum

a) Memberikan informasi perihal keuangan, khususnya itu aktiva maupun pasiva perusahaan.
b) Menyiapkan sekumpulan informasi mengenai perubahan pada berbagai sumber ekonomi
(netto) perusahaan.
c) Memaparkan sebuah informasi perihal perubahan pada berbagai sumber ekonomi
perusahaan, aset, hutang, serta modal.
d) Menyajikan beberapa informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk membantu
pengguna laporan tersebut.
e) Menjelaskan informasi keuangan perusahaan,diharapkan dapat membantu pada pembatan
potensi keuntungan perusahaan.
2. Tujuan akuntansi secara khusus

Khususnya tujuan akuntansi yaitu untuk menyediakan informasi dalam bentuk laporan yang
berisi posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya sesuai Prinsip Akutansi
Berterima Umum (PABU) atau Generally Accepted Accounting Principles (GAAP).

11
3.Tujuan akuntansi secara kualitatif

a) Memberikan informasi yang relavan


b) Informasi yang di sampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan
dapat di perbandingkan.Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan
validitasnya.
c) Menyajikan informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak yang
berkepentingan pihak yang terkait dengan aktivas perusahaan.
d) Memberikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak yang terkait dengan aktivitas
perusahaan.
e) Menyajikan informasi transaksi yang real time dan secepat mungkin.

Manfaat Akutansi:

1. Akuntansi menjadi sumber informasi keuangan dalam perusahaan, artinya suatu (pemilik)
perusahaan dapat mengetahui arus keuangan yang masuk dan keluar atau untung dan rugi
perusahaan lewat data yang diinput dari akuntansi.
2. Akuntansi menjadi sumber informasi keuangan perusahaan, keperluan laporan ini sangat
dibutuhkan oleh manajemen dalam memutuskan seberapa besar kemajuan yang diberikan
dan langkah apa yang akan diambil untuk menjadikan perusahaan lebih maju kedepannya.
3. Akuntansi menjadi sumber informasi keuangan perusahaan bagi calon investor, para
investor baru atau lama dapat meminta data keuangan suatu perusahaan dari akuntansi.
Biasanya para investor meminta data keuangan untuk menindaklanjuti mau tidaknya
investasi terhadap perusahaan tersebut.
4. Akuntansi menjadi sumber informasi keuangan perusahaan bagi Bank dan Pihak Pemberi
Pinjaman, fungsinya untuk memutuskan pemberian pinjaman yang diajukan dapat terealisasi
melalui data akuntansi perusahaan.
5. Akuntansi menjadi sumber informasi keuangan perusahaan bagi Kantor Pelayanan Pajak dan
petugas pajak, fungsinya untuk menentukan kebenaran data pajak yang dilaporkan
perusahaan. Data keuangan yang diperoleh dari data akuntansi, nantinya akan menjadi
dasar dalam menghitung besarnya pajak penghasilan yang terutang.

12
3.1.3 Pelaksanaan Kerja

1. Melakukan Penjurnalan pada Transaksi Petty Cash

Petty cash adalah sejumlah uang yang dicadangkan oleh perusahaan dan digunakan untuk
pembayaran pengeluaran sejumlah kecil. Petty cash digunakan untuk pengeluaran yang bersifat
dadakan dan dibatasi tiap periode pembukuannya oleh manajemen perusahaan. Petty cash
merupakan salah satu alat transaksi yang digunakan oleh perusahaan klien. Praktikan melakukan
penjurnalan transaksi petty cash ketika semua bukti transaksi sudah terkumpul dan direkap selama
satu bulan transaksi. Adapun transaksi yang masuk dalam penjurnalan petty cash adalah transaksi
yang bersifat dadakan, berjumlah kecil dan dibatasi dalam penggunaannya oleh pihak manajemen;
seperti pengeluaran bensin, parkir, toll, pembelian kebutuhan dapur kantor, pembelian stationary
kantor, pengeluaran fotokopi, biaya kirim dokumen, pembelian materai dan lain sebagainya.
Metode yang digunakan dalam pencatatan transaksi petty cash perusahaan adalah metode
fluktuasi, dimana jumlah saldo petty cash selalu berubah ubah sesuai dengan ketentuan
manajemen. Langkah-langkah yang dilakukan praktikan dalam menjurnal transaksi petty cash
adalah sebagai berikut :

a) Memverifikasi dokumen yang dibutuhkan dalam melakukan penjurnalan transaksi petty cash.
Dokumen ini bisa berupa dokumen yang telah praktikan filling atau dokumen yang telah dicatat
dan direkap oleh bagian finance perusahaan klien.

b) Menjurnal transaksi petty cash per masing-masing tanggal transaksi

1. Masuk ke akses akuntansi klien

2. Memilih menu Activities pada jendela accurate

3. Klik General Journal – journal voucher

4. Memasukkan jurnal transaksi petty cash,

a. Jurnal untuk transaksi pengeluaran

Jurnal Pengeluaran Petty Cash

13
b. Jurnal untuk transaksi pengisian saldo petty cash

Jurnal Pengisian Saldo Petty Cash

5. Klik Save & New untuk melanjutkan penjurnalan pada tanggal lainnya, atau Save & Close untuk
mengakhiri.

c) Melakukan pengecekan terhadap rekapan jurnal petty cash melalui menu List-Cash&Bank, ganti
bank book menjadi petty cash. Memastikan semua data telah dijurnalkan dan sudah sesuai dengan
dokumen.

Dalam melakukan penjurnalan transaksi petty cash, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Kode dan Nomor Voucher untuk petty cash

2. Tanggal transaksi

3. Klasifikasi akun expense yang digunakan

4. Total amount Setelah praktikan melakukan penjurnalan terhadap transaksi petty cash, maka
akan tampak rekapan jurnal di dokumen petty cash seabagai berikut.

14
Gambar 3.1 Contoh tampilan petty cash yang dikerjakan.

2.Mengarsip Dokumen

Tidak hanya melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan akuntansi, pada tempat PKL juga
diberikan tugas mengarsipkan dokumen, dokumennya berupa laporan keuangan dan lain
sebagainya. dalam penyusunannya, dalam penyusunannya dibutuhkan alat-alat sebagai berikut :

1) Pertama menjilid dokumen menggunakan mesin penjilid ini digunakan untuk menjilid dokumen,
dokumen yang dimaksud berupa dokumendokumen seperti photocopy dari invoice tagihan yang
sudah dikirim ke pelanggan, surat-surat tagihan pajak dan surat tagihan dari Bank

2) Selanjutnya merekatkan dokumen dengan alat yakni menggunakan penjepret (stapker) dan
pembuka isi stapler digunakan agar dokumen lampiran tidak berceceran dan menghindari
kehilangan dokumen.

3) Lalu melubangi pinggiran dokumen alat yang digunakan untuk melubangi pinggirin kertas ialah
pelubang kertas berfungsi agar dapat dimasukkan dalam map snelhecter guna dari alat ini ialah
setelah dokumen di bereskan dan disusun dan akan dimasukan ke dalam map snelhecter.

4) Lalu memotong kertas menggunakan mesin pemotong kertas, mesin ini digunakan untuk
memotong kertas sesuai dengan ukuran yang kita inginkan dan agar rapi bila dimasukan ke dalam
map snelhecter.

5) Berikutnya meletakan dokumen ke dalam Lemari Arsiptempat untuk menyimpan surat yang
terdiri dari laci-laci secukupnya yang akan ke proses/tahapan berikutnya.

6) Terakhir memasukan ke dalam Rak Penyortir, yakni tempat arsip-arsip yang disortir sebelum
dimasukkan ke dalam folder masing-masing agar saat mencari dokumennya kembali dapat dengan
mudah.

15
Gambar 3.2 Dokumen yang di arsip berupa Berita Acara (BA)

3.1.4 Logistik

Logistik merupakan suatu kawasan manajemen aliran perpindahan barang dari suatu titik asal yang
berakhir pada titik konsumsi untuk memenuhi permintaan tertentu, contohnya tertuju kepada
konsumen ataupun perusahaan-perusahaan. Dalam manajemen logistik tidak terlepas dari Supply
Chain Management (SCM). Penerapan SCM pada manajemen logistik bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi bagi kinerja sebuah perusahaan. Kegiatan logistik tersebut meliputi kegiatan
seperti manajemen pergudagangan (warehouse management), distribusi barang (distribution),
pengangkutan barang (freight transportation) dan pengelolaan pesanan (sales order processing).

3.1.5 Pelaksanaan Kerja

1. Proses Menimbang

Kendaraan pengangkut produk harus melewati pos penimbang dan berhenti diatas platform
penimbang, untuk beberapa menit,dimana kemudian dilakukan perhitungan berat truk serta
muatannya. Hasil berat truk beserta muatannya tersebut kemudian dibandingkan dengan berat
truk sebelum terisi muatan. Dan hasil selisih dari kedua data tersebut merupakan berat muatan

Setelah proses penimbangan dan pengangkutan maka lanjut proses Locis (seal)

2. Locis/Seal (Segel)

Locis/segel berfungsi untuk memastikan barang yang di segel tersebut tidak terakses atau
terbongkar muatannya , yaitu terjamin akan keamanannya jika locis belum rusak atau putus.
Selama masa perjalanan dari segel tersebut terpasang sampai pada tujuan atau pada penerima.

16
Segel terdiri dari beberapa warna (kalau INL biasanya warna kuning),dan juga nomor seri
tersendiri yang akan sulit bagi seseorang untuk mengganti dengan segel baru, biasanya nomor
tersebut sudah tercatat. Jika segel tidak memiliki nomor seri yang sama maka hal tersebut bukti
bahwa barangnya sudah terganti segel, dan ada kemungkinan terbobol.

Segel wajib ada pada setiap pengiriman jika barang belum dilengkapi dengan segel maka barang
tersebut belum bisa diangkut.

Ada juga segel yang berbentuk timah dan kawat yang mendukung untuk keamanan produk
lebih terjamin. Dan terdapat nomor seri yang sudah tercantum di surat jalan

Langakah langkah Penyegelan:

- Siapkan 3 locis berwarna kuning dan 1 locis timah dan kawat

- Masukkan batang locis dilubang bertuliskan (IN)

- Dan keluarkan batang locis di lubang bertuliskan (OUT). Pasang locis tersebut pada 3 bagian
tersebut

- lalu timah dan kawat ikat pada belakang tanki bagian penyaluran bahan produk.

3. Surat Jalan
Surat jalan berfungsi untuk sebagai syarat administrasi yang harus dipenuhi dalam pengiriman
barang yang biasanya dibawa supir setelah ditanda tangani oleh pihak yang berwenang yaitu
Perwakilan timbangan, security ,dan supir. Dalam proses pengiriman barang tersebut.

Surat jalan berisi:

- Nama supir

- Plat nomor truk/ Tanki

- Berat muatan

- Nomor Locis

- Nomor kontrak

- Tanggal Pengangkutan

- Nama yang Bersangkutan (Wakil Timbangan)

- Tujuan Pengiriman

17
- Spesifikasi

- Barang angkutan

- Serta ditanda tangani oleh Supir,Wakil Timbangan,dan Squrity

Setelah selesai ditandatangani maka produk bisa dibawa ke tempat tujuan.

Maka dapat disimpulkan bahwa Timbangan sangat Dibutuhkan pada Pabrik INL . Manfaat
Timbangan yaitu;
- Mempermudah proses administrasi
- Merupakan akses pertama untuk penjualan dan pengiriman produk

2. Procurement

Procurement (Pengadaan barang dan jasa) adalah kegiatan untuk memperoleh dan / atau
memenuhi kebutuhan barang dan jasa oleh perusahaan yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diseleksinya seluruh kegiatan untuk tujuan tersebut melalui proses seleksi yang
berhubungan dengan pihak ketiga.

User adalah unit kerja yang mepunyai kewenangan untuk menggunakan barang atau jasa dan
mengelola anggaran masing masing untuk mengajukan material requestion terkait pengadaan
barang dan jasa kepada panitia pengadaan barang atau procurement.

*Adapun tujuan dari procurement yaitu :

Bertujuan untuk memastikan proses pengadaan barang berjalan tepat waktu, jumlah sesuai
dengan pesanan, dan juga memeriksa kualitas dari barang itu sendiri.

Selain itu tujuan dari procurement lainnya adalah sebagia berikut:

-Memilih Vendor dengan Kriteria Tertentu

- Mengawasi Pertumbuhan Bisnis Perusahaan

- Membuat Strategi untuk Mencapai Tujuan Perusahaan

- Menekan biaya semaksimal mungkin agar pihak perusahaan mendapatkan keuntungan yang
besar.

Berikut adalah bagian dari defenisi dalam suatu proses ,contohnya:

1. Pelelangan sederhana adalah metode pemilihan penyedia barang dan jasa dengan nilai Rp.
200.000.000 (dua ratus juta) yang diumumkan melalui e-mail resmi perusahaan dan papan

18
pengumuman resmi dikantor pusat perusahaan, diikuti penyedia barang dan jasa lainnya yang
tercantum dalam DRT yang memenuhi syarat.

2.Purchase Order adalah dokumen pembelian barang yang diterbitkan oleh panitia Pengadaan atau
Procurement untuk menunjukkan barang yang ingin dibeli dari pihak rekanan penyedia barang.

3.Work Order adalah perintah pelaksanaan suatu pekerjaan berupa dokumen secara tertulis yang
diterbitkan oleh panitia pengadaan atau Procurement kepada rekanan penyedia jasa.

4.Surat perjanjian/kontrak adalah suatu perjanjian kerja sama tertulis yang isinya mengikat

Pengertian material requestion

Material requestion merupakan dokumen yang mengotorisasi bagian gudang untuk memberikan
bahan baku ke unit kerja dalam proses produksi. Dokumen ini berisi nomer pesanan produksi,
tanggal keluar, serta data nomer jumlah komponen dari dokumen bill of materials.

Pelaksanaan material requestion

a. Proses realisasi material requestion dilakukan oleh bagian Procurement melalui metode
pemilihan penyedia barang dan jasa

b. Material requestion dapat dijadikan beberapa purchase order atau work order atau surat
perjanjian apabila diperlukan dengan catatan telah disetujui oleh Manajemen

3. Pengembalian material requestion kepada user

a. Bagian Procurement dapat mengembalikan material requestion yang kurang anggaran setelah
dilakukan proses pengadaan barang/pengerjaan kontruksi/jasa lainnya atau dapat dilanjutkan
apabila ada persetujuan ketersediaan anggaran oleh manajemen.

b. Bagian Procurement dapat mengembalikan material requestion yang tidak dilengkapi dengan
persetujuan manajemen.

C. Bagian Procurement dapat mengembalikan material requestion yang tidak sesuai dengan format
atau yang menggunakan kertas bekas.

Ketentuan material requestion :

Perencanaan User

A. User membuat dokumen material requestion (MR) yang terdiri dari rincian nama barang/jasa,
spesifikasi barang/jasa, gambar dan harga sebagai dokumen permohonan untuk pengadaan
barang/jasa tersebut kepada pihak manajemen.

19
B. Term of requestion harus ditamaban pada dokumen material requestion untuk pekerjaan yang
akan melalui proses pelelangan atau apabila term of requestion boleh ditambahkan pada pekerjaan
lain yang dianggap diperlukan sebagai kelengkapan rincian dari material requestion.

Ada juga tanggung jawab pejabat yang terlibat dalam proses pengadaan barang dan jasa adalah
sebagai berikut

1. Direktur

a) Bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memantau pelaksaan kegiataan pengadaan


barang dan jasa.
b) Bertanggung jawab untuk memahami dan menerapkan prosedur proses pengadaan barang
dan jasa.
c) Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya terhadap penerapan pengadaan
barang dan jasa.
d) Bertanggung jawab menyediakan sumber daya terhadap penerapan prosedur proses
pengadaan barang dan jasa.

2. Manager

a) Bertanggung jawab untuk memfasilitasi dan memantau pelaksanaan kegiatan pengadaan


barang dan jasa
b) Bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
sesuai dengan prosedur perusahaan.
c) Bertanggung jawab untuk memberikan arahan terhadap kegiatan pengadaan barang dan
jasa.

3. Superintendent

a) Bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan implementasi prosedur proses


pengadaan barang dan jasa.
b) Bertanggung jawab untuk memberikan arahan dan tindakan yang diperlukan untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa.
c) Bertanggung jawab untuk monitoring tindak lanjut hasil dari kegiatan barang dan jasa.

4. Supervisor

a) Bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan pengadaan barang dan jasa


b) Bertanggung jawab untuk monitoring tindak lanjut hasil dari kegiatan pengadaan barang
dan jasa.

20
5. Foreman

a) bertanggung jawab untuk melaksanakan proses kegiatan pengadaan barang dan jasa sesuai
dengan prosedur pengadaan barang dan jasa yang berlaku.
b) Bertanggung jawab untuk monitoring tindak lanjut hasil dari kegiatan pengadaan barang
dan jasa.

6. Administrasi

a) Bertanggung jawab untuk mendokumentasikan semua kegiatan prosedur proses


pengadaan barang dan jasa.

3. Quality Control (QC)

Quality Control adalah pengendali mutu dalam sektor industri, mulai dari suatu manufaktur hingga
sebuah produksi tangan.Para QC bisa berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan yang
sengaja diminta untuk mengontrol kualitas suatu barang.

Sedangkan Dr. K. Ishikawa mengatakan pengertian Quality Control adalah suatu kegiatan untuk
meneliti, mengembangkan, merancang serta memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan
yang baik dimana pelaksanaanya yang melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai
pimpinan teratas sampai karyawan dalam pelaksanaannya.

Tugas QC dalam industri adalah memeriksa secara visual untuk bisa menguji produk. Pemeriksaan
suatu produk dapat berlangsung sebelum, selama dan setelah proses dalam produksi.

Kemudian pengujian dilakukan baik secara manual, maupun menggunakan sebuah bantuan
teknologi. Tergantung dari sektor industri di mana QC tersebut bekerja, pada dasarnya QC dapat
melakukan pengecekan untuk menjamin mutu produk.

Quality Control yakni suatu proses yang pada intinya yang dapat menjadikan entitas sebagai
peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam suatu kegiatan produksi.

Pengendalian mutu atau juga pengendalian kualitas yang dapat melibatkan pengembangan sistem
untuk bisa memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk dapat memenuhi
atau melampaui persyaratan dari para pelanggan maupun produsen sendiri.

Tujuan Quality Control

– Memberikan sebuah kualitas atau quality produk dan aktifitas kerja.


– Mengontrol biaya atau juga cost.
– Ketepatan dalam penyampaian atau delivery.

21
– Menjamin suatu keselamatan atau Safety.
– Evironment atau juga ramah lingkungan.
– Memenuhi suatu keinginan customer terhadap suatu produk dan service.

– Menghasilkan sebuah kualitas produk yang sangat baik dan ramah lingkungan

Fungsi Quality Control

– Melakukan sebuah pemantauan pada suatu proses produksi dari awal proses sampai menjadi
barang jadi.

– Memberitahukan kepada para Supervisor Quality Control apabila ada ketidak sesuaian proses.

– Meluluskan suatu produk jadi atau finish goods.


– Melakukan pada suatu pengambilan sample per tinggal (retain).
– Membuat sebuah laporan pengamatan proses harian.
– Melaksanakan berbagai tugas-tugas
– Untuk dapat memastikan produk dan jasa yang sudah di rancang dan di produksi sehingga telah
memenuhi persyaratan dari pelanggan atau para produsen itu sendiri.

Kendali mutu atau yang bisa juga disebut dengan quality control adalah suatu proses penelitian
produk selama proses produksi untuk memperoleh standar kualitas yang ditentukan. Kendali mutu
mencakup pengawasan, uji-tes, dan memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam
produksi suatu produk.

Apa itu crude palm oil?

Seperti namanya crude palm oil merupakan minyak kelapa sawit mentah. Produk ini diperolah dari
hasil ekstrasi atau proses pengempanan daging buah (mesocrap). Kelapa sawut umumnya daru
spesie ELMEIS GUINEESIS dan belum mengalami pemurnian. Crude Palm Oil salah satu jenis
minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia, yaitu sekitar 40% dari minyak
nabati. Pemanfataan ini sangat beragam, terutama sebagai bahan pangan industri bahan kosmetik,
industri kimia, industri pakan ternak dan lain lain.

Komponen penyusun Crude Palm Oil

CPO (Crude Palm Oil)meliputi kandungan senyawa komposisi asam lemak dan sifat fisika dan kimia
sebagai catatan, sifat fisuka maupun kimia dalam kelapa sawit mentah dapat berubah ubah sesuai
dengan kemurnian dan mutu dari mknyak tersebut.

22
Adapun yang dimaksud dengan sifat fisika dan kimia dalam minyak kelapa sawut mentah mencakup
warna,bau ,rasa ,kelarutan,titik cair dan polymorphism, titk didih, titik nyala dan titik api bilangan
iod dan bilangan penyabunan.

PENGERTIAN FFA(FREE FATTY ACID).

Analisis FFA (Free Fatty Acid) merupakan suatu cara untuk mengetahui kualitas dari Produk (CPO)
yang dihasilkan dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit. Validasi merupakan suatu metode yang
dipergunakan untuk mengetahui kesesuaian metode yang diadaptasi dari metode standard yang
berlaku.

Salah satu penyebab peningkatan asam lemak bebas (ALB) di dalam Crude Palm Oil (CPO) adalah,
karena adanya aktivitas mikroorganisme penghasil lipase di dalam buah kelapa sawit. Lipase
merupakan biokatalisator yang mempercepat reaksi hidrolisis minyak.

FFA bertujuan untuk mengetahui kandungan asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak
goeng.kadar FFA didalam minyak menunjukkan kerusakan minyak goreng akibat pemecahan
tryacilglicerol dan oksidasi asam lemak .

PROSEDUR ANALISA FREE FATTY ACID

-Timbang sampel minyak dalam erlenmyer sebanyak 3-5 gram

-Tuangkan 50 ml pelarut IPA kedalam gelas beaker. Sebelumnya netralkan dulu IPA dengan larutan
NaOH hingga muncul warna merah keunguan .

-Larutkan sampel menggunakan pelarut dan aduk hingga homogen (apabila diperlukan,panaskan
diatas hot plate selama 5-10 detik ,untuk membantu proses larutan).

-Titrasi larutan sampel dengan larutan NaOH sambil diaduk hingga tepat terjadi perubahan warna
larutan sampel menjadi merah keunguan .

-Rumus perhitungan ALB:

ALB=N x V x 25,6/berat sampel

Dimana :

N= Normalitas larutan NaOH

V = Volume titrasi larutan NaOH (mL).

23
4. Unit Sourcing

Dalam pelaksanaan PKL, praktikan dibimbing untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mengenai administrasi perkantoran perusahaan. Selain itu, praktikan juga dilatih untuk
meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan yang diberikan.
Praktikan melaksanakan PKL di PT. Industri Nabati Lestari dan di tempatkan pada Divisi Sourcing.
Pada Divisi Sourcing yaitu bertugas menangani pengadaan bahan baku dan melakukan pembelian
CPO.

Praktikan melakukan pekerjaan yang sifatnya membantu kegiatan operasional bagian Sourcing,
pengadaan kebutuhan bahan baku yang masuk ke pabrik. Jenis pekerjaan yang dilakukan
diantaranya berkaitan dengan penginputan data, daily report CPO yang masuk dan pengarsipan

4.1 Struktur Organisasi Unit Sourcing

Struktur Organisasi Unit Sourcing

KEPALA BAGIAN KOMERSIL

Struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Industri Nabati Lestari Divisi Sourcing memiliki tugas dan
fungsi yang berbeda-beda,antaralain :

1. Sourcing CPO Supervisor


Tugas dan tanggungjawab:
a. Planning, yaitu merencanakan segala kegiatan sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai
b. Organizing, pembagian tugas kepada orang yag tepat sehingga dapat menjamin
kegiatan yang dilakukan
c. Actuating,.pelaksanaan kerja kegiatan dalam fungsi pengarahan meliputi, proses
kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi
d. Controling, melakukan peninjauan dan juga koreksi koreksi apabila aktivitas yang
dilakukan, tidak sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dengan
kata lain, tujuan utama dari controlling adalah memastikan bahwa aktivitas yang
dilakukan sesuai dengan perencanaan.
e. Leading, manajer bertindak sebagai komunikator, menentukan kapan (kapan harus
mulai melaporkan hasil),dimana (dimana pesanan harus dilaksanakan), dan apa (isi
pesanan), bagaimana (bagaimana pesanan harus dilaksanakan) dan keputusan untuk
melanjutkan secara efektif dan dengan cara ini, pekerjaan oramg yang dipandu hanya
dapat melaksanakan satu perintah.

24
2. Admin Sourcing
Tugasdantanggungjawab
a. Rekapitulasi Incoming CPO harian
b. Closing Contract CPO yang sudah selesai terima sesuai quantity contract.
c. Arsip data dan dokumen yang berhubungan dengan CPO .
d. Daily report monitoring CPO ke holding
e. Rekapitulasi data CPO perkontrak dan per PKS.
2 Teori Mengenai Tema PKL
1. Pengertian Sourcing
Sourcing adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan sumber barang dan jasa yang
dibutuhkan perusahaan. Umumnya sourcing merupakan sub bagian dalam suatu proses pengadaan
bahan baku berupa Crude Palm Oil (CPO)

2. Tujuan Sourcing

Sourcing adalah bagian dari pengadaan Bahan baku yang betujuan untuk memasok CPO
dari luar untuk bahan baku produksi. CPO utama berasal dari PTPN III dan PTPN IV dan beberapa
berasal dari perusahaan swasta. Sekitar 90 % pasokan CPO berasal dari PTPN III dan PTPN IV.

3 Proses Pengadaan Bahan Baku CPO (Sourcing) Di PT. INL


Dalam proses pengadaan bahan baku (CPO) di PT. Industri Nabati Lestari, terdapat
beberapa model dapat, yaitu sebagai berikut:
1. Mencari Calon Supplier
Supervisor sourcing bertanggung jawab atas calon supplier yang memiliki kapabilitas untuk
mencukupi kebutuhan CPO yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dengan proses tanya jawab seputar
perusahaan/latar belakang perusahaan calon supplier, sebelum menentukan vendor mana yang
akan diajak bekerja sama.

2. Kelengkapan dokumen dan berkas

Setelah mendapatkan calon supplier yang cocok maka untuk proses selanjutnya akan
dilakukan pengecekan kelengkapan dokumensebagai berikut:

a. Deskripsi perusahaan;

b. Surat Konfirmasi Bank

c. Dokumen Izin Usaha dari Lembaga OSS;

d. Dokumen Izin Lokasi dari Lembaga OSS;

e. Sertifikat Kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan atau Bukti Kepesertaan BPJS
Kesehatan dan Ketenagakerjaan dari Lembaga OSS;

f. Laporan SPT Tahun Terakhir;

g. Fotocopy Rekomendasi dan Bukti Lapor Dokumen UKL-UPL;

25
h. Fotocopy Izin Lingkungan atas Kegiatan Pabrik Kelapa Sawit;

i. Fotocopy Izin Pembuangan Limbah Cair; dan

j. Fotocopy Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3.

3. Melakukan kunjungan ke pabrik pks (visit PKS)


Setelah kelengkapan dokumen semua lengkap maka selanjutnya pihak sourcing akan
melakukan kunjungan ke pabrik PKS yang dituju untuk melakukan pengecekan terhadap PKS.
Pengecekan tersebut meliputi :

a. memastikan lokasi (PKS) calon supplier CPO langsung ke lokasi, untuk memastikan apakah
benar calon supllier tersebut memiliki pabrik dengan kriteria seperti yg disebutkan pada
dokumen kelengkapan nya,

b. memastikan kualitas/ mutu CPO yg bakal masuk Ke PT.INL dari calon supplier benar benar
sesuai dengan standard mutu yg sudah ditetapkan inl dengan standard

MAX FFA= 5.0

MAX M&I= 0.5

c. memastikan Timbangan Calon supplier apakah standart timabangan tersebut sudah


terkalibrasi sehingga diketahui nilai koreksi dan ketidak pastiannya dan tertelusur ke
standar ukur yg lebih tinggi

4. Melakukan pemesanan barang (CPO)

Setelah calon supplier terpilih, proses selanjutnya adalah permohonan/ pembuatan


perjanjian kontrak payung dan dilanjutkan dengan perjanjian kontrak jual beli,dengan menentukan
jumlah Quantity yg akan dikirim dengan harga dan tanggal penyerahan serta pembayaran yg sudah
disetujui oleh kedua belah pihak.

5. Memastikan Quantity CPO yang diorder sesuai dengan quantity kontrak yg sudah disetujui
oleh kedua belah pihak,
setelah proses dealing selesai dan kontrak sudah diterbitkan, maka proses selanjutnya staf
admin sourcing CPO harus memantau kontrak tersebut mulai tanggal brapa masuk ke INL dan
memastikan CPO yg masuk sesuai dengan jumlah Quantity yg ada dikontrak, setelah Quantity
terpenuhi maka harus segera di closing dan menyerahkan dokumen closing kontrak nya ke pihak
bea cukai
6. Menerima kedatangan barang dan mengecek kualitasnya

Setelah barang yang dibeli datang, maka pihak sourcing bertanggung jawab untuk
mengecek kondisinya melalui bantuan tim quality controluntuk menganalisis kualitas dari cpo
tersebut, apabila barang atau CPO yg datang ke PT INLtidak sesuai kualifikasistandar mutuyang
ditetapkan oleh INL, maka INL berhak mereject atau menolak me reject atau mengembalikan cpo
tersebut ke PKS asal, Staff sourcing juga bertanggung jawab untuk menerima CPO yang dipesan dari
vendor satff sourcing harus memastikan bahwa semua barang yang di pesan sudah sesuai dengan
kontrak. Staff sourcing juga harus mengurus pembayaran atas barang yang di pesan dari calon
supplier tersebut.

7. melakukan arsip dokumen dan penginputan/ Daily report minitoring incoming


CPOterhadap CPO yg sudah diterima oleh pihak inl dari supplier

26
Selanjutnya, sourcing juga bertugas untuk menyusun Secara garis besar lapora ini berisikan
daftar CPO yang telah dibeli, beserta dengan jumlah dan rincian harganya. Laporan ini nantinya
akan menjadi data untuk dipertanggug jawabkan apabila ada pertanyaan mengenai CPO, dan
sebagai laporan daily report monitoring incoming cpo yg akan dilaporkan ke pihak Holding PTPN III

8. Melakukan kontrol dan ketersediaan barang


Sourcing masih harus melakukan kontrol atas stock/ ketersediaan barang yang telah dibeli
sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengawasi penggunaan barang, serta menganalisa kapan
sekiranya bahan baku tersebut akan habis dan perlu dilakukan tender/order kembali.

4. Standar kualitas CPO


Untuk standar kualitas CPO, PT. Industri Nabati Lestari mempunyai parameter standar
untuk quality mutu CPO yaitu FFA max 5% dan M&I 0,5%. Apabila ada CPO yang hasil analisanya
melebihi standar (outspeck) maka akan segera di reject dan dikembalikan ke PKS asalnya.

5 Proses Pelaksanaan dan Pengawasan


Awal mula tanki CPO yang datang dari Pabrik kelapa Sawit (PKS) akan diperiksa terlebih
dahulu di bagian pengecekan kelengkapan dokumen surat jalan di pos Security. Apabila dokumen
sudah sesuai, truk atau tanki yang membawa CPO tersebut akan masuk ke list antrian untuk proses
timbang (Bruto, Tara, Netto) di bagian MHG (Material Handling) atau biasa disebut bagian
timbangan. Setelah semua sesuai selanjutnya truck CPO akan lanjut ke proses pengambilan sample
oleh tim Quality Control (Lab CPO), setelah selesai proses pengambilan sample CPO , kemudian
CPO segera di analisis untuk mengetahui mutu/kualitas CPO tersebut apakah outspeak/inspect.
Apabila CPO tersebut inspect (sesuai kriteria) maka proses pembongkaran CPO di daerah Unloading
baru bisa dilakukan. setelah itu data akan dikumpulkan di pos security untuk dokumen keluar dan
selanjutnya akan dikirimkan ke bagian Sourcing. Bagian Sourcing akan merekapitulasi. Data yang
diterima dan di rekap dalam bentuk file IRP yg disebut dengan report monitoring incoming CPO

1. Daily report monitoring Incoming CPO

Daily report monitoring incoming CPO adalah laporan harian untuk memonitoring CPO yg
masuk ke PT. Industri Nabati Lestari dengan tujuan sebagai lapaoran untuk tim holding
PTPN III

2. Raw data incoming CPO

Raw data incoming CPO adalah data harian yg diinput perhari sesuai dengan jumlah
quantity CPO yg masuk per harinya, yg isi reportnya meliputi, nama supplier, PKS, no
kontrak, tgl kirim dan terima, quantity kirim dan terima,mutu pks dan inl, dan cpo tersebut
masuk ke tanki timbun nomor brapa, serta lengkap dengan jam keluar dan masuk
kendaraan tersebut

27
Contoh Daily Report Monitoring CPO

28
6 Kemungkinan masalah yang dihadapi dan cara mengatasinya

Kasus yg sering terjadi di sourcing dan problem solvingnya :

3. yg pertama untuk kelengkapan dokumen,

Apabila dokumen yg dibawa oleh driver tidak sesuai dengan dokumen yg ada di PT. Industri
Nabati Lestari seperti salah penulisan no kontrak atau tanggal serta jumlah quantity) maka
PT Industri Nabati Lestari berhak menahan truk yg bermasalah tersebut , dan truk tersebut
bisa di izinkzn membongkar CPO sampai ada revisi kelengkapan dokumen tersebut.

4. No kontrak belum terdaftar/ belum masuk list bea cukai

maka CPO tersebut tidak di izinkan masuk kedalam lokasi PT.Industri Nabati Lestari dan
cara mengatasinya, segera melakukan konfimasi ke divisi bonded zone agar segera
memasukkan no kontrak yg belum terdaftar tersebut kedalam list bea cukai melalui sistem
modul TPB(tempat penimbunan berikat)

5. Selanjutnya mutu/ kualitas CPO tidak sesuai dengan parameter standart cpo yg ditetapkan
oleh inl cara mengatasinya, CPO yg Outspeck tersebut segera di reject dan dikembalikan ke
PKS asal,

3.1.6 Human resource development (HRD)

Human Resource Development (HRD) merupakan pengembangan sumber daya manusia


menggabungkan pengembangan pelatihan dan karir untuk meningkatkan efektivitas individu,
kelompok, dan organisasi. Human Resource Development (HRD) adalah penggunaan terpadu
pelatihan, organisasi, perusahaan dan upaya pengembangan karir untuk meningkatkan individu,
kelompok, dan efektivitas organisasi. HRD mengembangkan kompetensi kunci yang memungkinkan
individu dalam organisasi untuk melakukan pekerjaan saat ini dan masa depan melalui kegiatan
pembelajaran yang direncanakan. Kelompok dalam organisasi menggunakan HRD untuk memulai
dan mengelola perubahan. HRD juga memastikan kecocokan antara kebutuhan individu dan
organisasi (Wilson,2001)

Tujuan dari HRD harus meningkatkan kinerja individu sehingga memberikan kontribusi langsung ke
tujuan kinerja organisasi. Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) memiliki tujuan yang sama
yaitu untuk membuat karyawan lebih baik. Tujuan dari pengembangan SDM) adalah untuk
memberikan 'pembinaan' yang diperlukan untuk memperkuat dan menumbuhkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan seorang karyawan. Tujuan dari pengembangan dan pelatihan
adalah untuk membuat karyawan lebih baik pada apa yang mereka lakukan (Davis,2010)

Fungsi pokok HRD :

1) Perencanaan sumber daya manusia


2) Rekrutmen dan seleksi karyawan
3) Manajemen kinerja dan evaluasi
4) Pengembangan karyawan
5) Perencanaan Karier
6) Perencanaan Sumber Daya Manusia

29
Perencanaan sumber daya manusia adalah fungsi pertama dari HRD. Biasanya fungsi ini dijalankan
sebelum perusahaan melakukan perekrutan karyawan. Fungsi ini adalah tentang mengetahui
kebutuhan organisasi. Mengetahui hal ini akan membentuk perekrutan, seleksi, manajemen
kinerja, pembelajaran dan pengembangan, dan semua fungsi HRD lainnya.

Rekrutmen dan seleksi karyawan

Fungsi kedua dari HRD adalah rekrutmen dan seleksi karyawan fungsi ini merupakan fungsi yang
paling dikenal dari bidang HRD. Rekrutmen dan seleksi dilakukan untuk mendapatkan karyawan
yang terbaik bagi perusahaan. Proses rekrutmen karyawan akan menjadi sangat berkualitas jika
sebelumnya perekrut sudah mengetahui dengan baik apa fisi dan misi perusahaan sehingga, calon
karyawan yang akan direkrut akan selalu diprioritaskan yang sesuai fisi misi perusahaan.

Manajemen kinerja dan evaluasi

Fungsi lain dari HRD adalah memastikan karyawan bekerja dengan produtif dan kondusif. Fungsi ini
dapat terpenuhi dengan melakukan manajemen kinerja. Manajemen kinerja yang baik melibatkan
kepemimpinan yang baik, menerapkan tujuan yang jelas serta feedback yang terbuka. Biasanya,
manajemen kinerja dilakukan menggunakan berbagai performance appraisal tools, dimana
karyawan ditinjau oleh atasannya

Pengembangan Karyawan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengembangan karyawan adalah salah satu fungsi dari
bidang HRD pengembangan ini membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan yang
mereka butuhkan di masa depan. Fungsi dari HRD (Human Resource Development) ini juga
menjembatani kesenjangan antara tenaga kerja saat ini dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam
waktu dekat. Program pengembangan karyawan biasanya dirancang berdasarkan hasil dari evaluasi
kinerja.

Perencanaan Karir

Fungsi HRD selanjutnya adalah perencanaan karir, pembinaan dan pengembangan karyawan.
Secara umum, fundi ini disebut juga sebagai career pathing. HRD memiliki fungsi untuk
menunjukkan kepada karyawan bagaimana ambisi pribadi mereka dapat selaras dengan visi dan
misi perusahaan dengan melibatkan dan mempertahankan mereka. Fungsi ini akan memberikan
manfaat bagi perusahaan. Mulai dari perencanaan suksesi yang lebih baik, produktifitas yang lebih
tinggi, dan employrr branding yang baik.

Rekrutmen
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, menemukan, dan menarik para pelajar dalam
dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen didefinisikan sebagai pelaksanan atau aktivitas organisasi
awal dan mencari tenaga kerja yang potensial.

Tujuan Rekrutmen Untuk mengkoordinasikan upaya perekrutan dengan program seleksi dan
pelatihan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan kesempatan
bekerja.

Pendidikan dan Pelatihan

Program pendidikan dan pelatihan dirancang untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
yang baik dan siap kerja pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan suatu lingkungan dimana

30
sumber daya manusia (SDM) dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan dan skil yang berkaitan dengan pekerjaan mereka

31
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pelaksanaan PKL ini memberikan suatu pengalaman tersendiri kepada penulis mengenai kenyataan
dalam bekerja dan memberikan gambaran yang nyata dalam persaingan industri. Saran dan kritikan
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat diharapkan.

4.2 SARAN

Menjaga kebersihan dan kerapian pabrik untuk menjaga kenyamanan kerja dan keselamatan kerja.
Tetap menjalankan protokol kesehatan SATGAS Covid-19 didalam maupun di luar perusahaan

32
DAFTAR PUSTAKA

Daroji, Ahmad. Landasan teori tentang arsip. 2015.

2010. The 2nd Conference on Environmental Science and Information 23

Amir, MS. 2004. Ekspor Impor Teori dan Penerapannya. Jakarta : Penerbit

Application Technology (Vol. 2, pp. 273-275). IEEE.

Badan Pusat Statistik. Barang, INDEPT. Indonesia, K. K. (2015). Peraturan Direktur

Bowersox, D. J., Closs, D. J., & Stank, T. P. (1999). 21st century logistics:

Chairuddin, I. et al. 2015. Analytical Hierarchy Process (AHP) Application in

33

Anda mungkin juga menyukai