Chapter II CCC
Chapter II CCC
Chapter II CCC
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi
usus. Sekitar 20% pasien ke rumah sakit datang dengan keluhan akut abdomen
oleh karena obstruksi pada saluran cerna, 80% obstruksi terjadi pada usus halus
(Emedicine, 2009).
sering dilaporkan. Gangguan saluran cerna ini menduduki 20% dari seluruh kasus
nyeri akut abdomen yang tidak tergolong appendicitis akuta. Sekitar 60%
penyebab obstruksi ileus disebabkan oleh adhesi yang terjadi pasca operasi regio
abdominal dan operasi di bidang obstetri ginekologik. Isidensi dari ileus obstruksi
pada tahun 2011 diketahui mencapai 16% dari populasi dunia yang diketahui
mengakibatkan isi usus tak dapat melewati lumen itu sendiri. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai macam kondisi, paling sering dikarenakan oleh adhesi,
nyaman, seperti, keram perut, nyeri perut, kembung, mual, dan muntah, bila tidak
diobati dengan benar, ileus obstruktif dapat menyebabkan sumbatan dan
dalam atau jaringan tetap melekat setelah pembedahan. Adhesi dapat membelit
dan menarik organ dari tempatnya dan merupakan penyebab utama dari obstruksi
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 Definisi
Ileus obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang disebabkan
oleh sumbatan mekanik. Rintangan pada jalan isi usus akan menyebabkan isi usus
terhalang dan tertimbun di bagian proksimal dari sumbatan, sehingga pada daerah
invaginasi, atau sumbatan di dalam lumen usus. Pada obstruksi harus dibedakan
obstruksi yang tidak disertai terjepitnya pembuluh darah. Pada strangulasi ada
pembuluh darah yang terjepit sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan
nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat, yang disebabkan
gejala obstruksi dengan gejala sistemik akibat adanya toksin dan sepsis. Obstruksi
usus yang disebabkan oleh hernia, invaginasi, adhesi, dan volvulus mungkin
sekali disertai strangulasi. Sedangkan obstruksi oleh tumor atau obstruksi oleh
2.2 Etiologi
1. Adhesi intestinal : adanya jaringan fibrosa pada usus yang ditemukan saat
lahir (kongenital). Namun jaringan fibrosa ini paling sering terjadi setelah
operasi abdominal. Usus halus yang mengalami perlengketan akibat
4. Divertikulum Meckel
8. Askariasis
Adhesi, hernia, dan tumor mencakup 90% etiologi kasus obstruksi mekanik usus
halus. Adhesi dan hernia jarang menyebabkan obstruksi pada colon. Penyebab
2.3 Patogenesis
adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
pengumpulan isi lumen usus yang berupa gas dan cairan pada bagian proximal
akumulasi cairan dan gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak
hanya pada tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh usus di bagian
antiperistaltik. Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen dan muntah-
muntah. Pada obstruksi usus yang lanjut, peristaltik sudah hilang oleh karena
Dengan melihat patogenesis yang terjadi, maka gambaran klinik yang dapat
ditimbulkan sebagai akibat obstruksi usus dapat bersifat sistemik dan serangan
1. Dehidrasi berat
2. Hipovolemia
3. Syok
4. Oliguria
6. Perut gembung
2. Distensi berat
3. Mual / muntah
4. Gelisah / menggeliat
6. Halangan pasase
7. Obstipasi
Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi nekrosis atau gangguan dinding
usus yang menyebabkan timbulnya perdarahan pada dinding usus. Bahaya umum
2.5 Diagnosis
Obstruksi usus halus sering menimbulkan nyeri kolik dengan muntah hebat. Juga
didapatkan distensi perut dan bising usus meningkat. Pada anamnesis intususepsi,
didapatkan bayi tampak gelisah dan tidak dapat ditenangkan, sedangkan diantara
serangan biasanya anak tidur tenang karena sudah capai sekali. Serangan klasik
terdiri atas nyeri perut, gelisah sewaktu kolik, biasanya keluar lendir campur darah
(red currant jelly) per anum, yang berasal dari intususeptum yang tertekan,
sewaktu serangan dan pada pemeriksaan perut dapat diraba massa yang biasanya
memanjang dengan batas jelas seperti sosis. Bila invaginasi disertai strangulasi,
Ileus obstruksi usus besar agak sering menyebabkan serangan kolik yang
Penderita tidak dapat melakukan defekasi atau flatus. Bila penyebabnya adalah
hilangnya suara usus lokal, untuk mengetahui secara pasti adanya strangulasi
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan darm kontur dan darm steifung. Benjolan pada
2. Perkusi
Hipertimpani
3. Auskultasi
4. Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor (pada colok dubur teraba massa di
rektum atau terdapat darah dan lendir), invaginasi atau hernia. Adanya darah
Pada volvulus teraba massa yang nyeri dan bertambah besar. Bila didapatkan
feses yang mengeras kemungkinan adanya skibala, bila feses negatif maka
obstruksi usus diduga letaknya lebih tinggi. Ampula rekti yang kolaps juga
harus dicurigai adanya obstruksi. Bila ditemukan nyeri tekan lokal atau
peritonitis.
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi
Pada foto polos pasien dengan obstruksi yang komplit akan tampak terjadi
dilatasi dari usus bagian proksimal sampai ke tempat obstruksi dalam 3–5 jam
Usus bagian proksimal yang terdistensi oleh gas dan cairan, akan tampak
distal dari obstruksi tidak tampak bayangan gas, atau bila sumbatannya terjadi
belum lama maka tampak bayangan gas yang sangat sedikit di bagian distal
obstruksi. Pada daerah rektum tidak tampak bayangan gas atau udara.3
Pada foto posisi tegak akan tampak bayangan air fluid level yang banyak
susunan tangga (step ladder appearance), sedangkan usus sebelah distal dari
obstruksi akan tampak kosong. Jumlah loop dari usus halus yang berdilatasi
secara umum menunjukkan tingkat obstruksi. Bila jumlah loop sedikit berarti
obstruksi usus halus letaknya tinggi, sedangkan bila jumlah loop lebih banyak
maka obstruksi usus halus letaknya rendah. Semakin distal letak obstruksi,
jumlah air fluid level akan semakin banyak, dengan tinggi yang berbeda-beda
Jarak valvula conniventes satu sama lain yang normal adalah 1–4 mm. Jarak
ini akan melebar pada keadaan distensi usus halus. Akibat distensi usus halus,
Bayangan udara di dalam kolon biasanya terletak lebih ke perifer dan biasanya
bagian distal. Kolon bagian proksimal sampai letak obstruksi akan lebih
banyak berisi cairan daripada feses. Usus halus bagian proksimal mungkin
Rasa nyeri abdomen yang hebat, bersifat menetap, makin lama makin hebat, pada
Namun dari semua gejala klinik di atas, kita mempunyai pedoman Essential of
Diagnosis yaitu: 4
Vomiting
Abdominal discomfort
Vomiting
Abdominal distention
Constipation-obstipation
Peristaltic rushes
ileus paralitik.1,4
Mekanis
Sederhana (Ileus
Obstruktif)
Keluhan Nyeri keram Nyeri abdominal Nyeri keram
anoreksia anoreksia
Hasil Borborygmi, Bising usus Borborygmi,
terlokalisir
Gambaran Foto Bow-shaped loops Dilatasi usus kecil Dilatasi usus besar
lesi,
2.2.7 Penatalaksanaan
peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki
obstruksi usus secara lengkap dan tepat. Sering dengan persiapan penderita yang
meliputi 3:
2.2.8.2 Operatif
Tindakan operatif untuk membebaskan obstruksi dibutuhkan bila dekompresi
dengan NGT tidak memberikan perbaikan atau diduga adanya kematian jaringan.
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang dikerjakan pada
obstruksi ileus 3:
ringan.
2. Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang "melewati"
2.2.9 Prognosis
cepat.3
BAB III
LAPORAN KASUS
3. 1. Identitas Pasien
Nama : NNS
Usia : 70 tahun
Suku : Bali
Agama : Hindu
3. 2. Anamnesis
mengeluh nyeri perut sejak 6 bulan SMRS dan memberat sejak 1 minggu
SMRS. Nyeri dikatakan seperti melilit. Pasien juga tidak bisa buang air
besar sejak 5 hari yang lalu. Penderita mengatakan sudah mengalami sulit
buang air besar sejak 6 bulan yang lalu, penderita juga mengatakan kalau
membesar sejak 1 bulan terakhir ini serta merasakan nyeri seperti melilit
bulan yang lalu yaitu dua kali sehari dan setiap kali makan hanya 3-4
sendok makan, penderita juga mengeluhkan susah kentut sejak 5 hari yang
lalu. Buang air kecil dikatakan seperti biasa, keluhan mual, muntah,
Riwayat Pengobatan:
Negara selama 8 hari. Baik pasien atau keluarga tidak ingat mengenai
Riwayat Pengobatan:
Penderita sempat MRS di RSUD Negara, dan dilakukan USG dan hasilnya
RSAD Udayana dan dilakukan urus urus, dikatakan perut pasien sempat
mengecil.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami hal serupa seperti
Riwayat Sosial : Penderita saat ini tidak bekerja, riwayat merokok dan
3. 3. Pemeriksaan Fisik
Status Present
T : 120/70 mmHg
N : 80 kali/menit
R : 20 kali/menit
tax : 36,5 oC
Status General
Kepala : Normocephali
+ + + +
Status lokalis :
atau buli-buli
Darah lengkap
o WBC 6,6
o Neutrofil 76,9
o Lymphosit 16,2
o RBC 4,31
o HGB 11,1 ↓
o Hematokrit 33,2 ↓
o PLT 477 ↑
Kimia darah
o SGOT 14,3
o SGPT 14,9 ↓
o Bun 7 ↓
o Creatinin 0,57
o Natrium 1,33 ↓
o Kalium 4,39
o CEAs 2,36 ↑
3. 4. Diagnosis
Diagnosis Utama : OBSTRUKSI ILEUS PARTIALIS EC SUSPEK
TUMOR UTERUS
3. 5. Penatalaksanaan
Dekompresi
Aminofuschin : D5% : NS
Konsul Obgyn
DAFTAR PUSTAKA
3. Brunicardi, F.C., et all, Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition,
4. Nobie BA. Obstruction, small bowel. [Online] 2007 Sept 17 [cited 2012 March