KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN
Abstrak: Integrasi Bahan Ajar Kewirausahaan Bidang Produktif Bangunan. Lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan diharapkan: (1) bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bidang
kejuruannya, (2) melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, dan (3) berwirausaha. SMK
Bangunan harus mampu membuat lulusannya menciptakan laangan kerja. Hal ini dapat dicapai salah
satunya dengan mengintegrasikan kewirausahaan ke dalam pembelajaran mata pelajaran produktif. Ada
tiga rumusan masalah, yaitu: (1) bagaimana mengimplementasikan standard kometensi dan kompetensi
dasar, silabus kerja batu? (2) bagaimana integrasi mata pelajaran kewirausahaan ke dalam mata
pelajaran produktif? (3) bagaimana pengembangan RPPnya? Langkah-langkah integrasi meliputi: (1)
identifikasi elemen kewirausahaan, (2) identifikasi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai, (3)
mengklasifikasi di dalam bentuk topic dan tema, (4) identifikasi kompetensi dasar, (5) menemukan
strategi belajar, (6) revisi, (7) uji coba. Kesimpulan: (1) mata pelajaran kewirausahaan dan mata
pelajaran produktif untuk praktik kerja konstruksi dan beton dapat diintegrasikan, (2) Hasil integrasi
dapat meningkatkan kesiapan siswa, (3) (2) Product integration can foster entrepreneurship student
readiness.
Kata kunci: bahan ajar, teknik bangunan, integrasi
mengembangkan indikator, dan menyesuaikan Silabus adalah suatu rencana yang mengatur
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK- kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas,
KD) dengan karakteristik perkembangan peserta serta penilaian hasil belajar dari suatu mata
didik, situasi dan kondisi sekolah, serta kondisi pelajaran. Silabus ini merupakan bagian dari
dan kebutuhan daerah. Selanjutnya, mengemas kurikulum sebagai penjabaran Standar
hasil analisis SK-KD tersebut kedalam KTSP, Kompetensi dan Kompetensi Dasar ke dalam
yang di dalamnya mencakup Silabus dan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian
Penyusunan silabus, RPP Kewirausahaan, hasil belajar. Dengan demikian pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta silabus ini minimal harus mampu menjawab
Standard Kompetensi Lulusan (SKL) untuk mata pertanyaan sebagai berikut: kompetensi apakah
pelajaran Kewirausahaan dapat dilihat pada table yang harus dimiliki oleh peserta didik, bagaimana
berikut: cara membentuk kompetensi tersebut, dan
Tabel 3. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar bagaimana cara mengetahui bahwa peserta didik
Kewirausahaan
telah memiliki kompetensi itu. Dengan
STANDAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI berpedoman pada silabus diharapkan pengajar
Mengaktualisasi Mengidentifikasi sikap akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir
kan sikap dan dan perilaku wirausaha
akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi,
perilaku Menerapkan sikap dan
wirausaha perilaku kerja prestatif strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem
Merumuskan solusi
evaluasi yang seharusnya. Komponen silabus
masalah
Mengembangkan suatu mata pelajaran terdiri dari: (a) Identitas
semangat wirausaha Mata pelajaran, dapat meliputi: nama mata
Membangun komitmen
bagi dirinya dan bagi pelajaran atau blok mata pelajaran, kode mata
orang lain pelajaran, bobot mata pelajaran, semester, (b)
Mengambil resiko usaha
Membuat keputusan Standar Kompetensi (SK), yang dibakukan
Membuat evaluasi
tahap sebelumnya Uji coba di SMK Revisi
Kompetensi yang akan dicapai dalam pelajaran tetapi juga meliputi proses belajar
pembuatan batako harus relevan dengan topik mengajar.
kewirausahaan yang diajarkan pada siswa Pembagian waktu dalam melaksanakan
Tingkat SMK. Dasar topik kewirausahaan yang praktik membuat batako terdiri dari 2
direkomendasikan adalah, bahwa topik dipilih Kompetensi Dasar dan 6 kali tatap muka, 3 kali
akan mempromosikan pendidikan kewirausahaan praktik dan 3 kali teori, setiap tatap muka teori
dalam bidang pendidikan kejuruan produktif terdiri 2 jam x 45 menit, tatap muka praktek 4
konstruksi batu dan beton. Topik- topik tersebut jam x 45 menit dalam hal ini tidak mengubah
dikategorikan dalam topik inti yang bersifat waktu yang ada dalam silabus konstruksi batu
umum yang berkaitan dengan ilmu dan beton tetapi memaksimalkan waktu dari
kewirausahaan serta hal- hal yang terkait dan silabus produksi konstruksi batu dan beton yang
topik kewirausahaan yang spesifik yang relevan ada. Adapun standar kompetensi kewirausahaan
dengan pendidikan kejuruan produktif konstruksi diambil pada poin 1 dan 3 ( lihat Tabel 4 hal 51)
batu dan beton. Pendidikan kejuruan produktif tetapi tidak semua kompetensi dasar akan dicapai
konstruksi batu dan beton yang terintegrasi mengingat keterbatasan waktu pembelajaran.
kewirausahaan bukan hanya menyangkut isi Adapun kerangka materi batako yang
terintegrasi kewirausahaan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan pengembangan materi pembagian waktu, dalam hal ini materi yang
ajar yang terintegrasi kewirausahaan, tidak semua diajarkan dialokasikan 18 jam x 45 menit dengan
prosedur pelaksanaan cara pembuatan batako pembagian waktu pembelajaran sebagai berikut:
dilakukan, hal ini dikarenakan mengingat
Dari penyusunan materi ajar diatas sehingga dapat dilakukan pengembangan bahan
diharapkan akan memberikan stimulus bagi siswa ajar seperti dicantumkan diatas, Standar
untuk berwirausaha. Standar Kompetensi dan Kompetensi Melakukan Pekerjaan Batu Dan
Kompetensi Dasar (SK-KD) silabus dapat Beton Membuat Komponen Bangunan Dari
dipadukan dengan nilai – nilai kewirausahaan Semen yang terdapat pada Mata Pelajaran