SAP Hiperkolesterol

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN KARDIOVASKULER II

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“Hiperkolesterol”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Mulyani (163110174 )
2. Nada Sari Dewi (163110175 )
3. Nursaidati (163110176 )
4. Puput Nikmat Lestari (163110177 )
5. Putri Septiani (163110178 )
6. Ranny Patria Yolandiani (163110179 )
7. Rifahatul Mahmudah (163110180 )
8. Shelvi Husna Sukrata (163110182)
9. Silvi Marsya Yuyu (163110183)

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKES KEMENKES RI PADANG
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hiperkolesterol


Sasaran : Warga RT 01 RW 03 Kampung Melayu
Hari / tanggal : Senin, 11 Februari 2019
Waktu : 08.30 – 09.15
Tempat : Puskesmas Kuranji
Pelaksana : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes RI Padang Kelas III A kelompok 3

I. Latar Belakang
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah
meningkat melebihi ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar
kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti dengan
penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) darah (Bhatnagaret al, 2008).
Low Density Lipoprotein merupakan lipoprotein berdensitas rendah yang
membawa kolesterol untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh sedangkan HDL
merupakan lipoprotein berdensitas tinggi yang memperantarai penyaluran
kolesterol dari jaringan tubuh ke hepar untuk diekskresikan ke cairan empedu
(Dorland, 2015).
Penurunan kadar HDL darah dalam keadaan hiperkolesterolemia merupakan
salah satu faktor risiko terjadinya Penyakit Kardiovaskular (PKV)
(Bhatnagar et al.2008). Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit tidak
menular yang prevalensinya meningkat setiap tahu. Diperkirakan pada tahun 2009
kematian yang diakibatkan PKV ini menyumbang 1 dari setiap 19 kematian di
Amerika Serikat (AHA, 2013). Di Indonesia penyakit ini merupakan 30%
penyebab kematian, dan merupakan proporsi terbanyak dari penyebab kematian yang
ada (WHO, 2015).
Dari penelitian yang dilakukan di RT 01 RW 03 Kampung Melayu dari 34
orang yang datang pada saat pemeriksaan ada sekitar 4 orang yang mengalami
hiperkolesterol. Rentang hasil kolesterolnya rata rata diatas 300 g/dl.
.
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang hiperkolesterol selama 1x30 menit
masyarakat dapat memahami tentang penyakit hiperkolessterol, diet dari penyakit
hiperkolesterol dan mampu melakukan perawatan diri terhadap penyaki
hiperkolesterol.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x30 menit masyarakat mampu menjelaskan
kembali tentang:
a. Pengertian hiperkolesterol
b. Penyebab hiperkolesterol
c. Tanda dan gejala hiperkolesterol
d. Makanan yang dianjurkan dan makanan yang dibatasi untuk penderita
hiperkolesterol
e. Komplikasi dari hiperkolesterol

IV. Materi
(Terlampir)

V. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan diskusi, yaitu
pemateri menyampaikan materi penyuluhan tentang hiperkolesterol dan diakhir
penyuluhan disedikan waktu untuk tanya-jawab antara peserta dan pemateri.

VI. Media dan Alat Peraga


Media dan alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Slide Presentation Power Point
2. Laptop
3. Infocus
4. Leflet
VII. Pengorganisasian
1. Moderator : Ranny Patria Yolandiani
Tugas Moderator :
a. Membuka penyuluhan.
b. Memperkenalan diri sendiri, pemateri, notulen, fasilitator, dan
observer.
c. Memberitahu pokok bahasan penyuluhan kepada peserta.
d. Kontrak waktu dengan peserta penyuluhan.
e. Menyampaikan rute atau tahap-tahap dalam penyuluhan.
f. Menguraikan secara singkat latar belakang dan tujuan penyuluhan.
g. Mempersilakan pemateri untuk menyampaikan materi.
h. Membuka sesi tanya-jawab.
i. Mempersilakan peserta untuk bertanya.
j. Mempersilakan pemateri untuk menjawab pertanyaan peserta.
k. Mengucapan terimakasih kepada pemateri dan peserta.
l. Menutup penyuluhan.

2. Pemateri : Putri Septiani


Tugas Pemateri:
a. Menyampaikan materi penyuluhan.
b. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

3. Notulen : Mulyani
Tugas Notulen:
a. Bertanggung-jawab atas daftar hadir peserta
penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
peserta.
c. Mencatat jawaban-jawaban yang disampaikan oleh
pemateri.
d. Membuat rangkuman materi penyuluhan.

4. Fasilitator :Shelvi Husna Sukrata, Nursaidati


Tugas Fasilitator:
a. Mempersiapkan dan bertanggung-jawab atas setting
tempat penyuluhan, seperti susunan dan jumlah meja dan kursi yang digunakan
dalam penyuluahan.
b. Mempersiapakan dan bertanggung-jawab atas segala
media dan alat peraga yang digunakan oleh pemateri dalam penyuluhan.
c. Selalu memfasilitasi semua kebutuhan peserta dalam
penyuluhan dan menyesuaikannya dengan kondisi saat penyuluhan, sehingga
penyuluhan berjalan dengan lancar.
5. Observer : Silvi Marsya Yuyu
Tugas Observer :
a. Memonitor atau memantau selama berjalannya
penyuluhan.
b. Mengamati reaksi peserta penyuluhan.
c. Mengamati keberhasilan penyuluhanan.
6. Dokumentas : Nada Sari Dewi
Tugas : bertanggung jawab dalam mendokumentasikan selama
penyuluhan dan absensi kehadiran baik anggota penyuluhan maupun

8. Peserta :
Pasien yang datang untuk pelayanan di Puskesmas Kuranji.

VIII. Setting Tempat

1 2 3

7 7
6 4

5 8 5
KETERANGAN
1. Moderator
2. Pemateri
3. Notulen
4. Fasilitator
5. Observer
6. Koordinator
Lapangan
7. Peserta
8. Penguji/Penilai

IX. Tahap Kegiatan Penyuluhan


Tahap / Kegiatan Pelaksana Kegiatan Sasaran Estimas
Pelaksana i waktu
Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Memperkenalan diri sendiri, 2. Mendengarkan
Penyuluhan /
pemateri, notulen, fasilitator,
Moderator
dan observer 3. Mendengarkan
3. Menyampaikan pokok
pembahasan penyuluhan
kepada peserta
4. Menyepakati
4. Kontrak waktu dengan
peserta penyuluhan selama 30
5. Mendengarkan
menit
5. Menyampaikan rute atau
tahap-tahap dalam 6. Mendengarkan
penyuluhan
6. Menguraikan secara singkat
7. Mendengarkan
latar belakang dan tujuan
penyuluhan
7. Mempersilakan pemateri
untuk menyampaikan materi

Penyampaian 8. Mengucapkan terima kasih 8. Mendengarkan dan 20


kepada moderator dan peserta
Materi / menjawab dengan pelan menit
atas waktu dan kepercayaan
Pemateri atau dengan isyarat
yang diberikan sebagai
(menganggukkan kepala)
pemateri 9. Mendengarkan dan
menjawab “ya atau
9. Menyampaikan materi
tidak” ketika sudah
penyuluhan sesuai dengan
mengerti atau belum
sub pokok bahasan sambil
dengan sub pokok
menanyakan kembali kepada
bahasan yang
sasaran apakah sudah paham
disampaikan pemateri
atau belum
10. Mendengarkan
10. Setelah semua materi
disampaikannya, pemateri
mengembalikan wewenang
ke moderator

Konsumsi 11. Membagikan makanan dan 11. Menerima makanan 5 menit


minuman dan minuman

Tanya-Jawab / 12. Moderator membuka sesi 12. Menunjuk tangan, lalu 5 menit
Moderator, Tanya-jawab. Moderator menyampaikan

Pemateri, dan mempersilakan peserta untuk pertanyaannya


bertanya
Peserta 13. Mendengarkan
13. Moderator
mempersilakan pemateri
untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh peserta

Penutup / 14. Mengevaluasi kembali materi 14. Menjawab atau 5 menit


Moderator yang telah disampaikan menyabutkan pertanyaan
dengan bertanya kepada yang di tanyakan oleh
peserta moderator
15. Mendengarkan
15. Menyimpulkan materi
16. Mendengarkan
penyuluhan
17. Menjawab salam
16. Mengucapkan terima kasih
17. Menutup dengan salam

X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat, media, dan alat peraga sesuai dengan rencana.
b. 80 persen peserta mengikuti penyuluhan.
2. Evalusai proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan.
b. 85 persen peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. 85 persen peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
d. 85 persen peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Sasaran mampu mengetahui tentang pengertian hiperkolesterol
b. Sasaran mampu mengetahui tentang Penyebab hiperkolesterol
c. Sasaran mampu mengetahui tentang tujua Tanda dan gejala hiperkolesterol
d. Sasaran mampu mengetahui Makanan yang dianjurkan dan makanan yang
dibatasi untuk penderita hiperkolesterol
e. Sasaran mampu mengetahui tentang komplikasi pada hiperkoleste

XI. Pustaka
Sudoyo, A.W. et al, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid 1 Cetakan
Kedua. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Williams. 2008. PT. Vigorous Exercise, Fitness and Incident Hypertension, High
Cholesterol and Diabetes.
Lampiran Materi
A. Pengrtian Hiperkokesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat
ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-
hari (Simple Guide kolesterol,2007).
Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam lemak
hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar disintesiskan oleh
hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan kolesterol dalam pembuluh darah
yang kadarnya tinggi akan membuat endapan atau kristal lempengan yang akan
mempersempit pembuluh darah.
Kolesterol ditemukan dalam sel darah merah, membran sel dan otot. 70 % kolesterol
di esterifikasikan ( dikombinasikan dengan asam lemak ) dan 30 % dalam bentuk bebas.
Kolesterol merupakan lemak yang berwarna kekuningan dan seperti lilin yang diproduksi
oleh tubuh terutama didalam hati.
Kadar kolesterol di dalam darah adalah dibawah 200 mg/dl. Apabila melampaui batas
normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia. Hiperkolesterolemia biasanya terdapat
pada penderita obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, perokok serta orang yang sering
minum-minuman beralkohol.
B. Manfaat Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh mempunyai fungsi yang penting, diantaranya adalah:
a. Sebagai pelindung otak, 11 % dari berat otak adalah kolesterol.
b. Bersama zat gizi lainnya kolesterol dan sinar matahari membentuk vitamin D.
c. Merupakan zat esensial untuk membran sel.
d. Merupakan bahan pokok untuk pembuatan garam empedu yang diperlukan
untuk pencernaan makanan.
e. Bahan baku pembentukan hormon steroid, misalnya progesterone dan estrogen
pada wanita, testosteron pada laki-laki.
f. Untuk mencegah penguapan air pada kulit
g. Membawa lemak keseluruh tubuh melalui peredaran darah.
C. Patofisiologi Penyakit Hiperkolesterolemia
Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua
binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber energi,
membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon-
hormon steroid. Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk endapan
pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas mengambil
kolesterol jahat serta fosfolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk
diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari
tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap baik.
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak
menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang memperkecil diameter
pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot dan
kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi atherosclerosis (pengerasan
dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh
tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan
gangguan lain.
Kolesterol dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak
seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding
pembuluh darah. Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah
sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa,
kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.Kadar kolesterol yang tinggi
akan menyebabkan penebalan plak di lumen pembuluh darah, tapi juga mudah memicu
kerusakan dinding pembuluh darah.
Plak yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen
peradangan. Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan semakin
mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa muncul di
pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika plak tersebut berada
di pembuluh darah jantung koroner dan pembuluh darah di otak. Sewaktu-waktu, plak ini
bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah. Atau bisa juga plak tersebut pecah (ruptur)
dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke organ lain, misalnya di jantung. Jika ia
terbawa hingga ke pembuluh darah jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi
pada jantung tersebut. Pecahan plak akan langsung menyumbat aliran darah dan
akibatnya jantung tidak dapat menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan
mati. Keadaan inilah yang disebut sebagai heart attack.
D. Etiologi Penyakit Kolesterolemia
Hiperkolesterolemia terjadi karena adanya akumulasi kolesterol dan lipid pada dinding
pembuluh darah. Penelitian mendukung bahwa hiperkolesterolemia memiliki lebih dari
satu penyebab, diantaranya:
1. Faktor genetic
Sekitar 80% dari kolesterol di dalam tubuh diproduksi oleh tubuh sendiri. Ada
sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan yang lain,
hal ini disebabkan karena faktor keturunan. Meskipun hanya mengonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh sedikit, namun tubuh tetap saja
memproduksi kolesterol dalam jumalah banyak dan menyebabkan penyakit
hiperkolesterolemia.
2. Pola makan
Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh seperti lemak sapi,
kambing, makanan bersantan dan gorengan akan meningkatkan kadar kolesterol darah
karena menyebabkan penimbunan lemak pada pemburuh darah.

Jenis makanan Kolesterol Kategori

(mg/10 gr)

Putih telur ayam 0 sehat

Ikan air tawar 0 Sehat

Daging ayam 50 Sehat

Daging kambing tanpa lemak 70 sehat

udang 160 Hati-hati

Daging sapi 105 Sekali-kali

Susu sapi 250 berbahaya


Coklat 290 berbahaya

Cumi-cumi 1170 pantang

Kuning telur ayam 2000 pantang

3. Faktor Obesitas

Obesitas merupakan hasil interaksi kompleks antara faktor genetic, perilaku


dan lingkungan, menyebabkan ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran
energi. Salah satu akibat dari ketidak seimbangan ini yaitu gangguan metabolism
lemak dalam tubuh, salah satu bentuk akumulasi gangguan tersebut yakni
hiperkolesterolemia.

4. Kebiasaan Merokok

Selain dapat merusak paru-paru zat yang terkandung di dalam rokok terutama
nikotin, dapat menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL dalam darah

E. Cara Pencegahan Penyakit Hiperkolesterolemia

Jika ternyata kadar kolesterol Anda melebihi normal, maka segera konsultasikan ke
dokter. Hal penting yang bisa Anda lakukan adalah mengubah pola makan Anda sehari-
hari. Berikut ini ada beberapa tips menarik untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol
dalam tubuh, diantaranya adalah :

1. Pilih makanan mengandung lemak yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih


dari 10% dari kadar lemak harian dari lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis
lemak trans. Jenis lemak yang sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan minyak
kanola. Almon dan walnut juga merupakan sumber lemak sehat.
2. Batasi kadar kolesterol. Maksimal asupan kolesterol adalah 300 mg sehari.
Pada penderita jantung, jumlahnya tidak lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol
adalah daging, kuning telur, dan produk susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal
dan babat. Hindari juga makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan
mentega.

3. Pilih makanan yang mengandung serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat
membantu menurunkan kadar kolesterol.

4. Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod
atau halibut merupakan pilihan yang sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis ikan
salmon, makarel, dan herring memiliki kadar asam lemak omega 3 yang dapat
membantu mempertahankan kesehatan jantung.

5. Hindari alkohol dan rokok. Alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol,


sedangkan merokok dapat mengakibatkan aterosklerosis yang berujung pada
serangan jantung dan stroke.

6. Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh karena dapat memperbaiki kadar
kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau jika memungkinkan 1 jam dalam
sehari, misalnya menggunakan sepeda statis, berjalan cepat, atau gerakan lainnya.

F. Pengobatan Penyakit Hiperkolesterolemia

Apabila pengaturan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam
darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu :

a. Golongan asam fibrat : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate

Fibrate menurunkan produksi LDL dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di
arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi
arteri atas penumpukkan itu.

b. Golongan resin : Kolestiramin (Chlolestyramine)

Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase : Pravastatin, Simvastatin,
Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Menghambat pembentukan kolesterol dengan
cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi
mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan
derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.

d. Golongan Asam nikotinat: niasin. Dengan dosis besar asam nikotinat


diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah

e. Golongan Ezetimibe. Menurunkan total kolesterol dan LDL juga


meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus.

Anda mungkin juga menyukai