Laporan Praktikum Anatomi Sistem Rangka Hewan Vertebrata (Autorecovered)

Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI SISTEM RANGKA HEWAN VERTEBRATA

Dosen Pengampu :
Dra. Hj. Nursasi Handayani, M.Si dan Hendra Susanto, S.Pd, M.Kes., Ph.D

Oleh :
Kelompok 4 Offering H 2018
Alief Sella F. N. N (180342618033)
Desvita Risa (180342618008)
Dina Aulia (180342618023)
Nano Rizky Pratama (180342618040)
Neila Salma Kumala (180342618090)
Sherin Vinca Putri (180342618031)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Februari 2019
A. Topik : Praktikum Anatomi Sistem Rangka Hewan
B. Tujuan Praktikum :
1. Mendeskripsikan susunan dan struktur anatomi rangka sumbu
2. Mendeskripsikan susunan dan struktur anatomi rangka anggota
C. Dasar Teori
1. Sistem Rangka pada Pisces

a. Rangka tengkorak
Secara embrionik pertumbuhan tengkorak ikan berasal dari tiga sumber, yaitu
chondrocranium (neurocranium), democranium dan splanchnocranium. Chondrocranium
adalah pembungkus otak yang pada mulanya berasal dari tulang rawan (elemen chondral).
Dermocranium adalah tulang tengkorak yang asalnya dibuat dari sisik yang berdifusi dalam
dermis atau corium kulit, dimana tulang tersebut tulang tambahan pada chondrocranium.
Splanehnocranium adalah tulang tengkorak yang berasal dari rangka visceral (tulang
penyokong lengkung ingsang) dan akan menjadi tulang tipis pada tengkorak. Jadi, tengkorak
ikan, walaupun permulaan bersal dari tiga sumber yang pembentukannya terpisah, merupakan
satu kesatuan. Umumnya tulang- tulang dermal membentuk atap tengkorak.
· Sepasang tulang parietal terletak didaerah atap tengkorak paling belakang
· Sepasang tulang frontal
· Sepasang tulang nasal yang bentuknya memanjang dan terletak diantara dua lubang hidung.
Beberapa tulang dermal yang terdapat pada tulang- tulang tersebut yaitu post frontal,prefrontal,
postnarietal.dan masih banyak lagi.
· Sepasang tulang lacrimal terdapat pada bagian anterior sisik tengkorak .Pada bagian telinga
terdapat pada tulang squamosal, yang merupakan tulang dermal.
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxillajugal dan quadratojugal. Permaxilla dan
maxilla pada beberapa ikan terutama ikan buas, seringkali dilengkapi dengan gigi-gigi. Tulang
dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer, endopterygoid,
ectopterygoid,palatine (masing-masing terdiri atas satu pasang) dan pharaspenoid (satu
buah).Tulang dermal yang terdapat pada rahang bawah ialah dentary, splenial,angular dan
articular. Tulang dentary yang dilengkapi deangan gigi-gigi.

b. Tulang punggung dan tulang rusuk.

Pada ikan, columna vertebralis tersusun oleh dua tipe vertebrae yakni vertebrae
cranialis (vertebrae abdominalis) dan vertebrae caudalis yang memiliki arcus hemalis.
Pada elasmobranchii, columna vertebralisnya berupa cartilage dengan tipe amphocoel
dan chorda dorsalis memanjang di tengah-tengah centrum. Pada daerah ekor terbentuk arcus
haemalis serta persatuan kedua arcus haemalis membentuk spinna haemalis.
Pada vertebra caudalis beberapa elasmobranchii dan beberapa ikan lainnya seperti amia,
terdapat dua centrum pada satu vertebra. Keadaan ini disebut diplospondylus. Keadaan
diplospondylus ini memungkinkan gerakan ekor secara fleksibel selama berenang.
Rangka apendikular tersusun dari gelang pektoral dan gelang pelvis. Gelang pektoral
pada ikan bertulang terdiri dari korakoid dan skapula yang biasanya tereduksi. Struktur dari
tulang membran (tulang dermal) meliputi klavikula yang tereduksi, kleitrum dan supra
kleitrum. Gelang pelvis pada ikan terdiri dari keeping-keping pelvis bertulang atau bertulang
rawan yang bersendian dengan sirip pelvis. Pada ikan bertulang rawan, keping-keping tersebut
bertemu dibagian tengah membentuk simfisis pubis (Tenzer, dkk, Tanpa tahun).

2. Sistem rangka amphibi


Rangka katak tersusun atas endoskeleton yang di sokong oleh bagian-bagian yang lunak..
Tempurung kepala, vertebrae dan sternum merupakan skeleton axiale sedang kaki merupakan
skeleton appendiculare (Jasin, 1991). Tempurung kepala besar serta pipih terdiri atas :
1. Cranium yang sempit
2. Beberapa pasang capsula sensoris dari hidung capsula pendengar dan capsula yang besar
untuk mata.
3. Tulang-tulang rahang, os hyoid dan tulang rawan dari larynx (skeleton visceral). Bagian atap
cranium sebagian besar tersusun oleh os fronto parientalis os nasalis menutupi capsula nasalis,
os prootic sebagai pelindung bagian dalam dari telinga, sedang disebelah posteriornya kita
jumpai os exooccipicondylus occipitalis. Diantara condylus terdapat lubang yang besar yang
disebut foramen magnum. Melalui foramen ini terhubunglah otak dengan sumsum tulang
belakang (nervecord).
Masing-masing tulang rahang atas (archus maxillaries) yang terdiri atas premaxillaris,
maxillae yang bergigi dan os quadrato jugularis. Semua bagian tersebut bersatu dengan
cranium. Rahang bawah (archus mandibularis) pada masing-masing setengah bagian tersusun
atas batang tulang rawan (mento mackelian) sebelah anterior, bersambung dengan os dentary
dan os angulosplenial. Tulang rawan yang terakhir mempunyai hubungan sendi dengan tulang
rawan quadrate pada cranium.
Tulang punggung bersambung dengan kepla dan extrimitas berfungsi menyokong tubuh
dan melindungi sumsum, terdiri atas 9 columna vertebralis dan urostyl yang silindris, masing-
masing vertebrae merupakan suatu segmen pendek yang fleksibel seperti vertebrae pada
vertebrata lainnya. Tiap-tiap vertebrae terdiri atas centrum atau corpus yang memiliki lengkung
atas (archus neuralis) sebagai tempat sumsum. Pada sebelah atasnya terdapat cuatan neuralis
terdapat processus articularis yang menyebabkan vertebrae dapat sedikit bergerak dan tidak
mempunyai costae (tulang rusuk) (Jasin, 1991).
Tempat tumpuan extremitas anterior berupa cingulum cranialis (pectoral girdle) yang
berbentuk seperti rangka yang melingkari alat-alat dalam thorax. Cingulum cranialis ini
melekat pada vertebrae dengan otot daging. Masing-masing setengahnya terdiri atas tulang
rawan lebar. Tumpuan extremitas posterior berupa cingulum posterior (pelvic girdle)
merupakan persatuan tulang yang mempunyai bentuk yang terdiri atas os illium sebelah
anterior, os ischium sebelah posterior dan os pubis sebelah ventral.
Dua pasang extremitas ukurannya berbeda tetapi mempunyai bagian-bagian tulang yang
mirip dan dapat dibandingkan sebagai berikut :
Extremitas anterior
· Humerus
· Radio-ulna menjadi satu
· Carpus
· Metacarpus
· Phalangus
Extremitas posterior
· Femur
· Tabia-fibula menjadi satu
· Tarsus
· Meta tarsus
· Phalangus
Selain pada katak contoh skeleton pada kodok hijau juga hampir menyerupai dimana
tengkorak terdiri atas cranium kecil, tulang muka yang lebar, pipih serta tulang orbital besar
dan rahang sangat lebar. Columna vetebralis terdiri dari 10 elemen yang pertama disebut tulang
atlas, yang ke-9 tulang sacral dan ke-10 tulang urostil (yang sangat memanjang). Semua
vertebrae, kecuali pertama, ke-9 dan ke-10 mempunyai prosessus transversal yang panjang
yang disebut rusuk. Ada tulang dada (sternum) yang dihubungkan dengan sabuk pectoral (sabuk
dada). Skeleton kaki depan terdiri atas humerus, radio-ulna, kapal, metacarpal, falang. Dan
skeleton kaki belakang terdiri dari femur, tibio-fibula, tarsal dan falang (Brotowidjoyo, 1989).

3. Sistem rangka reptil


Reptilia adalah vertebrata dengan kulit kering dan tertutp oleh sisik-sisik atau papan-
papan epidermal dimana tengkorak biasanya sedikit tertekan lateral dengan sebuah kondil
oksipital. Vertebrae terbagi dengan jelas menjadi 5 bagian yaitu servikal, dada (toraks), lumbar,
sakral dan ekor (kaudal) (Wikipedia, 20 10).
Skeleton aksialis terdiri atas tempurung kepala dan vertebrae. Tempurung kepala ada
yang bermoncong panjang merupakan tulang yang keras pada hewan yang dewasa. Rahang
bawah yang panjang bersendi pada tulang quadrat yang telah bersatu dengan tulang cranium
dan bagian ventral dari cranium merupakan plat yang keras. Columna vertebralis terdiri atas 5
type yakni cervix, thorax, lumbal, sacrum dan cauda. Pada buaya di cervix terdapat tulang rusuk
pendek yang bebas (costae cervicalis) sedangkan pada thorax dan sternum dihubungkan oleh
costae thoracalis dengan peluasan tulang-tulang rawan.
4. Sistem rangka aves
Skeleton pada aves bila dibandingkan dengan reptilia dan mamalia merupakan tulang
yang berongga dan ringan. Hal ini merupakan modifikasi untuk terbang. Tulang tempurungnya
pada hewan yang masih muda akan terpisah antara satu dengan yang lainnya namun setelah tua
akan bersenyawa menjadi satu. Tulang tempurung kepala terdiri atas kotak otak yang bulat,
rongga mata dan rahang yang terproyeksi ke luar (sebagai paruh), rahang bawah bersendi
dengan tulang quadrat yang mudah digerakkan. Persendian antara tulang kepala dan leher
dengan sebuah system condylus (condylus ocipitalis) (Jasin, 1991).
Leher tersusun atas kurang lebih 16 vertebrae cervicalis, yang masing-masing mempunyai
persendian bentuk sadel sehingga mudah untuk gerak dalam menggambil makanan dan lain-
lain. Columna vertebralis bagian truncus bersenyawa menjadi satu, sedang bagian thorax
mempunyai persendian dengan costae. Sisa vertebrae lainnya menjadi tulang senyawa
synsacrum tempat menempelnya tulang velvicus. Tidak memiliki vertebrae lumbalis. Empat
vertebrae caudalis menjadi satu dan terkenal sebagai pygostyl yang menyebabkan bulu ekor
dapat digerakkan (Jasin, 1991).
Tulang thorax melindungi alat-alat bagian dalam dan merupakan bagian yang menyokong
pada mekanisme terbang. Dalam mekanisme ini terjadi peluasan dan kontraksi rongga tubuh
guna pernapasan. Tulang yang menggambil bagian dalam hal ini yaitu :
1. Tulang vertebrae sebelah dorsal
2. Tulang costae yang pipih sebelah lateral
3. Tulng sternum sebelah ventral yang mempunyai tonjolan sebelah median yang disebut carina
sebagai tempat melekatnya musculus pectolaris guna keperluan terbang. Carina hanya terdapat
pada jenis burung-burung yang terbang .
5. Sistem rangka mammalia
Skeleton sebagian besar terdiri atas tulang keras dan tulang rawan pada permukaan
sambungan-sambungan dan pada bagian tertentu. Disamping tulang rawan terdapat tulang
membrane dan kandang-kandang terdapat tondon yang berisi sel-sel tulang yang terkenal
sebagai ossmoidus. Sebagai contoh yang terkenal adalah tulang tempurung lutut (patella),
tulang mata kaki (kemiri) (Jasin, 1991).
Tulang tempurung kepala keras dan merupakan suatu kontak yang tersusun atas bagian
tulang yang bersenyawa pada bagian sutura. Bagian fasial terdapat nostril di sebelah dorsal dan
sepasang orbita sebagai tempat biji mata dan disebelah ventral terdapat plat dengan ditepi tulang
rahang atas yang mengandung gigi. Pada permukaan sebelah posterior terdapat lubang foramen
magnum yang dilalui oleh medulla spinalis yang berhubungan dengan otak. Disebelah kanan
kiri foramen magnum terdapat condyllus occipitalis yang merupakan sendi yang berhubungan
vertebrae pertama atau atlas. Rahang bawah mengandung gigi terdiri atas sebuah tulang yang
bersendi dengan tulang squamosa pada cranium (Jasin, 1991),
Columna vertebralis terbagi atas 5 bagian yaitu :
1.Vertebrae cervicalis
2. Vertebrae thoracalis yang memiliki hubungan dengan costa
3. Vertebrae lumbalis
4.Vertebrae sacralis
5.Vertebrae caudalis.
Cingulum pelvicus berupa tulang pinggul yang menempel secara kokoh pada sacrum dan
masing-masing setengah tulang pinggul itu terdiri atas os ischium (sebelah posterior), os illium
dan os public (sebelah ventral). Pertemuan ketiga tulang ini membentuk mangkokkan yang
terkenal sebagai acetabulum bersatu secara senyawa di bawah vertebrae (Jasin, 1991).
Masing-masimg extremitas caudalis terdiri atas femur sebagai tungkai atas, crus sebagai
tungkai bawah yang terdiri atas tibia dan fibula, pes (kaki) terdiri atas ossa tarsalia (tulang
pergelangan tangan), ossa metacarpalia (telapak kaiki) dan phalangus (ruas jari-jari). Jari ada
yang bertufucula (cakar) dan berunggula (teracak) (Jasin, 1991).

D. Alat dan Bahan :


Bahan :
 model rangka manusia (mammalia)
 model rangka awetan rangka ikan (pisces)
 model rangka katak (amfibi)
 model rangka biawak (reptil)
 model rangka ayam (Aves)
E. Prosedur :

menyebutkan semua tulang yang


menyusun rangka sumbu (rangka
mengamati model rangka
aksial) dan rangka anggota
manusia
(rangka apendikular)

-melakukan pengamatan seperti


diatas pada rangka hewan pisces
(ikan), amphbia (katak), reptilia
(biawak), aves (ayam),
menggambar hasil mammalia (rangka manusia).
pengamatan memperhatikan susunan dan
struktur tulang-tulang yang
membangun rangka sumbu dan
rangka anggota pada masing-
masing hewan.
F. Data Pengamatan :

No Gambar Pengamatan dan Gambar Literatur

1 Sistem Rangka Amphibi


Sumber : King, Gillian m and David R. N. Custance. 1982. Colour Atlas of Vertebrate
Anatomy: An Integrated Text and Dissection Guide. Oxford: Bolsover Press.
2 Sistem Rangka Pisces

Sumber : (Anon n.d.)


Sumber : (Anon n.d.)
3 Sistem Rangka Aves
Sumber : King, Gillian m and David R. N. Custance. 1982. Colour Atlas of Vertebrate
Anatomy: An Integrated Text and Dissection Guide. Oxford: Bolsover Press.

4 Sistem Rangka Reptil

Sumber : King, Gillian m and David R. N. Custance. 1982. Colour Atlas of Vertebrate
Anatomy: An Integrated Text and Dissection Guide. Oxford: Bolsover Press.
5

Sumber : (Anon n.d.)


Sumber :(Anon n.d.)
Sumber : (Anon n.d.)
Sumber : (Anon n.d.)
Sumber : (Anon n.d.)

Sumber :(Rudy Munandar 20:04:29 UTC)

G. Analisis Data
1. Sistem rangka amphibi
Pada saat pengamatan rangka amphibi yang pertama kami amati adalah rangka sumbu
(aksial) terdapat bagian tengkorak. Bagian ini terdiri dari tulang cranium yaitu frontoparietal
berada diantara kedua mata serta excoccipital yang merupakan tulang penghubung antara
tengkorak dan tulang belakang (vertebrae). Yang kedua yaitu bagian tulang wajah diantaranya
rahang atas terbagi menjadi dua area, premaxilla bagian depan dan maxilla dibagian samping.
rahang bawah (mandibula), lakrimal (tulang air mata), dan tulang hidung yang ditandai dengan
lubang hidung (nasal). Selain itu tulang rusuk yang melekat pada bagian sakrum dinamakan
presacral vertebrae.

Setelah itu rangka anggota (apendikular) amphibi terdiri dari tulang gelang bahu/pectoral yaitu
cleithrum dan supraskapula. Tulang anggota gerak atas memiliki bagian-bagian yaitu humerus,
radius, ulna, carpal/pergelangan tangan, metacarpal, digiti. Tulang punggung yang bersambung
dengan kepala (cranium) dan ekstremitas berfungsi menyokong tubuh dan melindungi sumsum
tulang belakang teridiri atas 9 vertebralis dan urostyle yang silindris. Katak tidak memiliki
tulang rusuk. Pada tulang pinggul terdapat ilium dan ischium. Pada anggotagerak bawah
terdapat tulang paha (femur), tibia dan fibula, tarsal, metatarsal, dan digiti.

2. Sistem rangka aves

Pada kepala aves, terdapat tulang wajah terdiri atas maksila pada paruh atas dan
mandibula pada paruh bawah serta nasal. Kemudian tulang cranium terdiri darifrontal, parietal,
serta oksipital yang berada dekat tulang leher. Bagian tulang leher atas terdiri dari atlas
kemudian epitropheus. Sayap aves memiliki susunan tulang yang sama seperti mammalia yaitu
humerus, radius, ulna, metacarpus dan falanges.

Aves memiliki tulang rusuk yang menempel pada scapula. Tulang pinggul aves terdiri
dari ilium, ischium dan yang paling ujung adalah pygostyle serta tulang kemaluan/pubis.
Anggota gerak bawah terdiri dari tibia, fibula, tarsal, metatarsal dan digiti.

3. Sistem rangka pisces

Sistem rangka pisces terdiri atas rangka aksial yaitu tengkorak dan apendikular yaitu
tulang rusuk dan ekor. Cranium pada pisces terdiri dari os frontal dan parietal serta tulang wajah
terdiri dari dentin, maksila, mandibula, nasal, dan lakrimali. Kemudian tulang bagian dalam
terutama bagian tengah tengkorak bisa terlihat dari luar tulang mata, terdapat tulang berlubang
berbentuk lingkaran. Bagian atasnya dinamakan pterosphenoid dan bagian bawah disebut
parasphenoid. Ciri khas pada pisces adalah tulang insang yaitu opercel dan preopercle.

Tulang yang menyusun rangka apendikular pisces terbagi menjadi tulang rawan yang
terdapat pada sirip dan tulang keras pada bagian badan. Tulang rawan ini yang memudahkan
pisces untuk bergerak. Sirip pada bagian dada dinamakan pinae abdomalis dan sirip bagian
perut dinamakan pinae pektoralis.

Tulang rawan pada pisces terdiri dari tulang proksimal yang berbentuk duri kearah
dalam, tulang ini melekat pada distal dan middle. Sirip atas ikan dibagi menjadi sirip anterior
dibagian dekat kepala sampai bagian tengah badan serta sirip posterior pada bagian tengah
badan sampai dekat ekor.

Selain itu, tulang keras terdiri dari tulang dada yang memanjang hingga ekor. Tulang
rusuk dibagi menjadi tulang rusuk atas (spinae neuralis) dan tulang rusuk bawah (spinae
hemalis). Kemudian tulang yang menghubungkan tulang dada dengan ekor yaitu hypural dan
epural.
4. Sistem rangka reptile

Tulang cranium pada tengkorak reptile yang kami amati yaitu frontal, sedangkan pada
tulang wajah terdiri dari nasal dan dentin. Reptile memiliki tulang rusuk yang melekat pada
vertebrae yang tersusun atas servikalis, torakalis, lumbalis, dan sakralis. Anggota gerak atas
terdiri dari scapula, humerus, ulna, radius, karpal, metacarpal dan digiti. Kemudian rangka
apendikular reptile tersusun atas tulang kaudalis.

5. Sistem rangka mammalia

Rangka aksial pada mammalia terbagi menjadi tulang tengkorak, vertebrae, sternum,
dan kosta. Tulang tengkorak pada mammalia terdiri dari tulang cranium yaitu frontal, parietal
dan oksipital serta tulang wajah yang terdiri dari nasal, lakrimali, zigomatik, maksila,
mandibula, orbital, dentin. Tulang tulang yang menyusun vertebrae tersusun atas 7 tulang
servikalis, 12 tulang torakalis, 5 tulang lumbalis, 5 tulang sakralis, 2/3 tulang caudalis. Semua
tulang tersebut berjumlah 32/33. Tulang dada terbagi menjadi tiga bagian yaitu
manubriumsternae, corpus sternae, dan yang paling ujung adalah corpus sfoidesus. Tulang
rusuk ada yang melekat pada tulang dada dan ada yang tidak. Costa verae dan corpus sternae
melekat pada manubrium dan corpus sternae. Rusuk costa spuria ujungnya saling berhubungan
dan melekat pada processus sfoidesus. Tulang rusuk yang tidak melekat pada tulang dada
disebut tulang fluktuantes.

Tulang rangka apendikular terdiri atas tulang gelang pectoral, tulang ekstermitas
anterior dan posterior serta gelang pelvis. Tullang gelang pectoral yang kami amati terdiri dari
klavikula dan scapula yang berbentuk pipih. Tulang ekstermitas anterior teriri dari humerus,
ulna, radius, karpal, metacarpal dan falanges. Tulang ekstermitas posterior tersusun dari femur,
patella, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan falanges. Tulang gelang panggul terdiri dari ilium,
ischium dan pubis.

H. Pembahasan
1. Amphibi
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
2. Aves
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
3. Reptile
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
4. Pisces
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :
5. Mammalia
Pada pengamatan kami :
Dari literatur :

Tugas Evaluasi

1. Bagaimanakah perbedaan rangka tengkorak dari kelima kelas hewan vertebrata


yang anda amati
2. Buatlah tabel perbedaan jumlah tulang penyusun masing-masing bagian kolumna
vertebralis hewan-hewan yang anda amati
3. Diskripsikan struktur sternum pada hewan yang anda amati
4. Bagaimanakah perbedaan rusuk ikan dan rusuk tetrapoda
5. Jelaskan perbedaan hubungan antara gelang pectoral-rangka aksial dan gelang
pelvis-rangka aksial pada manusia
6. Diskripsikan susunan dan struktur tulang-tulang ekstremitas anterior dan
ektremitas posterior pada hewan tetrapoda yang anda amati

Jawab:
1. - Pada rangka ikan memiliki tulang dentari, sedangkan pada kelas lain tidak
ada.
- Pada rangka ikan,, kranium terdiri dari operculum, penutup otak (frontal),
rahang atas, rahang bawah, orbital.
- Pada rangka katak terdiri dari skull, pterygoid, premaksila, maksila, nasal,
exoccipital, frontparital, dan prootic,.
- Pada rangka reptile, cranium terdiri dari maksila, mandibula, nasal, orbital,
dan bomir.
- Pada rangka ayam, rangka tengkorak terdiri orbit, rahang atas, dan rahang
bawah.
- Pada rangka manusia, cranium terdiri frontal, parietal, temporal, occipital,
zygomatic, rahang atas (maksila), nasal.
2.
Kelas Susunan Kolumna Vertebralis Jumlah

Pisces Corpus centrum, nearophophysis, areus neuralis, 8


spina neuralis haeomopephysis, arcushaemolis,
spina haemolis,costa haemolis.

Amphibi Cervical(1), dorsal (7), sacral (1), dan kaudal (1). 10

Reptil Cervical(8), dorsal (12), sacral (2), dan kaudal 32


(10).

Aves Cervical, dorsal, lumbar, sacral, kaudal,


pygostyle.

Mammalia Columna cervicalis (7), columna thoracalis (12), 33


columna lumbalis (5), columna sacralis (5),
columna coccigialis (4).

3. Tulang dada (sternum) termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada.
Pada sisi kiri dan kanan sternum, terdapat tempat lekat dari rusuk. Tulang dada
memberikan perlindungan pada organ dalam. Pada pisces, sternum tidak ada.
Pada amphibi, sternum terdapat pada bagian dada dan berhubungan dengan
gelang bahu, bersegmen-segmen. Pada reptile juga dapat ditemukan sternum.
Pada aves, sternum membesar (carina sterni). Pada mammalia, sternum terdiri
atas 1 deretan tulang yang terdiri dari presternum, mesosternum, dan
metasternum.
4. Perbedaan rusuk ikan dan rusuk tetrapoda
Pada tetrapoda:
- Memiliki lubang hidung yang terbuka kearah rongga mulut
- Memiliki appendages
- Anggota tubuh berpasangan masing-masing dengan 5 jari (kecuali mengalami
modifikasi
- Tubuh tidak langsung berhubungan dengan anggota tubuh (pada leher)
- Kepala dapat bergerak bebas, kecuali pada amphibi
- Tubuh ditutupi oleh kulit yang lembab (amphibi), sisik (reptile), bulu (aves),
rambut (mammalia)
- Umumnya respirasi menggunakan paru-paru

Sedangkan tulang rusuk ikan:

- Memiliki lubang hidung yang cendurung tidak begitu terlihat


- Anggota tubuh menjadi satu/ berhubungan
- Kepala tidak dapat bergerak bebas
- Umumnya respirasi menggunakan insang
5. - Gelang pectoral = fungsi tempat melekatnya yang memungkinkan untuk
pergerakan sendi . tulang pectoral tersusun atas tulang belikat (2) dan tulang
selangka (2). Tulang selangka berbentuk seperti huruf “s”, berhubungan dengan
tulang lengan atas untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan
lebih bebas. Ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung
lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
- Gelang pelvis = terdiri dari 2 tulang pinggul, yang masing-masing terdiri dari 3
tulang yang menyatu pada masa pubertas. Fungsinya untuk menyediakan lokasi
untuk otot besar bagian bawah supaya terhubung memberikan manusia untuk
kemampuan untuk berjalan, berlari, duduk, dan berlutut. Pelvis juga
mengelilingi organ reproduksi, kandung kemih dan rectum, membentuk rongga
dimana organ-organ ini dapat didukung dan dilindungi.
6. – ekstremitas anterior (gerak depan (atas)) terdiri dari : humerus (lengan atas),
radius, ulna (pengumpil, hasta), karpal (pergelangan), metacarpal (telapak), dan
palanges (jari).
- ekstremitas posterior (gerak belakang (bawah)) terdiri : femur (paha), tibia
(tulang betis), fibula (tulang kering), tarsal (pergelangan kaki), metatarsal
(telapak kaki), palanges (jari).

I. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut.


1. Sistem rangka ikan terdiri dari dua tulang rawan dan tulang keras. Tulang rawan terdapat
pada bagian sirip. Rangka yang khas pada ikan adalah opercell dan preopercell yang
melindungi insang.
2. Pada amfibi, hewan yang sudah dewasa mempunyai columna vertebralis dan dilengkapi pula
adanya ekstremitas (anggota badan) dengan jari-jari yang disebut digiti, yang bentuknya
berbeda-beda. Sistem rangka amfibi tidak memiliki tulang rusuk, serta tulang tibia dan fibula
pada kaki belakangnya yang menyatu sehingga memberi kekuatan lebih untuk melompat.
Katak juga memiliki tulang ekor yang silindris dinamakan urostyle.
3. Rangka reptile terbagi menjadi 4, yaitu caput, truncus, serviks, dan caudal. Yang
membedakan dari yang lain adalah reptile mempunyai tulang kaudal yang banyak. sistem
rangkanya tidak memilki tulang dada (sternum) sehingga memudahkan memakan mangsa
yang lebih besar dari ukurannya.
4. Secara anatomi, rangka aves tersusun 2 bagian, yaitu rangka aksial (terdiri dari caput,
lolumna vertebralis, truncus, dan kosta) dan rangka apendikular (tersusun atas extremitas).
Pada aves, sistem rangka spesifiknya adalah memilki tulang dada yang besar sebagai tempat
pelekatan otot terbang, selain itu tulang yang khas yang dimilki burung yang dapat terbang
yaitu dua buah klavikula yang menyatu ditengah dan membentuk furkula, sementara pada
burung yang tidak dapat terbang, tidak memiliki furkula. Pada aves, tulang pelvisnya tidak
menyatu, yang dimaksudkan untuk memudahkan jalan untuk mengeluarkan telur.
5. Secara histologis, rangka mamalia umumnya tersusun atas tulang rawan dan tulang-tulang
pengganti tulang rawan (tulang keras). Sedangkan secara anatomi, rangka mamalia (marmot
“Cavia cobaya”) terdiri dari 4 bagian utama, yaitu caput (kepala), serviks (leher), truncus
(badan), dan extremitas (anggota gerak). Sistem rangka yang menyusun mammalia lebih
kompleks disbanding yang lain.

J. Daftar Rujukan

Anon. n.d. “Axial Skeleton (Skull).” Retrieved February 27, 2019a


(http://droualb.faculty.mjc.edu/lecture%20notes/unit%202/chapter_6_axial_skeleton_c
opy%20with%20figures.htm).

Anon. n.d. “Fish Basics, the Anatomy and Physiology of Aquarium Fish.” The Spruce Pets.
Retrieved February 27, 2019b (https://www.thesprucepets.com/how-are-all-fish-the-
same-4102466).

Anon. n.d. “Human Pelvic Bone Diagram Pelvis Bone Diagram - Human Body Pictures - The
Anatomy Body.” Retrieved February 27, 2019c (https://theanatomybody.com/human-
pelvic-bone-diagram/human-pelvic-bone-diagram-pelvis-bone-diagram-human-body-
pictures/).

Anon. n.d. “Pictorial Skeletal Atlas of Fishes - Environmental Archaeology at the Florida
Museum of Natural History.” Retrieved February 27, 2019d
(https://www.floridamuseum.ufl.edu/fishatlas/).

Anon. n.d. “The Thoracic Cage – the Ribs and Sternum | Human Anatomy and Physiology
Lab (BSB 141).” Retrieved February 27, 2019e
(https://courses.lumenlearning.com/ap1x94x1/chapter/the-thoracic-cage-the-ribs-and-
sternum/).

Brotowidjoyo, Mukayat.,1989. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Jasin, Maskoeri., 1991. Zoologi Vertebrata Untuk Perguruan Tinggi. Sinar Wijaya. Surabaya.

Rudy Munandar. 20:04:29 UTC.“Anatomi Musculuskeletal.”

Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia Ery
Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. 2014. Hand Out Struktur
Perkembangan Hewan I (NBIO606). Malang: Universitas Negeri Malang.

Tenzer, Amy, Umie Lestari, Nursasi Handayani, Abdul Gofur, Masjhudi, Sofia Ery
Rahayu, Nuning Wulandari, Siti Imroatul Maslikah. Tanpa tahun. Struktur
Perkembangan Hewan I (SPH 1) (Bagian 1). Malang: Universitas Negeri Malang.

Wikipedia, 2010. Vertebrata. http://www. Wikipedia.org.

Anda mungkin juga menyukai