Sejarah A (Makalah Kerajaan Kediri Dan Singosari)
Sejarah A (Makalah Kerajaan Kediri Dan Singosari)
Sejarah A (Makalah Kerajaan Kediri Dan Singosari)
OLEH:
ANYA AGHNIA NOOR QOLBY
ALIKA MARIAM SALSABILA
ANGGITA YUSNI R
X-IPS 2
KELOMPOK 3
SMA NEGERI 24 BANDUNG
2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Kerajaan Kediri.......................................................................................................
B. Kerajaan Singasari...................................................................................................
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelajaran sejarah kelas X kita belajar tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang
pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan
besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12 tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini
merupakan bagian dari Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai
Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah
Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang. Untuk lebih jelasnya,
saya membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Kerajaan
Kediri, sehingga pembaca dapat memahami dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa
Timur.
Jawa timur sudah didiami oleh penduduk yang cukup padat sebelum raja Balitung, yaitu
khususnya di sepanjang lembah Sungai Brantas. Sungai Brantas dijadikan modal utama untuk
mendirikan kerajaan besar yang bersumbu padanya. Di jawa timur pada waktu itu tersebar banyak
kerajaan-kerajaan kecil yang masing-masing berdaulat di daerah-daerah rendah yang dan Kawi
Kelud. Kondisi geografis Jawa Timur yang seperti itu menjadikan sistem pemerintahan tidak
sentral. Belum juga terhitung daerah pertanian di dataran tinggi Malang yang pada waktu itu
ditempati oleh Tumapel.
Sungai Brantas sebagai urat nadi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur yang juga ditentukan oleh
kehadiran gunung-gunung api yang mengapit aliran sungai tersebut dari hulu, hilir sampai dengan
muaranya. Sungai Brantas seakan-akan seperti rubuh ular yang melingkar dengan letak kepala
yang mendekati ekornya. Kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur selain berurat nadi pada
Sungai Brantas juga lokasinya mengelilingi Gunung Penanggungan, seperti Daha, Kahuripan,
Majapahit, Jenggala, dan Tumapel. Sungai Brantas memiliki pola aliran air yang melingkar,
dimana mata airnya ada di lereng kompleks Gunung Arjuno-Anjasmoro.
Pola yang melingkar ini yang melahirkan bagian-bagian hilir dan hulu yang masing-masing
dapat melahirkan kegiatan-kegiatan ekonomis dan politis dari kerajaan-kerajaan yang berdiri.
Diantara hulu dan delta Sungai Brantas tersebut, ada salah satu kerajaan yang berdiri yaitu kerajaan
Singosari dimana letak ibu kotanya adalah bertempat di dataran rendah Pasuruan sampai daerah
Lawang. Di Dataran Tinggi Malang tepatnya di daerah sebelah timur Gunung Kawi merupakan
daerah yang beriwayat.
Salah satu raja yang tersohor adalah Ken Arok yang mulai kecil sampai wafatnya di habiskan
di dataran tinggi Malang. Keadaan tanah yang subur, iklim yang dingin tetapi kering serta di
dukung dengan adanya sungai Brantas menyebabkan daerah ini selalau memegang peranan
penting.
Kerajaan Singosari terletak di sebelah timur Gunung Kawi di hulu Sungai Brantas di daerah
Jawa Timur. Pada abad 13 Singosari hanya merupakan desa kecil yang tidak berarti. Keadaan itu
lambat laun berubah bertepatan dengan munculnya seorang pemuda bernama Ken Arok dari desa
Pangkur, yang berjaya meruntuhkan kerajaan Kediri dan merebur kekuasan raja Kertajaya pada
tahub 1222. Sejak itu ia mendirikan kerajaan berpusat di desa Kutaraja. Pada tahun 1254 nama
Kutaraja diganti dengan nama Singosari oleh cucunya yang bergelar Jaya Wisnuwardhana.
Singosari menguasai wilayah jawa timur dari tahun 1222 sampai tahun 1292.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah awal berdirinya kerajaan Kediri?
2. Apa saja Sumber sejarah kerajaan Kediri?
3. Dimana letak lokasi kerajaan Kediri?
4. Bagaimana masa perkembangan kerajaan Kediri?
5. Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan Kediri?
6. Bagaimana aspek kehidupan masyarakat kerajaaan Kediri?
7. Apa penyebab runtuhnya kerajaan Kediri?
8. Bagaimana Keadaan Alam di daratan tinggi Malang Keraaan Singasari?
9. Bagaimana Keadaan Geografis Politik Kerajaan Singosari?
10. Bagaimanakah awal berdirinya kerajaan Kediri?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1 Umum : Untuk mengetahui tentang berdiri kerajaan Kediri dan Singasari masa perkembangan dan
pemerintahan kerajaan Kediri dan Singasari.
2 Khusus : Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah mengenai kerajaan Kediri dan Singasari.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Kediri
1. Pengertian
Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada abad ke-12
tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram kuno.
Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas yang pada masa itu telah menjadi jalur
pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di
sekitar kota Kediri sekarang.
2. Awal Berdirinya Kerajaan Kediri
Pada tahun 1019 M, Airlangga dinobatkan menjadi raja Medang Kamulan. Airlangga
berusaha memulihkan kembali kewibawaan Medang Kamulan, setelah kewibawaan kerajaan
berahasil dipulihkan, Airlangga memindahkan pusat pemerintahan dari Medang Kamulan ke
Kahuripan. Berkat jerih payahnya, Medang Kamulan mencapai kejayaan dan kemakmuran.
Menjelang akhir hayatnya, Airlangga memutuskan untuk mundur dari pemerintahan dan menjadi
pertapa dengan sebutan Resi Gentayu. Airlangga meninggal pada tahun 1049 M.
Pewaris tahta kerajaan Medang Kamulan seharusnya seorang putri yaitu Sri
Sanggramawijaya yang lahir dari seorang permaisuri. Namun karena memilih menjadi pertapa,
tahta beralih pada putra Airlangga yang lahir dari selir. Untuk menghindari perang saudara,
Medang Kamulan dibagi menjadi dua yaitu kerajaan Jenggala dengan ibu kota Kahuripan, dan
kerajaan Kediri (Panjalu) dengan ibu kota Dhaha. Tetapi upaya tersebut mengalami kegagalan.
Hal ini dapat terlihat hingga abad ke 12, dimana Kediri tetap menjadi kerajaan yang subur dan
makmur namun tetap tidak damai sepenuhnya dikarenakan dibayang- bayangi Jenggala yang
berada dalam posisi yang lebih lemah. Hal itu menjadikan suasana gelap, penuh kemunafikan dan
pembunuhan berlangsung terhadap pangeran dan raja – raja antar kedua negara. Namun
perseteruan ini berakhir dengan kekalahan jenggala, kerajaan kembali dipersatukan dibawah
kekuasaan Kediri.
3. Sumber Sejarah Kerajaan Kediri
Prasasti-prasasti menjelaskan kerajaan Kediri antara lain yaitu:
a. Prasasti Banjaran berangka tahun 1052 M menjelaskan kemenangan Panjalu atas Jenggala.
b. Prasasti Hantang berangka tahun 1052 M menjelaskan Panjalu pada masa Jayabaya.
c. Prasasti Sirah Keting (1140) tentang pemberian hadiah tanah kepada rakyat desa oleh Jayawarsa.
d. Prasasti yang ditemukan di Tulung Agung Kertosono, Berisi masalah keagamaan (Raja
Bameswara 1117-1130 M).
e. Prasasti Ngantang (1135 M) tentang Raja Jayabaya memberi hadiah rakyat desa Nganteng
sebidang tanah bebas pajak.
f. Prasasti Jaring (1181 M) tentang Raja Gandra yang membuat sejumlah nama-nama hewan
seperti Kebo Waruga dan Tikus Janata.
g. Prasasti Kamulan (1194 M) tentang Raja Kertajaya yang menyatakan bahwa Kediriberhasil
mengalahkan musuh di katang-katang.
4. Masa Perkembangan
Tak banyak yang diketahui mengenai peristiwa di masa-masa awal Kerajaan Kediri. Raja
Kameswara (1116-1136) menikah dengan Dewi Kirana, puteri Kerajaan Janggala. Dengan
demikian, berakhirlah Janggala kembali dipersatukan dengan Kediri. Kediri menjadi kerajaan
yang cukup kuat di Jawa. Pada masa ini, ditulis kitab Kakawin Smaradahana oleh Mpu Dharmaja,
yang dikenal dalam kesusastraan Jawa dengan cerita Panji. Demikian pula Mpu Tanakung
mengarang kitab Kakawin Lubdaka dan Wertasancaya
Raja terkenal Kediri adalah Jayabaya (1135-1159). Jayabaya di kemudian hari dikenal
sebagai "peramal" Indonesia masa depan. Pada masa kekuasaannya, Kediri memperluas
wilayahnya hingga ke pantai Kalimantan. Pada masa ini pula, Ternate menjadi kerajaan subordinat
di bawah Kediri. Waktu itu Kediri memiliki armada laut yang cukup tangguh. Beliau juga terkenal
karena telah memerintahan penggubahan Kakawin Bharatayuddha, yang diawali oleh Mpu Sedah
dan kemudian diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
Raja Kertajaya yang memerintah (1185-1222), dikenal sebagai raja yang kejam, bahkan
meminta rakyat untuk menyembahnya. Ini menyebabkan ia ditentang oleh para brahmana.
Kertajaya adalah raja terakhir dari kerajaan Kadiri.
Penemuan Situs Tondowongso pada awal tahun 2007, yang diyakini sebagai peninggalan
Kerajaan Kadiri diharapkan dapat membuka lebih banyak tabir misteri.
2. Sri Bameswara
Raja Bameswara Banyak Meninggalkan Prasasti Seperti Yang Ditemukan
Di Daerah Tulung Agung Dan Kertosono. Prasasti Seperti Yang Ditemukan Itu
Lebih Banyak Memuat Masalah-Masalah Keagamaan, Sehingga Sangat Baik
Diketahui Keadaan Pemerintahannya.
3. Prabu Jayabaya
Kerajaan Kediri Mengalami Masa Keemasan Ketika Diperintah Oleh Prabu
Jayabaya. Strategi Kepemimpinan Prabu Jayabaya Dalam Memakmurkan
Rakyatnya Memang Sangat Mengagumkan. Kerajaan Yang Beribu Kota Di
Dahono Puro, Bawah Kaki Gunung Kelud, Ini Tanahnya Amat Subur, Sehingga
Segala Macam Tanaman Tumbuh Menghijau.Hasil Pertanian Dan Perkebunan
Berlimpah Ruah. Di Tengah Kota Membelah Aliran Sungai Brantas. Airnya Bening
Dan Banyak Hidup Aneka Ragam Ikan, Sehingga Makanan Berprotein Dan Bergizi
Selalu Tercukupi.Hasil Bumi Itu Kemudian Diangkut Ke Kota Jenggala, Dekat
Surabaya, Dengan Naik Perahu Menelusuri Sungai. Roda Perekonomian Berjalan
Lancar, Sehingga Kerajaan Kediri Benar-Benar Dapat Disebut Sebagai Negara
Yang “Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Karta Raharja”.Prabu Jayabaya
Memerintah Antara Tahun 1130 Sampai 1157 Masehi. Dukungan Spiritual Dan
Material Dari Prabu Jayabaya Dalam Hal Hukum Dan Pemerintahan Tidak
Tanggung-Tanggung. Sikap Merakyat Dan Visinya Yang Jauh Ke Depan
Menjadikan Prabu Jayabaya Layak Dikenang Sepanjang Masa.Jika Rakyat Kecil
Hingga Saat Ini Ingat Kepada Beliau, Hal Itu Menunjukkan Bahwa Pada Masanya
Berkuasa Tindakan Beliau Yang Selalu Bijaksana Dan Adil Terhadap Rakyat.
4. Sri Sarwaswera
Menurut Prabu Sri Sarwaswera, Tujuan Hidup Manusia Yang Terakhir Adalah
Moksa, Yaitu Pemanunggalan Jiwatma Dengan Paramatma. Jalan Yang Benar
Adalah Sesuatu Yang Menuju Arah Kesatuan, Sehingga Segala Sesuatu Yang
Menghalangi Kesatuan Adalah Tidak Benar.
5. Sri Aryeswara
Berdasarkan Prasasti Angin (1171), Sri Aryeswara Adalah Raja Kediri
Yang Memerintah Sekitar Tahun 1171. Nama Gelar Abhisekanya Ialah Sri
Maharaja Rake Hino Sri Aryeswara Madhusudanawatara Arijamuka.Tidak
Diketahui Dengan Pasti Kapan Sri Aryeswara Naik Tahta. Peninggalan Sejarahnya
Berupa Prasasti Angin, 23 Maret 1171. Lambang Kerajaan Kediri Pada Saat Itu
Ganesha. Tidak Diketahui Pula Kapan Pemerintahannya Berakhir. Raja Kediri
Selanjutnya Berdasarkan Prasasti Jaring Adalah Sri Gandra.
6. Sri Gandra
Masa Pemerintahan Raja Sri Gandra (1181 M) Dapat Diketahui Dari
Prasasti Jaring, Yaitu Tentang Penggunaan Nama Hewan Dalam Kepangkatan
Seperti Seperti Nama Gajah, Kebo, Dan Tikus. Nama-Nama Tersebut
Menunjukkan Tinggi Rendahnya Pangkat Seseorang Dalam Istana.
7. Sri Kameswara
Masa Pemerintahan Raja Sri Gandra Dapat Diketahui Dari Prasasti Ceker
(1182) Dan Kakawin Smaradhana. Pada Masa Pemerintahannya Dari Tahun 1182
Sampai 1185 Masehi, Seni Sastra Mengalami Perkembangan Sangat Pesat,
Diantaranya Empu Dharmaja Mengarang Kitab Smaradhana. Bahkan Pada Masa
Pemerintahannya Juga Dikeal Cerita-Cerita Panji Seperti Cerita Panji Semirang.
8. Sri Kertajaya
Berdasarkan Prasasti Galunggung (1194), Prasasti Kamulan (1194),
Prasasti Palah (1197), Prasasti Wates Kulon (1205), Nagarakretagama, Dan
Pararaton, Pemerintahan Sri Kertajaya Berlangsung Pada Tahun 1190 Hingga 1222
Masehi.Raja Kertajaya Juga Dikenal Dengan Sebutan “Dandang Gendis”. Selama
Masa Pemerintahannya, Kestabilan Kerajaan Menurun. Hal Ini Disebabkan
Kertajaya Ingin Mengurangi Hak-Hak Kaum Brahmana.Keadaan Ini Ditentang
Oleh Kaum Brahmana. Kedudukan Kaum Brahmana Di Kerajaan Kediri Waktu Itu
Semakin Tidak Aman. Kaum Brahmana Banyak Yang Lari Dan Minta Bantuan Ke
Tumapel Yang Saat Itu Diperintah Oleh Ken Arok.Mengetahui Hal Ini Raja
Kertajaya Kemudian Mempersiapkan Pasukan Untuk Menyerang Tumapel.
Sementara Itu Ken Arok Dengan Dukungan Kaum Brahmana Melakukan Serangan
Ke Kerajaan Kediri. Kedua Pasukan Itu Bertemu Di Dekat Ganter (1222 M).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kerajaan Kediri
Berdasarkan analisa kami dari sejumlah referensi yang saya baca, saya dapat
menyimpulkan beberapa hal tentang Kerajaan Kediri yaitu :
· Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan yang besar yang pernah berkuasa di Nusantara.
· Kerajaan Kediri sudah ada sebelum Raja Airlangga membagi Kerajaan Mataram Kuno menjadi
dua bagian.
· Kerajaan Kediri sempat menjadi kerajaan yang kaya dan disegani di Asia.
· Kerajaan Kediri mengalami 2 kali pendirian masa, yang pertama saat Airlangga membagi
Kerajaan Mataram Kuno, yang kedua saat Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara.
2. Kerajaan Singasari
Sungai Brantas sebagai urat nadi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dapat ditelaah ciri-ciri
tanahnya pada setiap lembahnya semunya itu ditentukan oleh kehadiran gunung-gunung api yang
mengapit aliran sungai tersebut dari hulu, hilir, hingga muaranya. Dan kerajaan di Jawa Timur
yang akan dibangun tidak bisa lepas dari sumbu perekonomian yakni Sungai Brantas.
Latar belakang geografis kerajaan Singhasari tak dapat dibatasi pada kondisi alamnya pada
abad ke-13 saja. Harus pula diadakan ancang-ancang yang cukup maju kedepan yakni abad ke-11
dan 12. sebabnya adalah karena sungai Brantas sudah berfungsi secara ekonomis maupun politis
pada masa-masa tersebut mulai dari Pugatan (perjuangan Erlangga sejak awal abad ke-11) sampai
Tarik (berdirinya Majapahit pada akhir abad ke-13). Selain menjadi saksi utama peristiwa-
peristiwa historis yang penting, sungai tersebut juga melatar belakangi berbagai fakta sejarah di
Jawa Timur.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Kadiri
http://uegi-liverpudlian.blogspot.com/2011/11/makalah-kerajaan-kediri.html
http://raneei.blogspot.com/2011/11/sejarah-xi-makalah-kerajaan-kediri_20.html
http://juragansejarah.blogspot.com/2012/05/sejarah-kerajaan-kediri.html
http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/2011/03/kerajaan-kediri.html
http://www.scribd.com/doc/88287745/Kerjaan-Kediri-Dan-Singosari
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-Nya
jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah
berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang tak
ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan suatu
dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam menghimpun
bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan menyempurnakan
makalah ini.