Geologi WAI RORO - Laporan Site Visite (Pak Sony)
Geologi WAI RORO - Laporan Site Visite (Pak Sony)
Geologi WAI RORO - Laporan Site Visite (Pak Sony)
1. UMUM
Pekerjaan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran tentang morfologi, geologi, struktur dan gejala lain yang nampak di lapangan.
Serta pendataan parameter-parameter teknis jenis tanah yang diperlukan untuk perhitungan-
perhitungan tahap lanjut pekerjaan perencanaan maupun petunjuk dan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan fisik pembangunannya.
Penyelidikan geologi Teknik berupa: Pemetaan geologi permukaan, Bor inti dan Pengambilan
contoh tanah tak terganggu dan terganggu dari test pit; untuk pengujian di laboratorium
mekanika tanah dan batuan meliputi serangkaian analisa dari contoh tanah tidak terganggu
(UDS) dan contoh tanah terganggu (DS), terdiri dari analisa index properties dan analisa
engineering properties.
1|Pageof15
3. GEOLOGI PONDASI RENCANA BENDUNGAN
Kondisi geologi berupa batuan yang tersingkap pada badan sungai berupa batuan dasar
Batulempung (Claystone) sisipan Batupasir (Sandstone). Strength batuan pondasi Very high
(VH).
Kondisi batuan dasar berupa Batulempung sisipan Batupasir mempunyai perkiraan nilai kuat
tekan (Uniaxial Compressive Strength = UCS) sebesar 40 – 100 kgf/cm2. Tingkat pelapukan
batuan Moderately Weathered (MW) dengan klas batuan CL class. Allowable bearing capacity
dari batuan pondasi berupa batuan sedimen, dengan tingkat pelapukan bervariasi: 300 – 3000
kPa
2|Pageof15
Batuan sedimen di area Wai Roro termasuk kelompok batuan kekerasan sedang dengan
perkiraan nilai shear strength batuan pondasi adalah Cohesion 1 - 20 Mpa dan Friction angle 25 -
35° (high friction).
Batulempung dan batupasir ini mempunyai nilai permeabilitas berkisar antara 5 – 15 Lugeon
atau K = 10-5 cm3/det, dengan kata lain batuan dasar ini semi impermeable atau semi kedap air.
Lapisan alluvial atau endapan sungai sangat tipis dengan tebal kurang dari 2.0 m. Tanah penutup
di sekitar tapak bendungan mempunyai ketebalan antara 3.0 m sampai 10.0 m.
Secara umum parameter batuan pondasi berupa batuan sedimen klastik sebagai berikut:
- Karakter rekahan atau joints terisi oleh material sehingga tingkat permeability batuan
semi permeable, dapat ditingkatkan kekedapan pondasi dengan grouting treatment
blanket, consolidation dan curtain grouting.
- Tingkat deformasi batuan pondasi untuk bendungan adalah sangat kecil.
3|Pageof15
- Kekuatan batuan pondasi medium strength.
Geomorfologi di sekitar lokasi as rencana Bendungan Wai Roro adalah merupakan lembah
sungai berbentuk “U” atau “U” shape valley. Geomorfologi daerah genangan adalah merupakan
perbukitan bergelombang lemah, dengan kondisi jalur rembesan yang panjang sehingga aman
terhadap potensi bocoran di kolam waduk.
1. Bergelombang lemah
2. Jalur rembesan panjang ke arah lembah sebelahnya
3. Maksimum water head adalah 25 – 50 meter pada daerah waduk.
4. Batuan dan tanah penutup berupa tanah lempung impermeable.
Keempat kondisi di atas mengindikasikan bahwa daerah rencana genangan adalah kedap air dan
kemungkinan terjadi bocoran adalah kecil.
4|Pageof15
Lokasi Rencana Bendungan Wai Roro
5|Pageof15
BENDUNGAN WAI RORO
Gambar 2. Peta Geologi Regional Lembar Ternate, Maluku Utara – Area Bendungan Wai Roro
6|Pageof15
5. BAHAN MATERIAL
Bahan material untuk timbunan tanah berupa lanau lempungan, dapat diperoleh di lokasi rencana
borrow area di daerah genangan. Lanau lempungan berwarna coklat, dengan membuang seluruh
lapisan tanah penutup sedalam 1.5 m, kemudian di bawahnya setebal 1.5 - 3 m dapat digunakan
sebagai bahan timbunan tanah.
Sumber untuk keperluan bahan pasir dan kerikil sebagai bahan filter dan concrete direncanakan
diambil dari luar lokasi, karena pasir di daerah ini secara sepintas kwalitasnya kurang memenuhi
syarat.
Sumber untuk keperluan bahan material batu untuk rip-rap diambil dari boulder atau bongkah
batuan andesit di daerah genangan. Bahan batu berupa jenis andesit kwalitas sedang, dengan
perkiraan nilai kuat tekan 500 kgf/cm2.
1. Koefisien permeabilitas dari bahan k ≤ 10-5 cm/det, pada hakekatnya semakin halus
butiran suatu bahan semakin rendah koefisien permeabilitasnya. Jenis tanah yang dapat
digunakan adalah GC, SC, CL, SM, MH dan CH.
2. Mudah pelaksanaan pemadatannya, dalam hal ini banyak dipengaruhi oleh kadar air
aslinya di lapangan. Jika kadar air aslinya (Wn) berada dekat dengan kadar air
7|Pageof15
optimumnya (OMC standar proctor), maka pemadatan mudah dilakukan. Pemadatan
tanah harus dilakukan pada OMC <Wn<OMC+3% dan harus mencapai kepadatan D=
92% - 95%, sehingga semua parameter disain harus disesuaikan dengan kadar air dan
kepadatan yang direncanakan.
3. Tidak mengandung zat-zat organis yang mudah terurai. Zat-zat organis yang mudah
terurai mengakibatkan perubahan-perubahan fisik pada tanah tersebut, sehingga
mempengaruhi stabilitas dari bahan.
4. Tidak termasuk kategori tanah lempung dispersif.
Jenis Pengujian
Specific gravity
Unit weigth
Natural Water Content
Grain size
Double Hydrometer
Pemadatan (Compaction)
Consolidation
Kerembesan (Permeability)
Triaxial UU dan CU
Organic content ASTM C40
(standar warna)
Untuk material berbutir kasar sand gravel dari endapan alluvial dan lokasi borrow area pasir
perlu dilakukan pengujian laboratorium sebagai berikut:
8|Pageof15
Jenis Pengujian
Specific gravity
Absorpsi
Alkali durability
SC: Silika larut RC: Reduksi alkali
Abrasi
Grain size
Pemadatan
Kerembesan
Kadar lumpur
Kadar lempung
Organic content ASTM C40
(standar warna)
Terdapat cadangan batu (rock) yang terletak di sekitar area hulu genangan. Batuan berupa
bongkah – bongkah batu andesit. Test yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
Jenis Pengujian
Specific gravity
Kuat tekan
Abrasi
Alkali Reaksi
Perkiraan kebutuhan dan ketersedian material konstruksi bendungan yaitu berupa tanah, pasir
dan batu. Ketersediaan material konstruksi bendungan berupa bahan timbunan tanah inti
diperkiraan mencukupi dan dapat diperoleh disekitar rencana bendungan, dengan jarak
maksimum pengambilan 5 km dari lokasi bendungan.
MATERIAL BATU
Daerah genangan 2-3 500.000
Dengan data ketersediaan material baik volume maupun semua jenis bahan timbunan sebagian
dapat diambil dari sekitar rencana Bendungan Wai Roro, kecuali untuk material filter dan bahan
concrete (beton).
10 | P a g e o f 1 5
10. USULAN TIPE BENDUNGAN
Berdasarkan survey awal pada lokasi rencana bendungan, ditinjau dari segi daya dukung pondasi
dan ketersediaan material konstruksi maka diusulkan untuk pemilihan tipe bendungan adalah:
ZONED EARTH FILL TYPE.
Untuk karakteristik perlapisan timbunan untuk tiap-tiap zone adalah sebagai berikut:
11 | P a g e o f 1 5
4 Rip rap Selected dense durable rock fill sized to prevent erosion by wave
action. In earth and rock fill dams often constructed by sorting
larger rocks from adjacent 3A and 38 zones. In earth fill dams
either selected rock fill or a wider zone of quarry run rock fill
12 | P a g e o f 1 5
GAMBAR 3. PETA LOKASI BENDUNGAN WAI RORO dan LOKASI QUARRY BATU – BORROW AREA TANAH LEMPUNG, PASIR DAN AGREGAT BATU
SG-FT1
TP-03
TP-02
TP-01 TP-04
QR-1
SG-FT2
13 | P a g e o f 1 5
FOTO – FOTO LAPANGAN
Foto Kegiatan Testpit-1 Foto Lubang Testpit-1 Foto Lubang Testpit-1
14 | P a g e o f 1 5
Foto Kegiatan Testpit-3 Foto Lubang Testpit-3 Foto Lubang Testpit-3
15 | P a g e o f 1 5
FOTO – FOTO LAPANGAN
Foto Kegiatan Sampel Sand Gravel Sungai K.Foyata Foto Kegiatan Sampel Sand Gravel Sungai K.Foyata Foto Kegiatan Sampel Sand Gravel Sungai K.Foyata
Foto Kegiatan Sampel Sand Gravel Anak Sungai K.Foyata Foto Kegiatan Sampel Random, Batupasir Foto Kegiatan Sampel Random, Batupasir
16 | P a g e o f 1 5
Foto Batuan Wairoro
Deskripsi
Batupasir : Batuan berwarna kecoklatan, kondisi lapuk, ukuran butir pasir sangat halus-halus
(0,062-0,25mm), bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas grain supported, mineral
kuarsa. N171E/51
Deskripsi
Batupasir : Batuan berwarna kecoklatan, kondisi agak lapuk, ukuran butir pasir sangat halus-halus
(0,062-0,25mm), bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas grain supported, mineral kuarsa.
N348E/40
17 | P a g e o f 1 5
Koordinat LP 0372413, 0019543 Waktu Pagi
Deskripsi
Batupasir : Batuan berwarna kecoklatan, kondisi lapuk, ukuran butir pasir sangat halus-halus (0,062-
0,25mm), bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas grain supported.
Deskripsi
Batupasir : Batuan berwarna coklat, kondisi sangat lapuk, ukuran butir pasir sangat halus-halus
(0,062-0,25mm), bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas grain supported.
Deskripsi
Batupasir : Batuan berwarna coklat, kondisi sangat lapuk, ukuran butir pasir sangat halus-halus
(0,062-0,25mm), bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas grain supported.
18 | P a g e o f 1 5
Koordinat LP 0369351, 0021215 Waktu Sore
Deskripsi
Konglomerat : warna abu kehitaman, kondisi sangat sangat lapuk, matriks pasir halus, komposisi
monomik, fragmen batu andesit, ukuran bongkah, pemilahan buruk.
Deskripsi
Konglomerat : warna abu kehitaman, kondisi sangat sangat lapuk, matriks pasir halus, komposisi
monomik, fragmen batu andesit, ukuran bongkah, pemilahan buruk.
Deskripsi
Alluvial berukuran kerikil sampai bongkah fragment batu andesit dan batupasir
19 | P a g e o f 1 5
Koordinat LP 0372420, 0019886 Waktu Siang
Deskripsi
Alluvial berukuran kerikil sampai bongkah fragment batu andesit dan batupasir
Deskripsi
Alluvial berukuran kerikil sampai bongkah fragment batu andesit dan batupasir
Deskripsi
Alluvial berukuran kerikil sampai bongkah fragment batu andesit dan batupasir.
20 | P a g e o f 1 5
Koordinat LP 0372512, 0019756 Waktu Pagi
Deskripsi
Alluvial berukuran kerikil sampai bongkah fragment batu andesit dan batupasir.
21 | P a g e o f 1 5
GAMBAR 4. PETA GEOLOGI BEDUNGAN WAI RORO
33
TP-03
40
TP-02
TP-01 TP-04
51
22 | P a g e o f 1 5
GAMBAR 4. GAMBAR PENAMPANG GEOLOGI BENDUNGAN WAI RORO
A B
250 250
237,5 237,5
225 225
212,5 212,5
200 200
187,5 187,5
175 175
162,5 162,5
150 150
137,5 137,5
125 125
112,5 112,5
100 100
87,5 87,5
75 75
62,5 62,5
50 50
37,5 37,5
25 25
12,5 12,5
0 0
-12,5 -12,5
-25 -25
-37,5 -37,5
-50 -50
-62,5 -62,5
-75 -75
-87,5 -87,5
-100 -100
112,5 112,5
-125 -125
137,5 137,5
-150 -150
No.
Tgl Yang direvisi Direnc Diset
rev.
23 | P a g e o f 1 5