Laporan Geologi Teknik
Laporan Geologi Teknik
Laporan Geologi Teknik
Disusun oleh :
SHOFIE I PUTRA
072.12.202
TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2014
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ekskursi Geologi Teknik merupakan bagian dari praktikum Geologi Teknik yang
menjadi satu kesatuan dengan kuliah Geologi Teknik. Dalam ekskursi ini diharapkan dapat
memberikan pencerahan kepada mahasiswa geologi mengenai aplikasi ilmu geologi dalam
royek pembangunan besar, seperti bendungan.
Maksud dari ekskursi geologi teknik adalah agar mahasiswa melaksanakan kegiatan
tersebut yang merupakan bagian dari praktikum geologi teknik.
PROSEDUR
1. Pertama-tama kita menuju lokasi ekskursi geologi teknik ini menggunakan bis
2. Setelah tiba disana kita mengadakan presentasi dari pihak PLTA
3. Lalu kita berkeliling menuju Bendungan Saguling dan Raja Mandala
4. Kemudian setelah ekskursi dan pembelajaran di lapangan selesai, kita kembali pulang
PENJELASAN
Yang dapat diamati dari ekskursi kali ini adalah dalam membuat suatu konstruksi
bangunan terowongan kita harus memperhatikan aspek jarak dan juga litologi.Dalam kasus ini
terowongan dibuat melalui litologi Limestone, yang pada akhirnya memerlukan penelitian
khusus dalam pembuatan terowongannya. Karena pada dasarnya batuan Limestone atau
Batugamping memiliki sifat yang sedikit unik, yaitu dapat larut dalam air, sehingga
membutuhkan penelitian khusus
PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah barat kota Bandung dan 100 km sebelah
Tenggara Kota Jakarta. Dapat ditempuh dengan mengendarai kendaraan roda 4 melalui toll
Cipularang dan keluar melalui toll padalarang kemudian dilanjutkan ke arah Citatah. Secara
Umum waktu tempuh sampai ke PLTA saguling adalah 3 jam.
Untuk sampai ke lokasi PLTA Rajamandala dapat ditempuh dapat ditempuh dengan
waktu 20 menit dari kantor PLTA Saguling dengan kendaraan roda empat. Hal ini disebakan
karena letak bendungan PLTA Rajamandala berada dekat dengan Powerhouse PLTA Saguling.
PLTA Saguling yang memanfaatkan Sungai Cimanuk dibangun oleh PLN pada tahun 1985
dengan kapasitas terpasang 4 x 175,18 MW dan produksi Listrik rata-rata per tahun = 2.158
GWH ( CF = 35.12%). Fungsi PLTA Saguling dalam sistem kelistrikan se-Jawa dan Bali,
selain untuk memikul beban puncak juga berfungsi sebagai pengatur frekwensi sistem.Hal ini
dimungkinkan dengan diterapkannya peralatan LFC (Load Freqwency Control) di PLTA
Saguling. Sampai saat ini beroperasi 3 PLTA Sistem Kaskade di aliran sungai Citarmudan di
bagian hilirnya berturut-turut adalah PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur.
Instalasi Waduk Saguling
Waduk
Tinggi : 99,00 m
3 phase, Shnchronous
Tegangan : 16,5 KV
Frekuensi : 50 Hz
Turbin : Toshiba
Kapasitas : 4 x 178,8 MW
Head : 363,6/355,7/343,4 m
PT.INDONESIA POWER adalah salah satu anak perusahaan listrik milik PT.PLN
(persero) yang didirikan pada tanggal 03 oktober 1995 dengan nama PT PLN Pembangkit
Tenaga Listrik Jawa Bali (PT.PLN PJB 1) dan tanggal 03 oktober 2000 PT.PLN PJB I resmi
berganti nama menjadi PT.INDONESIA POWER.
Energi Listrik yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan melalui GITET Saguling dan
diinterkoneksikan ke sistem se-Jawa dan Bali melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET 500 KV) untuk selanjutnya melalui GI – GI dan gardu Distribusi disalurkan ke
konsumen.
Untuk menjaga keadaan Unit Pembangkit, maka dilaksanakn pemeliharaan, baik yang
bersifat rutin, Predictive Maintenanca maupun Periodeik. Begitu pula untuk mengetahui lebih
dini jika terjadi kelainan-kelainan pada kondisi bangunan air, secara rutin dilaksanakan
pemantauan Instrumentasi (Monitoring) yang meliputi Monitoring Survey, Geologi Teknik,
Instrumentasi Dsm dan Sedimentasi. Dalam rangka pelestarian lingkungan, dilakukan
pemantauan kualitas air waduk, penghijauan daerah aliran sungai dan pembersihan
sampah/gulma air secara rutin. Sedangkan untuk pemantauan curah hujan di DAS Citarum
(Saguling) dan debit air masuk waduk serta air keluar pembangkit di monitor dengan sistem
Telemetering.
PLTA Rajamandala merupakan PLTA yang baru yang masih dalam proses pembuatan
yang memanfaatkan sungai Cimanuk. Letak PLTA Rajamandala berada pada hilir dari PLTA
Saguling. Rencana lokasi bendungan (dam site) berada pada hilir (down stream) power house
dari PLTA Saguling. Perencanaan untuk PLTA Rajamandala adalah sebagai berikut :
Kapasitas Terpasang : 47 Mw
Jadi dari ekskursi ini kita dapat mengetahui bahwa geologi teknik merupakan jembatan
bagi geologist kepada civil engineering. Pada setiap litologi yang berbeda, karena memiliki
sifat yang berbeda pula maka dibutuhkan teknik-teknik khusus apabila kita ingin melakukan
suatu hal terhadap hal tersebut, contohnya ketika kita ingin membuat terowongan pada
Batugamping akan berbeda dengan apabila kita ingin membuat terowongan pada Batupasir.
Pada plester pondasi waduk harus diberi jalan keluarnya air untuk menghindari
swelling yang mengakibatkan kerusakan pondasi. 70% dari jalur Tunnel Headrace
Rajamandala adalah batugamping maka dari itu diperlukan perhatian khusus perihal tingkat
kekerasan dan tingkat pelarutan yang sangat tinggi.
Pelaksanaan pemeliharaan waduk sangatlah penting, maka dari itu harus dilakukan
secara berkala dan rutin. Spill way digunakan untuk menghindari terkikisnya bagian luar dari
tembok waduk.