Lampiran C

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

LAMPIRAN C

SPESIFIKASI ALAT

1. Tangki Penyimpanan Asam Sulfat

Gambar C.1 tangki penyimpanan asam sulfat


Kode : T-09
Fungsi : menyimpan asam sulfat pada tekanan 1 atm dan temperatur 30oC.
Tujuan : a. Menentukan tipe tangki
b. Menentukan bahan konstruksi
c. Menentukan dimensi tangki
d. Menghitung tebal dan panjang shell course
e. Menghitung tebal head tangki
f. Menghitung diameter pipa pemasukan dan pengeluaran

A. Menentukan Tipe Tangki


Tipe tangki yang dipilih adalah berbentuk silinder tegak dengan dasar rata (flat
bottom) dan atap berbentuk conical (conical roof) dengan pertimbangan :
 Bahan baku disimpan pada fase cair
 Kondisi operasi tangki pada tekanan 1 atm dan suhu 30oC
 Konstruksi sederhana sehingga lebih ekonomis
 Pertimbangan spesifikasi tangki atap berbentuk conical (conical roof)

Aktual Yang diijinkan


Fase bahan yang disimpan Cair Cair
Tekanan 1 atm Max 1,2 atm
Range Suhu 30oC -20oC – 40oC
Waktu Tinggal 6 hari Max 30 hari
(Tabel 4-27 hal 248, Ulrich, 1984)

B. Menentukan Bahan Konstruksi


Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-167 Grade 10 dengan
pertimbangan:
 Bahan baku berupa asam sulfat 98%
 Harga terjangkau
 Tekanan maksimal yang diijinkan cukup besar (18750 psi)

C. Menentukan Dimensi Tangki


1. Menghitung Kapasitas Tangki
Untuk meminimalkan gangguan terhadap kelangsungan proses produksi, maka
direncanakan bahan baku Asam Sulfat disimpan untuk jangka waktu 6 hari.
Pemilihan waktu simpan 6 hari dikarenakan jarak pabrik penyedia bahan baku Asam
Sulfat dekat dengan pabrik Asam Oksalat sehingga transportasi bahan baku mudah
dilakukan.
Kebutuhan Asam Sulfat selama 6 hari
M = (1.359,8216 kg/jam) x (24 jam/hari) x (6 hari) = 195.814,3104 kg
 = 1.826,1 kg/m3 (untuk asam sulfat 98%) (Perry, 1999)
Volume Asam Sulfat = M/
= 195.814,3104 kg / (1.826,1 kg/m3)
= 107,2309 m3
Volume Tangki
Untuk faktor keamanan maka volume tangki dilebihkan 15% dari volume larutan.
V tangki = 1,15 x 107,2309 m3
= 123,3155 m3
264,1721 gal 1 bbl
= 123,3155 m3 x x
m3 42 gal

= 775,6314 bbl
Pada perancangan ini akan digunakan 1 buah tangki dengan pertimbangan :
 Pemeliharaan, pengawasan dan penggunaan lebih mudah
 Kapasitas asam sulfat yang dibutuhkan kecil
 Disesuaikan dengan ukuran tangki standar
Dari Appendix E, Item 1, Brownell and Young (1959), kapasitas tangki
ukuran standar yang mendekati volume asam sulfat 775,6314 bbl adalah tangki
dengan kapasitas 895 bbl. Sehingga dalam perancangan digunakan tangki dengan
kapasitas volume sebesar 895 bbl.
2. Menentukan Dimensi Tangki
Dari Appendix E (Brownell and Young, 1959) untuk tangki dengan kapasitas
895 bbl memiliki dimensi berikut :
 Diameter tangki, D = 80 ft
 Tinggi tangki, H = 36 ft
 Jumlah courses = 6 buah
 Allowable vertical weld joint = 5/32 in
 Butt-welded courses = 72 in = 6 ft

D. Menghitung Tebal dan Panjang Shell Course


Tebal shell course dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.16 dan 3.17
Brownell and Young, 1959.
Persamaan 3.16 :
𝑝×𝑑
𝑡 = 2×𝑓×𝐸

d = 12 x D
Persamaan 3.17 :
(𝐻−1)
𝑝=𝜌× 144

Substitusi persamaan 3.16 ke persamaan 3.17 menjadi :


𝜌×(𝐻−1)×12×𝐷
𝑡= +𝑐
144×2×𝑓×𝐸

Dalam hubungan ini :


t = tebal shell, in
p = internal pressure, lb/in2
 = densitas asam sulfat pada suhu 30oC yaitu 113,99971 lb/ft3
E = efisiensi pengelasan maksimum
f = tekanan maksimum, lb/in2
c = faktor korosi
Dalam hal ini digunakan tipe pengelasan single-welded butt joint with backing strip and
thermally stress relieved yang memiliki:
 Efisiensi pengelasan maksimal, E = 85%
 Faktor korosi,c = 0,125
Sedangkan untuk bahan konstruksi Carbon Steel SA-167 Grade 10 memiliki:
 Tekanan maksimum, f = 18.750 psi
𝜌×(𝐻−1)×12×𝐷
𝑡= +𝑐
×2×𝑓×𝐸×144
113,99971×(𝐻−1)×12×80
𝑡= +𝑐
2×18.750×0,85×144

t = 0,0238430766 (H-1) + c
Sedangkan panjang shell course dihitung menggunakan persamaan :
𝜋×𝑑−𝑤𝑒𝑙𝑑𝑙𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ
𝐿= 12×𝑛

Weldlength = jumlah course x allowable welded joint


n = jumlah plate dalam 1 course
Plate yang digunakan sebanyak 10 buah untuk setiap course dengan jarak sambungan
antar plate 5/32 in untuk penyambungan vertical, lebar plate standar 6 ft.

Course 1
t1= 0,0238430766 (36-1) + 0,125
t1= 0,9595 in
Dalam perancangan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and Young
halaman 347)
d1 = (12xD) + 0,9595
d1 = (12x80) in + 0,9595 in = 960,9595 in
5
3,1416×960,9595 −(6× )
32
L1 = = 25,1501 ft
12×10

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

Course 2
H2 = H – 6 = 36 – 6 = 30
t2= 0,0238430766 (30-1) + 0,125
t2= 0,8164 in
Dalam perancangan digunakan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and
Young halaman 347)
d2 = (12xD) + 0,9595
d2 = (12x80) in + 0,9595 in = 960,9595 in
5
3,1416×960,9595−(6× )
32
L2 = = 25,1501 ft
12×10
Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

Course 3

H3 = H2-6 =24
t3 = 0,0238430766 (24-1) + 0,125
t3= 0,6734 in
Dalam perancangan digunakan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and
Young halaman 347)
d3 = (12xD) + 0,6734
d3 = (12x80) in + 0,6734 in = 960,6734 in
5
3,1416×960,6734 −(6× )
32
L3 = = 25,1426 ft
12×10

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

Course 4

H4 = H3 – 6 = 18
t4 = 0,0238430766 (18-1) + 0,125
t4= 0,5303 in
Dalam perancangan digunakan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and
Young halaman 347)
d4 = (12xD) + 0,5303
d4 = (12x80) in + 0,5303 in = 960,5303 in
5
3,1416×960,5303 −(6× )
32
L4 = = 25,1389 ft
12×10

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

Course 5
t5 = 0,0238430766 (12-1) + 0,125
t5= 0,3873 in
Dalam perancangan digunakan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and
Young halaman 347)
d5 = (12xD) + 0,3873
d5 = (12x80) in + 0,3873 in = 960,3873 in
5
3,1416×960,3873 −(6× )
32
L5 = = 25,1351 ft
12×10
Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

Course 6
t6 = 0,0238430766 (6-1) + 0,125
t6= 0,2442 in
Dalam perancangan digunakan tebal plate minimum 0,41 in (Appendix E, Brownell and
Young halaman 347)
d6 = (12xD) + 0,41
d6 = (12x80) in + 0,41 in = 960,4100 in
5
3,1416×960,4100 −(6× )
32
L6 = = 25,1357 ft
12×10

Dalam perancangan digunakan panjang shell 25,2 ft.

E. Menghitung Tebal Head Tangki

Menentukan  (sudut dengan garis horizontal) pada head


Menghitung 
Sin  = D/(430 x ts) (persamaan 4.6 Brownell, hal 64)
Sin  = 80/(430 x 0,41)
Sin  = 0,4538
 = 26,99o
 = 90o – 
 = 90o – 26,99o
 = 63,01o
Tan  = H/(0,5D)
H = 0,5 x D x tan  = 0,5 x 80 x tan (26,99)
= 20,36 ft
Jadi tinggi total tangki adalah 36 ft + 20,36 ft = 56,36 ft
Tebal head tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
𝑃×𝐷
𝑡ℎ = 2×𝑐𝑜𝑠 ×((𝑓×𝐸)−0,6×𝑃 + 𝑐
(𝐻−1)
Poperasi = 𝜌 × 144
(36−1)
Poperasi = 113,99971 × = 27,71 lb/in2
144
27,71×80
𝑡ℎ = 2×𝑐𝑜𝑠 26,99×((18750×0,85)−(0,6×27,71)) + 0,125

th = 0,2031 in
Maka tebal head standar yang digunakan adalah 0,25 in (Tabel 5.6 Brownell and Young
halaman 88)

F. Menghitung Diameter Pipa Pemasukan dan Pipa Pengeluaran


 Pipa Pemasukan
Dengan asumsi aliran turbulen, diameter pipa pemasukan dihitung dengan
persamaan berikut ini :
Diopt = 3,9 Qf0,45x0,13 (Peter and Timmerhaus, hal 496)
Dalam hal ini waktu pengisian tangki adalah 12 jam
Kapasitas tangki adalah 760,1188 bbl = 120,8492 m3
𝑓𝑡3
123,3155 𝑚3 ×35,313 3
𝑄𝑓 = 𝑠
𝑚
= 0,1008 ft3/s
12 𝑗𝑎𝑚×3600
𝑗𝑎𝑚

 = 113,99971 lb/ft3
Diopt = 3,9 x 0,09880,45 x 113,999710,13 = 2,5705 in
Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran:
 D nominal = 3 in
 OD = 3,50 in
 ID = 3,068 in
 Inside surface per lin ft = 0,804 ft2
 Schedule = 40
(Appendix Table 11, Kern, 1988)
 Pipa pengeluaran
Dengan asumsi aliran turbulen, diameter pipa pengeluaran dihitung dengan
persamaan berikut ini:
Diopt = 3,9 Qf0,45x0,13 (Peter and Timmerhaus, hal 496)
Kapasitas = 1359,8216 kg/jam
 = 113,99971 lb/ft3
𝑘𝑔 𝑙𝑏
1359,8216 ×2,204623
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑔
𝑄𝑓 = 𝑙𝑏 𝑠 = 0,0073 ft3/s
113,99971 3 ×3600
𝑓𝑡 𝑗𝑎𝑚

Diopt = 3,9 x 0,00730,45 x 113,999710,13 = 0,7890 in


Dalam perancangan digunakan pipa standar dengan ukuran:
 D nominal = 1 in
 OD = 1,32 in
 ID = 1,049 in
 Inside surface per lin ft = 0,274 ft2
 Schedule = 40
(Appendix Table 11, Kern, 1988)
RESUME

Nama : Tangki Penyimpanan Asam Sulfat


Kode : T-09
Fungsi : menyimpan bahan baku asam sulfat
Tipe : tangki silinder tegak dengan dasar rata (flat
bottom) dengan atap berbentuk conical
(conical roof)
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-167 Grade 10
Kapasitas Tangki : 760,1188 bbl
Jumlah Tangki : 1 buah
Diameter Tangki : 80 ft
Tinggi Shell : 36 ft
Lebar Plate Standar : 6 ft
Jumlah Course :6
Tinggi Tangki Total : 56,36 ft
Diameter Pipa Pengeluaran : 1 in
Diameter Pipa Pengisian : 3 in
Kondisi Operasi : P = 1 atm ; T = 30oC

2. POMPA
Gambar C.2 Pompa Asam Sulfat

Kode : P-08
Fungsi : mengalirkan bahan baku asam sulfat dari tangki penyimpanan menuju
acidifier.
Tujuan : a. Menentukan tipe pompa
b. Menentukan konstruksi pompa
c. Menghitung tenaga pompa
d. Menghitung power motor pompa

A. Menentukan Tipe Pompa


Dalam perancangan ini dipilih pompa sentrifugal dengan pertimbangan :
 Konstruksi sederhana dan harganya relatif murah
 Tidak memerlukan area yang luas dan mudah perawatannya
 Dapat digunakan untuk kapasitas dan tekanan yang besar
 Suku cadang banyak terdapat dipasaran
 Dapat digabung langsung dengan putaran motor. Umumnya semakin cepat
putaran, semakin kecil beban pompa dan motor
(Peter,1991)

B. Menentukan Konstruksi Pompa


Dalam perancangan digunakan pipa stainless steel dengan pertimbangan bahan yang
ditampung adalah asam sulfat yang bersifat korosif, sehingga diperlukan bahan yang
tahan terhadap korosi. (Coulson, 4th vol.6, 2005)

C. Menghitung Tenaga Pompa


o Menghitung Kapasitas Pompa
Laju alir : 1359,8216 kg/jam = 0,8327 lb/s
Densitas campuran fluida,  : 1.826,1 kg/m3 = 113,99971 lb/ft3
0,8327
Kapasitas debit pemompaan, Qf : Qf =113,99971=0,00730 ft3/s = 0,7442 m3/jam

Viskositas : 18,5 Cp = 0,0124 lb/ft.s


Digunakan pompa sebanyak 1 buah, dari tabel 10.17 halaman 480 Coulson vol.6
dapat digunakan pompa centrifugal single state jika Q = 0,25 – 1000 m3/jam.

o Menghitung Diameter Inside Optimal Pompa


Diopt = 3,9 x Qf0,45 x 0,13
= 3,9 x (0,00730)0,45 x (113,99971)0,13
= 0,7888 in
Digunakan pipa standard sch 40 dari Kern, Table 11, hal 844 (1988)
D nominal = 1 in = 0,0833 ft
Outside diameter = 1,32 in = 0,110 ft
Inside Diameter = 1,049 in = 0,0874 ft
Cross sectional area = 0,864 in2 = 0,006 ft2

o Menghitung Kecepatan Linear Fluida


Dengan faktor keamanan 20% maka laju alir umpan adalah
qf = 1,2 x 0,00716 ft3/s = 0,0088 ft3/s
maka kecepatan fluida adalah
𝑓𝑡3
𝑞𝑓 0,0088 𝑓𝑡
𝑠
𝑣= = = 1,4609
𝐴 0,006 𝑓𝑡 2 𝑠

o Menghitung Bilangan Reynold


𝜌×𝐷×𝑣
NRe = 𝜇
113,99971×0,0874×1,4609
NRe = = 1173,8384 (Foust, 1960)
0,0124

o Neraca Tenaga Mekanis


Dihitung dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Foust, 1960)
𝑃2 −𝑃1 𝑔 𝑣22 −𝑣12
-wf = + 𝛥𝑧 𝑔𝑐 + + 𝛴𝐹
g 2𝑔

Dengan :
v1 = kecepatan linier di titik 1
v2 = kecepatan linier di titik 2
Z1 = tinggi dari datum ke titik 1
Z2 = tinggi dari datum ke titik 2
P1 = tekanan di titik 1
P2 = tekanan di titik 2
n
g = konstanta gravitasi = 32,2 ft/s2
gc = gravitational conversion factor = 32,2 ft.lbm/s2.lbf
 = densitas fluida
Wf = tenaga yang ditambahkan ke dalam system/power pompa
F = Friction loss, ft.lbf/lbm

 Menghitung Energi Kinetik Fluida


Menghitung velocity head
𝑄𝑓
𝑉=
𝐴
Karena diameter pipa yang digunakan sama maka luas pipa (A) sama, sehingga:
𝑄𝑓 0,0088 𝑓𝑡
𝑉1 = 𝑉2 = = = 1,4609
𝐴 0,006 𝑠

 Menghitung H (ketinggian cairan dalam tangki)

H = 86% x 36 ft = 30,96 ft

H = 30,96 ft – (tinggi lubang pipa + Di pipe)

H = 30,96 ft – (2ft + 0,0657 ft)

H = 28,8943 ft

𝑔
 P cairan dalam tangki = 1 atm +  (𝑔𝑐)H

= (14,7 x 144) + (113,99971 x 1 x 28,8943)


= 5410,7418 lbf/ft2
P cairan masuk tanki acidifier = 1 atm = 2116,8 lbf/ft2
𝑙𝑏𝑓
𝑃2 −𝑃1 2116,8−5410,7418 2
𝑓𝑡
= = -0,897 ft.lbf/lbm
𝑔 113,99971
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
.32,2 2
𝑓𝑡3 𝑠𝑒𝑐

 Menghitung static head


Direncanakan : Z1 = 2 ft
Z2 = 28 ft
ΔZ = 26 ft
𝑔 32,2
Static head = Δz.𝑔𝑐 = 26ft.32,2 𝑙𝑏𝑓/𝑙𝑏𝑚 = 26ft.lbf/lbm

Menghitung velocity head


Karena pipa di titik 1 dan 2 diameternya sama maka v1 = v2
Δv = v1 – v2 = 0
𝑣22 −𝑣12
Velocity head = =0
2𝑔

 Menghitung Faktor Friksi


o Menentukan Faktor Friksi
Berdasarkan Brown, Fig. 126, hal 141, untuk pipa Commercial steel dan D
nominal 1 in, diperoleh harga /D = 0,0018
Berdasarkan Brown, Fig. 125, hal 140, untuk NRe = 1173,8384 dan /D =
0,0018 maka diperoleh Faktor Friksi (f) = 0,039
(Brown, 1950)
o Menentukan Panjang Ekivalen
JENIS JUMLAH L/D Le total
Pipa lurus 93
Elbow standar 90 2 30 5,244
Gate valve fully
2 13 2,2724
open
Check valve 1 135 11,799
Orifice 1 80 6,992
Pipa entrance
1 23 2,0102
k=0,5
Pipa exit k=1,0 1 45 3,933
Total 125,2506
(Foust, Appendix C-2a s/d 2d, hlm 718-720)
Jadi untuk sistem pemipaan pada pompa asam sulfat memiliki panjang
ekivalen (Le) = 125,2506 ft.
o Menghitung Energi yang Hilang karena Gesekan
Total friksi yang terjadi dalam pipa diperkirakan dengan persamaan D’arcy:
𝑓 × 𝑣 2 × 𝐿𝑒
𝐹 =
2 × 𝑔𝑐 × 𝐷
Dalam hal ini:
f = faktor friksi
v = laju alir linier (ft/s)
Le = panjang ekivalent pemipaan
D = inside diameter pipa (ft)
0,039×1,46092 ×125,2506
𝐹 = 2×32,2×0,0874

𝐹 = 1,8522 𝑓𝑡. 𝑙𝑏𝑓/𝑙𝑏𝑚


Tenaga mekanis pompa dihitung dengan persamaan bernoulli:
𝑃2 −𝑃1 𝑔 𝑣22 −𝑣12
-wf = + 𝛥𝑧 𝑔𝑐 + + 𝛴𝐹
g 2𝑔
2116,8 −5410,7418 32,2
= + 26 32,2 + 0 + 1,8522
113,99971 𝑥 32,2

= 0,897 lbf/lbm + 26 ft lbf/lbm + 0 +1,8522 ft lbf/lbm = 28,7492 ft.lbf/lbm

D. Menghitung Power Motor Pompa


Tenaga yang dibutuhkan pompa untuk mengalirkan asam sulfat
(−𝑊𝑓 )×𝜌×𝑄𝑓
𝐵𝐻𝑃 = 550
28,7492×113,99971×0,00730
𝐵𝐻𝑃 = = 0,0435 𝐻𝑃
550

(Foust, 1960)
Laju alir fluida = (0,00730 ft3/s) x (7,5655 gal/ft3) x (60 s/ menit)
= 3,3137 gal/menit
Berdasarkan Peter, fig 14.37, untuk Q = 3,3137 gal/menit, didapat efisiensi pompa = 40
%.
BHP actual = BHP/p = 0,0435/0,40 = 0,1088 HP
Berdasarkan Peter, fig 14.38 hal 521 untuk BHP pompa actual 0,1088 HP, didapat
efisiensi motor = 75 %.
Power motor pompa = power pompa/m
= 0,1088/0,75 = 0,1451 HP
Digunakan daya pompa standar 0,3 HP

RESUME

Fungsi : Mengalirkan asam sulfat dari tangki (T-09) menuju


Tanki Pengasaman (TP-01)

: Centrifuge pump
Tipe
Bahan : Stainless steel

Kapasitas : 0,00730 ft3/ detik

Tenaga : 28,7492 ft.lbf/lb

Power pompa : 0,1088 HP

Power motor : 0,3 HP

Ukuran pipa : Diameter nominal = 1 in

Sch = 40

ID = 1,049 in

OD = 1,32 in

Bahan = stainless steel

3. ROTARY DRYER

Gambar C.3 Rotary Dryer (RD-01)

Kode : RD-01
Fungsi : Mengeringkan asam oksalat dihidrat
Tujuan : 1. Menentukan tipe dryer
2. Menentukan bahan konstruksi dryer
3. Menghitung diameter dryer
4. Menghitung panjang dryer
5. Menghitung tebal dinding dryer
6. Menghitung putaran dryer
7. Menentukan waktu tinggal dryer
8. Menghitung tenaga dryer
9. Menghitung kemiringan dryer
10. Menghitung overall heat transfer area
11. Menentukan jumlah flight
Langkah Perancangan :
A. Menentukan tipe dryer
Berdasarkan Tabel 4-10, Ulrich, maka direncanakan untuk menggunakan dryer tipe
direct contact counter current flow rotary dryer atas dasar pertimbangan sebagai berikut
:
- Rotary dryer secara luas digunakan untuk proses pengeringan yang kontinyu
dengan kapasitas yang bervariasi
- Peralatan yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan indirect heating
dryer.
- Cocok bagi bahan-bahan yang memiliki kecenderungan/tendensi untuk
menghasilkan dust

B. Menentukan bahan konstruksi dryer


Bahan konstruksi yang dipilih dalam perancangan adalah bahan dari Stainless Steel type
316 SS.

C. Menghitung diameter dryer


Laju alir udara pengering masuk = 4347,9590 kg/jam = 9585,6088 lb/jam
𝐺𝑠
𝐷2 = 𝜋
(4 𝑥 𝐺)
Keterangan :
Gs = Laju udara kering masuk dryer (lb/jam)
G = kecepatan massa udara (lb/jam.ft2) = 1.000 lb/jam.ft2
Sehingga
9585,6088
𝐷2 =
3,14
( 4 𝑥 1.000)
D = 12,2110 ft

D. Menghitung panjang dryer


Kondisi operasi:
 Temperatur umpan masuk = 30°C = 86°F
 Temperatur umpan keluar = 75°C = 167°F
 Temperatur udara masuk = 150°C= 302°F
 Temperatur udara keluar = 75°C = 167°F
 Laju alir umpan masuk = 445,1182 kg/jam = 981,3177 lb/jam
 Laju alir umpan keluar = 271,1025 kg/jam = 597,6787 lb/jam

Qt
L=
0,4 × D × G0,67 × ∆Tm

Keterangan:
L = Panjang dryer, ft
G = kecepatan massa udara kering, lb/BTU.ft2.oF
D = diameter dryer, ft
ΔTm = beda suhu, oF

Beda suhu dapat dihitung berdasarkan persamaan:


1 Qv 1 Qs 1
{ΔTm} = {( Qt ) × (ΔTvLMTD) + ( Qt ) × (ΔTsLMTD)}

(Badger & Banchero, 1984)


a. Periode pemanasan
Qs = panas yang diberikan untuk menaikkan suhu produk
= 382871,0584 Btu/hr
Qv = panas yang dibutuhkan untuk penguapan air
= 622175,7383 Btu/hr
Qt = total panas yang dibutuhkan = 1005046,797 Btu/hr
382871,0584
Perubahan suhu rata-rata = ( 622175,7383 ) ×(302-167)℉
= 83,0756℉
86 + 167
Suhu rata-rata umpan = = 126,5℉
2
ΔT1 = 302 – 126,5 = 175,5℉
ΔT2 = (302 – 83,0756) - 178,65 = 218,9244℉
175,5 - 218,9244
Sehingga, ΔTsLMTD = 175,5 = 196,4128℉
ln ( )
218,9244
b. Periode penguapan
ΔT1 = 302– (126,5 – 83,0756) = 258,5756℉
ΔT2 = (302 – 83,0756) – 126,5 = 92,4244℉
258,5756 - 92,4244℉
Sehingga, ΔTvLMTD = 258,5756 = 161,5005 ℉
ln ( )
92,4244
1 622175,7383 1 382871,0584 1
{ΔTm} = {( 1005046,797 ) × (161,5005) + ( 1005046,797 ) × (196,4128)}
= 0,0058
ΔTm = 172,4138℉
Maka panjang dryer dapat dihitung sebagai berikut:
1005046,797BTU/hr
L = = 142,4145 ft
0,4 × 12,2110 ft × 10000,67 × 172,4138℉
L 142,4145
Ratio D = = 11,6628
12,2110

Ratio L/D yang diijinkan = 4 – 12 , sehingga perancangan dryer memenuhi syarat.


E. Menghitung tebal dinding dryer
P × ri
t= +C
(f × E) - (0,6 × P)

Keterangan:
P = tekanan desain = 1,1 × P operasi = 1,1 atm = 15,95 psia
ri = jari – jari dalam = ID/2 = 73,266 in.
f = allowable stress bahan = 18.750 psi
E = joint efficiency = 0,85
C = faktor korosi = 0,125
15,95 psia × 73,266 in
t = + 0,125 = 0,1984 in
(18.750 psia × 0,85) - (0,6 × 15,95 psia)

Tebal standar = 0,25 in (Brownell and Young, 1959)

F. Menghitung Putaran Dryer


Kecepatan putaran dryer rata rata adalah 30-150 ft/menit
Diambil kecepatan rata rata 100 ft/menit
n 100 100
N = πD = πD = rpm = 2,6081 rpm
3,14 × 12,2110

ND yang diijinkan yaitu antara 25 – 35.


ND = 2,6081 × 12,2110
= 31,8470 (memenuhi syarat)

G. Menentukan waktu tinggal dryer


Hold-up mempunyai range 10-15% volume
Diambil 10% volume (Perry, R.H.7/e,p12-55)
1
𝑉 = 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 𝑥 𝐿
4
1
= 𝑥 3,14 𝑥 12,21102 𝑥 142,4145
4
= 16669,6441 𝑓𝑡 3
Diketahui bulk density Asam Oksalat Dihidrat adalah 50,7539 lb/ft3
Hold Up = 10% x 16669,6441 ft3
= 1666,9644 ft3
hold up × ρ
Waktu tinggal = umpan masuk

1666,9644 ft3 × 50,7539 lb/ft3


= 981,3177 lb/jam

= 2,2157 jam = 132,942 menit

H. Menghitung tenaga dryer


Tenaga dryer dapat dihitung dengan persamaan
Range Hp = 0,5D2 – 1D2 (Perry,R.H.7/e,p12-56)
Diambil Hp = 0,75 D2
= 0,75 x (12,21102)
= 111,8308 Hp
Digunakan tenaga dryer standar 125 Hp
I. Menghitung Kemiringan Rotary Dryer
Kemiringan atau slope rotary dryer bervariasi mulai dari 0 – 8 cm/m atau 0 – 0,08 ft/ft
(Perry,R.H.7/e,p12-56). Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung slope
rotary dryer, yaitu:
0,19 × L
S = N×D×t
Keterangan:
S = slope
t = waktu tinggal dalam dryer (menit)
L = Panjang dryer (ft)
N = Putaran dryer (rpm)
D = Diameter dryer (ft)
0,19 × 142,4145
S = = 0,00016 ft/ft
2,6081 × 12,2110 × 5172,939

J. Menghitung overall heat transfer area


Persamaan yang digunakan yaitu
10 𝑥 𝐺 0,16
𝑈𝑑 = (Perry, R.H.3/e,p831)
𝐷
10 𝑥 1.0000,16
=
12,2110
= 2,4731 Btu/lbf.ft2.oF

K. Menentukan jumlah flight


Range jumlah flight untuk rotary dryer 2,4 -3 D (Perry, R.H.7/e,p12.54)
Diambil 3D untuk diameter > 2ft
Sehingga jumlah flight adalah = 3 x 12,2110
= 36,6329 ≈ 37 𝑏𝑢𝑎ℎ
RESUME

Kode : RD-01
Fungsi : Mengeringkan asam oksalat dihidrat
Tipe : Direct Contact Counter Current Flow Rotary Dryer
Bahan konstruksi : Stainless Steel type 316 SS
Diameter dryer : 12,2110 ft
Panjang dryer : 142,4145 ft
Tebal dinding dryer : 0,25 in
Putaran dryer : 2,6081 rpm
Waktu tinggal : 132,942 menit
Tenaga dryer : 125 Hp
Kemiringan dryer : 0,00016 ft/ft
Overall heat transfer : 2,4731 Btu/lbf.ft2.oF
Jumlah flight : 37 buah

4. FERMENTOR (R-01)

Gambar C.4 Fermentor


Kode : R-01
Fungsi : Tempat berlangsungnya fermentasi glukosa menjadi asam oksalat
Tujuan : a. Menentukan jenis reaktor
b. Menentukan bahan konstruksi
c. Menentukan dimensi reaktor
d. Merancang jaket pada reaktor

A. Menentukan Jenis Reaktor


Dipilih reaktor jenis silinder vertical yang dioperasikan secara batch yang dilengkapi
jaket pendingin dengan pertimbangan :
 Reaksi berlangsung pada fase cair-cair
 Kondisi operasi pada tekanan 1 atm, suhu 37oC, dan bersifat eksotermis
 Meminimalkan terjadinya kontaminasi dalam fermentor
 Umur katalis (mikroorganisme) relatif singkat
 Reaktor dijalankan secara batch dikarenakan proses fermentasi pada fermentor
yang membutuhkan waktu yang lama
(Ulrich, 1984)
(Rase, 1990)
B. Menentukan Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA 283 Grade C dengan
pertimbangan :
 Harga relatif murah
 Digunakan untuk bahan yang suhunya -20oF – 650oF
 Batas tekanan yang diijinkan cukup besar yaitu 12.650 psi
 Bahan tidak mudah terkorosi
 Memiliki tensile strength 380 – 515 Mpa dan yield strength 205 Mpa2
 Dengan spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan grade D, tetapi memiliki harga
yang lebih murah dari grade D
(Lloyd Brownell, 1959)
(Carbon Steel Handbook, 2007)
(Bebon, 2015)
C. Menentukan Dimensi Reaktor
1. Kondisi Operasi Reaktor
Tekanan Operasi : 1 atm
Suhu Operasi : 37oC
Densitas larutan dapat dicari dengan cara berikut :

Massa
Komponen (kg/jam) Fraksi Spesific Gravity Fraksi*SG
Air 16201,363 0,8221 1,000 0,8221
Glukosa 3113,9055 0,0158 1,460 0,0231
CH3COOH 167,844 0,0026 1,05 0,0027
Aspergillus niger 310,2959 0,0112 1,030 0,0115
NH4NO3 223,792 0,0026 1,66 0,0042
MgSO4 335,688 0,0025 2,66 0,0068
KCl 208,4063 0,0026 1,988 0,0051
NH4Cl 149,6609 0,0026 1,53 0,0039
O2 913,0714 0,0261 1,1044 0,0288
N2 3434,8876 0,1121 0,9723 0,1089
Total 25058,9146 1,000 14,4547 1,0171

ρ larutan = fraksi*SG x ρ air


ρ larutan = 1,037 x 1.000 kg/m3 = 1017,1394 kg/m3 = 63,4979 lb/ft3
Laju alir massa = 25058,9146 kg/jam
𝑚
Laju volume masuk = 𝜌

25058,9146 kg/jam
= = 24,6367 m3/jam
1017,1394 kg/𝑚3

2. Menghitung Waktu Tinggal Reaktor


Waktu tinggal dapat dicari dengan persamaan berikut:
𝑑𝐶𝑠 𝑉𝑚𝑎𝑥. 𝐶𝑠
(+𝑟𝑝) = (−𝑟𝑠) = =
𝑑𝑡 𝐾𝑚 + 𝐶𝑠
𝑑𝐶𝑠
(𝐾𝑚 + 𝐶𝑠). = −𝑉𝑚𝑎𝑥. 𝑑𝑡
𝐶𝑠
𝑑𝐶𝑠 𝑑𝐶𝑠
−𝐾𝑚. − 𝐶𝑠. = 𝑉𝑚𝑎𝑥. 𝑑𝑡
𝐶𝑠 𝐶𝑠
Integrasikan persamaan C.4 dengan kondisi batas Cs = Cso dan t = 0 sehingga:
𝐶𝑠 𝐶𝑠 𝑡
𝑑𝐶𝑠
−𝐾𝑚. ∫ − ∫ 𝑑𝐶𝑠 = 𝑉𝑚𝑎𝑥. ∫ 𝑑𝑡
𝐶𝑠𝑜 𝐶𝑠 𝐶𝑠𝑜 0
𝐶𝑠
−𝐾𝑚. 𝑙𝑛 − (𝐶𝑠 − 𝐶𝑠𝑜) = 𝑉𝑚𝑎𝑥. 𝑡
𝐶𝑠𝑜
1 𝐶𝑠𝑜 𝑉𝑚𝑎𝑥 1 𝐶𝑠𝑜 − 𝐶𝑠
𝑙𝑛 = − [ ]
𝑡 𝐶𝑠 𝐾𝑚 𝐾𝑚 𝑡
(Yelebe, et al., 2014)
Dimana :
Vmax = 200 kmol/hr.m3
Km = 2.740 kmol/m3
(Felix, 2014)
𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙 3113,9055 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 1
[𝐶𝑠𝑜] = = 𝑥
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 180 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙 24,6367 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
= 0,7022 𝑘𝑚𝑜𝑙/𝑚3
𝑚𝑜𝑙 𝑠𝑢𝑏𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 79,5051 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 1
[𝐶𝑠] = = 𝑥
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 180 𝑘𝑔/𝑘𝑚𝑜𝑙 24,6367 𝑚3 /𝑗𝑎𝑚
= 0,0179 𝑘𝑚𝑜𝑙/𝑚3
Dari persamaan C.7 diperoleh
1 0,7022 200 1 0,7022 − 0,0179
𝑙𝑛 = − [ ]
𝑡 0,0179 2740 2740 𝑡
t = 50,2523 jam
Dengan menggunakan persamaan diatas, maka diperoleh waktu fermentasi (t)
selama 50,2523 jam. Direncanakan volume tiap reaktor yang digunakan
berukuran 500 m3 (PT. Acidatama) sedangkan laju volume yang masuk = keluar
yaitu 24,6367 m3/jam maka waktu pengisian dan pengosongan masing-masing
20,2949 jam. Sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk pengisian, fermentasi,
dan pengosongan adalah 90,8421 jam.
3. Menghitung Volume Reaktor
Volume cairan = 24,6367 m3/jam x 90,8421 jam
= 2238,0457 m3 = 79.035,8380 ft3
Diambil faktor keamanan 10% sehingga :
Volume aktual = 1,1 x 79.035,8380 ft3 = 86939,4218 ft3
Asumsi volume awal reaktor yaitu 500 m3 atau dengan 17.643,776 ft3 (PT.
Acidatama) sehingga jumlah reaktor :
86939,4218 ft3
Jumlah reaktor = = 4,9275 = 5 buah
17.643,776 ft3
86939,4218 ft3
Volume cairan tiap reaktor = = 17387,8844 𝑓𝑡 3
5

4. Menghitung Diameter dan Tinggi Reaktor


 Direncanakan desain reaktor berupa silinder tegak dengan tutup atas dan tutup
bawah berbentuk Torispherical dengan pertimbangan kondisi operasi diantara
15 - 200 psi (Brownell and Young, hal. 88).
 Dengan mengasumsikan bahwa biaya instalasi, biaya pondasi dan biaya lahan
diabaikan, lalu tebal shell hampir sama dengan tebal bottom maka dapat
diperoleh perbandingan diameter dan tinggi :
Hs = 2D
(Pers. 3.10 Brownell and Young, hal. 43)
 Volume total reaktor dicari dengan rumus :
V reaktor = V atap + V dasar + V shell
Dikarenakan tutup atas dan bawah berbentuk sama maka Vatap = Vdasar =
Vtutup, volume dapat dicari dengan rumus :
Vtutup = 0,000049. D3
(Pers. 5.11 Brownell and Young, hal. 88)
 Untuk mencari volume tangki dipakai persamaan :
𝜋.𝐷 2 .(𝐻)
Vshell = 4

Substitusi persamaan (C.8) ke dalam persamaan (C.11) sehingga didapatkan :


𝜋.𝐷 2 .(2𝐷)
Vshell = 4

Vshell = 1,571429. D3
 Dari persamaan (C.9), (C.10), (C.11) dan jumlah volume aktual reaktor, maka
diameter reaktor dapat dihitung :
17.643,776 ft3 = 0,000049. D3 + 0,000049. D3 + 1,571429. D3
17.643,776 ft3 = 1,5715266. D3

3 17.643,776 𝑓𝑡 3
𝐷=√
1,5715266

𝐷 = 22,4 𝑓𝑡 = 268,702 𝑖𝑛𝑐ℎ


 Lalu masukan diameter yang didapatkan ke dalam persamaan untuk
mendapatkan Hs :
Hs = 2 x 22,4 ft
Hs = 44,8 ft
 Dari Appendix E (Brownell & Young, 1979) halaman 348 dapat dilihat ukuran
tangki standart yang mendekati perhitungan
D = 25 ft
H = 45 ft
5. Menghitung Tinggi Cairan dalam Reaktor
Volume cairan = volume cairan pada tutup bawah + volume cairan pada
silinder
𝜋.𝐷 2 .𝐻𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛
17387,8844 𝑓𝑡 3 = 0,000049. D3 + 4
3
17387,8844 𝑓𝑡 = 0,766 + (491,0714 x H cairan)
H cairan = 35,4065 ft
6. Menentukan Tekanan Desain Bejana
Tekanan operasi = 1 atm = 14,7 psi
Tekanan total = tekanan hidrostatik + tekanan operasi
Pada pers. 3.17 halaman 46 dalam buku Brownell and Young didapat persamaan
𝜌.(𝐻−1)
P hidrostatik = 144
lb
63,4979 .(35,4065 −1)
ft3
P hidrostatik = 144

P hidrostatik = 15,1718 psi


Tekanan total = 15,1718 psi + 14,7 psi
= 29,8718 psi
Diambil faktor keamanan untuk P design 10% dari P total sehingga :
Tekanan desain = 1,1 x 29,8718 psi
= 32,8590 psi
7. Menghitung Tebal Shell (Reaktor)
Untuk menghitung tebal shell digunakan persamaan :
𝑃 𝑥 𝑟𝑖
𝑡𝑠 = +𝐶
(𝑓𝑥𝑒) − (0,6𝑥𝑃)
(Pers.13.1, Brownell and Young, hal. 254)
Dimana
ts = Tebal shell (in)
F = Tekanan yang diijinkan (psi)
E = Efisiensi pengelasan
ri = Jari-jari dalam tangki (in)
P = Tekanan operasi (psi)
C = Corrosion allowance (in)
Bahan yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade C dengan karakteristik :
F = 12.650 psi (Tabel 13.1, Brownell and Young, hal. 251). Cara penyambungan
antar plate adalah dengan pengelasan menggunakan tipe pengelasan Single-
welded butt joint with backing strip with Thermally Stress Relieved maka efisiensi
pengelasan maksimal sebesar E = 85 % (Tabel 13.2, Brownell and Young, hal.
254). Untuk antisipasi terjadinya korosi di dinding luar tangki maka ditambah
faktor korosi sebesar C = 0,125 in (Rules of Thumb: Summary, Walas, hal. XIX)
Jari-jari bernilai setengah dari diameter :
25 𝑓𝑡
𝑟𝑖 = 𝑥 12 𝑖𝑛/𝑓𝑡 = 150 𝑖𝑛
2
Sehingga tebal shell :
32,8590 psi 𝑥 150 𝑖𝑛
𝑡𝑠 = + 0,125
(12.650 𝑝𝑠𝑖 𝑥 0,85) − (0,6 𝑥 32,8590 psi)
ts = 0,5842 in
Diambil tebal ukuran standard 5/8 in atau 0,625 in.
8. Menentukan Dimensi Tutup
Dari data yang telah dihitung, diambil dimensi tangki :
ID = rc = 25 ft = 300 in
OD = ID + (2 x ts)
= 300 + (2 x 0,625)
= 301,25 in
icr = ir = 6% x rc = 18 in
Untuk menghitung tebal torispherical head menggunakan persamaan :
𝑃 × 𝑟𝑐 × 𝑊
𝑡ℎ =
(2 × 𝑓 × 𝐸) − (0,2 × 𝑃)
(Pers.7.77, Brownell and Young, hal. 138)
Dimana :
th = tebal head (in)
W = stress intensification factor
F = tekanan yang diijinkan (psi)
E = Efisiensi pengelasan
rc = radius crown (in)
p = Tekanan operasi (lb/in2)
C = Corrosion allowance (in)
Sedangkan strees intensification factor untuk jenis head berbentuk torispherical
dapat dicari dengan menggunakan rumus dari pers 7.76, Brownell and Young hal.
138 :
1 𝑟𝑐
𝑊= × (3 + √ )
4 𝑖𝑟

1 300
𝑊= × (3 + √ )
4 18

W = 1,771 in
Masukkan data-data yang sudah dicari ke dalam persamaan 7.77
32,8590 × 300 × 1,771
𝑡ℎ = + 0,125
(2 × 12.650 × 0,85) − (0,2 × 32,8590)
th = 0,9371 in
Diambil tebal ukuran standard 1 in
Untuk mencari tinggi head dapat dilihat gambar berikut:

Dari gambar tersebut diambil rumus:


𝐼𝐷
𝑎=
2
𝑏 = 𝑟 − √(𝐵𝐶)2 − (𝐴𝐵)2
𝐼𝐷
𝐴𝐵 = − 𝑖𝑐𝑟
2
𝐵𝐶 = 𝑟 − 𝑖𝑐𝑟
𝑂𝐴 = 𝑡ℎ + 𝑏 + 𝑠𝑓
Sehingga
300 𝑖𝑛
𝑎= = 150 𝑖𝑛
2
300 𝑖𝑛
𝐴𝐵 = − 18 𝑖𝑛 = 132 𝑖𝑛
2
𝐵𝐶 = 300 − 18 = 282 𝑖𝑛

𝑏 = 300 − √(282)2 − (132)2 = 50,801 𝑖𝑛


Dari tabel 5.6 hal 88 Brownell pada th sebesar 1 in didapat harga sf antara 1,5 –
4. Dipilih harga sf sebesar 3.
OA = (1+50,801+3)in = 54,801 in = 4,567 ft
9. Menghitung Tinggi Total Reaktor
H total = (2 x H head) + H shell
H total = (2 x 4,567) + 45
H total = 54,134 ft = 16,5 m

A. Merancang Pengaduk Reaktor


1. Pemilihan Jenis Pengaduk
Direncanakan memakai pengaduk jenis curved blade turbin agitator dengan 6
blade dan 4 baffle. Pengaduk ini dipilih dengan pertimbangan :
 Cocok digunakan untuk cairan berviskositas rendah hingga menengah.
 Tenaga yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan tipe flat blade.
 Baik digunakan untuk larutan yang terdapat campuran padatan.
(Table 8.2, Howard F. Rase, hal. 338)
2. Dimensi Pengaduk
Untuk mencari dimensi dari pengaduk, dipakai persamaan yang ada dalam Table
3.4-1. Geankoplis, hal. 144 :
𝐷𝑎 𝐻 𝐶 1
= 0,3 − 0,5 ; =1; =
𝐷𝑡 𝐷𝑡 𝐷𝑡 3
𝑊 1 𝑊 1 𝐿 1 𝐿 1
= ; = ; = ; =
𝐷𝑎 5 𝐷𝑡 5 𝐷𝑎 4 𝐷𝑡 12
Dari persamaan di atas dapat dihitung dimensi pengaduk sebesar :
Diameter tangki (Dt) = 25 ft
Diameter pengaduk (Da) = 12,5 ft (diambil perbandingan 0,5)
Tinggi pengaduk (C) = 8,3 ft
Tebal impeller (W) = 2,5 ft
Panjang paddle (L) = 3,125 ft
Lebar baffle (J) = 2,083 ft
3. Menghitung Kecepatan Pengadukan
Untuk mencari kecepatan pengadukan dicari dari persamaan :
𝑊𝐸𝐿𝐻 𝜋. 𝐷𝑖. 𝑁 2
=[ ]
2 𝑥 𝐷𝑖 600
(Pers. 8.8, Howard F. Rase, hal. 345)
Dengan :
WELH = Water Equivalent Liquid Height (ft)
Di = Diameter Pengaduk (ft)
N = Kecepatan Pengadukan (rpm)
WELH dapat dicari dengan rumus :
𝜌𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎
WELH = 𝐻𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑥 𝜌𝑎𝑖𝑟
1,0171
WELH = 35,4065 𝑓𝑡 𝑥 1

WELH = 36,0119 ft
Setelah didapatkan WELH, kecepatan pengadukan dicari dengan persamaan :
𝑊𝐸𝐿𝐻 𝜋. 𝐷𝑖. 𝑁 2
=[ ]
2 𝑥 𝐷𝑖 600

600 𝑊𝐸𝐿𝐻
N= 𝑥√
𝜋.𝐷𝑖 2.𝐷𝑖

600 36,0119
N= 𝑥√
𝜋 𝑥 12,5 2 𝑥 12,5

N = 18,3470 rpm
Diambil Faktor keamanan sebesar 10% dari design :
Naktual = 1,1 x 18,3470 rpm
Naktual = 20,1817 rpm
Naktual = 0,3364 rps
4. Menghitung Tenaga Pengaduk
𝐷𝑎 2 𝑥 𝑁 𝑥 𝜌
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
(Pers. 3.4-1, C.J. Geankoplis, hal.144 )
Dengan:
NRe = Bilangan Reynold ( tak berdimensi )
ρ = Densitas Fluida (lbm/ft3)
Da = Diameter Pengaduk (ft)
N = Kecepatan Pengadukan (rps)
μ = Viskositas Fluida (lb/ft s)

Viskositas Fluida dicari dengan rumus :


μ = 0,01 x 𝜌0,5
(Pers. 8.8, Coulson Richardson Vol.6th , hal.316 )
Viskositas Fluida :
μ = 0,01 x 63,4979 0,5
μ = 0,0797 lb/ft.s
Lalu hitung NRe :
12,52 𝑥 0,3364 𝑥 63,4979
𝑁𝑅𝑒 =
0,0797
𝑁𝑅𝑒 = 41.879,9547
Cari bilangan Power dengan bantuan Figure 10.6 Walas halaman 292 dengan
mengeplotkan nilai bilangan Reynold terhadap garis yang menunjukan jenis
pengaduk :

Untuk jenis curved blade turbin agitator dengan 6 blade ditandai dengan garis
5, dan Bilangan Reynold 41.879,9547 didapatkan nilai Np sebesar 2,5. Untuk
mencari tenaga pengaduk dipakai persamaan :
𝑃. 𝑔𝑐
𝑁𝑝 =
𝜌. 𝑁 3 . 𝐷5
(Pers. 3.4-2, C.J. Geankoplis, hal.145 )
Dengan:
Np = Bilangan Power ( tak berdimensi )
P = Tenaga yang dibutuhkan Pengaduk ( ft.lbf/s)
gc = percepatan gravitasi standar (ft/s2)
ρ = Densitas Fluida (lbm/ft3)
N = Kecepatan Pengadukan (rps)
Da = Diameter Pengaduk (ft)
Tenaga yang dibutuhkan pengaduk adalah :
𝜌. 𝑁 3 . 𝐷5 . 𝑁𝑝
𝑃=
𝑔𝑐

63,4979 𝑥 0,33643 . 12,55 . 2,5


𝑃=
32,2
𝑙𝑏𝑓
𝑃 = 57.254,9516 𝑓𝑡.
𝑠
𝑃 = 104,0895 𝐻𝑃

Digunakan daya standar pengaduk 125 HP

B. Merancang Jaket Pada Reaktor


1. Data Fisik yang dibutuhkan
Karna densitas fluida tidak jauh berbeda dengan air, maka untuk data – data fisik
yang tidak ada diasumsikan sebagai air. Data – data yang diperlukan adalah :
 Panjang Paddle (L) : 3,125 ft
 Kecepatan Pengaduk (N) : 20,1817 Rpm = 1210,902 Rph
 Diameter Reaktor : 300 in = 25 ft
 Diameter Reaktor + Jaket : 304 in = 25,333 ft
 Suhu (T) : 37oC = 98,6oF
 ρ (Air, T=37oC) : 63,4979 lb/ft3
 μ (Air, T=37oC) : 1,6788 lb/ft.h (Fig.14, Kern)
 k (Air, T=37oC) : 0,3637 Btu/h.ft.oF (Table 4, Kern)
 c (Air, T=37oC) : 0,9969 Btu/lb.oF (Fig.2, Kern)
2. Mencari Koefisien Perpindahan Panas
Mula – mula cari Bilangan Reynold dengan Persamaan :
𝐷𝑎 2 𝑥 𝑁 𝑥 𝜌
𝑁𝑅𝑒 =
𝜇
3,1252 𝑥 1.210,902 𝑥 63,4979
𝑁𝑅𝑒 =
1,6788
NRe = 447.269,6626
Plotkan dengan Figure 21.2 Kern untuk mencari Heat Transfer Factor (J) :
Dengan NRe 385.568,6212 dan ekstrapolasi. Data data ekstrapolasi :

NRE J

200.000 1.250

300.000 1.600

Ekstrapolasi :
1.600 − 1.250
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒, 𝑚 = = 0,004
300.000 − 200.000
𝑦 = 0,004𝑥 + 𝑏
1.600 = 0,004(300.000) + 𝑏
𝑏 = 550
Maka persamaan menjadi :
𝑦 = 0,004𝑥 + 550
Jika bilangan reynold adalah 447.269,6626, maka :
𝑦 = 0,004(447.269,6626) + 550
didapatkan J sebesar 2.339,0787 joule
1
𝑘 𝑐. 𝜇 3 𝜇 0,14
ℎ𝑖 = 𝑗 𝑥 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
𝐷𝑖 𝑘 𝜇𝑤
(D.Q. Kern, hal.719 )
1
0,3637 0,9969.1,6788 3
ℎ𝑖 = 2.339,0787 𝑥 𝑥 ( ) 𝑥 (1)0,14
25 0,3637
𝐵𝑇𝑈
ℎ𝑖 = 56,6001
ℎ𝑟. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
3. Menghitung Luas Daerah Perpindahan Panas
Cari harga hio dengan rumus :
𝑖𝐷
ℎ𝑖𝑜 = ℎ𝑖 𝑥
𝑜𝐷
25
ℎ𝑖𝑜 = 56,6001 𝑥
25,33
𝐵𝑇𝑈
ℎ𝑖𝑜 = 55,8627
ℎ𝑟. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Dengan menggunakan heat transfer sebagai acuan, kita dapat menghitung Uc :
ℎ𝑖 𝑥ℎ𝑖𝑜 56,6001 𝑥 55,8627
𝑈𝑐 = =
ℎ𝑖 + ℎ𝑖𝑜 56,6001 + 55,8627
𝐵𝑇𝑈
𝑈𝑐 = 28,1145
ℎ𝑟. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Diambil harga fouling factor sebesar 0,001 maka harga hd sebesar :
1 1
ℎ𝑑 = = = 1.000
𝑟𝑑 0,001
Tentukan Harga Ud dicari dengan rumus :
𝑈𝑐 𝑥ℎ𝑑 28,1145 𝑥 1.000
𝑈𝑑 = =
𝑢𝑐 + ℎ𝑑 28,1145 + 1.000
𝐵𝑇𝑈
𝑈𝑑 = 27,3457
ℎ𝑟. 𝑓𝑡 2 . 𝐹
Luas daerah perpindahan panas dapat dihitung dengan rumus :
𝑄
𝐴=
𝑈𝑑 𝑥 𝛥𝑇
Q total sebesar 1.876.278,191 kJ, karena perencanaan dipakai 13 reaktor jadi :
𝐵𝑇𝑈
3.497.575,8634 kkal/jam 𝑥 3,9657
𝑄= ℎ𝑟
5
𝑄 = 176.391,3490 Btu/hr
∆T pada fermentor utama adalah 12oC, maka :
176.391,3490
𝐴=
27,3457𝑥 12
A = 537,5356 ft2

RESUME

Kode R-01
Fungsi Tempat berlangsungnya reaksi
fermentasi glukosa menjadi etanol
Tipe Batch Stirred Tank Reactor dengan
jaket pendingin
Bahan Konstruksi Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah 5 buah
Kondisi Operasi
Tekanan 1 atm
Suhu 37oC
Fase Cair
Kapasitas 17.643,776 ft3

Dimensi
Diameter 25 ft
Tinggi Shell 45 ft
Tebal Shell 0,625 in
Tebal Head 0,9371 in
Tinggi Cairan 35,4065 ft
Tinggi Total Reaktor 54,134 ft
Motor Pengaduk
Jenis Curved Blade Turbin Agitator
Jumlah Blade 6 buah
Diameter Impeller 12,5 ft
Jarak Impeller – Dasar Reaktor 8,3 ft
Jumlah Baffle 4 buah
Lebar Baffle 2,083 ft
Kecepatan Pengadukan 20,1817 rpm
Daya Motor 125 HP
Media Pendingin
Jenis Jaket
Tebal Jaket 4 in
Fluida Pendingin Chilled water
Luas Perpindahan Panas 537,5356 ft2

5. Centrifuge

Gambar C.5 Centrifuge

Kode : CE-01
Fungsi : Untuk memisahkan asam oksalat dihidrat dari air
Tipe : Centrifuge bowl
Bentuk : Silinder tegak, alas ellipsoidal dan tutup ellipsoidal
Dasar Pemilihan : Dapat digunakan untuk padatan 1 – 10 μm
(Fig. 10.16 Coulson,vol 6)
Kondisi Operasi :
P = 1 atm dan T = 30oC
Aliran Umpan Masuk
Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i
C2H2O4.2H2O (s) 252,0194 0,0080 1653 0,0000048
C2H2O4.2H2O (l) 10,5008 0,0003 1653 0,0000002007
H2O 4486,0977 0,9917 1000 0,0010
Total 4748,6179 1 4306 0,001
Aliran Filtrat Keluar Centrifuge
Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i
C2H2O4.2H2O (l) 10,7528 0,00004 1653 0,0000002165
H2O 4292,7469 0,9996 1000 0,0010
Total 4303,4997 1 2653 0,0009999

Aliran Produk Keluar Centrifuge


Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i
C2H2O4.2H2O (s) 251,7674 0,1569 1653 0,00009491
H2O 193,3508 0,8431 1000 0,0008
Total 445,1182 1 2653 0,000938

(Coulson,1983:238)
1
ρcampuran = 𝑋𝑖
𝛴
𝜌𝑖

ρf = 1000 kg/m3
ρl = 1000,1414 kg/m3
ρp = 1066,0713 kg/m3
μl = 0,8047 cp
𝐹
Q=𝜌

4748,6179 kg/jam
= 1000 kg/m3

= 4,7486 m3/jam
= 20,9075 gal/menit
= 1319,05556 cm3/s
Perhitungan kecepatan pengendapan (settling velocity)
Q = 2UgΣ
(Pers. 10.1 Coulson, 1983 : 323)
Dimana :
Ug = Kecepatan terminal partikel padatan, cm/s
Σ = luas centrifuge, cm2
𝛥𝜌.𝑑𝑠 .𝑔
Ug = (Pers. 10.2 Coulson, vol 6, 1983)
18𝜇

ds = diameter partikel padatan = 0,002 cm


g = percepatan gravitasi = 981 cm/s2
μ = viskositas cairan = 0,8047 cp (pada 30°C)
Δρ = densitas produk – densitas liquid
= ρp – ρl = 65,9299 kg/m3
= 0,0659 g/cm3
Maka,
Ug = 0,00893 cm/s
Q/Σ = 2 x Ug
= 2 x 0,00893
= 0,0179
1319,05556
Σ = 0,0179

= 73690,2547 cm2
= 7,36902547 m2
4303,4997 kg/jam
Throughput liquid = 1000,1414 kg/m3

= 4,3029 m3/jam
=18,9451 gal/menit
Berdasarkan Perry,s tabel 18-12 halaman 112 untuk throughput liquid sebanyak 18,9451
gal/menit diperoleh spesifikasi centrifuge sebagai berikut :
Tipe = Disk bowl centrifuge
Bowl diameter = 13 in
Speed = 7500 rpm
Max centrifugal force = 10.400
Throughput = 5 – 50 gpm
Power = 6 hp
RESUME
Alat Centrifuge (CE-01)
Fungsi Memisahkan asam oksalat dihidrat dari air
Jenis Disk bowl centrifuge
Kondisi Operasi Temperatur : 38oC
Tekanan : 1 atm
Bahan konstruksi Carbon steel
Kapasitas 4,7486 m3/jam
Diameter bowl 13 in
Power 6 hp
Kecepatan 7.500 rpm
Jumlah 1 buah

6. Filter Press

Gambar C.6 Filter Press

Kode : FP-01
Fungsi : Untuk memisahkan C2H2O4 dan C6H8O7 dari limbah padat fermentasi
Tipe : Plate and frame filter press
Tujuan : a. Menentukan volume filtrat
b. Menetukan volume cake
c. Menghitung luas penyaringan
d. Menghitung jumlah plate

A. Menentukan Volume Filtrat


Laju umpan, Fu = 20.979,506 kg/jam

Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i


C6H8O7 1074,2016 0,0512 1660 0,000031
C2H2O4 251,766 0,0120 1900 0,0000063
H2O 17614,717 0,8396 1000 0,00084
C6H12O6 79,5051 0,0038 1540 0,0000025
Impuritas 564,0320 0,0269 370 0,000073
Sel Tersuspensi 1395,2843 0,0665 1073 0,000062
Total 20.979,506 1 2653 0,00101

 Laju filtrat, Ff = 18.940,6846 kg/jam


 Densitas filtrat, ρf

Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i


C6H8O7 1074,2016 0,0567 1660 0,000034
C2H2O4 251,766 0,0133 1900 0,000007
H2O 17614,717 0,9300 1000 0,00093
Total 18.940,6846 1 2653 0,0010

1
ρcampuran = 𝑋𝑖
𝛴
𝜌𝑖

ρu = 990 kg/m3

𝐹
Q=𝜌

20.979,506 kg/jam
= 990 kg/m3

= 21 m3/jam
ρf = 1029,702 kg/m3

𝐹 18.940,6846 kg/jam
volume filtrat,Vf = 𝜌𝑓 = = 18,394 m3/jam
𝑓 1.029,702 kg/m3

B. Menentukan Volume Cake


 Laju cake, Fc = 18.940,6846 kg/jam
 Densitas cake, ρc

Komponen Massa (kg/jam) Xi 𝜌i (kg/m3) Xi/𝜌i


C6H12O6 79,5051 0,0567 1540 0,000025

Impuritas 564,0320 0,0133 370 0,00075

Sel Tersuspensi 1395,2843 0,9300 1073 0,00064

Total 2.038,8214 1 2983 0,0014

1
ρcampuran = 𝑋𝑖
𝛴
𝜌𝑖

ρc = 710 kg/m3

𝐹 2.038,8214 kg/jam
volume cake,Vc = 𝜌𝑐 = = 2,9 m3/jam
𝑐 710 kg/m3

C. Menghitung Luas Penyaringan


Luas penyaringan efektif, A dihitung menggunakan persamaan :
𝑊
L x A(1-ε) ρc = (𝑉𝑓 + ε x L x A)ρf (1−𝑊) (Prabhudesai, 1984)

Dimana :
L : Tebal cake pada frame
ρc : Densitas cake, kg/m3
W : fraksi massa cake dalam umpan
A : Luas efektif penyaringan
ρf : Densitas filtrat, kg/m3
ε : Porositas cake

Waktu proses, 𝑡𝑝 direncanakan selama 1 jam


 Tebal cake, L ≤ 200 mm (20 cm) (Ulrich, 1984)
diasumsikan tebal cake, L = 5 cm = 0,05 m
 Direncanakan plate yang digunakan berbentuk bujur sangkar dan memiliki luas
permukaan (Ap) = 1 m2
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑐𝑎𝑘𝑒 2.038,8214
 W= = 20.979,506 = 0,0972
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

 Porositas cake, ε = 0,136


 Luas efektif penyaringan, A
0,0972
0,05 A (1-0,136) 710 = (18,394 + (0,136 x 0,05 x A)) 1029,702 (1− 0,0972)

30,672 A = (18,394 + 0,0068 A)110,863


30,672 A = 2.039,214 + 0,7539 A
29,9181 A = 2.039,214
A = 68,16 m2
D. Menghitung Jumlah Plate
Faktor keamanan, fk = 5%
Maka luas plate = (1+fk) A = 71,57 m2
71,57
Jumlah plate yang dibutuhkan = = 71,57 buah
1

Digunakan jumlah plate sebanyak 72 buah

RESUME
Alat Filter Press (FP-01)
Fungsi Untuk memisahkan C2H2O4 dan C6H8O7 dari
limbah padat fermentasi
Jenis Plate and frame filter press
Kondisi operasi Temperatur : 37oC
Tekanan : 1 atm
Kapasitas 21 m3/jam
Bahan konstruksi Carbon steel
Luas plate 71,57 m2
Jumlah plate 72 buah
Jumlah alat 1 buah

Anda mungkin juga menyukai