Teori Bagus

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 61

BAB 1

PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang

sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau

masyarakat, serta berperan dalam meningkatkan standar atau kualitas

hidup masyarakat. Penyediaan air bersih untuk masyarakat juga sangat

penting dalam kehidupan sehari-hari yang tidak bisa lepas dari air bersih.

Namun sampai saat ini, penyediaan air bersih untuk masyarakat masih

dihadapkan pada permasalahan yang cukup kompleks dan sampai saat ini

belum dapat diatasi sepenuhnya (Svita, 2011). Salah satu masalah yang

masih dihadapi sampai saat ini adalah sulitnya sumber air ketika musim

kemarau.

Sulitnya air bersih ketika musim kemarau juga dialami oleh

masyarakat di Desa Mojokumpul kec. Kemlagi, Desa yang terdiri dari 4

dusun ini mempunyai jumlah penduduk 2875 jiwa. Mayoritas penduduk

mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan tukang mebel. Desa ini

mempunyai potensi pertanian dan usaha kecil menengah mebel. Dengan

potensi tersebut, tingkat ekonomi masyarakat dapat dikatakan mempunyai

taraf ekonomi yang layak.

Kendala yang dihadapi masyarakat desa Mojokumpul setiap tahun

adalah sulitnya air bersih untuk kebutuhan mandi, cuci dan air minum.

Sumber air dari air permukaan baik itu sungai maupun waduk seringkali

kering pada musim kemarau. Saat ini masyarakat menggunakan sumur

1
2

gali yang kuantitasnya belum dapat memenuhi kebutuhannya. Pada tahun

2012 masyarakat melakukan pengeboran air tanah sedalam ±300 m dan

debit yang keluar sebesar 1,5 l/dt. Sampai saat ini sumur bor tersebut

digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di dusun Semampir Kidul.

Pemanfaatan debit sumur bor sampai saai ini dirasa belum optimal karena

masih banyak air yang belum termanfaatkan .Sementara pada Dusun

Semampir Lor, Jatikumpul, dan Sambigede mengalami permasalahan

sulitnya air bersih. Namun debit dari sumur bor mampukah untuk

mencukupi kebutuhan seluruh desa. Oleh karena itu perlu dilakukan studi

mengenai Analisis kebutuhan air bersih di Desa Mojokumpul Kecamatan

Kemlagi Kabupaten Mojokerto pada tahun 2028 dengan memanfaatkan

kapasitas debit sumber dari sumur bor air tanah yang diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan air bersih di desa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah

pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berapakah kebutuhan air bersih di desa Mojokumpul pada tahun 2028

2. Bagaimana perencanaan jaringan air bersih dari sumber air sampai ke

pipa jaringan utama ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui berapakah debit kebutuhan air di desa Mojokumpul

pada tahun 2028

2. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan air bersih dari sumber

air,sampai ke pipa jaringan utama


3

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam peneltian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

berguna bagi semua pihak. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari

penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai tingkat kebutuhan air sektor domestik

dan non domestik di Desa Mojokumpul

2. Dapat digunakan refrensi untuk perencanaan pipa distribusi air bersih

1.5 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya hal yang dapat mempengaruhi dalam suatu

penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi dalam hal-hal

sebagai berikut :

1. Tidak membahas kelayakan ekonomi

2. Tidak membahas kualitas air karena sudah pernah dilakukan

pengujian dan hasil dari pengujian adalah sumber tersebut air artesis

dan layak untuk kebutuhan air bersih

1.6 Sistematika Penelitian

Bab l, Berisi tentang latar belakang,maksud dan tujuan, rumusan

dan batasan masalah.

Bab ll, Berisi tentang tinjauan pustaka mengenai sumber daya air

dan kebutuhan air suatu kawasan.

Bab lll, Berisi tentang pelaksanaan penelitian,meliputi:

gambaran umum, kerangka dan prosedur penelitian

termasuk di dalamnya teknik pengumpulan dan analisis data


4

Bab lV, Berisi tentang hasil dan analisa mengenai jumlah kebutuhan

air di Desa Mojokumpul

Bab V, Berisi tentang kesimpulan dan saran – saran

.
5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

Saparuddin (2010) dengan judul “Pemanfaatan Air Tanah Dangkal Sebagai

Sumber Air Bersih Di Kampus Bumi Bahari Palu”.Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui ketebalan pasir saringan yang sesuai untuk

mendapatkan kualitas fisik air yang memenuhi syarat. Metode penelitian ini

adalah melakukan variasi ketebalan pasir saringan dari ketetabalan 5 cm,

10 Cm, 15 cm, 20 cm, dan 25 cm. Untuk mengetahui kualitas air digunakan

analisa laboratorium dan untuk mengetahui hubungan antara kualitas air

dengan variasi ketebalan pasir saringan menggunakan analisa varian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan pasir saringan lebih dari

15 cm sudah dapat dipakai untuk mendapatkan air bersih.

Rini Susanti (2010) Pemetaan Persoalan Sistem Penyediaan Air Bersih

Untuk Meningkatkan Kualitas Sistem Penyediaan Air Bersih Di Kota

Sawahlunto. Artikel ini bertujuan untuk memetakan persoalan sistem

penyediaan air bersih dalam rangka meningkatkan kualitas sistem

penyediaan air bersih di Kota Sawahlunto dengan pendekatan lingkungan

fisik.Untuk dapat memetakan persoalan tersebut, maka dilakukan analisis

deskriptif-kualitatif terhadap data sekunder yang diperoleh dan data primer

dari hasil wawancara. Hasil artikel memberi gambaran bahwa persoalan

sistem penyediaan air bersih cenderung disebabkan oleh faktor lingkungan

fisik yaitu geografi dan topografi kota yang berbukit terjal. Kondisi ini

mengakibatkan sistem penyediaan air bersih tidak terintegrasi dengan baik.


6

Persoalan lain yang dihadapi adalah kecilnya anggaran bagi penyediaan

air bersih, tingginya tingkat kehilangan air, dan kelembapan. Oleh karena

itu, untuk meningkatkan kualitas sistem penyediaan air bersih di Kota

Sawahlunto adalah dengan memberikan porsi pendanaan yang cukup bagi

program penyediaan air bersih. Dengan kecukupan dana, maka dapat

mengurangi tingkat kehilangan air dan melakukan integrasi sistem

penyediaan air bersih.

Swesty Ari Donya (2011) “Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air

Bersih Di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar”. Kajian

ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan air sumber sampai dengan

tahun 2029 dan kondisi hidrolis yang ada. Simulasi jaringan pipa dilakukan

dengan bantuan program WaterCAD V8 XM Edition. Besarnya kebutuhan

air disesuaikan dengan permintaan daerah yang dilayani. Diketahui total

debit yang tersedia di RD Sumber Gemplah sebesar 5,0 liter/detik.

Berdasarkan analisa hasil perhitungan diketahui bahwa besar total debit

untuk bisa melayani 100% kebutuhan penduduk sebesar 6,06 liter/detik

untuk daerah pelayanan RD Sumber Gemplah. Perhitungan dilakukan

dengan simulasi kondisi tidak permanen dengan kebutuhan air berubah

sesuai dengan kebutuhan tiap jamnya. Berdasarkan hasil akhir simulasi,

dengan menggunakan program WaterCAD V8 XM Edition, bahwa sistem

jaringan pipa dapat berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan kondisi

tekanan, kecepatan dan headloss yang sudah sesuai dengan syarat

perencanaan dan volume tandon yang mampu untuk memenuhi kebutuhan

air bersih di daerah studi.

Harry Maryanto (2013) dengan judul “Perencanaan Teknis

Pembangunan Jaringan Distribusi Air Bersih Di Daerah Perangat Selatan


7

Kec. Marangkayu Kab. Kutai Kartanegara”. Tujuan dari penulisan ini

adalah untuk mengetahui jumlah penduduk dankebutuhan air bersih di

Desa Perangat Selatan Kec.Marangkayu pada tahun 2022, mengetahui

dimensi reservoir pada tahun proyeksi, mengetahui dimensi pipa yang

diperlukan untuk pendistribusian air bersih ke rumah warga dan fasilitas

umum yang berada di Desa Perangat Selatan Kec.Marangkayu,

mengetahui kehilangan tekanan pada pipa distribusi dan mengetahui daya

pompa distribusi untuk mengatasi kehilangan tekanan pada pipa distribusi.

Dari hasil perhitungan, didapat jumlah penduduk pada tahun 2022 sebesar

2814 jiwa dengan kebutuhan air bersih sebesar 10 lt/dtk. Dengan besarnya

kebutuhan air bersih maka didapat dimensi reservoir berukuran P =10 m ;

L=10 m : T=3.5 m dan dimensi pipa distribusi berdiameter 100 mm untuk

pipa induk, diameter 50 mm untuk pipa sekunder I, diameter 75 mm untuk

pipa sekunder II. Dan berdasarkan hitungan pula didapat kehilangan

tekanan pada pipa distribusi sebesar 4.48 Bar dan pompa distribusi

berdaya 8.03 Kw untuk mengatasi kehilangan tekanan pada pipa distribusi.

Arif Kurniawan (2014) “ Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih

Pdam Kota Salatiga” dilakukan. Pelayanan penyediaan air minum PDAM

kota Salatiga masih dihadapkan pada berbagai masalah teknis, keuangan

dan kelembagaan. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut dibutuhkan

suatu strategi bagaimana memperbaiki permasalahan yang ada

berdasarkan aspek teknis, finansial dan kelembagaan.Dengan penyusunan

strategi tersebut diharapkan, peningkatan pelayanan air minum kepada

masyarakat, agar mendapat akses dan penurunan tingkat kehilangan air

hingga mencapai 25% dapat tercapai target 85%. Hasil evaluasi aspek

teknis menunjukan bahwa ketersediaan sumber air baku wilayah kota


8

salatiga belum memenuhi untuk kebutuhan air minimum penduduk hingga

10 tahun kedepan, cakupan pelayanan yang masih rendah, tingkat

kebocoran masih tinggi dan kondisi eksisting jaringan pipa transmisi dan

distribusi masih perlu dibenahi. Sedangkan hasil kinerja PDAM kota

Salatiga yang lebih baik diperlukan beberapa strategi terkait bidang

keuangan, manajemen dan teknik

Sukriyah Kustanti Moerad (2016) dengan judul “Pengembangan Dan

Pemanfaatan Sumber Daya Air Ramah Lingkungan (Studi Kasus Air Bersih

Di Umbulan Pasuruan). Tujuan Penelitian 1). Untuk melihat sejauh mana

persepsi masyarakat Desa Umbulan dalam pemanfaatan sumber daya air

Umbulan, 2). Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam memanfaatkan

air umbulan untuk kegiatan sehari-hari.Metode penelitian adalah survei,

oberservasi serta wawancara pada sejumlah 100 orang responden dengan

instrumen kuesioner.Adapun penarikan sampel secara random sampling

dan purpusif random sampling.Lokasi penelitian Desa Umbulan, dan Desa

Sidepan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan.Hasil penelitian

menunjukan air Umbulan sebagai sumber kehidupan masyarakat

Kecamatan Winongan khususnya Desa Umbulan.Kesimpulan dari

penelitian adalah 1).Masih inklusifnya warga masyarakat Umbulan dalam

pembagian air bersih, 2) teknologi pengelolaan masih berbasiskan

masyarakat lokal, 3).Penggunaan air bersih masih kurang efektif (karena

masih digunakan hal yang kurang bermanfaat) 4). Masyarakat desa

Umbulan dan desa Sidepan khususnya merasa sumber daya air Umbulan

adalah milik mereka yang tidak perlu dimanfaatkan oleh masyarakat di luar

kawasan tersebut, walaupun debit air Umbulan cukup besar dan mampu

menyuplai di 3 Kabupaten di Jawa Timur.


9

Priskila Perez Mosesa (2016) dengan judul “Perencanaan Sistem

Penyediaan Air Bersih Di Desa Tandengan, Kecamatan Eris, Kabupaten

Minahasa”.Sistem penyediaan air bersih direncanakan dapat memenuhi

kebutuhan air bersih di Desa Tandengan sampai tahun 2035. Berdasarkan

hasil proyeksi pertumbuhan penduduk menggunakan metode aritmatik di

dapat jumlah penduduk pada tahun 2035 adalah 3808 jiwa dan untuk

kebutuhan air bersih mencapai 1,597 liter/detik. Kebutuhan air bersih ini

tidak cukup jika hanya memanfaatkan sumber mata air, maka

perencanaannya memanfaatkan satu sumber mata air dengan debit 0,16

liter/detik dan 1,437 liter/detik menggunakan air danau Tondano.

Perencanaan sistem penyediaan air bersih menggunakan sistem gravitasi

dan juga menggunakan pompa air yang akan dialirkan ke reservoir

distribusi. Selanjutnya dari reservoir akan di distribusikan ke penduduk

melalui 39 hidran umum dengan sistem gravitasi. Jenis pipa yang

digunakan adalah pipa HDPE, mendesain sistem perpipaan menggunakan

Epanet

2.2 Pengertian Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari

yang kualitasnya memenuhi syarat–syarat kesehatan dan dapat diminum

setelah dimasak (Sutrisno.dkk,1987;23). Air mempunyai peranan yang

sangat penting bagi manusia dan makhluk lainnya di alam ini. Air

merupakan hal pokok bagi konsumsi manusia dan telah menjadi salah satu

kekayaan yang sangat penting. Pengaruh air sangat luas bagi kehidupan

bukan hanya makan dan minum. Pengaruh air dalam kehidupan adalah

dampak atau manfaat air bagi kehidupan manusia yang membantu


10

manusia untuk melakukan aktivitasnnya dan memenuhi kebutuhan hidup

manusia.

2.3 Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi.

Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama

pengalirannya, misalnya: oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,

limbah industri kota dan sebagainya. Ada beberapa macam air permukaan

yaitu.

2.2.1 Sumber Mata Air

Sumber mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke

permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak

terpengaruh oleh musim dan kuantitas maupun kualitasnya sama dengan

keadaan air tanah, m ata air terbagi atas rembesan dan umbul rembesan

terjadi di mana air keluar melalui lereng-lereng sedangkan umbul terjadi di

mana air keluar ke permukaan pada suatu dataran.

2.2.2 Air Rawa Atau Danau

Lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus – menerus atau

musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus

secara fisika, kimiawi dan biologis. Kebanyakan dari air rawa ini berwarna,

hal ini disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk,

misalnya: asam humus yang dalam air menyebabkan warna kuning

kecoklatan. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka

umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula. Jadi untuk pengambilan air

sebaiknya pada kedalaman tertentu agar endapan-endapan Fe dan Mn

tidak terbawa, begitu juga dengan lumut yang ada pada permukaan rawa.
11

2.2.3 Air Sungai

Air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus –

menerus dari hulu menuju hilir. Dalam penggunaannya sebagai air minum

harus mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air

sungai ini pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi

sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada

umumnya dapat mencukupi.

2.2.4 Air Tanah

Air tanah adalah air yang berasal dari curah hujan yang kemudian

mengalami infiltrasi dan perkolasi. Infiltrasi adalah meresapnya air ke

dalam permukaan tanah. Air yang telah meresap ke dalam tanah, akan

terus bergerak ke bawah yaitu ke dalam profil tanah hingga menemui

lapisan tanah yang kedap air sehingga air akan terkumpul sebagai air

tanah. Pergerakan air menuju lapisan tanah yang lebih dalam inilah yang

disebut sebagai perkolasi.

2.2.5 Air Laut

Dua per tiga dari luas permukaan bumi merupakan lautan. Namun

jumlah yang besar ini tidak membuat air laut dapat dengan mudah

dimanfaatkan sebagai air baku untuk penyediaan air bersih. Air laut

mempunyai sifat yang asin karena mengandung garam. Dengan keadaan

seperti ini maka diperlukan teknologi modern yang maju dan mahal untuk

membuat air laut menjadi air bersih. Teknologi pengolahan air laut menjadi

air bersih yang siap konsumsi biasa dilakukan oleh negara-negara dengan

kemampuan ekonomi yang tinggi dan pada umumnya memiliki sumber

daya air yang ada terbatas.


12

2.4 Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air adalah jumlah air yang dipergunakan secara wajar

untuk keperluan pokok manusia (domestik) dan kegiatan-kegiatan lainnya

yang memerlukan air. Pada umumnya banyak diperlukan oleh masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemakaian air oleh masyarakat

tidak terbatas pada keperluan domestik, namun untuk keperluan industri

dan keperluan perkotaan. Besarnya pemakaian oleh masyarakat

dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat hidup, pendidikan, tingkat

ekonomi dan kondisi sosial. Dengan demikian,dalam perencanaan suatu

sistem penyediaan air, kemungkinan penggunaan air dan variasinya

haruslah diperhitungkan secermat mungkin (Linsley, 1996:91).

Macam kebutuhan air bersih umumnya dibagi atas dua kelompok yaitu:

1. Kebutuhan Domestik : kebutuhan air untuk tempat tinggal

2. Kebutuhan Non Domestik : kebutuhan air minum untuk fasilitas-fasilitas

sosial dan budaya.

Kebutuhan air bersih dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu

a. Iklim

Iklim yang panas akan menyebabkan kebutuhan air meningkat,

terutama untuk mandi dan menyiram tanaman. Sedangkan pada iklim

yang sangat dingin, air dialirkan untuk menghindari bekunya pipa

distribusi.

b. Karakteristik penduduk

Karateristik penduduk sangat dipengaruhi tingkat ekonomi masyarakat.

Pada masyarakat ekonomi menengah keatas, penggunaan air sangat

besar bahkan sangat boros, sedangkan masyarakat ekonomi

menengah kebawah penggunaan air sedikit berhemat.


13

c. Masalah lingkungan

Penggunaan air yang berlebihan menyebabkan berkembangnya

teknologi yang menyebabkan pengurangan jumlah air.

d. Industri dan perdagangan

Pada kawasan sentral industri dan bisnis lebih banyak membutuhkan

air dibanding daerah lainnya. Hal ini disebabkan penggunaan air pada

kawasan ini untuk proses industri selain kebutuhan rumah tangga. Hal

ini berarti lebih banyak dibutuhkan air dibanding daerah lainnya.

e. Iuran dan meteran

Iuran dan meteran dalam hal ini terkait dengan harga air. Yang mahal

akan berakibat konsumen berusaha untuk berhemat dan bahkan

berusaha membangun instalasi sendiri. Sedangkan harga air yang

murah mengakibatkan masyarakat cenderung boros air.

f. Ukuran wilayah

Wilayah yang besar akan menggunakan air yang sangat besar

dibanding wilayah yang kecil. Hal ini sangat di pengaruhi besarnya

konsumen pada daerah tersebut.

g. Kebutuhan konvermasi alam

Musim kering yang lama mengakibatkan masyarakat berusaha

menghemat penggunaan air instalasi terkait akan berusaha

menyediakan cadangan air untuk mengantisipasi kekurangan air.

Kebiasaan ini akan berlanjut manakala musim hujan telah tiba.

Kebiasaan masyarakat ini akan berlangsung sepanjang tahun.

2.5 Proyeksi Penduduk

Pada masa dahulu, pemerintah tertarik pada population

projection terutama untuk keperluan pajak atau keperluan mengetahui


14

besarnya kekuatan negaranya. Pada dekada akhir-akhir ini, pemerintah

memerlukan proyeksi penduduk sehubungan dengan tanggung jawabnya

untuk memperbaiki kondisi sosiol ekonomi dari rakyatnya melalui

pembangunan yang terencana.

Mengingat semua rencana-rencana pembangunan, baik ekonomi

maupun sosial, menyangkut pertimbangan tentang jumlah serta

karekteristik dari pada penduduk dimasa mendatang, proyeksi mengenai

jumlah serta struktur penduduk dianggap sebagai persyaratan minimum

untuk proses perencanaan pembangunan:

1. Di Bidang pangan : menentukan kebutuhan akan bahan pangan sesuai

dengan gizi serta susunan penduduk menurut umur.

2. Di bidang kesehatan : menentukan jumlah medis, dokter, obat-obatan

tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang diperlukan selama periode

proyeksi.

3. Di bidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja,

penyediaan lapangan kerja yang erat hubunganya dengan proyeksi tentang

kemungkinan perencanaan untuk memperhitungkan perubahan tingkat

pendidikan, skilled dan pengalaman dari tenaga kerja.

4. Di bidang Pendidikan : proyeksi penduduk dipakai sebagai dasar untuk

memperkirakan jumlah penduduk usia sekolah, jumlah murid, jumlah guru

gedung-gedung sekolah, pendidikan pada masa yang akan datang.

5. Di bidang Produksi Barang dan Jasa : Dengan proyeksi angkatan kerja

dalam hubunganya dengan data mengenai produktivitas merupakan dasar

estimasi produksi barang-barang dan jasa dimasa mendatang

2.5.1 Jenis perkiraan penduduk

Ada pun jenis-jenis perkiraan penduduk yaitu :


15

1. Intercensal disebut pula interpolasi adalah suatu perkiraan mengenai

keadaan penduduk diantara 2 sensus yang kita ketahui, jadi hasil

kedua sensus diperhitung kan.

2. Postecensal estimated

Adalah perkiraan mengenai penduduk seseudah sensus. Prinsipnya

juga sama, yaitu pertambahan penduduk adalah linear.

Rumus:

Pm = Po – (Pn-Po)

Dimana:

Po = jumlah penduduk dasar (tahun awal)

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

Pm = jumlah penduduk pada tahun yang diestimasikan (tahun m)

m = selisih tahun yang dicari dengan tahun n

n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui

3. Projection

Perkiraan pendudukan berdasarkan sensus (biasanya sensus

terakhir).Disini perkirakan penduduk tidak hanya beberapa tahun sesudah

sensus tetapi mungkin sampai beberapa puluh tahun sesudah sensus.

Proyeksi penduduk menurut Multilingual Demographic Dictionary

adalah:

Perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas, mortalitas dan

migrasi dimasa yang akan datang. Jadi proyeksi pendudukan

menggunakan beberapa asumsi-asumsi sehingga jumlah penduduk yang

akan datang adalah x kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berapa pada

tingkat tertentu.

Proyeksi adalah perhitungan yang menunjukan keadaan fertilitas,

mortalitas dan migrasi dimasa yang akan dating (salintung , 2011).


16

2.5.2 Metode Yang Digunakan dalam Proyeksi Penduduk

1. Mathematical method

Pada matematical method digunakan kalau kita tidak mengetahui

data tentang komponen pertumbuhan penduduk, di sini dianggap yang

digunakan hanyalah penduduk keseluruhan.

Dalam mathemagtical method kita dapat menggunakan perumusan

matematika dan yang paling sederhana adalah :

a) Linear dengan cara aritmatik dan geometrik

b) Non linear antara lain exponential

Pertumbuhan penduduk secara aritmatik adalah pertumbuhan

penduduk dengan jumlah (absolut number) adalah sama setiap tahun.

Rumus : Pn =Po (1+ n)

Di mana:

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

Po =jumlah penduduk pada tahun awal (dasar)

r =angka pertumbuhan penduduk

n =periode waktu dalam tahun

Pertumbuhan penduduk secara geometrik adalah pertumbuhan

penduduk yang menggunakan dasar bunga berbunga. Jadi pertumbuhan

penduduk di mana angka pertumbuhan adalah sama untuk setiap tahun.

Rumus : = Po( )

Dimana

Pn = jumlah penduduk pada tahun n

Po = jumlah penduduk pada tahun awal

r = angka pertumbuhan penduduk

n = jangka dalam waktu


17

Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan

angka pertumbuhan yang konstan.

Dimana: Pt = Po

Pn atau Pt = jumlah penduduk pada tahun n atau t

Po = jumlah penduduk pada tahun awal

r = angka petumbuhan penduduk

n atau t = waktu dalam tahun

e = bilangan pokok dari sistem logarima natural yang

besarnya sama dengan 2,7182818

2.6 Jumlah Fasilitas Pemakai Air Bersih

Air bersih juga dimanfaatkan oleh masyarakat yang menggunakan

fasilitas umum untuk memproyeksikan kebutuhan air bersih yang

digunakan oleh fasilitas umum dipergunakan persamaan sebagai berikut

(Adu, A.2006;14) :

Fn = K .Fo

K = Pn/Po

Dimana:

Fn = jumlah fasilitas pada tahun rencana

Fo = jumlah fasilitas pada tahun dasar

Pn = jumlah penduduk pada tahun rencana

Po = jumlah penduduk pada tahun dasar

2.7 Standar kebutuhan air

Analisis sektor domestik merupakan aspek penting dalam

menganalisis kebutuhan p enyediaan air di masa mendatang. Analisis

sektor domestik untuk masa mendatang dilaksanakan dengan dasar


18

analisa pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah yang direncanakan.

Kebutuhan air domestik untuk kota dibagi dalam beberapa kategori :

1. Metropolitan (kota kategori 1)

2. Kota besar (kota kategori 2)

3. Kota sedang (kota kategori 3)

4. Kota kecil (kota kategori 4)

5. Desa (kota kategori 5)

Untuk mengetahui kriteria perencanaan air bersih pada tiap – tiap kategori

dapat dilihat pada tabel 2.1


19

Tabel 2.1 kreteria perencanaan air bersih


Uraian Kategori kota berda sarkan jumlah penduduk
(JIWA)
>1.000.00 500.000 100.000 20.000 <20.000
0 s/d s/d s/d
1.000.000 500.000 100.000
Kota Kota Kota Kota Desa
metropolit besar sedang kecil
an
1 2 3 4 5 6
Konsumsi unit >150 150-120 90-120 80-120 60-80
Sambungan Rumah
(SR)
liter/orang/hari)
Konsumsi unit 20-40 20-40 20-40 20-40 20-40
Hidran (HU)
(liter/orang/hari)
Konsumsi unit non
domestik
- Niaga kecil 600-900 600-900 600
(liter/unit/hari)
- Niaga besar 1000-5000 1000-5000 1500
(liter/unit/hari)
- Industry besar 0,2-0,8 0,2-0,8 0,2-0,8
(liter/detik/hari)
- Pariwisata 0,1-0,3 0,1-0,3 0,1-0,3
(liter/detik/hari)
Kehilangan air (%) 20-30 20-3 20-30 20-30 20-30
Faktor hari 1,15-1,25 1,15-1,25 1,15- 1,15- 1,15-1,25
maksimum Harian Harian 1,25 1,25 harian
Harian Harian
Faktor jam puncak 1,75-2,0 1,75-2,0 1,75-2,0 1,75 1,75
Hari maks Hari maks Hari Hari Hari maks
maks maks
Jumlah jiwa per SR 5 5 5 5 5
(Jiwa)
Jumlah jiwa per HU 100 100 100 100-200 200
(Jiwa)
Sisa tekan di 10 10 10 10 10
penyedian distribusi
Jam oprasional 24 24 24 24 24
Volume reservoir 15-25 15-25 15-25 15-25 15-25
SR:HU 50:50 50:50 80:20 70:30 70:30
s/d s/d
80:20 80:20
Cukupan pelayanan 90 90 90 90 70
(%)
Sumber : kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996
20

2.8 Analisis Sektor Non Domestik

Analisis sektor non domestik dilaksanakan dengan berpegangan

pada analisis data pertumbuhan fasilitas – fasilitas sosial ekonomi yang

ada pada suatu wilayah perencanaan. Kebutuhan air non domestik

menurut kreteria perencanaan Dinas PU dapat dilihat dalam tabel

Tabel 2.2 kebutuhan air non domestik untuk kota kategori 1,2,3, dan 4
Sektor Nilai Satuan
Sekolah 10 Liter/murid/hari
Rumah sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 2000 Liter/unit/hari
Masjid 3000 Liter/unit/hari
Kantor 10 Liter/pegawai/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Hotel 150 Liter/bed/hari
Rumah makan 100 Liter/tempat duduk/hari
Komplek militer 60 Liter/orang/hari
Kawasan industry 0,2 – 0,8 Liter/detik/hektar
Kawasan pariwisata 0,1 – 0,3 Liter/detik/hektar
Sumber : kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996

Tabel 2.3 kebutuhan air non domestik untuk kota kategori 5 (Desa)
Sektor Nilai Satuan
Sekolah 5 Liter/murid/hari
Rumah sakit 200 Liter/bed/hari
Puskesmas 1200 Liter/unit/hari
Masjid 3000 Liter/unit/hari
Musholla 2000 Liter/unit/hari
Pasar 12000 Liter/hektar/hari
Komersial/industry 10 Liter/hari
Sumber : kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996

Tabel 2.4 kebutuhan air non domestik untuk kategori lain


Sektor Nilai Satuan
Lapangan terbang 10 Liter/orang/detik
Pelabuhan 50 Liter/orang/detik
Stasiun KA dan terminal bus 10 Liter/orang/detik
Kawasan industri 0,75 Liter/detik/hektar
Sumber : kriteria perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU,1996
21

2.9 Hidrolika Pada Sistem Jaringan Pipa Air Bersih

Air di dalam pipa selalu mengalir dari tempat yang memiliki tinggi

energi lebih besar menuju tempat yang memiliki tinggi energi lebih kecil.

Aliran tersebut memiliki tiga macam energi yang bekerja di dalamnya.

(Priyantoro,1991:5)

1. Energi kinetik yaitu energi yang ada pada partikel massa air

sehubungan dengan kecepatannya.

2. Energi tekanan yaitu energi yang ada pada partikel massa air

sehubungan dengan tekanannya.

3. Energi ketinggian yaitu energi yang ada pada partikel massa air

sehubungan dengan ketinggian terhadap garis refrensi.

2.9.1 Garis tenaga dan tekanan

Sesuai dengan prinsip Bernoulli, tinggi tenaga total di setiap titik

pada saluran pipa adalah jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan

dan tinggi kecepatan. Garis yang menghubungkan pipa titik – titik

tersebut dinamakan garis tenaga, yang digambarkan di atas

tampang memanjang pipa. Perubahan diameter pipa dan tempat –

tempat tertentu dimana kehilangan tenaga sekunder terjadi ditandai

dengan penurunan garis tenaga. Apabila kehilangan tenaga

sekunder diabaikan, maka kehilangan tenaga hanya disebabkan

oleh gesekan pipa.

Garis tekanan merupakan jumlah dari tinggi tekanan dan elevasi

diukur dari garis referensi. garis tekanan terletak di bawah garis

tenaga sebesar tinggi kecepatan. Apabila di sepanjang pipa

disambung dengan tabung tegak terbuka, maka zat cair di dalam

pipa akan naik di dalam tabung tersebut. Garis yang


22

menghubungkan permukaan zat cair di dalam tabung–tabung

tersebut adalah garis tekanan. Berlainan dengan garis tenaga yang

selalu menurun secara teratur kearah aliran, garis tekanan bisa naik

pada tampang yang dipebesar. Jika tinggi kecepatan sangat kecil

dibanding dengan tinggi tekanan maka biasanya tinggi kecepatan

diabaikan dan garis tekanan dan garis tenaga akan berimpit

menjadi satu. Garis tekanan ini akan menunjukkan besarnya

tekanan zat cair sepanjang pipa. Pada setiap titik disepanjang pipa,

jarak vertical dari pipa ke garis tekanan adalah tinggi tekanan pada

titik-titik tersebut. Tinggi tekanan maksismum akan digunakan untuk

merencanakan tebal pipa dan sambungan-sambungannya. Apabila

garis tekanan berimpit dengan pipa hal ini menunjukkan bahwa

tekanan di dalam pipa adalah tekanan atmosfer. Apabila garis

tekanan terletak dibawah pipa berarti bahwa tekanan di dalam pipa

adalah negative. Garis tekanan merupakan garis lurus apabila pipa

lurus dan diameternya seragam.

2.10 Kehilangan Energi Pada Pipa

a. Kehilangan energi akibat gesekan (mojor losses)

Kehilangan energi akibat gesekan dengan dinding pipa di

aliran seragam dapat dihitung dengan persamaan Darcy-

Weisbach (Kodoatie.R.J,2002;243). Persamaan sebagai

berikut:

=f

Dimana:

: Kehilangan energi oleh tahanan permukaan pipa (m)


23

F : Koefisien tahanan permukaan pipa dikenal dengan

Darcy-Weisbach faktor gesekan

L : Panjang pipa (m)

V : Kecepatan aliran (m/dtk²)

D : Diameter pipa (m)

g : Percepatan gravitasi (m/dtk²)

b. Kehilangan energi tahanan dan bentuk pipa (minor losses) :

kehilangan energi akibat katup (hv), kehilangan energi akibat

belokan (hb).

2.11 Nominal Pipe Size (Nps)

Nominal Pipe Size (NPS) adalah penanda ukuran pipa berdimensi

(Ubaidillah,2016). Hal ini menunjukkan standar ukuran pipa bila diikuti

dengan jumlah penunjukan ukuran tertentu tanpa simbol inch. Diameter

Nominal (DN) juga merupakan penanda ukuran pipa berdimensi dalam

satuan metrik.

Tabel 2.5 pipe size designators : NPS DAN DN

sumber : (Ubaidillah,2016)
24

2.12 Pipa dengan Pompa

Jika pompa menaikkan zat cair dari kolam satu kekolam lain dengan

selisih elevasi muka air Hs, maka daya yang digunakan oleh pompa untuk

menaikkan zat setinggi Hs adalah sama dengan tinggi Hs ditambah dengan

kehilangan tenaga selama pengairan dalam pipa tersebut. Kehilangan

tenaga adalah ekivalen dengan penambahan tinggi elevasi. Sehinnga

efeknya sama dengan jika pompa menaikkan zat cair setinggi H= Hs + Ʃ.

Dalam gambar tersebut tinggi kecepatan diabaikan sehingga garis tenaga

berimpit dengan garis tekanan.

Kehilangan tenaga terjadi pada pengaliran pipa 1 dan 2 yaitu sebesar h f1

dan hf2. Pada pipa 1 yang merupakan pipa isap, garis tenaga (dan tekanan)

menurun sampai dibawah pipa. Bagian pipa dimana garis tekanan dibawah

sumbu pipa mempunyai tekanan negatif. Sedangkan pipa 2 merupakan

pipa tekan daya dapat diperlukan pompa untuk menaikkan zat cair.

D = Q H y (kgf m/d) (3,2,a)

Atau

D= ɳ (hp) (3,2,b)

Dengan ɳ adalah efisiensi pompa. Pada pemakaian pompa, efisiensi

pompa digunakan sebagai pembagi dalam rumus daya pompa.

2.13 Tandon

Secara umum tandon merupakan tempat tampungan sementara air

baku dari sumber air. Bahan acuan dalam menentukan lokasi dan

perhitungan dimensi tandon harus memenuhi pedoman berikut (

kiswandi,2014):
25

 Tandon harus dekat dengan pusat layanan, kecuali tidak

dimungkinkan

 Tinggi tandon minimal 5 m dari permukaan tanah, tersebut

disesuaikan dengan peraturan PU 18, tahun 2007.

 Volume efektif tandon ditentukan berdasarkan keseimbangan

aliran keluar dan masuk pada kapasitas tandon bergantung

keluar, kapasitas pemompaan dan dengan pompa tandon.

Kapasitas tandon bergantung pada fluktuasi kebutuhan masuk dan

keluar, kapasitas pemompaan dan kegunaan dari tandon tersebut.

Volume tandon ditentukan dengan memperhitungkan debit dan perkiraan

lama jam puncak. Berdasarkan perhitungan volume tandon tersebut,

diperoleh dimensi tandon dengan persamaan berikut :

V=TXLXP

Dengan :

V = volume tandon (m³)

T = tinggi tandon (m)

L = lebar tandon (m)

P = panjang tandon (m)

2.14 Pompa

Pompa adalah komponen sistem yang mampu memberikan

tambahan tekanan dalam suatu sistem jaringan distribusi air bersih.

Karateristik pompa debit yang dihasilkan pada berbagai jenis variasi tinggi

tekan (head). Semakin tinggi head yang ditambahkan, maka semakin kecil

debit yang diproduksi dan sebaliknya. Head total pompa yang harus

disediakan untuk mengalirkan sejumlah air seperti yang direncanakan


26

dapat ditentukan berdasarkan kondisi instalasi yang akan dilayani pompa.

(Sularso, 2000: 28)

head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air

seperti direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan

dilayani oleh pompa. Seperti gambar 2.1, head total pompa dapat ditulis

sebagai berikut.

H= + + Zb +

Dengan :

H = head total pompa (m)

= kehilangan tinggi tekan major losses (m)

= kehilangan tinggi tekan minor losses (m)

Zb = merupakan perbedaan tinggi muka air di sisi keluar dan sisi isap

/2g = head kecepatan keluar (m)

Gambar 2.1 head pompa

sumber : image google


27

2.5.1Spesifikasi Pompa

Dalam memilih suatu pompa untuk suatu maksud tertentu, terlebih dahulu

harus diketahui kapasitas aliran serta head yang diperlukan untuk

mengalirkan zat cair yang akan dipompa. Selain daripada itu, agar pompa

dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, perlu ditaksir berapa tekanan

minimum yang tersedia pada sisi masuk pompa yang terpasang pada

instalasi. Atas dasar tekanan isap ini maka putaran pompa dapat

ditentukan. Kapasitas aliran, head, dan putaran pompa dapat ditentukan.

Tetapi apabila perubahan kondisi operasi sangat besar (khususnya

perubahan kapasitas dan head)

Tabel 2.6 data yang diperlukan untuk memilih pompa

No Data yang diperlukan Keterangan


1 Kapasitas Diperlukan juga keterangan
mengenai kapasitas maksimum dan
minimum
2 Kondisi isap Tinggi isap dari permukaan air isap
ke level pompa.
Tinggi fluktuasi permukaan air isap.
Kondisi pipa isap
3 Kondisi keluar Tinggi permukaan air keluar ke level
pompa.
Tinggi fluktuasi permukaan air
keluar.
Besarnya tekanan pada permukaan
air keluar.
Kondisi pipa keluar
4 Head total pompa Harus ditentukan berdasarkan
kondisi-kondisi di atas
5 Jenis zat cair Air tawar, air laut,minyak, zat cair
khusus (zat kimia), temperature,
berat jenis, viskositas, kandungan
zat padat, dll
6 Jumlah pompa
7 Kondisi kerja Kerja terus-menerus, terputus-
putus, jumlah jam kerja seluruhnya
dalam setahun.
8 Penggerak Motor listrik, motor bakar torak,
turbin uap.
9 Poros tegak atau mendatar Hal ini kadang-kadang ditentukan
oleh pabrik pompa yang
bersangkutan berdasarkan
28

instalasinya.
10 Tempat instalasi Pembatasan-pembatasan pada
ruang instalasi, ketinggian diatas
permukaan laut, di luar atau di
dalam gedung, fluktuasi temperatur.
11 Lain-lain
Sumber : sularso, pompa dan kompresor,(2000)

maka putaran dan ukuran pompa yang akan dipilih harus ditentukan

dengan memperhitungkan hal tersebut. Selanjutnya, untuk menentukan

penggerak mula yang akan dipakai, harus lebih dahulu dilakukan

penyelidikan tentang jenis sumber tenaga yang dapat dipergunakan

ditempat yang bersangkutan.

Contoh data yang umumnya diperlukan untuk memilih pompa disajikan

dalam tabel 2.6. Cara untuk menentukan spesifikasi pompa seperti harga-

harga yang dikemukakan diatas, jenis, diameter pompa dan daya yang

diperlukan.

2.5.2 Kapasitas Aliran

Laju aliran yang menentukan kapasitas pompa ditentukan menurut

kebutuhan pemakaiannya. Dibawah ini akan diberikan cara menentukan

laju aliran untuk berbagai pemakaian yang sering dijumpai dalam praktek.

1. Keperluan laju aliran untuk berbagai pemakaian

a. Pusat Air Minum

Untuk merencanakan sebuah pusat air minum, terlebih dahulu harus

ditentukan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Kemudian

jumlah air yang harus disediakan serta jumlah air baku yang harus

disadap dari sumber air harus ditentukan.

Dalam merencanakan jumlah penyediaan air, perlu ditaksir keperluan per

kapita per hari. Jika angka ini dikalikan dengan jumlah penduduk yang
29

akan dilayani, dapat diperoleh angka keperluan seluruhnya per hari.

Untuk menentukan kapasitas aliran yang diperlukan harus ditaksir pula

konsumsi rata-rata dan konsumsi puncak (maksimum) per jam yang

dapat terjadi dalam satu hari.

Untuk menentukan jumlah air baku yang akan diambil dari sungai atau

dari sumur, perlu diperhitungkan kerugian-kerugian karena kebocoran

pada waktu air dijernihkan dipusat penjernihan dan pada waktu di

distirbusikan kepada konsumen. Jumlah air baku yang akan diambil dari

sumber dapat dihitung dengan cara brikut ini :

(a) Konsumsi maksimum per orang

Untuk instalasi baru, harga konsumsi ini harus ditentukan berdasarkan

catatan (data) dari kota atau daerah pemukiman lain yang mempunyai

kerakteristik serta perkembangan yang serupa dengan yang sedang

direncanakan. Untuk memperkirakan perluasan instalasi di masa

mendatang, perlu didasari catatan dari pengalaman yang baru. Namun

sebagai perkiraan pertama dapat dipakai harga standar seperti diberikan

dalam tabel 2.7

(b) Konsumsi harian maksimum

Setelah konsumsi harian maksimum per orang ditentukan maka jumlah

konsumsi harian maksimum keseluruhan dapat dihitung seabgai berikut:

(konsumsi harian maksimum) = (konsumsi harian maksimum per orang) x

(jumlah penduduk atau konsumsi). Harga konsumsi harian maksimum

tersebut diatas akan dipakai sebagai dasar untuk menentukan besarnya

instalasi pusat air minum yang direncanakan.


30

Tabel 2.7 jumlah kebutuhan air maksimum per orang per hari menurut
kelompok jumlah penduduk.

Jumlah penduduk Kebutuhan air


(satuan : 10.000) (liter/ orang – hari)
Kurang dari 1 150-300
1-5 200-350
5-10 250-400
10-30 300-450
30-100 350-500
Lebih dari 100 Lebih dari 400
Sumber : sularso, pompa dan kompresor,(2000)

(c) konsumsi harian rata-rata

Angka ini akan diperlukan untuk menghitung konsumsi energi listrik serta

biaya operasi dan pemeliharaan. Besarnya dapat ditaksir sebagai berikut:

(konsumsi harian rata-rata) = (konsumsi harian maksimum) x 0,7 (untuk

kota kecil atau sedang), atau 0,8 (untuk kota besar atau kota industri)

(d) konsumsi tiap jam maksimum

Konsumsi ini merupakan kebutuhan puncak dalam jangka 1 tahun,

dimana akan terjadi laju aliran meksimum pada system distribusi air. Jadi

angka ini penting untuk menentukan ukuran pipa dan system distribusi

yang akan direncanakan. Adapun cara menafsirnya adalah sebagai

berikut : (konsumsi per jam maksimum) = (konsumsi harian

maksimum/24) x 1,5 (untuk kota kecil atau sedang), atau 1,3 (untuk kota

besar atau industri)

(e) pompa penayadap dan penyalur

Pompa yang dipakai untuk menyadap air baku dari sumber serta

mengalirkannya ke instalasi penjernihan disebut pompa penyadap

(intake). Adapun pompa yang dipergunakan untuk mengalirkan air bersih

dari penjernihan ke tandon distribusi disebut pompa penyalur.


31

Kapasitas pompa ini dapat ditaksir sebagai berikut:

1. Jumlah air yang disadap= (konsumsi harian maksimum) x (1,1 sampai

1,5) Faktor perkalian sebesar 1,1 sampai 1,15 tersebut di atas diambil

untuk mengimbangi kebocoran pipa atau pemakaian air kerja dipusat

penjernihan.

2. Jumlah air yang disalurkan = (konsumsi harian maksimum) + (a)

Disini (a) adalah jumlah air yang harus ditambahkan untuk mengganti

kehilangan karena bocoran antara pusat penjernihan dan reservoir

distribusi.

3. Fluktuasi jumlah air dan dasar penentuan jumlah pompa.

Pompa penyadap dan pompa penyalur biasanya bekerja tanpa fluktuasi

aliran yang cukup berarti. Pada umumnya pompa-pompa ini bekerja

dengan beban penuh. Adapun jumlah pompa yang diperlukan untuk

memenuhi jumlah air yang dipompa dapat ditentukan menurut tabel 2.8

(f) pompa distribusi

Tabel 2.8 jumlah pompa terpasang untuk menyadap (intake) dan menyalurkan.

Debit yang Jumlah pompa Jumlah pompa Jumlah pompa


3
direncanakan (m utama cadangan keseluruhan
/hari)
Sampai 2.800 1 1 2
2.500-10.000 2 1 3
Lebih dari 9.000 Lebih dari 3 Lebih dari 1 Lebih dari 4
Sumber : sularso, pompa dan kompresor,(2000)

Catatan: jumlah pompa penguat (booster pump) yang terpasang untuk

penyaluran air melalui pipa yang ditentukan berdasarkan tabel ini.


32

Pompa yang dipakai untuk menyalurkan air bersih dari tandon distribusi

ke konsumen disebut pompa distribusi. Untuk menentukan besarnya

pompa yang diperlukan, harus diperhatikan dua hal sebagai berikut:

1) Kapasitas total pompa harus dapat memenuhi kebutuhan maksimum

(kebutuhan total pada titik puncak) dari konsumen.

2) Pompa harus dapat bekerja secara efisien pada kebutuhan yang

berfluktuasi dari waktu ke waktu.

Untuk memenuhi kedua kriteria diatas pada umumnya diperlukan lebih

dari satu pompa. Pada instalasi konvensional yang standar, biasanya

dipakai dua buah pompa, satu besar dan satu kecil. Namun dalam

banyak hal akan lebih baik jika dipergunakan beberapa pompa dengan

kapasitas yang sama (tabel 2.9). jika jumlah air yang didistribusikan

sangat besar, akan lebih menguntungkan. Jika diapakai beberapa pompa

yang sama kapasitasnya ditambah dengan pengatur putaran untuk

melayani konsumsi yang berfluktuasi tiap jam.

Tabel 2.9 jumlah distribusi terpasang

Debit yang Jumlah pompa Jumlah pompa Jumlah pompa


direncanakan utama cadangan keseluruhan
(m3/jam)
Sampai 125 2 1 3
120-450 Besar 1 1 Besar 2
Kecil 1 Kecil 1
Lebih dari 400 Besar 3-5 Besar 1 atau Besar 4-6 atau
Atau lebih lebih lebih
Kecil 1 Kecil 1 Kecil 2
Sumber : sularso, pompa dan kompresor,(2000)

Catatan : jumlah pompa penguat yang dipasang untuk distribusi harus

ditentukan juga berdasarkan tabel ini.


33

(2) pusat air minum

Untuk jumlah penduduk atau konsumen kurang dari 5000 orang dapat

dipakai instalasi pusat air minum yang sederhana. Instalasi seperti ini

direncanakan seperti biasa namun skalanya lebih kecil. Konsumsi air

pada pemukiman sekecil ini sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai

fasilitas yang terbuka untuk umum seperti rumah sakit, sekolah, hotel dll.

Dengan demikian, dalam perencanaan, fasilitas-fasilitas tersebut harus

turut diperhitungkan. Konsumsi air per orang per hari dirumah kurang

lebih 50 liter, dan untuk keperluan WC harus ditambah dengan 10 sampai

30 liter. Indeks kasar untuk menafsir kebutuhan air bersih, baik untuk

perumahan maupun fasilitas lain, diberikan dalam tabel 2.10

Tabel 2.10 kebutuhan air per orang

Jenis fasilitas Populasi yang Jumlah Jumlah


diperhitungkan kebutuhanair keutuhan air
rata-rata (l) maksimum
Perumahan Jumlah penghuni 100 150
Sekolah Jumlah orang yang 35 50
didalam gedung
Hotel Jumlah orang yang 70 100
didalam gedung
Perkantoran Jumlah pegawai 50 70
Rumah sakit Jumlah tempat tidur 250 400
Sumber : sularso, pompa dan kompresor,(2000)

Konsumsi standar per jam untuk perencanaan dapat dihitung dari

konsumsi harian maksimum per orang dibagi 24 dan ditambah 50 % .

Harga ini diperlukan untuk menentukan distribusi standar. Namun jika

sistem distribusi ini juga harus dapat memenuhi kebutuhan untuk

pemadam kebakaran, maka jumlah air yang diperhitungkan harus

ditambah. Tambahan untuk pemadam kebakaran harus lebih dari 1000

liter per menit dan harus dapat disadap sedikitnya dari dua buah hidran.
34

Dalam menentukan konsumsi harian maksimum, jumlah air yang

diperlukan untuk litas umum harus ditambahkan pada konsumsi

penduduk di perumahan.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kuantitatif dengan bersumber dari data primer dan sekunder, dimana

peneliti berupaya menganalisa berapa banyak kebutuhan air bersih untuk

sektor sektor domestik dan non domestik . Studi ini dilakukan di Desa

Mojokumpul, merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Kemlagi

Kabupaten Mojokerto. Desa Mojokumpul terdiri dari 4 dusun yaitu dusun

Semampir Kidul,Semampir Lor,Jatikumpul dan Sambigede. moyoritas

pekerjaan adalah petani dan tukang mebel, Desa ini berada di koordinat

7’23’52.8” LS dan 112’24’10.08” BT

Gambar 3.1 .Sumber google earth peta desa Mojokumpu

Secara geografis desa mojokumpul mempunyai batas – batas

wilayah sebagai berikut :

35
36

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanjungan Kecamatan

Kemlagi

- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sawo Kecamatan Jetis

- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Japanan Kecamatan

Kemlagi

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Mojodadi Kecamatan

Kemlagi

3.2 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret sampai dengan agustus

2018. Penelitian dilakukan di Desa Mojokumpul dengan letak sumber air

sumur bor berada di Dusun Semampir kidul. Berikut data lokasi tempat

sumur bor penelitian

Tabel 3.1 sumber air dari sumur bor


Sumber Letak Kedalaman debit
air sumur
bor
Sumber Dusun semampir kidul ± 300 m 1.5
air tanah Desa Mojokumpul
dalam
Sumber : data sekunder

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Ada dua cara atau teknik yang peneliti gunakan dalam

mengumpulkan data di lapangan,yaitu pengumpulan data primer dan

sekunder. Metode pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data.

1. Pengumpulan data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dilapangan


37

- Adapun Data primer yang di didapatkan.

Debit air sumur bor diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan sebuah

timba air yang berisi 20 liter, kemudian dilakukan perhitungan debit air

yang keluar dari sumber sumur bor tersebut, air yang terisi penuh di dalam

timba dengan durasi waktu 13 detik rumus perhitungan : Q = 20 liter/13

detik dan didapatkan 1,5 l/d.

2. Pengumpulan data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah

ada.

- Adapun data sekunder yang di dapatkan

o Peta desa Mojokumpul didapatkan dari Google earth. Peta ini

digunakan untuk menentukan letak pipa yang akan digunakan

untuk mendistribusikan air bersih.

o Data jumlah penduduk, didapatkan dari kantor kelurahan desa

Mojokumpul. Data tersebut nantinya akan digunakan untuk

menghitung proyeksi penduduk selama 10 tahun mendatang.

o Data siswa dan jumlah tempat peribadatan didapatkan dari kantor

kelurahan desa Mojokumpul data tersebut nantinya akan

digunakan untuk menghitung kebutuhan air sektor non domestik

pengumpulan data sekunder didapatkan dari hasil wawancara : kepala

desa dan perangkat desa untuk memperoleh data, Setiap pengumpulan

data yang dilakukan ditulis dengan menggunakan catatan.


38

3.4 Pengolahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data maka akan dilakukan

pengolahan data dengan tahapan sebagai berikut :

1. Menghitung kebutuhan air bersih di Desa Mojokumpul.

Langkah-langkah perhitungan :

a. Menghitung proyeksi penduduk menggunakan metode aritmatik dan

geometrik

o Rumus : metode aritmatik = Pn = Po(1+(r.n))

: metode geometrik = Pn = Po( )

b. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih sektor domestik dan non

domestik

o rumus :

- sektor domestik = jumlah penduduk x tingkat pelayanan (%)

= jumlah terlayani x konsumsi air rata-rata

= junlah pemakaian (l/hari) : 86400 = jumlah

kebutuhan air (l/d)

- sektor non domestik =

 fasilitas pendidikan : perhitungan jumlah murid menggunakan

metode geometrik kemudian melakukan perghitungan

kebutuhan air :

1. Po( )

2. Jumlah pelajar x konsumsi rata-rata = jumlah pemakaian

(l/hari) : 86400 = kebutuhan air (l/d)

 Fasilitas peribadatan : jumlah unit x konsumsi air rata-rata =

jumlah pemakaian (l/hari) : 86400 = kebutuhan air (l/d)


39

c. FHM dan FJP

o Rumus :

FHM (Faktor Harian Maksimum) 1,15 x jumlah total kebutuhan

air

FJP (Faktor Jam Puncak) 1,75 x jumlah total kebutuhan air

2. perencanaan skema jaringan air bersih

1. Perhitungan diameter pipa air

o Rumus : D = √

D = Diameter

Q = Kebutuhan harian maksimum

= pi lingkaran

= Kecepatan

Head loss = Hl = f. .

HI = Head loss

f = Koefisien gesek

L = Panjang pipa

= Kecepatan

g = Gravitasi
40

3.5 Flowchart Penelitian

Mulai

Latar belakang

mengidentifikasi
masalah

Tujuan penelitian

observasi

Pengumpulan Pengumpulan data sekunder


data primer
1. Jumlah data
1.debit sumber air penduduk
2. Peta Desa
3. Study literatur

Pengolahan data

1.Menghitung kebutuhan air di Desa Mojokumpul


sampai 10 tahun mendatang

2. merencanakan skema jaringan air bersih

Kesimpulan dan saran

selesai

Gambar 3.2 flowchart penyelesaian tugas akhir

Sumber : Data Primer


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Pertumbuhan Penduduk

Tabel 4.1 memberikan data penduduk desa Mojokumpul dari tahun

2013 – 2018. Dari data tersebut kemudian dihitung tingkat pertumbuhan

tiap tahunnya dengan menggunakan metode geometrik. Ratio

pertumbuhan tersebut digunakan untuk memproyeksikan pertumbuhan

penduduk 10 tahun ke depan.

Tabel 4.1 data jumlah penduduk desa Mojokumpul


No Tahun Jumlah (jiwa)
1 2013 2785
2 2014 2809
3 2015 2850
4 2016 2872
5 2017 2884
6 2018 2875
Sumber data sekunder

- Perhitungan pertumbuhan penduduk

r=

keterangan :

pt = jumlah penduduk pada tahun t

po = jumlah penduduk pada tahun dasar

t = jumlah tahun

r = laju pertumbuhan penduduk

diketahui : pt = 2809 , po = 2785

r= = 0,008

41
42

sedangkan untuk perhitungan yang lain dijabar pada tabel 4.2

Tabel 4.2 hasil laju pertumbuhan penduduk


Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah jiwa 2785 2809 2850 2872 2884
Hasil (r) 0,008 0,014 0,007 0,004 -0,003
Sumber : Hasil perhitungan

Untuk mencari laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2018. Maka

dihitung :

( )
r= = = 0,006

dari hasil perhitungan maka didapat laju pertumbuhan penduduk

pada tahun 2018 adalah 0,006. Kemudian dihitung tingkat pertumbuhan

tiap tahunnya dengan menggunakan metode aritmatika dan metode

geometrik. Pertumbuhan tersebut kemudian di rata-rata untuk dapat

memproyeksikan pertumbuhan penduduk 10 tahun mendatang.

1. Metode aritmatika mengasumsikan bahwa jumlah penduduk

pada masa depan akan bertambah dengan jumlah yang sama

2. Metode geometrik adalah Mengasumsikan bahwa akan

bertambah secara geometrik (samosir,2010)

 Perhitungan Metode aritmatika

Pn = Po(1+(r.n))

= 2875 (1+(0,006.10))

= 3048

 Perhitungan metode geometrik

Pn = Po( )

= 2875( )

= 3052
43

Tabel 4.3 Proyeksi pertumbuhan penduduk Desa Mojokumpul


tahun 2018-2028
No Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Proyeksi rata-
Metode Metode rata
Aritmatik Geometrik (jiwa)
1 2018 2875 2875 2875
2 2019 2892 2892 2892
3 2020 2910 2910 2910
4 2021 2927 2927 2927
5 2022 2944 2945 2945
6 2023 2961 2962 2962
7 2024 2979 2980 2980
8 2025 2998 2998 2998
9 2026 3013 3016 3015
10 2027 3030 3034 3032
11 2028 3048 3052 3050
Sumber perhiungan

Dari analisis di atas didapat jumlah penduduk desa Mojokumpul pada tahun

2028 berjumlah 3050 jiwa proyeksi 10 tahun. Desa Mojokumpul termasuk

dalam kategori Desa dengan jumlah penduduk <20.000 jiwa.

4.2 Analisis Kebutuhan Air Bersih

4.2.1 Sektor domestik

1) Kebutuhan air sektor domestik

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = jumlah penduduk jiwa =2875 (hasil perhitungan)

Tingkat pelayanan = 70 % (tabel 2.1)

Jumlah terlayani = 2012,5 jiwa

Konsumsi air rata-rata = 70 lt/jiwa/hari (2.1)

Jumlah pemakaian = 140875 lt/hari

1 hari = 86400 detik

Jumlah terlayani = 2875 x 70% = 2012,5 jiwa

Jumlah pemakaian = 2012,5 x 70 = 140875 lt/hari

Jumlah kebutuhan air = 140875 / 86400 = 1,6305 lt/d


44

Tabel 4.4 kebutuhan air sektor domestik


konsums
jumlah jumlah
jumlah tingkat jumlah i air rata-
pemak- kebutu-
No Tahun pendud pelayan terlaya rata
aian han air
uk jiwa an (%) ni (jiwa) (Lt/jiwa/h
(Lt/hari) (Lt/dt)
ari)
1 2018 2875 70 2012.5 70 140875 1.6305
2 2019 2892 70 2024.4 70 141708 1.64014
3 2020 2910 70 2037 70 142590 1.65035
4 2021 2927 70 2048.9 70 143423 1.65999
5 2022 2945 70 2061.5 70 144305 1.6702
6 2023 2962 70 2073.4 70 145138 1.67984
7 2024 2980 70 2086 70 146020 1.69005
8 2025 2998 70 2098.6 70 146902 1.70025
9 2026 3015 70 2110.5 70 147735 1.7099
10 2027 3032 70 2122.4 70 148568 1.71954
11 2028 3050 70 2135 70 149450 1.72975
Sumber : Hasil perhitungan

4.2.2 Sektor non domestik

1. Fasilitas pendidikan

 Fasilitas pendidikan berfungsi untuk melayani masyarakat sehingga

pertumbuhan pelajar diasumsikan sama atau seiring dengan angka

pertumbuhan penduduk Desa Mojokumpul. Dari peraturan Ditjen

Cipta Karya dep. PU faktor yang diperhitungkan jumlah murid

dengan kebutuhan air 5 liter/orang/hari.

 metode geometrik

Pn = Po( )

= 202( )

= 214

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = Jumlah pelajar = 202 (hasil perhitungan)

Konsumsi air rata-rata = 5 lt/murid/hari (tabel 2.3)

1 hari = 86400 detik


45

Jumlah pemakaian = 202 x 5 lt/murid/hari = 1010 lt/hari

Jumlah kebutuhan air = 1010 / 86400 = 0,01169 lt/dt

Tabel 4.5 kebutuhan air untuk fasilitas pendidikan


jumlah
Jumlah Konsumsi air Jumlah Kebutuha
pelajar rata-rata pemakaia n air
No Tahun (orang) (Lt/murid/hari) n (Lt/hari) (Lt/Detik)
1 2018 202 5 1010 0.01169
2 2019 203 5 1015 0.01175
3 2020 204 5 1020 0.01181
4 2021 206 5 1020 0.01192
5 2022 207 5 1025 0.01198
6 2023 208 5 1030 0.01204
7 2024 209 5 1035 0.01209
8 2025 211 5 1040 0.01221
9 2026 212 5 1045 0.01227
10 2027 213 5 1045 0.01233
11 2028 214 5 1050 0.01238
Sumber : Hasil perhitungan

2. Fasilitas peribadatan

Fasilitas peribadatan digunakan masyarakat sebagai sarana

menjalankan ibadah sehingga pertumbuhan jumlah peribadatan

diasumsikan sama dengan tingkat pertumbuhan penduduk desa

Mojokumpul. Pada peraturan yang ditetapkan Ditjen Cipta Karya Dep. PU

didapat kebutuhan air bersih untuk masjid sebesar 3000 liter/unit/hari dan

musholla sebesar 2000 liter/unit/hari.

Proyeksi jumlah masjid diasumsikan untuk masjid tiap 10 tahun

bertambah 1 unit, dan untuk musholla tiap 4 tahun bertambah 1 unit.

Perhitungan kebutuhan air untuk masjid dan musholla dapat dilihat pada

tabel 4.6 sebagai berikut.


46

1. Masjid

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = Jumlah (unit) = 4 (data sekunder)

Konsumsi air rata-rata = 3000 lt/unit/hari (tabel 2.3)

1 hari = 86400 detik

Jumlah pemakaian = 4 x 3000 lt/unit/hari = 12000 lt/hari

Jumlah kebutuhan air = 12000 / 86400 = 0,138 lt/dt

Tabel 4.6 Kebutuhan Air Untuk Peribadatan Masjid


Konsumsi Jumlah jumlah
Jumlah
No Tahun air rata-rata pemakaian Kebutuhan air
(unit)
(Lt/unit/hari) (Lt/hari) (Lt/Detik)
1 2018 4 3000 12000 0,138
2 2019 4 3000 12000 0,138
3 2020 4 3000 12000 0,138
4 2021 4 3000 12000 0,138
5 2022 4 3000 12000 0,138
6 2023 4 3000 12000 0,138
7 2024 4 3000 12000 0,138
8 2025 4 3000 12000 0,138
9 2026 4 3000 12000 0,138
10 2027 4 3000 12000 0,138
11 2028 5 3000 15000 0,173
Sumber : Hasil perhitungan

2. Musholla

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = Jumlah (unit) = 5 (data sekunder)

Konsumsi air rata-rata = 2000 lt/unit/hari (tabel 2.3)

1 hari = 86400 detik

Jumlah pemakaian = 5 x 2000 lt/unit/hari = 10000 lt/hari

Jumlah kebutuhan air = 10000 / 86400 = 0,115 lt/dt


47

Tabel 4.7 Kebutuhan Air Untuk Peribadatan Musholla


Konsumsi Jumlah jumlah
Jumlah air rata-rata pemakaian Kebutuhan air
No Tahun (unit) (Lt/unit/hari) (Lt/hari) (Lt/Detik)
1 2018 5 2000 10000 0,115
2 2019 5 2000 10000 0,115
3 2020 5 2000 10000 0,115
4 2021 5 2000 10000 0,155
5 2022 6 2000 12000 0,13
6 2023 6 2000 12000 0,13
7 2024 6 2000 12000 0,13
8 2025 6 2000 12000 0,13
9 2026 7 2000 14000 0,162
10 2027 7 2000 14000 0,162
11 2028 7 2000 14000 0,162
Sumber : Hasil perhitungan

4.2.3 Jumlah total Kebutuhan Air Bersih Desa Mojokumpul

Dari hasil perhitungan kemudian dijumlah seluruh kebutuhan air

sektor domestik dan non domestik

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = sd(sektor domestik) =1,6305 (tabel 4.4)

Pendidikan = 0,01169 (tabel 4.5)

Peribadatan Masjid = 0,138 (tabel 4.6)

Peribadatan Musholla = 0,115 (4.7)

Jumlah = 1,6305 + 0,01169 + 0,138 + 0,115 = 1,64

Sedangkan untuk perhitungan yang lain dijabar di tabel 4.8


48

Tabel 4.8 Jumlah Total Kebutuhan air di Desa Mojokumpul kec. Kemlagi
2018-2028
Peribadatan Peribadatan
Pendidikan Jumlah
Tahun Sd(Lt/Dt) Masjid Musholla
(Lt/Dt) (Lt/Dt)
(Lt/Dt) (Lt/Dt)
2018 1.6305 0.01169 0,138 0,115 1.64
2019 1.64014 0.01175 0,138 0,115 1.65
2020 1.65035 0.01181 0,138 0,115 1.66
2021 1.65999 0.01192 0,138 0,115 1.67
2022 1.6702 0.01198 0,138 0,13 1.68
2023 1.67984 0.01204 0,138 0,13 1.69
2024 1.69005 0.01209 0,138 0,13 1.70
2025 1.70025 0.01221 0,138 0,13 1.71
2026 1.7099 0.01227 0,138 0,162 1.72
2027 1.71954 0.01233 0,138 0,162 1.73
2028 1.72975 0.01238 0,173 0,162 1.74
Sumber : Hasil perhitungan
49

Contoh perhitungan rekapitulasi :

Tahun 2018 = Jumlah kebutuhan total (normal) = 1,64 (hasil perhitungan)

Faktorharian maksimmum = 1,15 lt/dt

Faktorjam puncak = 1,75 lt/dt

Jumlah = 1,64 x 1,15 lt/dt = 1,89 lt/dt

= 1,64 x1,75 lt/dt = 2,87 lt/dt

Tabel 4.9 Rekapitulasi Kebutuhan air di Desa Mojokumpul kec. Kemlagi


2018-2028

Normal FHM
Tahun FJP(lt/dt)
(lt/dt) (lt/dt)
2018 1.64 1.89 2.87
2019 1.65 1.90 2.89
2020 1.66 1.91 2.91
2021 1.67 1.92 2.93
2022 1.68 1.93 2.94
2023 1.69 1.95 2.96
2024 1.70 1.96 2.98
2025 1.71 1.97 3.00
2026 1.72 1.98 3.01
2027 1.73 1.99 3.03
2028 1.74 2.00 3.05
Sumber : Hasil perhitungan

Dari hasil perhitungan kebutuhan air bersih di Desa Mojokumpul,

maka dibuatkan tabel rekapitulasi kebutuhan air bersih seperti tabel 4.9.

pada awal tahun 2018 awal rencana diketahui bahwa total kebutuhan air

bersih di Desa Mojokumpul adalah sebesar 1.64 liter/detik dan pada

tahun 2028 proyeksi 10 tahun didapat total kebutuhan air bersih di desa

Mojokumpul adalah sebesar 1.74 liter/detik.

Dalam melakukan analisis berikutnya maka dari hasil perhitungan

total kebutuhan air bersih kebutuhan normal, selanjutnya dihitung untuk

kebutuhan air bersih pada hari maksimum dan jam puncak. Kebutuhan air

maksimum dengan mengalikan faktor 1,15 (tabel 4.9), pada tahun 2018
50

sebesar 1.89 liter perdetik dan pada tahun 2028 proyeksi 10 tahun

didapat 2.00 liter/detik, sedangkan kebutuhan pada jam puncak dengan

mengalikan faktor 1,75 (tabel 4.9), pada tahun 2018 sebesar 2.87 liter

perdetik dan pada tahun 2028 proyeksi 10 tahun didapat 3.05 liter/detik.

4.3 Jumlah Kebutuhan Air Perdusun

Perhitungan jumlah kebutuhan debit perdusun pada tahun 2028,

untuk mencari kebutuhan debit per dusun maka dilakukan perhitungan

jumlah warga sampai 2028 dengan metode geometrik

 Dusun semampir kidul

Pn = Po( )

= 563( )

= 598

 Dusun semampir lor

Pn = Po( )

= 837( )

= 889

 Dusun Jatikumpul

Pn = Po( )

= 741( )

= 787

 Dusun sambigede

Pn = Po( )

= 754( )

= 800
51

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 =

Jumlah penduduk SK (semampir kidul) = 598 jiwa

Tingkat pelayanan = 70 % (tabel 2.1)

Jumlah terlayani = 418,6 jiwa

Konsumsi air rata-rata = 70 lt/jiwa/hari (tabel 2.1)

Jumlah pemakaian = 29302 lt/hari

1 hari = 86400

Jumlah terlayani = 598 x 70% = 418,6 Jiwa

Jumlah pemakaian = 418,6 x 70 = 29302 lt/hari

Jumlah kebutuhan air = 29302 / 86400 = 0,34 lt/detik

Tabel 4.10 kebutuhan air perdusun


jumlah konsumsi
jumlah jumlah
pendud tingkat jumlah air rata-
pemak- kebutu-
No Dusun uk jiwa pelayana terlayani rata
aian han air
Tahun n (%) (jiwa) (Lt/jiwa/h
(Lt/hari) (Lt/dt)
2028 ari)
1 SK 598 70 418.6 70 29302 0.34
2 SL 889 70 622.3 70 43561 0.50
3 JT 787 70 550.9 70 38563 0.45
4 SG 800 70 560 70 39200 0.45
Sumber : Hasil perhitungan

Setelah melakukan perhitungan kebutuhan air perdusun maka akan

dilakukan perhitungan kebutuhan air harian maksimum dan faktor jam

puncak.
52

Contoh perhitungan :

Tahun 2018 = Jumlah kebutuhan total (normal) = 0,34 (hasil perhitungan)

Faktorharian maksimmum = 1,15 lt/dt

Faktorjam puncak = 1,75 lt/dt

Jumlah = 0,34 x 1,15 lt/dt = 0,39 lt/dt

= 0,34 x1,75 lt/dt = 0,59 lt/dt

Tabel 4.11 kebutuhan FHM dan FJP air perdusun


Jumlah Faktor harian maksimum Faktor jam puncak
kebutuhan air
0.34 0.39 0.59
0.50 0.58 0.88
0.45 0.51 0.78
0.45 0.52 0.79
Sumber : Hasil perhitungan

Dari hasil hasil perhitungan kebutuhan air perdusun, faktor harian

maksimum dan faktor jam puncak. dengan kemampuan debit dari sumber

air sumur bor sebesar 1.5 l/d maka hanya bisa mencukupi kebutuhan air 2

dusun. Untuk mencukupi kebutuhan air seluruh desa maka harus

ditambahkan pengeboraan sumber air lagi agar mencukupi.

4.4 Perhitungan Dimensi Tandon

Tandon berfungsi sebagai pengumpul air bersih dan penampung air

bersih, Ukuran tandon ditentukan dari kebutuhan sistem yang ada.

Umumnya kapasitas tandon diambil 20% dari kebutuhan harian

maksimum.

Perhitungan ukuran kapasitas tandon :

- Kebutuhan air harian maksimum pada tahun 2028 = 2.00 l/det =

0.00200 m³/det
53

- Kapasitas berguna tandon diambil sebesar 20% :

= 0.20 x 0.00200 x (24 x 3600)

= 34.56

- Ukuran kapasitas berguna tandon ditetapkan sebagai berikut

Panjang = 4 m ,Lebar = 3.5 m ,Tinggi = 2.5

4 x 3.5 x 2.5 = 35 > kapasitas tandon yang dibutuhkan

Berdasarkan perhitungan diatas maka didesain ukuran tandon sebagai

berikut :

- Panjang = 4 meter

- Lebar = 3,5 meter

- Tinggi kapasitas = 2,5 meter

- Tinggi ruang udara = 20 cm

- Tinggi air = 2.3 meter

4.5 Perhitungan Diameter Pipa Air

a) Tabel 4.12 total panjang pipa

panjang pipa ukuran (Ø)


No
(m) inch
1 12 2
2 1 2
3 0.5 2
4 0.3 2
5 7 2
6 0.5 2
7 0.2 2
Jumlah 21,5
Sumber : Hasil perhitungan
54

Perencanaan diameter pipa ini, untuk kecepatan aliran V, asumsi

kecepatan aliran V = 1,0 m/s, sehingga didapat diameter pipa sebagai

berikut : D = √

D=√ = 0,05 m = 1,96 inch

Dengan menyesuaikan pipa yang terpasang, maka diameter nominal pipa

yang digunakan = 2 inch dan ukuran nominal pipa = 50 dengan inside

diameter = 52,5 mm = 0,0525 m (standart pipe schedule 40 ASTM A53).

Maka kecepatan aliran dalam pipa sebenarnya

V= = = 0,90 m/s

Tabel 4.13 perhitungan head loss pipa hisap


No Head loss Panjang(m)/ Rumus (f) koefisien Hf total
Jumlah (pcs) gesek (m)
1 Gesekan 13 m Hl = f. . F= 0,0322 0,329
pada pipa Hl = 0,0322.
(Ø 1½ .
inch)
2 Belokan 1 pacs Hf = f. F =0.15 0,0061
pipa Hf = 0.15 . .
(elbow
90°)
Total 0,335
Sumber : Hasil perhitungan

Tabel 4.14 perhitungan head loss pipa buang


No Head loss Panjang(m)/ Rumus (f) koefisien Hf total
Jumlah (pcs) gesek (m)
1 Gesekan 8.5 m Hl = f. . F= 0,0322 0,215
pada pipa Hl = 0,0322.
(Ø 1½ .
inch)
2 Belokan 4 pacs Hf = f. F =0.15 0,0061x4
pipa Hf = 0.15 . . = 0,0244
(elbow
90°)
Total 0,0,239
Total Head loss (HI) 0,574
55

4.6 Perhitungan Dan Pemilihan Pompa

Gambar 4.1 sketsa gambar perhitungan head pompa

ha = hs + hd = 13 + 8,5 = 21,5 m

perhitungan Head Total

Htot =ha + hl +

= 21,5 + 0,574 +

= 22.11 m

 Pemilihan pompa

Diketahui = Q = 2,00 l/d = 0,002 m³/d = 0,12 m³/menit

Htot = 22,11 m
56

gambar 4.2 diagram pemilihan pompa standart.


(Sumber sularso pompa & kompresor hal 52)

Berdasarkan diagram pemilihan pompa standard maka didapat pompa

dengan spesifikasi seperti ditunjukan pada gambar. Pompa yang dipilih

adalah 40 x 32 B2,-5 1,5, Arti dari kode tersebut

 40 = diameter isap (40 mm)


 32 = diameter buang (32)
 B = type
 2 = jumlah katub
 5 = frekuensi (50Hz)
 Daya motor = 1,5 kw
57

4.7 Diameter Pipa Distribusi

Perencanaan pipa distribusi untuk mengalirkan air dusun ke dusun

dengan asumsi kecepatan aliran V = 1,0 m/s, sehingga didapat diameter

pipa sebagai berikut : D = √

Diameter jaringan pipa utama = D = √ = 0,05 m = 1,81 inch

Dusun Semampir kidul = D = √ = 0,020 m = 0,78 inch

Dusun Semampir Lor = D = √ = 0,025 m = 0,98 inch

Dusun Jatikumpul = D = √ = 0,023 m = 0,9 inch

Dusun Sambigede = D = √ = 0,024 m = 0,94 inch

Tabel 4.15 Total panjang pipa distribusi

Dusun panjang pipa ukuran (Ø)


No
(m) inch
Semampir
1 907 1
lor
Semampir
2 467 1
kidul
3 Jatikumpul 1200 1
4 Sambigede 730 1
Jumlah 3304
Sumber : Hasil perhitungan
58

Gambar 4.3 Skema Kebutuhan Air Bersih


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :.

1. Dalam perhitungan kebutuhan air bersih di Desa Mojokumpul

diperoleh :

Pada tahun 2028 total kebutuhan air bersih adalah sebesar 1,74

liter/detik.,Kebutuhan air harian maksimum pada tahun 2028 didapat

2,00 liter/detik dan Kebutuhan pada jam puncak pada tahun 2028

didapat 3,05 liter/detik.

2. Hasil dari skema perencanaan jaringan air bersih adalah Head Total

pompa adalah 22,11 meter dan berdasarkan diagram pemilihan

pompa standart , pompa yang dipilih adalah 40 x 32 B2,-5 1,5.

Perencanaan perpipaan menggunakan pipa PVC 2 inch dan 1 inch

sepanjang 3304 m dan satu tandon berukuran 4 m x 3.5 m x 2.5 m

59
60

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan antara lain:

1. Dari hasil perhitungan kebutuhan air bersih desa mojkumpul faktor

harian maksimum didapatkan 2,00 l/d, dengan debit yang dihasilkan

dari sumber air 1,5 l/d hanya mampu mencukupi 2 dusun saja, maka

masih kurang untuk memenuhi kebutuhan air di desa Mojokumpul.

untuk memenuhi kebutuhan maka harus membuat sumber air lagi

dengan cara pengeboran atau membuat tadah hujan agar bisa

mencukupi seluruh desa

2. Dengan hasil laporan tugas akhir ini, diharapkan bisa menjadikan

refrensi untuk mendesain sistem pemipaan dan memilih pompa air

untuk distribusi air bersih.


DAFTAR PUSTAKA

Adu A, 2006. Studi Optimasi Penggunaan Sumur Bor Terhadap Ketersediaan Air
Bersih Di Rss Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima
Kota Kupang, UniversitasNusa Cendana Kupang

Eka, Svita. 2011. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Manembo
Kecamatan Langowan Selatan Kabupaten Minahasa.Universitas
Sam Ratulangi.FT Press

Google earth. Peta desa mojokumpul.

Kodoatie.R.J,2002;243 Pengantar Hidrologi . Yogyakarta

Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas Pu.1996,Standart Kebutuhan Air.


Jakarata : Departemen Pekerjaan Umum ,Direktoral Jendral Cipta
Karya, Direktorat Air Bersih

Linsley, 1996.Tehnik Sumber Daya Air.Jilid I. Jakarta; Erlangga

Mary Sanlintumg, 2011. Perencanaan Teknis Pembangunan Jaringan Air Bersih


Di Daerah Perangat Selatan Kec. Marangkayu Kab. Kutai
Kartanegara

Priyantoro,1991:5. Hidraulika Saluran Tertutup. Malang : Jurusan Teknik


Pengairan Universitas Brawijaya.

Samosir,2009. Dasar-dasar demografi edisi 2. Jakarta : salemba empat

Sugiarto, dkk.2001.Teknik Sampling. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Sularso,2000:28. Pompa Dan Kompresor. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Sutrisno C.T.Dkk,1987;23,1991. Teknologi Penyedian Air Bersih,


Rineka Cipta,Jakarta

Ubaidillah,2015. Analisa Kebutuhan Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai


Air Bersih Di Gedung Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor

Anda mungkin juga menyukai