Proposal Penelitian Sahrul

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA UNTUK DISTRIBUSI AIR


BERSIH DENGAN WATERCAD DI PERUMAHAN GRAHA
TELLUWANUA, KELURAHAN JAYA KOTA PALOPO

SAHRUL
20.023.22.201.097

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
2023
ABSTRAK
Naskah ini merupakan proposal awal penelitian yang dilakukan di
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Andi Djemma.
Penelitian ini di tujukan untuk melakukan perencanaan sistem jaringan pipa
distribusi air bersih pada perumahan graha telluwanua, kelurahan jaya kota
palopo. Tersedianya air bersih tidak luput dari peran pemerintah dan juga
masyarakat, karena air bersih sangat penting untuk kehidupan manusia.

Kata kunci : propsal penelitian, perencanaan, air bersih, perumahan graha


telluwanua, watercad.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat


diabaikan. Pemenuhan ebutuhan air bersih yang memadai merupakan
tanggung jawab pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.Di
perumahan Graha Telluwanua, elurahan Jaya, terdapat kebutuhan yang
menigkat akan air bersih sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk dan
perkembangan infrastrutur. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang
tepat dalam mengoptimalkan sistem-sistem jaringan pipa untuk
mendistribusikan air bersih juga dengan efisien dan efektif.
Air bersih adalah salah satu keperluan mendasar manusia yang
diwajibkan menurut konsisten. Pemanfaatan air bersih teramat penting
untuk keperluan keluarga, kebutuhan modern dan juga tempat terbuka.
Mengingat berharganya keperluan air , pengaturan air bersih jadi perhatian
tersendiri bagi setiap penduduk diIndonesia. Keperluan masyarakat,
peningkatan, kemajuan dan harapan yang berkembang untuk kenyamanan
sehari-hari menjadikan kebutuhan akan air bersih umumnya meninggi.
kejadian ini membuat sifat administrasi air bersih dibutuhkan oleh daerah
setempat. Dengan perkembangan populasi yang tidak dapat disangkal
cepat, kegiatan yang terjadi di suatu tempat juga berkembang. Air bersih
diperlukan untuk daerah setempat, hampir semua jenis pergerakan
memerlukan air bersih.
Perbaikan di bidang penyedia air bersih sangat dibutuhkan karena
persebaran air bersih yang timpang dan seringkali menjadi penghambat
untuk jaringan kota. Pemenuhan keperluan air bersih di suatu ruang bisa
dilakukan dengan memperluas batas penciptaan air bersih dan membina
kerangka jaringan sirkulasi yang bisa melayani keperluan air bagi semua
penghuni yang tinggal di sekitarnya.
Untuk mengatasi hal ini, kita menginginkan suatu kerangka jaringan
sirkulasi air yang sempurna yang besar dan siap melayani keperluan
masyarakat atas air bersih secara ideal baik kualitas sekalipun
kuantitasnya. Bagian penting dari penyediaan air bersih merupakan
organisasi perpipaan, khususnya organisasi yang diterapkan untuk
mengalirkan air bersih ke wilayah setempat.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Perumahan Graha Telluwanua menghadapi tantangan dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih yang optimal. Berapa masalah yang di
hadapi antara lain kecukupan pasokan air, beberapa masalah yang
dihadapi antara lain kecukupan pasoan air bersih, distribusi yang tidak
merata, tekanan air yang rendah, dan kerugian air yang tinggi akibat
kebocoran. Maka dari itu perlu dilakukan perencanaan yang baik dalam
rancangan sistem jaringan pipa untuk mendistribusikan air dengan baik.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Merencanakan sistem-sistem jaringan pipa yang optimal untuk
mendistribusikan air bersih diperumahan Graha Telluwanua
2. Menganalisis dan mengafaluasi kinerja sistem jaringan pipa yang di
ususlkan menggunakan WaterCAD
3.Memberikaan rekomendasi perbaikan dan optimalisasi sistem jaringan
pipa untuk meningkatkan efesiensi penyediaan air bersih

1.4 MANFAAT PENELITIAN


1. Memberikan penjelasan yang baik terhadap perancangan sistem
jaringan pipa untuk penyaluran air bersih diperumahan Graha Telluwanua,
sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas distribusi air bersih.
2. Mengoptimalkan kinerja sistem jaringan pipa dengan memakai
WaterCAD,sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan menyediakan
solusi yang tepat.
3.Menyediakan rekomendasi perbaikan dan optimalisasi sistem jaringan
pipa yang bisa membantu pemerintah dalam mengambil keputusan terkait
penyediaan air bersih di perumahan Graha Telluwanua.

1.5 METODE PENELITIAN


Metoe penelitian ini akan menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dan kuantatif. Diperoleh melalui survey lapangan, wawancara, dan
pengukuran langsung. Data sekunder akan diperoleh melalui studi liatur,
data pemerintah,dan dokumentasi terkait. WaterCAD akan digunakan
sebagai alat bantu untuk melakukan simulasi dan analisis sistem jaringan
pipa yang di usulkan.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Kurniawan Ade Iwan (2010), mengkaji dan menyusun perbaikan
kerangka penyediaan air minum di Kota Mojokerto, Jawa Timur.
berdasarkan penghitungan keperluan air bersih yang diperpanjang untuk
kemajuan tempat penataan selama beberapa waktu, diperlukan tambahan
daya produksi sebesar 161,92 l/dtk. Rencana keuangan yang diharapkan
untuk peningkatan jaringan-jaringan kerangka peruntukan Kota Mojokerto
adalah Rp. 826.312.790,00.
Wulandari Lastri Sri (2011), menyusun jaringan air yang sempurna
untuk Pemda Jerowaru di Lombok Timur. Berdasarkan perkiraan dan
penelitian, diketahui bahwa kebutuhan air bersih selama 15 tahun ke depan
akan menjadi 107 liter per detik. Berdasarkan hasil pengujian hidrodinamik
menggunakan program EPANET, sistem penyediaan air bersih terdiri dari
jaringan pipa penghubung sepanjang 44.184,76 meter dengan bangunan
timbal balik, khususnya inlet, empat tangki pelepas tekanan (BPT) dan
penyimpanan. Untuk elemen pipa inlet BPT3 = 500 mm, BPT3-BPT4 = 355
mm, inlet BPT = 300 mm. Selanjutnya, setelah adanya dugaan penyelidikan
RAB.
2.2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Pertumbuhan alasan untuk menghitung tingkat kepentingan air
bersih di tahun tertentu. prediksi populasi pada tahun yang telah ditentukan
beberapa teknik, khususnya:
1. Strategi Dramatis
2. Strategi Matematika
3. Strategi matematika
2.3. Kebutuhan Air Bersih
seberapa banyak air yang pakai untuk kebutuhan utama manusia
secara konsisten. Pengaturan pembuatan jaringan perpipaan untuk
penyebaran air bersih harus mempertimbangkan keadaan sekitar dan
keadaan penduduk. Dengan memerhatikan hal tersebut maka bisa dibuat
suatu pengaturan yang dapat memenuhi keperluan air sehari-hari
disekitarnya dengan memperhatikan variabel kekurangan air. Saluran air
dibagi 2 kategori:
1. Kehilangan air diakibatkan aspek teknis:
• Terdapat lobang pada pipa terutama pada sambungan pipa
• Pipa di jaringan distribusi putus
• Pipa di rumah konsumen tidak terpasang dengan benar
• Meteran yang terpasang di konsumen tidak bagus
2. Kehilangan air karena aspek non-khusus
• salah membaca meteran air
• Salah komposisi hasil pemahaman meter air
• Kesalahan dalam memindahkan atau membuat jalur air
• keadaan arus angin pada saluran yang mengakibatkan
berkurangnya angka yang terdapat pada meteran air
2.3.1. Fluktuasi Kebutuhan Air Bersih
Pemanfaatan air bersih yang dilakukan oleh masyarakat yang
umumnya dalam sistem jaringan air bersih yang tidak selalu stabil tapi
bervariasi atau terdapat pembeda yang meragukan seperti secara terus
menerus atau konsisten. Kebimbangan terjadi akibat penggunaan air bersih
bergantung pada kegiatan masyarakat setempat.
Berapa banyak penggunaan air oleh wilayah setempat dalam
sistem-sistem jaringan distribusi air bersih tidak stabil, tapi ada fluktuasi dari
waktu ke waktu berikutnya. Dengan memasukkan komponen kemalangan
air kedalam persyaratan asal, berikutnya disebut sebagai varians dalam
kepentingan air.
Contoh keragaman keperluan air bersih sehari-hari yang timbul di
pusat-pusat hub ditentukan dengan cara pemeriksaan untuk mengatasi
contoh fluktuasi keperluan air bersih sehari-hari yang dikerjakan oleh Kajen
Cipta Karya Cabang Dinas Pekerjaan Umum, dengan alasan bahwa
strategi metodologi dalam melihat eksplorasi varietas kebutuhan
diharapkan dapat mengatasi perubahan kebutuhan air bersih setelah
beberapa waktu di Indonesia.

Berikutnya adalah beberapa model untuk tingkat kebutuhan air daerah


setempat:
1. Bunga air normal, untuk menentukan jumlah kebutuhan mutlak
(rumahan + non-rumahan) selain kekurangan air yang ada.
2. Prasyarat sehari-hari yang paling ekstrem, khususnya keperluan air
terbesar dan keperluan sehari-hari dalam beberapa minggu
3. Bunga air selama jam-jam puncak, khususnya penggunaan air yang
paling signifikan pada jam-jam tersendiri selama 1 hari. Bunga hari
ke hari dan jam puncak yang paling tinggi diperlukan dalam
menentukan berapa banyak bunga air bersih, karena ini berkaitan
bunga pada hari-hari tertentu dan selama jam kerja yang panjang.
Jadi sangat penting untuk mempertimbangkan nilai koefisien untuk 9
tujuan ini. Saat mencari tahu kebutuhan harian dan waktu puncak, metode
angka koefisien biasanya digunakan.
•Persyaratan harian paling ekstrim = 1,15 x keperluan air normal
•Keperluan jam teratas = 1,56 x prasyarat air paling ekstrim
2.3.2. Kebutuhan Domestik
Berlandaskan jumlah penduduk, laju peningkatan penduduk, dan
keperluan air per kapita, perkiraan keperluan air domestik dapat dibuat.
Kebutuhan air per kapita dipengaruhi oleh pekerjaan aktual dan
kecenderungan atau tingkat bantuan pemerintah, sehingga kebutuhan air
rumahan di wilayah metropolitan dan pedesaan akan sama sekali berbeda.
Di wilayah metropolitan akan cukup sering menggunakan air lebih banyak
daripada di wilayah provinsi.
2.3.3. Kebutuhan Non Domestik
Keperluan non-rumahan sering disinggung karena keperluan
mungkin muncul. Berapa banyak air non-domestik yang tidak terpatahkan
oleh jumlah pembeli non-properti yang meliputi kantor-kantor
(pemerintahan atau swasta), tempat-tempat cinta (masjid, kapel, dan
sebagainya), pelatihan, bisnis (toko, penginapan) dan industri.

2.4. Hidraulika Aliran pada Jaringan Pipa


Air pada garis umumnya bergerak dari titik yang mempunyai tingkat
energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai tingkat energi lebih rendah.
Menurut Priyantoro (1991, hlm. 5), ada tiga jenis energi dalam aliran:
1. Energi dinamis, khususnya energi yang ada pada massa partikel air
yang sebanding dengan kecepatannya.
2. Energi tekanan, khususnya energi yang terdapat pada massa partikel
air sebagai tegangan.
3. Energi elevasi, khususnya energi yang ada dalam partikel massa air
yang sesuai dengan levelnya ke garis referensi (garis Datum).

2.5. Elemen-Elemen pada Jaringan Distribusi Air Bersih


2.5.1. Pipa
Dalam kerangka jaringan penyediaan air minum, pipa merupakan
komponen utama. Saluran ini akan membantu menyediakan sumber air
tak terbatas langsung ke waduk dan pembeli. Garis ini memiliki
penampang bulat dengan lebar yang berbeda. Jalur sebenarnya dibagi
menjadi dua istilah: channeling dan pipeline. Corong berarti tabung yang
mengalir dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak dekat, dan saluran
yang digunakan umumnya kecil. Sebaliknya, istilah "pipa" digunakan untuk
mengangkut air dari satu fasilitas ke fasilitas lainnya. Diameter pipa
biasanya sebesar ini.
2.5.1.2. Sarana Penunjang
Agar pipa yang di pakai dalam pendistribusian air bersih dapat
berfungsi dengan baik maka diperlukan alat-alat seperti :
• Penyambungan pipa • Mangkuk (disebut "bel") dan spigol lurus
(disebut "spigol") dari satu pipa di masukkan ke dalam bel (disebut

"soket") pipa lain agar mencegah kebocoran.


• Titik tulang belakang Biasanya digunakan untuk saluran tegangan
tinggi, untuk sambungan di dekat siphon perencanaan menekan
antara tulang rusuk untuk mencegah kebocoran sangat penting.

• Belokan (Curve/elbow) Digunakan untuk menuju ke jalur yang


berbeda dari jalur lurus dengan titik standar kemajuan yang
merupakan titik belokan. Ukuran putaran standar adalah 45° dan
90°. pipa belok setara dengan tipe garis.

• Fitting T digunakan untuk menyambung pipa dengan cabang,


seperti menyambung pipa sekunder tegak lurus dengan pipa primer
untuk membentuk sambungan T.
• Tinggi dan Pengurangan Tinggi digunakan untuk menghubungkan
jarak pendek antara saluran ke pipa besar. Minimizer, di sisi lain,
digunakan untuk menghubungkan garis lebar, garis besar, dan jarak
kecil.

2. Katup (valve)
• (PRV) Katup penurun tekanan dan katup penurun tekanan
digunakan untuk secara operasional melepaskan tekanan
ekstrem pada katup hilir dari nilai tertentu pada titik tertentu agar
tidak merusak sistem pipa. PRV segera menutup ketika tegangan
downstream melebihi tekanan breakpoint, dan terbuka penuh
ketika tegangan upstream lebih rendah dari nilai yang ditetapkan
pada katup.

2. Meter Air
Meteran air digunakan untuk menentukan muatan atau ukuran aliran
sungai di saluran. Kemampuan untuk menentukan kuantitas air yang
disuplai ke pelanggan merupakan salah satu keunggulan
penggunaan meteran air dalam sistem jaringan distribusi air.

2.5.2. Titik Simpul


Fokus pukulan adalah fokus dalam kerangka jaringan garis di mana
air akan masuk dan keluar organisasi melalui fokus ini, sedangkan yang
dimaksud dengan fokus konvergensi merupakan fokus hub yang
menghubungkan setidaknya dua garis. Hub memiliki kondisi yang baik jika
tegangan dan ketinggiannya stabil.
2.5.3. Penghubung
penghubung merupakan komponen yang mengaitkan hub di mana
awal dan akhir koneksi adalah hub di mana awal dan akhir adalah hub yang
sebenarnya. Asosiasi bisa berupa garis atau bisa berupa katup.

2.7 Deskripsi Program WaterCAD


Program WaterCAD merupakan kreasi dari Bentley dengan jumlah
garis yang dapat dipotong, yaitu lebih dari 250 garis sesuai dengan
ketentuan program WaterCAD yang diminta di Bentley. Program ini
memiliki titik koneksi yang memudahkan klien untuk menyelesaikan
sejauh mana penataan dan pengembangan kerangka jaringan
distribusi air bersih, misalnya:
• Membedah kerangka jaringan pipa peruntukan air pada kondisi satu waktu
(kondisi permanen).
• Meneliti tahapan atau periodisasi pemeragaan kerangka kerja organisasi
untuk permintaan air yang terombang-ambing dalam jangka panjang
(keadaan non-super tahan lama).
• Memeriksa situasi ujian atau opsi organisasi dalam berbagai keadaan
dalam satu catatan kerja.
• Membedah kondisi jaringan selama keadaan keterlaluan untuk
memadamkan api atau keperluan hidran (penyelidikan aliran api).
• Mengurai kualitas air dalam kerangka jaringan sirkulasi air bersih.
• Dukungan untuk kumpulan data GIS (Geological Data Framework)
dalam program ArcView, ArcCAD, MapInfo dan AutoCAD yang
membuatnya mudah untuk menggabungkan model yang didorong
oleh tekanan WaterCad dengan kumpulan data dasar dalam proyek
tersebut.
• Mendukung program Microsoft Office, Microsoft Succeed, dan
Microsoft Access untuk berbagi informasi tentang catatan WaterCad.
• Memungkinkan aplikasi EPANET versi Windows untuk mengubah
file pipeline menjadi file WaterCad (wtg).
Menampilkan Bagian Kerangka Pipa Penyebarluasan Air Sempurna.
Di WaterCAD, bagian-bagian dari kerangka jaringan penyebaran air bersih,
misalnya, titik suplai, pipa, titik hub, repositori ditampilkan untuk
memperkirakan presentasi bagian-bagian ini di lapangan. Untuk tujuan
mendemonstrasikan, WaterCAD secara konsekuen menamai setiap bagian
ini yang dapat diganti tergantung pada situasinya agar lebih mudah untuk
menangani, mencatat, memperdagangkan, atau mencari bagian tertentu.
Untuk secara akurat mendemonstrasikan setiap bagian dari kerangka pipa
angkut air, perencana harus mengetahui cara menampilkan bagian-bagian
ini di WaterCAD.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI STUDI
Penelitian ini dilakukan di Daerah perumahan Graha Telluwanua di
palopo.seperti pada gambar 3.2

Gambar 3.1 peta palopo sumber:google

Gambar 3.2 Lokasi penelitian sumber : google maps


3.2. PENGUMPULAN DATA
3.2.1. Data Ketersediaan Air di Sumber
Informasi ini diharapkan dapat menentukan daya tampung suatu
sumber air untuk memenuhi keperluan air bersih yang telah diatur.
3.2.2. Data Penduduk
Informasi ini sangat penting selama waktu yang dihabiskan untuk
memastikan jumlah individu yang harus diberikan keperluan air bersih dan
tingkatan administrasi mengikuti angka asli dari luasan yang ditinjau.
3.2.3. Topografi
Informasi geologi dapat dimanfaatkan untuk menentukan wilayah
yang akan disajikan dalam ulasan ini. Untuk mengetahui munculnya mata
air, repositori dan wilayah administrasi, GPS digunakan dalam
pelaksanaannya. Dari ketinggian tersebut, terlihat bahwa kerangka aliran
air bersug akan digunakan dalam mengatur penyebaran air bersih.
3.3. Sistem Pengolahan Data
Pencapaian tujuan yang ideal memerlukan prosedur kerja yang teratur.
Sarana tersebut adalah:
1. Berbagai informasi khusus yang digunakan dalam pemeriksaan
organisasi air bersih.
• Ketinggian dan pelepasan pegas
• Peta wilayah administrasi
3. Uji kewajaran teknik proyeksi penduduk dengan mencocokan standar
deviasi dan koefisien sambungan.
4. Investigasi wilayah yang disesuaikan.
5. Mengarahkan rekreasi dengan bantuan program WaterCAD
3.4. Perlakuan Simulasi Program WaterCAD
Pemeriksaan kerangka jaringan perpipaan di lingkungan Graha telluwanua
di Palopo dilakukan berdasarkan informasi yang telah terkumpul. Langkah-
langkah berikut harus diselesaikan di WaterCAD untuk mensimulasikan
sistem pipa:
1. Membuka dan memberi nama catatan kerangka pipa lain dalam desain
WaterCAD.
2. Selesaikan tahap pembuatan file sistem pipeline:
a. Pilih resep kemalangan tegangan tinggi Hazen-Williams.
b. Pilih strategi menggambar channeling (skema dan skalatik).
c. Menampilkan bagian kerangka jaringan dispersi air yang
disalurkan, titik akhir.
3. Gambar kerangka jaringan garis.
4. Meniru kerangka pipeline dan menguraikan hasil yang didapat dan jika
hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan langkah-langkah, pembaharuan
pada bagian-bagian kerangka pipeline akan dilakukan hingga hasil yang
benar terbentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Setyobudiarso, Hery (2008), melakukan perencanaan
pengembangan jaringan distribusi air bersih kota Salatiga Jawa Tengah.

Kurniawan, Ade Iwan (2010), melakukan evaluasi dan perencanaan


pengembangan sistem distribusi air minum Kota Mojokerto Jawa Timur.

Wulandari, Lastri Sri (2011), melakukan perencacaan jaringan air


bersih untuk Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur.

Irfan Nurdiansyah (2018), melakukan Perencanaan Sistem Jaringan


Distribusi Air Bersih dan WaterCAD Di Desa Kemiri Kecamatan Kepanjen
Kabupaten Malang

Aliran tersebut memiliki tiga macam energi yang bekerja di


dalamnya, yaitu (Priyantoro, 1991)

Fahrol Ramadhan dan Ahmad Perwira Mulia Tarigan, (2003)


melakukan penelitian dengan judul Evaluasi kinerja saluran jaringan irigasi

Pipa berlapis seng digunakan secara luas untuk jaringan pelayanan


yang kecil di dalam sistem distribusi air bersih (Linsley, 1986, p.297).

Besarnya kebutuhan air untuk tanaman dipengaruhi oleh beberapa


faktor, yaitu : (Bambang Triatmojo, 2006)

umur pipa PVC dapat mencapai 75 tahun jika tidak mengalami kerusakan
(Linsley, 1986, p.301)

Umur pipa baja ini yang tidak mengalami kerusakan bisa mencapai 40
tahun (Linsley, 1986, p.296).

Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo


Mamuju Tengah. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1),
1-12.

Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal


Jongaya & Panampu Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota
Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik, 3(3), 285-298.
Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan
Pelabuhan Kota Penajam Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam
Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.

Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2020, April). Economic & Financial


Feasibility Analysis of Tarakan Fishery Industrial Estate Masterplan.
In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol.
469, No. 1, p. 012002). IOP Publishing.

Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of
The PPP Scheme on The Tourism-Transportation, Case Study: The
Concept Of Palopo City Tourism. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-
Ilmu Teknik, 7(1), 35-52.

Anda mungkin juga menyukai