Klasifikasi Hukum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

David Malchiel Ravanelli

1806137942
Hukum dan Organisasi: Klasifikasi Hukum
1. Berdasarkan sumbernya
o Materiil: Apa sumber (kekuatan) hukum hingga mengatur dan mengikat kehidupan
manusia
 Faktor idiil  Patokan mengenai keadilan yang harus ditaati. Landasan idiil bangsa
Indonesia adalah Pancasila yang merupakan dasar negara dan ideologi bangsa
Indonesia.
 Faktor kemasyarakatan  Aturan yang hidup dan berlaku di dalam masyarakat yang
berlaku sebagai petunjuk. Contoh: struktur ekonomi, kebiasaan, adat istiadat, dsb.
o Formal: Dimana aturan hukum yang mengatur kehidupan manusia dapat ditemukan
 Kebiasaan (custom/adat)  perbuatan manusia yang tetap dan dilakukan secara
berulang-ulang yang kemudian diterima dan diakui oleh masyarakat. Apabila terdapat
tindakan atau perbuatan yang berlawanan dengan kebiasaan tersebut, hal ini dirasakan
sebagai pelanggaran.
 Keputusan Hakim (yurisprudensi)  keputusan hakim terdahulu yang dijadikan dasar
keputusan oleh hakim-hakim lain dalam memutuskan perkara yang sama.
 Traktat (treaty)  perjanjian yang mengikat warga negara dari negara yang
bersangkutan dan antara dua negara atau lebih yang menyangkut bidang ekonomi dan
politik.
 Pendapat Sarjana Hukum (doktrin): merupakan pendapat para ilmuwan atau para
sarjana hukum terkemuka yang mempunyai pengaruh atau kekuasaan dalam
pengambilan keputusan.
2. Berdasarkan wilayah kekuasaannya
o Hukum nasional yaitu hukum yang berlaku dalam suatu negara tertentu. Contoh: UUD
1945.
o Hukum internasional uaitu hukum yang mengatur hubungan hukum antarnegara dalam
dunia internasional yang berlaku universal. Contoh: Hukum HAM.
o Hukum asing, yaitu hukum yang berlaku dalam wilayah negara lain. Contoh: Hukum
kewarganegaraan, hukum perdata internasional.
3. Berdasarkan isinya
o Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara satu orang dengan
orang lain dengan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Contoh: Hukum
Perorangan, Hukum Waris.
o Hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara negara dengan alat-alat
perlengkapannya atau hubungan negara dengan perseorangan (warga negara). Contoh:
Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, Hukum Pidana, Hukum Acara.
4. Berdasarkan bentuknya
o Hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan dalam berbagai peraturan
perundang-undangan secara tertulis. Ada 2 jenis hukum tertulis yaitu:
 Hukum tertulis yang telah dikodifikasikan yaitu hukum tertulis yang telah disusun
secara lengkap, sistematis, teratur dan dibukukan sehingga tidak perlu lagi peraturan
pelaksanaan. Contoh: KUHAP, KUHP.
 Hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan, yaitu hukum yang meskipun tertulis, tetapi
tidak disusun secara sistematis, tidak lengkap, dan masih terpisah-pisah sehingga
masih sering memerlukan peraturan pelaksanaan dalam penerapannya. Contoh: PP,
Kepres, UU.

o Hukum tidak tertulis adalah hukum yang masih hidup dalam keyakinan di masyarakat dan
tetap dijalankan meskipun tidak tertulis secara formal. Hukum ini juga disebut sebagai
hukum kebiasaan. Contoh: hukum adat dan hukum masyarakat.

5. Berdasarkan waktunya
o Hukum Positif (Ius Constitutum) adalah hukum yang berlaku sekarang pada suatu
masyarakat tertentu dan dalam suatu wilayah tertentu. Contoh: UU.
o Hukum Negatif (Ius Constituendum) adalah hukum yang diharapkan atau direncanakan
akan berlaku pada masa yang akan dating. Contoh RUU.
6. Berdasarkan fungsinya
o Hukum materiil, hukum yang berisi perintah-perintah dan larangan. Contoh: KUHP, KUH
Perdata, dan KUH Dagang.
o Hukum formal atau hukum acara adalah keseluruhan peraturan yang berisi tata cara untuk
menyelesaikan perbuatan yang melanggar hukum materiil. Contoh: KUHAP.

Anda mungkin juga menyukai