Laporan Praktikum Zoover
Laporan Praktikum Zoover
Laporan Praktikum Zoover
ZOOLOGI VERTEBRATA
Disusun oleh:
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bentuk morfologi dari
kelas amphibia, mengetahui karakter dan sifat-sifat untuk pengidentifikasian dan
pengklasifikasian kelas amphibia dan untuk mengetahui jenis-jenis dari kelas amphibia.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Amphibia berasal dari kata Amphi yang artinya rangkap, dan bios yang artinya
kehidupan. Dan amphibia adalah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan,mula-mula
dalam air tawar kemudian dilanjutkan di darat. Fase kehidupan di dalam air berlangsung
sebelum alat reproduksinya masak, keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut
berudu. Amphibi mempunyai ciri-ciri, tubuhnya diselubungi kulityang berlendir, merupakan
hewan berdarah dingin atau poikiloterm, amphibi mempunyai jantung yang terdiri dari tiga
ruangan, yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap
kakinya terdapat selaput renang yangterdapat di antara jari-jari kakinya dan kakinya
berfungsi untuk melompat dan berenang diair, pernafasan pada saat masih kecebong berupa
insang, setelah dewasa alat pernafasannya berupa paru-paru. (Anonim: 2011)
Pembuahan pada kodok dilakukan di luar tubuh. Kodok jantan akan melekat di
punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betina dari belakang. Sambil berenang di air,
kaki belakang kodok jantan akan memijat perut kodok betina dan merangsang pengeluaran
telur. Pada saat yang bersamaan kodok jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga
bisa membuahi telur-telur yang dikeluarkan si betina. (Anonimous :2011)
Pada pembuahan eksternal biasanya dibentuk ovum dalam jumlah besar, karena
kemungkinan terjadinya fertilisasi lebih kecil dari pada pembuahan secara internal. Pada
katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang
sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi
rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai
ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang
berfungsi sebagai tempat ”pegangan” bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Hal ini
diimbangi oleh katak jantan dengan adanya struktur khusus pada kaki depannya, yaitu
berupan telapak yang lebih kasar. Fungsinya untuk memegang erat katak betina ketika terjadi
fertilisasi. (Iqbalali: 2009)
Amphibia adalah hewan berdarah dingin yang mampu menyesuaikan cara hidupnya
dengan lingkungan. Di daerah beriklim sedang, bila musim dingin tiba, hewan ini
bersembunyi dimana saja, misalnya mengubur diri dalam lumpur parit, dikubanan atau di
tanah yang basah di antara batu-batuan. Selama tidur pada waktu musim dingin, hewan ini
tidak makan, dan sedikit pertukaran udara yang dibutuhkannya, yang berlangsung melalui
kulitnya. (Anonimous : 2010).
Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki
sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan
ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit
atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.Dibagian anterior
terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk
dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase
dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di
lingkungan akuatik. (Anonimous : 2010)
b. Ordo Urodela
Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang,
mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan
antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya
bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa
jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo
Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi
wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo
yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki
1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu
Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu
Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae,
Dicamptodontidae dan Salamandridae (Anonimous : 2010).
c. Ordo Anura
Anura merupakan ordo yang memiliki jumlah spesies terbesar dibandingkan Ordo
lainnya. Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini
mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak
mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada
tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa
famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit
dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat
digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal
dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Muetya : 2011)
C. PELAKSANAAN PRATIKUM
a. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin pukul 07.00 – 09.30 WIB di Laboraturium
Zoologi Universitas Siliwangi
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah bak bedah, alat tulis, penggaris, benang
kasur, buku tulis, pinset. Sedangkan bahan yang digunakan adalah Bufo asper, Bufo
melanostictus, Bufo biforcatus, Limnonectos kuhlii, Limnonectus maurodon, Limnonectus
Mikrodiscus, Fejervarya limnocharis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya macrodon, P.
Leucomystax , C. Calconata, M. Mortana, M. Achatina, L, haseltii.
c. Cara Kerja
Katak yang akan diamati terlebih dahulu diletakkan di dalam bak bedah dan dihadapkan
ke arah kiri. Kemudian diamati ciri morfologi dan parameter, diantaranya panjang badan
(PB), lebar kepala (LK), panjang kepala (PK), panjang kaki depan (PKD), panjang tibia-
fibula (PTF), panjang femur (PF), panjang kaki belakang (PKB), panjang moncong (PM),
diameter tymphanium (DT), diameter mata (DM), jarak inter nares (JIN), urutan panjang jari
kaki depan (UPJKD), urutan panjang jari kaki belakang (UPJKB), ada tidaknya gigi former,
bentuk kelenjar parotoid, tutupan selaput renang, ada tidaknya kelenjar pada ekstrimitas dan
bentuk ujung jari. Kemudian juga dicatat deskripsi tubuhnya.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
BUFONIDAE
a) Bufo Asper
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo Sp
MORFOLOGI
Pada pengamatan morfologi Bufo sp. diperoleh hasil bahwa tubuhnya terdiri dari
beberapa bagian yaitu kepala (caput) , cervix, badan (truncus), extrimitas, dan kulit (
integumentum).
Kepala (caput) berbentuk seperti segitiga yang terdiri atas rima oris (celah mulut) yang
terletak pada ujung rostrum (moncong) berfungsi untuk menangkap mangsa dengan bantuan
lidah yang berlendir, cavum oris (rongga mulut), nares anteriores yang merupakan lubang
hidung kecil pada dorsal rima oris, mata (organon visus) Mata menonjol dan dilindungi oleh
dua kelopak mata yang tidak dapat bergerak, bagian atas disebut kelopak mata atas (valvebra
superior), bagian bawah disebut kelopak mata bawah (valvebra inferior) serta kelopak mata
ketiga berupa selaput bening yang dapat digerakkan dari bawah keatas disebut membrane
nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air, dan membrana tympani di
belakang organon visus Merupakan gendang pendengaran yang berfungsi untuk menerima
getaran suara, terletak caudal dari mata dan pada bagian permukaan. Pada telinga tidak
terdapat daun telinga (pinna auricularis).
Di dalam cavum oris terdapat organ-organ lain yang berupa maxilla (rahang atas),
mandibula (rahang bawah), lingua (lidah) yang berpangkal di mandibula, berwarna merah
muda dan bercabang serta ostium tubae auditivae yang terletak di dekat sudut mulut dan
terdapat 2 buah.
Cervix pada amphibi tidak tampak nyata karena bersatu dengan truncus yang terletak di
sebelah caudal caput. Pada truncus terdapat 2 pasang extrimitas yaitu extrimitas anterior yang
terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah), manus (tangan secara
keseluruhan), dan digiti (jari-jari) sebanyak 4 buah serta extrmiitas posterior yang terdiri dari
femur (paha), crus (tungkai bawah), pes sive pedes (kaki secara keseluruhan).
Bagian integumentum pada amphibi terdiri dari 2 bagian yaitu epidemis dan dermis
(corium). Epidermis Bufo sp. berwarna cokelat dan memiliki benjolan-benjolan kecil
berwarna hitam sehingga kulitnya menjadi kasar. Kulit kodok selalu basah karena adanya
sekresi kulit yang banyak sekali.
b) Bufo Melanostiscus
Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Genus : Bufo
MORFOLOGI
c) Bufo Biforcatus
Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Genus : Ingerophrynus
Spesies : I. Biforcapus
MORFOLOGI
Ukuran tubuh sedang, tekstur kulit kasar dan tidak rata, dengan bintil-bintil berwarna
merah kegelapan. Kelenjar parotoid kecil, berbentuk agak segitiga sampai lonjong dan
terlihat jelas. Beberapa individu jantan memiliki leher berwarna kemerahan sampai
kehitaman.
d) Limnonectes Kuhlii
Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Limnonectes
MORFOLOGI
Merupakan katak yang tambun, cincin telinga tidak jelas, kepala lebar, pelipis berotot
terutama pada yang jantan, jari seluruhnya berselaput renang sampai keujung jari. Kaki
sangat pendek dan berotot. Ukuran tubuh yang jantan dewasa sampai 80mm dan betina
dewasa sampai 70mm memiliki tekstur kulit yang sangat berkerut dan warnanya hitam
marmer diseluruh bagian dorsum sampai kehitaman.
e) Limnonoctes Macrodon
Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Limnonectes
MORFOLOGI
Katak batu (Limnonectes macrodon) atau saklon adalah sejenis katak besar yang
kerap diburu orang untuk diambil dagingnya. Katak yang bertubuh besar, gempal, dengan
kaki yang kuat dan paha yang berotot besar. Katak dewasa panjangnya sekitar 70 mm, namun
yang terbesar bisa sampai dengan 150 mm. Punggung berwarna coklat terang hingga
kemerahan atau kehitaman, dengan bercak-bercak gelap kehitaman. Coret atau bercak
kehitaman terdapat di antara kedua mata, di pipi di depan mata, di atas timpanum, di lengan,
paha dan betis. Bibir berbelang-belang hitam dan putih. Kulit punggung halus, dengan
beberapa bintil atau tonjolan membujur. Terdapat lipatan supratimpanik. Pada hewan muda,
kadang-kadang ada lekukan bentuk V terbalik di tengah pundak. Sisi ventral berwarna krem
pucat keputihan, dengan bintik-bintik hitam di dagu. Sisi bawah selaput renang berwarna
hitam.
f) Limnonectes Mikrodiscus
Kingdom : Animalia
Pilum : Chordata
Subpilum : Vertebrata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Dicroglossidae
Genus : Limnonectes
MORFOLOGI
Bangkong kerdil (L. microdiscus) merupakan amfibi yang berukuran kecil (sampel
yang ditemukan berukuran 3,37 cm [SVL]). Tubuhnya ramping dengan kaki belakang yang
panjang (Hind Limb Length sampel yang ditemukan: 6,27 cm), dan moncong yang
mengerucut. Warna kulitnya coklat kemerahan, terlihat agak berbintil gelap, dengan corak
gelap berbentuk V terbalik diantara bahu. Bangkong kerdil (L. microdiscus) tidak memiliki
lipatan dorsolateral. Tympanum terlihat dan terdapat lipatan supratimpanik. Jari kakinya
berselaput namun tidak mencapai ujung. Iskandar (1998) menyatakan bahwa corak gelap
berbentuk V terbalik diantara bahu merupakan ciri khusus spesies ini. Bangkong kerdil (L.
microdiscus) merupakan jenis katak yang kecil dengan anggota tubuh cenderung panjang dan
ramping. Jari kaki dengan dua ruas jari tidak berselaput, jari kaki serta jari tangannya tidak
melebar dan tidak membentuk piringan. Ukuran jantan dapat mencapai 3.5 cm, dan ukuran
betina sekitar dua kali ukuran jantan.
g) Fejevarya cancrivora
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vetebrata
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Ranidae
Genus : Fejevarya
Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang morfologi katak (Fejevarya cancrivora),
adalah bahwa katak terdiri dari caput, cavum oris, nares externa, membrane nictians, organon
visus, annulus tymphanicus, dan truncus. Extrimitas anterior yang terdiri dari anthebrachium,
carpus, brachium, dan jumlah digiti ada empat buah. Extrimitas posterior yang terdiri dari
femur, crus, pes, dan jumlah digiti ada lima buah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto
(1993), yang menyatakan bahwa morfologi katak sawah (Fejevarya cancrivora) terdiri dari
rongga mulut (cavum oris), kepala (caput), lubang hidung (nares external), gendang telinga
(membrane tymphani), tungkai depan (extrimitas anterior), perut (abdomen), tungkai
belakang (extrimitas posterior) dan cloaca. Selain itu juga terdapat selaput (web) diantara
jari-jari kaki yang berfungsi membantu katak berenang di air sehingga katak hidup di darat
dan di air.
h) Fejevarya limnocharis
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Fejevarya
Species : limnocharis
Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang morfologi katak (Fejevarya limnocharis)
Tubuh berukuran kecil, jantan sampai 50 mm, betina 60 mm. Kepala runcing dan pendek.
Jari-jari setengah berselaput, tepat sampai pada ruas terakhir. Mempunyai sepasang bintil
metarsal. Kulit berkerut, tertutup oleh bintil-bintil panjang yang tampak tipis. Bintil-bintil ini
biasanya memanjang, parallel dengan sumbu tubuh. Warna kotor seperti lumpur dengan
bercak-bercak yang lebih yang kurang jelas tetapi simetris, kadang-kadang dengan warna
kehijauan dan sedikit semu kemerahan.
i) P Leucomystax
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Rhacophoridae
Genus :Polypedates
Spesies : P. Leucomystax
Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang morfologi katak (P. Leucomystax) Ciri-
ciri P. Leucomystax yaitu jari tangan dan jari kaki melebar dengan ujung rata, kulit kepala
menyatu dengan tengkorak, jari tangan setengahnya berselaput, jari kaki hampir sepenuhnya
berselaput serta pada berudunya terdapat cirri khas berupa bintik putih dan moncong.
j) Rhacophorus reinwardtii
Phylum : Animalia
Class : Chordata
Order : Amphibia
Family : Anura
Genus : Rhacophoridae
Species : R. reinwardti
Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang morfologi katak pohon hijau
(Rhacophorus reinwardtii) memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan warna hijau dan kuning
atau orange pada samping tubuh, kaki dan tangan.
k) C Chalconota
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Family : Ranidae
l) M.Montana
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Megophridae
Genus : Megophrys
Spesies : M. Montana
Katak yang bertubuh pendek agak gendut, kepala besar dengan runcingan kulit di atas
kedua mata dan di ujung moncong. Sepasang runcingan kulit yang lain, yang lebih kecil,
terdapat di ujung-ujung rahang. Ukuran tubuh umumnya sedang sampai besar, 60–95 mm;
katak jantan lebih kecil daripada betinanya.
Dorsal (bagian punggung) berkulit halus, coklat pucat kemerahan sampai coklat tua,
dengan sepasang lipatan kulit di punggung, mulai dari bagian tengkuk hingga ke pinggang.
Sering dengan sepasang bintil hitam kecil di pundak. Kadang-kadang terdapat sepasang
lipatan kulit yang lebih samar dan lebih pendek di masing-masing sisi lateral tubuh, di
belakang tangan hingga ke pinggang. Kaki dan tangan lebih kekuningan, dengan lipatan-
lipatan kulit melintang bertepi hitam, membentuk coret-coret hitam. Warna hitam juga
terdapat di sekitar dan di belakang mata. Iris mata berwarna kemerahan.
Sisi perut
Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu keputihan, dengan bintil-bintil agak kasar. Bagian
depan kecoklatan kotor, dengan bercak-bercak dan bintik-bintik hitam yang kurang lebih
simetris di dagu, leher, tangan dan kaki. Selaput renang di kaki sangat pendek
m) M. Achatina
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Familia : Microhylidae
Genus : Microhyla
Spesies : M. Achatina
MORFOLOGI
Kodok yang berukuran mini Hewan dewasa berukuran sekitar 20 mm (jantan) hingga
25 mm (betina) dari ujung moncong hingga anusnya
Sisi punggung (dorsal) berwarna coklat muda kekuningan atau agak kemerahan,
dengan sepasang garis gelap, agak kehitaman, membentuk pola-pola simetris sedikit
menyerupai bentuk anak panah. Kadangkala sejalur garis putih tipis berjalan dari moncong ke
anus lewat sebelah atas tulang punggungnya
n) L.Hasseli
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Megophrydae
Genus : Leptobrachium
Spesies : L.Hasseli
MORFOLOGI
Bangkong yang bertubuh sedang, antara 50-70 mm. Jantan umumnya lebih kecil
daripada yang betina. Gendut pendek dengan kepala bulat dan besar, lebih besar daripada
tubuhnya; mata besar dan melotot.
Dorsal (bagian punggung) berwarna coklat abu-abu kebiruan atau keunguan (fase
gelap), atau keemasan (fase terang). Terdapat bercak-bercak bulat telur berwarna gelap yang
terletak simetris, tepi luar bercak berwarna keemasan. Coreng hitam berjalan dari ujung
moncong hingga mata, dan dilanjutkan di bawah lipatan supratimpanik hingga ke pundak. Iris
berwarna gelap kehitaman.
Ventral (sisi bawah tubuh) abu-abu hingga kehitaman di perut, berbintik-bintik putih.
Tangan dan kaki bercoret-coret gelap. Selaput renang hanya terdapat di kaki, pendek.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
Dari pratikum Amphibia yang kami dilaksanakan pada tanggal 8 dan 15 Oktober maka
dapat disimpulkan bahwa amphibia memiliki 3 ordo yaitu ordo Caecilia, Urodela dan ordo
Anura. Adapun yang kami pratikumkan disini hanya dari ordo Anura saja yaitu spesies Bufo
asper, Bufo melanostictus, Bufo biforcatus, Limnonectos kuhlii, Limnonectus maurodon,
Limnonectus Mikrodiscus, Fejervarya limnocharis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya
macrodon, P. Leucomystax , C. Calconata, M. Mortana, M. Achatina, L, haseltii.
Dari semua ordo anura tersebut memiliki beberapa spesies yang memiliki ciri dan
karakteristik yang berbeda antara spesies yang satu dengan yang lainnya, sehingga dengan
ciri khas yang dimiliki oleh spesies tersebut maka kita dapat membedakannya dengan mudah
b. Saran
F. DAFTAR PUSTAKA
http://allysuharli.blogspot.com/2014/12/laporan-praktikum-amphibia-katak-
sawah.html
http://deradesrita.blogspot.com/2011/10/laporan-praktikum-taksonomi-
vertebrata.html
https://www.academia.edu/25180050/laporan_praktikum_kelas_amphibia_bukan_am
phibi
https://www.academia.edu/13139298/Taksonomi_Amfibi
http://yanuarefa.blogspot.com/2011/10/kodok-puru-hutan-bufo-biporcatus.html?m=1
https://qothrunizza.wordpress.com/2015/03/21/bangkong-kerdil-limnonectes-
microdiscus-boettger-1892/ ‘
https://qothrunizza.wordpress.com/2015/03/24/katak-serasah-leptobrachium-hasseltii-
tschudi-1838/
http://www.gedepangrango.org/wp-content/uploads/2018/07/Booklet-KATAK-
BBTNGGP.pdf
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/63366/1/E13fch.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/29394/1/11640014_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.academia.ed
u/13139298/Taksonomi_Amfibi&ved=2ahUKEwjY0OLyhJrhAhWB7nMBHR5uBlE
QFjAIegQICBAB&usg=AOvVaw1HA3Nr8zkAmEFes_y0LZ1A
https://www.academia.edu/23955838/ANATOMI_KATAK_SAWAH_Fejervarya_ca
ncrivora
https://www.academia.edu/13139298/Taksonomi_Amfibi