Apk 4-4 Ep 2
Apk 4-4 Ep 2
Apk 4-4 Ep 2
Health Information
Stikes Panakkukang Makassar 0'13 Oleh. Rosana Dwiyanti Putri
Rabu, 11 Juni 2014
MAKALAH
( ATURAN DASAR PELAKSANAAN ANALISIS REKAM MEDIS )
OLEH :
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan menyusun
Tugas makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam melaksanakan aturan dasar analisis rekam medis.
Semoga makalah kami dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
Rekam Medis
Konsep rekam medis atau rekam kesehatan yang menggunakan format
kertas maupun elektronik menjelaskan bahwa kedua format itu merupakan sarana
pendokumentasian data atau informasi utama di sarana pelayanan kesehatan.
Kedua format itu juga merupakan alat komunikasi dan penyimpan informasi
kesehatan. Dengan adanya sarana rekam kesehatan tersebut dapat diketahui
tentang siapa (who), apa (what), kapan (when), dimana (where), mengapa (why) dan
bagaimana (how) perihal pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien.
Rekam Medis (Permenkes No.269/2008 dan UU No.29/2004) adalah berkas
berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi identitas, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan kesehatan untuk rawat
jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta. Setiap sarana kesehatan
wajib membuat rekam medis, dibuat oleh dokter dan atau tenaga kesehatan lain
yang terkait, harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien menerima
pelayanan, dan harus dibubuhi tandatangan yang memberikan pelayanan.
Rekam Medis (Huffman): adalah berkas yang menyatakan siapa, apa,
mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleb seorang pasien
selama dirawat atau menjalani pengobatan.
Rekam Medis (Hatta) merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan
riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau
yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan
pelayanan kesehatan kepada pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu review pengisian rekam medis yang berkaitan tentang
kekonsistenan isi rekam medis (Huffman, 1994). Analisis ini ditujukan kepada mutu
dari setiap berkas rekam medis. Tujuan analisis kualitatif adalah demi terciptanya isi
rekam medis yang terhindar dari masukan yang tidak ajeg atau taat asas (konsisten)
maupun pelanggaran terhadap rekaman yang berdampak pada hasil yang tidak
akurat dan tidak lengkap. Kegiatan ini membutuhkan praktisi analisis yang cakap,
menguasai terminologi medis, anatomi, fisiologi, dasar proses penyakit mengenai
makna isi rekam medis serta mengetahui ketentuan rekaman atau standar yang
ada.
Unit kerja Manajemen Informasi Kesehatan yang masih menggunakan lembaran
kertas (tradisional) wajib melakukan perakitan (assembling) dengan cara merapikan
lembaran – lembaran rekam kesehatan rawat inap atau jalan secara kronologis yang
sesuai dengan aturan penataan lembaran. Kegiatan perakitan ini merupakan bagian
dari analisis kuantitatif. Selanjutnya, praktisi perakitan juga bisa melaksanakan
analisis kualitatif meski secara terbatas. Sayangnya, kebanyakan praktisi perakitan
cenderung hanya melaksanakan analisis kuantitatif dan belum ke arah analisis
kualitatif. Penyebabnya karena terbatasnya waktu atau keterampilan diri. Padahal,
semakin tingginya tingkat sarana pelayanan kesehatan yang ada, kebutuhan akan
dianalisis kualitatif menjadi semakin kompleks. Misalnya, pada RS Pendidikan.
Dalam praktiknya, sebelum meletakkan rekam kesehatan ke dalam rak penjajaran
(filling shelves) praktisi perakitan bahkan juga praktisi klasifikasi penyakit (coding)
sebagai pihak terakhir, sering kurang jeli dalam menganalisis rekam kesehatan.
Akibatnya, bila rekaman diperiksa kembali sering terdapat kekuranglengkapan data
atau informasi yang serius. Dari sudut pertanggungjawaban sering terdapat
kekuranglengkapan data atau informasi yang serius.
Dari sudut pertanggungjawaban secara hukum, ketidakcermatan dalam
penganalisisan dapat berakibat fatal, baik terhadap pasien, instansi maupun sebagai
ancaman kelalaian terhadap pihak pengisi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan analisis kualitatif tidak dapat dilaksanakan bersamaan dengan waktu
analisis kuantitatif di tempat perakitan. Kegiatan analisis kualitatif mambutuhkan
waktu penelaahan yang lebih lama dan mendalam serta harus terlebih dahulu
dilakukan analisis kuantitatif.
Analisis Kualitatif Administratif
Analisis kualitatif administratif, menelaah kelengkapan enam informasi unsur
administratif perawatan yaitu (Hatta, 2008 : 355) :
a) Kejelasan masalah dan kondisi atau diagnosis
Pada review ini akan memeriksa kekonsistensian diagnosa diantaranya:
(1) Diagnosa saat masuk atau alasan saat masuk rawat.
(2) Diagnosa tambahan.
(3) Preoperative diagnosa.
(4) Postoperative diagnosa.
(5) Phatological diagnosa.
(6) Clinical diagnosa.
(7) Diagnosa akhir atau utama.
(8) Diagnosa kedua.
Masukan konsisten
Konsistensi merupakan suatu penyesuaian atau kecocokan antara satu bagian
dengan bagian lain dan dengan seluruh bagian, dimana diagnosa dari awal sampai
akhir harus konsisten. Tiga hal yang harus konsisten yaitu catatan perkembangan,
intruksi dokter, dan catatan obat.
Mutu dalam pengisian berkas rekam medis memang menjadi tanggung jawab
para tenaga kesehatan. Hal ini dijelaskan dalam UU Praktik Kedokteran No. 29
tahun 2004 pasal 46 ayat (1) :’Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktek wajib membuat rekam medis.”. Selanjutnya dalam ayat (2) disebutkan
bahwa “Rekam medis sebagaimana dimaksud ayat (1) harus segera dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Dalam ayat (3) disebutkan
bahwa,” Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu dan tanda tangan
petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan”.
Analisis kuantitatif adalah telah atau review bagian tertentu dari isi rekam
medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari isi rekam medis dengan
maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan pendokumentasian
(pencatatan) rekam medis.
Dalam melakukan analisis kuantitatif harus dilakukan oleh tenaga rekam
medik yang “tahu” tentang :
1. Jenis formulir yang digunakan
2. Jenis formulir yang harus ada
3. Orang yang berhak mengisi formulir
4. Orang yang harus melegalisasi penulisan.
Yang dimaksud dengan “tahu” adalah dapat mengidentifikasi ( mengenal,
menemukan) bagian yang tidak lengkap ataupun belum tepat pengisiannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Mrdis Rumah Sakit di
Indonesia. Jakarta: DEPKES RI
Hatta, Gemala R. 2010. Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: UI Press
Huffman, EK. 1994. Health Information Mnagement Physicians Record.Company Berwyn
Iilnois
Wijaya, Lili. 2003. Materi Pelatihan Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Analisis Rekam Medis. Yogyakarta: RS Bethesda