Konsep Pengembalian Rekam Medis
Konsep Pengembalian Rekam Medis
Konsep Pengembalian Rekam Medis
nurul hidayah
Alamat : https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2016/04/09/konsep-pengembalian-rekam-
medis_by-aep-nurul-hidayah/
Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan
pelayanan kesehatan, usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat digunakan sebagai
aspek keuangan dalam pembayaran jasa pelayanan kesehatan
oleh pasien kepada sarana pelayanan kesehatan.
Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena
isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang kesehatan.
Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan
kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada
pasien, informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan atau
referensi pengajaran di bidang profesi pemakai.
Aspek Dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumen, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan
dan dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan
rumah sakit.
1. Bagi Pasien
Menyediakan bukti asuhan keperawatan/tindakan medis yang
diterima oleh pasien.
Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang
kedua kali dan seterusnya.
Menyediakan data yang dapat melindungi kepentingan hukum
pasien dalam kasus kasus kompensasi pekerja kecelakaan
1. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan
Memiliki data yang dipakai untuk pekerja professional kesehatan.
Sebagai bukti atas biaya pembayaran pelayanan medis pasien.
Mengevaluasi penggunaan sumber daya.
1. Bagi Pemberi Pelayanan
Menyediakan informasi untuk membantu seluruh tenaga
professional dalam merawat pasien.
Membantu dokter dalam menyediakan data perawatan yang
bersifat berkesinabungan pada berbagai tingkat pelayanan
kesehatan.
Menyediakan data-data untukpenelitian dan pendidikan.
Isi Rekam Medis
Menurut PERMENKES No: 269/MENKES/PER/III/2008 pasl 3, data
yang harus dimasukan dalam rekam medis di bedakan untuk
pasien yang diperiksa dari unit rawat jalan, rawat inap, dan gawat
darurat.
Identitas pasien
Tanggal dan waktu
Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit
Hasil pemeriksaan pisik dan penunjang medis
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan dan atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Unit kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik, dan
Persetujuan tindakan bila perlu
1. Pasien Rawat Inap
Data pasien Rawat Inap yang dimasukan dalam rekam medis
sekurang-kurangnya antara lain :
Identitas pasien
Tanggal dan waktu
Anamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat penyakit)
Hasil pemeriksaan pisik dan penunjang medis
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan dan atau tindakan
Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
Ringkasan pulang (discharge summary)
Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenga kesehatan
tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
Pelayanan lain yang telah diberika oleh tenaga kesehatan
tertentu
Untuk kasus gigi dan dilengkapi dengan odontogram klinik
1. Pasien Gawat Darurat
Data pasien Gawat Darurat yang harus dimasukan dalam rekam
medis sekurang-kurangnya antara lain :
Identitas pasien
Kondisi pasien saat tiba disarana pelayanan kesehatan
Identitas pengantar pasien
Tanggal dan waktu
Hasil amnamnesis (sekurang-kurangnya keluhan, riwayat
penyakit)
Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis
Diagnosis
Pengobatan dan atau tindakan
Ringkasan kondisi pasien sebelum meninggalkan pelayanan unit
gawat darurat dan rencana tindak lanjut
Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga
kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan
Sarana transportasi bagi pasien yang akan di pindahkan ke
sarana pelayanan kesehatan lain,dan
Pelayanan lain yang telah diberikan oleh tenaga kesehatan
tertentu.
Mutu Rekam Medis
Rekam medis yang baik dapat pula mencerminkan mutu playanan
kesehatan yang diberikan (Payne,1976; Huffman, 1990). Rekam
medis yang bermutu juga diperlukan untuk persiapan evaluasi dan
audit medis terhadap pelayanan medis secara retrospektif terhadap
rekam medis. Tanpa dipenuhinya syarat-syarat dari mutu rekam
medis ini, maka tenaga medismaupun pihak rumah sakit akan
sukar membela diri dipengadilan bila terdapat tunttan malpraktek
oleh pihak pasien.
Salah satu unit pemakai berkas rekam medis adalah unit rawat inap
rumah sakit, dimana berkas rekam medis digunakan untuk
mencatat semua kegiatan pelayanan pasien yang dilakukan diunit
tersebut. Proses pengobatan dan terapi lainnya yang diberikan
akan dicatat dalam berkas rekam medis tersebut. Dokter yang
menangani pasien diruang rawat inap mempunyai kontribusi yang
besar terhadap lengkapnya pencatatan dan pengisian berkas
rekam medis, karena peranan dokter terhadap pengisian berkas
rekam medis akan mempengaruhi proses pelayanan dirumah sakit
yang bersangkutan.
1. Penerimaan pasien.
2. Pelayanan medik.
3. Pelayanan penunjang medis.
4. Pelayanan perawatan.
5. Pelayanan obat.
6. Pelayanan makan.
7. Pelayanan administrasi keuangan.
Unit rawat inap dalam kedudukannya suatu sistem pelayanan
rumah sakit bekerja sama atau berkaitan dengan banyak bagian
lain atau unit fungsional lainnya, antara lain rekam medis,
keuangan, logistik farmasi, radiologi, pemeliharaan saran rumah
sakit, laboratorium dan tidak lupa berkaitan dengan staf medis
fungsional. Keadaan ini apabila bisa diadakan dengan baik, maka
sistem pelayanan rumah sakit akan berjalan dengan baik juga. Jadi
pada prinsipnya unit rawat inap dalam menjalankan kegiatannya
tidak akan lepas dari bagian-bagian dan mempengaruhi agar
nantinya fungsi pelayanan bisa berjalan dengan baik.
Adapun alur rekam medis rawat inap rumah sakit umum daerah
cibabat cimahi terlampir.
Jenis laporan
1. Laporan interen rumah sakit
Laporan internal dibuat sesuai kebutuhan rumah sakit, laporan
yang dihasilkan dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan dirumah
sakit biasanya dilihat dari segi tingkat efesiensi pelayanan.
Pengertian efisiensi hampir selalu dikaitkan dengan selisih antara
input sumber daya (tenaga,dana, alat, metode) yang dimiliki
dengan output yang dihasilkan. Untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan dan efisiensi pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari
berbagai macam indikator.
Sensus harian
1. Pasien masuk rumah sakit
2. Pasien keluar rumah sakit
3. Pasien meninggal di rumah sakit
4. Lamanya pasien dirawat
5. Hari perawatan
6. Presentase pemakaian TT
7. Kegiatan persalinan
8. Kegiatan pembedahan dan tindakan medis lainnya
9. Kegiatan rawat jalan penunjang
10. Pelaporan ekstern rumah sakit
Pelaporan ekstern rumah sakit adalah pelaporan yang wajib dibuat
oleh rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku,
ditunjukkan kepada Departemen Kesehatan RI, Kanwil Depkes RI
(sekarang , Dinkes Propinsi, Dinkes Kabupaten atau kota