Five Stars Doctors
Five Stars Doctors
Five Stars Doctors
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas
dari penyakit atau kecacatan.1 Sejalan dengan UU No.23 Tahun 1992 tentang
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.2
273,65 juta jiwa pada tahun 2025. Selain jumlah penduduk, usia harapan hidup
penduduk Indonesia juga semakin meningkat yaitu mencapai 73,7 tahun pada
tahun 2025. Kedua hal ini tentunya berdampak pada berbagai sektor kehidupan,
kesehatan yang utama adalah dokter. Oleh sebab itu, salah satu indikator utama
dalam menilai baik buruknya sistem pelayanan kesehatan di suatu komunitas atau
negara adalah rasio jumlah dokter dan jumlah penduduk. Di negara maju, dengan
sistem pelayanan kesehatan yang lebih teratur dan berjalan baik, tenaga utama
1
tingkat sekunder dan tersier. Oleh sebab itu, pendidikan dokter harus selalu
mengacu pada upaya bagaimana agar lulusan dokter dapat turut memperkuat
pada kesehatan individu dan kelompok dan penelitian yang didedikasikan untuk
merancang skema yang tepat, di mana kedua rangkaian kegiatan dapat dilakukan
dalam koordinasi dan dalam keseimbangan yang dapat diterima dan hemat biaya,
baik dalam hal lingkungan pelayanan kesehatan atau oleh para profesional
kompetensi lulusan yang diterbitkan di akhir tahun 2012 yang akan digunakan
oleh dokter di layanan primer. Badan Kesehatan Dunia, WHO (1996) dalam
medical education and medical practice for health for all'', telah
merekomendasikan lima kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh setiap dokter
tersebut akan menjadi identitas the five-stars doctor. Konsep "five stars doctor"
2
pengaturan kesehatan untuk memenuhi persyaratan relevansi, kualitas, keefektifan
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimanakah penjelasan dan fungsi dari “five stars
doctor”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian untuk mengetahui penjelasan mengenai “five stars
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemangku kepentingan harus bekerja sama dan setuju pada satu set nilai-nilai
fundamental yang tersirat demi kesehatan bagi semua masyarakat yang didukung
oleh semua bangsa dan pemerintah. Dalam konteks inilah peran profesional
1. Relevansi
mana masalah yang paling penting ditangani terlebih dahulu. Meskipun prioritas
dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda dalam masyarakat yang berbeda atau
kelompok yang berbeda dalam masyarakat yang sama, perhatian utama harus
diberikan kepada mereka yang paling menderita, untuk penyakit yang paling
umum, dan kondisi yang dapat diatasi dengan sarana yang tersedia secara lokal.
untuk mengatasi kebutuhan kesehatan prioritas. Hal ini termasuk masalah akses
2. Kualitas
4
Pelayanan kesehatan berkualitas tinggi menggunakan data berbasis bukti
"keadaan lengkap fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya
dalam pelayanan kesehatan harus mencakup kriteria teknis yang ditetapkan oleh
kesehatan.5
3. Keefektivitasan Biaya
peningkatan permintaan dari konsumen sebagai harapan untuk kualitas yang lebih
baik dari hasil kehidupan dari akses yang lebih luas terhadap informasi.
Sebagaimana fenomena ini akan bertahan dan bahkan meningkat di masa depan
5
4. Ekuitas
tersedia bagi semua. Tujuan utama dari Strategi Global WHO untuk “Health for
All” adalah bahwa semua orang menerima "setidaknya seperti tingkat kesehatan
dimana mereka mampu bekerja secara produktif dan berpartisipasi secara aktif
tingkat kesehatan seperti itu, setiap individu harus memiliki akses ke pelayanan
penerapan adalah seorang dokter yang menjalani fungsinya sebagai “health care
pasien sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa, serta mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit. Di samping itu, sanggup dan rela
bangsa dan tidak memaksakan kehendak kepada orang lain serta mengembangkan
sikap adil terhadap sesama. Intinya dokter akan dibina sebagai seorang yang
6
dengan standar operating prosedur atau standar pelayanan medis dan standar etika
membentuk suatu kerja sama yang optimal dalam program promotif, preventif,
Banyak dokter yang meyakini bahwa ilmu kedokteran hanya terfokus pada
harus berperan dalam intervensi moral dan sosial di tengah masyarakat, yang
menerapkan trias peran dokter, di mana ia dapat sebagai agen perubahan (agent of
of treatment).5
keluarga, "the five star doctors" (dokter keluarga di Amerika Serikat biasanya
a. Para dokter yang bekerja dan terlatih khusus untuk pelayanan kedokteran
pengobatan.
b. Mereka adalah para dokter yang pandai-cerdas, senantiasa mendengarkan
7
Mereka bekerja dengan sistem pencatatan dokter yang baik, mempunyai staf
rehabilitatif - akan diberikan dengan cara yang saling melengkapi, terpadu dan
berkualitas tinggi.5,7,8
individu maupun sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat, serta mampu
bahasa yang santun, mudah dimengerti dan dipahami oleh pasien sesuai dengan
8
dipenuhi yaitu pelayanan yang maksimal sesuai kondisi pasien, menjawab segala
pertanyaan pasien maupun keluarga, jujur atau memberi informasi apa adanya. 5,7,8
yang ada dan kemampuan yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Hal ini sangat
kecamatan kepada dokter Puskesmas yang bersangkutan. Bila ada penderita yang
tidak dapat diatasi dengan fasilitas dan kemampuan yang ada, maka penderita
pengertian dan motivasi. Ilmu pengetahuan terus berkembang dengan pesat, maka
kesehatan masyarakat. 9
Dokter sebagai "five star doctor" yaitu decision maker harus mengambil
keputusan yang dapat dibenarkan dalam hal kemanjuran dan biaya dari semua
cara yang mungkin untuk mengobati kondisi kesehatan yang diberikan, salah satu
yang tampaknya paling tepat dalam situasi tertentu harus dipilih. Mengenai
9
pengeluaran, sumber daya yang tersedia untuk kesehatan yang terbatas harus
pasien. dalam praktik medis disebut dengan anamnesis. Beberapa fakta empiris
yang sering diresahkan masyarakat adalah sikap dokter yang kurang ramah,
didibaratkan sebagai sebuah mesin yang tunduk pada perintah dokter tanpa
terhadap proses terapeutik yang dikelolanya nanti. Karena tak jarang, dokter
yang sehat dengan penyuluhan yang efektif dan nasehat yang tepat dalam konteks
10
akan meningkat dan terjaga sehingga dapat membantu individu maupun kelompok
yaitu menggali dan bertukar informasi secara verbal atau non verbal dengan
pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain.
Proses yang harus diperhatikan, baik dalam berkomunikasi dengan pasien maupun
Dokter sebagai seorang yang dapat bekerja secara efektif dan harmonis
dengan orang lain baik di dalam maupun di luar organisasi sistem pelayanan
kesehatan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasien dan masyarakat. Dokter
seseorang yang bisa menyembuhkan penyakit saja, tetapi juga dididik untuk
penyakit. 5,7,8
- Sistem rujukan
- Pengorganisasian dan manajemen komunitas
- Pembaruan sumber daya dan manajemen keuangan
- Kebijakan dan legalisasi kesehatan
11
Dalam memenuhi tugas, seorang pemimpin harus mengambil beberapa
aspek dalam proses manajemen untuk tujuan merancang kegiatan, yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan bersama tim. Seorang dokter juga dapat
intervensi, yang perlu dilakukan untuk mencapai target, terkait dengan manajemen
1. Perencanaan (Planning)
pelaksanaan, dan sumber daya manusia yang perlu untuk dipekerjakan untuk
12
integral, holistik, dan teliti; harus memastikan kesatuan pemahaman, sikap, dan
pembentukan diagnosis yang cermat. Prinsip ini harus diadopsi sehingga dokter
dan pasien dapat melakukan kegiatan yang direncanakan secara lebih efektif
informasi medis, dapat diakses oleh semua individu yang terlibat. 10,11
pemikiran yang terkait dengan keputusan dan kebijakan yang diambil untuk
informasi harus dilakukan dalam dua arah. Pendekatan semacam ini diharapkan
pasien mirip dengan antara pemimpin dan pengikut, yang menghasilkan pola
13
pola komunikasi yang efektif dengan pasien dan individu lain yang terlibat,
mencapai kesatuan visi dan misi dalam upaya bertekad untuk menyembuhkan
tugas semua individu yang terlibat dalam proses termasuk dokter, perawat,
efek bencana. Konsekuensi tersebut dapat dan benar-benar terjadi dalam praktek
dalam situasi di mana dokter telah mengikuti standar profesional yang berlaku. 10,11
3. Pemantauan (Monitoring)
dan koreksi untuk memastikan bahwa tujuan bersama dapat dicapai secara efektif.
kinerja, mendorong anggota tim untuk melaporkan masalah, dan belajar dari
14
Dalam kasus manajemen pasien sehari-hari, dokter perlu secara terus
menerus mengumpulkan data yang relevan dan secara teratur mengevaluasi sejauh
pasien sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Sistem informasi medis diperlukan
panjang. 10,11
sumber daya, dan menghasilkan dan mengadopsi kebijakan sebagai solusi untuk
serta kebutuhan bawahan. Sebelum keputusan dibuat, kedua belah pihak harus
terbaik yang kinerjanya akan menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin. 10,11
Analogi yang sama juga berlaku untuk tugas dokter untuk menyembuhkan
diskusi yang terjadi antara dokter dan pasien sebelum pengambilan keputusan
15
dengan keluarga mereka ketika diperlukan, untuk membuat keputusan bersama
pasien. 10,11
tulus, untuk sabar dan membantu, untuk memberikan dukungan ketika seseorang
dan bekerja sama dengan pasien untuk memecahkan masalah sementara pada saat
yang sama mengidentifikasi potensi atau sumber daya, yang dapat digunakan
6. Mengembangkan (Developing)
saat ini dan di masa depan. Pengembangan dapat diperoleh dari pelatihan,
16
memilih bentuk pembangunan yang paling sesuai dengan tindakan yang akan
diambil, dan mencapai target. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
evaluasi. 10,11
individu, keluarga mereka dan masyarakat yang lebih besar sebagai bentuk
kesehatan mereka sendiri di bawah pengawasan dokter dan tim medisnya. 10,11
Dalam interaksi sehari-hari antara dokter dan pasien, ketika pasien telah
tingkat glukosa atau tekanan darahnya atau ketika keluhan telah berkurang),
seperti yang direncanakan sebelumnya. Selain pujian, dokter juga dapat memberi
tahu pasien tentang manfaat yang diperoleh atau diperoleh pasien dari mencapai
target tertentu. Salah satu tantangan terbesar dalam dunia medis adalah
relaps, penarikan gejala, atau tidak adanya komplikasi), yang mungkin tidak
segera diamati. Dengan demikian, pasien harus terus didukung dan didorong
17
adalah bahwa pasien akan benar-benar termotivasi dan merasa perlu untuk
pekerjaan yang tidak terstruktur, perbedaan orientasi tugas, dan sistem kontrol
yang lemah. Konflik juga dapat mengambil bentuk lingkungan kerja yang
tertangani. 10,11
Tim ini mungkin terdiri dari beberapa individu atau tim yang lebih kecil,
masing-masing. Tugas seorang pemimpin untuk membentuk tim kerja juga terkait
dengan manajemen konflik, karena salah satu cara untuk mengelola konflik
dengan cara yang konstruktif adalah dengan membentuk tim kerja yang solid. 10,11
tim layanan profesional harus dibentuk, yang terdiri dari dokter, perawat,
18
apoteker, ahli gizi, dan penyedia layanan kesehatan lainnya. Tugas tim adalah
dengan target yang ditetapkan untuk setiap pasien. Diharapkan bahwa semua
elemen dalam tim akan mendukung dan melengkapi satu sama lain untuk
membuat keputusan klinis jika ada masalah klinis yang harus terjadi. Juga harus
ada distribusi dan prosedur kerja yang jelas, yang disepakati bersama dan akan
sama lain, dan meningkatkan pembentukan tim. Selain bekerja di antara para
19
profesional dan pasien, koordinator pelayanan juga bekerja sama dengan keluarga
dalam pertemuan periodik untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diubah atau
tanggung jawab sosial atau memperluas layanan, tim koordinator pelayanan dapat
daya yang berguna untuk pasien. Model ini akan meningkatkan kreativitas,
20
Gambar 2.2 Model koordinasi pelayanan11
menentukan arah layanan melalui pertemuan rutin dengan rekan dokter untuk
21
diskusi kasus, membuat panduan klinis, standar atau revisi baru sesuai dengan
kondisi saat ini, pertemuan rutin dengan kepala fasilitas kesehatan untuk
yang baru atau direvisi dan mengadvokasi mengapa perlu perubahan kebijakan /
pertemuan rutin untuk mendiskusikan kasus atau keluhan pasien, kontribusi untuk
antara anggota tim yang akan berdampak pada hasil pasien. Dokter memainkan
peran yang kompleks sebagai praktisi, kolega, dan pemimpin untuk pasiennya,
Selain itu, kebutuhan dan masalah seluruh komunitas tidak boleh dilupakan.
lingkungan fisik dan sosial dan dengan menghargai luasnya setiap masalah
kesehatan atau risiko, "five star doctor" tidak akan hanya memperlakukan
individu yang mencari bantuan tetapi juga akan mengambil minat positif dalam
22
Dokter sebagai community leader yaitu seseorang yang memperoleh
penduduk dan melakukan kegaiatan atas nama masyarakat dan menjadi panutan
masyarakat. 10,11
23
BAB III
PENUTUP
holistik, baik sebagai individu maupun bagian integral dari keluarga dan
(decision maker), yang mampu memilih teknologi tepat sesuai etika dengan
sehat melalui pendidikan kesehatan dan advokasi yang efektif, sehingga dapat
manajer yang mampu bekerja sama secara harmonis dengan perorangan dan
24
DAFTAR PUSTAKA
Records of the World Health Organization, no. 2, p. 100) and entered into
tahun.http://www.bappenas.go.id/node/142/1277/tahun-2025-angka-
medical education and medical practice for health for all. WHO, Geneva,
1996:1-22.
25
9. Hatmoko. Materi Kuliah Manajemen Kesehatan Mahasiswa Program Studi
70. Indonesian.
66.
26