CBR Manajemen (Asya)
CBR Manajemen (Asya)
CBR Manajemen (Asya)
PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN PENGAMPU :
Hilma Armin, SE. M. Si
DISUSUN OLEH :
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki tulisan ini ke
waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap CBR ini dapat memberikan manfaat kepada semua pembaca,
TerimaKasih banyak atas perhatiannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
IDENTITAS BUKU
RINGKASAN BUKU
PEMBANDINGAN ANTARA BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sesuai dengan KKNI yang berlaku di perguruan tinggi di Universitas Negeri Medan
khususnya fakultas ekonomi tahun ajaran 2018/2019 telah dilakukannya pemberian tugas
kepada siswa yaitu “Critical Book Report”. Maka penulis diharuskan untuk dapat berpiki
kritis tentang buku mata kuliah yang bersangkutan yaitu Kepemimpinan. Mengkritisi buku ini
memiliki tujuan yaitu dengan membandingkan dua buku. Dengan mengkritik buku tersebut,
maka penulis dapat mengetahui perbedaan antara buku satu dengan buku yang lainnya. Dan
juga mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing buku. Tugas ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan atau mengembangkan tingkat analisis mahasiswa agar
selesai perkuliahan Kepemimpinan nantinya, akan menghasilkan mahasiswa yang mampu
menjadi seorang pendidik yang baik dan benar dan dapat dikatakan menjadi guru profesional.
Tujuan
Mengetahui apa saja hal yang dibahas di dalam buku Pengantar Manajen.
Manfaat
PEMBAHASAN
Identitas Buku
ISBN : 978-602-5470-06-6
Penerbit : Medanatera
ISBN : 978-602-70569-1-6
Penerbit : Mediatera
Bab I
Proses manajemen itu sendiri diarahkan kepada usaha usaha anggota organisasi untuk
meningkatkan produktivitasnya melalui pemanfaatan secara efektif dan efisien sumber daya
yang tersedia. Produktivitas adalah perbandingan anatara keluaran denga masukan. Keluaran
bisa teriri dari barang atau jasa. Sedangkan masukan terdiri dari SDM, dan modal, peralatan-
peralatan, dan sumber daya lainnya. Efisien adalah kemampuan untuk meminimalkan
penggunaan sumber daya, sedangkan efektifitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan
yang memadai.
Manajemen diperlukan sebagai upaya agar kegiatanbisnis dapat berjalan secara efektif
dan efisien. Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif
dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi fungsi atau dikenal sebagai
fungsi manajemen. Fungsi fungsi sebagaimana dikemukakan daalam definisi manajemen
mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengimplementasian, serta pengendalian
dan pengawasan.
Bab II
Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena
keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan karyawannya dan salah satu
ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas atau peran seorang manajer
yaitu harus bisa mnegatasi konflik yang terjadi dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga
setiap konfik itu dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Menjadi seorang manajer bukan perkara mudah, perlu bertahun tahun pengalaman
dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas
disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. Seorang manajer harus mampu untuk
mengatasi masalah dan mampu uuntuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila keputusan
diambil.
Salah satu keunikan dari ilmu manajemen adalah bahwa mereka yang menguasai
pengetahuan manajemen belum tentu memiliki pengalaman atau mampu untuk menjalankan
kegiatan manajemen secara prakti. Sebaliknya pula, mereka yang telah berpengalaman dalam
kegiatan manajemen secara praktik, belum tentu mengerti akan kerangka teoritis atau
pengetahuan mengenai kegiatan manajemen yang telah dijalankannya. Yang terbaik tentu
saja jika kedua duanya dapat dipadukan, seseorang yang banyak mengetahui dan menguasai
pengetahuan mengenai manajemen sebaiknya mengimbangi pengetahuaannya secara teoritis
dngan pengalaman melalui praktik di dunia nyata, misalnya dalam dunia organisasi.
Bab III
Ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan
pemahamankepada kita tentang oendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti,
menganalisis, dan memecahkan masalah masalah yang berkaitan dengan manajer. Oleh
karena itu, masalah ini berisikan uraian tentang evolusi, teori manajemen dari masa ke masa.
Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran masa lalu diharapkan pembahasan ini
dapat meberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan sebagai dasar pemikiran yang dibagi
berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang
merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran
lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi
sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya
manusia yang berada dalam organisasi. Seorang manajer hendaklah mempelajari dan
memahami secara keseluruhan tentang perkembangan manajemen yang telah menghasilkan
teori teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran,sehingga manajer dapat
menggunakan teori yang paling sesuai untuk menghaddapi situasi tertentu. Dengan demikian,
bila seseorang manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari
solusi atau membuat keputusan yang baik.
Bab IV
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan dimana organisasi tersebut berada. Lingkungan itu sendiri
selalu mengalami perubahan perubahan sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah
organisasi yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya,
organisasi akan mnegalami kehancuran apabila organisasi tersebut tidak cermaat
memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan
organisasi dapat diartikan sebagai kekuatan kekuatan yang mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Bab V
Etika dan tanggung jawab sosial merupakan topik hangan bagi manajer saat ini.
Domain etika dari perilaku sanagat terkait dengan nilai benar dan salah. Keputusan dan
perilaku yang etis umumnya dipandu oleh suatu sistem nilai. Emoat pendekatan berbasis
nilaiyang menjadi kriteria proses pengabilan keputusan yanng beretika adalah utilitarian,
individualisme, hak moral dan keadilan. Untuk manajer, kemampuan untuk membuat pilihan
etika yang tepat akan bergantung pada karakteristis individu dan organisasi. Karakteristik
individu yang pentig adalah tingkat perkembangan moral. Budaya perusahaan merupakan
karakteristik organisasi yang memengaruhi perilaku yang etis.
Tanggung jawab sosial perusahaan menyangkut nilai nilai suatu perusahaan terhadap
masyarakat. Bagaimana organisasi dapat menjadi warga perusahaan yang baik? Model utnuk
mengevaluasi kinerja sosial menggunakan 4 kriteria: ekonomi, hukum, etika dan diskresi.
Sering kali, untuk mengevaluasi perilaku sosial, perusahaan memerlukan pengamatan atas
pengaruh terhadap para pihak yang berkepentingan dengan organisasi.. satu hal yang semakin
menjadi perhatian adalah tanggung jawab lingkungan. Organisasi dapat mengambil
pendekatan hukum, pasar, pihak yang berkepentingan, atau aktivis untuk membahas
persoalan lingkungan.
Organisasi yang beretika didukung oleh tiga pilar: individu yang beretika,
kepemimpinan yang beretika, dan struktur sistem organisasi, termasuk kode etik, komite etik,
direktur etika, program pelatihan, dan mekanisme untuk melindungi pembocor kabar.
Perusahaan yang beretika dan memiliki tanggung jawab sosial mempunyai kinerja yang sama
baiknya dan sering kali lebih baik dari pada perusahaan yang tidak memiliki taggung jawab
sosial. Namun demikian, perbahan dalam tempat kerja menimbulkan masalah etika yang baru
bagi para manajer dan organisasi, seperti etika penggunaan teknologi untuk mengawasi
karyawan, kepercayaan anatara mitra usaha, dan privassi seseorang para internet.
Bab VI
Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi
mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikassikan dan menghidari kegiatan kegiatan
sekarang dan hasil hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan
datang. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program program dan
penemuan penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan
pencapaian tujuan diwaktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang
lebih baik.
Keputusan adalah suatu pilihan yang dibuat diantara satu atau lebih alternatif yang
tersedia. Pemilihan alternatif terbaik untuk mencapai tujuan, langkah keempat dalam proses
perencanaan adalah pembuatan keputusan. Walaupun pembuatan keputusan telah diliput
dalam perencanaan, wirausahawaan jua harus membuat keputusan ketika melaksanakan
ketiga fungsi manajerial lainnya. Orientasi pembuatan keputusan yang ideal adalah orientasi
yang menekankan disadarinya potensi organisasi maupun potensi pembuata keputusan.
Pembuat keputusan tersebtu mencoba menggunakan semua bakat dan terutama dipengaruhi
oleh penilaian yang beralasan dan bisa dipercaya. Pembuat kepuutusan yang ideal tidak
memiliki ke 4 kualitas orientasi pembuat keputusan yang tidak diinginkan tersebut.
Bab VII
Bab VIII
Salah satu akibat daari adanya pengorganisasian adalah dibentuknya suatu organisasi
yang mempersatukan bermacam macam tugas atau fungsi yang ditetapkan oleh manajer,
suatu pola yang menunjukkan ketertiban dalam hubungan kerja, pengaturan yang sifatnya
wajar, dan masuk akal serta serasi. Susunan organisasi yang demikian merupakan suatu
kerangka organisasi atau disebut juga organisasi dalam bentuk statis.
Bab IX
Motivasi adalah proses yang dimulai dengan definisi fisiolois atau psikologis yang
menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditunjukkan untuk tujuan insentif. Motivasi juga
berkaitan dengan reaksi subjektif yang terjadi sepanjang proses ini. Menurut definisi,
motivasi adalah suatu konsep penting untuk perilaku karena efektifitas organisasional
tergantung pada orang yang membentuk sebagaimana karyawan menharapkan untuk
dibentuk. Manajer dan supervisor harus memotivasi orang ke arah kinerja yang diharapkan
dalam rangka memenuhi tujuan organisasi.
Penilaian prestassi kerja amat penting bagi suatu organisasi. Dengan penilaian prestasi
tersebut suatu organisasi dapat melihat sampai mana faktor manusia dapat menunjang tujuan
suatu organisasi. Penilaian terhadap prestasi dapat memotivasi karyawan agar terdorong
untuk bekerja lebih baik. Oleh karena itu diperlukan penilaian prestasi yang tepat dan
konsisten.
Bab X
Dengan kempimpinan diri, individu dan tim menetapkan tujuan, merencanakan dan
melaksanakan tugas tugas, mengevaluasi kinerja, memecahkan masalah mereka sendiri, dan
memotivasi diri mereka sendiri. Beberapa faktor disebut dengan kepemimpinan diri:
mengurangi tingkat pengawasan, banyak faktor di rumah, tim kerja yang lebih, dan
pertumbuhan dalam layangan dan kerja profesional dimana individu sering dibutuhkan untuk
membuat keputusan ditempat. Asumsi yang mendasari kepemimpinan diri adalah orang yang
bertanggung jawab,mampu, dan mempunyai inisiatif tanpa masalah eksternal terhadap bos,
aturan atau peraturan.
Bab XI
Sebagai konsekuensi logis dari adanya struktur organisasi dimana organisasi dibagi
menjadi berbagai bagian bagian organisasi, maka muncul kelompok kelompok kerja yang
dibentuk untuk mendukung pencapaian tujuan ditingkat bagian hingga keseluruhan
organisasi. Kelompok kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi implementasi
dan pengarahan, karena kelompok inilah yang akan menjalankan berbagai rencana yang telah
disusun dalam organisasi.
Bab XII
Bab I
Manajemen berasal dari kata to manaje yang berarti mengatur. Manajer adalah suatu proses
penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam rangka penerapan tujuan dan sebagai kemampuan
atau keterampilan orang yang menduduki jabatan menejerial untuk memperoleh sesuatu hasil
dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Oraganisasi adalah suatu unit sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih, dikoordinasi secara
dasar, dan berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu atau
serangkaian tujuan.
Bab II
Perencanaan ( Planning )
Perencanaan adalah proses membandingkan, menilai dan memilih alternatif yang baik dari
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Perencanaan secara garis
besar diartikan sebagai proses mendefenisikan tujuan organisais, membuat strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.
Salah satu maksud dibuat perencanaan adalah melihat program-program yang dipergunakan
untuk meningkatan kemungkinan pencaaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan pengambilang keputusan yang lebih baik.
Manajemen by Objective (MBO) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menghubungkan tujuan organisasi dengan perencanaannya. MBO adalah suatu metode
formal yang diawali dari penetapan tujuan, pelaksanaan, kemudian evaluasi.
Bab III
Organisasi (organizing)
Organisasi menurut Stoner adalah suatu pola hubungan orang-orang di bahah pengarahan
manajer (pemimpin) untuk mengejar tujuan bersama.
Organisasi menurut James D. Mooney adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk
mencapai tujuan bersama
Organisasi menurut Chester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua oramh atau lebih.
Bab IV
Penggerakan (Actuating)
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah
lakunya yang berbeda- beda, memiliki pandangan serta pola hidup yaang berbeda- bedaa
pula. Oleh karena itu pengarahan yang dilakukan oleh pemimpin harus berpegang pada tiga
prinsip, yaitu :
Tujuan penggerakaandalam suatu organisasi adalah usaha atau tindaka dari pimpinan dalam
suatu rangka menimbulkan kemauan dan membuat bawahan tahu pekerjaannya, sehingga
dengan sadar menjalankan tugasnya sesuai dengan rencanaa yang telah ditetapkan
sebelumnaya.
Fungsi penggerakan merupakan bagian dari proses kelompok atau organisayang tidak dapat
di pisahkan. Adapun fungsi pokok penggerakan menajemen adalah sebagai berikut :
Bab V
Pengawasan (Controlling)
Menurut Admosudirjo yang mengatakan bahwa pada pokoknya controlling atau pengawasan
adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang
atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma- norma, standar, atau rencana- rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu: pengawasan
intern dan ekstern.
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di
dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada
di luar unit organisasi yang diawasi.
1. Tahap Penetapan Standar, tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target
pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan.
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bab VI
Pemotivasi (motivarion)
Berdasarkan defenisi- definisi para ahli, maka motivasi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Setiap perasaan atau kehendak dan keinginaan yang sangat memengaruhi kemauan individu,
sehingga individu tersebut terdorong untuk berperilaku atau bertindak.
Kompensasi bentuk uang, pengarahan dan pengendalian, penetapan pola kerja yang efektif,
dan kewajiban. Ada dua jenis motivasi yaitu motivasi inteinsik dan motivasi ekstrinsik.
Beberapa elemen yang dapat menggerakkan motivasi para karyawan :
Bab VII
Pengawasan (controlling)
Setiap pemimpin mempunyai cara atau gaya dalam memimpin organisasinya. Gaya
kepwmimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk memengaruhi bawahannya.
Dasar kepemimpinan agar berjalan dengan efektif adalah adanya hal-hal sebagai berikut :
Penentuan tujuan
Komunikasi
Kepercayaan
Akuntabilitasi (pertanggungjawaban)
Syarat menjadi pemimpi yang baik, antara lain : problem solver, bersikap positif,
komunikasi, menjadi inspirasi, tumbuhkan motivasi, hubungan baik.
Wewenang adalah hak untuk melakuka sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Teori kepemimpinan situasional yaitu Kepemimpinan yang didasarkan atas hubungan saling
menghargai antara :
Tingkat kesiapan yang diperlihatkan bahwa dalam melaksanakan tugas,fungsi, atau tujuan
tertentu ( kematangan bawahan)
Bab VII
Perilaku organisasi
Dari beberapa defenisdapat di simpulkaan bahwa perilaku keorganisasian adalah suatu studi
tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam organisasi dan bagaimana perilaku
orang-orang tersebut dapat memengaruhikinerja organisasi dengan bahan kajiannya adalah
sikap manusia terhadap pekerjaan , terhadap rekan, imbalan, kerja sama, dan yang lainnya.
Bab IX
Bab X
Defenisi komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain. Unsur-unsur komunikasi adalah: a) komunikator/ pengirim/
sender; b) komunikan/ penerima/ receiver; c) saluran/ media/ channel. Tahap- tahap
berkomunikasi yaitu, tahap idea, tahap encoding, tahap pengiriman, tahap penerimaan, tahap
decoding, dan tahap tindakan.
Buku utama
Berdasarkan hasil review darI buku yang telah diringkas, bisa dikatakan bahwa buku ini
sudah lengkap dan jelas dalam materinya. Setiap bab dijelaskan dengan bahasa yang
komunikatif sehingga materi yang disampaikan mudah untuk dicerna oleh pembaca. Buku ini
juga menjelaskan mengenai evolusi ilmu manajemen dimana manajemen sudah ada pada
zaman pra-revolusi dan berlanjut kepada era manajemen ilmiah hingga sekarang. Dalam buku
ini setiap tahap perkembangan ilmu manajemen disertai dengan tokoh-tokoh manajemen
yang mendukung penulisan penulis. Dalam buku ini di sertai juga dengan konsep teori yang
memuat secara ringkas perkembangan pemikiran manajemen. Sehingga aktivitas membaca
tidak akan terlalu membosankan. Selain itu, gambar dari para tokoh-tokoh ilmu manajemen
teersebut juga diikutsertakan, walau tidak semuanya.
Namun ada beberapa kesalahan penulisan kata. Dan sebaiknya matriks dan gambar diberi
warna agar lebih menarik.
Buku pembanding
Buku ini menyajikan ulasan manajemen secar lengkap yang meliputi organisasi dan
manajemen , adminitrasi, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan atau mobilitas,
pengendalian, pemotivasian, kepemimpinan, perilaku organisasi, pengambilan keputusan,
komunikasi dalam oragnisasi, dan lain-lain. Buku ini disusun dengan bahasa sederhana dan
materi yang runtut sehingga memudahkan siapa saja yang ingin mempelajarinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keberadaan manajemen yang sebenarnya sudah ada sejak berabad-abad lalu dan terus
berkembang hingga sekarang membuat kita untuk menjadi pribadi yang lebih kritis. Kita bisa
belajar banyak hal melalui pengalaman yang dibagi oleh para tokoh-tokoh ilmu manajemen
yang terdahulu. Sehingga kedepannya kita bisa menjadi seorang pemimpin yang lebih
bijaksana, tegas serta profesional.
Saran/Rekomendasi
Diharapkan sekali melalui critical book review ini, kedepannya bisa memunculkan
karya-karya tulis yang lebih baik. Sebaiknya para pembaca lebih antusias dalam mencari
pengetahuan melalui membaca. Menurut reviewer buku ini bagus untuk menjadi bahan ajar
bagi peserta didik.
DAFTAR FUSTAKA
Syaiffudi Lubis, dkk. 2018. Pengantar Manajemen. Medan :Medanatera & indomedia
pustaka