Makalah Koperasi BMT UGT Sidogiri Jember

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KOPERASI SURVEY LAPANG

KOPERASI SYARIAH BMT UGT SIDOGIRI

Diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi

Dosen Pengampu : Fivien Muslihatinningsih, S.E, M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok VII

Rizkiani Ilviana Putri 160810101184

Eka Nur Zainia 160810101185

Fiky Andila Putra 160810101189

Angelita chandra 160810101194

Dwi Lailatul Qodraniyah 160810101196

Alif Fiqih Ramadhan 160810101202

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Koperasi serta agar mahasiswa yang lain dapat mengetahui isi
makalah yang kami buat. Dalam tugas makalah ini kami membahas mengenai
“Ekonomi Syariah BMT UGT Sidogiri Cabang Rambi Puji”.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan yang jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan dan kekurangan dari makalah yang kami buat, agar pembuatan
makalah dikemudian hari dapat lebih baik lagi.

Semoga tugas makalah ini bermanfaat dan berguna untuk kami pada
khususnya dan untuk pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diperlukan demi kebaikan makalah ini.

Jember, 13 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................

Daftar Isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Koperasi..........................................................................................


2.2 Struktur Anggota dan Tupoksi …................................................................
2.3 Keanggotaan Koperasi ................................................................................
2.4 Hak dan Kewajiban Anggota .......................................................................
2.5 Modal Koperasi ............................................................................................
2.6 Oprasional Kegiatan Koperasi ...................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................

3.2 Saran..........................................................................................................

Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatas berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi memiliki latar belakang usaha yaitu simpan pinjam
atau sebagai unit simpan pinjam yang merupakan lembaga keuangan yang
menghimpun dan mengelolah uang masyarakat walaupun dalam
ruanglingkup terbatas. Selain menghimpun dan menyalurkan dana melalui
kegiatan simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi. Kegiatan suka
pinjam sangat dibutukan oleh para anggota koperasi karena banyak manfaat
yang diperoleh terutama untuk meningkatkan modal usaha sehingga tercipta
kesejahteraan hidup yang baik. Secara umum prinsip koperasi adalah
membantu kesejahteraan anggota dalam bentuk gotong royyong dan bersasas
kekeluargaan.
Prinsip di atas tidaklah menyimpan dari sudut pandang Syariah atau
Islam yaitu prinsip gotong royong (tak awun ala birri) dan bersifat kolektif
atau berjamaah dalam membangun kemandirian hidup. Melalui hal ini perlu
adanya proses internalisasi terhadap pola pemikiran dan tata cara pengolahan
produk dan hukum yang diberlakukan harus sesuai dengan syariah atau ajaran
Islam. Saat ini Perkembangan pasar keuangan syariah Sedang marak di dunia
bahkan banyak perbankan menjalankan yang namanya ekonomi syariah. Di
Indonesia sendiri marak sekali telah berdirinya Bank Muamalat Indonesia
atau BMI timbul peluang untuk mendirikan lembaga-lembaga keuangan yang
prinsip syariah yang menjalankan segala kegiatannya sesuai dengan peraturan
Syariah atau peraturan dari agama Islam. Hal tersebut dikarenakan BNI
kurang menjangkau usaha kecil dan menengah sehingga muncullah usaha
untuk mendirikan lembaga keuangan mikro seperti Baitul Mal Wat Tamwil
(BMT). BMT sendiri berasal dari 2 kata yaitu Baitul Mal yang berarti
lembaga keuangan yang berorientasi pada sosial keagamaan yang kegiatan
utamanya menampung serta menyalurkan harta masyarakat berupa zakat,
infaq dan sedekah (ZIS) berdasarkan ketentuan dalam Al-quran dan Sunnah
Rasul-Nya. Sementara Baitul tamwil adalah lembaga keuangan yang kegiatan
utamanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan atau
simpanan maupun deposito dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip syariah melalui mekanisme
yang lazim dalam dunia perbankan. (Ilmi, 2002:65)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Sejarah dari BMT UGT Sidogiri?
2. Bagaimana struktur organisasi dan tupoksi masing-masing jabatan dalam
BMT UGT Sidogiri?
3. Bagaimana keanggotaan dalam BMT UGT Sidogiri (Syarat menjadi
anggota) ?
4. Apa hak dan kewajiban anggota BMT UGT Sidogiri ?
5. Bagaimana modal koperasi BMT UGT Sidogiri ?
6. Bagaimana operasional kegiatan BMT UGT Sidogiri?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui Sejarah dari BMT UGT Sidogiri
2. Untuk mengetahui Struktur organisasi dan Tupoksi masing-masing jabatan
dalam BMT UGT Sidogiri
3. Untuk mengetahui tentang keanggotaan dalam BMT UGT Sidogiri (Syarat
menjadi anggota, hak dan kewajiban )
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban anggota dalam BMT UGT Sidogiri
5. Untuk mengetahui modal koperasi BMT UGT Sidogiri
6. Untuk memahami operasional kegiatan BMT UGT Sidogiri
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi
penelitian berikutnya dan diharapkan penelitian berikutnya akan
mampu memperbaiki kekurangan dari penelitian ini.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini untuk menyelesaikan tugas matakuliah Ekonomi
Koperasi dan jugan diharapkan memberikan kami pengetahuan tentang
koperasi yang berbasis syariah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH BMT UGT SIDOGIRI

Awalnya tidak ada keinginan untuk membuat sebuah organisasi atau


lembaga keuangan yang mana pada dasarnya Pondok Pesantren Sidogiri dan di
Pasuruan hanya sebuah pondok yang terkenal karena banyaknya santri yang
sedang melakukan atau sedang mencari ilmu di pesantren tersebut. Suatu ketika
Kyai daripada pengasuh pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan sedang berjalan-
jalan menelusuri bagian pesantren dan luar pesantren yang mana beliau berjalan
menelusuri sekitar kawasan pesantren yang dihuni atau ditempati berbagai macam
warung makanan yang merupakan tempat para santri beliau berinteraksi. Dari
satu warung kesatuan yang lain beliau memperhatikan kegiatan atau aktivitas dari
pedagang pembeli bahkan beberapa orang lainnya yang berada di sekitar warung
tersebut. Dari satu warung ke warung yang lain rata-rata semuanya memiliki
aktivitas yang sama yang pertama adalah melayani para konsumennya yang
merupakan para santri dari Pondok Pesantren Sidogiri dan juga para pendatang
akan tetapi ada satu hal yang membuat Kyai terkejut karena disamping melayani
para konsumen untuk diberikan pelayanan yang baik mereka juga harus
membayarkan setoran setoran kepada beberapa orang yang diketahui adalah
bagian dari penarik uang setoran yang dalam kata kasarnya adalah rentenir dan
beberapa lembaga keuangan yang menggunakan sistem bunga. Di situlah Kyai
mulai prihatin apa yang terjadi pada para pedagang sekitar tahun 1990-an, Kyai
terus melakukan observasi terhadap sekitaran pesantren, dan tepat pada suatu hari
Kyai menyimpulkan bahwa mirip sekali jika para santri mengkonsumsi barang
atau makanan tersebut yang pada dasarnya adalah berasal dari uang aliran bunga
yang menurut kiyai sendiri adalah barang haram. " Bagaimana bisa para santri
menerima semua ilmu dan menyerap semua ilmu dengan berkah atau Barokah
ketika ia tetap mengkonsumsi barang yang tidak layak dikonsumsi atau haram "
(Tutur kiyai) kepada beberapa pengurus pesantren dan jajaran alumni serta para
partisipan dari pondok pesantren Sidogiri. Kemudian Kyai berpikir bahwa
Bagaimana jika ia ingin membantu dan mengikutsertakan pengurus lainnya untuk
membantu para pedagang disana agar memberikan modal dengan uang halal.
Setelah mengumpulkan Para pengurus daripada Pondok Pesantren Sidogiri
tersebut Kyai meminta bantuan modal dari pada pengurus untuk iuran sesuai
dengan kemampuan mereka sebagai modal utama bagi para pedagang dengan
sistem mudharabah. Terkumpul dana yang cukup besar dan kemudian dijalankan
oleh pengurus dari Pondok Pesantren Sidogiri untuk memberikan pinjaman
langsung kepada para pedagang lambat laun para pedagang merasakan manfaat
adanya pinjaman langsung dari Pesantren Sidogiri sehingga satu pedagang ke
pedagang lain akan meminjam semua kepada Pondok Pesantren Sidogiri dan
dengan begitu ia mulai menambah luas kan modal tersebut kembali menarik
kepada pengurus dari pesantren agar memberikan beberapa model lagi untuk
dapat membantu para pedagang. Dari waktu ke waktu uang atau modal sulit untuk
dikendalikan atau dijangkau karena banyaknya yang minat dan jumlah uang yang
cukup besar sehingga pada suatu waktu untuk mengatur keuangan tersebut
mendirikanlah MMU atau Maslahah Mursalah lil Ummah di tahun 1998.

Koperasi BMT UGT Lambat-laun koperasi BMT Usaha Gabungan


Terpadu Sidogiri yang disingkat BMT UGT Sidogiri mulai beroperasi pada
tanggal 5 Robiul Awal 1421 Hijriyah atau tanggal 6 Juni tahun 2000 masehi di
Surabaya dan kemudian mendapatkan badan hukum koperasi dari Kanwil Dinas
Koperasi PK dan M Provinsi Jawa Timur dengan SK Nomor :
09/BH/KWK.13/VII/2000 tertanggal 22 Juli 2000. Pada tahun 2015 badan hukum
diubah menjadi SK Nomor : 199/PAD/M.UMKM.2/II/2015. BMT UGT Sidogiri
sekarang telah diakui oleh Dinas Koperasi dan UMKM Nasional.

BMT ugt Sidogiri didirikan oleh beberapa orang yang berada dalam satu
kegiatan urusan guru tugas Pondok Pesantren Sidogiri yang disingkat pugb yang
didalamnya terdapat orang-orang yang memiliki profesi sebagai guru dan
pimpinan Madrasah di Pesantren Sidogiri dan alumni Pondok Pesantren Sidogiri
Pasuruan dan para simpatisan yang menyebar di wilayah Jawa Timur dan
sekitarnya. Dalam setiap tahun BMT ugt Sidogiri membuka beberapa unit
pelayanan anggota di kabupaten atau kota yang dinilai berpotensi pada saat ini
bmt-ugt Sidogiri telah berusia hampir 20 tahun dan sudah memiliki 250 unit lebih
layanan Baitul maal Wat tamwil atau jasa keuangan syariah dengan 1 unit
pelayanan transfer. Pengurus daripada BMT akan terus berusaha melakukan
perbaikan dan pengembangan secara berkesinambungan pada semua bidang baik
organisasi maupun usaha. Untuk menunjang hal tersebut maka anggota koperasi
dan penerima amanat menggunakan manajemen Rasul yakni memiliki karakter
yaitu Sidiq yang berarti jujur Tablig berarti transparan amanah berarti dapat
dipercaya dan Fathonah berarti profesional.

Dari waktu ke waktu BMT Sidogiri mulai merambah ke mana-mana di


mana Banyak yang mengenal dari awal yang memiliki konsep manual hingga ke
kontemporer dan aplikasi dari teknologi yang ada. BMT Sidogiri ini yang
memiliki tujuan menghilangkan riba pada perdagangan pasar atau pada pedagang
pedagang yang ada di dalam pasar serta tujuan khususnya yaitu mendakwahkan
islam dan untuk menyuarakan anti riba kepada sesama muslim. Mulai terkenalnya
BMT Sidogiri maka BMT Sidogiri terus berevaluasi dan membangun beberapa
unit cabang yaitu diantaranya yang berada di Surabaya Jember Bondowoso dki-
jabar dan wilayah Jawa Timur Lain Bali Kalimantan Sulawesi dan Sumatera.
Dimana hampir rata-rata tempat BMT Sidogiri adalah dekat pasar yang karenanya
memang pada dasarnya BMT Sidogiri sasaran utamanya adalah para pedagang
pasar. Hingga pada tahun 2003 terbentuklah unit BMT ugt Sidogiri cabang cabang
Jember di kecamatan rambipuji yang merupakan keinginan alumni dan simpatisan
Pesantren Sidogiri yang melihat daerah rambipuji juga menjadi sasaran para
lembaga keuangan yang bersistem bunga.

TUJUAN

Tujuan khusus dari BMT UGT Sidogiri adalah menghilangkan riba pada
pedagang pasar dan berdakwah.
VISI :

1. Terbangunnya dan berkembangnya ekonomi umat dengan landasan Syariah


Islam.

2. Terwujudnya budaya tak tahun dalam kebaikan dan ketakwaan di bidang sosial
ekonomi.

MISI :

1. Menerapkan dan memasyarakatkan Syariah Islam dalam aktivitas ekonomi

2. Menanamkan pemahaman bahwa sistem Syariah di bidang ekonomi adalah adil


mudah dan Maslahah.

3. Meningkatkan kesejahteraan umat dan anggota.

4. Melakukan aktivitas ekonomi dengan budaya staf yaitu Shiddiq atau jujur
tabligh atau komunikatif amanah atau dipercaya Fathonah atau profesional.

2.2 STRUKTUR DAN TUPOKSI


a. Kepala Cabang :
Tujuan :
a) Memastikan cabang dan seluruh capem dibawahnya tercapai
himpunan tabungan sesuai target
b) Memastikan cabang dan seluruh capem dibawahnya tercapai
penyaluran pembiayaan sesuai target
c) Menjaga kestabilan likuiditas cabang dan capem dibawahnya
d) Menjaga kualitas pembiayaan cabang dan capem dibawahnya
e) Menjaga akuntabilitas pencatatan di cabang dan capem
dibawahnya
f) Menjaga kedisiplinan dan kepatuhan karyawan cabang dan capem
dibawahnya pada sistem yang berjalan : Stardard Operating
Procedures (SOP), Key Performance Indicators (KPI), dan Job
Descriptions (JD).
g) Memastikan tercapainya SHU cabang dan capem dibawahnya
sesuai target.
b. Kepala Cabang Pembantu :
Tujuan :
a) Memastikan tercapainya penghimpunan tabungan sesuai target
b) Memastikan tercapainya penyaluran pembiayaan sesuai target
c) Menjaga kestabilan dan pengendalian likuiditas
d) Menjaga kualitas pembiayaan
e) Memastikan akuntabilitas pencatatan
f) Menjaga kedisiplinan dan kepatuhan karyawan cabang dan capem
dibawahnya pada sistem yang berjalan : Stardard Operating
Procedures (SOP), Work Intrunctions (WI), Key Performance
Indicators (KPI), dan Job Descriptions (JD).
g) Memastikan pembagian SHU sesuai target
c. Kepala Bagian Simpanan dan Pembiayaan (KBS) dan Kepala Bagian
Legal dan Remedial (KBL)
Tujuan KBS :
a) Memastikan cabang dan seluruh capem dibawahnya tercapai
penghimpunan tabungan sesuai target
b) Memastikan cabang dan seluruh capem dibawahnya tercapai
penyaluran pembiayaan sesuai target
c) Menjaga kualitas pembiayaan cabang dan capem dibawahnya
d) Memastikan akuntabilitas pencatatan di cabang dan capem
dibawahnya
e) Memastikan terlaksananya kegiatan pemasaran, tersedianya sarana
pemasaran dan pengadaan hadiah (gift marketing)
f) Memastikan tercapainya SHU cabang dan capem dibawahnya
sesuai target.
g) Menjaga kedisiplinan dan kepatuhan karyawan cabang dan capem
dibawahnya pada sistem yang berjalan : Stardard Operating
Procedures (SOP), Work Intrunctions (WI), Key Performance
Indicators (KPI), dan Job Descriptions (JD).
Tujuan KBL :
a) Memastikan penagihan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah
sesuai prosedur
b) Memastikan pencapaian target NPF tercapai
c) Memastikan penagihan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah
oleh AOP sesuai prosedur
d) Memastikan kas tunai yang ada dibrankas sesuai dengan SIBMT
e) Memastikan keamanan penyimpanan bukti kepemilikan agunan
dan barang agunan
f) Memastikan pelaksanaan ketentuan audit berjalan sesuai ketentuan
g) Menjadi wakil pusat yang ada di cabang sebagai penjaga sistem
dan pengendalian risiko
h) Memastikan pelaksanaan kas opnam harian kasir berjalan sesuai
ketentuan.
d. Kasir :
Tujuan :
a) Memsdtiksn kesesuaiana dan pengeluaran kas
b) Memastikan pencacatan seluruh transaksi secara benar sesuai
ketentuan
c) Memastikan menjalankan fungsi kasir dengan efekti dan efisien.
e. Account Officer Analisa dan Penagihan (AOAP) :
Tujuan :
a) Memastikan penagihan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah
sesuai prosedur.
b) Memastikan kas tunai di brankas sesuai dengan SIBMT dengan
berita acara Cash Opname
c) Memastikan keamanan penyimpanan bukti kepemilikan agunan
dan agunan berjalan sesuai prosedur.
f. Account Officer Simpanan dan Pembiayaan (AOSP) :
Tujuan :
a) Mencapai target simpanan dan pembiayaan
b) Memonitoring kelancaran pembayaran angsuran anggota
c) Memastikan penerimaan setoran tabungan dan pembiayaan serta
penarikan simpanan dijalankan dan dicatat sesuai dengan ketentuan
dan prosedur
d) Memastikan pemohonan pembiayaan mengetahui ketentuan dan
persyaratan pembiayaan.

2.3 KEANGOTAAN

Syarat menjadi anggota :

1. Menyerahkan fotokopi KTP


2. Menyerahkan foto ukuran 4×6
3. Mengisi formulir dengan lengkap dan ditandatangani oleh pemohon dan
pemeriksa atau petugas
4. Disetujui dan ditandatangani oleh pengurus
5. Anggota baru maksimal simpanan sebesar Rp200.000
6. Calon anggota aktif yang data dan uangnya sudah masuk ke koperasi
dan dananya ditabungkan atau didepositokan maka diprioritaskan
untuk jadi anggota baru dengan maksimal simpanan sebesar 400 juta
7. Anggota baru wajib menandatangani surat pernyataan untuk tidak
menarik simpanannya minimal selama 2 tahun sesuai tahun buku
koperasi
8. Minimal simpanan anggota baru 2019 sebesar Rp 1.190.000 dengan
komposisi :
Simpanan pokok 1.000.000
Simpanan wajib 190.000
Simpanan khusus ( kelebihan dari simpanan pokok dan wajib
dengan kelipatan Rp10.000)
Berhenti dari Anggota :

1. Proses berhenti dari keanggotaan koperasi biasa dilayani Bila massa


keanggotaannya minimal Sudah 2 tahun sesuai tahun Tutup buku
koperasi
2. Proses berhenti dari keanggotaan dilayani mulai tanggal 2 sampai
dengan tanggal 16 Januari
3. Anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi bisa diterima menjadi
anggota 5 tahun berikutnya terhitung dari tanggal keluar dari
keanggotaan koperasi
4. Persyaratan yang harus dilakukan :
a. Mengisi dan menandatangani from pengajuan berhenti dari
keanggotaan
b. Menyelesaikan kewajiban atau tanggungan bagi anggota yang
mempunyai tanggungan atau kewajiban kepada koperasi
c. Menyerahkan fotocopy KTP dan menunjukan yang asli
d. Menyerahkan sertifikat anggota yang asli
5. Uang simpanan akan dicairkan setelah mendapatkan persetujuan dan
tanda tangan dari pengurus atas permohonan berhenti dari
keanggotaan koperasi.

2.4 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Kewajiban Anggota :

1. Setiap pengguna jasa koperasi BMT ugt Sidogiri harus menjadi


anggota atau anggota luar biasa.
2. Anggota luar biasa adalah orang yang bermaksud menjadi anggota
akan tetapi tidak memenuhi seluruh syarat sebagai anggota, tapi di
tuntut untuk menjadi anggota tetap.
3. Semua pengguna jasa koperasi BMT ugt Sidogiri yang belum menjadi
anggota maka secara otomatis akan didaftarkan menjadi anggota luar
biasa jika telah memiliki nominal tabungan minimal untuk pembayaran
simpanan pokok Rp50.000 simpanan wajib Rp10.000 pengguna jasa
koperasi BMT ugt Sidogiri yang nominal tabungannya belum
mencapai Rp60.000 maka harus menambah atau keluar dari
keanggotaan dan tidak berhak mendapatkan semua layanan dari
koperasi BMT ugt Sidogiri
4. Simpanan tidak boleh ditarik selama menjadi anggota luar biasa.
5. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
6. Melakukan segala kegiatan dengan awal berdoa
7. Segala kegiatan diniatkan untuk ibadah dan berasas kekeluargaan serta
turut Al quran dan hadist.

Hak Anggota :

1. Mendapatkan pelayanan yang baik dari koperasi


2. Anggota akan mendapatkan bagi hasil bulanan dengan modal simpanan
mudharabah berjangka
3. Anggota luar biasa bila memenuhi semua persyaratan keanggotaan
maka dapat beralih menjadi anggota tetap
4. Hak-hak anggota luar biasa Seperti menghadiri dan menyatakan
pendapat dalam rapat anggota sepenuhnya diwakilkan kepada ketua
kelompok menurut daerah domisili anggota
5. Anggota tetap memiliki hak-hak suara.

2.5 MODAL KOPERASI

Kyai Mahmud Ali bercerita, awalnya membuat koperasi ini bergerak dalam
bidang simpan pinjam syariah atau baitul mall wat tamwil. Dalam
perkembangannya, memiliki banyak unit usaha yang sudah tersebar di seluruh
Indonesia. Pada 1997, Kyai Mahmud Ali tergerak untuk membuat koperasi
syariah karena praktik yang diterapkan oleh bank konvensional mengandung riba.
Berangkat dari kondisi ini, tepatnya 17 Juli 1997 mendirikan Koperasi BMT
Maslahah Mursalah Lil Ummah (MMU) di desa Sidogiri Pasuruan. “Pada tahun
2000 menjadi koperasi BMT Maslahah sidogiri Jawa Timur. Jadi riba itu
mungkar. Maka kalau melihat kemungkaran kita bisa merubahnya dengan lisan,
tangan dan terakhir hati. Wajib bagi kita untuk mengubahnya dengan kemampuan
yang dimiliki,” ujarnya. Bak gayung bersambut, pendirian koperasi ini
diuntungkan oleh krisis moneter. Banyak nasabah yang mencairkan uangnya dari
bank. Mereka beralih untuk berinvestasi ke Koperasi Sidogiri. “Pada saat krismon
banyak yang beralih ke Koperasi Sidogiri. Saat itu terkumpullah uang sebanyak
Rp 300 juta. Kita kaget, bayangan awal punya uang Rp 100 juta sudah bagus,”
akunya. Modal awal dari terbentuknya BMT/ MMU adalah hasil dari iuran atau
patungan para pengurus pesantren, para alumni pesantren Sidogiri, dan beberapa
simpatisan yang hatinya tergerak. Setelah mulai dikenal modal pokok dari
koperasi syariah ini adalah simpanan pokok dan simpanan wajib dari anggota luar
biasa dan anggota tetap.

2.6 OPERASIONAL KEGIATAN KOPERASI

Dalam buku RAT XIII Tahun 2013 setelah menjelaskan beberapa ruang
lingkup yang terdapat dalam suatu lembaga BMT Baitul maal Wat tamwil
Sidogiri

1. Ruang lingkup kegiatan usaha BMT UGT Sidogiri


a. Bidang usaha
Usaha yang dilakukan oleh BMT ugt Sidogiri antara lain adalah :
1) Usaha BMT atau Baitul Mal wa tamwil
BMT adalah unit usaha yang bergerak dalam bidang jasa keuangan
syariah di mana sebagai lembaga yang berorientasi pada profit
keuntungan baituttamwil juga terdapat Sisi sosial Baitul Mal
2) Produk layanan jasa jasa atau fee Based Income
jasa pelayanan transfer, PPOB atau payment point Online Banking
atau loket pembayaran online lewat bank, layanan umroh, layanan
haji
b. Bidang unit pelayanan koperasi
c. ZIS ( Zakat, Infaq dan Sedekah)
d. Prestasi dan penghargaan
2. Mitra kerja
Koperasi BMT UGT ini memiliki beberapa kemitraan yang ikut
mendukung aktivitas koperasi BMT UGT ini yaitu :
a) Mitra lembaga :
Pondok Pesantren Sidogiri
Urusan Guru Tugas
Dai Pondok Pesantren Sidogiri
Ikatan Alumni santri Sidogiri
b) Mitra Perbankan Syariah :
Bank Syariah Mandiri
Bank Panin Syariah
Bank BNI Syariah

c) Mintra Non Perbankan :


Inkopsyah BMT Jakarta
lpdb KUMKM
PT permodalan BMT Ventura
3. Produk operasional BMT UGT
BMT merupakan singkatan dari Baitul maal Wat tamwil dan
tersebut merupakan sistem simpan pinjam dengan pola syariah yang
mana sistem BMT ini merupakan konsep muamalah Syariah tenaga kerja
atau pekerja yang menangani kegiatan BMT ini telah mendapatkan
pelatihan dari BNI atau Bank Muamalat Indonesia cabang Surabaya dan
pinbuk atau pusat inkubasi bisnis usaha kecil Pasuruan dan Jawa Timur.
Adapun produk BMT NU Pasuruan adalah produk pendanaan dan
pembiayaan produk produk pembiayaan di BMT ugt Sidogiri adalah
sebagai berikut :
a. Mudharabah atau bagi hasil
Mudharabah atau bagi hasil adalah pembiayaan kepada
kegiatan usaha anggota yang mana modal keseluruhan
disediakan oleh BNPT atau shahibul maal dan anggota yang
menerima pinjaman bertindak sebagai pengelola dana atau
mudharib dengan pembagian keuntungan berdasarkan bagi
hasil. Penggunaan pembiayaan ini untuk kegiatan usaha yang
produktif yaitu untuk modal kerja dan pembelian sasarana
usaha. Khusus untuk mengakomodasi kebutuhan dana pada
sektor usaha yang tidak dapat dibiayai dengan pembiayaan
mudharabah jual beli karena tidak ada barang yang
diperjualbelikan prioritas penggunaan pembiayaan ini adalah
untuk sektor perdagangan pertanian industri dan jasa.
b. Musyarakah /Syirkah (Penyertaan)
Musyarakah merupakan penyertaan modal BMT kepada
usaha anggota yang dipergunakan untuk tambahan modal yang
mana masing-masing pihak memiliki hak untuk ikut serta
mewakilkan atau membatalkan haknya dalam pelaksanaan atau
manajemen usaha tersebut. Keuntungan usaha ini dapat dibagi
menurut perhitungan antara proporsi penyertaan modal atau
mendasarkan kesepakatan bersama. Jika terjadi kerugian
kewajiban masing-masing pihak yang menyertakan hanya
sebatas jumlah modal yang disertakan.
c. Murabahah (Jual Beli)
Murabahah adalah pembiayaan BMT yang dipergunakan
untuk membeli barang berdasarkan prinsip jual beli dengan
sistem pembayaran jatuh tempo dengan harga jual sebesar
harga pokok ditambah keuntungan yang telah disepakati.
d. Bai' Bitsaman Ajil (Jual Beli)
Bai' Bitsaman Ajil merupakan pembiayaan BMT yang
dipergunakan untuk pembelian suatu barang modal kerja
berdasarkan prinsip jual beli dengan sistem pembayaran
angsuran harga jual merupakan harga pokok ditambah
keuntungan yang telah disepakati.
e. Rahn (Gadai Syariah)
Rahn adalah akad perjanjian pinjam meminjam dengan
menyerahkan barang sebagai tanggungan hutang dan mana
BMT mendapatkan zirah atau jasa atas penitipan agunan sesuai
kesepakatan yang telah disepakati bersama.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Koperasi Syariah dijalankan berpedoman pada hukum hukum syariah


sehingga menjamin kemaslahatan dalam kegiatannya koperasi Syariah harus
dijalankan oleh orang-orang yang mengerti ekonomi syariah dan dapat
menyampaikan ilmu ilmunya kepada masyarakat sebagai anggota koperasi
sehingga masyarakat mengerti keunggulan bertransaksi di koperasi syariah dan
memilih koperasi Syariah daripada lembaga ekonomi yang ber sistem
kapitalisme untuk melakukan kegiatan ekonomi. Ketika koperasi dijalankan
sesuai jati dirinya ia akan tumbuh dan mencapai tujuannya seperti jika kita
analogikan ketika kita ingin memasak makanan yang kita sukai kita perlu hal-
hal yang berbeda khusus untuk mendapatkan hasil yang sesuai selera sesuai
dengan apa yang kita inginkan begitupun koperasi.

BMT UGT Sidogiri merupakan salah satu terobosan dari Pesantren


Sidogiri di pasuruan. Terbentuknya koperasi atau BMT UGT Sidogiri ini
merupakan suatu keprihatinan dari Kyai pemilik atau pengasuh dari podok
pesantren Sidogiri melihat banyaknya pedagang yang menggunakan dana riba.
Dalam koperasi syariah yang dijalankan semua syariat Islam yang mana
mereka tidak menggunakan sistem riba atau sistem bunga. Pembagian hasil
yaitu 60 untuk koperasi Syariah atau BMT sidogiri dan untuk anggotanya
adalah 40.

Diharapkan masyarakat Indonesia pada umumnya dan umat Islam pada


khususnya bisa lebih bijak mengambil pilihan dalam bergabung dan ikut serta
dalam suatu keanggotaan, baik itu organisasi maupun lembaga keuangan
sendiri sehingga dapat memberikan dampak pada hal-hal yang ada pada
kehidupan tiap umat.
Keberadaan BMT Sidogiri diharapkan mampu memberikan Sinergi
terhadap Pedagang pedagang kecil yang menyediakan barang ataupun jasa
kepada masyarakat sehingga apa yang disediakan mereka dapat nyatakan halal.
Dan rezeki yang mereka cari dapat menjadi rezeki yang halal dan berkah bagi
mereka.

Kejayaan BMT Sidogiri semakin tahun semakin membaik dilihat dari


banyaknya cabang yang telah terbentuk atau telah terbangun.

B. SARAN
Diharapkankan setelah mengetahui beberapa hal mengenai koperasi kita
dapat memahami dengan baik suatu sistem koperasi. Untuk BMT Sidogiri
perlu menggencarkan suatu promosi dan pengenalan terhadap masyarakat
untuk lebih meningkatkan ke eksis an dari pada BMT UGT Sidogiri sendiri.
Untuk masyarakat dalam menentukan lembaga keuangan mana atau organisasi
apa yang hendak digabungi perlu adanya suatu pengkajian mengenai
komponen dari organisasi ataupun lembaga keuangan tersebut.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai