LP HDR-1
LP HDR-1
LP HDR-1
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
A. Pengertian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi yang negative terhadap diri sendiri atau kemampuan diri. Adanya
perasaan hilang kepercaryaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai
ideal diri (keliat, 1998).
Harga diri seseorang diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Gangguan harga diri rendah
akan terjadi jika kehilangan kasih saying, perlakuan orang lain yang mengancam dan hubungan
interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri tinggi akan terjadi jika kehilangan kasih saying,
perlakuan orang lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga
diri tinggi seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu yang memiliki harga
diri rendah melihat lingkungan dengan cara negatif dan menganggap sebagai ancaman. (Barbara
kozier, 2003: 845)
Menurut Patricia D. Barry dalam mental health and mental illness (2003). Harga diri rendah
adalah perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima lingkungan dan gambaran-gambaran
negative tentang dirinya.
D. Masalah Keperawatan
1. Harga diri rendah kronis.
2. Koping individu tidak efektif.
3. Isolasi sosial.
4. Perubahan persepsi sensori: Halusinasi.
5. Resiko perilaku kekerasan.
E. Tindakan Keperawatan
Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien, dengan cara
mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti
kegiatan pasien dirumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien.
Beri pujian yang realistis/nyata dan hindarkan penilaian negatif setiap kali bertemu dengan
klien.
Membantu klien menilai kemampuan yang dapat digunakan saat ini.
Menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan
klien.
Perlihatkan respons yang positif dan menjadi pendengar yang aktif.
Membantu klien memilih/menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan dengan cara
mendiskusikan beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang
akan dilakukan sehari-hari.
Bantu klien menetapkan aktivitas mana yang dapat dilakukan secara mandiri, mana aktivitas
yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan aktivitas apa saja yang perlu bantuan
penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat klien.
Berikan contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. Susun bersama klien
dan buat daftar aktivitas atau kegiatan sehari-hari.
Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan dengan cara memperagakan
beberapa kegiatan yang akan dilakukan pasien.
Berikan dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan klien.
Membantu klien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya yaitu memberi
kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang tellah dilatihkan.
Beri pujian atas aktivitas/kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari.
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktifitas.
Susun daftar aktifitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga.
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan.
Yakinlah bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang dilakukan klien.
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke 4 (empat)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Klien tenang, duduk bersama temannya di dapur dan mendengarkan temannya berbicara.
Klien sudah melakukan aspek positif membersihkan tempat tidur 2 kali sehari, menyapu
2 kali sehari, dan mencuci piring makan 3 kali sehari.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)
3. Tujuan Khusus
Klien dapat melakukan kegiatan yang akan dilatih dan menjadwalkannya ke dalam
jadwal kegiatan harian untuk dilatih.
4. Tindakan Keperawatan
1) Evaluasi Kegiatan pertama, kedua dan ketiga yang telah dilatih dan berikan pujian.
2) Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan dilatih.
3) Latih kegiatan keempat (alat dan cara) bantu klien bila diperlukan.
4) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan
B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN
1. ORIENTASI
a. Salam terapeutik
“Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan saya pak, perawat Okta”
b. Evaluasi
“Apakah bapak memiliki kesulitan dalam melakukan kegiatan yang kemarin kita
lakukan pak?” “tidak ada ya pak” “lalu, bapak sudah melakukannya setiap kali makan
pak?” “wah, bapak sudah melakukannya pada pagi hari ini ya pak. Bagus sekali pak”
“baiklah pak, sesuai jadwal kegiatan yang telah kita tentukan. Hari ini kita akan
kembali melatih kegiatan yang masih dapat bapak lakukan. Apakah bapak ingat
kegiatan apa pak?” “kegiatan yang akan kita latih hari ini adalah menanam bunga ya
pak”
c. Kontrak
Topik : “Sesuai jadwal kegiatan harian, kali ini kita akan melakukan kegiatan
selanjutnya yaitu menanam bunga ya pak”
Waktu : “Kita akan mulai merapihkan tempat tidur pukul 8 sampai 9 ya pak”
Tempat : “Kita akan menanam bunga di taman belakang ya pak”
1. FASE KERJA
“Sebelum kita menanam bunga, apakah bapak tahu caranya pak?” “bisa bapak jelaskan
bagaimana caranya pak?” “wah, benar ya pak. Kita isi dulu pot bunganya dengan tanah
sampai potnya terisi setengah kemudian masukkan bunganya kedalam pot, setelah itu
diisi dengan tanah lagi pak. Iya bagus seperti itu pak” “taman akan terlihat indah jika
banyak bunganya pak” “bagaimana jika kegiatan merapihkan tempat tidur ini kita
jadwalkan sebanyak 2 kali dalam seminggu yaitu pada hari jum’at dan hari minggu..
Bapak mengerti dan jelas pak?” “alhamdulillah jika bapak sudah mengerti”
2. TERMINASI
a. Evaluasi Perasaan Klien
“Bagaimana perasaan bapak setelah mananam bunga di taman pak? Tentu nya senang
sekali ya pak bisa melihat taman yang indah”
Tempat : ”Kita akan mengobrol di teras depan ya pak, seperti biasanya. Saya
pamit dulu ya pak. Selamat pagi”
CATATAN KEPERAWATAN
Paraf perawat
pelaksana