Kontrak Kerja THL 2018 Prov Sulut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KONTRAK KERJA

TENAGA HARIAN LEPAS (THL)


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA
PADA DINAS PENDIDIKAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2018

Pada hari ini, Senin tanggal Delapan bulan Januari tahun Dua Ribu Delapan Belas,
bertempat di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang bertanda tangan di
bawah ini:

1. dr. LIESJE G. L. PUNUH, M.Kes, selaku Kepala Dinas Pendidikan , bertindak


sebagai Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)**,
selanjutnya disebut PIHAK KESATU;
2. , selaku Tenaga Harian Lepas (THL) Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang
melaksanakan pengabdian di Lingkungan Dinas Pendidikan Daerah Provinsi
Sulawesi Utara, dengan keterangan:
a. Pendidikan : S1 PTIK
b. Tempat dan Tanggal Lahir : Poigar satu 22 juni 1990
c. Alamat tempat tinggal : Poigar 1, Kec. Sinonsayang, Kab. Minahasa selatan
d. Nomor Telepon/HP : 085823768691

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan kontrak kerja yang mengikat dan
berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan tugas, tanggungjawab
dan fungsi yang diemban dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:

Pasal 1
DASAR PELAKSANAAN

1. Undang – UndangNomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;


2. Undang – UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua atas Permen dagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
4. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dari Susunan Prangkat Daerah Provinsi Sulawesi Utara;
5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 109 Tahun 2016 tentang
Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Utara;
6. Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 205 Tahun 2015 tentang Standar Biaya
Masukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2016;
7. Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 46 Tahun 2017 tentang Upah Minimum
Provinsi Sulawesi Utara;
8. Keputusan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penetapan
Pejabat Pengguna Anggaran / Pengguna Barang , Pejabat Kuasa Pengguna
Anggaran / Kuasa Pengguna Barang, Pejabat Penandatanganan Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Pejabat yang Mengesahkan Surat Pertanggung Jawaban
(SPJ) pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
Anggaran 2015.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

(1) Lingkup Pekerjaan untuk Tenaga Harian Lepas (THL) Yaitu di Dinas Pendidikan
Daerah Provinsi Sulawesi Utara, di SMK NEGERI 1 SINONSAYANG.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KESATU membayarkan honorarium kepada PIHAK KEDUA sebagai


kompensasi atas jasa yang telah diberikan dalam pelaksanaan tugas, tanggung
jawab dan fungsinya.
(2) PIHAK KEDUA wajib membuat laporan capaian kinerja bulanan yang dilaporkan
kepada PIHAK KESATU.
(3) PIHAK KESATU melalui atasan langsung memberikan penilaian kinerja terhadap
PIHAK KEDUA menggunakan Lembar Penilaian Kinerja (LPK) yang komponen
penilaian kinerjanya yaitu :
a. penguasaan tugas pokok dinilai dari kemampuan menguasai tugas pokok dan
fungsi dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. produktivitas kerja dinilai dari kemampuan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan sesuai target yang telah ditentukan;
c. kerjasama dinilai dari kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan
rekan sekerja dan/atau dengan atasan dalam unit kerja ketika menyelesaikan
pekerjaan yang diemban;
d. integritas dinilai dari sikap dan perilaku dalam hal kejujuran, keberanian dan
tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas yang diemban; dan
e. loyalitas dinilai dari ketaatan dan kesetiaan pengabdian terhadap pekerjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
(4) PIHAK KEDUA wajib mengikuti aturan yang dibuat oleh PIHAK KESATU yaitu:
a. melaksanakan tugas, tanggung jawab dan fungsi secara penuh selama satu
masa kinerja sesuai ketentuan yang berlaku;
b. melakukan absensi finger print;
c. mengikuti apel pagi, apel sore, serta kegiatan apel kerja lainnya secara tepat
waktu sebagaimana yang telah diatur dalam Keputusan Gubernur dan/atau
Surat Edaran Gubernur Sulawesi Utara kecuali melaksanakan tugas luar atau
tugas khusus yang harus dibuktikan dengan surat tugas dari pejabat yang
berwenang;
d. tidak meninggalkan tempat kerja selama jam kerja tanpa izin dan/atau surat
penugasan.
(5) Ketidakhadiran PIHAK KEDUA yang dikarenakan sakit sampai dengan 2 (dua) hari
kerja dalam satu masa kinerja harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
(6) Ketidakhadiran PIHAK KEDUA yang dikarenakan sakit selama 3 (tiga) hari kerja
dalam satu masa kinerja harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter fasilitas
kesehatan yang telah ditentukan oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial
Kesehatan.
(7) Ketidakhadiran PIHAK KEDUA yang dikarenakan sakit dan memerlukan perawatan
intensif dari rumah sakit lebih dari 3 (tiga) hari kerja harus dibuktikan dengan surat
keterangan sakit/rawat inap dari rumah sakit.
(8) Ketidakhadiran karena izin untuk kepentingan pribadi hanya 1 (satu) hari
kerjadalam satu masa kinerja dan dibuktikan dengan surat izin dari atasan
langsung.
(9) PIHAK KEDUA berhak atas cuti karena alasan penting selama 12 (dua belas) hari
dikurangi cuti bersama dengan ketentuan sebagai berikut:
a. ibu, bapak, suami/isteri, anak, adik/kakak kandung atau menantu sakit keras
atau meninggal dunia;
b. melangsungkan perkawinan yang pertama;
c. pria yang isterinya melahirkan normal atau cesar dengan melampirkan surat
keterangan rawat inap dari rumah sakit/puskesmas; dan
d. yang mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam dengan
melampirkan surat keterangan dari Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.
(10) Cuti karena alasan penting sebagaimana dimaksud pada ayat (9) Pasal ini yang
diberikan kepada PIHAK KEDUA tidak dikenakan pemotongan terhadap
honorarium.
(11) Kepada THL wanita yang hamil diberikan ijin cuti melahirkan yaitu 3 (tiga) bulan
dengan pembagian waktu 1 (satu) bulan sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah
melahirkan, pembayaran atas honorarium tetap dilakukan oleh PIHAK KESATU.
(12) Ijin cuti melahirkan sebagaimana dimaksud pada ayat (11) Pasal ini diberikan
kepada yang bersangkutan untuk kehamilan anak pertama dan kedua.
Pasal 4
SUMBER DANA

Sumber dan jumlah dana yang akan diterima oleh PIHAK KEDUA:
a. Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pelaksana Anggaran Perangkat
Daerah (DPA-PD) Nomor1.01.1.01.01.01.01.5.2Tahun 2018 Tanggal2 Januari
2018.
b. Dana yang diterima PIHAK KEDUA berupa honorarium jasa THL yang besarannya
sebagaimana telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku:
1) Sopir/Tenaga Operator/dst, (sesuai penataan dalam DPA Perangkat Daerah)**
c. Jaminan Kesehatan dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS
Kesehatan) dan Jaminan Ketenagakerjaan dari Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) diselenggarakan sesuai aturan yang berlaku
selama pelaksanaan kontrak.

Pasal 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kontrak kerja ini berlaku selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai tanggal 08bulan
Januari tahun dua ribu delapan belas(08-01-2018) sampai dengan tanggal 31 bulan
Desember tahun dua ribu delapan belas(31-12-2018).

Pasal 6
PEMBAYARAN

(1) Pembayaran jasa terhadap THL seperti yang tercantum dalam Pasal 4 huruf b akan
dilakukan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA melalui rekening Bank
Sulutgo dengan mencantumkan:
 Nama Pemegang Rekening : REYDIAN WINOKAN
 Cabang : Amurang
 Unit : BANK SULUT
 Nomor Rekening : 012.02.06.004803-2
(2) Biaya administrasi bank dibebankan kepada PIHAK KEDUA.
(3) PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut pembayaran honorarium apabila yang
bersangkutan mengundurkan diri sebelum kontrak kerja berakhir.
Pasal 7
SANKSI

(1) PIHAK KESATU dapat memutuskan hubungan kerja apabila:


a. PIHAK KEDUA tidak mematuhi ketentuan dalam kontrak kerja ini; dan
b. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Bagi PIHAK KEDUA yang tidak membuat dan memasukkan laporan capaian
kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), dilakukan penangguhan
pembayaran honorarium pada bulan tersebut oleh PIHAK KESATU hingga laporan
yang dimaksud dimasukkan.
(3) Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (4) maka akan ditindak sebagai berikut:
a. tidak mengikuti apel pagi, apel sore dan/atau apel kerja lainnya masing-masing
dikenakan pemotongan 0,5% (nol koma lima persen) dari besaran honorarium
yang akan diperoleh;
b. tidak hadir tanpa alasan yang sah (alpa) dikenakan pemotongan 1% (satu
persen) dari besaran honorarium yang akan diperoleh;
c. meninggalkan tugas selama jam kerja tanpa izin dikenakan pemotongan 2%
(dua persen) dari besaran honorarium yang akan diperoleh;
d. bagi yang terjaring dalam suatu inspeksi mendadak yang dilaksanakan oleh
Kepala Perangkat Daerah atau tim yang dibentuk oleh Kepala Perangkat Daerah
dan/atau Tim Penegak Disiplin dan Kinerja (TPDK) dikenakan pemotongan 5%
(lima persen) dari besaran honorarium yang akan diterima, disertai dengan
penjatuhan hukuman disiplin berupa Surat Peringatan dari Kepala Perangkat
Daerah dengan tembusan kepada Gubernur Sulawesi Utara melalui Kepala
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Apabila terjaring untuk
kedua kalinya, dikenakan pemotongan 15% (lima belas persen) disertai dengan
penjatuhan hukuman disiplin berupa Surat Peringatan; dan
e. penjatuhan hukuman disiplin diberikan kepada PIHAK KEDUA dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah (alpa) selama 5 (lima) hari kerja
dalam satu masa kinerja dikenakan teguran lisan;
2) tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah (alpa) selama 6 (enam) sampai
dengan 10 (sepuluh) hari kerja dalam satu masa kinerja dikenakan teguran
tertulis;
3) tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah (alpa) selama 11 (sebelas) sampai
dengan 15 (lima belas) hari kerja dalam satu masa kinerja dikenakan
pernyataan tidak puas secara tertulis;
4) tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah (alpa) selama 16 (enam belas)
sampai dengan 20 (dua puluh) hari kerja dalam satu masa kinerja diberikan
Surat Peringatan oleh PIHAK KESATU dan tidak mendapat pembayaran
honorarium pada bulan tersebut; dan
5) melakukan pelanggaran etika dan moral diberikan Surat Peringatan oleh
PIHAK KESATU.
(4) Bagi PIHAK KEDUA yang mendapat Surat Peringatan lebih dari 3 (tiga) kali sejak
kontrak ini ditandatangani, menjadi pertimbangan PIHAK KESATU untuk
melanjutkan kontrak kerja di tahun selanjutnya.
(5) Bagi PIHAK KEDUAyang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah (alpa) selama
46 (empat puluh enam) hari kerja dihitung secara akumulatif sejak kontrak ini
ditandatangani, dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja oleh PIHAK KESATU.
(6) Bagi PIHAK KEDUA yang terbukti melakukan tindak kejahatan terkait pembuatan
dokumen palsu, plagiat tanda tangan, penyalahgunaan finger print serta hal-hal
yang dikategorikan tindak pidana umum dan/atau khusus dikenakan pemutusan
hubungan kerja oleh PIHAK KESATU.

Pasal 8
PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan kontrak kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
(2) Apabila tidak tercapai musyawarah dan mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Pasal ini, akan diselesaikan melalui peradilan di wilayah hukum Pengadilan
Negeri tempat domisili PIHAK KESATU.

Pasal 9
FORCE MAJEURE

(1) Jika timbul keadaan memaksa (force majeure) yaitu hal-hal yang diluar kekuasaan
PIHAK KESATU sehingga tertundanya pembayaran honorarium, maka PIHAK
KEDUA tidak dapat menuntut kepada PIHAK KESATU.
(2) Keadaan yang memaksa (force majeure) yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini
yaitu perubahan kebijakan moneter berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) PIHAK KEDUA tidak menuntut untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
(2) PIHAK KEDUA tidak menuntut untuk diperpanjang kontrak kerja pada tahun
selanjutnya.
(3) Perpanjangan kontrak kerja bagi PIHAK KEDUA harus diusulkan oleh PIHAK
KESATU selambat-lambatnya pada akhir Bulan Oktober tahun berjalan untuk
selanjutnya akan ditetapkan dalam Surat Keputusan Gubernur tahun selanjutnya.
(4) Pengecualian finger print bagi PIHAK KEDUA yang secara teknis kerjanya di
daerah yang tidak dapat dijangkau oleh finger print, terhadapnya diperkenankan
menggunakan absensi manual.
(5) Bea materai yang timbul karena pembuatan kontrak kerja ini dibebankan kepada
PIHAK KEDUA.
(6) PIHAK KEDUA wajib menyertakan fotocopy KTP, ijazah terakhir dan buku
tabungan Bank Sulutgo sebagai lampiran kontrak kerja ini.
(7) Kontrak kerja ini tidak termasuk dalam ruang lingkup kontrak kerja sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
(8) Segala lampiran yang melengkapi kontrak kerja ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Pasal 11
PENUTUP

Demikian kontrak kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, mempunyai
kekuatan hukum yang sama, dan masing-masing pihak memperoleh 1 (satu) rangkap,
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

Metrai 6000
( dr. LIESJE G. L. PUNUH, M.Kes )
(HANS MATHEN WUWUNGAN)
NIP. 19630427 199103 2 002

Anda mungkin juga menyukai