Update Kodersi 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 55

KODE ETIK

RUMAH SAKIT INDONESIA


(KODERSI)

PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA


TAHUN 2022
Kode Etik Rumah Sakit
Indonesia (KODERSI) Tahun
2022 DISAHKAN dalam
Kongres Luar Biasa PERSI
Tahun 2022 Pada
18 November 2022

BAB I
KEWAJIBAN UMUM
RUMAH SAKIT

Pasal 1 Implementasi Kode Etik RS Pasal 6 Perkembangan Perumahsakitan

Pasal 7 Tanggung Jawab


Pasal 2 Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pasal 8 Tata Kelola Rumah Sakit


Pasal 3 Pelayanan Gawat Darurat
Pasal 9 Sistem Infromasi Manajemen RS
Pasal 4 Standar Pelayanan RS
Pasal 10 Promosi Pelayanan
Pasal 5 Persetujuan Umum RS
Pasal 1
Implementasi Kode Etik Rumah Sakit
Rumah sakit wajib menaati Kode Etik Rumah Sakit
Indonesia (KODERSI) dan wajib menyusun kode etik
sendiri dengan mengacu pada KODERSI dan tidak
bertentangan dengan prinsip moral dan peraturan
perundangan yang berlaku, serta diimplementasikan
dalam seluruh kebijakan dan kegiatan
perumahsakitan.
Pasal 2
Pelayanan Kesehatan Perorangan
Rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna sesuai kebutuhan klinis,
kepentingan terbaik pasien, dan kemampuan rumah
sakit.
Pasal 3
Pelayanan Gawat Darurat
Rumah sakit wajib memberikan pelayanan gawat
darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan
kemampuan rumah sakit.
Pasal 4
Standar Pelayanan Rumah Sakit
Rumah sakit wajib menyelenggarakan pelayanan
pengobatan dan pemulihan kesehatan yang aman,
mengutamakan kepentingan pasien dan keluarga,
mutu pelayanan, non-diskriminasi, relevan, dan
adekuat sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit.
Pasal 5
Persetujuan Umum Rumah Sakit
(General Consent)
Rumah sakit wajib meminta persetujuan umum
kepada pasien/keluarga/ pihak penanggung jawab.
Pasal 6
Perkembangan Perumahsakitan
Rumah sakit wajib mengikuti perkembangan dunia
perumahsakitan.
Pasal 7
Tanggung Jawab
Rumah sakit wajib mengawasi proses pelayanan dan
bertanggung jawab terhadap semua kejadian di
rumah sakit. Dalam penyelenggaraan rumah sakit
dilakukan audit berupa audit kinerja dan audit klinis.
Pasal 8
Tata Kelola Rumah Sakit
Rumah sakit wajib secara terintegrasi menerapkan
tata kelola rumah sakit yang baik (good corporate
governance), tata kelola klinis yang baik (good
clinical governance), dan tata kelola etik yang baik
(good ethical governance) yang menjamin asuhan
pasien diberikan sesuai norma moral, bisnis, sosial,
dan hukum yang berlaku.
Pasal 9
Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit
Rumah sakit wajib memelihara dengan baik dan
bertanggung jawab terhadap semua catatan/arsip
medik maupun non-medik. Pencatatan,
penyimpanan, dan pelaporan (termasuk insiden
keselamatan pasien) tentang semua kegiatan
penyelenggaraan rumah sakit dilaksanakan dalam
bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS).
Pasal 10
Promosi Pelayanan
Rumah sakit dalam melakukan promosi pelayanan
dan/atau pemasaran harus bersifat informatif, benar
dan lengkap, berpijak pada dasar yang nyata, tidak
komparatif, tidak berlebihan, berdasarkan Kode Etik
Rumah Sakit Indonesia (KODERSI), dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB II
KEWAJIBAN RUMAH
SAKIT TERHADAP
MASYARAKAT

Pasal 11 Fungsi Sosial Pasal 14 Informasi

Pasal 12 Sikap dan Perilaku Pasal 15 Penanganan Keluhan

Pasal 13 Kebijakan Rumah Sakit Pasal 16 Peduli Lindungan


Pasal 11
Fungsi Sosial
Rumah sakit menerapkan proses yang mendukung
hak-hak pasien dan keluarganya selama pasien
mendapatkan pelayanan dan perawatan di rumah
sakit, serta setelah dipulangkan dari rumah sakit.
Rumah sakit mendahulukan fungsi sosial rumah
sakit.
Pasal 12
Sikap dan Perilaku
Rumah sakit wajib memberikan pelayanan
manusiawi dengan menghargai martabat, harkat,
dan kehormatan pasien melalui karyawan rumah
sakit menunjukkan sikap dan perilaku yang sopan,
santun, senyum, sapa, salam, sabar, dan ramah
sesuai dengan kaidah dasar moral universal, norma,
dan adat istiadat yang berlaku setempat.
Pasal 13
Kebijakan Rumah Sakit
Rumah sakit wajib senantiasa menyesuaikan
kebijakan pelayanannya pada harapan, nilai-nilai
budaya, dan kebutuhan masyarakat setempat,
sesuai dengan perubahan kondisi global, standar
pelayanan yang berlaku universal, dan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 14
Informasi
Rumah sakit wajib memberikan informasi benar dan
lengkap tentang pelayanan rumah sakit kepada
masyarakat.
Pasal 15
Penanganan Keluhan
Rumah sakit wajib jujur dan terbuka, peka terhadap
saran dan kritik, wajib menanggapi dan
menindaklanjuti keluhan pasien dan masyarakat,
serta mendokumentasikannya.
Pasal 16
Peduli Lindungan
Rumah sakit dalam menjalankan operasionalnya
wajib menjaga lingkungan agar tidak terjadi
pencemaran yang merugikan masyarakat.
BAB III
KEWAJIBAN RUMAH
SAKIT TERHADAP
PASIEN
Keputusan Tidak Memulai, Tidak
Pasal 22 Melanjutkan, dan Menghentikan
Pasal 17 Hak Pasien Tindakan Medik

Pasal 23 Pelayanan Rujukan


Pasal 18 Keselamatan Pasien
Rahasia Kedokteran dan Rekam
Informasi Terintegrasi Kondisi Pasal 24
Pasal 19 Medis
Pasien
Pasal 25 Kebutuhan Khusus
Pasal 20 Persetujuan Tindakan Medik
Pasal 26 Kelompok Rentan
Pelayanan Berpusat Pasien dan
Pasal 21
Keluarga
Pasal 27 Pasien Bermasalah
Pasal 17
Hak Pasien
Rumah sakit wajib menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak pasien dan keluarganya selama
dalam pelayanan.
Pasal 18
Keselamatan Pasien
Rumah sakit wajib menyelenggarakan keselamatan
pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 19
Informasi Terintegrasi Kondisi Pasien
Rumah sakit melalui Dokter Penanggung Jawab
Pelayanan (DPJP) dan Profesional Pemberi Asuhan
(PPA) terkait lainya wajib memberikan penjelasan
komprehensif dan terintegrasi sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya kepada pasien
dan/atau keluarganya.
Pasal 20
Persetujuan Tindakan Medik
Rumah sakit wajib meminta persetujuan atau
penolakan pasien sebelum melakukan tindakan
medik. Persetujuan pasien hanya diberikan setelah
pasien mendapat dan memahami informasi yang
meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko, dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan.
Pasal 21
Pelayanan Berpusat Pasien dan
Keluarga
Rumah sakit mendukung hak pasien dan keluarga
untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan.
Pasal 22
Keputusan Tidak Memulai, Tidak
Melanjutkan, dan Menghentikan
Tindakan Medik
Rumah sakit wajib menjelaskan kepada pasien dan
keluarganya bahwa pengobatan yang dilakukan saat
ini sudah tidak memberikan manfaat dan/atau
mendatangkan kerugian bagi pasien dan
keluarganya sehingga tindakan pengobatan yang
baru tidak akan dimulai, yang sedang dilakukan tidak
dilanjutkan, dan akan dihentikan.
Pasal 23
Pelayanan Rujukan
Rumah sakit wajib merujuk dan memberikan
penjelasan kepada pasien/keluarga yang
memerlukan pelayanan rujukan kepada fasilitas
pelayanan kesehatan lain yang sesuai dengan
kebutuhan pasien.
Pasal 24
Rahasia Kedokteran dan Rekam Medis
Rumah Sakit wajib mengupayakan pasien
mendapatkan kebutuhan privasi dan menyimpan
rahasia kedokteran di dalam rekam medis sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 25
Kebutuhan Khusus
Rumah sakit wajib memperhatikan kebutuhan khusus
pasien dan mengurangi kendala fisik, bahasa dan
budaya, serta penghalang lainnya dalam
memberikan pelayanan.
Pasal 26
Kelompok Rentan
Rumah Sakit wajib melindungi pasien yang termasuk
kelompok rentan seperti anak-anak, individu yang
memiliki kemampuan berbeda (difabel), lanjut usia,
dan lainnya.
Pasal 27
Pasien Bermasalah
Rumah sakit wajib melaporkan kepada yang
berwenang/berwajib apabila ada pasien yang
memiliki potensi membahayakan masyarakat dan
lingkungan.
BAB IV
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
TERHADAP PIMPINAN,
STAF, SDM RS

Pasal 28 Jaminan Sosial Pasal 31 Kolaborasi di dalam Rumah Sakit

Pasal 29 Syarat Pendidikan Pemutakhiran Standar Rumah


Pasal 32
Sakit
Pasal 30 Pendidikan Berkelanjutan
Pasal 33 Kesejahteraan
Pasal 28
Jaminan Sosial
Rumah sakit wajib menjamin agar pimpinan, staf,
dan Sumber Daya Manusia (SDM) rumah sakitnya
memperoleh jaminan sosial nasional sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang undangan.
Pasal 29
Syarat Pendidikan
Rumah sakit wajib menetapkan ketentuan
pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan
persyaratan lain bagi seluruh tenaga kesehatan
sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pasal 30
Pendidikan Berkelanjutan
Rumah sakit wajib menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia serta memberi
kesempatan kepada seluruh karyawan untuk
meningkatkan kompetensi personal, menambah ilmu
pengetahuan, sikap perilaku, dan keterampilannya.
Pasal 31
Kolaborasi di dalam Rumah Sakit
Rumah sakit wajib menjamin agar kolaborasi serta
hubungan yang baik diantara seluruh tenaga di
rumah sakit dapat terpelihara dan ditingkatkan dalam
implementasinya.
Pasal 32
Pemutakhiran Standar Rumah Sakit
Rumah sakit wajib mengawasi, mengevaluasi dan
menyempurnakan serta memutahirkan
penyelenggaraan rumah sakit berdasarkan standar
pelayanan yang berlaku, dan memperhatikan standar
profesi dan setiap tenaga kesehatan yang bekerja di
rumah sakit dengan mengutamakan mutu dan
keselamatan pasien.
Pasal 33
Kesejahteraan
Rumah sakit wajib memberi kesejahteraan kepada
karyawan serta menjaga keselamatan kerja sesuai
peraturan yang berlaku.
BAB V
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT
TERHADAP LEMBAGA
TERKAIT

Pasal 34 Jaminan Sosial

Pasal 35 Syarat Pendidikan

Pasal 36 Pendidikan Berkelanjutan


Pasal 34
Hubungan antar Rumah Sakit
Rumah sakit wajib memelihara hubungan baik
dengan rumah sakit lain dan menghindarkan
persaingan yang tidak sehat.
Pasal 35
Hubungan dengan Lembaga Lain
Rumah sakit wajib menggalang kerja sama yang baik
dengan instansi atau lembaga lain yang bergerak di
bidang kesehatan dan kemanusiaan.
Pasal 36
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Rumah sakit wajib membantu dan berpartisipasi
dalam kegiatan pendidikan, pelatihan tenaga
kesehatan, penelitian secara terpadusesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran dan perumahsakitan termasuk adopsi
serta penapisan ilmu dan teknologinya berdasarkan
ketentuan yang
BAB VI
PENUTUP

Pasal 37 Tata Cara Penegakan Etika


Pasal 37
Tata Cara Penegakan Etika
Rumah sakit wajib menghormati dan mematuhi
ketentuan tata cara penegakan etika rumah sakit
dalam Kode Etik Rumah Sakit Indonesia yang
disusun oleh Majelis Kehormatan Etika Rumah Sakit
Indonesia.
HALAL BIHALAL DAN HUT PERSI KE-45
17 MEI 2023

Click to open in Lifeliqe

Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 1


BAB VIII ANGGARAN DASAR PERSI
MAJELIS KEHORMATAN ETIK RUMAH SAKIT INDONESIA
(MAKERSI)

Pasal 19

(1) Dalam rangka pembinaan etika rumah sakit serta penyelesaian masalah yang NOMEN-
berkaitan dengan pelaksanaan Kode Etik Rumah Sakit, dibentuk MAKERSI di tingkat KLATUR
pusat dan wilayah.
(2) Keputusan MAKERSI dalam penegakan etika rumah sakit bersifat otonom
(3) Susunan organisasi MAKERSI di tingkat Pusat dan tingkat Wilayah paling sedikit
terdiri atas:
(1) Ketua
(2) Sekretaris
(3) Anggota PERSEPSI
(4) MAKERSI di tingkat Pusat berjumlah paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak
MAHKAMAH
9 (sembilan) orang dalam bilangan ganjil

Agus Purwadianto, 2023


15
PASANGAN KODERSI & TATALAKSANA PENEGAKANNYA min

Kedua pasangan buku ini menjadi pegangan pokok


dari proses penegakan KODERSI bagi rumah sakit
anggota maupun non anggota PERSI dalam
menjalankan praktik perumahsakitan di Indonesia.

KODERSI 2022 menjadi acuan substantif sedangkan


Pedoman Tatalaksana Penegakannya menjadi acuan
prosedural, sehingga KODERSI menjadi hidup,
bergerak dan kemudian mengalami internalisasi dan
habituasi bagi rumah sakit selaku reflektor moralitas
masyarakat sekaligus lembaga etiko-sosio-ekonomi
yang serta merta diikuti oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA), Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
(DPJP), sivitas hospitalia yang sebagian besar
merupakan profesi luhur maupun karyawan rumah
sakit ketika penyampaian informasi/berita dugaan
penyimpangan maupun aduan dugaan pelanggaran
etika rumah sakit dilakukan oleh setiap pemangku
kepentingan dari praktik perumahsakitan. ........
Agus Purwadianto, 2021
Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 3
15
ACUAN PRAKTIS PEMBINAAN MANAJER RS min

.......... pemberdayaan PERSI-MAKERSI Wilayah


sebagai lini terdepan sekaligus instansi pertama yang
menangani dugaan penyimpangan atau pelanggaran
KODERSI, fatwa dan aturan terbaru etika rumah sakit
lainnya.
……. menjadi acuan praktis dalam menangani kasus
dugaan pelanggaran ERS yang akan menitikberatkan
pada aspek pembinaan terhadap RS yang
diberitakan/diadukan agar kembali menjadi RS yang
baik sesuai visi misi, tujuan strategisnya masing-
masing. Pembinaan juga ditujukan kepada manajer
dan/atau pimpinan RS yang dalam kompleksitas
perumahsakitan telah muncul sebagai profesi luhur
yang menyeimbangkan bahkan menentukan
keputusan manajerial rumah sakit lebih dari
keputusan profesional PPA.

Agus Purwadianto, 2021


Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 4
15
ACUAN PRAKTIS PEMBINAAN MANAJER RS min

Pedoman ini juga dimaksudkan sebagai upaya


pencarian kebenaran maupun keadilan prosedural
etis di dalam praktik perumahsakitan antara pihak
tertentu dengan rumah sakit anggota PERSI di
seluruh Indonesia yang terkait dengan upaya
pencapaian visi misi, tujuan, strategis rumah sakit
secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama.

Pedoman ini juga berguna untuk meningkatkan


pengetahuan sikap dan keterampilan di bidang etika
perumahsakitan dari Pengurus Pusat PERSI-MAKERSI
dan Pengurus Wilayah PERSIMAKERSI agar tercipta
rumah sakit sebagai reflektor moralitas masyarakat
dan pimpinan rumah sakit sebagai profesi luhur.

Agus Purwadianto, 2021


Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 5
ANTISIPASI
MAKERSI: PROAKTIF PASIF
BINAWAS • Non-aduan • Ada aduan
KOORDINASI, • Berita • Koordinasi dg KEH RS
PEMANTAUAN, • informasi & Lembaga Etik lain
UMPAN BALIK,
EVALUASI, PENANGANAN
EVALUASI INTERNAL EVALUASI EKSTERNAL
PERSI-MAKERSI SETINGKAT:
Kompartemen HAMO dll

Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 6


PENANGANAN MASALAH ERS (1)
PERSI/MAKERSI PUSAT – PERSI/MAKERSI WIL – PIMPINAN RS/KEHRS =
“BEJANA BERHUBUNGAN” dalam penanganan ERS dgn PIMPINAN OP PPA
– LEMBAGA ETIKA PROFESI PPA

• Pemangku Fasilitasi
kepentingan PERSI/ • BERITA
• Pemilahan ERS
Pelapor Lap lisan, • Ketua / Sekr
• Orang/ MAKERSI • INFORMASI
PERSI/MAKERSI
masyarakat Tertulis

MAKERSI PUSAT & WILAYAH BERSIKAP PROAKTIF

Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 7


PENANGANAN MASALAH ERS (2)
KOORDINASI “BEJANA BERHUBUNGAN” ERS dapat di
AWAL, PROSES dan AKHIR PENANGANAN

• ERS murni Mandat ke


SKRINING • Ke Etika SKRINING • ERS KOORDINASI
KEHRS
ERS
KA PERSI PPA MAKERSI campuran MAKERSI Luberan
WIL WIL - KEHRS
• Ke ERS WIL • Potensi limpah ke
sengketa MAKERSI Wil

MAKERSI PUSAT & WILAYAH BERSIKAP PROAKTIF

Agus Purwadianto, Sosialisasi KODERSI 2023 8


Alur Komunikasi Kelembagaan Talagak KODERSI 2023

Non Pasien INPUT Pasien


(BPRS, LSM, dll)
reda

ADUAN NON ADUAN


potensi
KERUGIAN : PENGADUAN / LAPORAN / BERITA
KETUA PERSI PUSAT KETUA MOU
NON PENGADUAN Selesai /pembinaan
MAKERSI PUSAT
Dimensi hukum KETUA
KETUA HAMO IDI/OP

DINKES PROPINSI
1 3
2 4a
4c
IDI/OP KETUA PERSI WILAYAH IDI/OP Dimensi Etik /ERS
WIL./CAB WILAYAH
KETUA
KABID HUKUM Alur Sidang ERS
MAKERSI 4b
BHP2A: MKEK/ SANKSI
WILAYAH
IDI/OP ME-OP PUTUSAN
4d REHABILITASI

1 3
ASOSIASI RS
2
DIR/KA RS → “MANAJER
RS”
PH.RS KETUA KETERANGAN
P.medleg KEH RS 1. “Disposisi”/subsidiaritas
P 2. “Etikoprudensi”
3. Banding / konsultasi
4a. Koord. Eksekutif ERS
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) / 4b. Koord. Yudikatif ERS
Professional Pemberi Asuhan (PPA) 4c. Koord. Eksekutif Hukum RS
4d. Koord. Yudikatif Hukum RS
4.
Majelis Kehormatan Etik
Rumah Sakit Indonesia
(MAKERSI)

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)


Sekretariat: Crown Palace Blok E/6 Jl. Prof. Soepomo, SH N0. 231 Tebet Jakarta Selatan
Telp. 021-83788722/23 Fax 021-83788724/25
Email:[email protected]
Website: www.persi.or.id

Anda mungkin juga menyukai