How Make

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

EXECUTIVE SUMMARY

Session 6 : Strenghtening a Company’s Competitive Position


Uber in 2016: Can It Remain the Dominant Leader of the World’s Fast-
Emerging Ridesharing Industry?
Asri Adityaningsih/ 18/432590/ PEK/ 23856/ Reguler 72-A

Uber merupakan sebuah perusahaan yang didirikan oleh Garret Camp


dan Tren Kalanick yang terinspirasi dari susahnya mendapatkan taksi di Paris.
Pada tahun 2009 Uber mulai dirancang dan beroperasi pertama kali pada 31
mei 2010 di San Fransisco. Uber termasuk dalam kategori disruptive
technology yang mempunyai nilai sebesar $68 milyar dan beroperasi di lebih dari 400 kota dan
60 negara. Uber menggunakan strategi surge pricing yaitu penentuan harga berdasarkan
permintaan dan penawaran, yang berarti bahwa jika semakin banyak permintaan namun jumlah
driver terbatas maka harga akan semakin tinggi. Pertumbuhan Uber yang terus-menerus
membuat Uber juga mengembangkan aplikasi tidak hanya untuk android namun juga untuk
Blackberry.
Bisnis model yang dilakukan oleh Uber adalah sharing economy seperti yang telah
dilakukan oleh Airbnb, Turo dan Etsy. Berkembangnya bisnis model sharing economy
disebabkan oleh kombinasi dari meingkatnya konsumsi dan keinginan untuk meningkatkan
pendapatan. Terutama dengan kemajuan teknologi yang semakin mempermudah
perkembangan bisnis model ini. Walaupun Uber bergerak dalam bidang transportasi, namun
Uber mengklaim dirinya sebagai perusahaan teknologi bukan perusahaan transportasi. Uber
juga menyebut drivernya bukan sebagai pegawai tetapi hanya kontraktor independen. Dibalik
keberhasilan Uber selama ini, ada beberapa masalah yang cukup besar dihadapi oleh Uber,
yaitu:
 Perlakuan pengemudi. Pengemudi hanya diberlakukan sebagai kontraktor sehingga
mereka tidak bisa mendapatkan perlindungan dasar karyawan. Selain itu, pengemudi sering
merasa diperlakukan dengan tidak baik salah satunya dengan margin yang sangat tipis dan
pengemudi tidak bisa menerapkan harga.
 Taktik Perekrutan Uber. Uber mencoba merekrut penegemudi kompetitornya yaitu Lyft
sehingga Uber mendapatkan reputasi sebagai “winatall”.
 Pemerikasaan Latar Belakang. Pengemudi yang mempunyai catatatn kriminal
menyebabkan kekhawatiran bagi konsumen tentang keamanan dan ancaman kejahatan
dalam perjalanan.
 Kekerasan oleh Pengemudi. Uber tercatat mempunyai beberapa kasus pemerkosaaan,
penculikan bahkan kematian yang terkait dengan pengemudinya.
 Penolakan konsumen. Uber pernah dituntut oleh National Federation of the Blind dan
ADA (American Dissabilities Act) karena menolak beberapa penumpang dissabilities.
 Surge Pricing. Kenaikan harga pada saat permintaan tinggi yang justru menyebabkan
banyaknya konsumen yang membatalkan transaksinya.
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang dihadapi oleh Uber pada saat itu, apakah Uber
bisa bertahan dalam menghadapi persaingan penyedia jasa teknologi dan transportasi? Berikut
beberapa analisisyang dapat dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
PESTEL Analysis
Political Belum adanya regulasi tentang ridesharing
Economic Industri transportasi mempunyai pertumbuhan yang lambat pada saat itu
sebagai peluang untuk bisnis dan membuka lapangan pekerjaan
Social Meningkatnya gaya hidup masyarakat terutama untuk kebutuhan luxury
car sedangkan kemampuan mereka untuk membeli masih rendah.
Penggunaan gadget yang semakin meningkat untuk semua aspek
kehidupan. Mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh orang yang
sedang mabuk.
Technology Perkembangan teknologi yang begitu cepat
Environmental Perkembangan sharing economy yang semakin memudahkan orang
berbisnis dan ramah lingkungan
Legal Belum adanya regulasi tentang ridesharing jika dibandingkan dengan
transportasi tradisional yang harus membeli lisensi.

SWOT Analysis
Strength Weakness
Sebagai pelopor industri ridesharing. Rendahnya kepuasan kerja para pengemudi
Uber yang disebabkan karena perlakuan
Uber dan margin yang sangat rendah.
Beberapa kasus kejahatan yang dilakukan
oleh pengemudi Uber menurunkan brand
image Uber.
Opportunity Threats
Ketidakpuasan layanan taksi konvensional. Munculnya beberapa pesaing yang
Adanya permintaan tinggi transportasi, menawarkan harga lebih rendah dari Uber.
namun supply masih rendah. Tidak semua Ada beberapa negara yang mempersulit
negara atau wilayah mempunyai transportasi ekspansi Uber ke negara tersebut.
umum yang baik. Munculnya perlawanan dari taksi
konvensional

Porter Five’s Forces Model


 Intensity of Rivalry: Tinggi. Terbatasnya jumlah perusahaan di industri ridesharing
menyebabkan persaingan yang cukup ketat di pasar. Bisnis sejenis yang muncul
memicu perbaikan layanan yang konsisten. Tidak adanya switching cost memudahkan
pelanggan untuk beralih pada pesaing. Barriers to exit yang disebabkan oleh adanya
network affect.
 Buyer’s Power: Sedang. Konsumen mempunyai permintaan yang tinggi namun tidak
didukung oleh ketersesiaan jasa. Tidak adanya switching cost memudahkan pelanggan
untuk beralih pada pesaing
 Supplier’s Power: Rendah. Pengemudi mempunyai kekuatan persaingan yang rendah
karena mereka tidak memiliki kekuatan penawaran.
 Threat of Subtitutes: Tinggi. Tidak adanya switching cost memudahkan pelanggan
untuk beralih pada pesaing. Banyaknya pendatang baru di industri ridesharing menarik
pelanggan untuk berpindah.
 Potential New Entrants: Sedang. Regulasi pemerintah yang belum jelas, biaya masuk
ke industri ridesharing yang lebih murah dibanding transportasi tradisional namun
barriers to exit yang cukup tinggi karena adanya network affect.

Key Success Factors (KSF)


Uber mempunyai KSF yaitu sebagi perusahaan pertama yang menggunakan teknologi
untuk kemudahan transportasi, permintaan konsumen yang terus meningkat, penggunaan surge
pricing untuk meningkatkan labanya.
Uber juga dapat dikatakan telah menerapkan blue ocean strategy yang baik karena Uber
mampu menciptakan peluang baru dan membuka beberapa lini bisnis baru yang memudahkan
transportasi. Selain itu, sebagai firstmover dalam industri ridesharing, Uber mempunyai
peluang yang cukup besar untuk mendapatkan pasar di dunia.

Kesimpulan:

Keberlangsungan Uber pada masa yang akan datang sangat dipengaruhi oleh lingkungan
makro, oleh karena itu Uber harus mempertimbangkan masalah regulasi dan etika agar
dapat bertahan dan masuk ke semua negara. Jika dilihat dari analisis SWOT, Uber
mempunyai peluang yang cukup besar sebagai firstmover dalam industri ridesharing.
Analisis Five Force menunjukan posisi persaingan Uber dalam industri termasuk moderat
dengan kondisi industri ridesharing yang mempunyai barriers to entry rendah sedangkan
barriers to exit tinggi.

Anda mungkin juga menyukai