Satuan Pembelajaran Anomali Gigi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

SATUAN PEMBELAJARAN

Judul : Anomali Gigi

Sasaran : Masyarakat Umum

Tempat : Posyandu

Waktu : 45 menit

 TIU

Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat memahami tentang


anomali gigi.

 TIK
1. Setelah diberikan penyuluhan, masyarakat dapat menjelaskan kembali
secara lisan tentang pengertian anomali gigi dengan benar.

2. Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat menyebutkan kembali


secara lisan tentang faktor penyebab anomali gigi secara lisan dengan
benar.

3. Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat menyebutkan kembali


macam-macam kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi secara
lisan dengan benar.

4. Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat menjelaskan kembali


perubahan ukuran dan bentuk gigi secara lisan dengan benar.
5. Setelah diberikan penyuluhan masyarakat dapat menjelaskan 3 dari 6
penyakit lain dari jaringan keras gigi secara lisan dengan benar.

 MATERI

1. Pengertian Anomali Gigi


Anomali gigi adalah gigi yang bentuknya menyimpang dari bentuk
aslinya.

2. Faktor Penyebab Anomali Gigi


1. Faktor Herediter
2. Gangguan pada waktu pertumbuhan, perkembangan gigi
3. Gangguan Metebolisme

3. Macam-Macam Kelainan Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi


a. Macam- Macam Anodonsia :
- Anodonsia Lengkap
- Anodonsia Sebagian
b. Gigi Berlebih/Supernumerary

4. Perubahan Ukuran dan Bentuk Gigi


a. Konkresen
b. Fusi
c. Geminasi
d. Evaginasi Gigi
e. Invaginasi Gigi
f. Enamel Pearls
g. Makrodonsia
h. Mikrodonsia
i. Taurodonsia
j. Tuberkel Abnormal & Enameloma

5. Penyakit Lain dari Jaringan Keras Gigi


a. Atrisi
b. Abrasi
c. Erosi
d. Resorbsi Gigi Patalogis
e. Hipersementosis
f. Ankilosis Gigi

 METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab

 KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN WAKTU
NO MATERI METODE ALAT
Penyuluh Sasaran
Tanya
Mengucapkan salam. Menjawab
jawab

Memperkenalkan diri. Menyimak Ceramah

Menjelaskan maksud
Menyimak Ceramah
& tujuan.
5 Menit
1. Memberikan apersepsi Papan
Menyimak Ceramah
kepada masyarakat. tulis,

Memberikan motivasi Spidol


Pendahuluan kepada masyarakat
Menyimak Ceramah
pada saat akan
memulai kegiatan.
Memberikan pretest
Menjawab
tentang pengertian
anomali gigi Tanya
Jawab

Menjelaskan Flip
2 Isi Menyimak Ceramah
pengertian Anomali chart, 15 Menit
Gigi. Kertas,

Memberikan materi Pulpen

tentang Faktor-faktor
penyebab anomali
gigi. Menyimak Ceramah

Memberikan materi
Menyimak Ceramah
tentang Macam-
Macam Kelainan
Pertumbuhan dan
Perkembangan Gigi

Memberikan
Penjelasan Tentang
Perubahan Bentuk dan Menyimak Ceramah
Ukuran Gigi

Memberikan
Penjelasan Tentang
Menyimak Ceramah
Penyakit lain dan
Jaringan Keras Gigi
Memberikan Post Test
tentang materi yang
telah diberikan secara
lisan.

Memberikan
kesimpulan dari
Menyimak Ceramah
materi yang telah
dijelaskan
3. Penutup Mengucapkan
Menyimak Ceramah
terimakasih
Tanya
Mengucapkan salam Menjawab
Jawab
 MEDIA
1. Phantum (model gigi)
2. Power Point

 EVALUASI
- Pre Test
Dilakukan pada saat sebelum memberikan materi, kepada
masyarakat, secara lisan.
- Post Test
Dilakukan setelah penyuluhan selesai, ditujukan kepada
beberpa masyarakat, dengan cara lisan.

Apabila tercapai, hasil post test harus lebih baik dari pada hasil pre
test.

 DAFTAR PUSTAKA

Wangidjaja,Itjingningsing.2013. Anatomi Gigi.Jakarta. Buku kedokteran


EGC.

Usri,Kosterman,dkk.2012.Diagnosa&Terapi Penyakit Gigi dan


Mulut.Bale Cijulang: LSKI.
 LEMBAR PENGESAHAN

Dosen Pembimbing Penyuluh I Penyuluh II

Denden Ridwan Cahya Fanida Indah Puspita Puji Astuti Ariyani


NIP NIM P17325116058 NIM P17325116061
 PENGEMBANGANMATERI
1. Pengertian Anomali Gigi
Anomali gigi adalah gigi yang bentuknya menyimpang dari bentuk
aslinya. Selain pengertian ini, anomali gigi juga merupakan suatu
penyimpangan dari bentuk normal akibat gangguan stadium
pertumbuhan dan perkembangan gigi. Anomali gigi pun bisa juga
disebut Kelainan kongennital (kelainan sejak lahir).

2. Faktor-Faktor Penyebab Anomali Gigi


 Faktor Herediter
 Gangguan pada waktu pertumbuhan dan perkembangan gigi
 Gangguan metabolisme

.
3. Macam-Macam Kelainan Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi
a. Anodonsia dua macam :

Anododonsia lengkap kebanyakan disebabkan oleh penyakit


herediter (sex-linked genetic trait), tetapi hal ini jarang terjadi.

b. Anodonsia sebagian

Anodonsia sebagian biasanya kongenital. Kehilangan satu atau


beberapa gigi didalam rahang meskipun belum terbukti karena herediter,
tetapi tendensi tidak adanya gigi yang sama dalam satu keluarga sering
dijumpai.

Urutan gigi-gigi yang Anodonsia:

1. Gigi pertama yang paling sering hilang adalah M3 tetap


2. M3 atas lebih sering hilang daripada M3 bawah.
3. Gigi kedua yang paling sering hilang adalah I2 atas tetap.
4. Kira-kira 1-2% dari penduduk kehilangan satu atau kedua-
duanya gigi I2 atas
5. Gigi ketiga yang paling sering hilang ialah P2 bawah.Kira-kira
1%
6. I1 bawah, dapat kehilangan satu atau kedua-duanya,bisa gigi
susu yang hilang atau gigi tetap.

Gigi Lebih/Supernumerary

Gigi lebih dapat terjadi pada 0,3%-3,8% penduduk. Ditemukan pada


gigi tetap dan gigi susu, 90% terjadi pada rahang atas. Lokasinya pada daerah
I1 atas atau regio M3 atas.Penelitian pada 50 penderita berusia 16 bulan
sampai 17 tahun menunjukkan bahwa ternyata gigi lebih ada dua macam:

- Gigi lebih tunggal (20%)


- Gigi lebih ganda: 14% dari gigi-gigi lebih ada yang ganda,
80% darinya terdapat pada bagian palatal/lingual dari lengkung
gigi.

Macam-Macamnya adalah:

a. Daerah insisif atas: mesiodens adalah gigi yang terdapat antara gigi
I1 atau mesial dari I1, gigi ini dapat:
 Terlihat dirongga mulut/erupsi,
 Terpendam/tidak erupsi,sehingga terlihat diastema/ruangan
dilengkung

Mesiodens gigi tetap ditemukan pada 0,15-1,9% bangsa


Causasia. Jarang sekali ditemukan gigi lebih antara I1 dan I2 atau
antara I2 dan C.

Kehadiran gigi lebih pada gigi-geligi susu jarang sekali 0,5%.


Umumnya bila terdapat gigi lebih pada geligi susu ini adalah
mesiodens pada garis median/tengah atau gigi lebih I2 (insisif lateral
tambahan)
b. Daerah molar ketiga: kehadiran gigi lebih di distal dari M3 lebih
sering ditemukan pada rahang atas tetapi dapat juga di rahang
bawah, yang sering disebut distomolar atau paramolar.
Gigi lebih M4 jarang erupsi dalam rongga mulut dan biasanya
ditemukan melalui foto rontgen.

c. Daerah premolar kedua bawah tempat yang paling umum untuk


gigi lebih di rahang bawah adalah regio premolar kedua. Gigi lebih
yang tampak pada daerah ini biasanya menyerupai gigi premolar
dalam bentuk dan ukurannya.

4. Kelainan Ukuran dan Bentuk Gigi

a. Konkresen

Menyatunya sementum dua buah gigi yang saling bersebelahan,


disebabkan karena trauma local, gigi berjejal, atau lokasi benih gigi yang
salah selama pembentukan akar. Secara klinis terlihat dua buah gigi
menyatu, pada foto rontgen tampak jelas terjadi penyatuan sementum.
Bisa terjadi sebelum atau sesudah erupsi, umumnya mengenai gigi tetap.
Tidak perlu dilakukan tindakan terapi.

b. Fusi

Dua buah gig mengalami penyatuan karena lamina interdentalnya


tidak berkembang atau karena sebab genetic autosomal dominan.

c. Geminasi

Gigi dengan satu akar dan saluran akar tetapi memiliki dua
mahkota lengkap maupun tidak lengkap yang terpisah, penyebabnya
invaginasi bakal gigi, factor gigi, sistemik,atau genetic.

d. Evaginasi Gigi
Gigi dengan cups berlebih ( Tidak termasuk Tuberculum Carabelli
) dan bentuk abnormal, disebabkan hyperplasia lapisan ektomesenkim
Papilla Dental atau factor genetic.Tidak perlu dilakukan tindakan perluan.

e. Dens Indete

Bentuk gigi abnormal akibat invaginasi mahkota sebelum terjadi


pengapuran, disebabkan invaginasi dari semua lapis bentuk gigi abnormal
akibat invaginasi mahkota sebelum terjadi pengapuran, disebankan
invaginasi dari semua lapisan dental organ ke dalam papilla Dental atau
karena factor genetic.Dilakukan restorasi mahkota.

f. Enamel Pearls

Pertumbuhan non neoplastic pada percabangan akar gigi atau email


disebut juga enamel drop atau enameloma.Disebabkan karena epitel
hertwig yang terus terbentuk dibawah batas leher gigi dan lapisan luar
gigi. Tidak perlu dilakukan tindakan terapi.

g. Makrodonsia

Gigi berukuran besar disebabkan karena pertumbuhan berlebih dari


benih gigi. Tampak gigi berukuran besar, seluruhnya atau sebagian, Bisa
terjadi Pseudomakrodonsia yaitu ukuran gigi normal tetapi ukuran rahang
nya terlalu kecil.

h. Mikrodonsia

Gigi berukuran kecil disebabkan karena radiasi tau kemoterapi


pada saat benih gigi dalam perkembangan. Bila ada keluhan dilakukan
restorasi mahkota.

i. Taurodonsia

Gigi dengan pemanjangan mahkota, pemendekan akar dan


pembesaran kamar pulpa disebabkan kegagalan sarung akar epitel hertwig
berinvaginasi selama perkembangan gigi. Sevara klinis gigi tampak
normal, namun pada foto rongent akan terlihat pemanjangan mahkota,
pemendekan akar, dan pembesaran kamar pulpa. Tidak perlu dilakukannya
tindakan terapi.

5. Penyakit Lain dari Jaringan Keras Gigi


a. Atrisi

Atrisi adalah keausan pada permukaan oklusal atau incisal gigi


akibat trauma mekanis dari penguyahan, konsistensi makanan atau
kebiasaan buruk (bruxism, clenching). Bila ada keluhan gigi menjadi
sensitive dilakukan pembuatan mahkota.

b. Abrasi

Abrasi adalah keausan pada bagian servikal gigi karena trauma


mekanis, seperti menggosok gigi, kebiasaan tertentu, pekerjaan atau ritual
tetapi bukan karena proses pengunyahan. Gigi yang mengalami abrasi
tampak aus pada permukaan email sampai ke dentin dibatasi oleh daerah
yang tajam dengan permukaan licin dan mengkilap. Dilakukan
penambalan menggunakan amalgam, GI, atau Komposit. Bila dentin sudah
tipis sebelum ditambal dilakukan dulu perawaran Pulp Capping.

c. Erosi

Keausan pada permukaan servikal gigi disebabkan oleh bahan


kimia yang berasal dari muntahan, makanan, obat , pekerjaan tertentu atau
sebab idiopatik. Gigi tampak terkikis bisa sampai kearah dentin.

d. Resorbsi Gigi Patologis

Hilangnya jaringan gigi akibat aktivitas osteoklas yang


berlangsung terus menerus akibat trauma luar.
e. Hipersementosis

Adalah pembentukan sejumlah sementum sekunder pada


permukaan akar terutama pada apeks gigi. Disebabkan percepatan
elongasi, inflamasi gigi atau osteitis.

f. Ankilosis Gigi

Bersatunya Sementum dan tulang alveolar disertai dengan


hilangnya liganeb periodontal. Umum nya terjadi pada gigi yang
mengalami resorbsi sementum, inflamasi periapical kroni, replantasi gigi
atau trauma oklusal.

 NARASI

Alhamdulillahirrabbil’alamin,washsholaatuwassalamu’alaaasyra
filanbiyaa-i wal mursalin, wa’alaa aalihi washobihi ajma’in amma ba’du.
Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan kita keadaan sehat wal’afiat sehingga kita dapat
berkumpul diruangan yang sederhana ini.Solawat dan salam tidak lupa kita
curahkan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW. Yang telah membawa
kita dari alam jahiliyah ke alam islamiyah, dan dari alam kebodohan ke alam
yang penuh ilmu pengetahuan.Dan yang saya hormati Bapak kepala sekolah
dan ibu-ibu yang telah menyempatkan waktunya untuk saya dalam acara
penyuluhan ini,. atas kedatangan nya saya ucapkan terimakasih, sebelumnya
saya ingin terlebih dahulu memperkenalkan diri.

Penyuluh :“Pertama-tama izinkan kami memperkenalkan diri,Nama


kamiFanida Indah Puspita dan Puji Astuti Ariyanikami dari
mahasiswa Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Bandung,
kami angkatan 2016, tujuan kami disini ialah untuk memberikan
penyuluhan khususnya kepadaibu dan bapak sekalian, sebelumnya
kami ingin menjelaskan tentang anomali gigi. Untuk itu kami
minta perhatiannya ya, supaya materi yang kami sampaikan bisa
dipahami oleh semua yang ada disini.”
(Masyarakat pun, menyimak dan merespon dengan baik).
Penyuluh :”Baiklah, kalo begitu kami akan sedikit memberikan pertanyaan
nih untuk para warga sekalian. Kira-kira ada yang tau ga anomali
gigi itu apa?”
(salah satu masyarakat ada yang merespon dan memberikan
jawaban, tetapi belum tepat)
Penyuluh :”Nah terimakasih ya sudah memberikan jawabannya, cukup baik.
Tetapi sekarang kita akan lebih menjelaskan apa itu pengertian dari
anomali gigi, disimak yaaa… hehehe”
(Penyuluh pun menjelaskan pengertian dari anomali gigi)

Setelah itu, penyuluh pun langsung melanjutkan dengan memberikan materi


tentang faktor penyebab anomali gigi kepada masyarakat.

Penyuluh :”Selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang faktor penyebab dari


anomali gigi nih para warga. Jika tidak ada yang mengerti bisa memberikan
pertanyaan ya..”
Warga :”siaaaap the”

Selesai menjelaskan factor penyebab anomali gigi, selanjutnya penyuluh


menjelaskan tentang macam-macam kelainan pada pertumbuhan dan
perkembangan gigi.

(respon masyarakat begitu antusias menyimak penjelasan dari penyuluh. Adapun


beberapa warga yang memberikan pertanyaan kepada penyuluh)
Warga :”teh, saya maaf bapak mau bertanya. Teh kenapa ya ada orang
yang giginya itu tidak ada sama sekali. Padahal umurnya sudah dewasa. Kira2 itu
kenapa ya the? Terimakasih the.”
Penyuluh :”oh iya pertanyaan yang baik ya, tidak adanya gigi pada rahang
disebabkan oleh karena adanya gangguan atau kerusakan lamina gigi pada selama
tahap awal pembentukan benih gigi, bisa dianalogikan seperti tidak adanya
rambut dan kuku. Bagaimana pak mengerti?”
Warga :”iya the baik saya mengerti.”

Setelah itu penyuluh pun melanjutkan memberikan materi tentang perubahan


bentuk dan ukuran gigi serta beberapa penyakit lain dari jaringan keras gigi.

Lalu setelah selesai memberikan materi, penyuluh memberikan post test kepada
warga, dengan materi yang telah disampaikan secara lisan dan dipilih dari
beberapa warga saja yang bisa menjawab.
Setelah itu, memberikan motivasi dan instruksi agar lebih memperhatikan giginya
sejak dini, agar dapat diberikan perawatan.

Penyuluh :”Alhamdulillah, warga sekalian. Materi yang telah kami


sampaikan sudah selesai, semoga ilmu yang kami berikan dapat bermanfaat bagi
kita semua, jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Mohon
maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan terhadap materi yang kami berikan.
Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk berkumpul disini, semoga bisa
berjumpa dilain waktu. Wassalamualaikum..”

Anda mungkin juga menyukai