Kelompok 1 - Dampak Teknologi Terhadap Interaksi Sosial Di ITB PDF
Kelompok 1 - Dampak Teknologi Terhadap Interaksi Sosial Di ITB PDF
Kelompok 1 - Dampak Teknologi Terhadap Interaksi Sosial Di ITB PDF
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, penulis panjatkan segala rahmat sehingga dapat
menyelesaikan makalah “Analisis Dampak Teknologi terhadap Interaksi Sosial di
Kalangan Civitas Institut Teknologi Bandung” sebagai upaya memberi pengetahuan
bagi masyarakat. Makalah ini disusun untuk memberikan sebuah pandangan pada
masyarakat mengenai pengaruh teknologi terhadap interaksi sosial di Institut Teknologi
Bandung.
Tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Dalam proses
pembuatan makalah ini, meskipun banyak kesulitan karena keterbatasan waktu dan
ilmu yang dimiliki, namun berkat bimbingan, koreksi, dan saran, maka makalah ini dapat
terselesaikan guna memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Industri. Makalah ini disusun
sesuai hasil dari berbagai sumber informasi dan referensi. Untuk itu, rasa terima kasih
penulis sampaikan kepada seluruh narasumber, rekan yang telah berpartisipasi, dosen
mata kuliah, serta asisten yang telah membimbing dalam penyusunan makalah.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................................. 5
2.1 Teori untuk Rumusan Masalah 1 .................................................................... 5
2.2 Teori untuk Rumusan Masalah 2 .................................................................... 7
2.3 Teori untuk Rumusan Masalah 3 .................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................................... 12
3.1 Waktu dan Tempat Lokasi Penelitian ........................................................... 12
3.2 Objek Penelitian ........................................................................................... 12
3.3 Metode Penelitian ......................................................................................... 12
3.4 Pedoman Wawancara .................................................................................. 15
BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................................... 22
4.1 Hasil Penelitian Rumusan Masalah 1 ........................................................... 22
4.2 Hasil Penelitian Rumusan Masalah 2 ........................................................... 27
4.3 Hasil Penelitian Rumusan Masalah 3 ........................................................... 33
BAB V ANALISIS .......................................................................................................... 39
5.1 Analisis Rumusan Masalah 1 ....................................................................... 39
5.2 Analisis Rumusan Masalah 2 ....................................................................... 40
5.3 Analisis Rumusan Masalah 3 ....................................................................... 40
BAB VI PENUTUP......................................................................................................... 42
6.1 Simpulan ...................................................................................................... 42
6.2 Saran ............................................................................................................ 42
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 43
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh
yang kurang baik dalam kehidupan manusia, khususnya di kalangan mahasiswa Institut
Teknologi Bandung. Kehadiran teknologi yang sedemikian canggih membuat
masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang
dikehendaki. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru teknologi
tersebut disalahgunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang
terutama dari kalangan pelajar akan semakin mudah mengakses situs-situs asusila
yang justru itu datang dari kaum muda. Selain itu, teknologi memudahkan golongan
pelajar atau kebanyakan mahasiswa untuk melakukan kecurangan saat sedang
melaksanakan ujian. Contoh lainnya, teknologi menyebabkan interaksi langsung
antarmanusia berkurang. Pada zaman dahulu ketika belum berkembangnya teknologi
komunikasi, manusia lebih sering bertemu dan bertatap secara langsung untuk
menyampaikan tujuannya. Selain itu, manusia juga lebih banyak berkumpul untuk
membicarakan sesuatu sehingga rasa kekeluargaan di antara sekelompok orang itu
semakin erat. Beda halnya pada zaman sekarang yang serba mudah untuk
berkomunikasi. Sekarang manusia cenderung mendiskusikan sesuatu dengan bantuan
media sosial, misalkan lewat handphone, internet, facebook, dan lain-lain. Hal ini
menyebabkan interaksi manusia secara langsung jadi berkurang dan rasa
kekeluargaan pun secara bertahap semakin menipis.
Perkembangan teknologi yang pesat dalam segala aspek menyebabkan pola
pikir mahasiswa cenderung berpikir praktis. Kecenderungan berpikir praktis ini
menyebabkan manusia semakin tidak tahu bagaimana dasar dari perkembangan
teknologi tersebut dan tidak tahu kondisi lapangan yang sedang terjadi, sehingga
manusia pada zaman sekarang terlalu mengandalkan teknologi. Ini sangat beresiko
ketika terjadi kerusakan sistem dalam teknologi tersebut yang menyebabkan kesalahan
hingga kecelakaan kerja atau dampak negatif yang lebih besar lainnya.
2
1. Penggunaan teknologi yang memberikan dampak negatif dalam interaksi sosial di
kalangan mahasiswa Institut Teknologi Bandung.
2. Penggunaan teknologi yang tidak semestinya di kalangan mahasiswa Institut
Teknologi Bandung.
3. Perkembangan teknologi yang menyebabkan mahasiswa terlalu berpikir praktis
tanpa mempelajari dasarnya, sehingga memperbesar terjadinya kecelakaan
karena kerusakan sistem.
3
1. Agar pembaca dapat mengetahui dampak teknologi terhadap interaksi sosial di
Institut Teknologi Bandung
2. Agar pembaca dapat memahami mengapa teknologi dapat menyebabkan
perubahan terhadap interaksi sosial di Institut Teknologi Bandung
3. Agar pembaca dapat memahami cara memanfaatkan teknologi dengan bijaksana
dalam menjaga interaksi sosial di Institut Teknologi Bandung
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
saling berinteraksi. Maka dari itu dapat disebutkan bahwa interaksi merupakan
dasar dari suatu bentuk proses sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka
kegiatan–kegiatan antar satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut
interaksi.
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa
adanya dua syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
1) Kontak Sosial
Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut.
● Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif
mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif
mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
● Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer
terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung.
Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli
di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan.
Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui
suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder
dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder
langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke
rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh
sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke
rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.
2) Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting
dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku
(pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan
yang disampaikan. Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu sebagai
berikut.
● Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran
kepada pihak lain.
6
● Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran,
atau perasaan.
● Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat
berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
● Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat
berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
● Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah
mendapatkan pesan dari komunikator.
7
2. Perubahan teknologi adalah sumber utama dan paling penting yang
menyebabkan perubahan dalam masyarakat
Sebuah cabang dari hipotesis di atas yang tidak begitu ekstrim adalah
keyakinan bahwa teknologi mempengaruhi berbagai pilihan yang kita buat dan
karena itu perubahan masyarakat dapat ditelusuri kembali ke teknologi yang
berubah. Determinisme Teknologi memanifestasikan dirinya pada berbagai tingkat
yang awalnya dimulai dengan pengenalan teknologi baru yang menimbulkan
berbagai perubahan dan terkadang perubahan ini juga dapat menyebabkan
hilangnya pengetahuan yang ada. Misalnya, pengenalan alat dan metode
pertanian yang lebih baru secara bertahap telah menghilangkan pengetahuan
tentang cara bertani tradisional. Karena itu teknologi juga mempengaruhi tingkat
pengetahuan dalam masyarakat.
8
untuk mencapai tujuan, saat ini ia merupakan tujuan itu sendiri sebab setiap orang
berlomba-lomba menapai teknologi itu untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhannya. Kini menjadi jelas bahwa manusia akhirnya dikontrol oleh
kehadiran peralatan teknis. Pengontrolan ini terjadi dalam ranah sosio-politik yang
di dalamnya juga termasuk kelas pekerja.
Peralatan teknis sebagai media pengontrol kelas pekerja mensyaratkan
adanya alienasi dari kelas tersebut. Alienasi itu disadari sebagai sebuah
keputusasaan total bahwa mereka tak lagi dapat hidup di dunia yang semakin
cepat berkembang ini. Mereka lalu akan berusaha untuk tetap eksis. Dari sinilah
para kapitalis melihat celah untuk mendominasi mereka. Celah itu hadir berupa
ruang yang sama bagi mereka dan masyarakat kapitalis untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidup yang terus berkembang, meskipun sebenarnya
kebutuhan-kebutuhan itu bukanlah kebutuhan sejati manusia, melainkan
kebutuhan palsu bentukan dari masyarakat kapitalis untuk mengontrol,
melemahkan, dan menguasai pihak yang lemah. Di sini mereka tak lagi dapat
menyadari bahwa perubahan kualitatif bukanlah persoalan yang paling genting
bagi mereka sebab senantiasa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tak
terkontrol bukanlah kodrat manusia yang sebenarnya. Mereka tak dapat lagi
memilih dan memilah. Bahkan, mereka semakin teralienasi dalam hal yang lebih
mendasar, yakni konsumsi.
Tujuan keberadaan ruang itu adalah sebuah kesatuan, yakni masyarakat
satu-dimensi. Pihak oposisi akan berasimilasi dengan pihak posisi. Dalam hal ini,
kelas pekerja sebagai pihak oposisi sedang mengalami suatu transformasi yang
menentukan. Sebagai objek dominasi, keberadaan mereka sedang dicabut dari
akar-akar kebebasan dan mengalami suatu jenis perbudakan baru. Menurut
Marcuse, ada empat faktor yang menyebabkan transformasi itu, yakni mekanisasi,
asimilasi, integrasi sukarela, dan otomatisasi.
9
2.3.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM)
TAM diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun 1986 yang
membahas pemodelan penerimaan pengguna terhadap teknologi. Menurut Davis
(1989) seperti yang dikutip oleh Wijaya (2005), tujuan utama TAM adalah untuk
memberikan dasar untuk penelusuran pengaruh faktor internal maupun eksternal
terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan pengguna terhadap teknologi yang
digunakannya. TAM menganggap bahwa dua keyakinan individual, yaitu persepsi
manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan adalah pengaruh utama mengapa
manusia menerima dan mau menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-
hari.
Wijaya (2005) menyatakan bahwa TAM mendeskripsikan terdapat dua faktor
yang secara dominan mempengaruhi integrasi teknologi. Faktor pertama adalah
persepsi pengguna terhadap manfaat teknologi. Sedangkan faktor kedua adalah
persepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi. Kedua faktor
tersebut mempengaruhi kemauan untuk memanfaatkan teknologi. Selanjutnya
kemauan untuk memanfaatkan teknologi akan mempengaruhi penggunaan
teknologi yang sesungguhnya. Pada umumnya pengguna teknologi akan memiliki
persepsi positif terhadap teknologi yang disediakan. Persepsi negatif akan muncul
sebagai dampak dari penggunaan teknologi tersebut. Artinya persepsi negatif
berkembang setelah pengguna pernah mencoba teknologi tersebut atau
pengguna berpengalaman buruk terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Sehingga model TAM dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan upaya-
upaya yang diperlukan untuk mendorong kemauan menggunakan teknologi.
10
memiliki pengalaman, memiliki informasi yang cukup, dan pengambilan keputusan
yang kompleks dan dialektis. Selanjutnya, konsep tersebut telah berkembang
dalam literatur psikologi untuk dimasukkan menjadi bagian dari emosi seseorang.
Dalam hal ini, istilah keputusan kontemporer dalam psikologi menunjukkan bahwa
kecerdasan dan pengetahuan yang luas pada diri seseorang tidak cukup untuk
menghasilkan keputusan yang bijaksana. Selain itu, kebijaksanaan adalah sebuah
penilaian yang baik dari perilaku yang ada. Penilaian baik yang dimaksud adalah
mempertimbangkan secara menyeluruh terkait sejumlah aspek pada situasi
tertentu ketika individu menghadapi masalah individu akan mempertimbangkan
kelebihan dan kekurangan suatu hal, bagaimana pembawaan dan emosinya
sekaligus kemampuan fisik ketika mengambil sebuah keputusan serta
mempertimbangkan situasi sosial dan budaya (Lerner, Easterbrooks & Mistry,
2003). Menurut Birren dan Fisher (1990) kebijaksanaan adalah integrasi dari
aspek afektif, kognitif, dan reflektif yang membantu kehidupan seseorang dan juga
masyarakat dalam berinteraksi. Menurut Basri (2006), faktor-faktor yang
mempengaruhi kebijaksanaan antara lain kondisi spiritual-moral, kemampuan
hubungan antarmanusia, kemampuan menilai dan mengambil keputusan, kondisi
personal, dan kemampuan khusus seperti kecerdasan, intuitif dan empati.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
12
digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk
memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran
data, dan meneliti sejarah perkembangan. Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif
hendaknya memiliki kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak
hedonis dan selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar atau
open minded.
13
metode penelitian, yang bertujuan mencari arti atau makna dari pengalaman yang
ada dalam kehidupan.
Fenomenologi akan menggali data untuk menemukan makna dari hal-hal
mendasar dan esensial dari fenomena, realitas, atau pengalaman yang dialami
oleh objek penelitian. Penelitian fenomenologi dapat dimulai dengan
memperhatikan dan menelaah fokus fenomena yang hendak diteliti, yang melihat
berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Kemudian, peneliti melakukan
penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan arti
terhadap fenomena terkait. Penggalian data ini dilakukan dengan melakukan
wawancara mendalam kepada objek atau informan dalam penelitian, juga dengan
melakukan observasi langsung mengenai bagaimana objek penelitian
menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
14
makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang menggelinding, makin lama
semakin besar.
15
7. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika :
a. Kamal Fauzan (15115023)
b. Faisal Putra (15114029)
c. Budi Mulyadi (15114036)
8. Program Studi Manajemen :
a. Agisti Handayani Mahmudah (19016188)
b. Natasya Kristina (19016166)
c. Ray Samuel (19016183)
16
e) Bagaimana dampak teknologi terhadap komunikasi dengan masyarakat
sekitar ITB?
f) Apa keresahan anda sebagai mahasiswa dalam interaksi sosial saat
ini?
g) Hambatan seperti apa yang anda alami dalam penggunaan teknologi
untuk berinteraksi sosial kepada teman kampus anda?
3.4.1.2 Rumusan Masalah 2
1) Teori Determinisme Teknologi
a) Apakah teknologi mendorong perubahan kebiasaan anda sehari-hari?
b) Mengapa teknologi dapat mendorong perubahan dalam diri anda?
c) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek
budaya anda?
d) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek politik
anda?
e) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek
ekonomi anda?
f) Apakah teknologi menjadi dasar cara berinteraksi anda di kampus?
g) Apakah teknologi mengubah cara brinteraksi anda di kampus?
Mengapa?
2) Teori One Dimensional Man
a) Menurut anda, bagaimana pengaruh teknologi yang berkembang saat
ini terhadap pembelajaran di ITB?
b) Apakah teknologi mempengaruhi cara belajar mahasiswa?
c) Perubahan apa yg telah dialami mahasiswa terhadap kemajuan
teknologi saat ini?
d) Apakah anda merasa perubahan yang terjadi tersebut menjadi
penghambat atau mendukung pola belajar mahasiswa?
17
3.4.1.3 Rumusan Masalah 3
1) Teori Technology Acceptance Model
a) Bagaimana anda menggunakan teknologi dalam membantu diri anda
berinteraksi dengan teman/dosen/civitas ITB lainnya?
b) Kemudahan apa yang anda cari dalam menggunakan suatu teknologi?
c) Dari segi manfaat dan tingkat kemudahannya, mengapa anda
menggunakan teknologi tersebut?
d) Apakah anda pernah memiliki pengalaman ataupun persepsi negatif
terhadap teknologi yang pernah anda gunakan?
e) Bagaimana reaksi anda terhadap pengalaman ataupun persepsi negatif
terhadap teknologi tersebut?
f) Apakah anda pernah melakukan komparasi antara suatu teknologi
dengan teknologi lain yang memiliki fungsi yang sama?
g) Bagaimana anda melakukan komparasi antara suatu teknologi dengan
teknologi lain yang memiliki fungsi yang sama tersebut?
2) Teori Kebijaksanaan
a) Seberapa efektif anda menggunakan teknologi yang ada dalam
menunjang interaksi sosial anda dengan sesama?
b) Bagaimana anda menilai sebuah teknologi dianggap baik dan efektif
dalam mendukung pekerjaan anda maupun interaksi sosial anda
sehari-hari?
c) Apakah anda juga mempertimbangkan situasi sosial dan budaya?
d) Situasi sosial dan budaya apa yang anda pertimbangkan dalam memilih
teknologi yang anda gunakan?
e) Apa kelebihan yang anda inginkan dan kekurangan yang anda harap
ditiadakan dalam suatu teknologi sebagai pendukng pekerjaan maupun
interaksi sosial anda sehari-hari?
f) Menurut anda, definisi penggunaan teknologi yang bijak itu seperti apa?
g) Apa yang anda harapkan dari teknologi untuk masa kini dan masa yang
akan datang dalam mendukung interaksi sosial yang bijak?
18
3.4.2 Narasumber Dosen
Adapun narasumber yang berasal dari kalangan dosen Institut Teknologi Bandung
adalah sebagai berikut.
1. Program Studi Matematika : Hilda Assiyatun, M.Si., Ph.D.
2. Program Studi Kimia : Dr. Made Puspasari Widhiastuty, M.Si.
3. Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi : Prof. Dr. Yeyet Cahyati
Soemirtapura
4. Program Studi Teknik Pertambangan : Zulnio Rizqy S.T
5. Program Studi Teknik Kimia : Dr. Carolus Boromeus Rasrendra
6. Program Studi Teknik Informatika : Fitra Arfiansyah, S.Kom, M.T.
7. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika : Dirga S.
8. Program Studi Manajemen : Dr. Eng. Nur Budi Mulyono
19
e) Bagaimana dampak teknologi terhadap komunikasi dalam mengajar?
f) Apa keresahan Bapak/Ibu sebagai dosen dalam interaksi sosial saat
ini?
g) Hambatan seperti apa yang anda alami dalam penggunaan teknologi
untuk berinteraksi sosial kepada teman kampus anda?
3.4.2.2 Rumusan Masalah 2
1) Teori Determinisme Teknologi
a) Apakah teknologi mendorong perubahan kebiasaan anda sehari - hari ?
b) Mengapa teknologi dapat mendorong perubahan dalam diri anda?
c) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek
budaya anda?
d) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek politik
anda?
e) Apakah perubahan tersebut pada akhirnya mempengaruhi aspek
ekonomi anda?
f) Apakah teknologi menjadi dasar cara megajar anda di kampus?
g) Apakah teknologi mengubah cara mengajar anda di kampus?
Mengapa?
2) Teori One Dimensional Man
a) Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pengaruh teknologi yang berkembang
saat ini terhadap pembelajaran di ITB?
b) Apakah teknologi mempengaruhi cara belajar mahasiswa atau mungkin
cara mengajar dosen sendiri?
c) Perubahan apa yg telah dialami dosen terhadap kemajuan teknologi
saat ini?
d) Apakah Bapak/Ibu merasa perubahan yang terjadi tersebut menjadi
penghambat atau mendukung pola belajar mahasiswa?
3.4.2.3 Rumusan Masalah 3
1) Teori Technology Acceptance Model
a) Bagaimana anda menggunakan teknologi dalam membantu diri anda
berinteraksi dengan teman/dosen/civitas ITB lainnya?
20
b) Kemudahan apa yang anda cari dalam menggunakan suatu teknologi?
c) Dari segi manfaat dan tingkat kemudahannya, mengapa anda
menggunakan teknologi tersebut?
d) Apakah anda pernah memiliki pengalaman ataupun persepsi negatif
terhadap teknologi yang pernah anda gunakan?
e) Bagaimana reaksi anda terhadap pengalaman ataupun persepsi negatif
terhadap teknologi tersebut?
f) Apakah anda pernah melakukan komparasi antara suatu teknologi
dengan teknologi lain yang memiliki fungsi yang sama?
g) Bagaimana anda melakukan komparasi antara suatu teknologi dengan
teknologi lain yang memiliki fungsi yang sama tersebut?
2) Teori Kebijaksanaan
a) Seberapa efektif anda menggunakan teknologi yang ada dalam
menunjang interaksi sosial anda dalam mengajar?
b) Bagaimana anda menilai sebuah teknologi dianggap baik dan efektif
dalam mendukung pekerjaan anda maupun interaksi sosial anda dalam
mengajar?
c) Apakah anda juga mempertimbangkan situasi sosial dan budaya dalam
penggunaaan teknologi?
d) Situasi sosial dan budaya apa yang ada pertimbangkan dalam memilih
teknologi yang anda gunakan?
e) Apa kelebihan yang anda inginkan dan kekurangan yang anda harap
ditiadakan dalam suatu teknologi sebagai pendukung pekerjaan
maupun interaksi sosial anda dalam mengajar?
f) Menurut anda, definisi penggunaan teknologi yang bijak itu seperti apa?
g) Apa yang anda harapkan dari teknologi untuk masa kini dan masa yang
akan datang dalam mendukung interaksi sosial yang bijak?
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN
22
Akan tetapi kemudahan mengakses informasi dan segala sesuatunya
tidak hanya menjadi sesuatu yang positif karena terdapat mahasiswa yang justru
menyalahgunakan penggunaan teknologi, misalnya menyontek dengan mudah
sewaktu ujian. Kemudahan akses Informasi ini membuat terjadinya penurunan
integritas mahasiswa di Institut Teknologi Bandung dan konflik sosial.
4.1.3 Hasil Penelitian dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
Menurut hasil wawancara kami, teknologi memiliki dampak yang
mempengaruhi keberlangsungan kegiatan di lingkungan Institut Teknologi
Bandung. Teknologi sangat berpengaruh dalam komunikasi dan kegiatan interaksi
dengan sesama manusia. Penggunaan teknologi merupakan hal yang umum dan
dirasakan manfaatnya oleh kalangan dosen dan mahasiswa. Teknologi dapat
mempercepat komunikasi dosen maupun mahasiswa, mendukung fasilitas dalam
kegiatan belajar dan mengajar, mempermudah akses pada informasi untuk
mendukung kegiatan pembelajaran, membantu penelitian, serta memperluas
jaringan sosial. Namun selain dapat memperluas koneksi dan interaksi sosial,
teknologi juga dapat berdampak negatif dalam komunikasi manusia. Teknologi
dapat menyebabkan kurangnya interaksi secara langsung.
23
yaitu komunikasi menjadi sering justru, karena sekarang komunikasi tidak dibatasi
hanya pertemuan tetapi bisa melewati telepon genggam dan lain-lain. Tetapi
menurut salah satu narasumber, komunikasi menjadi jarang karena media sosial
membuat enggan untuk berkomunikasi secara langsung. Dengan adanya
teknologi, pengembangan teknologi di Institut Teknologi Bandung menjadi
semakin cepat, seperti misalnya adanya berbagai software di pertambangan
seperti minex, slide, dan lain-lain yang berguna untuk menghitung lereng.
Teknologi dapat memperluas dan memperbaiki interaksi sosial anda dengan
mahasiswa lain, sekarang interaksi menjadi semakin mudah.
24
menyelesaikan tugas. Tanpa adanya bantuan teknologi, ilmu pengetahuan tidak
akan bisa berkembang karena kedua hal tersebut berkembang secara beriringan.
Teknologi juga dapat memperluas dan memperbaiki interaksi sosial sesama
mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen. Kehadiran sosial media
mempermudah komunikasi sesama manusia. Dampak teknologi yang dirasakan
terhadap kontak sosial dalam komunikasi antarmahasiswa cukup banyak
positifnya. Pertama, komunikasi dapat berjalan cepat dan menyeluruh. Bagi
mahasiswa yang merantau, tentu komunikasi mempermudah komunikasi dengan
keluarga yang jauh. Dengan bantuan teknologi, segala informasi mudah disebar
dan didapat.
4.1.7 Hasil Penelitian dari Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Menurut hasil wawancara kami dengan asisten dosen, manfaat teknologi
yang dirasakan narasumber dalam pengembangan keilmuan di Institut Teknologi
Bandung adalah akses terhadap informasi yang lebih cepat. Hal ini memperluas
25
jejaring sosial dan memicu pertukaran ide dan informasi yang lebih lancar dengan
orang lain. Menurut pengamatan narasumber, perkembangan teknologi juga
mempengaruhi cara dosen berinteraksi dengan mahasiswa. Yang perlu dipahami
oleh mahasiswa adalah dosen memiliki cara dan etika berkomunikasi yang
berbeda-beda sehingga mahasiswa harus bisa menyesuaikan cara berkomunikasi
mereka.
Adapun menurut hasil wawancara kami dengan mahasiswa, manfaat
teknologi yang dirasakan narasumber dalam pengembangan keilmuan mereka
adalah mempermudah mereka dalam mengerjakan tugas dan praktikum.
Kebanyakan tugas dan praktikum non-lapangan di Program studi Geodesi dan
Geomatika dapat dikerjakan dengan laptop dan internet. Fasilitas WiFi di Gedung
Program studi dan di Sekretariat HMJ membuat banyak mahasiswa betah
mengerjakan tugas di kampus, sehingga teknologi ini memperluas dan
memperbaiki interaksi narasumber dengan teman-temannya. Menurut
narasumber, teknologi mempermudah kontak sosial tetapi belum tentu
mempermudah komunikasi antar manusia karena terkadang suatu ide atau
pandangan lebih mudah disampaikan secara langsung dan tetap dibutuhkan rasa
saling percaya pada suatu komunikasi yang baik.
26
Adapun menurut hasil wawancara kami dengan beberapa mahasiswa
Manajemen adalah sebagai berikut. Menurut ketiga narasumber kami, teknologi
sangatlah memberi impact yang cukup besar, tentunya dengan perspektif baik
dalam perkembangan keilmuan di Institut Teknologi Bandung, hal yang sangat
mereka rasakan adalah dalam media belajar menjadi sangat efektif dan efisien
terutama untuk memahami dan mempelajari bahan materi yang sedang dipelajari.
Bagi mereka, teknologi memang sangat bisa memperluas dan memperbaiki
interaksi sosial mereka dengan individu mahasiswa lainnya di kampus. Mereka
menyebutkan bahwasanya komunikasi bisa menjadi lebih lancar dan segala
sesuatu bisa dilakukan hanya melewati teknologi yang ada tanpa harus
mengeluarkan tenaga lebih untuk mengadakan janji pertemuan dan lainnya.
27
disampaikan dosen di dalam kelas karena merasa memiliki teknologi yang dapat
mengakses segala sesuatu yang dibutuhkan.
Tidak hanya mahasiswa, tetapi pengaruh keberadaan teknologi juga berlaku
di kalangan dosen, dengan teknologi dosen tidak lagi mementingkan kehadiran
mengajar di dalam kelas sehingga mengurangi interaksi langsung dengan
mahasiswa karena dengan teknologi dapat melakukan kuliah online, akibatnya
banyak sekali mahasiswa yang tidak mengenal dosennya sendiri.
4.2.3 Hasil Penelitian dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
Menurut hasil wawancara kami, teknologi memliki dampak dalam kegiatan
yang berlangsung dalam kehidupan sehari-hari. Adanya teknologi dapat
meningkatkan interaksi dosen dan mahasiswa maupun sesama mahasiswa tanpa
harus bertatap muka, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam
berkomunikasi. Kegiatan pembelajaran menjadi terfasilitasi dengan adanya
perkembangan teknologi seperti kuliah online, e-learning, dan lain-lain. Sehingga
memudahkan diskusi dosen dan mahasiswa pada bidang keilmuannya.
Namun, menurut salah satu narasumber mahasiswa, komunikasi antar
mahasiswa melalui sosial media dapat menyebabkan kurangnya interaksi saat
bertemu secara langsung. Kemudahan interaksi di sosial media dapat mengurangi
intensitas komunikasi secara langsung sehingga kemampuan mahasiswa untuk
berinteraksi secara langsung menjadi berkurang.
28
Misalnya dengan adanya Laboratorium Mekbat semua teknologi yang disana
dapat membantu mengefektifkan pembelajaran.
Adapun menurut ketiga mahasiswa yang diwawancarai, jangan sampai
dengan adanya teknologi modern yang masuk mengubah budaya dan norma
norma baik yang tertanam di lingkungan kita. Teknologi dapat mengubah pola
budaya yang terbentuk di lingkungan mahasiswa, apalagi dengan adanya media
sosial yang dengan mudah sesuatu dapat diviralkan.Teknologi bukan mengubah
budaya, tetapi mempermudah pekerjaan jadi lebih efektif dan mudah. Teknologi
tidak akan mengubah cara anda dalam berinteraksi dengan mahasiswa,
tergantung mahasiswanya bagaimana cara dia menyikapi teknologi yang hadir,
Karena interaksi dengan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang berbeda.
Teknologi sangat mempengaruhi pola pikir anda sebagai mahasiswa. Kebanyakan
mahasiswa berpikir praktis tanpa mengetahui dasar teori yang melandasinya.
Kemajuan teknologi juga menyebabkan terjadinya perubahan yang signifikan
mengenai sikap dan perilaku. Dengan adanya teknologi komunikasi langsung
menjadi semakin berkurang karena mudahnya akses informasi. Contoh orang
sekarang lebih mengutamakan komunikasi lewat telepon genggam daripada
bertemu secara langsung.
29
mereka tidak mendalami dengan penuh ilmu pengetahuan tersebut yang akhirnya
teknologi juga menjadi penghambat pola belajar mahasiswa.
Menurut hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa, teknologi
mempengaruhi cukup besar dalam pola pikir. Teknologi memudahkan berpikir dan
menganalisis suatu kasus. Secara langsung, kemajuan teknologi juga
menyebabkan perubahan sikap dan perilaku sesama mahasiswa. Jika
dibandingkan dengan mahasiswa Teknik Kimia zaman dahulu, penghitungan
perancangan banyak menggunakan perhitungan manual. Kalkulator zaman dulu
juga belum canggih bahkan hanya bisa tambah kurang kali bagi. Sekarang
kalkulator bahkan bisa menyimpan catatan dan dapat diprogramkan. Hal ini
sangat sensitif karena perkembangan teknologi ini menimbulkan stigma
penyalahgunaan dalam belajar maupun saat melakukan ujian. Misalnya ada
mahasiswa yang sengaja menyimpan catatan di dalam kalkulator canggihnya
padahal tipe ujian yang berlangsung melarang catatan dibuka dalam bentuk
apapun. Selain itu, pola pikir praktis juga muncul akibat perkembangan teknologi
ini yang dibuktikan adanya penggunaan software-software tertentu dalam
penyelesaian perancangan. Mahasiswa banyak yang merasa lebih memilih
menggunakan software tersebut demi memudahkan dan kepraktisannya.
30
mempengaruhi komunikasi dan interaksi sosial. Permasalahan yang berarti terjadi
jika perusahaan tersebut tidak banyak menggunakan jasa mahasiswa Informatika.
Mahasiswa Informatika akan cenderung lebih sulit untuk berkomunikasi dan
berinteraksi sosial, karena lebih sering berinteraksi dengan menggunakan
teknologi.
Menurut narasumber dari asisten akademik, penggunaan teknologi
menyebabkan mahasiswa Informatika memiliki rasa kepedulian terhadap dosen
yang berkurang. Hal ini ditandai dengan cukup banyak mahasiswa Informatika
yang mempergunakan gadgetnya untuk melakukan interaksi sosial di dalam kelas
ketika dosen sedang mengajar. Narasumber ini menghimbau kepada mahasiswa
untuk tidak melupakan cara melakukan interaksi sosial sebagai manusia, dan
bukan terhadap teknologi saja.
4.2.7 Hasil Penelitian dari Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Menurut narasumber dari kalangan asisten dosen, teknologi mengubah
kebiasaan sehari-hari hingga membentuk budaya tertentu karena teknologi
berpengaruh pada terpenuhinya kebutuhan sedangkan kebutuhan yang ada di
suatu kelompok relatif serupa sehingga suatu budaya akan muncul sendirinya.
Narasumber mengatakan perubahan cara mengajarnya lebih disebabkan
kemampuan dalam mengoptimalisasi teknologi yang sudah ada dan belum ada
teknologi yang mengubah cara dia mengajar. Menurut pengamatan narasumber,
cara dosen mengaplikasikan teknologi dalam pengajaran berbeda-beda. Bahan
ajar yang digunakan umumnya sama antar dosen sehingga materi yang
tersampaikan merata di semua kelas. Narasumber sendiri pernah berdiskusi
dengan beberapa dosen terkait perubahan sikap dan perilaku mahasiswa. Agar
perubahan sikap dan perilaku tersebut tidak bertentangan dengan norma yang
berlaku di lingkungan Geodesi dan Geomatika, mereka menyatakan pentingnya
sebuah sistem kaderisasi HMJ yang baik.
Menurut narasumber dari kalangan mahasiswa, teknologi mengubah
kebiasaan sehari-hari hingga membentuk budaya tertentu. Mahasiswa Geodesi
dan Geomatika mempelajari hal yang relatif sama sehingga teknologi yang dapat
31
menyelesaikan masalah mereka akan lazim digunakan hingga membudaya.
Budaya yang ada akan terus berubah mengikuti perubahan teknologi termasuk
dalam hal berinteraksi. Narasumber mengatakan bahwa media yang saat ini
digunakan di lingkungan Mahasiswa Geodesi dan Geomatika kurang lebih
mengikuti kecenderungan yang ada di masyarakat. Lingkungan zaman sekarang
menurut narasumber adalah lingkungan yang bersifat global dan penyebab
utamanya adalah perkembangan teknologi. Hal ini mengakibatkan pola pikir yang
dinamis dan beragam diantara mahasiswa. Contohnya adalah pendapat
narasumber yang beragam ketika diminta pendapatnya terkait fenomena yang
saat ini terjadi di masyarakat. Seorang narasumber mengatakan perbedaan ini
harus disikapi dengan bijak dan jangan sampai menimbulkan perpecahan.
32
ditemui. Perubahan dapat terjadi karena cara yang baru menggunakan teknologi
lebih baik dan mempermudah manusia. Teknologi memang dibutuhkan oleh
manusia.
33
juga berdampak buruk bagi beberapa pengguna di kalangan dosen karena
teknologi menjadi alasan dosen tidak hadir di kelas dan tidak mengenal siswanya.
4.3.3 Hasil Penelitian dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi
Pemilihan teknologi harus secara selektif agar dapat memberikan dampak
yang positif secara maksimal dan mencegah dampak negatif yang mungkin terjadi.
Teknologi merupakan hal yang baik dalam mendukung perkembangan zaman bila
tepat guna. Mahasiswa maupun dosen harus dapat memilih teknologi yang
digunakan dan mempertimbangkan manfaat teknologi tersebut bila digunakan.
Teknologi yang digunakan dalam kegiatan belajar dan mengajar harus
dimanfaatkan sesuai dengan bidang keilmuan sehingga penggunaan teknologi
tidak melewati batas dan tidak menyebabkan timbulnya dampak negatif.
Mahasiswa harus memiliki integritas dengan adanya kemudahan akses
informasi dengan teknologi yang tersedia. Fasilitas di Institut Teknologi Bandung
untuk belajar seperti telepon genggam, laptop, e-learning, dan lain-lain. harus
mampu dimanfaatkan secara optimal. Dosen juga dapat menggunakan teknologi
agar kegiatan mengajar tidak membosankan bagi mahasiswa dan materi
pembelajaran dapat disalurkan dengan lebih baik.
34
maupun media sosial karena dua teknologi ini sudah sangat wajib dipunyai
dikalangan masyarakat sekarang.
Menurut hasil wawancara mahasiswa, pada era sekarang mahasiswa sangat
banyak menggunakan telepon genggam serta fitur didalamnya untuk
berkomunikasi dengan teman-temanya. Handphone atau telepon genggam adalah
alat yang sangat mudah digunakan serta wajib dimiliki dalam era sekarang karena
sudah menjadi kebutuhan. Teknologi telepon genggam susah sangat efektif bila
digunakan sudah sebagaimana mestinya, bukan digunakan untuk hal-hal negatif
seperti berbuat curang saat ujian menggunakan telepon genggam, dan lain-lain.
Diharapkan juga di dalam sebuah telepon genggam ada sebuah fitur untuk
melakukan pencegahan terhadap tindak kecurangan atau mungkin tindak pidana
sekaligus.
35
daripada penggunaan teknologi di Universitas lain yang juga memiliki jurusan
informatika. Namun, penggunaan teknologi yang baik juga harus diimbangi
dengan interaksi sosial sebagai sesama manusia. Sebagai contoh, ketika sedang
berada di kelas dan dosen sedang mengajar, mahasiswa fokus memperhatikan
dan tidak memainkan gadget. Mahasiswa Informatika adalah garda terdepan
teknologi, maka dari itu, mereka juga harus menjadi contoh bagi orang-orang
disekitarnya dalam pembuatan dan penggunaan teknologi.
4.3.7 Hasil Penelitian dari Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
Menurut hasil wawancara kami dengan asisten akademik, narasumber
merasa dia belum efektif dalam menggunakan teknologi dalam mengajar. Selain
itu, dia juga merasa harus meningkatkan kemampuan berbicara agar komunikasi
saat mengajar menjadi lebih baik. Menurutnya teknologi dianggap baik dan efektif
ketika pesan yang ingin disampaikan dapat ditampilkan secara jelas dan menarik.
Narasumber mengatakan situasi sosial dan budaya harus menjadi pertimbangan
dalam memilih teknologi tetapi harus tetap bisa open-minded dan mau belajar hal-
hal baru. Teknologi akan terus berkembang, sehingga yang menurut narasumber
yang sebaiknya dilakukan adalah mendalami teknologi yang tersedia.
Menurut hasil wawancara kami dengan mahasiswa, media yang digunakan
narasumber dalam berkegiatan di Institut Teknologi Bandung adalah Line,
Whatsapp, Facebook, Instagram, email Institut Teknologi Bandung, dan email
umum. Line digunakan untuk berinteraksi 2 arah antar mahasiswa atau asisten
akademik, Whatsapp digunakan untuk berinteraksi 2 arah dengan dosen,
Facebook digunakan untuk membuka Grup Program studi dimana seringkali staf
Tata Usaha memberikan pengumuman akademik, email Institut Teknologi
Bandung digunakan untuk menghubungi salah satu dosen dan mengumpulkan
tugas, dan email umum digunakan untuk berbagi tugas antar mahasiswa dan
mengumpulkan tugas ke asisten akademik. HMJ Geodesi dan Geomatika sendiri
memiliki akun Line, Facebook, dan Instagram. Teknologi tersebut dipilih karena
dianggap optimal dalam kebermanfaatannya dan mudah untuk diakses. Seorang
narasumber memberikan pandangan lain bahwa penggunaan teknologi yang
36
demikian adanya adalah suatu budaya yang dipengaruhi internal dan eksternal
civitas akademika Program studi Geodesi dan Geomatika. Budaya ini membuat
persepsi negatif yang mungkin dirasakan membuat narasumber harus tetap aktif
di media-media tersebut. Narasumber yang diwawancara menganggap diri
mereka cukup efektif dalam memanfaatkan teknologi yang tersedia dalam
menunjang interaksi sosial mereka. Untuk memilih media yang mereka gunakan,
narasumber memperhatikan sasaran dan jenis konten. Media yang dipilih adalah
media yang secara budaya cocok dengan sasaran dan jenis konten yang mereka
ingin sampaikan. Narasumber mengatakan mereka puas dengan teknologi yang
ada saat ini, tetapi mengharapkan adanya perkembangan sehingga muncul
teknologi baru yang lebih baik.
37
berkirim pesan secara formal seperti kepada dosen dan civitas Institut Teknologi
Bandung, penggunaan media berkirim pesan Line Messenger dan Whatsapp
untuk berkomunikasi dengan teman kampus atau keperluan lainnya. Semua
teknologi tersebut sangat mudah dipergunakan dan hanya cukup diam ditempat
atau diam dirumah bisa saja melakukan semua kegiatan berkomunikasi dan
berinteraksi seperti itu. Ketiga mahasiswa tersebut jarang menemui pengalaman
atau persepsi negatif dalam penggunaan teknologi yang mereka miliki, biasanya
yang mereka alami adalah ketika teknologi tersebut salah digunakan atau tidak
digunakan dengan benar.
38
BAB V
ANALISIS
39
ilmuan tersebut menyatakan bahwa teknologi akan memberikan dampak pada
kehidupan manusia.
40
Sebagai akademisi yang terdampak dalam kemajuan teknologi, sebagian besar
mahasiswa di Institut Teknologi Bandung dalam kalangan program studi tertentu
bertindak sebagai mahasiswa yang bijak dalam menggunakan teknologi, yaitu dengan
menggunakan teknologi yang memberikan manfaat yang baik bagi kita sendiri maupun
orang lain. Walaupun terkadang beberapa mahasiswa menggunakan teknologi dengan
tidak efektif karena terdistraksi dengan hal lain saat menggunakan teknologi tersebut.
Bertindak sebagai pelaku pengguna teknologi dengan bijak adalah untuk menjaga
interaksi sosial khusunya di Institut Teknologi Bandung agar kegiatan belajar mengajar
dan pengembangan ilmu pengetahuan dapat berjalan dengan baik serta efektif. Teori
yang kami gunakan untuk menganalisis rumusan masalah ketiga yaitu teori informatif.
Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949). Teori informasi merupakan
salah satu teori klasik, dimana teori ini menitikberatkan pada teknologi sebagai suatu
transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan media dalam berkomunikasi
dengan bijak. Dalam hal ini, jika teknologi yang digunakan baik, maka komunikasi akan
berjalan efektif, begitu pula sebaliknya. Apabila teknologi tidak baik, maka komunikasi
tidak akan berjalan dengan lancar.
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Dampak teknologi pada interaksi sosial di Institut Teknologi Bandung adalah
memperbaiki komunikasi dengan munculnya media yang mampu membuat
komunikasi yang terjadi pada kontak sosial sekunder menjadi serupa dengan
kontak sosial primer.
2. Teknologi dapat membuat perubahan terhadap interaksi sosial di Institut
Teknologi Bandung karena teknologi merubah kebiasaan yang ada sebagai
suatu bentuk penyesuaian yang dilakukan manusia agar dapat menghadapi
perubahan zaman.
3. Cara pemanfaatan teknologi yang bijaksana agar mahasiswa dapat menjaga
interaksi sosial adalah dengan membudayakan interaksi sosial di Institut
Teknologi Bandung sehingga teknologi hanya digunakan ketika pemenuhan
kebutuhan tidak bisa dilakukan lewat kontak sosial primer.
6.2 Saran
Saran yang bisa diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Menambah jumlah responden dari dosen dan mahasiswa supaya penelitian
dapat semakin menjangkau lebih banyak jurusan sehingga dapat menjangkau
seluruh mahasiswa Institut Teknologi Bandung
2. Melakukan penelitian terhadap teknologi yang lebih umum yang dipakai seluruh
mahasiswa Institut Teknologi Bandung, seperti Google Drive dan Google Docs
42
DAFTAR PUSTAKA
Davis, F.D., Bagozzi, R.P., Warsaw, P.R. 1989. User Acceptance Of Computer
Technology: A Comparison Of Two Theorical Models, Journal og Management
Science, Vol. 5.
Dishaw, M.T., Strong, D.M. 2002. Extending The Technology Acceptance Model With
Task-Technology Model Construct, Journal of Information Management. Vol. 7.
Lechte, John. 2001. 50 Filsuf Kontemporer dari Strukturalisme sampai Postmodernitas.
Yogyakarta : Kanisius.
Lury, Celia. 1998. Consumer Culture. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Murti, Andini. 2005. Perbandingan Konsep Consumer Society dalam Pemikiran Jean
Baudrillard dan Herbert Marcuse. Skripsi Program Sarjana Bidang Filsafat.
Universitas Indonesia : Jakarta.
Sarlito W.Sarwono. 2008. Teori-Teori Psikologi Sosial. Rajawali Pers. Jakarta.
Wijaya, P.S.M. 2005. Pengaruh Computer Self-Efficacy dan Task-Technology Fit
Terhadap Penerimaan Penggunaan Internet, Jurnal Riset Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 2. No. 1.
Rogers, E. M. 1985. Diffusion Of Innovations (4th Ed.). New York: The Free Press
43