Analisis Debit Limpasan Permukaan Dengan Menggunakan Alat Rainfall Simulator Pada Tanah Dengan Variasi Kepadatan Rudianto Wahyu Prabowo 115060401111017
Analisis Debit Limpasan Permukaan Dengan Menggunakan Alat Rainfall Simulator Pada Tanah Dengan Variasi Kepadatan Rudianto Wahyu Prabowo 115060401111017
Analisis Debit Limpasan Permukaan Dengan Menggunakan Alat Rainfall Simulator Pada Tanah Dengan Variasi Kepadatan Rudianto Wahyu Prabowo 115060401111017
Rudianto Wahyu Prabowo1, Donny Harisuseno2, Andre Primantyo H2, Dian Noorvy K3
1. Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Pengairan Universitas Brawijaya
2. Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
3. Mahasiswa Program Doktor Teknik Sumber Daya Air Universitas Brawijaya
Jalan MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Email : [email protected]
ABSTRAK
Debit limpasan permukaan terjadi jika air hujan yang jatuh lebih besar dari kapasitas
infiltrasi pada tanah. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya intensitas
curah hujan, karakteristik lahan, karakteristik tanah, kemiringan lahan dan kepadatan tanah.
Karakteristik tanah yang mempengaruhi porositas tanah, kerapatan massa tanah, kadar air
tanah, tekstur tanah, struktur tanah, kandungan bahan organik tanah, dan keadaan vegetasi
permukaan tanah. Skripsi ini mencoba untuk meneliti pengaruh kepadatan tanah terhadap
debit limpasan pada alat Rainfall Simulator.
Pengambilan sampel tanah pada penelitian ini dilaksanakan pada Kelurahan
Tlogomas Kota Malang. Penentuan lokasi berdasarkan pembagian peta sifat fisik tanah di
Kota Malang. Data-data yang diperoleh adalah data primer yang merupakan pengamatan
langsung dari Laboratorium Hidrologi Teknik Pengairan, yaitu dengan menggunakan alat
Rainfall Simulator untuk mengetahui debit limpasan permukaan dengan memvariasikan
kepadatan, percobaan dilakukan sebanyak 36 kali.
Hasil pengukuran dan analisis debit limpasan di Laboratorium hubungan antara debit
limpasan dengan variasi kepadatan adalah berbanding lurus, debit limpasan akan meningkat
jika tingkat kepadatannya meningkat.
Kata kunci: Debit Limpasan, Kepadatan, Rainfall Simulator
ABSTRACT
The surface of the discharge runoff rain water falling happen if greater than the
capacity of infiltration on the ground. This condition is highly influenced by various things,
such as the intensity of rainfall, characteristic of land, characteristic of the land, the slope of
land and the density of the land. Characteristic of land that affects the porosity of the land,
the density is a land mass, ground water levels, the texture of the land, soil structure, the
content of organic material land, and the state of the surface soil of vegetation. Thesis is
trying to examine the influence of the density of soil on a runoff against discharge for the
simulator rainfall.
The sample collection the ground at this study was conducted to officials in urban
village tlogomas Malang city. The determination of recipient divided based on a map of the
nature of the physical land in the town of Malang. The data obtained is primary data is direct
observation from the lab hydrology agricultural water, technique namely by means of a
utensil rainfall for the simulator to discharge runoff know the surface with varying density,
experiment done in 36 times.
Result of measuring and analysis discharge a runoff in the laboratory the relationship
between discharge a runoff with the variation of the density is the is directly proportional,
discharge runoff would increase if density increase. The relationship between discharge a
runoff with the variation of earthen slope is is directly proportional, discharge a runoff will
be great if earthen slope added.
Keyword : Discharge runoff, density, rainfall simulator
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hujan yang jatuh ke tanah membentuk limpasan (runoff) yang mengalir kembali ke
laut. Beberapa diantaranya masuk ke dalam tanah (infiltrasi) dan bergerak terus ke bawah
(perkolasi) ke dalam daerah jenuh (saturated zone) yang terdapat di bawah permukaan air
tanah. Air dalam tanah ini bergerak perlahan-lahan melewati akuifer masuk sungai atau
kadang-kadang langsung ke laut. infiltrasi didefinisikan sebagai gerakan air ke bawah melalui
permukaan tanah ke dalam profil tanah. Limpasan permukaan terjadi ketika jumlah curah hujan
melampaui laju infiltrasi dan penguapan. Setelah laju infiltrasi terpenuhi, air mulai mengisi
cekungan atau depresi pada permukaan tanah. Setelah pengisian selesai maka air akan mengalir
dengan bebas di permukaan tanah.
Faktor yang mempengaruhi limpasan permukaan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
elemen meteorologi dan elemen sifat fisik atau karakteristik daerah pengaliran (Sosrodarsono,
1978). Pengaruh intensitas hujan terhadap limpasan permukaan sangat tergantung pada laju
infiltrasi, maka akan terjadi limpasan permukaan sejalan dengan peningkatan intensitas curah
hujan. Hubungan antara resapan dengan variasi kepadatan adalah berbanding terbalik, Resapan
akan meningkat jika tingkat kepadatannya menurun ( Pratama, 2012 ).
Dari gambar 7 pengaruh kepadatan terhadap debit limpasan pada kepadatan (ɣd) 0,83
gr/cm3 dan (ɣd) 0,96 gr/cm3 untuk keadaan jenuh air debit limpasan lebih besar dari pada
keadaan tidak jenuh air. Hal ini disebabkan karena pada saat jenuh air infiltrasinya lebih
kecil dari kondisi tidak jenuh air. Tetapi pada kepadatan (ɣd) 1,09 gr/cm3 debit limpasan
jenuh air sama dengan
dari keadaan tidak jenuh air yaitu 1,8 liter/menit. Karena pada saat kepadatan (ɣd) 1,09
gr/cm3 besar infiltrasinya sama yaitu mempunyai nilai infiltrasi kecil.
Untuk keadaan tidak jenuh air dan jenuh air semakin besar kepadatan debit limpasan
akan semakin besar. Pada tanah tidak jenuh kenaikan debit limpasan semakin besar
dari pada
kondisi tanah jenuh. Hal ini membuktikan faktor kepadatan tanah (ɣd) berpengaruh
terhadap besar kecilnya debit limpasan.
5.2 Saran
Dalam pengukuran debit limpasan
di Laboratorium, sebaiknya percobaan dilakukan dengan memperbanyak variasi kemiringan
(%), kepadatan (ɣd) dan intensitas hujan yang lebih banyak untuk memperkuat hasil yang
didapat. Agar lebih signifikan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh aliran
masuk (inflow), disamping hujan terhadap debit limpasan.
Asdak,C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Indarto. 2010. Hidrologi: Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta: PT
Bumi Askara.
Islami, Wani. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Januardin. 2008. Pengukuran Laju Infiltrasi pada Tata Guna Lahan yang Berbeda di Desa
Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan Medan. Medan: Departemen Ilmu
Tanah FP USU.
Kartasapoetra. 1989. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha Untuk Merehabilitasinya.
Jakarta: Bina Aksara.
Noorvy, D. 2000. Analisa Penentuan Model Infiltrasi pada Alat Simulator Hujan Untuk
Tanah Lempung Berliat Jenuh Air. Skripsi tidak dipublikasikan. Malang: Universitas
Brawijaya.