Spesifikasi Teknis PDF
Spesifikasi Teknis PDF
Spesifikasi Teknis PDF
SPESIFIKASI TEKNIS
1. URAIAN UMUM
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 1
Spesifikasi Teknis
b. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi pertentangan
antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang lain maka yang
berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada huruf
a di atas;
c. Penyedia Jasa wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS, Daftar Kuantitas dan Harga Satuan
serta dokumen kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidaksesuaian
antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya, Penyedia
Jasa wajib untuk memberitahukan/melaporkannya kepada Konsultan MK / PENGAWAS.
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka harus segera
meminta keputusan Konsultan MK / PENGAWAS lebih dahulu.
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang
diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
ketidaksempurnaan / ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
MK / PENGAWAS lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bila hal
tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan kerusakan/kelemahan
konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan MK / PENGAWAS.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang RKS
tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah
mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
d. Bila akibat kekurang telitian Penyedia Jasa dalam melakukan pelaksanan pekerjaan, terjadi ketidak
sempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Penyedia Jasa harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi yang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan MK /
PENGAWAS tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain. Selama pelaksanaan pekerjaan,
apabila terjadi perselisihan/ konflik dengan masyarakat sekitar atau pihak lain, maka Penyedia
Jasa diwajibkan menyelesaikan permasalahan tersebut. Segala konsekuensi biaya yang timbul
pada penyelesaian permasalahan tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 2
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa diwajibkan menjamin semua risiko kerusakan atau kerugian yang terjadi dalam
proses pembangunan atau konstruksi (kecuali beberapa risiko saja yang tercantum dalam
pengecualian).
c. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Penyedia Jasa harus membantu pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) atas permintaan
Pemberi pekerjaan. Biaya IMB ditanggung oleh Penyedia jasa.
d. Penyambungan Listrik, Air Bersih, dan Hydrant
Penyedia Jasa harus membantu pengurusan penyambungan listrik, air bersih, dan hydrant atas
permintaan Pemberi pekerjaan. Biaya penyambungan listrik, air bersih, dan hydrant ditanggung
oleh Pemberi pekerjaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 3
Spesifikasi Teknis
2. LINGKUP PEKERJAAN
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 4
Spesifikasi Teknis
masa pemeliharaan oleh PPHP, penyedia jasa yang tidak menandatangani Berita Acara Serah
Terima Akhir (FHO) dimasukkan dalam Daftar Hitam.
4) Penyedia Jasa harus melaksanakan pemeliharaan atas hasil pekerjaan sehingga kondisi
pekerjaan selama masa pemeliharaan tetap seperti pada saat Penyerahan Pertama (PHO).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 5
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 6
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 7
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 8
Spesifikasi Teknis
a. Pekerjaan yang secara profesional harus dikerjakan oleh penyedia jasa khusus agar mendapatkan
hasil optimal, kecuali Penyedia Jasa mempunyai divisi khusus sesuai dengan bidang yang
disyaratkan, serta dapat melampirkan Sertifikat Tenaga Ahli / Tenaga Terampil (SKA/SKT) sesuai
bidang pekerjaan yang disub-kontrakkan. Pekerjaan yang harus disub-kontrakkan, meliputi :
1) Pekerjaan Fondasi
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 9
Spesifikasi Teknis
2) Pekerjaan Bekisting
3) Pekerjaan Baja
4) Pekerjaan Aluminium dan Kaca
5) Pekerjaan Curtain Wall
6) Pekerjaan Elektrik
7) Pekerjaan IT / Elektronik
8) Pekerjaan Mekanikal dan Plumbing
9) Pekerjaan-pekerjaan khusus lainnya.
b. Pekerjaan lain-lain
Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa dipisahkan dengan
pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS. Uraian pekerjaan lebih detail seperti diuraikan
pada dokumen perencanaan (DED) dan Bill of Quantity (BoQ).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 10
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 11
Spesifikasi Teknis
*) Masing-masing personil inti harus membuat Curiculum Vitae (CV), dilampiri dengan Surat
Pernyataan Kesanggupan untuk ditempatkan di pekerjaan ini dan harus ditandatangani yang
bersangkutan. Isi CV yang dicantumkan minimal memuat : Keterangan Pribadi, Pendidikan (tahun
ijazah), Keahlian (masa berlaku), Pengalaman Kerja (nama pekerjaan, tahun, jabatan,
lokasi/pemberi pekerjaan, kontak yang dapat di hubungi).
**) Dibuktikan dengan fotocopy/scan Ijasah, sesuai dengan persyaratan.
***)Dibuktikan dengan fotocopy/scan Sertifikat Keahlian/Ketrampilan (SKA/SKT), sesuai dengan
persyaratan.
Catatan :
Konsultan MK / PENGAWAS wajib memperingatkan atau mengganti personil yang dianggap tidak
mampu sesuai dengan prosedur, persyaratan dan peraturan.
2.5. PERALATAN
Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan
Kalijaga, Penyedia Jasa harus menggunakan alat-alat yang bersifat khusus antara lain sebagai
berikut :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 13
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 14
Spesifikasi Teknis
m. Jadwal Tenaga
n. Jadwal Suplai Kedatangan Material
o. Metode / Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), yang minimal memuat:
1) Kebijakan K3;
2) Organisasi K3;
3) Perencanaan K3;
4) Pengendalian dan program K3; serta
5) Pemeriksaan dan Evaluasi K3.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 15
Spesifikasi Teknis
f. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan.
g. Persyaratan mutu bahan bangunan akan disebutkan di sini dan di syaratkan langsung di dalam
pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 16
Spesifikasi Teknis
3.2. PENERAPAN K3
a. Penerapan Umum
Penerapan secara umum SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, antara lain:
1) RK3K dipresentasikan pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi/pre construction
meeting (PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk disahkan dan ditanda tangani oleh PPK;
2) RK3K yang telah disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen kontrak dan
pekerjaan konstruksi dan menjadi acuan penerapan SMK3 pada pelaksanaan konstruksi;
3) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuain dalam penerapan RK3K
dan/atau peruabhan dan/atau pekerjaan tambah/kurang, maka RK3K harus ditinjau ulang dan
disetujui oleh PPK;
4) Dokumentasi hasil pelaksanaan RK3K dibuat oleh penyedia jasa dan dilaporkan kepada PPK
secara berkala (harian, mingguan, bulanan), yang menjadai bagian dari pelaporan pelaksanaan
pekerjaan;
5) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan kecelakaan kerja
kepada PPK, paling lambat 2x24 jam.
6) Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai hasil evaluasi
RK3K, dalam rangka menjamin kesesuaiang dan efektifitas penerapan RK3K.
7) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja,
apabila tidak menyelenggarakan SMK3 sesuai dengan RK3K;
8) Pada saat pelaksanaan uji coba dan laik fungsi sistem (testing and commissioning) untuk
penyerahan hasil akhir pekerjaan, Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi harus memastikan
bahwa prosedur K3 telah dilaksanakan;
9) Laporan penyerahan hasil akhir pekerjaan wajib memuat hasil kinerja SMK3, statististik
kejadian, serta ususlan perbaikan untuk proyek sejenis yang akan datang.
b. Penerapan pada Pekerja
Setiap pekerja diwajibkan melakukan hal-hal dibawah ini, untuk menunjang penerapan SMK3. Hal-
hal tersebut, antara lain:
1) Mematuhui peraturan SMK3 yang telah dibuat oleh Penyedia Jasa yang disetujui oleh PPK;
2) Memakai alat pelindung diri (APD), berupa:
Pelindung kepala (helm);
Identitas pekerja (rompi seragam);
Pelindung kaki (safety shoes/boot);
Pelindung telinga (ear plug, bagi pekerja dengan kebisingan tinggi);
Pelindung mata (googles, bagi pekerja dengan resiko kerusakan mata, pekerja las,
gerindra, dll.)
Pelindung hidung (masker, bagi pekerja dengan resiko debu, dan menghirup gas
berbahaya).
Sabuk keselamatan dan tali keselamatan (full body harness, bagi pekerja dengan resiko
terjatuh dari ketinggian)
3) Penyedia Jasa mengikutsertakan pekerja dalam program perlindungan tenaga kerja selama
kegiatan pekerjaan konstruksi.
c. Penerapan pada Lingkungan Kerja
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 17
Spesifikasi Teknis
Penyedia Jasa berkewajiban terhadap SMK3 pada lingkungan kerja yang sedang berlangsung,
penerapan tersebut antara lain:
1) Melakukan safety talk setiap sebelum melakukan pekerjaan, memberitahukan resiko yang
terjadi pada setiap pekerjaan yang dilakukan.
2) Memberikan pelatihan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja pada pekerjaan tertentu
yang berisiko tinggi (missal: pekerjaan pada ketinggian, pekerjaan penggalian, dll.), serta
pelatihan penanganan kecelakaan atau kejadian atau evakuasi terhadap bahaya tertentu;
3) Memberikan pengawasan terhadap pekerja terkait penerapan SMK3 pada pekerjaan
konstruksi;
4) Memberikan rambu-rambu peringatan dan peralatan keselamatan (misal jaring pengaman,
safety line, scaffolding ketinggian lebih dari 1.8 m, dsb.) terhadap bahaya yang timbul akibat
pekerjaan tertentu;
5) Memberikan papan SMK3, penjelasan dan slogan-slogan keselamatan dan kesehatan kerja;
6) Membuat rambu-rambu peringatan terhadap lingkungan luar yang berdekatan dengan lokasi
proyek (pengaturan lalu lintas, area bahaya terhadap benda jatuh, dsb.)
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 18
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 19
Spesifikasi Teknis
4) Pondasi cor beton setempat minimum penampang diameter 30 cm, dalam 50 cm dari
permukaan tanah setempat. Beton dengan adukan 1Pc :3 Ps : 5 Kr
5) Lengkap pembuatan pintu masuk dari bahan yang sama.
4.7. KANTOR KONTRAKTOR, LOS BAHAN, HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN
a. Penyedia Jasa harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman
kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai Kontrak. Penyedia Jasa harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas
sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air kecil dan
besar agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu keamanan lingkungan.
b. Penyedia Jasa harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas-
fasilitas tersebut. Penyedia Jasa harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan
terhindar dari kerusakan.
c. Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran, Penyedia Jasa dapat menggunakan kembali kantor, los
kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
d. Penyedia Jasa dilarang mendirikan mess pekerja di lingkungan lokasi pekerjaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 20
Spesifikasi Teknis
dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk. Penyedia Jasa tidak diijinkan
menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa
ijin dari Pemberi Tugas.
4.10. KANTOR KONTRAKTOR, LOS KERJA DAN WORKSHOP DI LUAR LOKASI PROYEK
a. Ukuran luas kantor Penyedia Jasa los kerja, serta tempat simpan bahan, disesuaikan dengan
kebutuhan Penyedia Jasa, dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan, serta dilengkapi
dengan pemadam kebakaran.
b. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil, harus dibuatkan kotak simpan
yang dipagari dinding papan yang cukup rapat sehingga masing-masing tidak tercampur.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan Workshop diluar lokasi proyek dengan biaya ditanggung oleh
Penyedia Jasa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 21
Spesifikasi Teknis
a. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan – bahan, tenaga kerja yang
cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk pelat turap sementara dan bendungan
sementara jika diperlukan.
b. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan galian
dan / atau urugan tanah kembali seperti basement, jalan, saluran terbuka, gorong – gorong, jalur
utilitas, pondasi dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
c. Membuang semua bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuangan
yang telah ditentukan.
d. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 22
Spesifikasi Teknis
Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton minimal 14 hari, dan
ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Pemadatan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk memadatkan urugan
maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif digunakan self propelled tamping rollers
atau towed sheep roller. Smooth steel wheel vibratory roller diguanakan untuk memadatkan bahan
urugan berbutir. Pemadatan dengan menyiram dan menyemprot tidak diijinkan. Bila tingkat
pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan yang
disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus
disingkirkan dan harus dipadatkan kembali sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis pondasi
bawah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Permukaan tanah yang telah disiapkan harus
dilindungi terhadap pengeringan dan retak. Setiap kerusakan yang ditimbulkan karena keteledoran
Kontraktor, harus diperbaiki atas biaya Kontraktor sepenuhnya. Pelaksanaan pekerjaan;
a. Umum
Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan–bahan yang tidak
diinginkan. Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta dipadatkan
sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan pondasi jalan ketika dipadatkan,
akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi. Semua bahan sampai kedalaman 150
mm di bawah tanah permukaan pada galian dan sampai kedalaman 300 mm pada timbunan harus
benar–benar dipadatkan sampai minimal 90% - 95% persyaratan kepadatan kering AASHTO T 99.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 23
Spesifikasi Teknis
e. Perlindungan Pekerjaan
Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Konsultan Pengawas harus dilindungi
dari kekeringan / retak dan air. Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian Kontraktor,
harus diperbaiki sesuai petunjuk Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 24
Spesifikasi Teknis
5. PEKERJAAN PASANGAN
b. Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
PUBB-1982
NI-3-1970
NI-10-1973
SII-0021-78
c. Bahan-bahan
1. Bata yang digunakan adalah bata ringan sekualitas produk dari CITICON atau HEBEL. Produk
ini harus baru, dan yang terpilih harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam DIN
(Deutsch Industrie Norm) yang menjamin mutu produk memenuhi persyaratan teknis struktur
bangunan. Dengan standar mutu yang sudah diakui secara Internasional, Prime Mortar
merupakan satu-satunya semen instan dari Indonesia yang dapat diterima di pasar lokal dan
Internasional sekaligus. Bilamana tidak terdapat bahan-bahan yang sesuai standar tersebut di
atas, maka Konsultan Pengawas menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal
dengan persyaratan yang ditentukan.
2. Adukan pasangan bata ringan untuk seluruh dinding harus berupa bahan semen instant MU-
380 atau MM-101 untuk perekat, MU-100 atau MM-201 untuk plester dan MU-200 atau MM-
202 untuk acian. Bahan semen instant yang digunakan sekualitas produk dari MORTAR
UTAMA atau MULTI MORTAR.
3. Bagian yang harus kedap air harus menggunakan bahan plester instant khusus kedap air MU-
600, Cementitious Waterproofing dan bagian yang harus dilakukan plester khusus yaitu;
Mulai permukaan beton sloof, balok dan plat beton sampai tinggi 30 cm di atas permukaan
lantai.
Di bawah dudukan kusen dan pasangan Bata Ringan yang melekat ke beton minimal 3
(tiga) lapis/lajur.
4. Contoh Bahan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 25
Spesifikasi Teknis
Bahan bata ringan yang digunakan ukuran 200 x 600 x 100 mm sekualitas produk dari
CITICON atau HEBEL. Contoh-contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas. Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan
contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai
dengan produk yang di atas akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan.
e. Pelaksanaan
1. Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat
dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan di dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik,
bata ringan harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya.
2. Bata Ringan yang dipasang rata tengah dengan jarak antara Bata Ringan yang satu dengan
yang lainnya (nat) adalah 3 mm.
3. Rangka pengaku berupa kolom praktis ukuran setebal 100 x 100 mm dari beton bertulang
campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2, dan setiap
sudut sambungan dinding bata/beton ringan.
4. Pemasangan dinding Bata Ringan setinggi max. 1 m harus disertai dengan pengecoran kolom
praktis sebagai pengikat.
5. Pada setiap jendela dan pintu dengan bentangan lebih dari 1,2 m harus dipasang balok latai,
meskipun tidak tertera dalam gambar.
6. Setiap selesai pemasangan batu Bata Ringan, dinding harus dibersihkan dari spesi yang
keluar ke samping kanan-kirinya agar nampak bersih dan rapi.
f. Perlindungan
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan bata ringan yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi)
dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Siar
atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan dinding atau dinding
dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan pengisi celah.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
1. American Society for Testing and Materials (ASTM)
2. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
3. Standar Nasional Indonesia (SNI)
4. Spesifikasi Teknis :
03300 – Beton Cor di Tempat
04060 – Adukan dan Plesteran
07920 – Penutup dan Pengisi Celah
c. Prosedur Umum
1. Keterangan
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata dan bata ringan
disusun ½ bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 26
Spesifikasi Teknis
d. Bahan-bahan
1. Batu Bata
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri eks daerah
setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x 10,5 x 22 cm yang dibakar dengan
baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah patah, bersudut runcing dan rata, tanpa
cacat atau mengandung kotoran. Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu
daerah mungkin tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya
ukuran bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang. Kualitas bata harus sesuai
dengan pasal 81 dari A.V. 1941. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu
kepada MK Lapangan. MK Lapangan berhak menolak bata dan menyuruh bongkar
pasangan bata yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera
diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25 kg/cm2, sesuai
ketentuan SNI 15-2094-2000.
3. Pelaksanaan
Dinding harus dipasang dan didirikan menurut masing-masing ukuran ketebalan dan
ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Sloof, kolom praktis dan ringbalk.
Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20 cm, kolom praktis 12 x
12 cm dan 10 x 10 untuk dinding bata ringan, ringbalk dan balok latai 12 x 12 cm dan 10 x
10 untuk dinding bata ringan Kolom praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan
dinding bata sehingga mencapai tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata ringan.
Bekisting terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yang
rata dan berkualitas papan baik. Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-
celah papan harus rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 27
Spesifikasi Teknis
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan bentang
benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak
lurus. Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm.
Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen harus dibuat balok lantai
12/12 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik
dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan
aduk.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
NI-2-1971 SII-0013-81
NI-3-1970 PUBI-1982
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Beton Rooster harus baru, dibuat dari adukan semen dan pasir yang terpilih dengan campuran
1pc : 3 pasir atau terbuat dari tatahan batu putih sejenis palimanan ukuran 20x20 cm tebal 8
cm. Rooster tersebut dibuat khusus sesuai dengan gambar detail dengan permukaan halus
pada kedua sisi. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka
MK dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persetujuan MK.
2. Pengujian Bahan.
Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa Beton Rooster yang akan digunakan
sudah melalui pengujian. Apabila diperlukan, Pelaksana harus mengadakan pengujian bahan-
bahan tersebut pada Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui dan disaksikan MK. Pelaksana
harus mengajukan laporan secara tertulis mengenai hasil pengujian tersebut.
3. Contoh bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan 7 tujuh) hari
sebelum pelaksanaan pasangan dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari MK.
4. Penyimpanan
Rooster disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban di dlempeng
dan ditumpuk sampai setinggi tidak lebih dari 1,5 m. Tempat penyimpanan harus terlindung
dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya.
d. Pelaksanaan
1. Pengerjaan
Pasangan dinding rooster yang dilaksanakan harus rata, tegak, dan lajur penaikannya
diukur tepat dengan tiang lot. Dan bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka
setiap lajur naik, Rooster harus segaris dengan naat/lajur di bawahnya.
Bila tidak dinyatakan dalam gambar maka adukan/spesi untuk pemasangan beton rooster
adalah 1 pc : 4 pasir.
Rangka pengaku berupa beton sloof, kolom praktis dan ring-balk beton, dipasang untuk
setiap luas dinding maksimum 9 (sembilan) m2 sesuai dengan persyaratan pabrik beton
rooster atau yang disetujui oleh MK.
Pelaksana sudah harus menyiapkan seluruh stek-stek maupun angkur-angkur yang
diperlukan pada kolom-kolom, balokbalok beton yang akan berhubungan dengan dinding
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 28
Spesifikasi Teknis
dan kecuali dinyatakan lain pada gambar-gambar maka stek-stek dan angkur-angkur
dipasang dengan jarak setiap 1 (satu) meter.
Beton rooster dipasang rata tengah (tengah dinding) dengan spesi 1 cm.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
NI-2-1971 SII-0013-81
NI-3-1970 PUBI-1982
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Batu alam lempeng, batu berwarna abu-abu muda tebal 15 mm, produksi lokal,. Bentuk dan
sudut-sudut potongan batu harus benar-benar siku dan ukuran satu dengan yang lain harus
sama dan presisi.
3. Contoh bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Penyimpanan batu lempeng harus dilakukan sedemikian rupa, sebaiknya ditempatkan pada
tempat yang beratap. Tumpukan batu lempeng red-brown tidak boleh mengakibatkan sudut-
sudut batu lempeng menjadi gompal dan tali pengikat batu lempeng tidak putus. Batu lempeng
yang rusak dan cacat tidak boleh dipakai, harus segera dikeluarkan dari lapangan.
d. Pelaksanaan
1. Pengerjaan
Pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang khusus yang ahli untuk pekerjaan ini.
Pemasangan dilakukan dengan cara susun dengan siar dalam (sesui dengan gambar).
Bersihkan permukaan dinding dari noda-noda, debu, minyak, cat dan bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi daya lekat pemasangan batu lempeng.
Sambungan antar batu harus rapat (1-2) mm.
Pertemuan pada sudut harus di verstek, dengan menggunakan mesin potong.
Pemasangan batu alam lempeng harus menggunakan semen instant khusus sekualitas
produk LEMKRA TG 302, MU, SIKA. Adukan semen instant yang dipilih harus dari jenis
yang tidak bereaksi jika terkena air hujan sehingga mengeluarkan cairan putih yang keluar
dari nat-nat pasangan batu, sehingga menyebabkan noda/bercak setelah dalam kurun
waktu tertentu. Kontraktor dapat mengusulkan zat kimia additive/admixture yang dicampur
adukan/spesie guna mengatasi masalah tersebut.
Adukan untuk pemasangan batu lempeng harus berupa campuran sesuai peryaratan
cement instant yang dipakai sekualitas produk LEMKRA TG 302, MU, SIKA.
Pemasangan dengan melapiskan adukan perekat pada lempengan-lempengan batu
lempeng dengan ketebalan maksimum 15 (lima belas) mm dengan pola sesuai gambar
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 29
Spesifikasi Teknis
serta nat-nat 3 mm. Adukan semen tidak diperbolehkan mengotori permukaan luar batu
alam lempeng, permukaan batu yang terkena semen/adukan harus diganti yang baru.
Nat-nat tidak di grooting, kotoran yang melekat pada lempengan batu lempeng harus
dibersihkan segera dengan sikat ijuk dan air sebelum kering.
Permukaan batu setelah selesai harus dilindungi dengan coating khusus batu, dengan
warna natural/clear sekualitas produk dari PROPAN STONE CARE, PROPAN AQUA
STONE CARE, MOWILEX Precoat. Tanpa warna, (tidak dibenarkan menggunakan
coating warna sehingga merubah warna asli batu alam lempeng).
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
NI-2-1971 SII-0013-81
NI-3-1970 PUBI-1982
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Beton galar alur horisontal, batu berwarna abu-abu muda tebal 2-3 cm, produksi lokal,. Bentuk
dan sudut-sudut potongan batu harus benar-benar siku dan ukuran satu dengan yang lain
harus sama dan presisi. Ukuran yang dipakai adalah 50 x 100 cm disesuaikan dengan gambar
detil.
2. Pengujian Bahan Beton galar alur horisontal.
Batu andesite diambil dari bahan galian atau batu gunung dan harus tahan terhadap benturan
dan pukulan benda keras. Diusahakan menggunakan bentuk dan ukuran yang relatif sama,
dengan sebaran warna, bercak, dan alur batu yang merata dan sama.
3. Contoh bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Penyimpanan batu andesite harus dilakukan sedemikian rupa, sebaiknya ditempatkan pada
tempat yang beratap. Tumpukan batu andesite red-brown tidak boleh mengakibatkan sudut-
sudut batu andesite menjadi gompal dan tali pengikat batu andesite tidak putus. Batu andesite
yang rusak dan cacat tidak boleh dipakai, harus segera dikeluarkan dari lapangan.
d. Pelaksanaan
1. Pengerjaan
Pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang khusus yang ahli untuk pekerjaan ini.
Bersihkan permukaan dinding dari noda-noda, debu, minyak, cat dan bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi daya lekat pemasangan batu andesite.
Sambungan antar batu harus rapat (1-2) mm.
Pertemuan pada sudut harus di verstek, dengan menggunakan mesin potong.
Pemasangan Beton galar alur horisontal harus menggunakan semen instant khusus
sekualitas produk LEMKRA TG 302, MU, SIKA. Adukan semen instant yang dipilih harus
dari jenis yang tidak bereaksi jika terkena air hujan sehingga mengeluarkan cairan putih
yang keluar dari nat-nat pasangan batu, sehingga menyebabkan noda/bercak setelah
dalam kurun waktu tertentu. Kontraktor dapat mengusulkan zat kimia additive/admixture
yang dicampur adukan/spesie guna mengatasi masalah tersebut.
Adukan untuk pemasangan batu andesite harus berupa campuran sesuai peryaratan
cement instant yang dipakai sekualitas produk LEMKRA TG 302, MU, SIKA.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 30
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
NI-2-1971 SII-0285-84
NI-3-1970 SII-0013-81
NI-8-1972
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Glass Block harus baru, dibuat dari Kaca ukuran 20x20 cm tebal 10 cm. Glass Block dengan
permukaan halus pada kedua sisi. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut
di atas, maka MK dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan
persetujuan MK.
2. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan 7 tujuh) hari
sebelum pelaksanaan pasangan dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari MK.
3. Penyimpanan
Glass Block disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban di
dlempeng dan ditumpuk sampai setinggi tidak lebih dari 1,5 m. Tempat penyimpanan harus
terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya.
d. Pelaksanaan
1. Pasangan dinding Glass block yang dilaksanakan harus rata, tegak, dan lajur penaikannya
diukur tepat dengan tiang lot. Dan bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap
lajur naik, Glass Block harus lurus dan rata dengan lajur di bawahnya.
2. Adukan/spesi untuk pemasangan Glass Block adalah dengan perekat acian semen instant
setara produk MU, LEMKRA.
3. Rangka pengaku kolom praktis dan Balaok latei beton, dipasang sekeliling pasangan glass
block.
4. Glass Block dipasang rata tengah (tengah dinding) dengan spesi acian semen instant warna
putih serapat mungkin (dengan naat 2-3 mm).
5. Nat-nat diantara pasangan glass block dikolot dengan menggunakan sealant kaca warna putih.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 31
Spesifikasi Teknis
6. PEKERJAAN LOGAM
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis
(regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk menjaga
agar tidak rusak pada saat digunakan.
d. Pelaksanaan
1. Contoh Pengerjaan
Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta Pelaksana untuk mengadakan
contoh pengerjaan, khususnya untuk pekerjaan sambungan-sambungan berikut pengelasan dan
harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
2. Pengerjaan Pengelasan.
Semua pengelasan, kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan
pengelasan disini adalah “Electric Arc Welding”. Pengelasan harus mengikuti cara-cara “AWS
Standar”. Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus mempunyai “Sertifikat Keahlian Las”
yang dikelurkan oleh Lembaga Pemerintah atau Swasta yang diakui. Keterangan lengkap
mengenai lokasi, ukuran dari pengerjaan las, terlihat dalam gambar-gambar kerja. Seluruh
pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop). Penyimpangan dari persetujuan ini harus
seijin Konsultan Pengawas .
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 32
Spesifikasi Teknis
3. Persyaratan Kerja
Pelaksana harus mempelajari dan memahami keadaan tempat yang ada, agar dapat
mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi/ mengganggu kelangsungan pekerjaan.
Pelaksana harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan
yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilaksanakan bila wakil Konsultan Pengawas hadir di
lapangan.
4. Pengujian Pekerjaan
Pengujian dan pemeriksaan hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dilakukan secara
berkala selama masa pelaksanaan dalam hal pengelasan dan sambungan.
Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas dan kerapihan pekerjaan atas biaya
kontraktor.
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis
(regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
Penyimpanan
Kawat las harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab untuk
menjaga agar tidak rusak pada saat digunakan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 33
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan salah satu standar yang disebutkan dalam :
BS-1387
SII-0295-80
American Society for Testing and Materials (ASTM)
American Welding Society (AWS)
American Institute of Steel Construction (AISC)
American National Standard Institute (ANSI)
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
SNI 03-1729-2002 – Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
c. Bahan-Bahan
1. Pipa black steel dengan diameter 2.5”, 2”, 1.5”, 1” dengan ketebalan 1.2 mm untuk tangga
darurat.
2. Sambungan harus dengan menggunakan las khusus (argon) dan digerenda halus dan dislab
sehingga permukaan rata mengkilap tidak nampak sambungannya.
3. Sambungan belokan pada railing harus menggunakan.
4. Bagian yang tertanam harus menggunakan angker baja plat strip tebal 3mm.
5. Tutup ring untuk bagian pipa yang tertanam di dinding.
6. Contoh bahan
7. Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh pipa stainless dan aksesorisnya kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
d. Pengerjaan
1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam kondisi baru.
2. Pemborong harus menyediakan contoh (moke-up) yang disetujui Konsultan Pengawas.
3. Semua pengelasan kecuali ditunjukan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan
pengelasan disini adalah “Electric Arc Welding”. Pengelasan harus mengikuti cara-cara
mutakhir sesuai dengan “AWS Standard”.
4. Pengelasan setiap pertemuan sambungan pipa harus tertutup penuh oleh las dan di haluskan,
dan di slab.
5. Keterangan lengkap mengenai lokasi, ukuran dari pekerjaan las, terlihat dalam gambar-
gambar kerja. Penyimpangan dari ketentuan ini harus seijin Konsultan Pengawas.
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
Gording atap utama menggunakan C 150 x 50 x 20 x 3.2.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 34
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Bahan Usuk baja ringan terbuat dari baja ringan mutu tinggi G 550 tebal C-
75.75 (0,80mm tct) , Tegangan maksimum 550 Mpa, modulus elastisitas 200.000 Mpa,
dengan lapisan anti karat zincalume Z 220 ketebalan lapisan 220 gr/m2, ukuran sesuai
gambar.
Spesifikasi Baut (screw), Sekrup khusus berlapis galvanis untuk struktur baja ringan
dengan kelas ketahanan korosi tingkat 2 berlapis zinc, panjang 16 mm, kepadatan alur 16
alur, diameter badan dengan alur 4,80 mm tanpa alur 3,8 mm. Kekuatan mekanikal gaya
geser 5,1 kN, gaya aksial 8,6 kN, gaya torsi 6,5 kN.
Reng baja ringan profil U dengan ukuran TS 40.45 (0,50 mm).
Bahan baja ringan yang dipakai sekualitas produk dari LYSAGHT/BLUESCOP
SMARTRUSS.
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis
(regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Usuk reng baja ringan harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak lembab,
terlindung dari benturan, beban, untuk menjaga agar tidak rusak pada saat digunakan.
d. Pelaksanaan
1. Jarak antar Usuk Baja Ringan maksimal 800 mm, dengan jarak reng menyesuaikan genteng
atap
2. Ikatan antara usuk dengan gording dengan menggunakan klos/potongan baja ringan dari profil C
yang digunakan untuk bahan usuk dengan ikatan menggunakan baut/screw.
3. Ikatan antara reng dengan usuk menggunakan baut/screw.
4. Contoh Pengerjaan
Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta Pelaksana untuk mengadakan
contoh pengerjaan, khususnya untuk pekerjaan sambungan-sambungan dan harus diperlihatkan
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
5. Pengerjaan sambungan/ikatan
Semua sambungan antara usuk dan reng, kecuali ditunjukan lain, harus memakai baut atau kait
dengan bahan yang sama (baja ringan). Seluruh pekerjaan harus dilakukan di lapangan.
Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Konsultan Pengawas.
6. Persyaratan Kerja
Pelaksana harus mempelajari dan memahami keadaan tempat yang ada, agar dapat
mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi/ mengganggu kelangsungan pekerjaan.
Pelaksana harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan
yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilaksanakan bila wakil Konsultan Pengawas hadir di
lapangan.
7. Pengujian Pekerjaan
Pengujian dan pemeriksaan hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dilakukan secara
berkala selama masa pelaksanaan dalam hal penyambungan.
Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas dan kerapihan pekerjaan atas biaya
kontraktor.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 35
Spesifikasi Teknis
7. PEKERJAAN KAYU
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan kayu harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam :
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961)
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F)
Satandart Nasional Indonesia (SNI);
1. SNI 03-3233-1998 – Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung
2. SNI 01-2704-1999 – Kayu Lapis Penggunaan Umum, Mutu
Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) ;
3. SKBI-4.3.53.1987 – Spesifikasi Kayu Awet untuk Perumbahan dan Gedung
Sebelum memproduksi, Kontraktor harus membuat “moke-up” daun pintu skala 1:1 sekaligus
finishingnya hingga mendapat persetujuan kualitas pengerjaannya oleh Konsultan Pengawas ,
tim teknis dan perencana, moke up yang telah disetujui Konsultan Pengawas, harus dipajang
di ruang Konsultan Pengawas sebagai acuan kontrol pemeriksaan penerimaan kualitas
pekerjaan.
c. Bahan-bahan
1. Kayu jati kualitas II pada umumnya harus kering, secara alami dan secara visual memenuhi
persyaratan, atau telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Kayu jati kering proses (dry kiln) dari kelas awet II, kelas kuat II sesuai dengan NI-5. Kadar air
maksimum 12% untuk tebal kayu sama dengan 7 cm dan 20% untuk tebal kayu diatas 7 cm
atau telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Rangka kayu jati pintu menggunakan ukuran jadi 3,5/12 cm, bagian tepi sekeliling pintu ditutup
dengan plepet list jati tebal 1/4 cm diserut rata hingga sesuai tebal pintu, menutup seluruh
permukaan sisi sekeliling ketebalan pintu.
4. Daun Pintu menggunakan panel kayu jati kelas 2 dengan tebal 2 cm finishing cat melamine.
Kualitas serat permukaan pilihan (bersih dari pola mata kayu dan cacat permukaan sesuai
yang ditunjukan pada gambar-gambar.
5. Perekat tahan air
Dari jenis neoprene based / synthetic resin based sekualitas produk dari Rakoll, Herferin, Aica
Aibon, dan lain-lain yang disetujui Konsultan Pengawas.
6. Pengikat-Pengikat
Pengikat berupa paku, mur, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain harus digalvanisir.
7. Contoh-contoh
Pelaksana harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai dan membuat moke-up
daun pintu skala 1:1, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 36
Spesifikasi Teknis
dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratan
atau atas petunjuk Konsultan Pengawas.
e. Perlindungan
Sebelum pemasangan kayu-kayu harus sudah diberi bahan anti rayap sesuai spesifikasi. Bahan
dipakai sesuai Pekerjaan Anti Rayap.
f. Pengerjaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada kondisi lapangan (ukuran Lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
cara pemasangan, mekanisme dan detil detil gambar.
2. Sebelum memproduksi, Kontraktor harus membuat “moke-up” daun pintu skala 1:1
sekaligus finishingnya hingga mendapat persetujuan kualitas pengerjaannya, moke up yng
telah disetujui MK, tim teknis dan perencana, lalu harus dipajang di ruang MK sebagai
acuan kontrol pemeriksaan penerimaan kualitas pekerjaan.
3. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar
pengerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas.
4. Untuk penggunaan kayu panjang seperti pada railing tangga dan sebagainya, harus utuh tidak
boleh ada sambungan, kecuali pada tekukan atau belokan. Rangka-rangka harus dibuat sesuai
dengan gambar atau menurut kebiasaan yang baik dan disetujui Konsultan Pengawas .
6. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang
diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan menjaga kerapihan terutama
untuk bidang- bidang yang tampak tidak boleh ada lubang dan cacat-cacat hasil penyetelan.
7. Semua kayu yang nampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain dan sisi-
sisinya, dan lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
8. Daun Pintu:
Daun Pintu berupa panel kayu jati kualitas II dengan ketebalan 2 cm.
Permukaan kayu tak boleh didempul.
Tenaga pemasang harus ahli dan berpengalaman.
Pemasangan kayu harus rata, tidak bergelombang, dan merekat dengan sempurna.
Pemasangan tidak boleh melengkung dan penyambungan rangka harus dengan pasak/baji
kayu.
Pemasangan alat penggantung dan pengunci harus dilakukan sesuai petunjuk pabriknya,
pembuatan lubang harus dilakukan dengan alat mesin, sekrup harus dipasang dengan obeng
dan tidak diperkenankan dipaku dengan martil.
Permukaan daun pintu, tidak boleh bergelombang, tidak boleh muntir dan harus rata dan
halus.
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan kayu sesuai dengan :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 37
Spesifikasi Teknis
NI –5-1961
SII-0458-81
PUBI-1982 pasal 37
c. Bahan-bahan
1. Kayu Jati dari kelas keawetan III dan kelas kuat III, mutu A sesuai dengan NI-5 untuk klos-klos
engsel kusen pintu aluminium. Semua kayu yang akan dipasang harus dari kualitas terbaik .
2. Pengikat berupa plat kait paku, baut, kawat, sekrup, dan lain-lain sesuai dengan NI-5 .
3. Syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi Syarat PKKI, kelembaban tidak
melebihi 12%,
4. Kayu yang dipasang harus telah disetujui Konsultan Pengawas.
5. Kayu untuk rangka atap harus di awetkan dengan anti rayap.
e. Pengerjaan
1. Penyimpanan
Kayu disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban, diatur menurut
ukuran dan jenis. Perletakan sewaktu penyimpanan arus diusahakan agar tidak terjadi
kelengkungan-kelengkungan karena berat sendiri. Tempat penyimpanan harus terlindung dari
cuaca akan tetapi mendapatkan aliran udara secukupnya.
2. Pengerjaan dan tenaga kerja
Pengerjaan harus dilakukan pada tempat kerja yang disediakan untuk keperluan ini.
Pengerjaan di tempat pasangan hanya dibolehkan seijin MK. Pekerjaan harus dilaksanakan
oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan standar pekerjaan. MK berhak menolak tukang-
tukang yang dianggapnya tidak mampu, serta meminta penggantiannya yang dinilainya
mampu.
3. Perlindungan
Bahan pengawet untuk pekerjaan kayu kasar lihat pada pekerjaan Anti Rayap.
4. Semua Proses pemotongan dan pembutan dikerjakan dengan mesin, kecuali untuk detil
tertentu atas persetujuan MK.
5. Semua pengikat berupa paku, bout, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai NI-5
6. Hasil akhir dri pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0.5 % cm
untuk setiap 2 m2.
8. Pertemuan sambungan harus rata sehingga bagian yang bertemu terletak dalam satu bidang.
9. Sambungan-sambungan harus rapi dan kokoh, dibuat dengan konstruksi pen dan lubang, atau
gigi pantek, paku, lem.
10. Semua kayu dijamin oleh kontraktor tidak akan melengkung dalam ruangan ber AC.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 38
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai rekomendasi pabrik, Persyaratan teknis ini, dan ditunjukan ke MK. Persyaratan mutu
bahan: Standar dari bahan dan prosedur yang ditntukan oleh pabrik dan standar lainnya seperti:
NI 3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. kontraktor tidak dibenarkan merubah standar
dengan cara apapun tanpa ijin dari MK.
c. Bahan-Bahan
1. Untuk Lapisan Waterproofing coating digunakan Acrylic polymer modified cementious coating
minimal 3 lapis dengan ketebalan sesuai ketentuan pabrik.
2. Pelapis kedap air untuk lantai toilet/Kamar Mandi dan ground water reservoir seperti tertera
pada gambar terdiri dari lapisan-lapisan cement baseketebalan 1.5 mm berikut primernya dan
ketebalan 3 mm berikut primernya.
3. Bahan yang digunakan sekualitas produk dari FOSROC, SIKA, LEMKRA DS 105, FK 103.
4. Untuk plat beton, disamping menggunakan waterproofing yang sistem coating, juga
menggunakan sistem beton integral. Bahan yang digunakan sekualitas produk SIKA,
CEMENTAID.
d. Contoh Bahan
Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh dari bahan-bahan yang akan dipakainya terlebih
dulu, untuk mendapatkan persetujuan dari MK .
e. Pemasangan
1. Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat bahan-bahan
tersebut.
2. Sebelum pemasangan lapisan kedap air, Pelaksana harus memeriksa seluruh keadaan
permukaan yang akan dipasang bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang
dianggap dapat merusak lapisan kedap air ini.
3. Permukaan beton yang akan diberi lapisan kedap air harus bersih, kering dan rata.
4. Pelapis kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah bentuk oleh pengaruh sinar
matahari.
5. Lapisan kedap air tidak boleh terjadi gelembung-gelembung udara yang dapat merusak lapisan
kedap air itu sendiri. Lapisan ini juga harus dapat menolak sebagian besar panas yang didapat
dari matahari. Permukaan luar pelapis kedap air tersebut harus dilindungi dengan plesteran
setebal 3 cm, perbandingan campuran 1PC:3 pasir (volume), ditambah concrete water proofing
admixture.
6. Bagian bawah lantai toilet harus dilapisi dengan bahan pelapis kedap air tersebut dan naik
kedinding setinggi 60 cm. Pelaksana diwajibkan melakukan test uji kebocoran terhadap lapis
kedap air tersebut. Uji bisa dilakukan dengan memberi air diatas permukaan yang telah di
pasang waterprofing dengan mendiaannya selama 1 x 24 jam. Pengujian ini harus
sepengetahuan/ijin MK.
7. Pada bagian-bagian sudut atau bidang-bidang patah, di bawah lapisan kedap air harus
dipasang serat-serat Fibre glass setebal minimal 0.6 mm.
f. Jaminan
Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari produsen/pabrik
pembuat mutu bahan selama minimal 10 tahun. Pelaksana harus memberikan sertifikat jaminan
terhadap kemungkinan kebocoran, karena pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 39
Spesifikasi Teknis
b. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Backup Material (bahan pengisi)
Digunakan batang busa “polytyrene” berbentuk silinder 010-015 mm, atau bahan kain yang
sejenis
Sealant (bahan penutup)
Dari Jenis “polysulfide” yang Bahan Pembersih
Digunakan untuk pemasangan Caulking dan Sealaning jenis Xylol, Xylene, dan
Toluene.
Dempul
Sesuai dengan NI-30-1970 pasal 42
2. Pengujian Bahan
Pelaksana harus menyampaikan sertifikat pengujian bahan yang akan dipakai ke MK sebelum
bahan digunakan.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas .
4. Penyimpanan
Bahan-bahan disimpan/ditumpuk dan harus bebas dari genangan air, dan diusahakan agar
mudah diadakan pemeriksaan dan pengamatan.
c. Pelaksanaan
Pengerjaan :
1. Permukaan sambungan yang akan diberi sealant harus bersih dari segala kotoran-kotoran,
minyak, gemuk, serta plastic tape. Penggunaan bahan harus sepenuhnya mengikuti
rekomendasi dari produsen.
2. Penggunaan pernis atau silicon pada permukaan yang akan diberikan Caulking dan Sealant
tidak diperkenankan.
3. Untuk pekerjaan kusen aluminium, pekerjaan Sealant dilaksanakan setelah pemasangan
Weather Seal (back up material). Pengerjaan harus rapi, teliti, bersih, dan tidak mengotori
pekerjaan-pekerjaan lain yang berada di sekitarnya.
4. Bilamana sampai akhir pemeliharaan MK berpendapat bahwa curah hujan masih kurang untuk
menguji kedap air maka MK berhak menguji jendela dengan penyemprotan air secara
kontinyu. Bilamana terjadi keretakan, kebocoran dan sebagainya akibat hujan maupun
penyemprotan, harus diperbaiki kembali.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 40
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan saluran dan air hujan harus sesuai dengan :
NI-3-1970
SII-0137-80
SII-0344-80
c. Bahan-Bahan
1. Saluran pembuangan air hujan
Untuk saluran pembuangan air hujan digunakan pipa setara PVC diameter 4”, kelas D,
produksi dalam negeri, dan dicat sesuai warna dan cat dinding Saluran pembuangan air hujan
di tanah. Air hujan ditampung di bak penampung air hujan sementara dan kemudian dialirkan
ke sumur persapan dengan menggunakan pipa PVC diameter 4”, kelas D, setara produksi :
WAVIN, PRALON, dalam negeri dengan kemiringan sesuai dengan gambar.
3. Contoh bahan
Sebelum diadakan pemasangan di lapangan, Pelaksana diharuskan memberikan contoh
bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Pengerjaan
1. Klem dibuat dari bahan PVC untuk pipa tegak dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mudah
lepas.
2. Sambungan-sambungan pipa harus menggunakan flens, sebagaimana yang dijelaskan dalam
gambar-gambar.
b. Pengendalian Pekerjaan
Standart Dep.PU.SK.SNI.03-2405-2000
c. Bahan-bahan
1. Bahan anti rayap yang pekat (concentrate) dapat dilarutkan atau bisa diencerkan dengan air
diformulasikan, untuk membasmi penyebaran pada kayu. Bahan bakar minyak tidak
diperkenankan sebagai bahan pengencer.
2. Air di encerkan ke konsentrasi sesui yang direkomendasi produsen.
3. Bahan yang dipakai sekualitas produk dari LATREX 400 EC, TERMAX.
d. Pengerjaan
1. Soil treatment
Seluruh lubang galian pondasi disemprotkan/disiram dengan Latrex 400 EC dengan dosis
25 ml Latrex 400 EC/liter air. Untuk 1 m lari pondasi diperlukan 5 liter larutan (125 ml
LATREX 400 EC dicampur dengan 5 liter air).
Seluruh permukaan tanah untuk ubin disemprotkan /disiram denga larutan LATREX 400
EC dengan dosis pemakaian 25 ml LATREX 400 EC/liter air. Untuk 1 m² permukaan tanah
diperlukan 5 liter larutan LATREX 400 EC (125 ml LATREX 400 EC dicampur dengan 5 liter
air).
Lakukan pengeboran dan penyuntikan dengan larutan LATREX 40 EC ke sekeliling
pondasi. Jarak antar lubang ialah 30-40 cm, kemudian suntikan larutan LATREX 400 EC
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 41
Spesifikasi Teknis
2. Wood treatment
Peleburan : Semua kayu harus dilabur rata. Dosis pemakaian 50 m LATREX 400 EC
dicampur dengan 1 liter air atau minyak tanah (diaduk hingga merata) untuk dilaburkan
pada 5 m² luas permukaan kayu, LATREX 400 EC dapat dicampur dengan cat meni dan
politue, dengan dosis 10 ml LATREX 400 EC dengan 1 liter bahan-bahan tersebut diatas
(diaduk merata).
Perendaman : Seluruh bagian kayu direndam dalam larutan LATREX 400 EC selama 15
menit dengan dosis pemakaian 12,5-50 ml LATREX 400 EC dalam 1 liter air.
Vakum tekan : Dosis pemakaian 6,25 ml dalam 1 liter air.
Untuk melindungi rotan dapat dilakukan dengan perendaman dengan dosis pemakaian 10
ml LATREX 400 EC dicampur dengan 1 liter air. Dapat juga dilakukan pelaburan dengan
dosis pemakaian 10 ml LATREX 400 EC dicampur dengan 1 liter politur dilaburkan secara
merata di permukaan rotan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 42
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan pintu jendela aluminium yang disebutkan dalam bagian ini harus dikerjakan
menurut petunjuk pabrik/produsen dan disesuaikan dengan salah satu standar : American Society
for Testing Materials (ASTM).
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
Bahan dari aluminium framing system, aluminium ekstrusi sesuai SII extrusi 0695-82 tidak
terbuat dari scrapt (bahan bekas). Dari produk yang disetujui Konsultan Pengawas.
Nilai deformasi maksimal 2mm. Warna standar anodize.
Jenis yang dipakai: kusen, daun pintu dan daun jendela ditentukan memakai type AP, daun
pintu dan jendela memakai ukuran SF-100, t = 1.35 sekualitas produk dari YKK AP dengan
detil seperti ditunjukkan dalam gambar.
Frame alumunium khusus untuk curtain wall type back mulion dan louvre alumunium
sekualitas produk dari YKK AP.
Warna, ditentukan oleh perencana , tebal minimal lapisan anodize 18 micron untuk
exterior dan 10 micron untuk interior.
Sealant (bahan penutup) dari jenis “polysulfide” yang setaraf dengan “Dow Coning ex
Australia”.
Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
3. Pemasangan kusen dan daun pintu/ jendela aluminium pada dinding harus dalam
kondisi plastik pelindung tetap melekat pada setiap batang aluminium, dan baru boleh
dibuka setelah semua pekerjaan finishing dinding selesai seluruhnya, dengan
persetujuan MK.
4. Pemotongan aluminium mengunakan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian rupa
sehingga memperoleh hasil yang sudah dirangkai.
5. Untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan
diagonal 2 mm, kecuali bagian bawah pintu 1 – 3 mm.
6. Aksesoris:
Skrup harus dari galvanized steel, dengan kepala tertanam, penggantung yang dihubungkan
dengan aluminium harus ditutup dengan coulking dan sealant. Angkur untuk rangka kusen
aluminium terbuat dari steel plate tebal 2 mm.
7. Pengujian Bahan
Bahan bahan aluminium harus mendapat test dari laboratorium pabrik meliputi
Ketebalan lapisan
Staining
Berat
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 43
Spesifikasi Teknis
8. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
9. Penyimpanan
Penyimpanan harus di ruang yang beratap, bersih, kering, serta dijaga agar tidak terjadi abrasi
atau kerusakan lain dan dijauhkan dengan tempat-tempat pembakaran.
d. Pelaksanaan
1. Gambar Kerja
Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja (shop drawings)yang menunjukan jenis
type profil, ukuran, besaran, ketebalan, alloy dan detail-detail tertentu dengan skala 1:10
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas .
3. Pengerjaan
Semua frame kusen, jendela, dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan sesuai kondisi lapangan.
Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan.
Semua pertemuan harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan
dan cacat-cacat lain yang mempengaruhi permukaan alumunium. Sambungan harus
dibuat dengan toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik.
Sepanjang sisi kusen harus dilengkapi dengan Weather Seal (batching strip) di dalam dan
diluar sebagai lapisan pengisi sehingga sealant tidak boleh lebih dari 1 (satu) cm.
Pemasangan sealant harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Selama
permukaan alumunium yang akan di sealant harus bersih dari segala benda-benda atau
kotoran yang mungkin masih tertinggal.
Pemasangan kaca harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat kaca. Tebal kaca adalah
5 mm, kecuali terdapat beberapa bagian dalam gambar yang ditentukan lain.
Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu terhadap
permukaan lantai.
Dapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 44
Spesifikasi Teknis
Pemasangan daun-daun pintu harus rapih, bersih, dan tidak menimbulkan getaran apabila
diketuk dengan tangan atau benda-benda ringan.
Untuk pekerjaan jendela mati dengan penutup kaca harus dibuat sesuai dengan ukuran
gambar kerja.
Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, ditempat kusen yang akan dipasang
engsel, kusen harus diperkuat dengan klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), yang
dipasang di dalam profil kusen aluminium, sebagai pegangan sekrup angsel. Ukuran
menyesuaikan kusen dan persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Pengendalian Pekerjaan
NI-3-1970SII-0189-78
BS-476
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Digunakan kaca jenis clear float glass tebal 5 mm, (untuk dimensi kaca diatas 1500x 2000
mm), dengan toleransi ketebalan maksimum 3% peruntukan ketebalan kaca disesuaikan
dengan gambar.
Untuk pintu-pintu tertentu yang sudah ditunjukkan pada gambar menggunakan lapisan
stiker sandblas.
Untuk boven pintu dan jendela dipakai kaca dengan ketebalan 5 mm
Kaca tempered lapis sandblas tebal 10 mm untuk jendela ruang-ruang tertentu. Dan tebal
12 mm untuk pintu. Sedangkan kaca tempered grey reflection tebal 8 mm untuk curtain
wall.
Bahan yang digunakan sekualitas produk dari ASAHI MAS, PT. MULTI ARTHAMAS
GLASS INDUSTRY (MAGI).
Digunakan cermin dari “Float Glass” tebal 5 mm dengan permukaan dilapis :
a. Lapisan perak terpasang secara kimiawi di permukaan yang tercermin tidak boleh cacat
bebas dari sulfida atau noda-noda lain
b. Cooper backing” secara elektrolisasi setebal 0.04 mm langsung di atas permukaan
perak.
c. Dua lapis Vernis bening atau cat untuk melindungi lapisan di atas setebal 40 mikron.
d. Sealant dari jenis “plysulfide” yang setaraf dengan “Dow Corning” buatan Australia.
2. Pengujian Bahan
Kaca dan sealant yang akan digunakan untuk pekerjaan harus sudah lulus test/pengujian dari
pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan kaca, berukuran 20 cm x 20
cm dan sealant dalam tabung untuk disetujui MK.
Contoh bahan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperkirakan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk menapatkan persetujuan
dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Kaca disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban dan ditumpuk
sampai setinggi tiak lebih dari 1,00 m. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan
tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 45
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan SNI atau disesuaikan dengan salah satu standar ASTM, JIS, AAMA.
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
Semua hardmare dalam pekerjaan ini, adalah yang berkuaitas baik, seragam dalam
pemilihan bahan dan warna, selaras bentuknya, dengan persetujuan MK.
Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal yang tertera nomor
pengenalnya. Plat ini dihubungkan ke masing masing anak kunci dengan cincin. Untuk
anak kunci harus disediakan sebuah almari anak kunci yang dilengkapi pengait anak kunci
lengkap dengan nomor-nomor pengenal.
Bahan untuk kunci (handle, backplate, lockcase, cylender) sekurang-kurangnya memenuhi
yang di tentukan dalam daftar spesifikasi teknis dan sekualitas produk dari KEND (KENARI
DJAJA), FINO dan DEKSON. Aksesoris untuk pintu dan jendela;
Accesories pintu ;
- Lever handle HRE.75.01 (pintu lavatory & service), Pull handle GDH 0003I (pintu
alumunium),
- Double Cyinder DC FB1001
- Flush bolt FB675 6”
- Door closer 45713 FB-S
- Material : Stainless Steel
- Top patch fitting PT 2220
- Top pin PT 2224
- Bottom patch fitting PT 2210
- Bottom patch lock fitting 08610
- Floor hinge 09584
- Material : Stainless Steel
- Engsel pintu SEL 0100
2. Pengujian bahan
Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan-bahan yang akan digunakan
sudah melalui test yang diadakan di pabrik dengan disertai sertifikat pengujian.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-cntoh kunci, alat penggantung dan perlengkapan
lainnya yang akan digunakan. Setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari MK .
4. Penyimpanan
Alat perlengkapan pintu dan jendela harus disimpan di tempat yang telah disediakan dan harus
bebas dari genangan-genangan air dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan
dan pengamatan.
d. Pelaksanaan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 46
Spesifikasi Teknis
Pengerjaan
1. Semua pemasangan harus dilaksanakan oleh Sub kontraktor pintu automatic door yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas .
2. Untuk pemasangan engsel-engsel pintu adalah sebagai berikut
Engsel atas dipasang 30 cm (as) di atas pintu.
Engsel bawah dipasang 30 cm dari permukaan lantai.
Engsel tengah dipasang di tengah-tengah kedua engsel atas dan bawah.
Apabila tidak ditentukan lain, kunci-kunci dan handle pintu dipasang setinggi 90 cm (as)
dari permukan lantai.
3. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
4. Pemasangan lock-case, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus, dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
5. Door stoper di pasang pada lantai, letaknya di atur sedemikian rupa sehingga agar hande dan
kunci tidak membentur tembok.
6. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik.
b. Persyaratan umum
1. Pekerjaan finishing lantai baru dapat dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan plafond dan
seluruh pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai dikerjakan.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor diwajiban mengadakan pengecekkan terhadap
peil lantai dan kemiringannya.
3. Pada lantai kamar mandi, dan ruangan yang terdapat genangan air harus sudah dipasang
lapisan waterproofing pada lantai terus naik ke dinding setinggi 30 cm dari lantai sekelilingnya,
untuk bak cuci, dan ground water tank seluruh dindingnya dipasang water proofing.
4. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub kontraktor
khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik.
5. Permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih dan bebas dari kontaminasi material
yang mengandung bahan kimia.
6. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik.
7. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dahulu contoh bahan yang akan dipasang
untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana.
8. Kontraktor harus mengusulkan shopdrawing pemasangan keramik secara detil, sebelum
pemasangan.
c. Bahan-Bahan
1. Finishing lantai untuk ruang hall, lobby lift dan selasar menggunakan homogenous tile ukuran
60 x 60 cm kombinasi tipe Topaz dan Aphrodite sekualitas produk dari INDOGRESS atau
GRANITO.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 47
Spesifikasi Teknis
2. Finishing lantai untuk ruang kelas dan ruang dosen menggunakan homogenous tile ukuran 60
x 60 cm tipe Topaz (unpolished) sekualitas produk INDOGRESS atau GRANITO.
3. Finishing tangga utama menggunakan homogenous tile ukuran 60 x 60 cm tipe Aphrodite
sekualitas produk dari INDOGRESS atau GRANITO.
4. Finishing stepnose tangga utama menggunakan homogenous tile ukuran 30 x 60 cm tipe
Aphrodite sekualitas produk dari INDOGRESS atau GRANITO.
5. Finishing dinding lift menggunakan homogenous tile ukuran 60 x 60 cm.
6. Menggunakan plint lantai granit / homogenous tile ukuran 10 x 60 cm sekualitas produk dari
INDOGRESS atau GRANITO.
7. Finishing lantai keramik untuk ruang tangga darurat ukuran 40 x 40 cm tipe Chrysant Honey
atau Chrysant Bone sekualitas produk dari ROMAN.
8. Dinding untuk ruang lavatory dan dapur homogenous tile ukuran 30x 60 cm sekualitas produk
dari INDOGRESS.
9. Finishing lantai lavatory homogenous tile ukuran 60 x 60 sekualitas produk dari INDOGRESS.
10. Finishing meja beton wastafel dan pantry menggunakan homogenous tile tipe top table
sekualitas produk dari INDOGRESS atau GRANITO
11. Finishing meja beton dapur menggunakan keramik 30 x 30 cm sekualitas produk ROMAN
12. Pada setiap sudut pertemuan dinding dan lantai keramik harus dipasang plin keramik setinggi
10 cm terpasang rata plester dengan diberi jarak tali air dengan dinding selebar 5 mm.
13. Pelaksana harus menyerahkan, kepada pemilik proyek, keramik seperti yang terpasang
sebanyak minimal 3 box (3 m2).
14. Bahan Perekat untuk lantai keramik yang dipergunakan untuk pemasangan pada dinding dan
lantai adalah acian Portland Cement biasa yang disetujui .
15. Contoh Bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh keramik yang
akan dipakainya kepada Perencana melalui Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuannya.
d. Pemasangan
1. Persetujuan, Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
(mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, dan grouting-nya
(kolotannya)
2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan keramik yang dipakai.
3. Ketebalan adukan yang yang dibutuhkan untuk pemasangan lantai maksimum 3 cm, dengan
perbandingan adukan 1Pc : 3Ps sampai 1Pc : 4Ps, jika perbandingan tidak menggunakan
pasir maka dibuat campuran 1Pc: 1 bahan perekat (aditive) dengan ketebalan 1cm atau 10
mm.
4. Permukaan lantai dinding/beton/conblock harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan
ubin keramik dipasang. Nat-nat ubin keramik tidak boleh melebihi 3 mm.
5. Pengisi celah antara keramik, digunakan cement grouting, sesuai dengan warna keramik yang
dipasang atau warna lain atas persetujuan Konsultan Pengawas.
6. Pemasangan granite dengan lebar naat max 1 mm, dan di grouting dengan resin bening.
7. Lantai yang akan dipasang dibersihkan dari sampah kecil seperti tanah, lumpur dan minyak.
8. Jika ketebalan adukan belum didapat maka diatasnya harus di screed (floor) lebih dulu.
9. Untuk pemasangan dianjurkan dengan pemasangan 2 jalur dengan adukan pra atau tidak
banyak air, kecuali pada bagian tepi yang sering disebut dengan las-lasan.
10. Setelah terpasang delapan jam, pasangan keramik sudah dpt diisi naat-naatnya dan dapat
langsung dibersihkan. Untuk mengimbangi lenturan lantai sebaiknya setiap 6x6m2 dipasang
satu baris sealant elastis.
11. Kontraktor harus melindungi keramik yang telah dipasang maupun adukan perata dan harus
mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih.
12. Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat, kain lap, dan
sebagainya. Tetapi jika area yang kotor tidak bisa dibersihkan hanya dengan air maka boleh
menggunakan campuran air dengan hidrochloric acid perbandingan 30:1. Setelah dibersihkan
dengan asam ini, dibersihkan dengan air biasa hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 48
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut:
NI-3-1970
NI-4-1972
c. Bahan-Bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah;
1. Cat Besi
Besi yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak dengan cara menggosok,
menyikat dengan sikat baja kemudian harus segera ditutup dengan cat dasar, meni dan cat
akhir dengan lapisan sebagai berikut:
2 lapis Quick Drying Metal Primer Red Lead sampai rata
1 lapis Undercoat
1 lapis weather Resistant Paint sampai rata, dan didapat warna yang sama.
Cat dasar besi yang dipakai cat zink chromate cat dasar jenis sintetis alkyd, anti karat dan
korosi sekualitas produk dari NIPPON PAINT Bodelac 2-in -1, Avian Zink Chromate ,
EMCO LUX
Cat finishing yang dipakai Cat meni besi Sinthetic Emulsion sekualitas produk dari NIPPON
PAINT Bee Brand Hammertone, Platone 8000, Avian High Gloss Enamel
Warna untuk tiap lapisan primer, under coat dan finish harus dibedakan.
2. Cat Tembok
Cat tembok bagian dalam menggunakan cat khusus interior dan cat tembok bagian luar cat
khusus exterior dengan sekualitas produk MOWILEX atau JOTUN. Setelah plesteran tembok
kering maka pengecatan tembok baru dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
1 lapis alkali resisting primer
Acrylic Wall Filler untuk meratakan permukaan tembok bagian dalam bangunan (dilarang
menggunakan filler buatan sendiri/campuran cat+semen putih+lem)
Untuk dinding luar dilarang menggunakan Filler, dinding baru cukup digosok halus dan rata
dibersihkan dan dilapis Alkali primer.
Minimal 2 lapis Acrylic Emulsion untuk dinding dalam dan
Minimal 2 lapis Wheathercoat/Weathershield Acrylic Emulsion untuk dinding luar.
Untuk cat tembok dalam maupun luar agar dilakukan pengecatan sampai merata dan
didapat warna akhir yang sama.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 49
Spesifikasi Teknis
4. Pelaksanaan
Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
Lapisan pengecatan jenis Vinyl synthetic emulsion dan polyurethan harus mencapai
minimal 2 (dua) kali.
Pelaksana harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti karat dengan cara
melakukan Sand-blasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS. 4232 second quality, SSPC-
SP-10.
Khusus pelaksanaan pekerjaan cat dengan cat tahan karat harus menggunakan airless
spray.
Pelaksana harus menyerahkan kepada MK aturan pemakaian cat dari pabrik pembuatnya
yang disetujui.
Pelaksana pekerjaan cat harus aplikator resmi yang di tunjuk oleh pabrik, yang di buktikan
dengan surat resmi.
Aplikator harus menyerahkan surat garansi hasil pekerjaan selama 5 tahun pada akhir
kontrak.
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk pemasangan lisplank GRC
cetak (Precast), seperti yang ditunjukkan dalam gambar pelaksanaan.
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang diterapkan dalam ketentuan
pemasangan dari pabrik.
Persyaratan umum:
1. Pekerjaan finishing lisplank GRC baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan atap
selesai dikerjakan.
2. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor/Pelaksana diwajibkan mengadakan pengecekan
dinding terhadap kelurusan dan kemiringannya.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub-Kontraktor
khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik.
4. Permukaan yang akan dipasang GRC harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang
mengandung bahan kimia.
5. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik.
6. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dulu contoh bahan yang akan dipasang
untuk mendapat persetujuan Perencana.
7. Kontraktor harus mengusulkan shop drawing pemasangan lisplank secara detil, sebelum
pemasangan.
c. Bahan-bahan
1. Pelapis GRC, dipasang sesuai pola rencana, dipasang pada daerah-daerah seperti tertera
dalam gambar. Warna dan pola akan ditentukan oleh Perencana.
2. Tebal papan lispalng GRC adalah 9 mm
3. Superplank Dimensions; 100 x 2440mm, weight 3.0kg (BV)
4. Pelaksana harus menyerahkan kepada pemilih proyek, GRC seperti yang terpasang sebanyak
minimal 1 lembar.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 50
Spesifikasi Teknis
5. Contoh bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh GRC yang
akan dipakainya kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk mendapat persetujuannya.
6. Paku sekrup (screw) yang dipagai harus galvanized/ anti karat.
7. Sambungan harus dilem dan di compound dengan bahan khusus GRC.
d. Pemasangan
1. Persetujuan. Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
(mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, dan sealant-nya.
2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan GRC yang dipakai.
3. Pergunakanlah benang untuk memastikan kelurusan pemasangan.
4. Pasang papan lisplank satu per satu dengan celah antara papan kurang lebih 4mm.
5. Lisplank dapat diaplikasikan 1 trap atau 2 trap sesuai desain.
6. Jarak rongga yang terjadi antara GRC dan atap/tritisan mengikuti gambar.
7. Pengisi celah antara sambungan rangka dan GRC, digunakan sealant sesuai dengan warna
GRC yang dipasang atau warna lain atas persetujuan Perencana.
8. Pemasangan harus tegak lurus dan waterpass.
9. Finishing dengan Cat Acrylic Emulsion untuk eksterior.
10. Pada umumnya rangka yang digunakan untuk penunjang lisplank perumahan adalah kayu
kaso 5 × 7 cm yang dipasang horisontal atau miring searah dan segaris dengan lisplank.
Disarankan kayu kaso yang dipergunakan sudah kering atau dioven. Bila menggunakan besi
holo gunakan ukuran minimum 40 x 40 x 0.7 mm. Sementara ukuran paku / sekrup yang
direkomendasikan dengan panjang 50 mm - 75 mm.
11. Berikut pedoman pemasangan sekrup pada Superplank:
Jarak sekrup ke sudut panel minimum 75 mm.
Jarak sekrup dari sisi panel minimum 15 mm.
Jarak antar sekrup di bagian sisi panel maksimum 200 mm.
Jarak antar sekrup di bagian tengah panel maksimum 300 mm.
Jarak/celah antara panel kurang lebih 4 mm.
Pelaksana harus melindungi GRC yang telah dipasang, , penyerahan pekerjaan dilakukan
dalam keadaan bersih.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 51
Spesifikasi Teknis
b. Standar Rujukan
SNI 07-0603-1989 Produk Alumunium untuk Arsitektur
c. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang diterapkan dalam ketentuan
pemasangan dari pabrik.
Persyaratan umum:
1. Pekerjaan ini harus ditangani oleh sub-kontraktor khusus untuk pekerjaan ini.
2. Pekerjaan finishing ACP baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan pemasangan
rangka baja kanopi selesai dikerjakan.
3. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor wajib mengadakan pengecekan rangka atap
kanopi terhadap kelurusan dan kemiringannya.
4. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub-Kontraktor
khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik.
5. Permukaan yang akan dipasang ACP harus bersih dan bebas dari kontaminasi material yang
mengandung bahan kimia.
6. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik.
7. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dulu contoh bahan yang akan dipasang
untuk mendapat persetujuan Perencana.
8. Kontraktor harus mengusulkan shop drawing pemasangan ACP secara detil, sebelum
pemasangan dan harus dimintakan persetujuan Perencana dan MK
d. Bahan-banan
1. Pelapis Alumunium Composite Panel (ACP) yang dipasang setara dengan merk
ALUMETALEC atau ALUCOBOND ukuran tebal 4 mm, dipasang sesuai pola rencana,
dipasang pada daerah-daerah seperti tertera dalam gambar. Warna dan pola akan ditentukan
oleh Perencana.
2. Bahan kerangka untuk ACP yang dipergunakan untuk pemasangan pada dinding
mempergunakan rangka hollow galvalum 40 x 40 mm tebal 4 mm dengan perkuatan tumpuan
rangka besi siku 50 x 50 x 5 mm, rangka besi harus dicat dengan zincchromate.
3. Contoh bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh ACP yang
akan dipakainya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
4. Paku sekrup (screw) yang dipagai harus galvanized/ anti karat.
5. The outer aluminum skin for exterior grade Alubond U.S.A Panels is coated with PVDF Kynar
500 fluorocarbon coatings. The lower aluminum skin is chromate treated and polyester coated.
6. Spesifikasi teknis komposisi lapisan ACP
e. Pemasangan
1. Persetujuan. Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
(mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, dan sealant-nya.
2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan Alumunium Composite Panel yang
dipakai dan dimintakan persetujuan Konsultan MK.
3. Jarak rongga yang terjadi antara ACP dengan rangka dibuat sesuai ketentuan pemasangan
dari pabrik.
4. Pengisi celah antara sambungan ACP, digunakan sealant sesuai dengan warna ACP yang
dipasang atau warna lain atas persetujuan Konsultan Pengawas.
5. Pemasangan harus tegak lurus dan waterpass, dan ukuran ukuran jadi sesuai dalam gambar.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 52
Spesifikasi Teknis
6. Naat-naat vertikal dan horizontal yang terjadi harus benar-benar lurus.dan ukuran lebar naat
harus sama.
7. Pelaksana harus melindungi ACP yang telah dipasang, lapisan plastik pelindung boleh dibuka
setelah tidak lagi ada kemungkinan rusak karena pekerjaan lain dan harus mengganti, atas
biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan
bersih.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 53
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan rekomendasi dari pabrik yang memproduksi.
c. Bahan-bahan
Sanitair (Sanitary ware)
1. Wastafel meja sekualitas type LW540J produk dari TOTO.
2. Closet duduk dengan shower spray sekualitas type CWN1J/SW420JP produk dari TOTO.
3. Closet jongkok dengan flush type CE9/TV150NWV12J produk dari TOTO.
4. Kran air sekualitas type T23B13V7NB dan T23BQ13N produk dari TOTO.
5. Shower spray sekualitas type THX 20NB white produk dari TOTO.
6. Floordrain stainless steel sekualitas type TX1BN produk dari TOTO.
7. Soap holder sekualitas type S11N produk dari TOTO.
8. Paper holder sekualitas type S20V2 produk dari TOTO.
9. Kitchen Zink dengan kran sekualitas type TX609K produk dari TOTO.
10. Kaca cermin type TS119AS5 produk dari TOTO.
11. Wall glass shelf type TX705AES produk dari TOTO.
12. Aksesoris lainnya
d. PengujianBahan
Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan-bahan yang akan digunakan sudah
melalui test yang diadakan di pabrik dengan disertai Sertifikat Pengujian.
e. Penyimpanan
Perlengkapan sanitair harus disimpan di tempat penyimpanan yang telah disediakan dan harus
bebas dari genangan-genangan air dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan
pengamatan.
f. Pelaksanaan
1. Pengerjaan
Pelaksana harus meminta ijin kepada Konsultan Pengawas tentang cara, waktu dan letak
perlengkapan sanitair.
Pemasangan harus kuat, rapi, bersih dan dikerjakan oleh tukang-tukang khusus dan
terbaik.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 54
Spesifikasi Teknis
Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala peralatannya sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing masing tipe yang dipilih.
Peralatan dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang diseleksi baik, tidak ada
bagianyng gompal, retak atau cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Ketinggian konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk-
petunjuk dari produsennya dalam katalog/brosur. Pemasangan harus baik, rapi, waterpass
dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya
tidak boleh ada kebocoran.
8. Pekerjaan Kran.
a. Semua kran yang dipakai adalah stainless steel.
b. Stop kran yang dapat digunakan jenis ball valve Sekualitas tipe V61, V63,
c. Stop kran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus
sesuai dengan gambar.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 55
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
NI-5-1961
SII-0458-81
PUBI-1982 Pasal 37
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
Gypsump board tebal 9 mm, rangka metal furing sekualitas produk dari Jayaboard atau
Knauff.
Gypsump tile tebal 9 mm cross tee main tee rangka metal furing sekualitas produk dari
Jayaboard atau Knauff.
Kalsiboard tebal 3.5 mm, rangka metal furing sekualitas produk dari Kalsiboard (Eternit).
Partisi gypsump board akustik tebal 12 mm dengan rangka hollow 40 x 80 mm. Sekualitas
produk Jayaboard atau Knauff.
Semua bahan gypsumpboard sekualitas produk Jayaboard, Knauff.
BORAL Furring System,Dynoframe furring system, Elephant Furring Sistem, Bahan terbuat
dari Zinc coated tebal 0,5 mm (TCT) uk 27/40 mm, C chanel bahan plat Galvanized tebal
1.1 mm ukuran 38/10 mm, Wall angle tebal 0.45 mm ukuran 30/30 mm, U Clamp bahan
plat galvanized tebal 2 mm, C channel Joint Bahan plat galvanized tebal 1 mm.
2. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan sekurang-kurangnya 2 (dua) lembar bahan langit-langit dalam
ukuran penuh kepada Pengelola Teknis/Perencana untuk mendapatkan persetujuannya.
3. Penyimpanan
Bahan langit-langit disimpan/ditumpuk dengan lantai terangkat, dan harus bebas dari
genangan air, dan diusahakan agar mudah untuk diadakan pemeriksaan dan pengamatan.
Tinggi tumpukan tidak boleh lebih dari 2 (dua) meter dan diusahakan terlindung dari cuaca dan
diusahakan udara masih tetap berhembus.
d. Pelaksanaan
1. Pengerjaan
Pelaksana harus menyediakan steger-steger agar pada waktu pemasangan langit-langit
tidak merusak lantai ataupun pekerjaan-pekerjaan lain yang telah selesai. Langit-langit
hanya boleh dipasang setelah semua pekerjaan yang akan ditutup selesai terpasang.
Perhatikan pemasangan langit-langit, yang berhubungan dengan lampu-lampu, diffuser-
diffuser, AC, Pinggiran-pinggiran, dan sebagainya. Langit-langit yang terpasang, akan
tetapi harus dibuka kembali untuk memperbaiki pekerjaan-pekerjaan yang berada di
atasnya (mekanikal, elektrikal, atau memperbaiki pekerjaan) maka harus dipasang kembali
serta mendapatkan persetujuan dari Pengelola Teknis/Perencana.
Pelaksana harus membuat lubang manhole sesuai kebutuhan dengan lokasi-lokasi yang
sudah mendapat persetujuan Pengelola Teknis/Perencana.
Rangka harus benar-benar dipasang kuat dengan jarak penggantung sesuai dengan
standar pabrik.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 56
Spesifikasi Teknis
Sambungan antar gypsump harus disambung dengan kain kasa lebar 5 cm, dan
dicompound dengan serbuk gypsump dicampur dengan alkasit. Sekualitas produk:casting
plaster Jayaboard.
Compound harus dikerjakan dengan rata, sehingga tidak nampak adanya sambungan.
Bagian tepi dipasang list profil gypsump, type list sesuai gambar, pemasangan list harus
menggunakan fischer setiap jarak 70 cm.
Sambungan antar list harus benar-benar rata sehingga tidak nampak sambungannya.
Jarak antar paku sekrup pada bagian tengah papan masimum 300 mm dan pada bagian
pinggir 200 mm.
Pemasangan sekrup pada bagian pinggir harus saling silang (staggered).
Jarak sekrup dari bagian pinggir tepi ujung: 10 mm s/d 12 mm.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 57
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan :
NI-3-1970
SII-0447-81
PUBI-1982 Pasal 19
c. Persyaratan Bahan
1. Persyaratan Bahan
GENTENG KERAMIK, harus dengan double locking, Setara produk KIA, IKAD,
KANMURI,dengan galvanized, warna natural.
Nok (Ridge Hip Cap) dari ukuran standar dengan kemiringan sudut disesuaikan dengan
gambar atau sesuai produksi yang digunakan. Pengikat lainnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus sudah lulus test/pengujian dari
pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan yang
disertakan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
GENTENG KERAMIK disimpan di tempat yang disediakan.
5. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran udara
secukupnya.
6. Genteng Keramik memiliki bahan tanah liat yang bermutu tinggi, diproses secara mekanis
didalam pabrik dan dibakar didalam oven dengan suhu yang sesuai.
7. Permukaan genteng di glazuur sehingga memperoleh warna yang mengkilap dan rata (lapisan
permukaan dari kelas heavy duty).
8. Spesifikasi ;
Panjang 32.4 cm
Lebar 31.1 cm
Panjang efektif 27 cm
Lebar efektif 26.8 cm
Berat per unit 2950 gr
Beban lentur 150 kg
Jarak reng 27 cm
d. Persiapan Pelaksanaan
1. Ikuti semua petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat dan sesuai dengan gambar.
2. Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terlatih dengan standar pengerjaan
yang disetujui Konsultan Pengawas.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 58
Spesifikasi Teknis
3. GENTENG KERAMIK yang cacat (retak luka) tidak boleh dipasang dan harus segera
dikeluarkan dari lokasi proyek.
4. Pelaksana harus menyerahkan brosur-brosur beserta keterangan teknis kepada Konsultan
Pengawas 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
5. Jaminan Pekerjaan/Bahan, Kontraktor harus menyediakan surat jaminan/garansi selama 5
tahun.
6. Pemasangan genteng harus lurus dan rapih, bagian pengunci antar genteng (interlocking),
harus tepat pada posisinya.
7. Pada pemasangan Nok digunakan adukan 1 Pc : 5 Ps, dengan di dalamnya dipasang raam
kasa kawat 10x10 cm, ketebalan adukan di pasang sehingga plester/acian jadi yang terlihat
dari luar adalah 4-5 cm.
8. Bagian acian yang nampak harus difinish dengan cat genteng dengan warna yang sama
dengan warna genteng. Kualitas Cat Genteng setara produk: Mowilex, ICI, Jotun.
9. Genteng yang terkena kotoran adukan selama proses pemasangan nok, harus dibersihkan
segera sebelum kering, dan menjamin genteng tetap bersih tidak ada noda-noda setelah
pemasangan selesai.
10. Pada Ujung terakhir genteng diatas lisplang harus diikat dengan kawat tahan karat, sehingga
kuat tidak lepas.
11. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan contoh material lengkap
dengan penjelasan spesifikasi, untuk memperoleh persetujuan dari Perencana dan Konsultan
Pengawas.
12. Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan dan shop drawing yang sesuai dengan
material yang akan dipakai dan telah disetujui.
13.Kontraktor harus memeriksa kembali kondisi lapangan yang akan dipakai untuk pekerjaan
penutup atap. Dan apabila kondisinya kurang baik, maka kontraktor harus memperbaikinya
agar memperoleh hasil pekerjaan yang baik.
e. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman dalam
pekerjaan ini.
2. Pemasangan genteng harus betul-betul tersusun rapi, rata dan lurus ke segala arah sesuai
dengan ketentuan dari pabrik. Kaitan antara satu genteng ke genteng yang lainnya harus rapat
dan saling mengunci satu sama lainnya. Pemotongan genteng harus menggunakan alat
pemotong khusus.
3. Sistem pemasangan interlocking untuk mencegah geser dan bocor.
4. Hasil akhir pemasangan penutup atap genteng keramik adalah suatu permukaan atap yang
utuh, rapih dan tidak bocor. Lisplank atap harus lurus dan rapih tanpa terlihat sambungannya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 59
Spesifikasi Teknis
b. Pengendalian pekerjaan
Beton rabat dari beton dicetak bagian perbagian, memenuhi syarat PUBB (NI-31957) dan PBI
(NI.2-1971). Bentuk Pola dan Ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk
serta persetujuan Konsultan Pengawas. Kansten dicetak di Pabrik dengan cetakan besi agar
mendapat ukuran yang sama rata (mutu beton: K 250). Bentuk tipe/bentuk dan Ukuran sesuai
dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus mengadakan contoh untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Pemasangan
Pekerjaan harus sesuai dengan gambar dan sesuai petunjuk serta persetujuan Konsultan
Pengawas.
1. Kansteen dipasang pada tepi perkerasan/pavement sesuai ditunjukkan pada gambar.
2. Pemasangan kansten dipasang diatas permukaan sirtu yang telah dipadatkan dan dipasang
diatas adukan spesi setebal 5 cm campuran spesi 1 Pc : 5 Ps, diatas sirtu yang telah
dipadatkan.
3. Naat-naat antara kansten 3 - 4 mm, dan diisi dikolot acian semen.
4. Pemasangan kanstin harus rapih ,tegak dan lurus.
b. Pengendalian pekerjaan
Sesuai dengan :
NI-2-1971 SII-0285-84
NI-3-1970 SII-0013-81
NI-8-1972
c. Bahan-bahan
Drainase tertutup dengan Pipa buis beton diameter 30 cm dipakai, lengkap dengan sambungan
ring beton.Drainase terbuka dengan pasangan batu bata dan ½ buis beton diameter 30 cm
diplester sesuai gambar. Ada bagian saluran yang ditutup grill beton tebal 7,5 cm dengan tulangan
diamter 6 mm. Untuk bak kontrol dan pekerjaan beton lainnya syarat-syarat bahan harus
memenuhi dan sesuai syarat beton non struktur.
d. Pelaksanaan
1. Sebelum memulai Pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan Shop Drawing kepada Konsultan
Pengawas. Shop Drawing tersebut memperlihatkan dengan lengkap ukuran dimensi lokasi,
elevasi, kemiringan dari saluran dan bak-bak kontrol gambar-gambar tersebut harus dibuat
dalam skala yang cukup besar sehingga memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan.
2. Galian tanah: Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang cukup, disesuaikan dengan
keadaan/kondisi setempat, dalam hubungan untuk menghindarkan reruntuhan, terutama pada
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 60
Spesifikasi Teknis
saat hujan. Ukuran dan kedalaman galian sesuai dengan arahan Konsultan Pengawas, jika
terjadi perubahan/atau ketidaksesuaian kondisi lapangan.
3. Urugan pasir: sebelum saluran dipasang, dasar galian harus diurug dengan pasir setebal 10
cm.
4. Penanaman pipa, Pipa diletakkan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi
sesuai dengan liner grade yang tertera pada gambar.
5. Landasan pasir dibawah pipa dibuat tebal 10 cm pada posisi dibawah sambungan harus
disediakan alur ukuran 5 x15 cm sehingga pipa mendapat tekanan merata.
6. Urugan pasir dilakukan pada posisi-posisi pipa sampai tinggi setengah pipa dan pasir
dipadatkan dengan alat penimbris dari besi yang selama pekerjaan berlangsung pipa harus
tetap pada posisi semula, tidak boleh terjadi pergeseran.
7. Urugan selanjutnya menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan tanah
urug.
8. Pemadatan hanya boleh dilakukan pada posisi sebelah menyebelah pipa saja. Pemadatan
dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam tidak kurang dari 60 cm.
9. Selama tidak ditentukan lain, persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton dan pekerjaan sipil
lainnya mengikuti persyaratan pada pekerjaan struktur.
10. Saluran dibuat miring dengan gradasi kemiringan yang konstan antara 1- 1,5% sepanjang
saluran sesuai gambar.
Lahan penanaman yang telah disiapkan harus disirami terus untuk memastikan tanah yang akan
ditanami dalam keadaan basah. Hal ini penting, untuk mempercepat akar rumput mengikat tanah
sebagai media tanamnya. Lempengan rumput ditanam dengan cara memukul-mukul lempengan
tersebut agar menempel pada tanahnya. Lempengan tersebut disusun dengan jarak 35 cm.
Ketinggian areal penanaman setelah ditanami rumput sebaiknya lebih tinggi 2,5 cm dari pada area
dengan perkerasan yang letaknya berdampingan. Kontraktor hendaknya menyirami rumput sesering
mungkin untuk memastikan agar akarnya segera mengikat tanah.
Semua celah yang terjadi akibat penanaman yang tidak rapat harus segera ditambal dengan
penambahan lempengan rumput pada bagian tersebut agar dihasilkan permukaan yang penuh
tertanam rumput.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap segala bentuk perawatan selama masa kontrak termasuk
pemotongan rumput setinggi 10 cm dan disiangi setiap 3 bulan sekali (rumput liar dicabuti).
Pada kesempatan khusus, yaitu pemindahan rumput existing ke lahan penanaman baru, lempeng
rumput lama dikupas dari tanah hingga akarnya tetap utuh dengan ukuran + 30 x 30 cm.
Jika lokasi penanaman baru belum siap, pembentukan level tanah masih dalam pengerjaan, maka
lempengan rumput dapat disimpan dalam tumpukan yang teratur.
Tumpukan rumput tersebut tidak lebih dari 1 m dan dilindungi dengan peneduh berupa kassa ayam
atau dibawah pohon peneduh. Tumpukan rumput ini hanya dapat bertahan selama + 3 minggu
dengan penyiraman 2 - 3 kali sehari.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 61
Spesifikasi Teknis
Adalah tanggung jawab kontraktor untuk memastikan persediaan air yang cukup untuk keperluan
penyiraman selama masa kontrak berlangsung. Rumput harus mendapat perhatian lebih karena
setelah penanaman merupakan masa dimana kondisi tanah harus selalu lembab. Kekeringan
akan mengakibatkan rumput rumput tersebut mati.
b. Pekerjaan Pemeliharaan
1. Pembersihan
Setelah pelaksanaan penanaman ulang atau pelaksanaan lainnya selama masa pertanggung
jawaban kerusakan, kontraktor hendaknya secara berkala membersihkan seluruh area
perkerasan dan memperbaiki daerah-daerah yang rawan akibat pekerjaannya. Kontraktor
bertanggung jawab untuk menyingkirkan bahan-bahan yang tersisa akibat penyimpanan pada
lahan dan hendaknya meninggalkan lokasi dan seluruh area penanaman dalam keadaan yang
rapi.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggantian tanaman-tanaman yang mati, akibat
kesalahannya, sebagai tanggung jawabnya atas pekerjaan yang jelek, kualitas bahan yang
jelek atau karena kelalaiannya.
Kontraktor tidak harus bertanggung jawab untuk mengganti tanaman yang rusak disebabkan
oleh angin topan, banjir atau bencana alam lainnya.
Pada akhir dari masa pertanggung jawaban kerusakan, pekerjaan akan diperiksa dan
pengecekan formal dilakukan bersama-sama antara kontraktor dengan manajer proyek.
Pelaksanaan penanaman ulang akan disetujui sebelum penyerahan lahan kepada kontraktor.
c. Pemeliharaan berkala
Setelah masa pertanggung jawaban kerusakan selesai, penyedia jasa bertanggung jawab untuk
meneruskan kegiatan pemeliharaan. Adapun kegiatan-kegiatan pemeliharaan tersebut mencakup:
1. Pembabatan rumput
2. Pembabatan rumput dilakukan 1 - 2 minggu sekali tergantung pada kecepatan tumbuhnya.
Kecepatan tumbuh ini tergantung pada kerapatan tanam, pemupukan dan penyiraman yang
sesuai.
3. Penyapuan dan Pengangkutan sampah Dilaksanakan setiap hari.
4. Penyiraman dan Pemberantasan hama.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman ialah waktu, jumlah teratur, tidak menunggu
tanaman mengalami kekeringan dan tidak menyebabkan tanah menjadi padat. Penyiraman
dilakukan 2 x sehari untuk rumput dan tanaman hias yaitu pada pagi dan sore hari kecuali bila
hujan, biasanya pagi hari antara jam 07.00 - 09.00 dan sore hari antara jam 15.00 - 18.00.
Penyiraman dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
Dengan menggunakan tangki dan alcon (pompa air). Dilakukan pada lahan
yang terjangkau kendaraan.
Dengan menggunakan alcon yang mengambil air dari kolam. Dilakukan pada
lahan yang dekat dengan kolam, jarak yang terjangkau oleh alcon kurang lebih 20-50 m.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 62
Spesifikasi Teknis
Dengan sprinkle. Merupakan alat yang statis dengan radius pancaran kurang
lebih 5 - 6 m. Besar radius pancaran tergantung dari besar daya dari alat tersebut.
d. Pemupukan
Tanaman yang hidup membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat makanan
yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman adalah unsur-unsur C, H, O, N, P dan K.
Persediaan unsur-unsur tersebut di dalam tanah akan berkurang habis jika diambil oleh tanaman
terus menerus. Tanaman akan kehabisan unsur-unsur makanan dalam tanah sehingga
pertumbuhannya merana, daun-daun menguning dan tidak sehat.
Penambahan zat-zat makanan atau pemupukan yang berupa unsur-unsur ke dalam tanah untuk
diserap akar atau langsung dengan menyemprotkan cairan makanan ke daun adalah cara untuk
mengatasinya.
Pemupukan jenis dapat dipakai urea dan NPK dengan dosis seperti yang tercantum dalam
kemasannya dan juga pupuk kandang, sedangkan untuk rumput setelah berumur 2 minggu
penanaman dengan menggunakan pupuk buatan, untuk selanjutnya pemupukan dilakukan setiap
1 bulan sekali. Jenis pupuk yang dipakai adalah : urea dengan dosis 0,1 kg/m dan NPK 0,075
kg/m.
Pemupukan dilakukan dengan cara :
disebar dalam tanah (broadcast), tanah didangir sedalam 15-20 cm dan pupuk
disebarkan dalam tanah, lalu ditutup dan disiram agar cepat larut.
ditabur dalam lajur di antara barisan tanaman (band placement/furrow
placement).
disebar sekeliling tanaman (metode perforasi), untuk tanaman yang tidak terlalu
besar dibuat saluran sekeliling tanaman. Pupuk ditabur dalam saluran tersebut
dan kemudian ditutup dengan tanah. Untuk pohon yang besar dibuat saluran
sekeliling proyeksi tajuk dan (pohon).
disiram di sekeliling tanaman, contoh pupuk Pokon dan Hyponex.
pupuk dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada daun (foliar fertilizer/foliar application),
contoh : pupuk Wuxal, Bayfolan, Welgro, Hyponex, dan Trimogreen.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 63
Spesifikasi Teknis
1. PERSYARATAN UMUM
e. Pekerjaan pembongkaran, pembersihan dan pengamanan dalam tapak dan bangunan selama
pelaksanaan sampai pekerjaan struktur selesai dan diserah terimakan kepada pemberi tugas.
1.2. PEMERIKSAAN
a. Setiap saat Konsultan Pengawas berhak untuk memeriksa setiap pekerjaan Penyedia Jasa.
Walaupun demikian tidak wajib untuk melakukan pemeriksaan secara terus – menerus, dan yang
terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan, kesalahan – kesalahan tidak membebaskan
Penyedia Jasa dari tanggung - jawabnya.
b. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan RKS, gambar – gambar rencana, peraturan –
peraturan yang berlaku dan kaidah – kaidah teknis harus diperbaiki atau diganti atas biaya dari
Penyedia Jasa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 64
Spesifikasi Teknis
1.7. KOORDINASI
Apabila ada unsur pekerjaan yang dilaksanakan oleh beberapa Sub Penyedia Jasa maka sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai perlu diadakan koordinasi seluruh pekerjaan sehingga tidak terjadi
kesalahan – kesalahan akibat kurang koordinasi antar Sub Rekanan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 65
Spesifikasi Teknis
2. PEKERJAAN TANAH
a. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini, antara lain: Galian fondasi, Galian Balok Sloof, Galian Lantai Basement, Galian
Pasangan Batu, Galian Kabel, Galian Pipa, dan galian lain yang ada dalam pekerjaan ini.
b. Pekerjaan Timbunan
Pekerjaan ini meliputi timbunan tanah dipadatkan, pasir, dan tanah subur, antara lain: timbunan
fondasi, timbunan balok sloof, timbunan lantai basement, timbunan tanah dinding penahan,
timbunan kabel, timbunan pipa, dan timbunan lain yang terdapat dalam pekerjaan ini.
2.3. PENGUKURAN
a. Penentuan tinggi peil bangunan ini harus diperiksa kembali oleh Penyedia Jasa dan mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas. Bilamana terdapat perbedaan ukuran – ukuran harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan. Pemakaian ukuran – ukuran yang
salah sebelum dan selama pelaksanaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Tinggi Peil ini
dibuat oleh Penyedia Jasa atas biayanya sendiri, dari patok beton di luar papan dasar
pelaksanaan ( bouwplank ). Tanda ini merupakan tanda yang tetap, yang harus di jaga dan
dipelihara selama masa pembangunan sampai waktu penyerahan pertama.
b. Segala pekerjaan pengukuran persiapan (uitzet) termasuk tanggungan Penyedia Jasa dan
dilaksanakan dengan instrument waterpass dan theodolite.
2.4. PENGGALIAN
a. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk semua penggalian yang dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Galian tanah untuk pondasi – pondasi , dan lain – lain harus dilaksanakan sesuai dengan yang
ditentukan dalam gambar. Dalamnya semua galian harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
c. Dasar galian harus bebas lumpur, humus dan air, harus dalam keadaan bersih dan padat, sampai
dapat diberi lapisan urug sesuai dengan gambar.
d. Dalam keadaan penggalian cukup dalam dan memungkinkan tanah dapat longsor, Penyedia Jasa
harus memasang turap sesuai persyaratan yang disertai perhitungan kekuatannya dan diperiksa
oleh Konsultan Pengawas.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 66
Spesifikasi Teknis
e. Penyedia Jasaharus melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai dan menurut
pendapatnya sudah dapat digunakan untuk pemasangan pondasi kepada Konsultan Pengawas
untuk dimintakan persetujuannya.
f. Semua Pekerjaan pondasi yang dilaksanakan tanpa persetujuan Konsultan Pengawas, dapat
mengakibatkan dibongkarnya kembali pekerjaan pondasi tersebut.
g. Pekerjaan pembongkaran dan pemasangan pondasi kembali adalah menjadi tanggungan
Penyedia Jasa.
h. Semua kelebihan tanah galian, tanah lumpur harus dikeluarkan dari lapangan ke lokasi yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas, Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk mendapatkan
tempat pembuangan dan ongkos – ongkos yang di perlukan. Lokasi pembuangan di lingkungan
UIN.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 67
Spesifikasi Teknis
b. Pasir urug yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan – potongan bahan keras
yang berukuran lebih besar dari 1,5 cm, dan bebas dari bahan – bahan organik atau banyak
mengandung garam (pasir laut tidak boleh digunakan).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 68
Spesifikasi Teknis
3.3. PENGGALIAN
a. Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan sampai kedalaman dasar lapis pasir (sesuai gambar).
b. Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapisan tanah jelek, maka perlu
konsultasi dengan Perencana untuk mendapatkan pengerahan lebih lanjut.
c. Lebar penggalian dibagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 10 cm.
d. Lebar penggalian disebelah atas disesuaikan dengan keadaan tanah, dengan pengarahan
"Hindarkan Kelongsoran".
e. Tanah dasar pondasi harus dipadatkan dengan stemper atau vibro roller hingga mencapai
kepadatan 95% Standard Proctor.
f. Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis tanah yang baik sudah
dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan
pasir pasang dan dipadatkan hingga kepadatan 95% atas beban Penyedia Jasa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 69
Spesifikasi Teknis
d. Ketentuan mengenai pondasi batu kali, lihat ketentuan pasangan batu kali, dengan catatan:
1. Tidak boleh ada rongga dalam pasangan tersebut.
2. Batu kali disusun satu persatu dengan penyangga mortar.
e. Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar Arsitek dan M.E, jika ada kelainan /
ketidak cocokan harus dikonsultasikan dengan Perencana.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 70
Spesifikasi Teknis
4.1. UMUM
a. Pekerjaan beton struktur merupan pekerjaan pengadaan bahan, peralatan, tenaga, hingga
pekerjaan selesai.
b. Volume beton bertulang adalah volume yang berdasarkan pada volume beton dari tepi hingga tepi,
luasan bekesting dan perancah, serta berat baja tulangan yang mencakup tulangan utama,
tulangan penyaluran, tulangan penjangkaran/angkur, dan tulangan sengkang.
c. Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan persyaratan – persyaratan
yang terdapat di peraturan – peraturan berikut :
1) SNI 2847-2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
2) SNI 1726-2012, Tata Cara Pelaksanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung
dan Non Gedung.
3) SNI 1729-2015, Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
4) SNI 7656-2012, Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat, dan Beton
Massa.
5) SNI 2052-2014, Baja Tulangan Beton.
6) SNI 03-2458-1991, Metode Pengujian dan Pengambilan Contoh untuk Campuran Beton Segar.
7) SNI 03-4810-1998, Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji di Lapangan.
8) SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
9) SNI 03-2492-1991, Metode Pengambilan Benda Uji Beton Inti.
10) SNI 03-3403-1994, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton Inti.
11) Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 2847 : 2013
12) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PBUI – 1982).
13) Peraturan American Standart for Testing and Material (ASTM).
14) Peraturan daerah setempat.
15) Peraturan – peraturan lain yang relevan.
d. Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan dengan ketepatan dan kesesuaian yang
tinggi menurut RKS, gambar kerja dan instruksi–instruksi dari Konsultan Pengawas.
e. Setiap saat Konsultan Pengawas berhak untuk memeriksa setiap pekerjaan Penyedia Jasa.
Walaupun demikian Konsultan Pengawas tidak wajib untuk melakukan pemeriksaan secara terus
menerus, dan yang terjadi dalam proses pelaksanaan pekerjaan kesalahan–kesalahan tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya.
f. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan RKS, gambar–gambar rencana, peraturan–peraturan
yang berlaku dan kaidah – kaidah teknis harus diperbaiki atau diganti atas biaya dari Penyedia
Jasa.
g. Sebelum pekerjaan beton dimulai, Penyedia Jasa harus membuat shop drawing pembesian,
detail–detail yang berhubungan dengan gambar–gambar kerja lain dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
h. Sebelum tiap tahap pekerjaan beton dimulai, Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengajukan izin
bekerja yang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
j. Semua material yang dipakai harus merupakan material baru dengan kualitas terbaik dari yang
telah ditentukan (contoh) dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan semua material yang
tidak disetujui oleh Konsultan Pengawas harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas biaya Penyedia
Jasa selambat – lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam
k. Beton bertulang (struktur) utama diharuskan menggunakan beton ready mix (siap pakai).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 71
Spesifikasi Teknis
l. Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyediakan tenaga ahli yang trampil dan cukup serta alat-
alat yang baik dan cukup untuk memenuhi jadwal pelaksanaan yang sudah disetujui.
m. Bila tidak dinyatakan secara khusus, maka hal – hal mengenai cara – cara pelaksanaan dan
detail-detail konstruksi harus dilaksanakan sesuai dengan Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung SNI 2847 : 2013. Hal – hal tersebut antara lain : lantai kerja / pemotongan dan
pembengkokan tulangan, pemasangan tulangan, pelaksanaan pengecoran dan perawatan,
penutup beton, kait dan bengkokan, panjang penyaluran dan sambungan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 72
Spesifikasi Teknis
3) Ukuran agregat kasar maksimum yang dapat digunakan adalah 3 cm dan ukuran agregat
kasar tersebut tidak boleh lebih dari seperempat dimensi beton yang terkecil dari bagian
konstruksi yang bersangkutan.
4) Di dalam segala hal, ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi
syarat - syarat berikut : (a) 1/5 (seperlima) jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan
beton; (b) 1/3 (sepertiga) dari tebal pelat; (c) 3/4 jarak bersih minimum antar batang tulangan,
atau berkas batang tulangan. Penyimpangan dari batasan-batasan ini diijinkan jika menurut
penilaian Tenaga Ahli, kemudahan pekerjaan, dan metoda konsolidasi beton adalah
sedemikian hingga dijamin tidak akan terjadi sarang kerikil atau rongga.
5) 2 minggu sebelum pengecoran dimulai, Penyedia Jasa harus menguji contoh – contoh agregat
sesuai dengan SNI 2847-2013..
6) Penyedia Jasa harus menjaga semua pengiriman agregat dari satu sumber untuk setiap
agregat yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas hingga sebanyak 50 ton atau sewaktu
– waktu diminta oleh Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa.
7) Percobaan – percobaan harus dilakukan oleh Penyedia Jasapada setiap pengiriman sebanyak
50 ton atau sewaktu – waktu diminta oleh Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa.
8) Agregat kasar dan agregat halus harus disimpan secara terpisah tanpa boleh terjadi segregasi
dari butir – butir penyusunnya. Timbunan agregat harus diletakkan di atas lantai dari beton
kurus dan dibatasi oleh dinding kayu keras serta harus dijaga terhadap pencampuran atau
pencemaran dari kotoran atau material lainnya. Selain itu Penyedia Jasa juga harus
menyediakan sistem drainage yang baik di sekitar timbunan agregat sehingga timbunan
agregat tidak terpendam air.
9) Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan sesuai dengan hasil mix – design, kadar
air dari agregat harus sesuai secara periodik diuji terutama kalau terdapat indikasi bahwa
kadar air agregat sudah berubah dari kondisi sebelumnya. Selain itu Penyedia Jasa juga harus
secara rutin melaksanakan uji bahan dan disaksikan oleh Konsultan Pengawas .
d. Air
1) Air untuk pembuatan dan perawatan beton adalah air bersih yang sesuai dengan rekomendasi
laboratorium dan persyaratan SNI 2847-2013.
2) Harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat
dilihat secara visual.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 73
Spesifikasi Teknis
3) Tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak beton (asam-asam, zat
organic, dan sebagainya) lebih dari 15 gram/liter. Kandungan clorida (Cl) tidak lebih dari 500
ppm dan senyawa sulfat (sebagai SO3) tidak lebih dari 100 ppm.
4) Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari unsur-
unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya.
5) Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji. Bagaimanapun,
bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji dan memenuhi
ketentuan AASHTO T26 dan atau disetujui Konsultan Pengawas.
6) Sumber air yang akan dipakai harus disetujui oleh Konsultan Pengawas terlebih dahulu dan
harus diuji serta tidak boleh mengandung asam alkali , minyak, dan zat organis yang dapat
merusak beton dan tulangan (Ph 7 – 8).
7) Tempat penampungan (bak) air harus selalu bersih dan harus dijaga agar bahan – bahan yang
dapat merusak kualitas air tidak tercampur di bak penampungan tersebut.
f. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut ini:
1) Sesuai dengan SNI 07-2052-2014, mengenai baja tulangan beton.
2) Baja batangan untuk keperluan umum (BjKU) tidak diijinkan digunakan untuk keperluan
penulangan konstruksi beton (SNI 7614-2010).
3) Tidak boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, gelombang-gelombang,
cerna-cerna yang dalam, atau berlapis-lapis.
4) Untuk tulangan utama (tarik/tekan lentur) harus digunakan baja tulangan deform (BJTD 40),
dengan jarak antara dua sirip melintang tidak boleh lebih dari 70 % diameter nominalnya, dan
tinggi siripnya tidak boleh kurang dari 5 % diameter nominalnya.
5) Tulangan ulir menggunakan BJTS/BJTD 40, tulangan polos menggunakan BJTP 24.
6) Kualitas dan diameter efektif dari baja tulangan yang digunakan harus dibuktikan dengan
sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya menyatakan nilai kuat leleh, berat per
meter panjang, diameter, dan regangan dari bahan tulangan dimaksud. Kontraktor harus
mengajukan brosur dan hasil tes tulangan pada proyek sebelumnya yang memenuhi syarat
dan dapat digunakan pada pekerjaan ini.
7) Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian di pabrik tidak melampaui kuat leleh yang ditentukan
sebesar lebih dari 120 MPa (uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang melampaui nilai ini
sebesar lebih dari 30 MPa) (SNI 2847:2013).
8) Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual (batas ulur) tidak kurang dari 1,25 (SNI 03-
2847-2002, pasal 23.2.5).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 74
Spesifikasi Teknis
9) Diameter efektif baja tulangan (baik deform/BJTS) yang digunakan harus ditentukan dari
sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus:
Error! Reference source not found. atau Error! Reference source not found.
Dimana :
Sesuai ketentuan dalam SNI Tahan Gempa (1726 : 2012), tulangan yang digunakan adalah
tulangan ulir (deform).
TOLERANSI BERAT
DIAMETER NOMINAL
YANG DIIJINKAN
6 ≤ d ≤ 8 mm ±7%
10 ≤ d ≤ 16 mm ±6%
16 ≤ d ≤ 28 mm ±5%
d ≥ 28 mm ±4%
(Sumber : SNI 2052 – 2014 tabel 4)
12) Toleransi tarik mínimum dan regangan mínimum sebagai berikut:
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 75
Spesifikasi Teknis
14) Sebagai akibat dari baja tulangan polos yang ditekuk pada pasal sebelumnya, maka tulangan
sepanjang 500 mm. di daerah tekukan tidak boleh digunakan.
15) Ujung bawah tulangan pokok yang bertemu pondasi ditekuk kerah dalam sepanjang lebar
kolom ditambahkan 30 cm.
4.4. PEMBESIAN
a. Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)
1) Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan haras disertai surat
keterangan Percobaan dari pabrik.
2) Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja-tulangam harus diadakan pengujian periodik minimal 4
contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji untuk uji lengkung untuk
setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja tulangan akan ditentukan oleh
Direksi Lapangan.
3) Semua pengujian tersehatan di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus dilakukan di
laboratorium lembaga Uji Konstruksi atau laboratorium lainya direkomendasi oleh Direksi
Lapangan dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah satu standard uji yang dapat dipakai
adalah ASTM A-615. Semua biaya pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
4) Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang merugikan terhadap
kekuatan rekatan harus dibersihkan.
5) Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan kawat.dari
baja. lunak.
6) Sambungan mekanis harus ditest. dengan percobaan tarik.
7) Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari pembesian, termasuk
jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi dari sambungan dan panjang penjangkaran dari
penulangan baja oleh Direksi Lapangan.
8) Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan, maka pada saat
pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan sertifikat resmi dari Laboratorium.
Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.
b. Bahan-bahan / Produk
1) Tulangan
Tulangan yang digunakan berulir mutu BJTD-40 (400 Mpa), sesuai dengan SII 0136-84 dan
tulangan polos mutu BJTP-24, sesuai dengan SII 0136-84 seperti dinyatakan pada gambar-
gambar struktur.Tulangan polos harus baja lunak dengan tegangan leleh 2400
kg/cm2.Tulangan ulir harus baja tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh fe
= antara 400 ‹ fy ‹ 500 Mpa.
2) Tulangan Anyaman (Wire mesh).
Tulangan anyaman, mutu U-50, mengikuti SII 0784-83.
3) Penunjang/Dudukan Tulangan (Bar Support)
Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat yang ditanan
atau batang kursi tinggi sendiri (Individual High Chairs).
4) Bolstern, kursi spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk mengatur jarak;
1. Gunakan besi dudukan tulangan menurut rekomendasi CRSI, kecuali diperlihatkan lain
pada gambar
2. Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang ridak direkomendasi.
3. Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau horizontal rumers
dimana bahan dasar tidak akan langsung menunjang batang kursi (chairs legs). Atau pakai
lantai kerja yang rata.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 76
Spesifikasi Teknis
c. Jaminan Mutu
Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh Direksi
Lapangan.Seritikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus diperlihatkan untuk
semua tulangan yang dipakai: Percobaan-percobaan ini harus memperlihatkan hasil-hasil dan
semua komposisi kimia dan sifat-sifat fisik.
b. Pemilihan/seleksi
Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.
2) Pemasangan Tulangan
a. Umum
Standar penulangan sesuai dengan SNI 2847:2013. Sesuai dengan yang tercantum pada
gambar dan koordinasi dengan bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga
perlu diadakan untuk mengindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada
lubang-lubang (openings) / bukaan.
b. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
1. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada posisi yang benar
dan untuk menjaga jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak.
2. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh lokasi
yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi penunjang dan
penunjang lain yang diperlukan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 77
Spesifikasi Teknis
3. Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir,
kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu beton
yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
4. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk itu
tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan mutu
paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor, Penahan-penahan jarak dapat
berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak
minimum 4 buah setiap m^2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak ini harus
tersebar merata.
5. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada
tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan
bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi. Perhatian khusus perlu
dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-tulangan pelat yang dibengkok yang
harus melintasi tulangan balok yang berbatasan.
1. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan itu.
2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh
dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 78
Spesifikasi Teknis
3. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau
diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar rencana
atau disetujui oleh perencana.
4. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin,
kecuali apabila petnanasan dilajutkan oleh perencana.
5. Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan)
dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh mencapai suhu
lebih dari 850 ºC, dan dilakukan di workshop bukan di lokasi.
6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan di atas 100 0 C yang bukan pada waktu
las, maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai kekuatan baja hams diambil
kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin.
7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh
perencana.
8. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan
jalan disiram dengan air.
9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali
diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian dari bengkokan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 79
Spesifikasi Teknis
h. Selimut Beton
Ukuran minimal selimut beton yang disesuaikan dengan penggunaannya (tidak termasuk
plesteran), adalah sebagai berikut :
1. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dan di atas tanah tebal
selimut beton 75 mm.
2. Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca (ekspos):
3. Batang tulangan D-19 hingga D-57 adalah 50 mm;
4. Batang tulangan ≤ D-16, kawat M-16, atau polos adalah 40 mm;
5. Beton yang tidak berhubungan dengan cuaca atau tidak berhubungan dengan tanah:
6. Slab, dinding, balok usuk:
Batang tulangan D-44 hingga D-57 adalah 40 mm;
Batang tulangan ≤ D-36 adalah 50 mm;
Balok, Kolom:
Batang tulangan ≥ D-19 adalah 20 mm;
Batang tulangan ≤ D-16, kawat M-16, atau polos adalah 13 mm;
3) Benda uji yang dimaksud adalah silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300
mm. Tata cara pembuatan benda uji tersebut harus mengikuti ketentuan yang terdapat di
dalam standar Metoda Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium (SK SNI
M-62-1990-03).
4) Jika hasil uji kuat tekan beton menunjukkan bahwa kuat tekan target beton yang dihasilkan
tidak memenuhi syarat, maka proporsi campuran adukan beton tersebut tidak dapat
digunakan, dan Kontraktor (dengan persetujuan Konsultan MK) harus membuat proporsi
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 80
Spesifikasi Teknis
campuran yang baru, sedemikian hingga kuat tekan target beton yang disyaratkan dapat
dicapai. Pembuatan campuran beton rencana ini hendaknya mengikuti SNI 2847:2013 ayat 5.2
dan dievaluasi kekuatan karakteristiknya menurut ayat 5.6.
5) Bila sumber atau kualitas dari semen atau agregat diganti maka harus dicari lagi campuran
rencana yang baru sehingga tercapai mutu beton yang dipersyaratkan.
b. Pengujian beton
1) Penyedia Jasaharus menyediakan tenaga kerja, material, tempat dan semua peralatan untuk
melakukan semua peralatan untuk melakukan semua uji beton.
2) Pengujian slump beton harus dilaksanakan setiap volume 5 m3 beton segar atau setiap 1 truck
mixer dengan batasan nilai slump maksimum sebagai berikut :
Minimum
Konstruksi Beton Maksimum (cm)
(cm)
Pondasi beton bertulang (bore pile) 7,50 2,50
Pondasi telapak tanpa tulangan, pondasi tiang pancang,
7,50 2,50
dinding bawah tanah
Kolom bangunan, Balok dan dinding bertulang 10,00 2,50
Perkerasan dan Plat Lantai 7,50 2,50
Beton massa 5,00 2,50
*) slump dapat ditambah bila digunakan bahan tambahan kimia, dengan syarat beton yang diberi
bahan tambahan tersebut memiliki rasio air-semen atau rasio air-bahan bersifat semen yang
sama atau lebih kecil dan tidak menunjukkan segregasi yang berarti atau bliding berlebihan
*) slump boleh ditambah 2,5 cm untuk metode pemadatan selain dengan penggetar
3) Penyedia Jasa harus membuat, merawat dan mengadakan uji silinder beton diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm pada laboratorium beton yang disetujui oleh Konsultan Pengawas atas biaya
sendiri dan berdasarkan atas SNI 2847-2013
4) Jumlah pengambilan contoh untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton, tidak boleh kurang
dari tiga benda uji untuk setiap umur uji dan harus diuji pada umur 7, 14 dan 28 hari.
5) Pengujian kekuatan masing-masing mutu beton yang dicor setiap harinya haruslah dari satu
contoh uji per hari, dan tidak kurang dari sekali sehari, atau tidak kurang dari sekali untuk
setiap 110 m3 beton, atau tidak kurang dari sekali untuk setiap 460 m2 luasan permukaan
lantai atau dinding atau sesuai dengan SNI 2847-2013.
6) Jika digunakan pompa beton (concrete pump), akan dilakukan pengambilan khusus dilokasi
pengecoran setelah beton melewati ujung pipa pompa beton dengan jumlah benda uji silinder
beton minimal 3 buah, serta benda uji tersebut harus dilakukan uji kuat tekan beton pada umur
28 hari.
7) Setiap benda uji harus diberi tanggal pembuatan dan dari bagian struktur yang dilakukan
pengecoran.
8) Prosedur pengambilan silinder beton sesuai dengan SNI 2847-2013.
9) Setiap benda uji tidak boleh cacat.
10) Penyedia Jasaharus membuat laporan lengkap mengenai hasil test khusus yang disertai
evaluasi perhitungan nilai karakteristiknya dan disampaikan pada Konsultan Pengawas.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 81
Spesifikasi Teknis
11) Kalau terjadi kegagalan dalam uji beton ini, Penyedia Jasaharus melakukan percobaan –
percobaan non destruktif (hammer test dengan korelasi uji UPV) dan jika pengawas/MK
menghendaki pengujian destruktif (inti beton), maka penyedia harus melaksanakan, apabila
masih menunjukkan kegagalan Penyedia Jasa harus memperbaiki dan mengganti struktur
tersebut atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
12) Bila dianggap perlu, maka Penyedia Jasa harus melakukan uji tambahan atas biaya Rekanan
c. Pembuatan beton
1) Penyedia Jasabertanggung jawab penuh atas seluruh pembuatan beton yang baik dan
memenuhi persyaratan yang ditentukan, termasuk pemasangan sparing-sparing pekerjaan
mekanikal – elektrikal dan pekerjaan aritektur harus disiapkan sejak sebelum pengecoran.
2) Dalam pembuatan beton ini, Penyedia Jasaharus memakai sistem “Weight batching plant” &
volumetric system ( untuk mengukur air) yang sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas .
Semua alat ukur untuk pencampuran beton ini harus dalam kondisi baik dan dikalibrasi dan
disediakan oleh Rekanan.
3) Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran material – material harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
4) Seluruh operasi harus diinspeksi dan dikontrol terus oleh seorang inspektor yang
berpengalaman dan bertanggung jawab.
5) Pencampuran beton dengan tidak memakai perbandingan berat atau dengan tangan tidak
diperbolehkan.
6) Mixer harus betul – betul kosong sebelum menerima material – material dari adukan berikutnya
. Mixer harus dibersihkan dan dicuci bila mixer tidak dipakai lebih lama dari 30 menit atau bila
beton yang akan dibuat berbeda mutunya.
7) Pencampuran kembali dari beton yang sebagian sudah terjatuh atau mengeras tidak diizinkan.
8) Ketelitian alat ukur ( timbangan ) harus dikontrol minimum satu kali setiap minggu dengan
ketelitian 1 persen.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 82
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 83
Spesifikasi Teknis
5) Hal yang sama juga harus dikerjakan pada balok – balok yang tinggi atau dinding – dinding
beton.
6) Tiang – tiang penyangga vertikal harus dibuat sebaik mungkin untuk memberikan penunjang
seperti yang dibutuhkan tanpa adanya kerusakan atau overstress atau perpindahan tempat
pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani.
7) Struktur tiang – tiang penyangga harus ditempatkan pada posisi sedemikian rupa sehingga
konstruksi ini benar – benar stabil, kuat dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban –
beban yang berada diatasnya selama pelaksanaan beton.
8) Semua tiang – tiang penyangga tidak boleh ditempatkan langsung diatas tanah, tetapi harus
berpijak diatas balok kayu rata atau lantai kerja dengan kokoh. Selain itu semua tanah dasar di
sekitar daerah penyangga harus dipadatkan sampai cukup kuat untuk menahan beban
diatasnya.
9) Bila tidak dinyatakan lain, maka semua bekesting balok dan pelat lantai harus diberi anti lendut
ke atas di tengah – tengah bentang sebesar 0,2 % dari lebar bentang
Khusus untuk balok dan pelat kanti lever, maka besarnya anti lendut yang harus diambil
adalah 0,4 % dari bentang.
10) Bekesting Shear wall diharapkan bongkar jadi, untuk itu lapis luar menggunakan tego film
dengan pembagian panel membentuk petak terpola terbagi rata yang menghasilkan ukuran
modul 4,2 x 7,2 m.
11) Bekesting Kolom lengkung untuk permukaan vetikal diharapkan bongkar jadi, sedangkan
permukaan miring/diagonal dan permukaan horizontal/lengkung menggunakan multiplek kasar
agar material finishing dapat melekat kuat.
12) Bekesting balok bentang panjang yang disangga kolom lengkung, untuk itu lapis luar
menggunakan tego film dengan pembagian panel membentuk petak terpola terbagi rata yang
menghasilkan ukuran modul 7,2 m.
13) Bekesting List plak atas diharapkan bongkar jadi, untuk itu lapis luar menggunakan tego film
dengan pembagian panel membentuk petak terpola terbagi rata yang menghasilkan ukuran
modul 7,2 m, atau lapis luar dg material bantu lain missal : GRC.
14) Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat memberikan
penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya "overstress" atau perpindahan tempat pada
beberapa bagian konstruksi yang dibebani. Struktur dari tiang penyangga harus cukup kuat
dan kaku untuk menunjang berat sendiri dan beban-beban yang ada di atasnya selama
pelaksanaan.
15) Sebelum penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya,
kekuatannya dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang.
Semua bekesting yang akan dipergunakan harus dalam keadaan bersih dan tidak tercemar
oleh bahan – bahan yang dapat menurunkan mutu beton.
c. Pembongkaran Bekesting
1) Semua pekerjaan pembongkaran bekesting baru dapat dimulai setelah izin tertulis dari
Konsultan Pengawas terutama pada struktur drop of canopy, plat atap, plat lantai, listplank –
listplank, konsol – konsol, tangga dan balok – balok bentang panjang.
2) Bila pada saat pembuatan beton tidak digunakan suatu bahan pencampur (admixture/additive)
khusus, maka waktu minimum pembongkaran bekesting harus didasarkan pada PBI – 1971
dan hasil uji tekan beton dengan umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
Bagian sisi balok 48 jam (setara dengan 35 % f‟c)
Balok tanpa beban konstruksi 7 hari (setara dengan 70 % f‟c)
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 84
Spesifikasi Teknis
3) Dengan adanya pembongkaran bekesting dan / atau acuan pada beton, struktur – struktur
bangunan tidak mengalami perubahan bentuk, kerusakan ataupun pembebanan yang melebihi
beban rencana.
4) Pertanggung jawaban atas keselamatan semua pihak pada pembongkaran bekesting atau
acuan berada di pihak Penyedia Jasa.
4.7. PENGECORAN
a. Persiapan
1) Sebelum melaksanakan pengecoran, Penyedia Jasaharus membersihkan seluruh area
pengecoran memeriksa dan memperbaiki lagi bekesting dan pembesian yang masih kurang
sempurna, memeriksa dan mengkoordinasikan lagi gambar struktur dengan desain gambar
lain berikut segala pipa, konduit atau barang – barang lain yang akan tertanam dalam beton
dan mengajukan izin tertulis dari Konsultan Pengawas.
2) Sebelum pengecoran, semua alat – alat pembuatan beton dan pengangkutan beton harus
dalam keadan baik dan bersih.
3) Sebelum pengecoran beton, Penyedia Jasaharus membasahi cetakan dan pasangan-
pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton sampai jenuh.selain itu semua
bidang-bidang beton yang lama yang akan di cor harus di kasarkan terlebih dahulu dan
kemudian dibersihkan dari segala kotoran – kotoran beton yang lepas dan kemudian
penyambungan bidang – bidang beton yang lama harus memakai lem beton.
4) Sebelum pengecoran beton, Penyedia Jasaharus membersihkan / membuang air yang
tergenang pada bekesting atau area pengecoran.
b. Pengangkutan beton
1) Metoda pengangkutan yang akan digunakan Penyedia Jasa haruslah metoda pengangkutan
yang sudah dievaluasi dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2) Kecepatan pengangkutan harus sedemikian rupa dan cukup cepat sehingga beton tidak kering
atau kehilangan workabilitas atau plastisitas selama waktu yang digunakan antara mencampur
dan mencetak (mengecor).
3) Sistem pengangkutan beton tidak boleh sampai menimbulkan segregasi pada adukan beton
ataupun kehilangan semen dan air.
4) Pengangkutan harus diorganisir sedemikian rupa sehingga selama pengecoran pada bagian
tertentu, tak terjadi keterlambatan pada bidang cor dan sambungan dingin ( cold joint ).
5) Semua peralatan yang digunakan untuk pengangkutan harus dibersihkan dan dicuci bila
pekerjaan terhenti lebih lama dari 30 menit.
c. Pengecoran beton
1) Pengecoran beton harus berlangsung terus – menerus tanpa berhenti sampai mencapai siar –
siar pelaksanaan yang sudah direncanakan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2) Pemadatan beton untuk struktur yang cukup tebal harus dilaksanakan lapis per lapis dengan
tebal tiap lapisan maksimum 40 cm atau sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
3) Metode Penuangan dan Pemadatan beton harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
akan terjadi segregasi pada beton.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 85
Spesifikasi Teknis
4) Tinggi jatuh vertikal pada pengecoran tidak boleh lebih dari 150 cm. Untuk dinding – dinding,
kolom – kolom atau bagian – bagian yang tinggi, beton tidak boleh di cor dari atas, tetapi
pengecoran harus dilakukan memulai sisi bekesting.
5) Saluran curam tidak boleh digunakan untuk pengecoran beton, kecuali dengan persetujuan
Konsultan Pengawas . Bila diizinkan, saluran curam harus dibuat dari metal yang dapat
mengalirkan adukan beton tanpa terjadinya pemisahan bahan dan harus dicor dengan sudut
tidak lebih datar dari perbandingan 1 ( satu ) tegak , 2 ( dua ) mendatar .
6) Pekerjaan pemadatan
Beton harus dipadatkan dengan vibrator mekanis yang dikerjakan oleh orang – orang yang
berpengalaman dan terampil. Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan suatu
massa yang bebas dari lubang – lubang, segregasi dan keropos.
Vibrator yang dipakai haruslah vibrator yang mempunyai frekuensi tidak kurang dari 6000
siklus per menit dan mempunyai lengan sepanjang 6 meter atau lebih.
Selama pemadatan beton, Penyedia Jasa harus menjaga agar tidak terjadi “over vibration”
yang akan mengakibatkan segregasi. Selain itu Penyedia Jasa juga harus menjaga agar
tulangan – tulangan (terutama tulangan yang telah masuk pada beton) tidak mengalami
getaran langsung dari vibrator.
Penyedia Jasaharus menyediakan vibrator – vibrator dengan kondisi yang baik dan jumlah
yang cukup.
Pemadatan ini harus dilakukan sedemikian rupa hingga beton yang dihasilkan merupakan
massa yang utuh, bebas dari lubang-lubang, segregasi atau keropos.
Pada daerah penulangan yang rapat, penggetaran dilakukan dengan alat penggetar yang
mempunyai frekuensi tinggi untuk menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.
Alat penggetar tidak boleh disentuhkan pada tulangan terutama pada tulangan yang telah
masuk pada beton yang telah mulai mengeras.
7) Selama hujan pengecoran tidak boleh dilakukan dan beton yang baru di cor harus dilindungi
dari air hujan. Selain itu penghentian beton yang baru dicor harus dilindungi terhadap
pengikisan aliran air hujan ( terutama pada balok , kolom dan dinding).
8) Sebelum pengecoran berikutnya dikerjakan, seluruh beton yang kena hujan / aliran air hujan
harus diperiksa, diperbaiki dan dibersihkan dulu terhadap beton – beton yang tercampur /
terkikis air hujan Pengecoran selanjutnya harus mendapatkan izin Konsultan Pengawas
terlebih dahulu.
9) Penyambungan beton lama dengan beton baru diharuskan menggunakan bonding agent,
dengan metode sesuai dengan petunjuk yang diberikan produsen.
10) Siar – siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak banyak
mengurangi kekuatan konstruksi.
11) Bila tidak ada ketentuan lain, pada pelat dan balok, siar – siar pelaksanaan harus ditempatkan
kira – kira pada 1 / 3 bentang. Untuk balok yang ditengah – tengah bentangnya terdapat titik
pertemuan dengan balok lainnya maka siar pelaksanaan harus ditempatkan sejauh 2 kali
lebar balok dari pertemuan / persilangan.
12) Siar harus mulai dibuat pada lokasi dan dimensi yang tetap seperti pada gambar rencana dan
penulangan tidak boleh ada yang menerus.
13) Penambahan beton integral pada lokasi yang membutuhkan waterproofing, seperti basement,
groundtank, dan atap. Metode dan volume pencampuran berdasarkan pada petunjuk yang
diberikan produsen.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 86
Spesifikasi Teknis
d. Perawatan beton
1) Selama proses pengerasan beton, konstruksi beton, cetakan dan penulangan tidak boleh
terganggu atau menggalami pembebanan yang dapat merusak struktur beton muda ini. Oleh
kerena itu Penyedia Jasadilarang menggunakan struktur beton yang masih muda umurnya
untuk tempat penimbunan material atau lalu lintas kerja (minimal 14 hari umurnya).
2) Beton harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air hujan dan dari kerusakan yang disebabkan
oleh alat – alat. Dua (2) jam setelah pengecoran beton, semua beton harus selalu dalam
keadaan basah, paling sedikit 10 hari dengan cara dibasahi dengan air terus menerus,
direndam air atau dengan sistem disiram air dari pipa yang berhubungan atau sistem lain yang
dapat membuat kondisi beton basah, untuk kolom beton dapat digunakan karung basah yang
dililitkan.
3) Bekesting kayu tetap dibiarkan tinggal agar beton itu tetap basah selama perawatan untuk
mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat.
4) Air yang dipergunakan untuk perawatan harus air dan sama sekali bebas dari unsur – unsur
kimia yang mungkin menyebabkan perubahan warna beton.
b. Struktur beton harus mempunyai ukuran – ukuran dimensi lokasi dan bentuk yang tidak boleh
melampui toleransi di bawah ini :
1) Posisi garis as dari penyelesaian bagian struktur pada semua titik maksimum bergeser 0,5
cm dari posisi seharusnya.
2) Variasi ukuran – ukuran dimensi struktur yang < 3 m adalah 0,5 cm.
3) Variasi ukuran – ukuran dimensi struktur yang > 3 m adalah 1 cm.
c. Perbaikan Beton
1) Konsultan MK harus segera untuk memeriksa permukaan beton setelah pembongkaran.
2) Jika tidak sesuai dengan persyratan evaluasi dan penerimaan beton pasal 5.6 SNI 2847-2013,
maka Konsultan MK meminta masukan kepada PPHP dan Perencana terkait perbaikan yang
harus dilakukan.
3) Kontraktor, atas biayanya harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan garis, detail atau
elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan. (Jangan menambal, mengisi,
memulas, memperbaiki atau mengganti beton ekspos kecuali atas petunjuk Konsultan
Pengawas).
4) Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di tempat
menggunakan acuan khusus. Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 87
Spesifikasi Teknis
permukaan yang akan dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip – sirip dan tetesan
adukan yang tersikat halus, dan memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan
debu.
5) Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah pembongkaran acuan
dengan seijin Konsultan MK dan sepengetahuan PPHP Bahan tambalan harus kohesif, tidak
berkerut dan melebihi kekuatan beton.
6) Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau beton yang akan
dicat dengan :
Semprotan pasir ringan
Pembersihan dengan larutan lembut sabun deterjen dan air yang diaplikasikan dengan
menggosok secara keras dengan sikat lembut, kemudian disiram dengan air.
Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid, biarkan sejenak, dan
sikat dengan kikir yang disetujui.
Pembersihan dengan larutan asal muriatik yang mengandung tidak kurang dari 2 % dan
tidak lebih dari 5 % asal dalam volume, yang diaplikasikan pada permukaan yang
sebelumnya telah dilembabkan dengan air bersih.
Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak karena asam.
Tambalan semen.
Mengikir dan menggerinda.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 88
Spesifikasi Teknis
5. PEKERJAAN BAJA
b. Persyaratan Teknis
1) Penyedia Jasa wajib meneliti ( mengecek ) kebenaran semua ukuran – ukuran yang tercantum
pada gambar struktur terhadap gambar lainnya.
2) Gambar detail dan sambungan dari bagian – bagian konstruksi baja yang tidak tercantum
dalam Gambar disain harus dilengkapi oleh Penyedia Jasadan harus memintakan persetujuan
dari Konsultan Pengawas dan / atau Konsultan Perencana satu minggu sebelum memulai
Pekerjaan tersebut.
3) Perubahan bahan atau perubahan detail berhubung alasan – alasan tertentu yang berat dan
dapat diterima, harus diajukan dan di usulkan kepada Konsultan Perencana untuk
mendapatkan persetujuannya. Semua perubahan – perubahan yang disetujui ini dapat
dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk
perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang dan diperhitungkan sebagai pekerjaan
kurang.
4) Penyedia Jasabertanggung jawab terhadap semua kesalahan – kesalahan detailing, fabrikasi
dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian – bagian konstruksi baja.
5) Seluruh pekerjaan fabrikasi harus dilakukan di work shop. Sebelum barang – barang tersebut
diangkat ke site, akan dilakukan pemeriksaan bersama Konsultan Pengawas di Work shop.
6) Bila ada pekerjaan kolom baja, Pelat dasar kolom baja harus diletakkan diatas pedestal beton
dengan tepat sesuai Gambar Kerja. Bila tidak disebutkan lain dalam gambar kerja, Penyedia
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 89
Spesifikasi Teknis
5.3. PERALATAN
a. Perlatan bantu fabrikasi dan erection yang digunakan harus aman, dan sesuai dengan
kemampuan alat untuk digunakan.
b. Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai dengan yang
dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
c. Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 25 – 40 volt dan 200 – 400 Ampere.
b. Bahan – bahan
1. Baja
a. Baja yang dipergunakan ialah :
Profil baja ASTM A 36 atau BJ 37.
Elektrode las AWS E – 70 XX.
High Stenght Baut ASTM 307 / baut hitam.
Atau yang setaraf dengan itu dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Semua baja yang digunakan harus sesuai bentuk, ukuran dan ketebalannya serta bebas
dari karat, cacat karena tumbukan, tekuk, atau puntir, dengan berat sesuai rencana.
c. Semua material baja harus dari supplier yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
disertai sertifikat dari pabrik. Jika dianggap perlu, pelaksana harus menyerahkan hasil
pengujian yang dibutuhkan dan berhubungan dengan konstruksi baja ini disertai faktur
pengiriman.
d. Semua Baja yang dipergunakan, baru boleh dipesan setelah sertifikat baja dan Gambar
Kerja yang diajukan oleh Penyedia Jasa disetujui oleh Konsultan Pengawas secara
tertulis.
e. Semua bahan yang dipesan harus disertai dengan sertifikat dari pabrik pembuatnya.
Semua elemen – elemen baja harus memberikan daya pikul yang sama pada semua
potongan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 90
Spesifikasi Teknis
2. Cat
a. Untuk pengecatan struktur baja dipakai cat dasar QD Metal Primer Red Lead A 540 –
49001 atau yang setaraf dengan itu, 1 Lapis.
b. Untuk lapisan finishing struktur baja ( hanya bagian yang terlihat / exposed ) dipakai
GLOSS A 397 atau yang setaraf dengan itu, 2 lapis. Warna ditentukan kemudian.
c. Untuk cat disekitar high strenght baut dipakai cat dasar Epoxyholding Primer R 580 – 2058
atau yang setaraf dengan itu. Pengecatan untuk daerah sekitar high strength baut selapis
sebelum baut dipasang dan selapis setelah baut terpasang.
b. Pengelasan
1) Pekerjaan pengelasan ini harus memenuhi syarat-syarat JIS atau AISC.
2) Pengelasan harus dikerjakan oleh Tenaga yang ahli dan berpengalaman dan mempunyai
sertifikat dari Penyedia Jasawajib menyerahkan sertifikat keahlian dari masing – masing
tukang lasnya. Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian – bagian utama
konstruksi. Sertifikat kelas B untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian – bagian skunder
konstruksi. Penyedia jasa wajib menyerahkan sertifikat keahlian pekerjaan las kepada
konsultasn MK dan user.
3) Ukuran las harus sesuai dengan gambar kerja dan atau:
Tebal las minimum: 3.5 mm.
Panjang las minimum: 13 x tebal las.
Panjang las maksimum: 43 x tebal las.
4) Semua pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi tanpa menimbulkan kerusakan –
kerusakan pada bahan bajanya.
5) Elektroda las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat tetap menjamin
posisi dan sifat – sifat dari electrode termasuk selama masa penyimpanan.
6) Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut..
7) Teknik / cara pengelasan yang dipergunakan harus memperlihatkan mutu dan kualias dari las
yang dikerjakan.
8) Permukaan daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran – kotoran, cat – cat, minyak –
minyak, karat – karat dan kotoran dalam ukuran kecil harus dibersihkan Terutama kotoran
yang memberikan pengaruh besar pada kawat listrik. Permukaan yang akan dilas juga harus
bersih dari aspal.
9) Pengelasan tidak boleh dilakukan jika temperatur dari base metal lebih rendah dari 0 ºF.
10) Pemberhentian las harus pada yang ditentukan dan harus dijamin tidak akan berputar atau
membengkok.
11) Setelah pengelasan maka sisa – sisa / kerak – kerak las harus dibersihkan dengan baik.
12) Las-lasan yang menunjukkan cacat, harus dipotong dan dilas kembali atas biaya kontraktor.
13) Sebelum pekerjaan las dimulai, kontraktor wajib menyerahkan prosedur kerja cara-cara
pengelasan yang akan dikerjakan, baik di bengkel maupun yang akan dikerjakan di lapangan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 91
Spesifikasi Teknis
Usulan ini harus diperiksa dan disetujui Menejemen Konstruksi sebelum pekerjaan pengelasan
ini dapat dimulai.
c. Sambungan
1. Sambungan – sambungan yang dibuat harus dapat memikul gaya – gaya yang bekerja, selain
berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan batang
2. Lubang baut harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter luar baut Jika baut dikerjakan di
work shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat bor. Jika baut dilaksanakan di
lapangan, maka cara melubangi harus dengan dilubangi sebagian di workshop dilanjutkan di
lapangan dengan alat bor
3. Pembuatan lubang untuk baut tidak diperkenankan menggunakan las, tetapi harus dengan alat
bor
4. Daerah – daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang rivet/baut dan bauts / rivet itu
sendiri harus dapat memikul gaya – gaya dan dapat dengan cepat meneruskan gaya tersebut
5. Khusus untuk lubang baut dengan bentuk oval, harus dijamin dapat terjadi penggeseran
kearah horizontal atau vertikal akibat gaya horizontal atau vertikal
6. Semua komponen baja yang panjang 12 m tidak boleh disambung (harus utuh). Untuk
sambungan – sambungan komponen konstruksi baja yang tidak bisa dihindari berlaku
ketentuan sebagai berikut :
Hanya diperkenankan 1 sambungan
Semua penyambungan profil baja (dengan type sambungan las) harus dengan las “ full
penetration”
Kekuatan sambungan harus lebih besar atau sama dengan kekuatan profil yang
disambung
d. Pemasangan
1. Pemasangan pelat dasar kolom dengan baut anker harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2. Penyedia Jasabaja wajib memeriksa ketepatan posisi angkur – angkur baut tersebut selama
pekerjaan pengecoran beton berlangsung.
3. Dasar kolom dan bidang bawah pelat pemegang ankur harus dalam 1 bidang yang rata betul.
4. Evaluasi pada Gambar Baja adalah evaluasi final.
5. Erection komponen – komponen baja untuk kolom, balok dan kuda – kuda, harus
mempergunakan alat pengangkat mekanis (crane).
6. Tali pengikat dan penarik yang dipakai pada waktu erection harus dari kabel baja dan dalam
keadaan baik.
7. Toleransi dari kelurusan batang maupun komponen batang tidak boleh lebih dari 1 / 1000
panjang batang.
8. Perakitan komponen – komponen baja minimum harus dilakukan pada landasan yang rata
waterpass dan tidak mudah bergerak.
e. Shop Drawing
1. Harus selalu dibuat shop drawing dari semua komponen struktur baja berdasarkan design
yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2. Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data – data yang diperlukan termasuk
keterangan produksi bahan, keterangan pemasangan.
3. Gambar Pelaksanaan dibuat dengan memperhatikan hasil – hasil pengukuran di lapangan.
f. Pengecatan
1. Semua bahan struktur baja harus di cat, sebelum dicat semua permukaan baja harus bersih
dari kotoran – kotoran atau pun minyak – minyak. Pembersihan dilakukan dengan Wire Brush
mekanik atau sesuai petunjuk dari pabrik cat yang akan digunakan.
2. Sebelum mulai pengecatan Penyedia Jasaharus memberitahukan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 92
Spesifikasi Teknis
3. Cat dasar pertama adalah merk yang ditentukan pada Persyaratan Bahan dilakukan satu kali
di Work shop dan satu kali di lapangan.
4. Cat finishing dilakukan di lapangan setelah semua konstruksi terpasang selesai, cat finishing
dilakukan hanya pada komponen – komponen baja yang tidak ditutup dengan bahan finishing
lain.
5. Pada batang – batang yang saling berhimpit dan jarak antaranya sempit, terlebih dahulu harus
dicat dasar sebelum batang – batang tersebut digabung.
6. Cat dasar yang rusak pada waktu perakitan harus segera di cat ulang sesuai dengan
persyaratan cat yang digunakan.
7. Untuk lubang – lubang „High strenght baut „ dan „Unfinished baut‟ sesudah dibersihkan,
permukaan baja dilapisi satu kali dengan cat yang ditentukan sebelum pemasangan dan satu
kali setelah baut dipasang.
Bilamana torque value yang didapat selama pemeriksaan gagal , semua baut dalam group yang
sama perlu disetel ulang. Baut – baut yang berkebihan penyetelannya harus diganti.
Pengencangan baut HTB harus selalu disaksikan oleh Konsultan Pengawas
b. Baut HTB yang akan dipergunakan akan diambil contohnya untuk dilakukan pengetesan tarik di
lab yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Untuk sambungan – sambungan dengan las
dilakukan pemeriksaan visual, kecuali pengelasan dengan full penetration harus dilakukan
pemeriksaan dengan penetrant test, dan atau radiographie test/ X – Ray. sebanyak 2 (dua) titik
pengetesan. Pemeriksaan dilakukan dengan random testing.
c. Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi kembali hingga
memenuhi persyaratan. Biaya radiographie test/ X – Ray ditanggung oleh Kontraktor.
d. Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Penyedia Jasauntuk melakukan radiographie test /
X – Ray test untuk bagian – bagian tertentu pada bagian – bagian konstruksi baja yang diragukan.
Semua biaya untuk radiographie test/ X Ray test ditanggung oleh rekanan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 93
Spesifikasi Teknis
2. Pemeriksaan dengan X-Ray; Pemeriksaan ini dilakukan pada sambungan las antara web dan
flens pada profil dari pelat tersusun dan penglasan dengan full penetration. Untuk memeriksa
sambungan pada pembuatan dari pelat tersusun dilaksanakan secara random dengan jumlah
5% dari banyak pengelasan.
P
2. Pengujian tarik pada elemenP
profile (test pice).
Metoda dan prosedur pengujian mengikuti JIS Z 2202 (1980) dan JIS Z 2241 (1980).
Elemen yang akan diuji diambil pada bagian flens dari profil.
B
Bentuk dan ukuran dari test piece mengikuti pengujian nomor 1A dari JIS Z 2201 :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 94
Spesifikasi Teknis
T R
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 95
Spesifikasi Teknis
6. KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini sebelum
dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh pemborong.
3. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka segera
dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan itu sendiri.
4. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak dibutuhkan, maka hal
tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
5. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan dijelaskan dalam
Aanwijzing.
6. Pada hakekatnya Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk seluruh jenis dan tahapan pekerjaan
konstruksi/struktur, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Disetujui Konsultan Pengawas untuk Shop Drawing sebagai penjelas dan detail dalam pelaksanaan.
b. Diperiksa oleh Konsultan Pengawas dan Perencana dan disetujui oleh Owner bila terjadi perubahan
disain dan atau mengakibatkan perubahan biaya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 96
Spesifikasi Teknis
1. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 97
Spesifikasi Teknis
d. Penyambungan Core Switch ke Aggregat Switch terdekat dengan menggunakan kabel Serat Optik
Single Mode 12 core outdoor direct buried
e. Pengadaan dan pemasangan Sistem jaringan LAN sampai sistem dapat beroperasi sesuai
dengan yang direncanakan, seperti terlihat pada gambar diagram sistem LAN
f. Pengadaan dan pemasangan Call Manager/IP PBX
g. Pengadaan dan pemasangan IP Phone
h. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pengkabelan
i. Mengintegrasikan sistem baru dengan sistem existing
j. Melaksanakan test commisioning
k. Melaksanakan pelatihan
l. Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 98
Spesifikasi Teknis
2. PEKERJAAN MEKANIKAL
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 99
Spesifikasi Teknis
GAMBAR-GAMBAR KERJA
Setelah daftar bahan bersesuaian dengan keadaan lapangan /lokasi dan disetujui oleh Direksi
Proyek, kontraktor masih harus menyediakan gambar-gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan
dari direksi proyek. Dalam gambar kerja, lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi,
data performance, nama badan usaha yang menyediakan spare part dan after sales service untuk
material-material tertentu. Dalam gambar kerja harus jelas terlihat dan dijamin bekerjanya peralatan di
dalam sistem secara keseluruhan. Bila dirasa perlu adanya perubahan ataupun penyimpangan dari
sistem yang direncanakan sebelumnya sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan, pada
prinsipnya dapat dilakukan sepanjang didukung dengan alasan tertulis dari pabrikan atau distributor
utama dari peralatan tersebut. Perubahan di atas haruslah mendapatkan persetujuan dari Direksi
Projek dan tidak membawa akibat pertambahan biaya.
KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan, maka setiap pemborong harus mengkoordinir atau menyesuaikan
pelaksanaan pekerjaan dengan pemborong lainnya atau sesuai dengan petunjuk Direks Projek,
sebelum pekerjaan dimulai. Gangguan dan konflik haruslah dihindari
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 100
Spesifikasi Teknis
2. Syarat-syarat Fisis
o Bahan atau peralatan dari klasifikasi atau tipe yang sama, diminta dari merk atau dibuat oleh
pabrik yang sama
o Apabila suatu unit peralatan terdiri dari bagian-bagian komponen, maka seluruh bagiannya
sebaiknya dari merk yang sama
DAFTAR MATERIAL
Dalam waktu tidak lebih dari dua minggu setelah pemborong menerima pemberitahuan memulai
pekerjaan, pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan.
Daftar ini harus dilengkapi nama, alamat pabrik, katalog dan keterangan-keterangan lain yang
dianggap perlu oleh direksi proyek, terutama yang berisi informasi mengenai data teknis. Persetujuan
oleh direksi atas dasar data-data tersebut, akan diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari
Direksi Proyek.
MATERIAL
Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi yang baik.
Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam spesifikasi, maka pemborong
harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai dengan nama yang dimaksud
CONTOH BAHAN/MATERIAL
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan/material yang akan dipasang untuk dimintakan
persetujuan dari Direksi Proyek. Semua biaya yang berkenan dengan penyerahan dan pengembalian
contoh-contoh, menjadi tanggung jawab kontraktor
PERLINDUNGAN PEMILIK
Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor, pemberi tugas
dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya
PENGECATAN
Untuk perlengkapan-perlengkapan yang sudah “Finished” di pabrik, apabila dalam pelaksanaan
pekerjaan terjadi lecet, maka harus di “finished” kembali untuk memperoleh permukaan yang
sama/merata.
PERCOBAAN
Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang dipersyaratkan dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh direksi proyek. Semua
tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab pemborong. Peralatan/bahan yang pengerjaannya tidak baik, jarus diganti dan diperbaiki oleh
kontraktor untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali
MANUAL
Petunjuk pelaksanaan pengoperasian serta pemeliharaan peralatan harus disampaikan kepada
Pemilik dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian oleh pemilik. Petunjuk
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 101
Spesifikasi Teknis
pengoperasian ini harus lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang mendetil mengenai pemeliharaan,
perlengkapan sistem, serta harus lengkap meliputi informasi-informasi yang perlu untuk
pengoperasian jangka panjang.
Manual ini harus menjelaskan model dan ukuran yang tepat serta sistem yang dipakai. Manual ini
harus dibuat serta dijilid dengan rapih dan diserahkan dalam rangkap 4 (empat).
TANDA PENGENAL
Semua Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk menjelaskan
penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode nama, dan dipasang
pada setiap tempat masuk atau keluar dimana “conduit” ini menembus dinding atau lantai. Disamping
huruf-huruf pada tanda pengenal ini harus digambarkan anak panah yang menunjukan arah
sedemikian rupa sehingga mudah terbaca dari ketinggian lantai.
PLAT NAMA
Pada semua kabinet-kabinet/panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol-tombol dan
barang-barang perlengkapan lain kecuali tercatat lain, harus dipasang plat nama yang menerangkan
penggunaanya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 102
Spesifikasi Teknis
3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang
diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu
gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja, pemborong harus tetap
melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.
b. Gambar-gambar
1. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories
dan fixture secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tidak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik tapi merupakan suatu kelengkapan agar system dapat bekerja
dengan baik maka konraktor diwajibkan untuk menyediakan dan memasangnya.
2. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi.
Sedang pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-
gambar Arsitektur dan Struktur/Sipil juga harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksana dan
detail "finishing" dari proyek.
3. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong diwajibkan mengajukan gambar-gambar kerja dan
detail (shop working drawing) yang harus diajukan kepada MK/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan Pemborong untuk disetujui Konsultan
Pengawas dianggap bahwa Pemborong telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi
dengan pekerjaan instalasi lainnya.
4. Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian
pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set
lengkap gambar (kalkir) dan lima set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar
sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas segera setelah pekerjaan selesai 100 % .
c. Koordinasi
1. Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan
Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
2. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak
menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 103
Spesifikasi Teknis
katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas.
Persetujuan oleh Konsultan Pengawas akan diberikan atas dasar pertimbangan teknis dan
persyaratan yang dikehendaki RKS ini.
2. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada Konsultan
Pengawas. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-
contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong.
3. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini dan
harus dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
4. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan
(equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Pemborong harus segera
menghubungi Konsultan Pengawas untuk berkonsultasi.
5. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak
dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut
menjadi beban tanggung jawab Pemborong, untuk itu pemilihan equipment dan material harus
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
h. Perlindungan pemilik
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
i. C o n t o h
Kontraktor harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan dipasang disini
untuk dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan
dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan pemborong.
j. Pengetesan
Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas.
Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan
tanggung jawab Pemborong.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 104
Spesifikasi Teknis
m. Laporan
1. Laporan Harian :
Pemborong wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang memberikan
gambaran dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lapangan secara jelas. Laporan tersebut
dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :
a. Kegiatan Fisik.
b. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan baik secara lisan maupun
tertulis.
c. Hal-hal yang menyangkut masalah :
- Material (masuk/ditolak)
- Jumlah tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Pekerjaan tambah / kurang.
Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi ikhtisar
dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu dan rencana pekerjaan minggu depan.
Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada Konsultan
Pengawas untuk diketahui/disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 5 (lima) mengenai
hal-hal sebagai berikut :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 105
Spesifikasi Teknis
q. Pekerjaan listrik
1. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara
lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
2. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama (serah terima
pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.
r. Pemeriksaan rutin
1. Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pemeriksaan
routine.
2. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang dari
dua minggu sekali.
t. Penjagaan
1. Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di
tempat kerja (gudang lapangan).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 106
Spesifikasi Teknis
2. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut diatas,
menjadi tanggung jawab Pemborong.
x. Pengawasan
1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Konsultan
Pengawas.
2. Pada setiap saat Konsultan Pengawas atau petugas-petugasnya harus dapat mengawasi,
memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Pemborong harus
mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan
Pengawas adalah menjadi tanggung jawab Pemborong.
4. Di tempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas pengawas yang
bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 107
Spesifikasi Teknis
c. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan catudaya ini meliputi :
d. Spesifikasi Teknis
1. Panel Utama Tegangan Menengah
a. Incoming c/w Lightning Cubicle (IMLA)
b. Outgoing Cubicle (IM)
c. Incoming Circuit Breaker Cubicle dilengkapi dengan
o Fluarc SF6 Circuit Breaker 24 kV ; 16 kA ; 400/630 A
o Current Transformer ARM3 3 pcs.
o Voltage Indicators
o Busbar 630 A 3 unit
o Heater 50 W, 220 VAC
o Shunt Trip 220 VAC 50 Hz
o Disconnector & Earthing Switch with SF6 gas Technology
o Rele circuit breaker operating Mechanism
o CS disconnector operating Mechanism
o Auxiliary Contact on circuit breaker
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 108
Spesifikasi Teknis
f. Transformator
o Kapasitas kontinyu : 1000 kVA
o Vector Group : YnYn6
o Tegangan : 20 KV/400V
o Phasa : 3 phasa
o Jenis transformer : Oil Immersed
o Standard : IEC 726 dan IEC 354
o Frekuensi : 50 Hz
o Bahan kumparan : HV dan LV tembaga
o Insulasi klas : F/F
o Tapping : ± 2 x 2.5 %
o Jenis tap changer : off load
o Proses casting : HV dan LV Epoxy Resin Under
o Tingkat insulasi : HV = 24 kV, LV = 1.1 kV
o Power freq. short : HV = 50 kV, LV = 3 kV
o Tingkat tegangan impuls : 125 kV
o Temperatur kumparan max. : 100°C
o Kemampuan beban lebih : 140% dari kapasitas daya
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 109
Spesifikasi Teknis
2) Karakteristik Panel
Tegangan kerja : 400 volt
Tegangan uji : 3.000 volt
Tegangan uji impulse : 20.000 volt
Frekwensi : 50 Hz
3) Konstruksi Panel
a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus tenaga mini (MCB),
pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan
dan sebagainya.
b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-
kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas.
d. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,50 mm dan diberi penguat
besi siku atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan
diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat
pemisah.
e. Tiap panel terdiri dari bagian sebagai berikut :
Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan
dengan baut setelah switchgear dimatikan.
Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan
dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat
dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati.
Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.
Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 110
Spesifikasi Teknis
Netral : Biru
j. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan
contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan bekerja kontinu
pada 10% tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna pada 85%
tegangan nominal. Magnetic Contactor harus dari produk setara Sncheider
k. Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 111
Spesifikasi Teknis
Merah : Stop
Hijau : Start
Orange : Fault
e. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh
PLN (LMK) :
f. Referensi Produk
Referensi Produk - terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 112
Spesifikasi Teknis
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan panel tegangan rendah meliputi pengadaan, pemasangan, pengujian, pelatihan
dan memberikan garansi dan penggantian peralatan jika ada kerusakan selama masa
pemeliharaan. Panel Tegangan Rendah meliputi Panel Utama Tegangan Rendah (LVMDP), Panel
Kontrol Generator (PKG), Panel Capacitor Bank, Panel Sub Distribusi (SDP), Panel Beban.
h. Untuk Pemakaian komponen harus diusahakan menggunakan satu produk/ merk saja.
i. Model modul cubicle yang ditanahkan secara sempurna, pasangan pada lantai dan pintu
dilengkapi master key.
j. Jenis pasangan dalam (indoor-type) free standing panel.
k. Menggunakan plat baja minimum 2,0 mm dengan rangka besi siku, kompak dan kuat
sehingga mampu menahan stress mekanik pada saat hubung singkat.
l. Dilengkapi louvers untuk ventilasi.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 113
Spesifikasi Teknis
2. Panel Beban
a. Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan pada gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada
220/380V, 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti
standard PUIL, IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.
b. Panel menggunakan form 2 dengan busbar biasa (standard)
c. Panel-panel harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya
harus di zinchromate dan di cat duco 2 kali dan harus di cat dengan cat powder coating,
warna dan cat akan ditentukan kemudian. Pintu panel-panel harus dilengkapi dengan
master key.
d. Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponen-komponen dan sebagainya harus
diatur sedemikian rupa sehingga perbaikan-perbaikan, penyambungan-penyambungan
pada komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponen-komponen
lainnya.
e. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluannya dan
telah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
f. Body/badan panel harus ditanahkan secara sempurna.
g. Komponen panel :
1. Accessories
Busbar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus buatan pabrik
dan berkualitas dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian
yang bergetar.
2. Busbar
- Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1
busbar netral (Full Netral) dan 1 busbar untuk grounding. Besarnya busbar harus
diperhitungkan dengan besar arus yang mengalir dalam busbar tersebut tanpa
menyebabkan kenaikan suhu lebih besar dari 65° C. Untuk itu penampang busbar
harus sesuai ketentuan dalam PUIL.
- Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, dimana lapisan
warna busbar tersebut harus tahan terhadap panas yang timbul.
- Busbar adalah batang tembaga murni dengan minimum conduktivitas 98%, rating
amper sesuai gambar.
- Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai berikut :
Phasa : Merah, Kuning dan Hitam
Netral : Biru
Ground : Hijau-Kuning
3. Circuit breaker
Pengaman utama harus menggunakan MCCB
Miniature Circuit breaker untuk penerangan menggunakan MCB dengan breaking
capacity minimal 6 kA simetris atau sesuai dengan gambar perencanaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 114
Spesifikasi Teknis
Rating arus untuk circuit breaker minimal adalah 10 A. Rating tegangan 240/415
VAC.
Miniature Circuit Breaker untuk beban motor induktif harus menggunakan MCB
berkarakteristik curva D, tipe H.
Circuit Breaker yang digunakan minimal 1 pole untuk 1 phasa, 3 pole untuk 3 phasa
dan 4 pole untuk 4 phasa.
Circiuit breaker harus dari tipe automatic trip dengan kombinasi thermal dan
instantaneouse magnetic unit.
Main Circuit Breaker dari setiap panel emergensi harus dilengkapi shut trip terminal.
Type dan jenis dari Circuit Breaker sesuai dengan gambar perencanaan.
4. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah jenis semi flush mounting dalam kotak tahan getaran.
Untuk Ampermeter dan Voltmeter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan
ketelitian 1% dan bebas pengaruh induksi serta bersertifikat tera dari LMK/PLN
(minimum 1 buah untuk setiap jenis alat ukur) disetiap Panel Pembagi Utama atau Sub
Panel Pembagi.
3
.
d. Referensi Produk
Referensi produk - terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 115
Spesifikasi Teknis
b. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kabel daya meliputi Pengadaan dan pemasangan pengkabelan :
Cubicle PLN ke Cubicle Pelanggan (Gedung ini)
Cubicle Pelanggan ke Trasformator
Transformator ke LVMDP
Generator ke PKG
PKG ke LVMDP
LVMDP ke SDP
SDP ke Panel Distribusi
Panel Distribusi ke Panel Beban
Panel Beban ke Beban
Untuk instalasi penerangan adalah NYM dengan conduit Hight Impact uPCV
Kabel yang ditanam di tanah harus menggunakan kabel NYFGbY
Kabel penerangan luar/jalan dengan menggunakan kabel NYFGbY.
Untuk kabel distribusi NYY dan/atau NYFGbY
Untuk kabel-kabel dari LVMDP menuju ke panel Lift menggunakan kabel jenis FRC.
Kabel yang digunakan harus setara dengan merk Kabelindo, Kabelmetal, Tranka dan
Supreme kecuali kabel FRC digunakan merk : Radox, Elcuflamex, Wilson, Fuji, Pirelli
Semua kabel NYY yang ditanam di dalam perkerasan (tembok, beton, dll) harus berada di
dalam conduit Galvanis yang diameter dalamnya minimal 1,3 dari diameter luar kabel.
2. "Splice" / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder
maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai
(accessible).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 116
Spesifikasi Teknis
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara
electric, dengan cara-cara "Solderless Connector", jenis compression atau soldered. Dalam
membuat "Splice" konector harus dihubungkan pada konductor-konduktor dengan baik,
sehingga semua konductor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan
tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel
ataupun tempat lainnya harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang
diisolasi dengan porselen atau bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan
diameter kabel.
3. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape
sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui, untuk
penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lainnya harus dipasang memakai cara yang
disetujui atau sesuai saran teknis dari pabrik pembuat.
4. Penyambungan Kabel
a. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung
yang khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain). Pemborong harus memberikan
brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada
Perencana.
b. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan
Pengawas lalu dibuatkan berita acaranya
c. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus
dari ukuran yang sesuai.
d. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / procelen yang
khusus untuk listrik.
e. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
f. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal temperatur-
temperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama pengecoran.
g. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja dengan tebal minimal 2,5 mm.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 117
Spesifikasi Teknis
maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m, harus
dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak 50 cm.
e. Referensi Produk
Referensi produk, terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 118
Spesifikasi Teknis
b. Persyaratan Teknis
1. Lampu dan Armature Penerangan Umum
Hausing, reflector dan gears harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Housing, reflector, lampu dan gears (capacitor, ballast, starter dan accessories) sebaiknya
merupakan satu set dari satu merk (bukan campuran)
Reflector tidak boleh menimbulkan glare/silau, terbuat dari system tiga dimensi lengkung,
sehingga sumber cahaya yang tertangkap oleh kaca (misal : monitor komputer) tidak
terpantulkan.
Housing Material dan Finishing Lampu Fluorescent (TL)
Zinc coated white paint sheet steel minimal 0.6 mm
Optics: High impurity pre-anodize alumunium sheet, semispecula
and specula finished
In-fill panel : Cold Rolled steel with white paint
Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang ditunjukan
dalam gambar perencanaan.
Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding).
Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan
"power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan
beban mekanis dari louver.
Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga diperoleh
derajat pemantulan yang sangat tinggi.
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan
dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan
kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box harus
diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau
kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,8 mm, diproses anti korosi proses
“posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder
coating warna putih.
Box terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap
bahan kimia, maupun gas kimia.
Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan minimum
0,6 mm.
Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari bahan
aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas susu atau
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 119
Spesifikasi Teknis
satin etached opal plastic. Armatur down ligh tersebut harus tahan terhadap bahan kimia
maupun gas kimia.
Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Perencana.
Lampu yang dipakai dari jenis LED
6. Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi Kotak - tusuk harus kabel inti
tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
Fasa R : merah
Fasa S : kuning
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 120
Spesifikasi Teknis
Fasa T : hitam
Netral : biru
Grounding : hijau-kuning
8. Rak Kabel
Rak kabel terdiri dari 2 tipe, yaitu tipe Kable Ladder dan Kable Tray. Kabel Ladder
digunakan untuk pemasangan kabel secara vertical, sedangkan Kable Tray digunakan
untuk pemasangan kabel secara horizontal
Cable ladder dan cable try yang terbuat dari plat Mild Steel dengan ketebalan min. 2,0 mm,
dan difinishing Hot Dip Galvanis dilapisi oleh Zinchromate harus tahan terhadap bahan
kimia dan gas kimia.
c. Testing / Pengujian
Testing yang dilakukan di lokasi proyek harus disaksikan oleh pengawas lapangan, dan hasil
pengetesan tersebut harus dibuat berita acaranya. Test tersebut melipiti
d. Referensi Produk
Referensi produk, terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 121
Spesifikasi Teknis
16 .mm2 10 .mm2
35 .mm2 16 .mm2
70 .mm2 50 .mm2
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 122
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 123
Spesifikasi Teknis
b. Lingkup pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan instalasi Penyalur petir
Early Streaming Emmission (ESE), termasuk air terminal (batang penerima), down conductor
pentanahan/grounding dan bak kontrolnya serta peralatan lain yang berkaitan dengannya
sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya seperti yang tertera pada
gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan.
2. Peralatan untuk instalasi Penyalur petir ini terdiri dari beberapa komponen antara lain:
Air Termination
Konduktor penyalur
Clamps, Clips dan aksesories
Sambungan Uji
Earth Termination lengkap dengan earthing loops
3. Termasuk didalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang/material, instalasi dan testing
terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 bulan.
4. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum didalam gambar maupun pada spesifikasi/syarat-
syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan kedalam pekerjaan ini.
5. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah pengadaan dan
pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan
sistem Penyalur petir sesuai dengan peraturan/standar yang berlaku seperti yang ditunjukkan
pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem/peralatan, walaupun tidak
tercantum pada syarat-syarat teknis khusus atau gambar dokumen.
6. Disamping itu produsen Penyalur petir harus memiliki pengalaman minimal 10 tahun dalam
bidang produksi Penyalur petir dan memiliki sertifikasi ISO 9001
Jaringan terminasi udara untuk peralatan ataupun transmisi gedung dapat dibuat melalui
jaringan konduktor dengan ukuran 10m x 20m atau jaringan terminal vertical dengan
memperhatikan sudut proteksi dan zona proteksi, konduktor atap gedung harus kencangkan
dengan klem dangan jarak setiap 1m.
Bagian dari struktur atau bangunan yang terbuat dari bahan metal ataupun allumunium dengan
ketebalan yang telah di tentukan dalam standar IEC 62305 dapat digunakan sebagai terminasi
udara natural, atau memakai tombak tembaga atau tombak allumunium dengan panjang
500mm hingga 2000mm. Semuanya itu harus dikoneksikan menjadi satu sehingga membentuk
satu sistem proteksi petir.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 124
Spesifikasi Teknis
3. Korosi
Semua material yang digunakan untuk system proteksi petir harus tahan korosi. Perawatan
harus diberikan pada hubungan antara bahan logam yang berlainan seperti tembaga dan
aluminium. Sebuah konektor bimetallic harus disiapkan.
4. Sambungan uji
Setiap Konduktor penyalur pada bangunan harus memiliki Sambungan Uji, yang bermanfaat
untuk menghindari interferensi pada saat pengukuran grounding. Konduktor penyalur yang
selalu digunakan untuk mengkoneksikan Sambungan Uji dan system grounding, harus terbuat
dari bahan yang bisa menghubungkan antara bahan logam yang berlainan dan memiliki
ukuran yang sama dengan hantaran yang di atas. Untuk Konduktor penyalur pada bangunan
harus sambungan dengan exothermix welding/klem ke system grounding.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 125
Spesifikasi Teknis
hijau/kuning. Konduktor tersebut harus memiliki kontinuitas, dan tidak boleh ada
sambungan.
c. Peralatan non logam seperti kabel, antena utama dsb, harus dikoneksikan dengan 2 kabel
grounding tersendiri. Luas penampang dari kabel sambungan untuk peralatan listrik yang
rawan terhadap petir (contohnya kabel) tidak boleh kurang dari 70mm2 dan kabel
sambungan untuk perlatan non listrik yang lain tidak boleh kurang dari 25mm 2. Semua
koneksi harus dibuat dengan cara menjepitnya, serupa dengan kabel skun.
d. Setiap perlatan listrik, terminasi grounding sebaiknya memiliki resistansi tanah tidak lebih
dari 2 ohm dari banyaknya terminasi grounding. Semua terminasi grounding harus
dikoneksikan bersamaan dengan grounding rod dari setiap sistem grounding peralatan
listrik, dan membuat sebuah jarigan grounding. Jaringan ini harus ditanam dengan
kedalaman minimum 12 meter atau menyentuh batas air tanah. Semua rod grounding
harus diinterkoneksikan dengan tape tembaga 25mm x 3mm dan membentuk lingkaran
tertutup. Instalasi grounding harus dijaga dari korosi dan kerusakan mekanik
8. Elektroda pembumian
a. Setiap titik grounding harus memiliki standar UL 467 & BS 7430, setiap rod berlapis
tembaga memiliki diameter tidak kurang dari 14.2 mm dengan standar panjang 1800 mm,
dan terbuat dari core besi baja yang dibungkus tembaga dengan ulir dan socket joint, ujung
kepala yang bisa diputar dan koneksi Tape Clamp. Rod tembaga tersebut harus memiliki
lapisan elektrolit tembaga dengan ketebalan 0.25 mm. Kontraktor harus menentukan
panjang dan jumlah electrode yang dibutuhkan tiap grounding, setelah pengukuran
resistansi tanah dilakukan di suatu lokasi. Elektrode tersebut harus dihubungkan dengan
tape tembaga 25mm x 3mm yang terlajur di kedalaman 600mm bawah tanah.
b. Jarak minimum antara dua electrode harus dua kali panjangnya electrode tersebut.
c. Ketika kondisi tanah menyebabkan sebuah rod ground tidak mungkin mencapai resistansi
tanah yang diinginkan, maka perlu menggunakan sebuah rangkaian electrode yang
digabungkan dengan tape tembaga 25mm x 3mm dengan kedalaman 600mm di bawah
tanah, sehingga membentuk jaringan tembaga untuk mencapai nilai resistansi yang
diinginkan.
d. Semua sambungan yang digunakan untuk mendapatkan koneksi yang aman dan ukuran
yang cukup untuk menghindari korosi.
e. Jaringan grounding umumnya harus dipasang di kedalaman 600mm bersamaan dengan
tape tembaga 25mm x 3mm yang terkoneksikan dengan lingkaran sirkiut di sekeliling
gedung lengkap dengan terminasi grounding.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 126
Spesifikasi Teknis
d. Instalasi
1. Pemasangan semua konduktor dan komponen harus baik dan benar, sehingga pekerjaan yang
telah selesai tidak merusak tampilan dari gedung tersebut, dengan tetap memperhatikan aspek
kemudahan pemeriksaan dan perawatan sistem proteksi petir yang diperlukan selama
bangunan itu berdiri.
2. Semua komponen harus memiliki karakteristik mekanik dan elektris yang memadai dan dipilih
untuk mencapai masa pakai minimum 20 tahun serta memenuhi standar pengujian komponen
BS EN 50164. Semua material harus disiapkan untuk mendapatkan persetujuan dari wakil
pemilik proyek.
3. Desain system proteksi petir tidak boleh hanya menjamin proteksi bangunan dari sambaran ke
bawah saja, namun sambaran ke samping dengan mempertimbangkan ketinggian gedung.
Desain tersebut harus memiliki prinsip sangkar Faraday untuk memproteksi manusia terhadap
tegangan sentuh dan tengangan langkah dan peralatan dalam gedung. Efek sambaran dari
samping (side flashing) tidak diperbolehkan.
e. Surat ijin
1. Kontraktor harus mempunyai ijin khusus dan berpengalaman dalam pemasangan Penyalur
petir dan dibuktikan dengan memberikan daftar proyek-proyek yang sudah pernah dikerjakan.
2. Kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengurusan perijinan instalasi sistem
Penyalur petir oleh instalasi Depnaker wilayah setempat hingga memperoleh
sertifikasi/rekomendasi.
f. Pengujian/pengetesan
1. Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem Penyalur petir yang dipasang, maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya.
2. Pengetesan yang harus dilakukan :
Grounding Resistant test : Ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan
metode standard.
Continuity test : Kontraktor harus memberikan laporan hasil testing
tersebut.
3. Setelah penyelesaian instalasi, kontraktor perlu melakukan pengujian dan pengukuran seperti
yang diminta oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, untuk memastikan pekerjaan tersebut
benar.
4. Setiap titik grounding harus menggunakan klem untuk mengkoneksikan tape tembaga dan
electrode. Koneksi ini harus disimpan di dalam kotak inspeksi. Kotak inspeksi harus terbuat
dari bahan polymer berkualitas, dan tahan UV.
g. Referensi Produk
1. Peralatan, bahan dan material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis.
2. Referensi produk yang dapat dipakai - terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 127
Spesifikasi Teknis
b. Penjelasan sistem
1. Fungsi sistem deteksi dan alarm kebakaran adalah sistem deteksi awal apabila terjadi
kebakaran, dimana pada waktu terjadi kebakaran akan memberikan indikasi secara audio (bell)
maupun visual (lampu warna merah) dari mana asal kebakaran tersebut dimulai, sehingga
dapat diambil tindakan pencegahan sedini mungkin.
2. Fire alarm system ini menerima signal kebakaran yang diberikan baik secara otomatis dari
detector maupun secara manual dari push button box.
c. Lingkup pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan semua material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain
untuk melaksanakn pemasangan, pengetesan, commissioning, dan pemeliharaan yang lengkap
untuk seluruh pekerjaan, termasuk training dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dianggap perlu
untuk keamanan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem fire alarm secara keseluruhan.
2. Menyerahkan sistem dan peralatan dalam keadaan beroperasi dengan baik dan siap untuk
dipakai.
3. Melaksanakan pengujian sistem sehingga memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam
dokumen ini. Pengujian harus dibuat berita acara dan ditandatangani oleh pengawas atau
konsultan MK
4. Melaksanakan pelatihan kepada operator/teknisi dari pihak owner sampai pihak owner betul-
betul memahami cara pengoperasian dan trouble shooting ringan
5. Membuat As Built Drawing
6. Membuat buku petunjuk operasi sebanyak 4 exemplar
2. Control Module
Output Module adalah alat untuk mengaktifkan peralatan external menurut ungkapan logika
yang telah ditetapkan lebih dulu dan juga diharapkan menerima konfirmasi aktifasi tersebut.
Alamat/zone dapat diset lewat Dip-Swtich.
Dapat mengaktifkan peralatan eksternal oleh logika yang telah ditetapkan lebih dulu, output
dapat berupa denyut atau signal menurut set-up Dip-Switch.
Input dimonitor untuk sirkuit terbuka.
Tidak direkomendasikan penggunaan modul ini untuk memadamkan kendali/kontrol secara
langsung.
Kesalahan/fault akan secara otomatis dimonitor dan ditunjukkan dengan pengontrol.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 128
Spesifikasi Teknis
4. Alarm Devices
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan peralatan pemberi isyarat awal adanya
kebakaran, seperti Indication Lamp, dan Alarm Bell.
5. Instalasi Sistem
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan Terminal Box (TB-FA), pengkabelan lengkap
dengan konduit, sparing, metal doos untuk fixtures unit, pencabangan dan penyambungan,
serta peralatan bantu lainnya.
e. Kemampuan operasi.
1. Ketentuan Umum
a. Sistem harus mampu melakukan fungsi Monitoring, yaitu :
- Memonitor kejadian atau kondisi ruang / tempat yang dilengkapi dengan peralatan
deteksi yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
- Memonitor kondisi operasi peralatan yang disupervisi.
2. Fire Detection
a. Dari pusat kontrol, harus harus dapat diprogram (maupun secara manual) perintah
pengoperasian sistem. Adanya indikasi bahaya kebakaran dan bekerjanya Control Point
pada masing masing zona dapat dimonitor oleh Pusat Kontrol (FACP) dan ditandai dengan
adanya alarm cahaya ataupun alarm bunyi.
b. Dari Pusat Kontrol harus dapat diprogram secara otomatis (maupun secara manual) untuk
melakukan general alarm keseluruh area zona penginderaan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 129
Spesifikasi Teknis
3. Self Diagnostic
a. Pusat kontrol harus mampu melakukan System Self Diagnostic, yaitu penyampaian indikasi
adanya gangguan / ketidak normalan kondisi yang terjadi pada pusat kontrol atau sistem itu
sendiri.
b. Gangguan yang dapat diindikasikan yaitu :
- Gangguan pada jaringan
- Terputusnya jalur kabel ke detector
- Terputusnya fuse untuk Alarm Bell
- Terputusnya suplai daya dari battery
-
4. Pusat Kontrol
a. Pusat kontrol yang digunakan adalah Jenis Semi Adressable 4 loop Solid State Micro
Processor dengan Pre-signal type yang bekerja pada sistem tegangan rendah (24 V DC)
dan tetap beroperasi dengan normal pada temperatur operasi 0 sampai 40C.
b. Perlatan ditempatkan dengan sistem module (standard) di dalam box (sheet metal
enclosure). Kabel untuk merangkai modul harus dari jenis Factory-made dan
penyambungannya secara „solderless‟.
c. Pengkabelan ke semua Initiating Devices (Monitor Point), Alarm Devices, dan Releasing
Devices (Control Point) harus dilengkapi dengan alat-alat supervisi secara elektris untuk
melihat adanya gangguan yang terjadi melalui Pusat Kontrol dan interface unit. Gangguan
yang dideteksi yaitu Short-circuit, Open-circuit, dan Ground-fault.
d. Pusat kontrol harus dilengkapi dengan beberapa switch kontrol untuk reset silence switch,
alarm lamp test switch, battery test switch, dan beberapa switch lain sesuai standar produk.
5. Power Supply
a. Catu daya primer menggunakan sistem tegangan 1 phase, 220 V AC, 50 Hz, sistem 3
kawat, dan dilengkapi dengan „electronic voltage stabilizer‟.
b. Pusat kontrol dilengkapi dengan catu daya cadangan / backup yang berupa standby battery
unit (24 V DC) dari jenis Nickel Cadmium Battery, Rechargeable, lengkap dengan Charger-
nya.
c. Jika catu daya primer mengalami kegagalan, maka secara otomatis beban akan dilayani
oleh catu daya cadangan.
d. Standby battery harus mampu melayani sistem selama 24 jam dalam operasi normal dan
ditambah 30 menit dalam keadaan alarm atau terjadi bahaya kebakaran.
e. Standby Battery harus sesuai atau yang setara dengan produk GENT, ESSER. Atau
Hochiki Amerika
2. Smoke Detector
a. Photoelectric Smoke Detector yang digunakan harus dari jenis completely solid state
sehingga sensitivitas deteksinya stabil walaupun terjadi perubahan kondisi lingkungan.
b. Photoelectric Smoke Detector harus mempunyai lampu indikator alarm (berupa LED) yang
menyala dalam kondisi alarm.
c. Data teknis Photoelectric Smoke Detector sebagai berikut :
o Rating Voltage : 24 V DC
o Operating Voltage : 16 – 30 V DC
o Ambient Temperature : -10C sampai +50C
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 130
Spesifikasi Teknis
d. Photoelectric Smoke Detector harus mampu mendeteksi asap yang tampak maupun yang
tidak tampak mata.
e. Photoelectric Smoke Detector harus sesuai atau yang setara dengan produk GENT atau
ESSER
3. Heat Detector
a. Heat Detector yang digunakan mempunyai fungsi yang merupakan kombinasi fungsi dari
Rate-of-Rise Heat Detector dan Fixed-Temperature Heat Detector.
b. Sensor Fixed-Temperature bekerja pada saat temperatur udara sekitar mencapai 70C.
c. Sensor Rate-of-Rise merasakan laju kenaikan temperatur udara sekitar yang cepat dan
tidak normal, dan bekerja pada kecepatan aliran udara 0,85 m/detik dan temperatur 30C
lebih tinggi dari temperatur udara sekitar, dan beroperasi dalam waktu 30 detik.
d. Heat Detector harus seuai atau yang setara dengan produk GENT atau ESSER,
5. Alarm Bell
a. Alarm suara yang digunakan berupa Bell 24 V DC.
b. Alarm Bell mempunyai sound level sekitar 100 db pada jarak 1 meter.
c. Alarm Bell harus sesuai atau yang setara dengan produk GENT, ESSER atau Hochiki
Amerika
g. Persyaratan Pemasangan
1. Pemasangan
a. Semua bahan dan perlengkapan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tidak
rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat, serta telah diuji di pabrik pembuatnya.
b. Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan Alarm Bell harus dipasang
sesuai petunjuk dari pabrik pembuat dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam
Gambar Kerja.
c. Smoke Detector dan Heat Detector dipasang langsung menempel pada plafond ruangan.
d. Manual Alarm Station dipasang pada dinding secara exposed (surface mounted) pada
ketinggian sekitar 150 cm dari lantai.
e. Alarm Bell dipasang tepat disebelah Indicating Lamp.
f. Kecuali kabel untuk keperluan komunikasi suara, maka semua kabel instalasi baik yang
ada di FACP maupun di luar panel kontrol harus menggunakan kabel jenis solid conductor
(bukan stranded conductor) dari bahan tembaga.
g. Semua instalasi ke circuit yang ada menggunakan kabel PVC dengan ukuran luas
penampang kabel minimal 1,5 mm2 atau sesuai rekomendasi pabrik pembuat peralatan
sistem.
h. Semua kabel instalasi, kecuali dari jenis tahan api harus dimasukkan dalam konduit yang
sesuai (minimal diameter ¾ inch).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 131
Spesifikasi Teknis
f. Prosedur umum
1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan
a. Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi, contoh dan/atau brosur/data teknis
bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan terlebih dahulu kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui.
b. Kontraktor harus membuat daftar yang lengkap untuk bahan, barang, dan peralatan yang
akan digunakan, dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data teknis serta
performance dari peralatan.
c. Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan Surat
Keterangan Keaslian Barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer) atau
agen utamanya (Authorized Dealer/Agent).
3. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain yang
mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat
dipasang pada tempat yang telah ditentukan.
5. Ketidaksesuaian
a. Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
b. Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang tidak
sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
c. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dengan yang
ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kerja.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 132
Spesifikasi Teknis
2. Uji Penerimaan
a. Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji penerimaan / acceptance
test, dengan prosedur pengujian yang disetujui, untuk menunjukkan bahwa semua
perangkat bekerja dan beroperasi dengan baik sesuai ketentuan.
b. Uji penerimaan akan meliputi simulasi bahaya kebakaran di setiap ruang dimana suatu
detektor terpasang sesuai dengan jenis detektor yang dipasang. Juga dilakukan pengujian
terhadap semua fasilitas yang dimiliki oleh unit panel pusat kontrol (FACP).
h. Training (Pelatihan)
Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan kepada bagian operasional Gedung
atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu mengoperasikan peralatan Fire Alarm sistem .
j. Referensi Produk
Referensi Produk - terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 133
Spesifikasi Teknis
b. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan pemasangan sistem tata
suara pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
c. Standar / rujukan
1. Japanase Industrial Standard (JIS).
2. Standar Industri Indonesia (SII).
3. Spesifikasi teknis Sistem Elektrikal.
4. Spesifikasi teknis Sistem Penangkal Petir dan Pentanahan
5. Microphone
Paging Microphone type Dynamic Microphone dengan flexible microphone stem, Patern
UniDirectional condenser, selectable gain dan Frekuensi response antara 100 Hz sampai
dengan 16 kHz. Microphone harus dilengkapi dengan Heavy Duty Press to Talk Switch dan 6-
selectable zone.
6. Volume Control/Attenuator
Volume Control/Attenuator mempunyai minimal 5 step pembesaran volume. Input Range : 0,5
W ~ 60 W atau disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Terminal Box
Terminal Box terbuat dari plat baja tebal 1,2 mm ukuran 400 x 600 x 150 mm untuk ukuran
besar dan 300 x 500 x 150 mm untuk ukuran kecil dengan finishing cat bakar atau sesuai
dengan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 134
Spesifikasi Teknis
8. Pipa Konduit
Pipa konduit yang diguanakan adalah PVC High impact dia. 20 mm
Untuk instalasi yang menyeberang jalan harus menggunakan jenis konduit galvanis
9. Kabel
Jenis kabel yang digunakan untuk instalasi fire alarm adalah sebagai berikut :
- NYMHY 3 x 1,5 mm2 : dari peralatan utama menuju terminal box untuk masing-masing
zone, dan instalasi volume control.
- NYMHY 2 X 1,5 mm2 : untuk instalasi ceiling speker
- FRC 2 x 1,5 mm2 : untuk instalasi speaker fire proof
- Instalasi pengkabelan lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
e. Prosedur umum
1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
a. Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi, contoh dan/atau brosur/data teknis
bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan terlebih dahulu kepada
Pengawas Lapangan / Menejemen Kontruksi untuk disetujui.
b. Kontraktor harus membuat daftar yang lengkap untuk bahan, barang, dan peralatan yang
akan digunakan kemudian diserahkan kepada Pengawas Lapangan / Menejemen
Kontruksi untuk mendapat persetujuan dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap
dengan data teknis serta performance dari peralatan.
c. Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan Surat
Keterangan Keaslian Barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer)
atau agen utamanya (Authorized Dealer/Agent).
f. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain
yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan
dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 135
Spesifikasi Teknis
4. Ketidaksesuaian.
a. Pengawas Lapangan / Konsultan Manejemen Kontruksi berhak menolak semua bahan
yang didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja
dan / atau Spesifikasi Teknis. Barang yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek
dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak dikeluarkannya perintah
pengeluaran barang.
b. Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang tidak
sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
c. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dengan
yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab
melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kerja.
f. Bahan - bahan
1. Umum.
a. Semua perangkat sistem tata suara harus dalam keadaan baru, dilengkapi sertifikat lulus
uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta penggunaan dari pabrik pembuatnya.
b. Semua perangkat sistem tatasuara harus dilengkapi dengan data-data berikut :
Merek dan nama pabrik
Tipe
Tegangan kerja dan frekuensi
Konsumsi daya
Impedansi
Tanggapan Frekuensi
Dimensi
Dan data lainnya yang diperlukan.
g. Gambar kerja
Gambar kerja harus mendapat persetujuan perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum
dilaksanakan.
h. Pemasangan instalasi
Instalasi ke semua kabel yang terpasang di bawah plat beton (ceiling speaker dan attenuator)
adalah outbow menggunakan pipa high impact dia. 20 mm. Instalasi ini klem setiap jarak 60
cm. Klem yang dipakai ke plat beton, menggunakan ramset, dynabolt. Jalur seluruh kabel
diatur sejajar dan dekat jalur kabel listrik.
Semua kabel yang melalui shaft (dari peralatan utama ke Terminal Box) adalah outbow,
menggunakan pipa high impact dia. 20 mm. Instalasi ini diklem ke rak besi siku atau tangga
kabel, dan klem setiap 100 cm.
Penyambungan-penyambungan harus dilakukan dalam kotak penyambungan dengan
menggunakan Electrical Spring Connector, Durados atau Cable Connection.
Semua kabel yang terpasang dalam tembok adalah inbow, menggunakan pipa high Impact
dia. 20 mm.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 136
Spesifikasi Teknis
Semua ceiling loud speaker di dalam bangunan dihindari dari cacat dalam box dan dilindungi
dari cacat dalam box, dipasang sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika ruang.
Begitu juga pemasangan column speaker harus disesuaikan dengan sudut pancaran
speakernya.
Rack Cabinet terpasang free standing di ruang monitor, sesuai gambar rencana.
Semua equipment harus diketanahkan yang dihubungkan dengan kawat BCC dari sistem
pentanahan.
i. Pengujian/testing comissioning
Semua instalasi sound system yang dipasang harus ditest secara sempurna sehingga
impedansinya sesuai dengan yang diinginkan.
Semua equipment yang dipasang harus ditest sehingga bekerja dengan sempurna.
Pengetesan dilakukan bersama-sama Konsultan Manajemen Konstruksi.
Semua perlengkapan untuk mengadakan pengetesan harus disediakan oleh Kontraktor yang
bersangkutan
j. Lain-lain
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan, walaupun tidak digambarkan atau disebutkan
dalam spesifikasi ini harus disediakan oleh Kontraktor sehingga instalasi dapat bekerja dengan
baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Di tempat pekerjaan, pengawas menempatkan petugas
pengawas yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan Kontraktor agar pekerjaan dapat
dilaksanakan atau dilakukan sesuai dengan isi Surat Perjanjian Kontraktor serta dengan cara-cara
yang benar dan tepat, serta cermat.
k. Rujukan peralatan
Rujukan peralatan terlampir
2. Bahan Elektrikal.
Bahan-bahan elektrikal seperti kabel daya, kabel kontrol, kotak penyambung, konduit, soket
dan lainnya harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis Elektrikal.
l. Pelaksanaan pekerjaan
1. Umum.
a. Semua perangkat sistem tata suara harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuatnya dan Gambar Detail Pelaksanaan serta diagram pengkabelan yang telah
disetujui, dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
b. Pengkabelan dan penempatan kabel harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis
Elektrikal.
2. Pemasangan.
a. Semua perangkat utama yang saling berhubungan satu sama lain harus ditempatkan pada
ruang khusus seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
b. Horn Speaker harus dipasang menyebar pada seluruh bangunan seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
3. Pengkabelan.
Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai ketentuan dalam Spesifikasi
Teknis.
Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus dipisahkan
satu sama lain dengan isolasi dan pelindung metal.
Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu ujungnya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 137
Spesifikasi Teknis
4. Pembumian.
Semua pembumian harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
m. Pengujian dan uji peerimaan
1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu oleh
Pengawas Lapangan untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik
dan memenuhi semua persyaratan dan seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.
2. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan fasilitas untuk pengukuran, pengujian dan uji
penampilan.
3. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan
/ Konsultan Manajemen Konstruksi
4. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji kesinambungan
(continuity) dan uji isolasi
5. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi, buku asli pengoperasian / pemeliharaan peralatan berikut
salinannya dalam jumlah tertentu, sesuai persyaratan kontrak.
6. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan /
Konsultan Manajemen Konstruksi,, Surat Jaminan (Warranty) atas produk sistem tata suara,
dengan jangka waktu masa garansi sesuai standar dari pabrik pembuat.
n. Uji penerimaan
Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji penerimaan / acceptance test,
dengan prosedur pengujian yang disetujui, untuk menunjukkan bahwa semua perangkat bekerja
dan beroperasi dengan baik sesuai ketentuan.
Uji penerimaan akan meliputi memperoleh dan menerima berita pada stasiun tertentu, pada
tingkat volume yang baik, tanpa campuran suara dari sumber lain atau unit lain.
o. Training (pelatihan)
Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan kepada bagian operasional Gedung
atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu mengoperasikan peralatan Tata Suara.
q. Referensi Produk
Referensi Produk - terlampir
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 138
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan sistem telekomunikasi meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pemograman, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan dan training
bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga seluruh sistem telekomunikasi dapat
beroperasi dengan baik dan benar.
b. Lingkup Pekerjaan
Untuk pekerjaan system komunikasi dan data adalah semua yang tercantum di dalam gambar
kontrak.
Pekerjaan system komunikasi dan data ini meliputi penyediaan dan pemasangan :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 139
Spesifikasi Teknis
3. Perusahaan harus mempunyai Certified Enginner atau tenaga ahli yang bersertifikat, yang ahli
dan berpengalaman dalam instalasi dan setting peralatan dibuktikan dengan fotocopy sertifikat
yang masih berlaku.
4. Perusahaan harus mampu mengeluarkan sertifikat garansi atas nama perusahaan sendiri
bukan melalui pihak kedua atau rekanan.
5. Sertifikat garansi yang dimaksud adalah 25 (dua puluh lima) tahun garansi untuk sistem kabel
terstruktur (Structured Cabling System) dan 1 (satu) tahun untuk peralatan aktif dan 1 (satu)
tahun untuk peralatan wireless hot spot.
6. Kontraktor menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan dalam spesifikasi dan
gambar rencana, dengan bahan-bahan, peralatan dan pengerjaan yang sesuai dengan yang
tertera dalam spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka kontraktor wajib untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sesuai ketentuan dengan tanpa adanya tambahan
biaya.
7. Kontraktor wajib mendapatkan dukungan dari vendor pemegang lisensi yang dibuktikan
dengan melampirkan surat pernyataan dukungan.
8. Kontraktor harus menunjukkan semua surat dan sertifikat ASLI apabila diperlukan.
9. Kontraktor wajib menunjukkan daftar referensi proyek atau customer yang sudah pernah
dikerjakan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 140
Spesifikasi Teknis
Standard-standard
IEEE
802.1D, 802.1p, 802.1Q, 802.1w, 802.3af, 802.3x, 802.1x, 802.3, 802.3ab, 802.3z,
802.3u
IETF
RFC 1155, RFC 1157, RFC 1213, RFC 1314, RFC 1332, RFC 1334, RFC 1493, RFC
1661, RFC 1757, RFC 1769, RFC 2613, RFC 2674, RFC2863, RFC 2865
IETF layer 3
RFC 791, RFC 826, RFC 894, RFC 922, RFC 950, RFC 951, RFC 1027, RFC 1058,
RFC 1112, RFC 1122, RFC 1533, RFC 1534, RFC 1541, RFC 1542, RFC 1583, RFC 1723,
RFC 1724, RFC 1812, RFC 1850, RFC 2096, RFC 2338
Switching fabric
24 ports models 16.8 Gbps
L2 forwarding rate
24 ports models 12.6 Mbps
L3 forwarding rate
24 port models 12.6 Mbps
Multicast groups : 1 K
VLANs : L2 – 3 K, L3 – 255
MAC address : minimum 16 K
Forwarding table size : 4 K
Connectors
Ethernet 10/100 /Mbps ports : RJ45
Server
Server dari tipe Unified Computing Sistem C220, 64GB RAM & 1.5TB with redundant power
supply yang terdiri dari :
UCS C220 M4 SFF w/o CPU mem HD PCIe PSU rail kit
Primary Services SNTC-8X5XNBD UCS C220 M4 SFF w/o CPU mem HD
2.40 GHz E5-2620 v3/85W 6C/15MB Cache/DDR4 1866MHz, 2 units
16GB DDR4-2133-MHz RDIMM/PC4-17000/dual rank/x4/1.2v, 4 units
300GB 6Gb SAS 10K RPM SFF HDD/hot plug/drive sled mounted, 5 units
Friction Rail Kit for C220 M4 rack servers
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 141
Spesifikasi Teknis
Core Switch
Core Switch yang diadakan dari tipe :Chassis 3850 24-port Data IP Base
Lengkap dengan :
Acess Switch
Acess Switch yang diadakan adalah sebagai berikut :
Access Switch 2960-X 24 GigE PoE 370W 4 x 1G SFP LAN Base, termasuk :
o Primary Services 8x5xNBD & AC Power Cord (Europe) C13 CEE 7 1.5M
o Console Cable 6-ft with USB Type A and mini-B
Access Switch 2960-X 48 GigE PoE 740W 4 x 1G SFP LAN Base, termasuk :
o Primary Services 8x5xNBD & AC Power Cord (Europe) C13 CEE 7 1.5M
Fiber Modul 10 GB
o 10 GB Bbase - LRM SFP Module
Wireless LAN
Wireless LANterdiri dari Controller WAP dan Wireless Access Point, yang seperti berikut ini :
CONTROLLER WAP
Controller WAP dari seri Mobility Express Bundle Wireless LAN Controller 2504 with 25 Lic,
lengkap dengan :
Primary Services SC Core 8x5xNBD Mobility Express Bundle Wireless LAN Controller
Wireless Controller Rack Mount Bracket
5AP Adder Licenses for WLAN Controller ( e-delivery ), qty : 4 package
Primary Services SC Core 8x5xNBD 5AP Adder Licenses WLAN qty : 4 package
Wireless LAN Controller DTLS Licenses
Wireless Controller 2504 for High Avalability
Primary Services SC 8x5xNBD Wireless LAN Controller for High Avalability
Wireless Controller Rack Mount Bracket
2 Prog C7/C8 On-Off AC Power Supply Switch
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 142
Spesifikasi Teknis
2. Lisensi
Business Edition 6000-Electronic SW Delivery-Top Level
SWSS UPGRADES Cisco Business Edition
Business Edition 6000 v11 export restricted software
BE 6000 - User License Starter Bundle with 35 UWL Licenses
Cisco Business Edition 6000 - Essential User Connect License, 160 license
BE6000 UCM v11 CUWL Standard User License, 35 license
SWSS UPGRADES BE6000 UCM v11 CUWL, 35 license
BE6K UCM 11X Essential User Connect Lic-Single Fulfillment, 160 license
SWSS UPGRADES BE6K UCM 10X Essenti, 160 license
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 143
Spesifikasi Teknis
IP Phone Handset - SIP Phone 3905, lengkap dengan Primary Services 8x5xNBD
SIP Phone 3905
IP Phone for Operator - 8861 & 8800 Key Expansion Module, lengkap dengan
Primary Services 8x5xNBD Endpoint 8861 & 8800
4. CCTV
Sistem CCTV dirancang berbasis Protokol Internet. Kelengkapan system meliputi NVR, dan IP
Camera dan PC untuk monitor dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
Dome Indoor IP Camera 1.3 Mpix, 3.6mm lens, POE Support, 30m iR
CP PLUS NVR 32 channel, upto 5 Mpix IP Camera, 128 Mbps Throughput Bandwidth, 8
SATA port + 8TB
PC for Monitoring + Monitor 32"
Yang dimaksud dengan Structured Cabling System adalah mengimplementasikan sistem jaringan
terstruktur untuk jaringan data dan suara yang mana terdiri dari beberapa sub sistem berikut:
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 144
Spesifikasi Teknis
- Including perforate front and back door, side panel left and right.
- Full XD cable manager included
- Back door, half size for easy access and save space
- Key lock included, Ventilation Fan Set, Power Distribution Unit, and Tray
are option
- Available in single side and stackable configuration
- 50 each - Cage nut & M6 Srew
- 4 each - jacking feet & castor
19” Wallmount Rack 15U Depth 600 mm Double door termasuk :
- 1 Unit Single Fan
- 1 Unit Power Distribution Unit Standart 6 outlet
- 20 ea Cagenut + M6 Srew
- 4 ea Dynabolt
- Vertical Power Distribution Unit 12 Outlets, European type, full metal
5. Sistem administrasi pada Main Distribution Frame
Menggunakan patch panel 24 port category-6a atau category-6 dan dilengkapi wire
management.
Menggunakan patch cord original category-6a atau category-6 (strainded type) dan
color code : blue color untuk data
6. Sistem administrasi pada Intermediate Distribution Frame
Menggunakan patch panel 24 port category-6a atau category-6 dan dilengkapi wire
management.
Menggunakan patch cord original category-6a atau category-6 dan color code: blue
color untuk data.
7. Sistem administrasi pada Telecommunication Closed
Dilengkapi label dan color code untuk memudahkan sistem administrasi.
Menggunakan patch cord original category-6a atau category-6 dan color code yang
sesuai.
Pemborong harus menyediakan kabel horizontal untuk menghubungkan tiap outlet dengan
system jaringan backbone pada tiap lantai yang sama.
Tipe kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) 4 pair category-6a atau category-6. Memiliki
separator pada masing-masing pair ( cat-6), jacket isolasi PVC sesuai standard EIA/TIA 568.
Kabel UTP 4 pair tersebut di atas, dapat digunakan untuk data dengan kecepatan minimal
Fast Ethernet (100 MBps)
Kabel UTP 4 pair tersebut di atas dipasang sesuai topology star dari IDF tiap lantai menuju ke
workstation.
Pemasangan kabel UTP secara keseluruhan harus terlindungi oleh PVC conduit atau cable
protector dan tidak diperkenankan adanya sambungan.
Panjang kabel horizontal maksimum yang diinstall tidak boleh lebih dari 90 m (295 ft).
Panjang total kabel jumper maksimum 10 m (33 ft).
Conduit yang dipasang oleh tidak diijinkan terdapat lebih dari dua bengkokan bersudut 90o.
Kabel Fiber Optic menggunakan tipe Kabel Fiber Optic TeraSPEED SM Metalic Outdoor 12-
Core, support 10G
Bila menggunakan UTP cable backbone, minimal harus category-6a dengan separator
diantara pairnya, dengan panjang maksimum 295 ft ( 90 mtr ).
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 145
Spesifikasi Teknis
Panel fiber optic atau panel UTP, menggunakan model 19” rack mounted dan dilengkapi
dengan wire management.
Fiber optic patch cord yang disediakan adalah 50 m micron tipe ST – LC dengan panjang 10 ft,
sedangkan untuk patch cord UTP cat-6, adalah type stranded dengan panjang 4 ft, yang
dilengkapi color code (boot)
Kabel riser harus dilindungi dengan conduit dan terpasang pada shaft yang telah ditentukan.
Conduit untuk riser fiber optic atau UTP cable diberi tanda pengenal guna menghindari
kerusakan oleh pihak ketiga yang tidak diinginkan.
Tidak diijinkan adanya bending radius lebih dari 60o baik kabel riser maupun patch cordnya.
Outlet
Outlet yang disediakan adalah tipe RJ45 untuk kabel UTP category-6a atau category-6 dan
sesuai dengan standar EIA/TIA 568.
Faceplate yang digunakan adalah bentuk bujur sangkar / British Style dilengkapi dengan tutup
/ shutter, label dan color code.
Faceplate harus dipasang dengan inbow doos dan modular jack tipe RJ45.
Faceplate yang digunakan adalah 1 atau 2 hole.
Pada saat pemasangan faceplate harus dipasang tertutup plastic pembungkus dan baru
dibuka saat finishing cat sudah selesai guna menghindari kotor / cacat karena terkena material
lain.
Outlet / modular jack yang digunakan adalah tipe punch down atau 110 standard bukan
menggunakan tipe tool less.
Terminasi modular jack hanya diijinkan satu kali punch down, tidak boleh ada kegagalan
berulang-ulang dan dilakukan engineer certified dan yang sudah berpengalaman.
Apabila ada modular jack yang sudah dipunch down berulang kali sehingga kurang layak
dipakai karena akan mengurangi performance maka kontraktor wajib mengganti dengan yang
baru.
Patch cord / Kabel Jumper
Kabel patch cord yang disediakan haruslah original factory assembly bukan hand made.
Kabel patch cord sesuai standard EIA/TIA category-6a atau category-6, stranded type.
Kabel patch cord yang disediakan harus dibedakan warnanya antara yang untuk data maupun
yang untuk voice.
Panjang kabel patch cord untuk administrasi di panel disarankan 4 ft.
Panjang kabel patch cord untuk outlet – workstation disarankan 10 ft.
Panjang kabel patch cord untuk data – voice disarankan 4 ft.
Semua patch cord harus terpasang label pada kedua ujungnya.
Kedua ujung patch cord dilindungi dengan plug boot yang warnanya sesuai dengan kabel
patch cord.
Menggunakan pipa conduit high impact 20 mm warna putih berikut kelengkapannya seperti
sock, clamp, flexible, T-doos dan X-doos.
Cable tray ukuran 300 x 50 x 2400 dengan finishing hot deep galvanize berikut
kelengkapannya seperti reducer, joining, dll. Termasuk penggantung tray.
Rack 19” wallmounted maupun cabinet menggunakan yang local made dengan tebal plat 2
mm warna putih grey atau black.
Untuk cabinet ukuran 600W x 1150D dengan pintu depan menggunakan bahan tempered
glass.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 146
Spesifikasi Teknis
Semua kabel yang dipergunakan harus terlindungi dalam PVC conduit high impact dan
dipasang tertanam dalam tembok (inbow).
Semua kabel yang ditarik tidak diperkenankan ada kabel yang putus / sambungan kabel
walaupun di dalam conduit sekalipun.
Bila ada bagian di luar tembok, maka pipa harus dipasang clamp pada jarak setiap 1 (satu)
meter.
Demikian juga pada lintasan melingkar, maka PVC flexible conduit harus di pasang klem.
Satu PVC conduit 20 mm hanya digunakan maksimum untuk 2 jalur kabel UTP category-6,
sedangkan untuk kabel UTP category-6a maksimum untuk 4 jalur.
Untuk jalur-jalur utama menggunakan cable tray dan dilengkapi dengan tutup tray dan haruslah
menggunakan accessories yang sesuai.
g. Persyaratan Pengujian
Pengujian meliputi:
o Integrasi jaringan komputer dengan sistem yang ada (existing network)
o Uji pengesetan feature-feature perangkat jaringan sesuai spesifikasi yang ditentukan,
misalkan: VLAN, dll.
o Uji koneksi pada tiap-tiap titik komputer : untuk cable UTP menggunakan Microtest
Omniscanner dengan Module Channel Link Category 6 dan minimum firmware versi
6.10 sedangkan pengujian cable fiber Optic menggunakan Microtest Simplifiber pada
850nm dan 1300 nm.
o Uji aplikasi berbasis Netware, Windows Network, IP Phone dan Internet
o Uji Network Management system untuk seluruh perangkat jaringan : (configuring,
monitoring dan traffic analysis)
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 147
Spesifikasi Teknis
h. Produk
Switch/HUB CISCO
i. Jaminan Garansi
Sertifikat garansi selama 25 (dua puluh lima) tahun yang meliputi garansi product dan system yang
dikeluarkan oleh partner resmi / authorized partner.
Jaminan garansi selama 1 (satu) tahun yang dikeluarkan oleh partner resmi / authorized partner.
Semua sertifikat atau jaminan garansi yang diserahkan adalah yang ASLI dan dikeluarkan langsung oleh
pihak peserta tender, bukan melalui pihak kedua atau rekanan.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 148
Spesifikasi Teknis
1. Secara umum dalam pelaksanaan pekerjaan sistem air bersih ini terdiri dari pengadaan air
bersih untuk kebutuhan operasional gedung lengkap dengan instalasinya.
2. Air bersih diambil dari system air bersih existing yang kemudian ditampung di dalam water
reservoir.
3. Air bersih kemudian diangkat ke roof tank yang berlokasi di atap gedung. Selanjutnya melalui
pipa distribusi didistribusikan ke outlet pengguna dan kran taman
4. Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen
Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
5. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan
yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
6. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 149
Spesifikasi Teknis
Pompa Transfer
o Air bersih dipompakan dari ground reservoir menuju Roof Tank dengan menggunakan
dua pompa yang bekerja secara bergantian (altertate sistem). Pengoperasian dapat
secara otomatis maupun manual
o Pompa transfer dengan kapasitas sesuai dengan spesifikasi bekerja untuk mengisi roof
tank. Pompa ini bekerja jika water level sensor mencapai batas bawah dan berhenti jika
mencapai batas atas.
o Pompa transfer terdiri dari dua unit pompa. Pompa diatur sedemikian rupa sehingga
bekerja bergantian. Pompa ini juga harus di atur, sehingga jika groud reservoir kosong
maka pompa tidak boleh beroperasi
Pompa Booster
o Pompa booster bekerja jika tekanan di dalam sistem kurang dari 1 bar. Putaran pompa
diatur sedemikian rupa melalui Variable Speed Drive agar tekanan tetap. Jika tekanan
sudah mencapai 1.5 Bar, maka pompa harus berhenti beroperasi
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 150
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 151
Spesifikasi Teknis
1) Pipa.
a. Untuk pipa pemasangan luar (di atap dan di site) menggunakan pipa GIP Class Medium A
(SNI)
b. Untuk jaringan air bersih digunakan pipa Polypropylene Random PN-10 dengan
sambungan heat fusion atau sesuai dengan jenis pipanya.
c. Untuk jaringan pipa air panas digunakan pipa Polypropylene Random PN-20 dengan
sambungan heat fusion atau sesuai dengan jenis pipanya.
d. Sambungan antara pipa yang berlainan jenis dilakukan dengan menggunakan adaptor atau
coupling.
2) Sambungan Pipa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 152
Spesifikasi Teknis
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee dan sebagainya,
harus terbuat dari bahan PPr yang sesuai untuk pipa PPr kelas 10kg/cm2, serta berasal dari merek
yang sama dengan merek pipa.
3) Sistem Sambungan.
Sistem sambungan terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding, electrofunction atau sesuai
petunjuk dari pabrik pembuat pipa PP. Sistem sambungan yang dipilih harus disetujui Pengawas
Lapangan / Manajemen Konstruksi.
4) Katup-katup (Valve)
a. Floating Valve
Body material yang dipakai adalah bronze grade CAC 430 dengan Pressure Balanced
type Float Valve.
b. Strainer
Strainer dengan ukuran 2½” dan lebih besar mempunyai type Y pattern, cast iron body
(untuk 16 bar) dengan SS screen 3 mm perforations.
Gate valve dengan ukuran 2½” dan lebih besar dari cast iron body dilengkapi dengan
open/shut indicator untuk Non Rising Stem. Working Pressure minimal 12 bar.
Untuk 2” dan ke bawah, body material terbuat dari Dzr/bronze body sesuai standar BS
5154 series B, screw ends BS 21 N.R.S, working pressure : minimal 12 bar.
d. Check Valve :
Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk screwed end untuk
valve sampai dengan diameter 50 mm.
Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast iron untuk
ukuran 65 mm dan ke atas
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 153
Spesifikasi Teknis
Adalah spherical shape ball design, single/double sphere, terbuat dari neoprene rubber
dengan nylon reinforcement (cloth reinforcement tidak dapat diterima).
Untuk ukuran 2½” dan lebih besar dilengkapi dengan galvanized steel flange end.
Working pressure : minimal 12 bar.
Untuk 20/25 bar, Rubber flexible/enpansion joint harus dilengkapi control plates, control
nuts dan control rods dan single sphere.
Adalah spherical shape ball design, twin sphere, terbuat dari neoprene rubber dengan
nylon reinforcement (cloth reinforced tidak dapat diterima).
Rubber flexible/expansion joint untuk ukuran ¾” dan lebih besar harus complete dengan
malleable iron threaded BS21 union end connection. Semua rubber
flexible/expansion joints harus mempunyai working pressure : 12 bar.
Untuk working pressure 20 bar, rubber flexible joint ukuran ¾” dan lebih besar harus
dengan A 105 forged steel threaded (NPT) union ends connection.
g. Katup-katup lainnya
Katup – katup lainnya yang tidak disebutkan diatas, minimal mempunyai working
pressure 12 bar.
1. Pompa
b. Pompa harus diletakan di atas pondasi menurut petunjuk pabrik dan disesuaikan dengan
berat, daya, putaran dan dimensi pompa.
Pada pipa hisap dilengkapi dengan gate valve, strainer dan flexible joint, Pada pipa tekan
dilengkapi dengan gate valve, check valve, flexible joint dan manometer serta
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 154
Spesifikasi Teknis
dilengkapi dengan panel board signal yang menunjukkan bahwa pompa sedang
bekerja atau tidak.
d. Pengkabelan dan alat-alat bantu (panel, electrode water level control, alarm dan lain-lain)
harus lengkap terpasang dan dijamin bahwa sistem bekerja dengan baik.
e. Kontraktor harus menghitung kembali besarnya jumlah aliran air yang mengalir dan total
head berdasarkan peralatan/mesin (sesuai dengan penawaran) yang dipasangnya atau
mencoba sisa tekanan pada fixture unit yang paling jauh.
6) Pipa–pipa
a. Umum
Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan lainnya harus sesuai dengan gambar
rencana dan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan serta
kerapihan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang/disambung.
Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan pemipaan
yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau
plug untuk mencegah masuknya kotoran/benda-benda lain.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dan harus rapi dan tidak tajam
(diampelas).
Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain
katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya sesuai dengan fungsi system dan
yang diperlihatkan dalam gambar.
Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 155
Spesifikasi Teknis
Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan wartel mur
atau flange.
Untuk setiap pipa yang menembus dinding basement harus menggunakan pipa flexible untuk
melindungi dari vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur gedung.
Setiap arah perubahan aliran untuk pemipaan air kotor yang membentuk sudut 90° harus
digunakan 2 buah elbow 45° dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan jalur aliran
agar diberi tanda.
Katup (valve) dan saringan (strainer) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup (Valve handle) tidak boleh menukik.
Semua pekerjaan pemipaan air limbah harus dipasang secara menurun ke arah titik buangan.
Pipa pembuangan dan vent harus disediakan guna mempermudah pengisian maupun
pengurasan. Untuk pembuatan vent pembuangan hendaknya dicari titik terendah dan
dibuat cekung serta ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara dari dalam.
Semua jaringan pipa dilengkapi dengan : Valve, air vent, wash out untuk air bersih dan clean
out, air vent, wash out untuk jaringan pipa air kotor.
Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan air limbah harus seperti berikut kecuali seperti
diperlihatkan dalam gambar.
- Dibagian dalam toilet, 50 –100 mm atau lebih kecil : 1–2 %
- Dibagian dalam bangunan 150 mm atau lebih kecil : 1%
- Dibagian luar bangunan, 150 mm atau lebih kecildan 200 mm atau lebih besar : 1%
.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural atau
timbulnya kerusakan lain karena kelalaian, maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan
sempurna agar dimungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau peregangan pada jarak yang
tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam list berikut ini :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 156
Spesifikasi Teknis
1 ≤ 50 0.6 0.9
2 ≤ 80 0.9 1.2
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak interval
yang digunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.
Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna. Semua
pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.
Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar zinchromate dan pengecatan sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2,000 mm pada dasar galian dengan adukan
semen. Semua galian pipa harus dilakukan pengurugan serta pemadatan kembali seperti
kondisi semula.
Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15–30 cm untuk bagian atas dan
bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan atau benda keras
lainnya.
Pipa yang ditanam pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2–2.5 m.
Untuk pipa-pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubung) baja atau beton
dengan diameter minimum 2 kali diameter pipa tersebut.
d. Sambungan Pipa
Sambungan Flexible
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 157
Spesifikasi Teknis
Sambungan flexible harus disediakan dengan tujuan untuk menghilangkan getaran dari
sumber getaran.
Sambungan Flanged
Sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring, seal dari karet secara homogen.
Sambung Lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC menggunakan lem yang sesuai dengan jenis
pipa dan rekomendasi dari pabrik pembuat. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting,
untuk itu harus menggunakan alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus
menggunakan alat pemotong khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap
batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.
e. Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi
beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar pipa
ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja, untuk yang kedap air harus
digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(water proofing) harus dari jenis “flushing sleeves”.
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau “caulk”.
Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.
Fungsi-fungsi seperti “normally open” atau "normally close” harus ditunjukkan di tags katup.
Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 158
Spesifikasi Teknis
g. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap
service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara/metoda-metoda yang
disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor selama 1
jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan setelah itu
dibilas.
7) Pekerjaan Listrik
Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan dan pemasangan panel listrik termasuk panel
kontrol untuk peralatan pompa air bersih, kabel kontrol berikut peralatan kontrol seperti yang
ditunjukkan pada gambar perencanaan.
Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan listrik.
a. Semua komponen-komponen yang digunakan untuk power, panel dan control panel
harus sesuai dengan daftar material.
b. Panel-panel harus dibuat dari plat tebal 2 mm dan dilengkapi dengan kunci dan dibuat
oleh panel maker yang disetujui.
c. Tiap panel dan unit mesin harus digrounded dengan tahanan pentanahan kurang dari 2
ohm.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 159
Spesifikasi Teknis
d. Pengkabelan untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang dalam conduit.
g. Starter Motor : Semua starter untuk pemakaian daya motor 5 HP harus memakai otomatik
star–delta starter, kurang dari 5 HP memakai DOL.
1.6. Pengujian
1. Umum
a. Semua biaya dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian disediakan oleh
pelaksana Kontraktor.
b. Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
mulai pelaksanaan pengujian.
c. Jika masih ada kebocoran atau belum berfungsinya suatu sistem dengan baik, maka
pelaksana harus memperbaiki peralatan tersebut & mengulangi pengujian lagi.
d. Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain: manometer, pompa-pompa dan lain-lain, harus
dalam keadaan baik dan ditera secara resmi.
a. Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan ketentuan 2 (dua) kali tekanan kerja
selama 8 jam tanpa ada penurunan tekanan uji. Dalam hal ini tekanan uji saluran air bersih
= 12 atm. Selanjutnya sebelum pipa dan jaringan pipa siap untuk pertama kalinya
dioperasikan, maka pelaksana wajib melakukan “desinfektansi” terlebih dahulu (dengan
desinfektansi yang disetujui). Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian
perbagian atau panjang pipa max. 100 m.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 160
Spesifikasi Teknis
b. Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi pengujian dilakukan dengan test rendam
dengan air selama 8 jam.
3. Pompa
Semua pompa harus diuji sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Kontraktor harus
menghitung kembali besarnya jumlah aliran air yang mengalir dan total head berdasarkan
peralatan mesin (sesuai dengan penawaran) yang dipasangnya atau mencoba sisa tekanan
pada fixture unit yang paling jauh.
4. Reservoir
Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan tinggi air.
Semua peralatan harus dapat berfungsi dengan baik.
1.7. Training
1. Kontraktor harus memberikan training bagi operator minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh
pemberi tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan serah terima pekerjaan pertama.
2. Materi training teori dan pratek dilakukan sampai dapat mengetahui operasi dan maintenance.
1.8. Referensi Produk
1. Peralatan, bahan dan material yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis.
2. Referensi produk - terlampir
1.9. Lain-lain
Setelah pekerjaan ini selesai, kontraktor berkewajiban untuk memberikan dua set
peralatan pengerjaan pipa sistem polypropiline ke pemberi untuk kepentingan
perawatan. Selain itu kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pelatihan kepada
pengelola mengenai cara menggunakan peralatan tersebut.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 161
Spesifikasi Teknis
b. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan system pemipaan yang lengkap dan pengadaan serta pemasangan IPAL, berikut
pengujian, penyeimbangan dan semua kebutuhan-kebutuhan lain yang diperlukan agar system
sempurna dalam segala hal dan siap untuk dioperasikan.
c. STANDAR / RUJUKAN
d. PROSEDUR UMUM
c. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan
pengantian, bersamaan dengan alasan penggantian, sehingga bila diterima,
tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila kontraktor
mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab
untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 162
Spesifikasi Teknis
a. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), sambungan dan perlengkapan lain
yang digunakan dalam system pemipaan harus mempunyai tanda/merek
yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila ditentukan oleh
standar yang berlaku.
b. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari
segala kerusakan.
4. Ketidaksesuaian.
b. Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak memiliki tanda-
tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang
memebuhi persyaratan, tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 163
Spesifikasi Teknis
5. Jaminan.
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan
bahwa sistem plambing telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus
memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau
penggantian.
1. Umum.
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
a. Pipa PVC
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987 dengan
kelas tekanan kerja 10 kg/cm2 . Pipa harus dari jenis sambungan solvent
cement.
Diamter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
b. Sambungan Pipa.
Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven cement
seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan
dan kelas yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar SNI 06-0135-
1989, dari merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan.
c. Perekat.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 164
Spesifikasi Teknis
f. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Umum.
c. Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan rapi oleh
teknisi-teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan teknisi-teknisi ini
harus disetujui Pengawas Lapangan.
2. Pemasangan.
a. Pemipaan.
- Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga tetap bersih
dan tetap teratur serta bekerja dengan baik melalui pengujian berkala
yang dilakukan Kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan diterima
Pemilik Proyek.
- Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
- Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian sambungan yang
diperlukan untuk melengkapi pemasangan. Semua sambungan yang
harus diperiksai dengan teliti untuk memastikan bagian-bagian yang
harus disediakan untuk melengkapi pemasangan.
- Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan
peralatan, harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang
sesuai seperti diebutkan dalam Spesifikasi ini.
- Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
- Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan
reducer atau increaser.
- Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan
batang pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
- Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang
ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat
diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu peralatan lainnya.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 165
Spesifikasi Teknis
b. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 24 jam dan dalam waktu
tersebut ketinggian air tidak berubah.
5. Lapisan Pelindung.
a. Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus dicat dalam
warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian. Semua pipa
yang terlihat juga harus diberi tanda arah aliran.
b. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan dan petunjuk
konsultan pengawas
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 166
Spesifikasi Teknis
g. TEST
1. Pendahuluan
Setiap peralatan dan pemipaan yang telah selesai dipasang harus ditest. Pengetesan harus
dilaksanakan dengan pengawasan MK. Untuk itu minimal 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
testing. Kontraktor harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas.
2. Pipa
Pipa-pipa harus ditest dengan cara pressure test minimal 2 kali tekanan kerja. Untuk
memudahkan mendeteksi tempat-tempat yang bocor harus digunakan bahan pewarna sebagai
indicator.
3. Equipment.
Untuk setiap equipment yang dipasang, testing sebaiknya mengikuti petunjuk-petunjuk pabrik.
tetapi minimal harus dapat menunjukan kepada MK bahwa operasinya sudah sesuai sistem
yang direncanakan oleh konsultan, khususnya mengenai :
sewage pumps
Water level control
1. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus menyerah kan pekerjaan dengan Berita Acara.
3. Memberikan masa pemeliharaan minimal selama satu tahun untuk membuktikan bahwa sistem
perjalan dengan sempurna.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 167
Spesifikasi Teknis
4. Apabila diperlukan oleh Konsultan Pengawas, kontraktor diharus kan mengurus pemeriksaan
instalasi oleh pejabat yang berwenang.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 168
Spesifikasi Teknis
4. 3. AIR CONDITIONING
UMUM
1. Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja.
2. Untuk ketentuan mengenai kapasitas dan lain-lainnya dapat dilihat pada gambar dan skedul
peralatan/unit mesin.
3. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pembongkaran instalasi existing, pengadaan,
instalasi dan pengujian (testing & balancing) dari seluruh peralatan yang dipasang dalam
proyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga seluruhan sistem dapat
memberikan performansi yang diinginkan. Garansi terhadap performansi di atas adalah
menjadi kewajiban dan tanggungan Kontraktor.
4. Keseluruhan peralatan utama AC serta material pendukungnya harus baru dari pabrik yang
khusus dipasang untuk proyek ini.
5. Dalam memasukkan penawaran, Kontraktor wajib menyampaikan hal-hal berikut ini dengan
jelas :
Melampirkan keterangan dari merk, type, data-data teknis yang penting dari item-item
peralatan seluruhnya dari yang ditawarkan pada lembar kertas tersendiri, pada dokumen
penawaran.
Melampirkan brosur, minimum 1 (satu) set asli dari setiap item unit yang ditawarkan.
Pada brosur tersebut spesifikasi teknis yang terkait terhadap peralatan terpilih harus
diberi tanda dengan stabilo, misalnya, kapasitas, pemakaian daya, kurva performansi,
part load, performansi, kondisi, performansi kebisingan dan vibrasi, berat operasi,
dimensi dan lainnya, sehingga dapat diketahui secara jelas/detail kondisi unit terpilih.
1. Umum
a. Spesifikasi teknis/RKS di bawah ini menjelaskan secara umum ketentuan-ketentuan
yang perlu diikuti untuk semua bagian yang dalam pelaksanaannya berhubungan
dengan instalasi Air Conditioning (Tata Udara).
b. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah ketentuan spesifik yang saling melengkapi dan
sama mengikatnya.
a. SMACNA – 85
b. ASHRAE – Guide and data Book, ARI
c. NFPA – 90A
d. ASTM, ASME
e. AMCA
f. CTI
g. PUIL 2000
h. Pedoman Plumbing Indonesia
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 169
Spesifikasi Teknis
Relative Humidity : ± 75 - 80 % RH
LINGKUP PEKERJAAN
Secara umum Pekerjaan Sistem Tata Udara dan Ventilasi Mekanis ini meliputi pengadaan,
instalasi, testing, adjusting dan pemeliharaan dari pekerjaan-pekerjaan tersebut di bawah ini.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 170
Spesifikasi Teknis
b. Koordinasi dengan Kontraktor lain maupun Instansi terkait untuk menjamin bahwa
instalasi tersebut sudah benar, aman dan memenuhi persyaratan.
a. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat pekerjaan
instalasi tata udara ini.
b. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan
instalasi ini.
c. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini berserta
addendumnya.
d. Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan perapian kembali yang diakibatkan
oleh instalasi AC dan Fan.
PEKERJAAN INSTALASI
1. Outdoor Unit
Outdoor Unit harus diletakan di atas pondasi. Penempatan diusahakan sedemikian
rupa sehingga terhindar dari pergeseran karena getaran mekanis.
Outdoor Unit harus dipasang dengan menggunakan peredam getar dari jenis spring
mounted
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 171
Spesifikasi Teknis
Outdoor Unit harus dipasang di daerah yang dapat memberikan udara segar
sebanyak-banyaknya. Hindari kondisi over heat yang disebabkan oleh kembalinya
udara panas dari unit.
Kalau ada harus dipasang Outdoor Unit lebih dari dua, dan masing-masing Outdoor
Unit bekerja secara terpisah, maka jarak minimum yang diperbolehkan adalah 50 cm
atau disesuaikan dengan ketentuan pabrik pembuat.
Refnet joint harus dipasang sesuai dengan ukuran dan tipe sesuai dengan gambar
perencanaan
Jenis dan tipe refnet harus mendapat persetujuan atau rekomendasi dari produsen
Mesin Tata Udara
Pipa refrigerant harus dipasang dengan menggunakan isolasi sesuai gambar
perencanaan dan sfesifikasi teknis.
Seluruh sambungan pipa menggunakan sistem solder (las tembaga) dengan zat
pembakar nitrogen
Seluruh belokan harus menggunakan long radius elbow
Semua pemasangan pipa hendaknya dipasang minimum 5 cm dari tepi dinding, atap,
lantai. Untuk pipa yang menembus lantai dinding dan langit-langit, harus diberi
pelindung dari penyekat karet dan galvanized steel pipe sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknis.
Pipa drain/pengembunan menggunakan pipa PVC kelas AW. Pipa pengembunan
harus dipasang sedemikian rupa sehingga mempunyai kemiringan minimal 2% yang
cukup untuk mengalirkan air dalam pipa secara cepat.
Pada daerah yang dimungkinkan terjadinya pengembunan pipa drain harus diberi
isolasi. Bagian luarnya harus dilapisi dengan vavour barrier jacket yang direkatkan
dengan adhesive tape 2” serta surface finished sampai tidak terjadi pengembunan
pada permukaan pipa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 172
Spesifikasi Teknis
2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan
yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
4. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Penjelasan Sistem
1. Sistem proteksi kebakaran untuk proyek ini terdiri atas sistem hydrant, sprinkler dan pemadam
kebakaran ringan.
2. Sistem hydrant yang diinginkan untuk proyek ini adalah menggunakan sistem pillar hydrant
(outdoor) dan fire landing valve (indoor).
3. Tipe dari sistem tersebut diatas direncanakan memakai "tipe basah" (wet system), ini berarti
bahwa semua katup penyediaan air untuk sistem harus dalam kondisi terbuka penuh dan
tekanan dalam air dalam jaringan pemipaan dijaga setiap saat.
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini adalah pengadaan dan instalasi system fire hydrant dan instalasi fire sprinkler sesuai
dengan gambar perancangan yang meliputi antara lain :
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 173
Spesifikasi Teknis
1. Pengadaan dan instalasi pemipaan sprinkler, sprinkler head lengkap dengan Flow Switch,
Branch Control Valve, Main Alarm Valve, pipa riser dalam shaft
2. Pengadaan dan instalasi pemipaan dan peralatan fire hydrant yang meliputi hydrant box
lengkap dengan peralatannya, hose rail cabinet, valve-valve dan perlengkapan lainnya
3. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap instalasi fire hydrant dan sprinkler
sehingga terpasang dengan baik serta memenuhi persyaratan untuk bangunan tinggi.
4. Membantu mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk
mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi sistem fire hydrant dan sprinkler dapat dinyatakan
baik dan layak pakai oleh Dinas Pemadam Kebakaran
1. Pemipaan
a. Material Pipa yang digunakan Black Steel Schedule 40 dan harus diusahakan semuanya
berasal dari satu merk.
b. Untuk fitting digunakan Black Steel Schedule 40, Weld Type.Valve-valve
2. Gate Valve :
Untuk diameter valve sampai dengan 50 mm menggunakan tipe bronze body, non rising
stem, screwed bonnet, solid wedge disk, screwed end.
Untuk valve diameter lebih besar dari 50 mm menggunakan tipe flanged atau lugged body,
stainless steel disk, stainless steel shaft, hand wheel operated with position indicator.
Material body : Cast Iron.
Tekanan kerja : 24 K.
3. Check Valve :
Untuk diameter valve sampai dengan 50 mm menggunakan material cast iron body, swing
type, Y pattern, screwed cup, metal disk, screwed end.
Untuk diameter 65 mm keatas swing silent type dengan stainless steel disk dengan body
material cast iron.
Tekanan Kerja : 24 K.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 174
Spesifikasi Teknis
5. Hydrant Boxes
b. Landing Valve :
Landing valve 65mm, chromium plated. Sambungan dan bentuk valve disesuaikan
dengan posisi pipa yang berada di dalam / mengarah ke area tangga seperti pada
gambar perencanaan.
c. Valve Box
Bak kontrol untuk valve terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan dimensi : panjang
x lebar = 60 x 60 cm dan dalamnya disesuaikan dengan kedalaman pipa.
Lokasi penempatan valve box adalah seperti yang terlihat dalam gambar perencanaan.
6. SPRINKLER SYSTEM
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 175
Spesifikasi Teknis
7. Fire Extinguisher
- Untuk ruangan menggunakan Fire Extinguisher type Dry Chemical Multi Purposes
(ABC) 3 kg.
- Untuk Ruang Genset, Trafo, Server dan Ruang Kontrol menggunakan Cleant
Agent kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan
1. Pipa
a. Umum
Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan lainnya harus sesuai dengan
gambar rencana dan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan serta kerapian.
Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm
diantar pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang/disambung.
Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan, antara
lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi
sistem dan yang diperlihatkan pada gambar.
Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
union atau flange.
Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian.
Sambungan–sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa
secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat-alat
yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-pengarah pipa
harus secukupnya disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-
alat tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik.
Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
pemipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan
menggunakan caps atau plug untuk mencegah masuknya kotoran/benda-benda lain.
Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dan harus rapi dan tidak tajam
(diampelas).
Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.
Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan
wartel mur atau flange.
Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 176
Spesifikasi Teknis
b. Pipa Tekan
Pipa tekan dari pompa dilengkapi dengan stop valve (gate valve), non return valve (check
valve), flexible connection, dan manometer tekan.
Pipa isap dan pipa tekan dicat dasar dan cat finishing warna merah.
1 ≤ 20 1.8 2
2 25 ~ 40 2.0 3
3 50 ~ 80 3.0 4
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak
interval yang digunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang
ada.
Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna. Semua
pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.
Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar zinchromate dan pengecatan
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 177
Spesifikasi Teknis
Pipa yang ditanam pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2~2,5
m.
Untuk pipa-pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubung) baja atau
beton dengan diameter minimum 2 kali diameter pipa tersebut. Celah antara
selubung dengan pipa diisi pasir.
f. Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar
pipa ataupun isolasi celah antara selubung dengan dinding luar pipa minimal 25 mm.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja.
g. Sambungan Pipa
Sambungan Las
- Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan las berlaku
untuk ukuran diatas 65 mm. Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan
fitting las. Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa
yang dilas.
- Sebelum pekerjaan las dimulai, Kontraktor harus mengajukan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
- Tukang las harus mempunyai sertifikat pengelasan dan hanya boleh bekerja
sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
- Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk
mencegah korosi.
- Alat las yang boleh digunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut
penilaian Konsultan Manajemen Konstruksi.
Sambungan Ulir
- Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku
untuk ukuran sampai dengan 65 mm.
- Kedalaman ulir pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan
diputar tangan sebanyak 3 ulir.
- Semua sambungan ulir harus mempergunakan perapat Henep dan zink white
dengan campuran minyak.
- Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
- Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
- Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
Sambungan Flexible
Sambungan flexible harus disediakan dengan tujuan untuk menghilangkan getaran
dari sumber getaran.
Sambungan flanged
Sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring, seal dari karet secara
homogen.
h. Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 178
Spesifikasi Teknis
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran di luar
pipa ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang kedap air
harus digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan
kedap air (water proofing) harus dari jenis “flushing sleeves”.
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau
“caulk”.
i. Pemasangan Katup-katup
Katup-katup harus disediakan dan dipasang sesuai dengan yang diminta dalam gambar
rencana dan spesifikasi agar sistem dapat bekerja dengan baik.
Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan listrik.
b. Panel-panel harus dibuat dari panel 2 mm dan dilengkapi dengan kunci dan dibuat oleh
panel maker yang disetujui perencana dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
c. Tiap panel dan unit mesin harus digrounded dengan tahanan pentanahan kurang dari 2
ohm.
d. Pengkabelan untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang dalam conduit.
g. Starter Motor :
Semua starter untuk pemakaian daya motor 5 HP harus memakai otomatik star–delta
starter, kurang dari 5 HP memakai DOL.
Star–delta starter harus dilengkapi dengan thermal overload.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 179
Spesifikasi Teknis
Testing
1. Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai berfungsi dengan baik. Peralatan testing
disediakan oleh Kontraktor dan atau beban/biaya Kontraktor sendiri. Pada waktu testing dan
percobaan diawasi oleh wakil pemilik dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
2. Kontraktor harus melaksanakan pengujian terhadap sistem instalasi yang telah dipasang, baik
secara sebagian maupun secara keseluruhan, sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
berlaku atau yang ditentukan oleh spesifikasi.
3. Kontraktor harus mengadakan pengujian pada waktu pihak Konsultan Manajemen Konstruksi
hadir, dan pihak Konsultan Manajemen Konstruksi akan menentukan apakah testing yang
dilakukan cukup baik atau diulang kembali. Kontraktor harus menanggung segala biaya yang
timbul dalam pengujian-pengujian ini.
4. Apabila didalam pengetesan instalasi ini menyangkut pihak lain, maka pihak lain tersebut harus
ikut menyaksikan pengetesan ini dan diminta memberikan saran-saran/masukan agar jalannya
testing aman.
6. Pengujian oleh dinas kebakaran harus dilakukan sampai mendapatkan Surat Ijin/Rekomendasi
untuk pengurusan IPB (Ijin Penggunaan Bangunan) segala sesuatunya merupakan tanggung
jawab Kontraktor.
7. Instalasi Pipa
Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan test pressure 15 ATM bagian per
bagian, masing-masing selama 4 jam terus menerus, tanpa ada kebocoran/penurunan
pada test pressure.
Setiap kali dilakukan penyambungan pipa pemadam kebakaran dilakukan testing ini.
Training
1. Kontraktor harus memberikan training bagi operator minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh
pemberi tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan serah terima pekerjaan pertama.
2. Materi training teori dan praktek sampai dapat mengetahui operasi dan maintenance.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 180
Spesifikasi Teknis
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan (baik electrical maupun mechanical) harus diuji sehingga mencapai
hasil baik dan bekerja sempurna sesuai dengan standar dan persyaratan yang diacu dalam pekerjaan ini seperti
termaktub pada RKS Mechanical Electrical Bab I, sub bab B tentang Standard dan Referensi atau sesuai
dengan standard pabrik. Bilamana diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Direksi
Proyek untuk diuji di laboratorium atas tanggungan biaya kontraktor
2. Pekerjaan Electrical
Setiap bagian instalasi pengkabelan harus diuji sehingga dicapai baik, sesuai dengan PUIL 2000. Untuk bagian-
bagian yang akan tertutup instalasinya, harus diuji sebelum dan sesudah bagian tersebut ditutup.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 181
Spesifikasi Teknis
Walaupun tahanan isolasi tersebut telah memenuhi syarat minimum, namun pada proyek ini
dikehendaki tahanan isolasi di atas harus mencapa tak terhingga, atau dapat dianggap besarnya tak
terhingga. Dalam satu kelompok rangkaian instalasi yang menuju ke panel, tahanan isolasinya haruslah
seimbang antara bagian satu dengan lainnya. Jika ada nilai yang perbedaannya cukup mencolok
dibandingkan dengan yang lain, maka instalasi tersebut harus dicek dan diperbaiki sehingga mendapatkan
tahanan isolasi yang seimbang dengan lainnya.
Visual test.
o Lakukan pengecekan aplikasi warna kabel serta luas penampang kabel pada instalasi yang dikerjakan.
o Polaritas penyambungan kabel atau hubungan fasa, harus benar dan semuanya terpasang dengan
kuat
o Lakukan pengecekan pada sistem penyambungan kabel instalasi beserta kelengkapannya.
Grounding test.
Besar tahanan pembumian tidak boleh melebihi seperti berikut ini:
Penyalur Petir 2
Telekomunikasi/elektronik 0,5
3. Pekerjaan Mechanical
3.a. Pekerjaan sistem air bersih
Test pipa.
Untuk mengetahui kebocoran dan kekuatan sambungan, lakukan test tekan selama 24 jam terus menerus
dengan kekuatan tekan 10 kg/cm2. Amati dan catat besaran tekanan yang terjadi untuk setiap jamnya.
Test pompa.
Test pompa meliputi :
Test debit air.
o Ukur jarak hisap dan tekan yang ada di lapangan
o Tentukan total head yang sebenarnya
o Amati dan catat debit air yang dihasilkan oleh pompa tersebut selama kurun waktu tertentu.
o Konversikan data hasil pengukuran tersebut ke dalam m3/jam.
o Bandingkan hasil yang didapat dengan karakteristik pompa tersebut (lihat brosure).
o Buat catatan jika terjadi penyimpangan yang cukup signifikan untuk dimintakan perbaikan atau
penggantian pompa.
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 182
Spesifikasi Teknis
Operation test.
Tes kerja sistem meliputi :
Starting test : DOL atau Star-Delta.
o Amati dan catat swiching time performance-nya
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 183
Spesifikasi Teknis
6. Perekat, plesteran & Semen instant MORTAR UTAMA Untuk bata ringan
acian MU-380 atau MM-101 (MU),
untuk perekat MULTI MORTAR
MU-100 atau MM-201 (MM)
untuk plester
MU-200 atau MM-202
untuk acian
MU-600 untuk kedap air
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 184
Spesifikasi Teknis
53,5 x 23 x 3 mm.
Daun pintu berbentuk
rebated door. dengan
ketebalan 55 mm memiliki
bibir pintu selebar 24 mm.
Kaca tahan api ukuran
400 x 150 mm tebal 6 mm
- Pintu Besi BOSTINCO Untuk ruang pompa dan
Kusen besi ukuran 150 x ruang panel
70 x 2 mm
- Aksesoris
Engsel tipe BH-H04
diameter knuckle 22 mm,
diameter pin 14 mm.
Rumah kunci tipe BQ-L02
jenis mortise lock
Silinder DOM 333 RN tipe
BQ-C02 panjang 71 mm
Fulshbolt tipe BQ-F01
untuk pintu ganda.
4. Black steel/ - Handrail tangga darurat MASPION, STAR Untuk railling tangga
Stainless Steel solid diameter 2.5“, 2”, 1.5 “, 1” darurat
dan pipa - Handrail vertikal leader 2”
- Hand bar difabel stainless
steel2”, 1.5”
5. Usuk/kaso, reng - Gording atap utama LYSAGHT Untuk gording, usuk, dan
baja ringan menggunakan C 150 x 50 BLUESCOP reng
x 20 x 3.2. SMARTRUSS
- Usuk / kaso, Spesifikasi;
G 550 tebal C-75.75
(0,80mm tct) , Tegangan
maksimum 550 Mpa,
modulus elastisitas
200.000 Mpa, dengan
lapisan anti karat
zincalume Z 220
ketebalan lapisan 220
gr/m2.
- Reng, Spesifikasi ; Profil
U dengan ukuran TS
40.45 (0,50 mm)
- Kuda-kuda baja ringan
untuk atap jembatan
penghubung Canal C 100
x 35 x 1
- Spesifikasi Baut (screw),
Sekrup khusus berlapis
galvanis untuk struktur
baja ringan dengan kelas
ketahanan korosi tingkat 2
berlapis zinc, panjang 16
mm, kepadatan alur 16
alur, diameter badan
dengan alur 4,80 mm
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 185
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 186
Spesifikasi Teknis
untuk interior.
- Frame alumunium untuk curtain wall
type (YCB) back mulion
- Louvre alumunium (type-window)
2. Kaca - Clear float glass / kaca bening tebal 5 ASAHI MAS, PT. MULTI
mm untuk jendela. ARTHAMAS GLASS
- Kaca tempered lapis sandblas tebal INDUSTRY(MAGI)
10 mm untuk jendela ruang-ruang
tertentu.
- Kaca tempered lapis sandblas tebal
12 mm untuk pintu.
- Kaca tempered grey reflection tebal 8
mm untuk curtain wall.
- Kaca cermin float glass tebal 5 mm
3. Aksesoris pintu dan Untuk pintu panel kayu ; KEND (KENARI DJAJA),
jendela - Engsel pintu SEL 0100 FINO
- Lever handle HRE.85.01 FB
- Lockcase FB 8535 - 60
- Double Cyinder DC FB1001
- Flush bolt FB675 6”
- Door closer 45713 FB-S
- Material : Stainless Steel
Untuk jendela dan bouvent ; KEND (KENARI DJAJA),
- Casement stay / friction stay CMT FINO
FB27 8” (untuk jendela) & CMT FB27
12” (untuk bouvent)
Rambuncis RMB FB 450
4. Daun Pintu - Alumunium dan Kaca untuk ruang YKK AP
kelas
- Tebal minimal lapisan anodize 18
micron.
- Pintu double swing kaca frameless ASAHI MAS, PT. MULTI
ARTHAMAS GLASS
INDUSTRY(MAGI)
F. PEKERJAAN FINISHING
1. Homogenous Tile - Ukuran 600 x 600 kombinasi tipe INDOGRESS, GRANITO
Aphrodite dan Topaz untuk hall,
lobby lift dan selasar
- Ukuran 600 x 600 mm tipe Topaz
(unpolished) untuk ruang kelas, ruang
dosen lantai 1 s/d 7
- Ukuran 600 x 600 mm tipe Aphrodite
untuk tangga utama
- Ukuran 300 x 600 mm tipe Aphrodite
untuk stepnose tangga.
- Ukuran 300 x 600 atau 600 x 600 mm
untuk dinding lift.
- Ukuran 100 x 600 mm untuk plint
2. Lantai keramik - Ukuran 400 x 400 mm tipe Chrysant ROMAN, INDOGRESS
Honey atau Chrysant Bone untuk
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 187
Spesifikasi Teknis
tangga darurat
- Ukuran 200 x 100 mm untuk stepnose
tangga darurat
- Ukuran 400 x 100 mm untuk plint
- Untuk finishing meja beton wastafel INDOGRESS, GRANITO
tipe top table.
3. Finishing cat Cat Tembok MOWILEX, JOTUN
- Cat eksterior, minimal 2 lapis (jotashield)
wheathercoat/ weathershield acrylic
emulsion, type warna W15-02 Prime
White
- Cat Interior, minimal 2 lapis acrylic
emulsion, type warna Putih Prima E
1000
4. GRC Board - Lisplank atap GRC Board GRC Board, KALSIPLANK 9
- Tichkness: 9 mm (Bevel - Edges are
profiles)
- Superplank Dimensions:
100 x 2440 mm, weight 3.0kg (BV)
G. PEKERJAAN SANITAIR
1 Sanitair ware 1. Wastafel meja sekualitas type TOTO
LW540J produk dari TOTO.
2. Closet duduk dengan shower spray
sekualitas type CWN1J/SW420JP
produk dari TOTO.
3. Closet jongkok dengan flush type
CE9/TV150NWV12J produk dari
TOTO.
4. Kran air sekualitas type
T23B13V7NB dan T23BQ13N
produk dari TOTO.
5. Shower spray sekualitas type THX
20NB white produk dari TOTO.
6. Floordrain stainless steel sekualitas
type TX1BN produk dari TOTO.
7. Soap holder sekualitas type S11N
produk dari TOTO.
8. Paper holder sekualitas type S20V2
produk dari TOTO.
9. Kitchen Zink dengan kran sekualitas
type TX609K produk dari TOTO.
10. Kaca cermin type TS119AS5 produk
dari TOTO.
Wall glass shelf type TX705AES produk
dari TOTO
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 188
Spesifikasi Teknis
J. PEKERJAAN HALAMAN
1. Hardscape - Paving block mutu beton : K 200 tipe PT. DIAMOND BARU,
Kubus ukuran 20 x 20 cm tebal 8 cm MUTIARA
- Kansten mutu beton : K 250 tipe B2
dan tipe K6
2. Softscape - Rumput gajah mini Lokal
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 189
Spesifikasi Teknis
bahan
terbakar
Bahan T 11 3.0%
lolos
saringan
No. 200
Agregat Kasar
Jenis Metoda Berat %
Bahan Uji Maksimal
AASHTO
Gumpalan T 112 0.25%
tanah liat
Bahan T11 1%
lolos
saringan
Bahan 10%
tipis
panjang
lebih dari
5x
ketebalan
maksimal
Memenuhi standart ASTM A33
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 190
Spesifikasi Teknis
B. PEKERJAAN BAJA
1 Baja konstruksi Mutu BJ 37 Krakatau Steel (KS),
- Kuda-kuda : WF 200 x 100 x 5.5 x8 Gunung Garuda (GG)
- Jurai : WF 200 x 100 x 5.5 x8
- Gording C 200 x 75 x 20 x 3.2
- Sagrot diameter 12-1200
- Penggantung plafond : WF 200 x 100 x
5.5 x 8 & C150 x 65 x 20 x 3.2
- Cat walk : C150 x 65 x 20 x 3.2 plat
siku 40 x 40 x 4
- Kontruksi Ornamen Krawangan : Kanal
C 400 x 200 x 8 x 1, Kanal C 380 x 100
x 13 x 20, C 200 x 75 x 20 x 3.2, C 150
x 65 x 20 x 3.2
2 Las Mutu FE 360 atau E 6013 sesuai Nikko Steel, Kobe Steel
dengan JIS, Batang elektrode
Mutu jenis Mild steel Arca Welding
Elektrode JIS, atau AISC/AWS
PEKERJAAN PLUMBING:
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 191
Spesifikasi Teknis
2. Reservoir
Clean water reservoir, 50 m3 Dua kamar, beton bertulang + Civil work
lengkapdengan man hole water proofing
dantanggapanjat
3. Pompa-pompa
Lifting/Transfer Pump Air Kapasitas3 m3 per jam Equal, Bombas Ideal
bersih Submersible
Head 51 M
Jumlah 2 Unit
Sistem Two Pump
Single/Paralel Alternate
Opration
Lengkap dg Panel Kontrol
4. Valve-valve
Gate Valve, Check Valve, Cast iron , Broze Aleum, Conex, Moco, Yositake
Butter Fly, Strainer, AAV,
10 K – 16 K
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 192
Spesifikasi Teknis
1. PeralatanInstalasi
Outdoor ukuran:
CO2 dilengkapidenganroda
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 193
Spesifikasi Teknis
1. PeralatanUtama
SistemSplit Inverter Daikin,
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 194
Spesifikasi Teknis
BJLS 60 : untuklebar
ducting 475 s/d 750
BJLS 80 : untuklebar
ducting 775 s/d 1350
BJLS 100 : untuklebar
ducting 1375 s/d 2100
BJLS 120 : untuklebar
ducting lebihbesardari 2125
1. PeralatanUtama
1000 KVA, 20KV/400 V,
Transformator Lucky Light, Trafindo,
Z: 5.5 %, YnYn6 Unindo
Cubicle
Arus : 0.4
Tegangan : 0.3
DayaAktifdanreaktif : 0.5
KWH Meter Digital EnergiAktif : 0.5 det Sncheider
EnergiReaktif : 2 GAE
PM 750 MG Sampling rate : 32 spl/cycle ABB
Alstom
Pengukuran
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 195
Spesifikasi Teknis
PF (total, perphasa)
Daya/ph (aktif, reaktif, nyata)
Total Daya(aktif, reaktif, nyata)
Energi (aktif, reaktif, nyata)
THD (arusdantegangan)
I/O dankomunikasi
-
UntukLampujenisOutbowdilengkapi TCM
Balk TL dgn Reflector standart SAKA
IP20 Complitedgn IEC 598 ARTOLITE
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 196
Spesifikasi Teknis
TCM
Balk Cover Acrilyc - Dan jenis Opal standart IP40 SAKA
ARTOLITE
- RD 125 E27 LED Bulb 7 W
TCM
Down Light - RD 150 E27 LED Bulb 12W
SAKA
Standart IP20 komplitdengan
IEC598 ARTOLITE
TCM
Baret TLE - Standart IP54 Komplitkaretpaking SAKA
ARTOLITE
TCM
Taman - Standart IP54 Komplitkaretpaking SAKA
ARTOLITE
- Housing Aluminium anti karat TCM
IP65 SAKA
- Hight Purity ARTOLITE
LampuJalan (PJU) AluminiumReflektor
- Posisidudukanbowlampdapatd
iatur
- Tutuplampukacajenisteamprea
d
TCM
Emergency Lamp Sesuaigambardan BQ SAKA
ARTOLITE
TCM
Neon Box Exit Sesuaigambardan BQ SAKA
ARTOLITE
3. KomponenLampu
Balast Electronic Philips
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 197
Spesifikasi Teknis
5. Sensor-sensor
Presence sensor Energy saving control system Theben
Luxmate
Tipe : Ceiling mounting Dimlite
Seri : ECO IR 360C NT
Kabelmetal,Kabelindo,
Kabel Tanah NYFGBY Supreme
7. Catudaya Back Up
Com, Vektor, AROS,
UPS Ni Cadmium Powerware
9. Lightning Protetion
Furse
Air Terminal dan Air Termination Erico
Type Early Streamer Emission
Network At
(ESE), non radiation
Harger
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 198
Spesifikasi Teknis
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 199
Spesifikasi Teknis
1. SistemDeteksiKebakaran
Esser
Panel KontrolUtama Semiadressable 4 loop multizone
GENT
Pawador
Esser
Detector Asap Photoelectric
GENT
Pawador
Esser
Detector LajuPanas 8 derajat per menit
GENT
Pawador
Esser
Detector Manual
GENT
Pawador
Esser
Alarm Suara
GENT
Pawador
Esser
LampuIndikator
GENT
Pawador
X Fire
Fire Ekstinguiser
Chubb,
Gunnebo
FRC, ITC 0,8 mm2,
Kabel Feeder cable Twisted Shelded SHAN, DRAKA
18 AWG+NYA 2x1,5mm, dari
MTB ke TBFA
Peralatan Bantu 3M,
Unibel,
2. Tata Suara
PeralatanUtama BGM
BOSCH,
Speaker Selector
JBL,
DynacordValcon
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 200
Spesifikasi Teknis
BOSCH,
Power Amplifier JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
Emergency Ampfier JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
Mixer Pre Amplifier JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
Automatic Emergency Switch JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
FM/AM Tuner JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
USB Player JBL,
DynacordValcon
BOSCH,
Paging & Emergency Microphone JBL,
DynacordValcon
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 201
Spesifikasi Teknis
Image + SMARTNET
Cisco
Primary Services SNTC 8x5xNBD
Call Manager and Lisence Hewlett-Packard
BE6000M (M4) Export Restricted
Siemens
Wireless Access Point Cisco
Wireless Access Point 802.11a/g/n inc. 2,4Ghz PROXIM – ORINOCO
2dBi/5GHz 4 dBi Dipole Antenna Hawlett-Packard
Siemens
Instalasi UTP Cable Category 6 (cat 6)
AMP NetConnect,
Multimode Fiber Optic 8 Core 50 SYSTIMAX
FO Cable
µm Laser Speed Avaya
IDome Indoor IP Camera 1.3 Cisco
Mpix, 3.6mm lens, POE Support, LG,
Camera 30m iR Panasonic,
Boss,
Cisco
LG,
Network Video Recording 32 channel, upto 5 Mpix IP Panasonic,
Camera, 128 Mbps Throughput Boss,
Bandwidth, 8 SATA port + 8TB V Tech
Pembangunan Gedung Pendidikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga 202