CBR Melati Spe
CBR Melati Spe
CBR Melati Spe
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya tugas
Critical Book Report ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa kami ucapkan terimakasih
kepada Ibu Revita Yuni S.pd M.pd. Selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewargnegaraan yang
telah membimbing saya dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis berharap semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, umtuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi critical book
report ini agar lebih baik lagi. Penulis juga menyadari bahwa penulisan maupun pelaporan tugas
ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun
sangat penulis harapkan guna menyempurnakan tugas ini. Semoga para pembaca mendapatkan
informasi dari tugas ini dan dapat bermanfaat untuk kami juga pada para pembaca sekalian.
BAB I
PENDAHULUAN
Identitas buku
Buku Utama
Judul Buku : Sejarah Pemikiran Ekonomi
Penulis : Deliarnov
Tahun Terbit : Bandung
Penerbit : Rajawali Pers
Kota terbit : 2003
ISBN : 9794214094
Buku Pembanding :
Judul Buku : Sejarah Pemikiran Ekonomi
Penulis : Sang Maestro
Tahun Terbit : 2014
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Yunani Kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang, bunga, jasa tenaga kerja
manusia dari perbudakan dan perdagangan. Bukti tentang itu dapat dilihat dari buku Respublika
yang ditulis Plato (427-347 SM) sekitar 400 tahun sebelum Masehi. (Deliarnov, 2003: 12).
Karena dia yang melahirkan pemikiran paling awal tentang perekonomian, maka pemikirannya
tentang praktek ekonomi banyak dipelajarai orang. Hanya sayang, walau Plato ada membahas
masalah-masalah ekonomi, tetapi pembahasan itu tidak dilakukan secara khusus, melainkan
sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat sempurna, atau sebuah utopia.
Pada masa Yunani Kuno memang pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian
Filsafat, khususnya filsafat moral. Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja
dari pemikirannya tentang keadilan (justice) dalam sebuah negara ideal (ideal state). Dalam
sebuah negara ideal, demikian Plato, kemajuan tergantung pada pembagian kerja (division of
labor) yang timbul secara alamiah dalam masyarakat.
Suatu hal yang patut dicatat dari masa Yunani Kuno ini adalah bahwa orang sudah mengenal
hedonisme, yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal paham materialistik yang dikembangkan di
Eropa pada abad ke-17 dan ke-18 kemudian. Hedonisme merupakan paham materialisme
mekanistik, yang menganggap kenikmatan egoistis sebagai tujuan akhir dari kehidupan manusia.
Paham yang pertama kali digagas oleh Aristippus ini menganggap bahwa kenikmatan adalah
tujuan akhir dari kehidupan manusia.
Smith optimis bahwa kesejahteraan umat mannusi akan selalu meningkat sebagai dampak
positif dari pembagian kerja dan spesialisasinya. Sebaliknya, Malthus jjustru pesimis tentang
masa depan umat manusia. Sumber pesimisme Malthus tidak lain dari kenyataan bahwa tanah
sebagai salah satu factor produksi utama jumlahnya tetap.
A. Pengertian Sosialisme/Komunisme
Sosialisme oleh sementara orang juga diartikan sebagai bentuk perekonomian
yang pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang dipercayai oleh
seluruh warga masyarakat. Pemerintah juga sebagai pihak yang menasionalisasikan
industry-industri besar seperti pertambangan, jalan-jalan yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Dalam bentuk paling lengkap, sosialisme melibatkan pemilikan semua
alat-alat produksi, termasuk di dalamnya tanah-tanah pertanian oleh negara, dan
menghilangkan milik swasta. Jadi sosialisme menunjukkan sistem-sistem pemilikan dan
pemanfaatan sumber-sumber produksi secara kolektif.
Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-
sistem sosial. Barang-barang dimiliki secara bersamaan dan didistribusikan untuk
kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat.
Produksi dan konsumsi bersama berdasarkan kapasitas ini merupakan hal pokok dalam
mendefenisikan paham komunis.
Aliran sosialisme sebelum Marx sering dimasukkan ke dalam “sosialis”,
sedangkan sosialisme yang dikemykakan Marx digolongkan ke dalam “komunis”. Cara
lain menamakan sosialisme Marx adalah Marxisme, Akan tetapi, kemudian paham
marxisme ini juga mengalami perkembangan. Jenis-jenis marxisme juga bervariasi, ,ulai
dari marxisme ortodoks, neo-marxis, aliran Kiri Baru, sosialis independen, dan
sebagainya.
B. Sosialisme Utopis
Tokoh sosialis-utopis yang paling terkenal adalah Sir Thomas More. Bahkan,
istilah “sosialis-utopis” diberikan karena More pernah menulis tentang sebuah “negara
impian” dalam sebuah tulisannya yang terkenal : “Utopia”. More menjelaskan bahwa di
sebuah pulau khayal bernama Utopia, yang dapat juga ditafsirkan sebagai sebuah negara ,
semua milik brsama. Semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama. Makanan serta
segala kebutuhan lainnya disediakan secara bersama-sama pula.
Untuk menghasilkan barang-barang dan jasa, semua orang harus bekerja.
Masyarakat dianjurkan untuk hidup sederhana. Orang tidak perlu bekerja mati-matian
dalam waktu terlalu lama, melainkan cukup sekedar dapat memenuhi kebutuhan dengan
bekerja sekitar enam jam setiap hari.
C. Mazhab Lausanne
Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah analisis yang lebih
komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh Leon Walras. Walras dapat dianggap
sebagai pendiri aliran atau mazhab Lausanne. Karyanya Elements of pure economic (1878)
dianggap sebagai suatu mahakarya dalam bidang ekonomi. Dalam bukunya tersebut Walras
menjelaskan teori keseimbangan umum dengan pendekatan matematis.
D. Mazhab Cambridge
Alfred Marshall dianggap sebagai pelopor aliran atau mazhab Cambridge di
Inggris. Marshall dianggap sangat berjasa dalam memperbarui asas dan pos-tulat pandangan-
pandangan ekonomi yang dikemukakan pakar klasik dan pakar neo-klasik sebelumnya. Menurut
kaum klasik, harga barang ditentukan oleh besarnya pengorbanan untuk menghasilkan barang
tersebut. Dengan demkian bagi kaum klasik yang menentukan harga adalah sisi penawaran.
Pendapat klasik tersebut ditentang oleh tokoh-tokoh neo-klasik seperti : Jevons, Menger dan
Walras. Mereka sepakat bahwa yang menentukan harga adalah kondisi permintaan, karena
mereka telah mengembagkan analisis yang sifatnya revolusioner tentang faktor-faktor yang
menentukan harga-harga relatif.
Bila melihat kenyataan ini terlihat bahwa hal inilah yang menjadi salah satu sebab depresi
besar-besaran tahun 1930. Di mana dengan asumsi teori tersebut para produsen melakukan
produksi yang tak terkendali. Produksi yang tak tekendali dengan tidak diimbanginya dengan
permintaan yang sepadan menyebabkan stok barang menumpuk. Ahirnya untuk menutup
kerugian biaya produksi, para pengusaha biasanya melakukan dua hal : yaitu mengurangi upah
pegawai atau rasionalisasi dengan mengurangi jumlah pegawai. Saat dua hal itu dilakukan,
pendapatan masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai buruh akan berkurang, sehingga
konsumsi masyarakat juga berkurang sehingga depresilah yang terjadi.
BAB XI
PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KEYNES
Teori klasik dan neo-klasik tak mampu menjelaskan fenomena dan peristiwa apa
yangsesungguhnya telah terjadi . hal ini sebetulnya tidak dapat di sesalkan , sebab yang terjadi
padatahun 30-an tersebut memang sangat berbeda dengan persoalan - persoalan yang selama ini
dihadapi . Dalam situasi tidak menentu inilah lahir seorang tokoh ekonomi yang kemudian
menjadisangat berpengaruh , yaitu J.M Keynes.
John Maynard Keynes ( 1883 – 1946 ) mula - mula memperoleh pendidikan di Eton
.sebagai seorang murid yang pintar ia banyak memenangkan berbagai hadiah dalam
bidangmatematik , bahasa inggris , dan seni klasik. kemudian ia melanjutkan pendidikan ke
kings
College , dengan bidang utama matemetik . ia juga memperdalam falsafah dari gurunya
AlfredWhitehead dan pelajaran - pelajaran ekonomi di peroleh di bawah bimbingan gurunya
danA.C.Pigou .
A. KARYA– KARYA KEYNES
Pada tahun 1922 ia menulis : A Revision Of The Treaty. Kedua buku yang disebutkan
terakhir ditulis sehubungan dengan pengalamannyadalam delegasi perdamaian Versailles. Pada
tahun 1923 ia menulis : A Tract On Monetary Reform. Dalam buku ini memperlihatkan
keprihatinannya terhadap perubahan yang terjadidalam daya beli unang. Tulisannya yang lain
adalah A Treatise On Money yang diterbitkan padatahun 1930. Enam tahun berikutnya ia
menerbitkan bukunya yang paling terkenal : The GeneralTheory of Employment, Interest, and
Money.Dalam bukunya : The Economic Consequences Of The peace , ia banyak mengkritik
cara– cara yang di gunakan oleh negara - negara yang menang perang dunia pertama
(Amerikaserikat , inggris dan prancis ) dalam menekan negara - negara yang kalah perang( yaitu
pihak jerman ). Dalam buku tersebut ia mengisyaratkan bahwa tekanan dari negara-negara
yangmenang perang terhadap jerman dapat menimbulkan rasa marah dan dendam dari
masyarakat jerman.Bukunya yang lain : A Treatise on Money terdiri dari dua volume . teori
pertama khususmenyajikan teori–teori tentang arti dan peran uang,dan dalam volume yang kedua
di jelaskanbagaimana teori-teori murni tentang uang tersebut diterapkan dalam perekonomian
.Dalam hal ini perlu dicatat bahwa dalam beberapa bukunya yang terbit sebelum TheG
eneral Theory, Keynes masih berada dalam ” jalur” pemikiran klasik dan neo
-klasik.tetapi jalurpemikiran tersebut mulai ditinggalkan waktu ia menulis The General Theory.
Sebagaimana yangdikutip oleh Fusfeld ( 1977 ), paragraph pertama bab pertama buku General
Theory tersebutKeynes menulis :
“ I have called this book „The General Theory of Employment, Interest, and Money „, placing
the
emphasis on the prefix general. The object of such a little is to contrast the character of
myarguments and consclision with those of the classical theory of the subject, upon which I
wasbrought up and which dominates the economic thought, both practical and theoretical, of
thegoverning and academic classes of this generation, as it has for a hundred y
ears past. “
B. KRITIKAN KEYNES TERHADAP TEORI KLASIK
1. Keynes berpendapat bahwa permintaan lebih kecil dari penawaran karena sebagian dari
pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung dan tidak dikonsumsi.
2. Menurut Keynes produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri hanya berlaku
pada perekonomian yang tertutup sederhana. Dalam perekonomian maju, masyarakat
sudah mengenal tabungan sehingga permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran
agregat.
3. Keynes juga membantah bahwa jumlah tabungan sama dengan jumlah investasi karena
motif orang untuk menabung tidak sama dengan motif orang berinvestasi.
4. Investasi lebih kecil daripada jumlah tabungan
5. Tidak ada mekanisme penyesuaian
Agar perekonomian tidak diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar. Hingga batas
tertentu, peran pemerintah justru dibutuhkan. Misalnya: Ketika terjadi pengangguran, pemerintah
bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat karya. Ketika harga-harga naik
cepat, pemerintah bisa menarik jumlah uang yang beredar dengan mengenakan pajak yang lebih
tinggi. Ketika terjadi gerak gelombang kegiatan ekonomi, pemerintah dapat menjalankan
kebijaksanaan pengelolaan pengeluaran dan pengendalian permintaan efektif dalam bentuk
“kontra-siklis” dan “anti-siklis”.
Dari berbagai kebijakan yang dapat di ambil, Keynes lebih sering mengandalkan kebijakan
fiscal. Dengan kebijaksanaan fiscal pemerintah bisa mempengaruhi jalannya perekonomian.
Demikianlah, kalau kaum klasik pada umumnya menganggap tabu campur tangan pemerintah.
Bagi Keynes, campur tangan pemerintah merupakan keharusan. Campur tangan pemerintah
diperlukan kalau perekonomian tidak sesuai dengan yang diharakan.
BAB XII ALIRAN MONETERIS
Bagi kaum moneteris, jumlah uang beredar merupakan faktor penentu utama dari tingkat
kegiatan ekonomi dan harga-harga di dalam suatu perekonomian. Dalam jangka pendek (short
run), jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat output dan kesempatan kerja; sedangkan dalam
jangka panjang (long run) jumlah uang beredar mempengaruhi tingkat harga atau inflasi.
Menurut Milton Friedman “inflasi ada di mana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”.
Pertumbuhan moneter atau uang beredar yang berlebihan dalam hal ini bertanggung jawab
atas timbulnya inflasi, dan pertumbuhan moneter yang tidak stabil bertanggung jawab atas
timbulnya gejolak atau fluktuasi ekonomi. Oleh karena pertumbuhan moneter sangat
berpengaruh terhadap variabilitas, baik variabilitas dalam tingkat harga maupun pertumbuhan
output (GNP), maka kebijakan moneter yang diambil pemerintah sedapat mungkin haruslah
dapat menjamin terciptanya suatu tingkat pertumbuhan moneter atau jumlah uang beredar yang
konstan dan tetap terkendali pada tingkat yang rendah. Adapun gagasan pokok dari aliran
moneteris yang dianggap penting di antaranya adalah : Sektor atau perekonomian swasta pada
dasarnya adalah stabil. Kebijakan makroekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter
hanya akan membuat keadaan perekonomian menjadi lebih buruk. Bahkan secara ekstrim
mereka mengatakan bahwa “kebijakan makroekonomi yang aktif itu lebih merupakan bagian
dari masalah, dan bukan bagian dari solusi”.
Saran
Tiada manusia yang sempurna tanpa memiliki kesalahan, kami sadar penulisan kami
belumlah sempurna, dengan mengharap partisipasi, kami berharap sekiranya pembaca dapat
memberikan kritikan maupun saran yang bersifat membangun untuk penulisan kedepannya
menjadi lebih sempurna.