Bab Iii RBS
Bab Iii RBS
Bab Iii RBS
Puskesmas Simpang Periuk menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang
sebagai tumpuan dan harapan masyarakat Kota khusunya wilayah kerja Kecamatan
perubahan pola hidup masyarakat perkotaan. Masalah kesehatan yang di sadari antara
datang dari luar kota. Untuk menjalankan peran penting kesehatan tersebut, Puskesmas
“VISI: “
yang komprehensif dan prima serta didukung oleh tenaga yang professional.
”MISI”
adalah hal yang mutlak seiring dengan tingginya tuntutan masyarakat terhadap
kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan bekerja sesuai Standar Of Procedur
Kualitas sumber daya dan lingkungan yang baik akan sangat menentukan
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
keluarga dan sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam melaksanakn
fungsi dan tanggung jawabnya yang sangat besar tersebut, puskesmas harus
Puskesmas Simpang Periuk yang cukup luas dan besarnya sasaran yang di hadapi
serta keterbatasan sumber daya yang ada, maka perlu dikembangkan kerjasama
dan masyarakat.
membangun kemitraan. Kemitraan ini baik lintas program maupun lintas sector
yang terbentuk suatu kegiatan dalam menuju tujuan yang telah di tetapkan.
B. UKURAN KEBERHASILAN
beberapa indicator, sperti derajat kesehatan, Indikator Hasil Antara dan Indikator Proses
dan Masukan. Situasi Derajat Kesehatan tergambar dari Angka mortalitas, Angka
morbaditas Angka Usia Harapan Hidup (UHH), dan Status Gizi Balita. Angka Mortalitas
meliputi Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Balita. Ukuran keberhasilan kinerja Pusekesmas Simpang Periuk dapat dilihat
741/MENKES/PER/VII/2013 42 INDIKATOR) :
Tabel 11
Indikator Kinerja Pelayanan
Tabel 12
Indikator Kinerja Non-Pelayanan
Nilai-nilai values) merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang
harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh insan kesehatan serta anggota
berkembang dalam suatu organisasi menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam
berkarya
Nilai-nilai yang ada dan disepekati di lingkungan Puskesmas Simpang Periuk Kota
daya ungkit yang tinggi terhadap kinerja organisasi Puskesmas Simpang Periuk yaitu
bidang pelayanan, Keuangan, Sumber Daya Manusia SDM), serta Sarana dan
Prasarana. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Tim Kerja penyusun RENSTRA
juga merupakan sebuah lenbaga yang tidak lepas dari pengaruh atau tekanan
tersebut yang juga terus berubah, baik itu faktor internal apalagi terhadap faktor
eksternal.
sudah memiliki pemahaman ini dan berada pada situasi baru, maka ia seharusnya
mampu melakukan deteksi adanya perubahan yang akan menghasilkan penafsiran dan
bermakna bagi keberadaan organisasi Puskesmas misalnya, keadaan politik, sosial dan
Puskesmas menjadi faktor penting, karena jenis Puskesmas tersebut Bersifat (for profit
usaha murni dengan lembaga kemanusiaan murni. Sehingga indicator kinerjanya akan
bercampur-baur antara misi sosian dan nilai-nilai pasar. Disarankan agar Puskesmas
memerlukan integritas antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar
dan kekuatan perusahan dalam jangka panjang”. Oleh sebab itu, rencana plan) harus
terintegritas tidak hanya dalam hal informasi, system dan tekhnologi melalui kegiatan
yang koheran, akan tetapi juga dalam hal perkembangan melalui bisnis, “Jangka
keuntungan yang bisa ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya
Simpang Periuk harus mampu memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti
Oleh sebab itu, pendekatan strategi jangan sampai memberikan rencana yang
kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa
pada profit, sebagai akibat mahalnya biaya operasional Puskesmas yang terus
hampir 100%infrastruktur, gaji Dokter yang sebagian besar PNS dibayar APBD.Namun
swasta dengan kondisi yang lebih menguntungkan. Suatu perencanaan yang baik selalu
diddasarkan pada kondisi obyektif lingkungan sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi
agresifitas, pertumbuhan, daya saing dan budaya kerja pada Puskesmas Simpang Periuk
makan akan diuraikan analisa lingkungan eksternal dan internal sebagai berikut :
1. Faktor Eksternal
diwilayah Kelurahan Simpang Periuk. Terletak strategis karena dilalui oleh anguktan
usaha keras dari pihak Puskesmas untuk merangkul kunjungan pasien. Puskesmas
ini juga tidak berdekatan dengan pusat keramaian seperti pasar sehingga membuat
kunjungan pasien tidak begitu ramai, karena biasanya pasien lebih menyukai
pelayanan kesehatan yang dekat dengan pusat keramaian dan ada jalur angkutan
umumnya.
wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk berjumlah 26.972 jiwa menurut data pada
tahun 2014. Sebaran penduduk di wilayah ini relatif merata. Sebaran penduduk
penduduk bertumpuk pada usia produktif. Pada tahun 2014, Jumlah penduduk di
sembilan kelurahan yang terdiri dari 13.130 orang penduduk berjenis kelamin
umur yang terbanyak adalah kelompok umur Balita ( 0 - 4 tahun), yaitu berjumlah1.615
jiwa laki-laki dan 1475 jiwa perempuan. Kelompok umur sebanyak kedua adalah
potensi di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk yang harus Diberdayakan demi
mendukung berbagai upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas Simpang Periuk,
yang juga harus menjadi perhatian dan dikembangkan potensinya bagi Puskesmas
Kelompok inipun merupakan kelompok yang cukup besar yaitu kelompok produktif dan
lansia. Kelompok ini harus juga menjadi perhatian bagi Puskesmas Simpang Periuk,
Karena kelompok produktif, remaja, dan lansia ini mempunyai permasalahan kesehatan
tersendiri.
Kecamatan Lubuklinggau Selatan II dengan luas wilayah kerja 3727 km2 dengan jumlah
Kelurahan ini merupakan wilayah kelurahan dengan luas 4.850 km2,Sedangkan wilayah
dengan kepadatan penduduk terendah justru adalah di Kelurahan Moneng Sepati dengan
luas wilayah506.25km2.
wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk pada tahun 2014 hampir sama. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai rata-rata rasio jenis kelamin, yaitu 13.842 Jiwa Rasio jenis
kelamin laki - laki , sedangkan rasio jenis kelamin perempuan yaitu 13.130 jiwa.
Pendidikan sebagai suatu refleksi tingkat kemajuan suatu negara dan merupakan
suatu kebutuhan yang mendasar bagi penduduk disamping kebutuhan lainnya. Dengan
meningkatkan jumlah lulusan. Akan tetapi, tidak semua lulusan dapat diterima bekerja
sehingga pada akhirnya meningkatkan pegangguran yang intelek. Hal di atas dapat
menampilkan sarana pendidikan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk.
2. Sosial Ekonomi
kesehatan digunakan untuk pembangunan dan pengadaan fisik dan non fisik.
kesehatan yang terbesar pada tahun 2014 di Puskesmas Simpang Periuk bersumber dari
dana Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN )sebesar Rp.340.699.833,00 Dana klaim ini
gedung dan luar gedung) sebesar 40%, jasa pelayanan kesehatan sebesar60%.
PENDAPATAN
NO. URAIAN
2012 2013 2014
I APBN
- BOK Rp 80.000.000,00 Rp 78.000.000,00 Rp 79.461.000,00
- Jamkesmas Rp 137.063.000,00 Rp 109.289.000,00
- Jampersal Rp 2.600.000,00 Rp 7.900.000,00
II APBD
- Retribusi Rp 13.125.500,00 Rp 12.600.000,00 Rp 14.405.000,00
- Operasional Rp 92.618.623,00 Rp 147.509.479,00
- Jamsoskes Rp 109.975.350,00 Rp 54.374.000,00 Rp 31.120.000,00
Pendapatan
III lain yang sah
- Askes Rp 77.854.400,00 Rp 60.764.889,00
- JKN (BPJS) Rp 340.699.833,00
Sumber dana lainnya yang juga merupakan klaim jasa pelayanan adalah besumber
rehabilitatif dan pelayanan persalinan dari peserta Jamkesmas. Untuk tahun 2013,
Puskesmas Simpang Periuk melakukan klaim terhadap dan Jamkesmas untuk adalah
sebesar Rp.109.289.000,00
bersumber dari dana BOK tahun 2014 sebesar Rp. 79.461.000,00Dana BOK ini
perekonomian suatu daerah. Seiring dengan laju inflasi tersebut diharapkan berdampak pada
Grafik 1
350,000,000 13,125,500
60,764,889
300,000,000
137,063,000
Axis Title
250,000,000 12,600,000
200,000,000 109,289,000
80,000,000
150,000,000 78,000,000
0 14,405,000
100,000,000 109,975,350
79,461,000
50,000,000 54,374,000
31,120,000
0
2012 2013 2014
ASKES/JKN 77,854,400 60,764,889 340,699,833
UMUM 13,125,500 12,600,000 14,405,000
JAMKESMAS 137,063,000 109,289,000 0
BOK 80,000,000 78,000,000 79,461,000
JAMSOSKES 109,975,350 54,374,000 31,120,000
Penduduk yang mempunyai pendidikan SMA ke atas setiap tahun semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya jumlah institusi pendidikan baik nederi maupun swasta.
yang cenderung meningkat. Hal ini ditopang oleh kegiatan perdagangan, perindustrian
UUD No 7 Tahun 2001 dan pemekaran Kecamatan dalam Kota Lubuklinggau Melalui
sarana umum dan sarana sosial akan terjadi dimana-mana. Perkembangan tersebut
Aspek legal dan regulasi antara lain adalah Peraturan Pemerintahan di bidang kesehatan
pemasaran.
kelurahan Simpang Periuk dan Kota Lubuklinggau dan sekitarnya akan berbanding
Puskesmas sering kali dikaitkan dengan bisnis yang mengikuti teknologi, terutama
teknologi kedokteran, sehingga mudah dimengerti adanya teknologi baru yang lebih akan
1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor yang biasanya diterjemahkan sebagai titik kekuatan dan
kelemahan dari organisasi. Faktor ini merupakan faktor dalam kendali organisasi, tetapi
tidak jarang pembuat keputusan tidak dapat menentukan titik kekuatan dan (celakanya)
menggunakan berbagai macam cara dan instrumen untuk menganalisisnya mulai dari
struktur organisasi, identifikasi segmen pasar (cluster analysis, factor analysis, dsb),
analis proses (aktivitas primer dan penunjang), atau pendekatan lainnya berdasarkan
Hasil akhir yangPuskesmas inginkan tentulah sebuah strategi yang jitu yang secara
garis besar berkaitan dengan keputusan yang berorientasi kepada tarif, differensiasi
produk (pelayanan berkualitas tinggi kepada pelanggan) atau fokus kepada segmen
terbatas.
penyusunan misi Puskesmas. Lalu nilai-nilai apa yang dipercaya, visi yang hendak
dicapai,dan strategi yang ditetapkan sampai dengan hasil pelaksanaannya yang harus
mencerminkan berjalanya misi sebagai langkah mencapai visi lembaga. Proses ini juga
harus didukung dengan kajian mendalam melalui analisis lingkungan eksternal dan
strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi
menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat
memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan
proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatau analisis yang cukup
Oleh karena itu, analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan menentukan dalam
(1) Kuadran I
agresif.
(2) Kuadran II
sumber daya ;
a. Organisasi menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah.
c. Focus posisi organisasi pada posisi seperti ini lah meminimalkan kendala-kendala
internal organisasi
(Peluang)
(16 – 14) 16
Weaknes Strenght
(Kelemahan) (Kekuatan)
Kuadran IV Kuadran II
- 14
Treat
(Hambatan)
Gambar. 1
(4) Kuadran IV
yang berarti organisasi menghadapi peluang pasar yang besar walaupun kelemahannya
internal organisasi. Focus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini adalah
dengan cara :
Strategi ini dapat berupa pembukaan pelayanan kesehatan baru seperti pelayanan
kelemahan yang ada seperti pembenahan bidang sumber daya manusia, sarana dan
Pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien merupakan kunci kinerja keuangan
yang sehat. Oleh sebab itu restrukturisasi perlu dilaksanakan dengan cara antara lain
evaluasi system keuangan yang berlaku dan menyesuaikan dengan pola pengelolaan
1. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result
(hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan.
Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin di capai melalui tindakan-tindakan yang
S = specific : sasaran seharusnya jelas tentang apa, dimana, kapan dan bagaimana
Sasaran dan strategi Puskesmas Simpang Periuk menurut rencana strategis tahun 2016
s/d 2020 :
menular
kemitraan dengan berbagai pihak” antara lain : (1) Meningkatkan kemitraan pada lintas
sektoral terkait diwilayah kerja Puskesmas Simpang Periuk, baik dengan unsur
kualitas sumber daya manusia dan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat “ antara lain : (1) meningkatkan pemberdayaan
keluarga dan masyarakat secara terus menerus dibidang kesehatan. (2) membina atau
refitalisasi UKBM yang ada seperti posyandu, GSI, Poskeskel, Toga, Pos UKK, Pos Obat
profesionalitas aparatur pemerintah “ antara lain : (1) tersedianya SDM yang berkualitas
Prevalensi TB
Sasaran 4 : Meningkatnya penanganan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
(UCI)
tepat waktu
Peta rencana strategis bisnis merupakan gambaran logika rencana strategis yang
dapat menjadi pedoman dalam menentukan strategi pencapaian tujuan dan sasaran
Puskesmas Simpang Periuk Peta rencana Strategis yang disusun didasarkan pada
empat perspektif seperti yang telah diuraian diatas untuk menjelaskan tujuan strategis
apa yang akan dicapai Puskesmas Simpang Periuk dalam kurun waktu 5 tahun
kedepan.
Peta rencana strategis bisnis tersebut dilengkapi dengan indicator kinerja kunci
Peta rencana strategis bisnis Puskesmas Simpang Periuk dapat digambarkan pada
gambar berikut :
Meningkatkan Meningkatkan
Efisiensi Efektivitas
Gambar 2
Peta Strategik Puskesmas Simpang Periuk
Dalam beberapa tahun lagi di kawasan AFTA (Asean Free Trade Area) akan
Pasific Economi Coorperation) dalam tahun 2020. Usaha jasa kesehatan akan semakin
ketat dalam persaingan, bukan hanya pelaku usaha nasional tapi juga asing akan
berebut pasar di Indonesia. Persaingan ini tentu saja bukan sekedar mengenai jumlah
pelaku usaha yang akan masuk, namun juga tentang kemajuan teknologi, kualitas
Simpang Periuk
1 Dokter yang ramah dan tepat waktu Komitmen dokter tepat waktu
2 Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan Meningkatkan kuantitas SDM &
pelayanan medis disiplin Petugas
3 Petugas yang tidak cerewet, ramah, sabar Meningkatkan kualitas SDM
dan terampil
4 Ruangan (Ruang tunggu, ruang perawatan, Meningkatkan sarana dan prasarana
ruang tunggu pemeriksaan) yang nyaman Puskesmas sesuai standar
dan resentatif
5 Lingkungan puskesmas yang bersih, asri, Melakukan kebersihan dan menjaga
aman tidak kumuh/tidak kotor lingkungan secara rutin
6 Prosedur administrasi pasien yang dirawat Meningkatkan system informasi yang
dan pulang mudah, tidak berbelit (panjang) mudah diakses oleh pelanggan
dan cepat
7Profesionalitas dan kompetensi SDM Meningkatkan kualitas SDM dengan
Puskesmas Pelatihan
1 Untuk pasien umumtarif terjangkau dan lebih Tarif dihitung berdasarkan unit cost
murah dari rumah sakit dan klinik
2 Untuk pasien asuransi (BPJS, Jamsostek dll) Kerja sama dengan pihak asuransi
tarif terjangkau dan lebih murah dari RS swasta
dan semua biaya di tanggung Asuransi
3 Jenis pelayanan yang lengkap, variatif nonstop Meningkatkan jenis pelayanan sesuai
service kebutuhan.
Meningkatkan kualitas mutu
pelayanan dan standar puskesmas
Strategi yang akan dilaksanakan Puskesmas Simpang Periuk untuk mencapai sasaran
berjenjang.
b. Kemitraan
Swasta, Bank, Institusi Pendidikan, Ansuransi, Instansi pelayanan kesehatan lainnyan dalam
c. Pemasaran Puskesmas
Meningkatkan mutu jasa pelayanan, terutama fasilitas dan privacy serta keramahan
petugas, membuat inovasi-inovasi baru dalam jenis pelayanan yang telah ada seperti one
Price (Harga)
Dengan menetapkan harga yang bersaing dan memperhitungkan unit cost sehingga
ada sisa hasil usaha melalui penyesuaian perda mengenai pola tarif dan menambah pola
Pakage (Kemasan)
Place (Tempat)
baik fisik, sarana medis dan penunjangan yang lengkap serta personil yang memberi
pelayanan.
Promotion (Promosi)
Kompeten
melalui tugas belajar di berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan dan sesuai dengan
kebutuhan.
Penambahan tenaga dokter spesialis, dokter umum, perawat, profesi ners sesuai
yang diberikan.
Peyediaan sarana, prasarana dan peralatan yang memadai dan sesuai kebutuhan
Berkonsultasi secara rutin dengan unit terkait tentang kebutuhan pendanaan dan
pembiayaan.
Mengembangkan dan menetapkan pola tarif yang sesuai dan terjangkau oleh
konsumen.
Melengkapi peralatan medis dan non medis Puskesmas Simpang Periuk melalui
Memperbaiki peralatan Medis dan non Medis yang ada sehingga dapat
difungsikan kembali
Melakukan pemeliharaan terhadap peralatan medis dan non medis serta bangunan
gedung setiap tahunnya agar terpelihara, aman dan nyaman untuk digunakan bagi
Melatih SDM keuangan dalam pengelolaan keuangan Puskesmas yang transparan dan
akuntabel.
Tersedianya alat medis kedokteran dan KB, keperawatan dan alat non medis .
2. Sasaran Strategis
Untuk mencapai Visi Puskesmas, dirumuskan formulasi strategi yang lebih konkrit,
tajam dan terukur berupa sasaran strategis ( Strategic Objective ) Puskesmas Simpang Periuk
dalam kurun waktu tahun 2016-2021. Berdasarkan peta strategis yang ada di Puskesmas
berikut :
sumber daya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas Simpang Periuk dalam Menompang
sebagai berikut
2) Perspektif Pelanggan
posisi yang relatif meningkat walaupun peningkatannya tidak terlalu signifikan hal ini dapat
dilihat dari tingkat loyalitas dan keinginan masyarakat untuk menjadi pasien baru. Dalam 5
tahun ke depan diharapkan kondisi ini semakin ditingkatkan dengan menetapkan sasaran
Pada perspektif ini, menjadi prioritas penekanan arah bisnis Puskesmas, karena menurut
data historis menunjukkan kinerja yang relatif kurang. Diharapkan dengan peningkatan
langsung pada kinerja perspektif ini. Beberapa sasaran strategik yang ditetapkan untuk
infrastruktur. Perspektif ini merupakan dasar bagi perspektif lainnya dalam balanced
organisasi masa kini sangat didominasi oleh pengaruh human capital (SDM). Pada
arsitektur balamced scorecard, Perspektif ini diletakkan paling bawah karena merupakan
dasar bagi peerspektif lainnya. SDM yang termotivasi dan dilengkapi dengan
keterampilan dan perlengkapan yang tepat dalam suasana kerja yang mendorong
terciptanya perbaikan secara terus menerus, merupakan faktor-faktor yang penting dalam
terjadinya financial return. Beberapa Sasaran strategik yang hendak dicapai Puskesmas
PROGRAM KERJA
A. PROGRAM KERJA
Puskesmas Simpang Periuk sebagai salah satu instansi yang melaksanakan urusan
jalan, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehartan
Periuk harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik
sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik, pelayanan yang
baik ini tidak akan terwujud apabila Puskesmas tidak memperhatikam fasilitas keamanan
untuk pasien (pasient safety), pengunjung, dan petugas (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja).
dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses,
outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan
Penetapan Program Kerja merupakan bagian dari tahap formulasi strategi dalam upaya
pencapaian arah bisnis puskesmas yang telah ditetapkan pada Bab IV. Adapun secara
a) Perspektif Keuangan
daya keuangan untuk mendukung pelaksanaan program kerja perspektif lainnya dan
keuangan yaitu :
Keuangan.
Adapun Sasaran dan inisiatif strategik dari ke 2 program tersebut adalah sebagai
berikut :
kedokteran klinik.
Adapun sasaran dan Inisiatif strategik dari ke 2 program tersebut adalah sebagai berikut :
Program-program kerja dalam perspektif ini, diarahkan pada upaya pemenuhan mutu
layanan kesehatan yang berorientasi pada patient safety. Dimensi mutu pelayanan
didasarkan pemahaman provider kesehatan yang bersifat tehnis. Disamping itu, pada
menular
Adapun sasaran dan Inisiatif strategik dari ke 4 program tersebut sebagai berikut :
pertumbuhan puskesmas baik dari sisi aset berwujud maupun tak berwujud. Aset
berwujud berupa human capital (comitment & capability), organization culture, dan
pembelajaran yaitu :
Adapun sasaran dan inisiatif strategik dari ke 3 program tersebut adalah sebagai berikut :
aparatur yang kompoten Pendidikan dan Pelatihan non kapasitas dan disiplin
formal
Sumber Daya
4 Meningkatkan disiplin Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya Aparatur
aparatur kesehatan
Pengadaan pakaian KORPRI
Pengadaan pakaian olahraga
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
keuangan daerah.
posisi organisasi hasil analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan melalui 14 buah
lanjut menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk mengukur
program.
Kota Lubuklinggau yang merupakan bagian dari RKA-SKPD Dinas Kesehatan Kota
dilaksanakan disesuaikan dengan kode dan istilah kegiatan di RKA-SKPD yang berlaku
di Pemerintah Daerah Kota Lubuklinggau, dan juga berpedoman pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan menteri Dalam
Program Program peningkatan sarana dan prasarana dan kualitas pelayanan puskesmas
Perspektif Keuangan
Sasaran Ukuran Kinerja Target
Sasaran Meningkatnya Pendapatan Jumlah puskesmas yang memenuhi standar pelayanan 1
Organisasi dan Kinerja Keuangan kesehatan
Puskesmas
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan kantor
Program diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan
Puskesmas
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
Penyusunan Standarisasi 5.000.000 5.000.000 5.250.000 5.512.500 6.063.750
KEGIATAN Pelayanan Kesehatan
PROGRAM Evaluasi dan 10.000.000 10.000.000 12.600.000 12.600.000 13.500.000
Pengembangan Standar
Pelayanan Kesehatan
TOTAL 15.000.000 15.000.000 17.850.000 18.112.500 19.563.750
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggungj Kepala Puskesmas dan Ka TU
awab
Keuangan
Justifikasi Dengan meningkatkan ketepatan waktu kinerja keuangan diharapkan menambah pendapatan
Program Puskesmas
SASARAN URAIAN TAHUN
TOTAL
Program Gizi
Perspektif BISNIS INTERNAL
Sasaran Sasaran Ukuran Kinerja Target
Organisasi Meningkatnya status Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada 100%
gizi masyarakat anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
Justifikasi Peningkatan kegiatan diharapkan dapat meningkatkan pencapaian target program
Program
SASARAN URAIAN TAHUN
PROGRAM 2016 2017 2018 2019 2020
KEGIATAN Meningkatnya status
PROGRAM gizi masyarakat
Program perbaikan gizi 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
Penyusunan peta 4.400.000 4.620.000 4.851.000 5.093.550 5.348.227
masyarakat kurang gizi
Pemberian tambahan 7.200.000 7.560.000 7.938.000 8.334.900 8.751.645
makanan dan vitamin
Penanggulangan KEP, 19.170.000 20.128.500 21.134.925 22.191.671 23.301.255
GAKY, kurang vitamin
A dan kurang zat gizi
makro lain
Pemberdayaan 1.200.000 1.260.000 1.323.000 1.389.150 1.458.607
Penyediaan bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan 14.400.000 15.120.000 15.876.000 16.669.800 17.503.300
dan minuman
Penyediaan BBM 38.880.000 40.824.000 42.865.200 45.008.500 47.258.925
kendaraan dinas roda 2
dan 4
Penyediaan jasa 6.600.000 6.930.000 7.276.500 7.640.325 8.022.350
keamanan dan
ketertiban kantor
TOTAL 130.630.000 137.161.500 144.019.575 151.220.600 158.781.800
Kebutuhan
Tambahan (orang)
Personil
Penanggun Kepala Puskesmas dan Ka TU
gjawab
B. RENCANA INVESTASI
Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan sumber daya (modal) dalam
kegiatan usaha/bisnis. Investasi biasanya ditanamkan pada sebuah proyek baru ataupun
pengembangan proyek yang sudah berjalan. Kegiatan investasi ini ditujukan untuk
memperoleh berbagai manfaat yang dapat berupa keuntungan finansial, seperti : laba,
atau manfaat non finansial seperti penyerapan tenaga kerja, mendukung program
Rencana investasi Puskesmas Simpang Periuk untuk lima tahun ke depan (2016-
3 Pengadaan Ambulance
TOTAL
FRAMEWORK)
Program-program kerja yang diarahkan pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis
dan belanja Operasi. Dalam jangka menengah diperlukan pembiayaan puskesmas sebesar
Rp. ...........,- dengan komposisi belanja Operasional Rp. ...........,- Belanja Modal sebesar
Rp. .............,- Sumber Pembiayaan tersebut berasal subsidi dari internalPuskesmas Rp.
..........,- dan APBD Pemerintah Kota Lubuklinggau Rp. ..............,- serta APBN sebesar
TOTAL
NO PERSPEKTIF BELANJA PROGRAM PAGU
INDIKATIF
1 MODAL OPERASIONAL 2014-2018
2
3
4
5
TOTAL BELANJA PROGRAM
D. PROYEKSI KEUANGAN
salah satu tolak ukur pencapaian target. Adapun proyeksi keuangan 5 (lima) tahun
asumsi-asumsi yang bersifat realistis dan wajar agar dapat memberikan gambaran
Tingkat inflasi Kota Lubuklinggau dari tahun 2012 sampai dengan 2014 adalah
sebagai berikut :
1 2012 31
2 2013 20
3 2014 57
Laju pertumbuhan Kota Lubuklinggau tahun 2011 sampai dengan 2010 rata-rata
Perkapita.
2 2013 9.285.626,00
3 2014 22.068.710,00
a) Proyeksi Biaya Investasi, perkiraan biaya dan jadwal kebutuhan investasi dalam
harga konstan (harga-harga pada saat perhitungan dilakukan) dan harga berlaku
(harga konstan ditambah dengan alokasi untuk eskalasi harga/inflasi). Jika biaya
investasi relatif besar dan dengan jangka waktu pengembalian aktiva yang relatif
APBN/APBD, hibah dan pinjaman jangka panjang) dan internal ( dana dari
sebuah Badan Layanan Umum terdiri dari : proyeksi Pendapatan Jasa Layanan
darijasa layanan ini merupakan hasil dari perkalian dari rencana pamasaran dan
- Hibah dari Pemerintah dan Swasta/Hibah tidak terikat dan atau Hibah terikat
- Hasil Kerjasama BLUD dengan pihak lain yang diperoleh dari kerjasama
Jasa layanan
pelatihan).
Pelayanan lainnya.
Biaya Pegawai
Biaya Pemeliharaan
Arus Kas (penerimaan dan pengeluaran) Puskesmas terdiri dari 3 komponen, yaitu
kas;
e) Proyeksi Neraca:
Saldo akhir = saldo awal + hasil jasa layanan – jasa layanan yang tertagih
Saldo akhir = saldo awal + rencana investasi rencana pelepasan aset (jika
ada)
barang/jasa
pembiayaan program-program
Tahun 2012 s/d 2014 Puskesmas Simpang Periuk sudah menyusun Neraca
berdasarkan SAK. Neraca Puskesmas Simpang Periuk Untuk tiga tahun terakhir
2 Investasi Jangka
Pendek
3 Piutang Usaha
4 Piutang lain-lain
5 Persediaan
6 Uang Muka
Bangunan
Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya
Aset Lain-lain
Jumlah Aset
KEWAJIBAN
Utang Usaha
Utang Pajak
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
1 Ekuitas Awal
Tahun Lalu
Tahun Berjalan
4 Ekuitas Donasi
JUMLAH EKUITAS
Penjelasan :
Dari data neraca 3 Tahun terakhir, aset Puskesmas Simpang Periuk mengalami
peningkatan yang cukup signifikan yang berdampak pada meningkatnya ekuitas dana, namun
kegiatan operasional masih sangat bergantung dari APBD. Hal ini dapat terlihat dari masa
diperhitungkan meningkat sebesar 10%. Proyeksi neraca tahun 2016-2020 secara rinci dapat
Lubuklinggau.
Menuju BLUD
sebesar 20% yang berasal dari realisi penerimaan retribusi tahun 2013
dan 35% yang berasal dari realisasi PAD lainnya tahun 2013.
PROSEDUR PELAKSANAAN
A. PROSEDUR PELAKSANAAN
pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja pemerintah berdasarkan
indicator indicator teknis, administrasif dan procedural sesuai dengan tata kerja, prosedur
kerja dan system kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan prosedur pelaksanaan
adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja
Prosedur pelaksanaan tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena
Prosedur Pelaksanaan selain digunakan untuk mengukur kinerja Puskesmas Rawat Inap
Simpang Periuk yang berkaitan dengan ketepatan Program dan waktu, juga digunakan
untuk menilai kinerja Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk. Dimata masyarakat
Simpang Periuk hasil kajian menunjukan tidak semua Poli / Unit Puskesmas Rawat Inap
sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja Poli/Unit Puskesmas Rawat
Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk untuk lima tahun kedepan ( 2016 – 2020 ) adalah
sebagai berikut:
PENANGGUNGJAWA
SASARAN PROGRAM
NO. Inisiatif Strategik
STRATEGIS KERJA B
Penyusunan
Program Standarisasi
Meningkatkan
peningkatan Pelayanan
sarana dan
sarana dan Kesehatan
prasarana dan
1. prasarana dan Evaluasi dan Ka Pus, Ka TU
kualitas
kualitas Pengembangan
pelayanan
pelayanan Standar
kesehatan
Puskesmas Pelayanan
Kesehatan
Penyusunan
laporan
pencapaian
Program
Meningkatakn kinerja dan
Peningkatan
kualitas ikhtisar realisasi
Sistem
peleyanan kinejra BLUD
2. Pelaporan dan Ka Pus, Ka TU
kantor dan Penyusunan
Pencapaiann
kinerja laporan keuangan
Kinerja
keuangan sementara
Keuangan
Penyusunan
laporan keuangan
akhri tahun
Meningkatkan Program upaya Pembangunan
3. kualitas Kesehatan Puskesmas Ka Pus, Ka TU
Pelacakan kasus
TB Paru
Pemantauan
Program PMO
Meningkatkan peningkatan Penyuluhan
6. status kesehatan status dengan Pemegang Program
Pengkajian dan
pengembangan
lingkungan
Pemeriksaan TTU
apakah memiliki
Meningkatkan Program
sanitasi sesuai
7. Kualitas Kesehatan Pemegang Program
standar kesehatan
Lingkungan Lingkungan
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan yang
sehat
Pembinaan TPM
Simpang Periuk selaku pengguna Anggaran setiap tahun menyusun tim yang terdiri dari
Pejabat Pengadaan, Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (
PPTK ), dan staf pengelolah kegiatan, ( disesuaikan dengan struktur organisasi PPK BLUD –
Unit Kerja ) yang masing-masing memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
dan Wewenang :
2. Pejabat Pengadaan.
a. Spesifikasi Tehknis
b. Rincian IIPS
c. Rencana Kontrak
5. Dapat menetapkan Tim Pendukung, Tim atau Tenaga Ahli pemberi penjelasan
Teknis ( Aanwijzer );
1. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) baik dalam bidang teknis maupun
barang / jasa.
pengguna anggaran.
tim / tenaga ahli pembeli penjelasan teknis untuk membatu pelasanaan tugas
administrasi dalam menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan keada
jasa meliput spesifikasi teknis barang / jasa, harga perkiraan sendiri ( HPS );
barang / jasa;
B. AKUNTABILITAS PROGRAM
yang sifatnya material secara berkala kepada pihak – pihak yang memiliki kepentingan
Akuntabilitas dapat dibedakan dalam beberapa jenis dan informasi tertentu dapat
relevan dalam cara yang berbeda untuk memperoleh judgement mengenai akuntabilitas.
Akuntabilitas public yang harus dilakukan oleh organisasi sector public tersiri atas
terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi public, yaitu :
illegality)
adanya kepatuhan terhadap hukum dan pertauran lain yang disyaratkan sumber dan
public;
Akutabilitas proses tekait dengan apakah prosedur yang digunakan dalam melaksanakan
tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan system informasi akuntasi, system
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat
dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertibangkan alternative program yang
maupun daerah, atas kebijkan – kebijkan yang diambil pemerintah terhadap DPR/DPRD
tujuan – tujuan dan sasaran – sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban
secara periodic.
pertanggungjawaban kegiatan yang berbasis kenirja. Dalam system ini, perencanaan menjadi
dasar bagi para penanggungjawab program / egiatan pada masing – masing bidang.
Merumuskan visi, misi, factor-faktor kunsi keberhasilan, kebijakan dan sasaran strategis
puskesmas;
Merumuskan indicator kinerja dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan dan vital
Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dengan seksama;
1. Monitoring
Monitoring merupan fungsi menejemen yang dilakukan pada suatu kegiatan yang sedang
Adanya sasaran – sasaran program yang jelas, target dan indicator serta basis data
Sasaran ( output, outcome dan imfact ) perlu ditetapkan sejak awal ( pada saat
Monitoring dapat mempermudah kita dalam mengamati terus menerus trend dan
masalah, dan bila perlu melakukan penyesuaian dalan rencana implementasi atau
Bila monitoring dilakukan secara tersu menerus dengan menggunakan system yang
kokoh tidak hanya dapat mengidentifikasi hasil-hasi program, tetapi uga dapat
program meleset dari rencana semula dan kemudian menyajikan rekomendasi untuk
mengatasi masalah;
Wahana peran serta penerima menfaat program / kegiatan yang sangat efektif bila
Sistematika monitoring Pelaksanaan Program pada Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk
1. Tim Pelaksana Monitoring Program adalah satuan Pengawas Inetnal Puskesas atau
keputusan Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk dan berada dibawah langsung
Pemimpin Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk hanya terdapat satu Satuan
3. Secara prinsip Satuan Pengawas Internal harus bebas dari kepentingan dan memiliki
4. Jika keadaan mengharuskan, Satuan Pengawas Internal dapat ditunjuk dari luar
Simpang Periuk.
8. Pada tahap awal monitoring, Satuan Pengawas Internal perlu mencari data-data hasil
saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu pengamatan langsung,
wawancara dan laporan tertulis. Setalah diperoleh data yang diinginkan, Sastuan
ditentukan.
1) Waktu monitoring dilaksanakan tiga kali dalan satu tahun dibagi dalam tiga
datang.
implementasi;
implementasi;
pelaksana;
instansi.
10. Instrument Monitoring ntuk melaksanakan tuganta dengan baik maka Satuan
Pengawa Internal dilengkapi dengan alat – alat monitoring antara lain sebagai berikut
oleh suatu bagian / sub bagian / instansi. Pelaporan pada indicator ini
terjadi disetiap bagian / sub bagian / instansi pelaksana, dan apa yang telah
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, juga apakah cara yang digunakan tepat
untuk mengatasi hambatan tersebut baik ditinjau dari segi aturan yang berlaku
maupun hal – hal lain yang mungkin disetiap bagian / sub bagian / instansi akan
2. Selain Matrik, Satuan Pengawas Internal juga dilengkapi dengan alat monitoring
lain berupa daftar pertanyaan yang wajib diisi oleh setiap bagian / subgaian
– hal berikut :
yang dimonitoring;
pelaksanaan program;
Melihat usaha – usaha yang telah akan dilaksanakan dalam rangka menjaga
kegiatan yang disebarkan kepada seluruh bagian / sub bagian / instansi yang
Alat ukur lain ( Matrik, Daftar Pertanyaan dll ) jika diperlukan dapat dibuat
Subyek yang dimonitoring adalah bagian / sub bagian / intalasi kerja yang
melaksanakn program.
Pengawas Internal akan bertemua dengan unsure – unsure dari setiap bagian / sub
13. Satuan Pengawas Internal diharapakan dapat melakukan tugasnya secara cermat
ditemukan hal – hal penting dan relevan yang tidak termasuk dalam pedoman ini, para
hasil monitoring. Diharapakan pula agar dalam laporan monitoring disertakan saran –
saran atau rekomendasi yang relevan yang diangkat dari hasil monitoring.
terus menerus untuk melihat apakah pelaksaan program tersebut dilakukan sesuai dengan
Pengertian Pengawasan
tindakan yang dapat mendukung pencapaikan hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut atau proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
Fungsi Pengawasan :
akuntansi atas perubahan social ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah
yang dimaksudkan untuk kelompok sasaran maupun konsumen tertentu telah sampai
administrator program, staf dan pelaku lain sesuai dengan standard an prosedur yang
2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan mengusahakan pencegahan agar
tidak terulang kembali kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru;
3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam rencana awal ( planning )
perencanaan.
pengendalian internal;
dalam hal tercapainya prestasi kerha agar sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal;
dilakukan oleh pejabat Pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dilakukan juga
oleh Dewan Pengawas sesuai dengan peraturan dan perundang –unfangan yang berlaku.
6. Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada butir ( 5 ) adalah orang yang bertugas
Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Pasal 154 diperbarui dengan permendagri nomor
59 tahun 2007 disebutkan bahwa seandainya selama tahun berjalan perlu diadakan
perbaikan atau penyesuaian terhadap alokasi anggaran, maka perubahan RSB masih
nggaran ( KUA );
selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan RSB dan / atau disampaikan dalam
dituangkan dalam peraturan daerah tentang rancangan dan revisi RSB oleh
karenanya, dalam Peraturan Daerah terkait harus diperjelas posisi satuan kinerja
perangkat daerah yang juga mempunyai kedudukan sebagai pengguna anggaran dan
pelaksana program.
Bukan merupakan kegiatan normal dari aktifitas pemerintah daerah dan tidak
dan hanya dapat dilakukan 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) tahun anggaran, kecuali
dalam keadaan luar biasa. Keadaan luar biasa adalah keadaan yang menyebabkan
estimasi penerimaan dan / atau pengeluaran dalam RSB mengalami kenaikan atau
2. Mekanisme Revisi Renacan Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk
Sekretaris Daerah;
Perubahan;
sebelumnya;
Program dan kegiatan yang dapat diusulkan untuk ditampung dalam revisi
anggaran berjalan;
Pencapaian target kinerja program dan kegiatan yang harus dikurangi dalam
tercapai; dan
sudah harus dimulai dan selesai pada bulan Agustus tahun anggaran berjalan ).
5) Kebijakan umum revisi RSB serta Prioritas dan Plafon Anggaran ( PPA ) revisi
Penyusunan RKA – SKPD” yang memuat program dan kegiatan baru untuk
target kinerja program dan kegiatan dari yang telah ditetapkan semula.
1. Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk yang disuse
rencana pencapaian lima tahunan dan proyek keuangan lima tahunan dari
2. Rencana Strategi Bisnis Puskesmas Rawat Inap Simpang Periuk yang disusun
sebuah perencanaan, akan menjadi sia – sia bila tidak mendapatkan dukungan
dan komitmen dari para pelakunya. Oleh sebab itu partisipasi dari seluruh
pelaksanaan operational dan pencapaian Visi dan Misi Puskesmas Rawat Inap
Simpang Periuk.